SINTA KUSMIATI
021219063
JURUSAN PETERNAKAN
BOGOR
2021
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PKL I
Disetujui oleh
Pembimbing I :
Dr.Drh. Endang Endrakasih, Ms
NIP : 195907181985032001
Pembimbing II :
Alan Sugandi S.Pt, M.Si
NIP : 195808081983021001
Diketahui oleh
Ketua Jurusan
NIP : 197406112005011001
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
proposal praktik kerja lapangan 1 “PT BENZ CAHAYA SUPRANA DI
SEMARANG DAN TAMAN SATWA CIKEMBULAN DI GARUT” untuk
memenuhi persyaratan dalam pengajuan kerja praktik di Politeknik Pembangunan
Pertanian Bogor.
1. Bapak Dr. Detia Tri Yunandar, S.P. M.Si, Direktur Polbangtan Bogor
2. Bapak Dr. Arif Nindyo Kisworo, S.Pt, M.Si, Ketua Jurusan Peternakan
dan ketua Program Studi Kesehatan Hewan Polbangtan Bogor
3. Ibu Dr. drh Endang Endrakasih, Ms, Pembimbing I
4. Bapak Alan Sugandi, S.Pt, M.Si, Pembimbing II
5. Pihak PT Benz Cahaya Suprana dan Taman Satwa Cikembulan yang
telah mengizinkan kami melaksanakan kegiatan PKL
6. Keluarga, sahabat, teman yang telah memberikan dukungan bantuan
baik itu doa maupun finansial
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 5
DAFTAR GAMBAR 6
DAFTAR LAMPIRAN 8
PENDAHULUAN 9
Latar Belakang 9
Tujuan 10
Manfaat 10
TINJAUAN PUSTAKA 10
Ayam Layer 11
Manajemen Kesehatan 12
Biosekuriti 13
Penyakit Unggas 14
Satwa Liar 14
Pelaporan Kesehatan Satwa Liar 15
Klasifikasi Veterbrata 16
Penyakit Satwa Liar 20
Nekropsi 22
METODE PELAKSANAAN 23
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan 23
Materi Kegiatan 23
Prosedur Pelaksanaan 24
HASIL DAN PEMBAHASAN 26
PT Benz Cahaya Suprana 26
Taman Satwa Cikembulan 35
SIMPULAN DAN SARAN 95
Simpulan 95
Saran 96
PT Benz Cahya Suprana 96
3
Taman Satwa Cikembulan 96
DAFTAR PUSTAKA 96
LAMPIRAN 100
4
DAFTAR TABEL
5
DAFTAR GAMBAR
6
Gambar 39 Rusa Timur 75
Gambar 40 Pelanduk Kancil 76
Gambar 41 Kangguru 77
Gambar 42 Kijang 78
Gambar 43 Iguana 79
Gambar 44 Savvanah Monitor 80
Gambar 45 Biawak Tegu 81
Gambar 46 Sanca Bodo 82
Gambar 47 Sanca Kembang 84
Gambar 48 Kura-kura Panora Emis 86
Gambar 49 Persiapan pakan 87
Gambar 50 Sanitasi Kandang 88
Gambar 51 Pemberian Multivitamin Multimineral 88
Gambar 52 Pengobatan 89
Gambar 53 Penanganan CRD 91
7
DAFTAR LAMPIRAN
8
PENDAHULUAN
Latar Belakang
9
Benz Cahaya Suprana Indonesia. PT Benz Cahaya Suprana merupakan
perusahaan yang bergerak pada bidang ayam petelur closed house system sebagai
penunjang kegiatan produksi. Perusahaan ini bergerak dan berkembang dengan
pesat seiring dengan kemajuan dunia peternakan khususnya perunggasan. PT
Benz Cahaya Suprana memiliki 13 kandang dengan kapasitas perkandang 2.000 –
2.500 ekor.
Tujuan
Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
10
Ayam Layer
Ayam layer atau ayam petelur adalah ayam yang diternakkan khusus
untuk menghasilkan telur konsumsi. Jenis ayam petelur dibagi menjadi tipe ayam
petelur ringan dan medium. Tipe ayam petelur ringan mempunyai badan yang
ramping dan kecil, bulu berwarna putih bersih, dan berjengger merah, berasal dari
galur murni white leghorn, dan mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun
produksihen house. Ayam petelur ringan sensitif terhadap cuaca panas dan
keributan, responnya yaitu produksi akan menurun. Tipe ayam petelur medium
memiliki bobot tubuh yang cukup berat, tidak terlalu gemuk, kerabang telur
berwarna coklat,dan bersifat dwiguna (Bappenas, 2010). Ayam yang dipelihara
sebagai penghasil telur konsumsi umumnya tidak memakai pejantan dalam
kandangnya karena telur konsumsi tidak perlu dibuahi (Kartasudjana dan
Suprijatna, 2006).
Produksi ayam dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain bangsa dan strain ayam
yang digunakan, kondisi lingkungan di kandang, dan manajemen pakan (Bell dan
Beaver, 2002; dikutip dalam Al Nasser et al., 2005). Strain adalah kelompok
unggas dalam satu bangsa yang diseleksi menurut kriteria yang spesifik, yaitu
umur saat dewasa kelamin, daya hidup, produksi telur, kualitas telur, atau
kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Macam – macam strain ayam petelur yang
dikembangkan dari bangsa Leghorn antara lain Lohmann (LSL, White), Lohmann
Brown, Hy-Line W-36 dan W-98, Hy-Line Brown, ISA White dan ISA Brown.
Strain ayam petelur berwarna coklat memiliki performa yang lebih unggul
daripada strain ayam petelur berwarna putih. Persentase cangkang pada ISA
Brown lebih besar daripada ISA White, selain itu bobot telur, egg mass, dan
efisiensi pakannya juga lebih baik (Grobas et al., 2001; dikutip dalam Al
Nasser et al.,2005).
11
Manajemen Kesehatan
12
Biosekuriti
Biosekuriti berasal dari dua kata yaitu bio (hidup) dan security
(pengamanan atau perlindungan). Atau secara harfiah dapat bermakna
pengendalian atau pengamanan terhadap makhluk hidup. Dalam budidaya ternak,
biosekuriti merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencegah
penyakit masuk ke dalam peternakan ataupun menyebar keluar peternakan. Semua
kegiatan dilakukan dengan tujuan memisahkan inang (ternak) dari bibit penyakit
dan sebaliknya. Menurut Jeffrey (1997), biosekuriti memiliki arti sebagai upaya
untuk mengurangi penyebaran organisme penyakit dengan cara menghalangi
kontak antara hewan dan mikroorganisme. Adapun menurut Dit Kesmavet (2006),
biosekuriti adalah semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk
pengendalian wabah dan dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan
penularan/kontak dengan ternak tertular sehingga rantai penyebaran penyakit
dapat diminimalkan. WHO (2010) menambahkan bahwa tindakan biosekuriti
meliputi sekumpulan penerapan manajemen yang dilakukan bersamaan untuk
mengurangi potensi penyebaran penyakit, misalnya virus flu burung pada hewan
atau manusia.
13
Penyakit Unggas
Penyakit pada ternak secara umum terbagi menjadi penyakit infeksi dan
penyakit non infeksi. Penyakit infeksius adalah penyakit yang disebabkan oleh
agen-agen infeksi. Agen-agen infeksi penyebab penyakit antara lain virus, bakteri,
mikal, parasit. Sedangkan penyakit non infeksius adalah penyakit yang
disebabkan selain agen infeksi misalnya akibat defisiensi nutrisi, defisiensi
vitamin, defisiensi mineral dan keracunan pakan (Tariakoso, 2009).
Satwa Liar
Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan
atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas
maupun yang dipelihara oleh manusia, satwa liar dapat juga diartikan binatang
yang hidup liar di alam bebas tanpa campur tangan manusia (Alikodra, 1990).
14
Pelaporan Kesehatan Satwa Liar
15
Klasifikasi Veterbrata
Kelompok Aves
Aves merupakan hewan yang sebagian tubuhnya ditutupi bulu dan sebagia kaki
bagian bawah ditutupi sisik seperti reptil, tidak bergigi sebagai ganti pada paruh
kecuali gigi telur atau gigi paruh yang berfungsi memecah telur. (Suhaerah, 2016)
16
17. Elang Laut Dada Putih Haliaeetus leucogaste
2. Primata
Primata adalah suatu ordo mamalia plasenta tempat manusia dan kerabat
dekatnya berada. Anggota kelompok ini muncul antara lima puluh lima
dan delapan puluh lima juta tahun yang lalu (akhir Cretaceous) dari
mamalia darat kecil. Mereka beradaptasi dengan kehidupan pohon di
hutan hujan; pada kenyataannya, banyak karakteristik primata yang
merupakan adaptasi terhadap kehidupan di lingkungan itu: otak yang
besar, ketajaman visual, penglihatan warna, korset bahu yang
dimodifikasi, dan tangan yang digunakan dengan terampil (Naisha
Pratiwi, 2022).
17
5. Lutung Jawa Trachypithecus auratus
3. Karnivora
18
4. Herbivora
belalang dan juga ulat. Pada umumnya, hewan hewan yang termasuk
4. Kangguru Marcopus
5. Kijang Muntiacus
5. Reptil
19
Tabel 5 Kelompok Reptil
CRD pada unggas disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum (MG), yang
merupakan organisme mirip bakteri (bacteria-like organism). Serangan CRD
sangat erat kaitannya dengan sistem pernapasan unggas . Saluran pernapasan
ayam secara alami dilengkapi dengan pertahanan mekanik. Permukaannya dilapisi
mukosa dan terdapat silia (bulu-bulu getar) serta mukus yang berfungsi menyaring
udara yang masuk (Trobos, 2017).
Demodekosis
Demodekosis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Demodex sp.
yang dapat menyerang anjing, kucing, babi, sapi, juga bisa menyerang manusia.
Demodex merupakan tungau yang hidup dengan membuat terowongan dalam
kulit induk semangnya. Tungau ini menginfeksi semua mamalia termasuk
manusia. (Garter, 2014)
Stomatitis
20
Stomatitis berarti peradangan mulut (Kemdikbud, 2017). Stomatitis merupakan
istilah untuk menerangkan berbagai macam lesi yang timbul di rongga mulut.
Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu sampai dua hari yang
kemudian bisa timbul luka (ulser) di rongga mulut. Stomatitis biasanya berupa
bercak putih kekuningan dengan permukaan agak cekung dapat berupa bercak
tunggal maupun bercak kelompok. Stomatitis merupakan infeksi umum yang bisa
meluas ke mukosa bukal, bibir dan palatum (Sulistiani,dkk, 2017).
Stomatitis berarti inflamasi pada mulut. Inflamasi ini dapat disebabkan oleh
kondisi mulut itu sendiri. Stomatitis juga didefinisikan sebagai inflamasi lapisan
struktur jaringan lunak pada mulut dengan tanda kemerahan, pembengkakan, dan
kadang-kadang perdarahan dari derah yang terkena dan membentuk ulkus
(Yogasedana, 2015).
Influenza
Influenza (flu) adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus
influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat
(Abelson, 2009). Setiap orang sudah mengenal dan sudah pernah menderita
penyakit ini. Bila terserang penyakit ini pekerjaan sehari-hari akan terhalang,
karena gejala penyakit ini ialah rasa tidak enak badan, demam, rasa pegal linu,
lemas, lesu, bersin-bersin dan terasa nyeri di otot-otot dan sendi (Prabu, 1996).
Penyebab influenza adalah virus RNA yang termasuk dalam keluarga
Orthomyxoviridae yang dapat menyerang burung, mamalia termasuk manusia.
Virus ditularkan melalui air liur terinfeksi yang keluar pada saat penderita batuk,
bersin atau melalui kontak langsung dengan sekresi (ludah, air liur, ingus)
penderita. Ada dua jenis virus influenza yang utama menyerang manusia yaitu
virus A dan virus B (Spikler, 2009). Virus ini beredar di seluruh dunia dan dapat
mempengaruhi orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Influenza
diketahui menyebabkan epidemi tahunan dan umumnya mencapai puncaknya
pada musim dingin di daerah beriklim sedang. Sampai saat ini sudah ditemukan
beberapa vaksin yang bisa menangani virus influenza (CDC, 2011)
21
Nekropsi
22
METODE PELAKSANAAN
Semarang, Jawa Tengah yang dilaksanakan mulai dari tanggal 6 Desember sampai
25 Desember 2021.
Materi Kegiatan
23
Prosedur Pelaksanaan
Orientasi
pengenalan dan petunjuk materi PKL. Dosen juga, menjelaskan mengenai cara
Observasi
secara langsung dengan melihat profil dan kegiatan di lokasi tersebut dan
No Kegiatan Minggu ke
1 2 3
penyusunan jadwal
3 Vaksinasi
24
Tabel 7 Jadwal Kegiatan di Taman Satwa Cikembulan
Kegiatan Minggu ke
1 2 3
jadwal
25
HASIL DAN PEMBAHASAN
dibidang peternakan yaitu dibidang pemeliharaan ternak ayam petelur atau ayam
layer. PT Benz Cahaya Suprana ini bertempat di Dusun Wonosari Desa Batur
pada tahun 1.987 bernama CV. Cahaya Suprana. Kemudian dengan bertambahnya
farm dan populasi meningkat, menjadi PT. Cahaya Suprana. Sekitar bulan oktober
berubah menjadi PT. Benz Cahaya Suprana, mungkin maksud dari pemilik biar
tenaga manusia untuk keberlangsungan kegiatan produksi dan lebih efisien. Saat
ini PT Benz Cahaya Suprana memiliki 1 farm Pulled’s (Farm 3) dengan kapasitas
Dan saat ini ayam yang dipelihara Strain Hisex Brown dari CV. Cimanggis
Jakarta.
26
Manajemen Sanitasi Kandang
27
Disinfektan kandang, tempat pakan, tempat minum, dilakukan
menggunakan bahan Benzalkonium chloride (Bac) dengan perbandingan 1000 :
200 ml. Penggunaan Bac yang terutama adalah untuk antimikroba seperti bakteri,
fungi, dan virus. Bac disemprotkan ke bagian dalam kandang baik permukaan
kandang, alas kandang, maupun alat alat kandang yang ada didalam kandang,
selain itu digunakan juga dibagian luar kandang dengan tujuan agar bagian luar
tidak mengkontaminasi bagian dalam kandang.
28
Penerapan biosecurity 3 Zona di PT Benz Cahaya Suprana berupa : Zona
merah adalah area kotor, zona kuning adalah area transisi, dan zona hijau adalah
area bersih atau area produksi.
29
Manajemen Pakan
Gudang pakan
Penyimpanan pakan perlu diperhatikan agar pakan tidak lembab atau rusak.
Tempat penyimpanan pakan diusahakan bebas dari hama, baik serangga maupun
tikus. Gudang pakan harus didesinfeksi serta kondisi ruangan harus kering. Hal-
hal yang perlu diperhatikan pada penyimpanan pakan di gudang antara
lain: lokasi gudang harus bebas dari genangan air, tidak boleh ada kebocoran
atap, dan dilengkapi ventilasi cukup untuk mencegah kelembaban terlalu tinggi;
lantai dilengkapi alas dari kayu atau bahan lainnya yang memiliki rongga agar
tidak terjadi kontak langsung antara lantai dan karung pakan. Pakan tidak boleh
disimpan lebih dari 1 minggu, dan pakan yang didatangkan lebih dulu ke gudang
adalah yang digunakan terlebih dahulu (CJ Feed Indonesia, 2008).
Ransum
Ransum diartikan sebagai satu atau campuran beberapa jenis bahan pakan
yang diberikan untuk seekor ternak selama sehari semalam (Manshur, 1998).
Ransum adalah campuran berbagai macam bahan organik dan anorganik yang
diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang
diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Agar pertumbuhan
dan produksi maksimal, jumlah dan kandungan zat-zat makanan yang diperlukan
ternak harus memadai (Suprijatna et al., 2005).
Tempat pakan dan minum yang dipelihara dalam sistem litter umumnya
berupahanging feeder atau hanging waterer. Hanging feeder ditempatkan setinggi
punggung ayam, sedangkan tempat minum setinggi leher ayam. Perusahaan besar
pada umumnya menggunakan tempat pakan dan minum otomatis. Tempat pakan
dan minum untuk kandang sistem cage umumnya berbentuk trough (memanjang)
(Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Tempat pakan berbentuk trough untuk
pemeliharaan strain Hy-Line Brown pada sistem cage sebaiknya sedalam 9 cm,
tempat minum sedalam 2,5 cm. Satu trough dapat dibuat untuk 12 ekor ayam.
30
Untuk kandang yang menggunakan hanging feeder dan hanging waterer, satu
tempat pakan maksimum untuk 30 ekor ayam, sedangkan satu tempat minum
(berbentuk nipple drinker) maksimum untuk 10 ekor ayam (Hy-Line International,
2010).
Rata-rata ayam petelur fase layer strain Hy–Line Brown mengkonsumsi 114
– 120 gram pakan per hari sehingga pemberian pakan tiap hari sekitar 120 gram
per ekor ayam. Air merupakan komponen nutrien yang paling penting, apabila
ayam kekurangan air minum, konsumsi pakan akan menurun sehingga
produktivitasnya menurun. Air minum hanya dibatasi pada saat-saat tertentu,
misalnya sebelum vaksinasi melalui air minum (Hy-Line International, 2010).
Ayam dapat bertelur dengan optimal apabila pakan diberikan secara ad libitum,
yaitu selalu tersedia sepanjang hari. Pakan bentuk pellet memiliki palatabilitas
yang paling baik. Bentuk pakan seperti campuran crumble dan mash umum
digunakan dalam ransum hasil formulasi sendiri dan relatif lebih ekonomis. Ayam
harus distimulasi untuk mengkonsumsi pakan, salah satunya dengan memberikan
biji-bijian setengah hancur, misalnya jagung. Pakan di dalam tempat pakan
diusahakan selalu kering dan diganti dengan yang baru setiap hari untuk
mencegah timbulnya jamur. Air bersih untuk minum harus selalu tersedia atau ad
libitum (Shirt, 2010).
31
yang diabsorbsi oleh saluran pencernaan (Riczu dan Korver, 2009). Midnight
feeding terbukti dapat meningkatkan kualitas cangkang telur dari segi ketebalan,
kekuatan, persentase cangkang dari telur yang keluar pada pagi hari, yaitu sekitar
jam 09.00 (Harms et al., 1996).
32
Penyakit Unggas
Virus anemia ayam (Chicken anemia virus, disingkat CAV) adalah spesies
virus yang merupakan anggota dari genus Gyrovirus dan keluarga Anelloviridae.
Virus ini ditemukan di seluruh dunia, tetapi hanya menyerang ayam dan
mengakibatkan penyakit anemia ayam infeksius. CAV termasuk virus
DNA unting tunggal yang tidak memiliki selubung dan berbentuk ikosahedral.
Ayam yang terinfeksi virus ini dapat mengalami anemia, pucat, dan lemah.
(Wikipedia, 2019)
Signalement
Nama hewan :-
Jenis hewan : Ayam petelur
Umur hewan : 79 Minggu
Warna hewan : Cokelat
Tanda khusus : -
Anamnase :
Ayam diamati selama 3 hari terlihat pucat, lemas dan lesu, mengalami penurunan
nafsu makan (anorexia) dan tidak menghasilkan telur lagi.
33
Keadaan umum :
Diagnosa :
Terapi Causalis :
Pemberian Antibiotik secara IM dengan dosis 0,5 ml/ekor ( diulang setiap 4 hari
sekali) sampai dinyatakan sembuh. Tujuan pemberian antibiotik ini untuk
mencegah infeksi sekunder, yang artinya mencegah penyakit lain masuk kedalam
tubuh ayam.
Fungsi Antibiotik :
Antibiotik untuk Chicken Anemia Virus ini berfungsi sebagai pencegahan infeksi
sekunder, Selain itu juga antibiotic ini berfungsi mencegah penyakit lainnya
masuk kedalam tubuh ayam tersebut.
34
Taman Satwa Cikembulan
Jenis satwa yang banyak menarik perhatian pengunjung adalah orang utan
asal Kalimantan yang berada di kandang terbuka. Taman Satwa Cikembulan
dikenal berhasil mengembangkan satwa berpasangan seperti singa Afrika, macan
tutul, orang utan, landak dan rusa.
Sekelompok mamalia yang menghuni taman satwa ini antara lain beruang,
babi hutan, kanguru, rusa, macan tutul dan lain-lain. Sedangkan untuk reptilnya
ada buaya dan ular. Ada juga aves atau burung elang, angsa putih dan hitam,
merak, kasuari, burung rangkong, belibis, pelikan dan lain-lain.
Ada juga primata seperti orang utan, siamang, kera Jawa, lutung merah
dan lain-lain. Di sini juga ada harimau Sumatera yang dilindungi karena tergolong
salah satu binatang langka. Selain itu, taman satwa ini merupakan taman satwa
yang memiliki koleksi dua populasi Macan Tutul Jantan dan masing-masing
berusia dua serta tiga tahun.
Keunikan dari Taman Wisata Cikembulan ini adalah ada beberapa hewan
yang sengaja dibiarkan bebas di luar kandang. Tak perlu khawatir, hewan-hewan
35
yang dibiarkan bebas tersebut tidak berbahaya seperti halnya ayam, bebek,
trenggiling dan lain-lain.
Aves
Merak Hijau (Pavo muticus) adalah salah satu burung dari tiga
spesies merak. Seperti burung-burung lainnya yang ditemukan di
suku Phasianidae, merak hijau mempunyai bulu yang indah. Bulu-bulunya
berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar,
panjangnya dapat mencapai 300 cm, dengan penutup ekor yang sangat
panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina
berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengkilap,
berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Pavo
Spesies : P. muticus
Status Konservasi
36
2. Merak Biru (Pavo cristatus)
Merak Biru Atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo
cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak
biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan
dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230 cm, dengan
penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas
kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina
berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap,
berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu
penutup ekor. Burung muda seperti betina.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Pavo
Spesies : P. cristatus
Status Konservasi
37
Gambar 6 Merak Putih
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Pavo
Spesies : P. cristatus
Status Konservasi
Status konservasi dari merak putih ini beresiko rendah.
38
4. Burung Dara Mahkota (Goura scheepmakeri)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Goura
Status Konservasi
39
5. Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Cacatuidae
Genus : Cacatua
Spesies : C. sulphurea
Status Konservasi
40
6. Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Superfamili : Cacatuoidea
Famili : Cacatuidae
Subfamili : Cacatuinae
Bangsa : Cacatuini
Genus : Cacatua
Subgenus : Cacatua
Spesies : C. moluccensis
41
Status Konservasi
42
6. Kakatua Raja Hitam (Probosciger aterrimus)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Cacatuidae
Genus : Probosciger
Spesies : P. aterrimus
Status Konservasi
43
7. Nuri Afrika Abu-abu (Psittacus erithacus)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Keluarga : Psittacidae
Suku : Psittacini
Genus : Psittacus
Spesies : P. erithacus
Status Konservasi
44
8. Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris)
Gambar 12 Krangkeng
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Bucerotiformes
Famili : Bucerotidae
Genus : Anthracoceros
Spesies : A. albirostris
Status Konservasi
Status konservasi dari Kangkareng Perut Putih beresiko rendah.
45
9. Makau Biru Kuning (Ara ararauna)
Status Konservasi
Status konservasi dari Macaw biru kuning resiko rendah (menurun)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Keluarga : Psittacidae
Genus : Ara
Spesies : A. ararauna
46
10. Makau Skarlet (Ara macao)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Superfamili : Psittacoidae
Famili : Psittacidae
Subfamili : Arinae
Bangsa : Arini
Genus : Ara
Spesies : A. macao
Status Konservasi
Status konservasi dari Macaw Skarlet resiko rendah (menurun)
47
11. Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Struthioniformes
Famili : Casuariidae
Genus : Casuarius
Spesies : Casuarius casuarius
Status Konservasi
Status Konservasi dari kasuari gelambir tunggal ini resiko rendah.
48
12. Kasuari Leher Kuning (Casuarius unappendiculatus)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Casuariiformes
Famili : Casuariidae
Genus : Casuarius
Spesies : C. unappendiculatus
Status Konservasi
49
13. Nuri Bayan (Eclectus roratus)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Psittacidae
Genus : Eclectus
Spesies : E. roratus
Status Konservasi
Resiko rendah
50
14. Elang Berontok (Spizaetus cirrhatus)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Accipitriformes
Famili : ccipitridae
Genus : Spizaetus
Spesies : S. cirrhatus
Status Konservasi
Status konservasi dari elang berontok ini resiko rendah.
51
15. Elang Ikan Kepala Kelabu (Ichthyophaga ichthyaetus)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Falconiformes
Famili : Accipitridae
Genus : Ichtyophaga
Spesies : I. ichthyaetus
Status Konservasi
Status konservasi dari elang jenis ini hamper terancam punah.
52
16. Elang Laut Dada Putih (Haliaeetus leucogaste)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Falconiformes
Famili : Accipitridae
Genus : Haliaeetus
Status Konservasi
Status konservasi dari Elang Laut Dada Putih ini Resiko rendah.
53
17. Bangau Bluwok (Mycteria cinerea)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Ciconiidae
Genus : Mycteria
Spesies : M. cinerea
Status Konservasi
54
18. Bangau Tong-tong (Leptoptilos javanicus)
Status Konservasi
Status konserasi dari bangau tongtong ini rentan
55
19. Burung Hantu Hingik (Bubo sumatranus)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Strigiformes
Famili : Strigidae
Genus : Bubo
Spesies : B. sumatranus
Status Konservasi
Status konservasi dari burung hantu hingkik ini resiko rendah
56
20. Burung Unta (Struthio camelus)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Struthioniformes
Famili : Struthionidae
Genus : Struthio
Spesies : S. camelus
Status Konservasi
Status konservasi dari burung unta ini resiko rendah
57
21. Burung Beo (Gracula religiosa)
Gambar 25 Beo
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Sturnidae
Genus : Gracula
Status Konservasi
Status konservasi dari burung beo ini resiko rendah
58
22. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Sturnidae
Genus : Leucopsar
Spesies : L. rothschildi
Status Konservasi
Status konservasi dari Jalak Bali ini kritis.
59
23. Trulek Topeng (Vanellus miles)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Charadriiformes
Famili : Charadriidae
Genus : Vanellus
Spesies : V. miles
Status Konservasi
Status konservasi dari Trulek Topeng ini resiko rendah.
60
Primata
Orang utan (bentuk tidak baku: orangutan) atau mawas adalah salah satu
jenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau
cokelat, yang hidup di hutan tropis Indonesia dan Malaysia, khususnya di
Pulau Kalimantan dan Sumatra.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primates
Famili : Hominidae
Upafamili : Ponginae
Genus : Pongo
Status Konservasi
Status konservasi orang utan ini beresiko rendah
61
2. Monyet Sulawesi (Macaca nigra)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : M.nigra
Status Konservasi
Kritis
62
3. Surili (Presbytis mitrata)
Gambar 30 Surili
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primates
Famili : Cercopithecidae
Subfamili : Colobinae
Genus : Presbytis
Status Konservasi
Resiko rendah
63
4. Siamang (Symphalangus syndactylus)
Gambar 31 Siamang
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primates
Famili : Hylobatidae
Genus : Symphalangus
Spesies : S. syndactylus
Status Konservasi
64
5. Lutung Jawa
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primates
Famili : Cercopithecidae
Genus : Trachypithecus
Status Konservasi
Status konservasi dari lutung jawa ini terancam punah.
65
6. Owa Jawa (Hylobates moloch)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primates
Famili : Hylobatidae
Genus : Hylobates
Spesies : H. moloch
Status Konservasi
Status konservasi dari Owa Jawa ini terancam punah
66
7. Beruk (Macaca nemestrina)
Gambar 34 Beruk
saat siang hari untuk mencari makan. Beruk merupakan satwa omnivora
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primates
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
67
Status Konservasi
68
Karnivora
Macan tutul (Panthera pardus) atau Harimau adalah salah satu dari
empat kucing besar. Hewan ini dikenal juga dengan sebutan harimau
dahan karena kemampuannya memanjat. Pada mulanya, orang berpikiran
bahwa macan tutul adalah hibrida dari singa dan harimau, sehingga
muncul nama "leopard" di kalangan peneliti Eropa awal. Macan tutul
jawa (P. p. melas) adalah fauna identitas Jawa Barat dan termasuk hewan
yang terancam punah di Indonesia.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : P. pardus
Status Konservasi
Status konservasi dari Macan Tutul ini rentan.
69
2. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : P. tigris
Subspesies : P. t. sondaica
70
Status Konservasi
71
3. Singa Afrika Timur (Panthera leo massaica)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera leo
Subspesies : Panthera leo massaica
Status Konservasi
Status konservasi dari Singa Afrika Timur rentan.
72
Mamalia
Rusa tutul atau Rusa totol, dalam bahasa Hindi disebut Chital (/tʃiːtəl/)
(nama ilmiah Axis axis), dalam bahasa Inggris dinamakan Spotted deer, Chital
deer, atau Axis deer, adalah spesies rusa yang berasal dari anak benua India.
Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh naturalis Jerman Johann Christian
Polycarp Erxleben pada 1777. Rusa tutul jantan yang berukuran sedang, tingginya
hingga bagian bahu mencapai hampir 90 cm dengan bobot sekitar 75 kg,
sedangkan yang betina tingginya 70 cm hingga bahu dengan berat sekitar 45
kg. Dimorfisme seksual spesies ini antara lain: rusa tutul jantan lebih besar
daripada betina, dan tanduk hanya ada pada rusa tutul jantan, panjang tanduknya
hampir satu meter dan bercabang tiga. Bagian atas tubuhnya berwarna emas
hingga merah kecokelatan, dengan bintik-bintik putih. Bagian perut, pantat,
tenggorokan, dan bagian dalam: kaki, telinga, dan ekor semuanya berwarna putih.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Tribus : Cervini
Genus : Axis
Spesies : Axis axis
73
Status Konservasi
Status konservasi rusa tutul ini resiko rendah.
74
2. Rusa Timur (Rusa timorensis)
Rusa timor (Rusa timorensis) adalah salah satu jenis rusa tropis dengan
persebaran paling luas di Indonesia. Rusa timor tersebar mulai dari Jawa,
Bali, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara (termasuk Timor Leste),
Sulawesi, dan Maluku. Hewan ini juga merupakan spesies pendatang di
Papua, Australia, Mauritius, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Papua
Nugini, dan Réunion.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Tribus : Cervini
Genus : Rusa
Spesies : Rusa timorensis
Status Konservasi
Status konservasi dari Rusa timur ini rentan.
75
3. Pelanduk Kancil (Tragulus kanchil)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Tragulidae
Genus : Tragulus
76
4. Kangguru (Marcopus)
Gambar 41 Kangguru
Klasifikasi Ilmiah
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus
Status Konservasi
77
5. Kijang (Muntiacus)
Gambar 42 Kijang
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Upafamili : Cervinae
Genus : Muntiacus
Status Konservasi :
Status konservas dari kijang ini rentan.
78
Reptil
1. Iguana
Gambar 43 Iguana
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Sauropsida
Ordo : Squamata
Subordo : Iguania
Famili : Iguanidae
Genus : Iguana
Status Konservasi
Status konservasi dari iguana ini resiko rendah.
79
2. Biawak Savvanah Monitor (Varanus exanthematicus)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptil
Ordo : Squamata
Keluarga : Varanidae
Genus : Varanus
Subgenus : Polydaedalus
Spesies : V. exanthematicus
Status Konservasi
Resiko rendah
80
3. Biawak Tegu (Tupinambis teguixin)
Tegu emas, juga dikenal sebagai Tegu Emas, Tegu Biasa, Tegu
Hitam, Tegu Hitam Dan Putih Kolombia, Dan Kadal Harimau adalah
spesies Tegu. Nama ilmiahnya yang lama (sinonim) adalah Tupinambis
nigropunctatus, tetapi sejak itu berganti nama menjadi Tupinambis
teguixin.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptil
Ordo : Squamata
Keluarga : Teiidae
Genus : Tupinambis
Spesies : T. teguixin
Status Konservasi
Rentan
81
4. Sanca India (Phyton mulurus albino)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Pythonidae
Genus : Python
82
Status Konservasi
83
5. Sanca Kembang (Malayopython reticulatus)
Sanca Kembang atau Sanca Batik atau disebut juga sanca timur
laut adalah sejenis ular dari suku Pythonidae yang berukuran besar dan
memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular lain. Ukuran terbesarnya
dikatakan dapat melebihi 8.5 meter dan merupakan ular terpanjang di
dunia. Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan
terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular
sawah; sawah-n-etem (Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa
Inggris reticulated python atau kerap disingkat retics. Sedangkan nama
ilmiahnya yang sebelumnya adalah Python reticulatus, kini diubah
genusnya menjadi Malayopython reticulatus.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Pythonidae
Genus : Malayopython
84
Spesies : M. reticulatus
Status Konservasi
Rentan
85
6. Kura-kura Panoraemis
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Status Konservasi
Terancam
86
Manajemen Pakan
Manajemen pakan ini meliputi beberapa hal yaitu jumlah pakan yang
diberikan kepada setiap satwa, dan takaran jumlah untuk satwa. Di Taman Satwa
Cikembulan untuk hal manajemen pakan sudah ditentukan kordinator pakan di
gudang pakan tetapi jika keeper mengalami kekurangan pakan, maka keeper
dapat melapor ke kordinator pakan untuk menambah pakan jikamengalami
kekurangan.
87
Sanitasi Kandang
Sanitasi kandang dan peralatan pakan adalah mutlak dalam mencegah timbulnya
bibit penyakit pada sanitaso. Kegiatan sanitasi kandang di Taman Satwa
Cikembulan meliputi pembersihan semua area. Kotoran, sisa-sisa makanan, dan
peralatan dibersihkan pada pagi hari sebelum pemberian pakan. Kebersihan harus
dijaga karena kandang burung yang kotor dapat mengundang berbagai macam
penyakit dan dapat merusak kesehatan dari satwa liar itu sendiri.
88
Tindakan dan Pengobatan
Gambar 52 Pengobatan
89
• Terapi Supportif : Vitamin A,D, E dan B
kompleks (IM) 0.25ml
90
CRD (Chronic respiratory disease) pada African Grey
Signalement
Nama : Toto
Jenis hewan/Spesies : Burung (Aves)
Ras/Breed : African grey (Nuri afrika
abu-abu)
Warna bulu & Kulit : Abu – abu tua
Umur : 3 tahun
Berat badan : 1,4 kg
91
Keadaan umum :
Perawatan : baik
Gizi : Sedang
Suhu : 40,5°C
Gejala :
Anamnase : Toto diduga tertular penyakit crd oleh African grey yang mati,
menunjukan gejala suara ngorok.
Diagnosa : CRD
92
Terapi :
93
1. Treatment awal pada tanggal 08 Januari 2022 :
a. ADE – Plex Injection (Vitamin A, D, E dan B-Complex)
pemberian obat secara injeksi IM (Intra muscular) dengan
dosis 0,5 ml.
b. Antibiotik 100ml injeksi pemberian obat secara injeksi IM
(Intra muscular) dengan dosis 0,5ml.
c. Pemberian obat cacing albenworm sebanyak 2 tetes secara
oral
d. Pemberian sandiavit pada air minum.
2. Treatment kedua pada tanggal 11 Januari 2022 :
a. ADE – Plex Injection (Vitamin A, D, E dan B-Complex)
pemberian obat secara injeksi IM (Intra muscular) dengan
dosis 0,5 ml.
b. Antibiotik 100ml injeksi pemberian obat secara injeksi IM
(Intra muscular) dengan dosis 0,5ml.
3. Treatment ketiha pada tanggal 14 Januari 2022 :
a. ADE – Plex Injection ( Vitamin A, D, E dan B-Complex)
pemberian obat secara injeksi IM (Intra muscular) dengan
dosis 0,5 ml.
b. Antibiotik 100ml injeksi pemberian obat secara injeksi IM
(Intra muscular) dengan dosis 0,5ml.
94
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
95
Saran
96
DAFTAR PUSTAKA
Abelson, B., 2009, Flu Shots, Antibiotics, & Your Immune System, [Internet].
[Diunduh 2022 1 Februari] tersedia pada
:http://www.drabelson.com/PDF/Flu.pdf,
Alikondro, HS. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat Antar
Universitas Ilmu Hayati, IPB : Bogor.
Bappenas. 2010. Beternak ayam petelur. [Internet]. [Diunduh pada 2022 Januari
28] htttps://www.ristek.go.id. [Diakses pada tanggal
CDC, 2011, Flu Symptoms & Severity, [Internet]. [Diunduh pada 2022 Februari 8
] Tersedia pada : http://www.cdc.gov/flu/,
96
Hy-Line International. 2010. Hy-Line Brown Intensive Systems Performance
Standards. [Internet]. [Diunduh pada 2022 Januari 16 ] Tersedia pada
: http://www.hyline.com/redbook/performance
Harms, R.H., G.B. Russel, dan D.R. Sloan. 2000. Performance of four strains pf
commercial layers with major changes in dietary energy. Journal of
Applied Poultry Research 9: 535 – 541.
Jeffrey JS. 1997. Biosecurity for poultry flocks. Poultry fact sheet 1(26) [Internet].
[diunduh 2022 Februari 16]; tersedia pada:
http://animalscience.ucdavis.edu/avian/pfs26.htm
Rusny. 2013. Tingkat Adopsi Inovasi Biosekuriti Ayam Ras Petelur di Kabupaten
Sidrap dan Faktor-Faktor yang Memepengaruhinya. Makassar :
Universitas Hasanuddin Makassar.
Santen VL. 2019. Chicken Anemia Virus Infection. [Internet]. [diunduh 2022
Februari 18]; https://www.msdvetmanual.com/poultry/chicken-anemia-
virus-infection/chicken-anemia-virus-infection.
97
Satyanaraya SKVIAS, Reddy MN, Balasubramani N, Chandrashekara P, Rao KH,
dan Santakki BS. 2008. Sustainable Livestock Development. India:
National Institute of Agricultural Extension Management.
Shirt, V. 2010. How to Feeds Chicken. [Internet] [Diunduh pada 2022 Januari 22]
Tersedia pada: http://www.poultry.allotreatment.org.uk/keeping-
chickens/feeding-chickens_2.php.
Siti NA. 2021. Pengertian Hewan Karnivora Lengkap dengan Ciri-ciri dan
Contohnya. [Internet ] . [Diunduh pada 2022 Februari 2] Tersedia pada:
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61b9615662ffc/pengertian-hewan-
karnivora-lengkap-dengan-ciri-ciri-dan-contohnya
Spikler, A., 2009, Influenza, [Internet]. [Diunduh pada 2022 Februari 10] Tersedia
pada: http://www.csfph.iastate.edu/pdfs/influenza.pdf
Taylor dan oshea. 2004. The Great Big Book of Snakes & Reptiles. Amerika
Serikat : Hermes House
98
Vos, D.A.1982. Deer Farming Guidline on Practical Aspect. Italy: Food and
Agriculture Organization of the United Nation.
Yogasedana IMA, Mariati NW, Leman MA. Angka Kejadian Stomatitis Aftosa
Rekuren (SAR) Ditinjau Dari Faktor Etiologi Di RSGMP FK UNSRAT
Tahun 2014. Jurnal E-Gigi. 2015; 3(2)
99
LAMPIRAN
100
Lampiran 1 Dokumentasi PT Benz Cahya Suprana
101
Lampiran 2 Dokumentasi di Taman Satwa Cikembulan
Pengobatan
102
Lampiran 3 Nekropsi African Grey
ID :-
Umur : 3 tahun
Patologi Anatomi
Dokumentasi
103
2. Setelah dilaksanakan nekropsi
104
Lampiran 4 Jurnal Kegiatan di PT Benz Cahaya Suprana
Nim : 021219063
2. 07 Desember 1. Pengambilan/Pemanena
2021 n telur dikandang 2
2. Penyortiran telur
3. Pemberian pakan
105
3. 08 Desember 1. Pengambilan/Pemanena
2021 n telur dikandang 3
2. Penyortiran telur
3. Pemberian pakan
4. 09 Desember 1. Pengambilan/Pemanena
2021 n telur dikandang 4
2. Penyortiran telur
3. Pemberian pakan
4. Diskusi bersama Drh.
Gunawan
5. Penimbangan pada
ayam yang sakit
6. Materi Mengenai
kualitas telur
7. Pemindahan ayam yang
sakit dengan ayam yang
sehat
8. Pengecekan fases ayam
5. 10 Desember 1. Pengambilan/Pemanena
2021 n telur dikandang 5
2. Penyortiran telur
3. Pemberian pakan
4. Pemberian Multivitamin
5. Pengamatan Harian
ayam yang sakit
6. Penimbangan ayam
pada kandang 3 dan 4
6 11 Desember 1. Pengambilan/Pemanena
. 2021 n telur dikandang 6
2. Penyortiran telur
3. Pemberian pakan
4. Pengamatan harian pada
ayam yang sakit
7. Penimbangan ayam
pada kandang 3, 4, 11,
dan 12
106
7. 12 Desember LIBUR
2021
8. 13 Desember 1. Pengambilan/Pemanena
2021 n telur dikandang 7
2. Penyortiran telur
3. Pemberian pakan
4. Pengamatan harian pada
ayam yang sakit
9. 14 Desember 1. Pengambilan/Pemanena
2021 n telur dikandang 8
2. Penyortiran telur
3. Pemberian pakan
4. Pengamatan harian pada
ayam yang sakit
5. Pemberian Multivitamin
secara Injeksi
107
4. Pengamatan harian pada
ayam yang sakit
5. Pemberian Vaksinasi AI
KILL metode Injeksi
15. 19 Desember
2021 LIBUR
108
18. 22 Desember 1. Pengambilan/Pemanena
2021 n telur dikandang 4
2. Penyortiran telur
3. Pemberian pakan
4. Pengamatan harian pada
ayam yang sakit
109
Lampiran 5 Jurnal Kegiatan di Taman Satwa Cikembulan
NIRM : 02.12.19.063
110
mamalia herbivore ( Rusa,
kijang, monyet Sulawesi,
burung unta, buaya,
kukang dan ayam) pada
pagi hari.
3. Pemberian makan untuk
mamalia herbivore pada
sore hari ( kukang jawa)
3. 5 Januari 2022 1. Pembersihan kandang dan
area kandang, tempat
minum dan tempat makan,
bersama keeper mamalia
herbivora, reptile dan
unggas (Aves) pada pagi
hari.
2. Pemberian makan untuk
mamalia herbivora ( Rusa,
kijang, monyet Sulawesi,
burung unta, buaya,
kukang dan ayam) pada
pagi hari.
3. Pemberian makan untuk
mamalia herbivore pada
sore hari ( kukang jawa)
4. 6 Januari 2022 1. Pembersihan kandang dan
( Keeper kang area kandang, tempat
aep ) minum dan tempat makan,
bersama keeper mamalia
herbivora, reptile dan
unggas (Aves) pada pagi
hari..
2. Pemberian makan untuk
111
mamalia herbivora ( Rusa,
kijang, monyet Sulawesi,
burung unta, buaya,
kukang dan ayam) pada
pagi hari.
Pemberian makan untuk
mamalia herbivore pada
sore hari ( kukang jawa)
5. 7 Januari 2022 1. Pembersihan klinik hewan
( Klinik hewan ) pada pagi hari.
2. Pemberian obat cacing
untuk rusa jantan.
3. Pemusnahan cadaver
(Bangkai hewan)
4. Treatment (Pengobatan)
untuk ular.
6. 8 Januari 2022 1. Pembersihan klinik hewan
pada pagi hari.
2. Pemberian vitamin cavi
fleks untuk :
- Harimau
- Macan tutul
- Singa
3. Pemberian makan
musang.
4. Nekropsi afrikan grey
5. Check up dan treatment
afrikan grey.
6. Pemberian obat cacing
pada afrikan grey
7. Treatment (Pengobatan)
pada elang
112
7. 9 Januari 2022 1. Pembersihan klinik hewan
pada pagi hari
2. Pemberian vitamin pada :
- Musang
- Binturong
- Macan tutul
- Beruang
3. Treatment nuri dan
pemberian vitamin
4. Treatment macan tutul
pada bagian lukanya
5. Pelepasan afrikan grey ke
kandangnya kembali
6. Treatment kucing
(Pemberian lakto - B
7. Treatment kuda dan
pemberian vitamin
8. Senin, 10 Januari Pagi hari :
2022 1. Pencucian sayuran, buah-
(Gudang Pakan) buahan, dan daging
2. Penimbangan pakan sesuai
dengan jenis satwa.
3. Pembagian nutrisi dengan
memberikan pakan yang
sesuai dengan jenis satwa
4. Pemotongan pakan
(sayuran, daging, dan
buah-buahan)
5. Pembersihan tempat pakan
yang digunakan untuk
pembagian nutrisi.
6. Pembersihan gudang
113
pakan dan area.
7. Pembersihan kandang,
tempat pakan, tempat
minum dan lingkungan
tempat tinggal burung
unta.
8. Pemberian pakan dan
pembersihan kandang dan
lingkungan kandang,
tempat pakan dan minum
pada:
- Kelalawar
- Ular sanca albino
- Garangan Jawa
- Musang luwak
- Musang pandan
- Burung Hantu Hingkik
- Kucing Hutan
Treatment :
9. Treatment kucing dan
infus kucing.
10. Treatment kakatua jambul
kuning (Pemberian
vitamin dan obat cacing)
11. Treatment kakatua raja
hitam (Pemberian vitamin
dan obat cacing)
12. Treatment afrikan grey
(Pemberian vitamin dan
obat cacing).
Sore hari :
114
13. Pencucian sayuran, buah-
buahan, dan daging
14. Penimbangan pakan sesuai
dengan jenis satwa.
15. Pembagian nutrisi dengan
memberikan pakan yang
sesuai dengan jenis satwa
16. Pemotongan pakan
(sayuran, daging, dan
buah-buahan)
17. Pembersihan tempat pakan
yang digunakan untuk
pembagian nutrisi.
18. Pembersihan gudang
pakan dan area.
9. 11 Januari 2022 Pagi hari :
1. Pencucian sayuran, buah-
buahan, dan daging
2. Penimbangan pakan sesuai
dengan jenis satwa.
3. Pembagian nutrisi dengan
memberikan pakan yang
sesuai dengan jenis satwa
4. Pemotongan pakan
(sayuran, daging, dan
buah-buahan)
5. Pembersihan tempat pakan
yang digunakan untuk
pembagian nutrisi.
6. Pembersihan gudang
pakan dan area.
7. Pembersihan kandang,
115
tempat pakan, tempat
minum dan lingkungan
tempat tinggal burung
unta.
8. Pemberian pakan dan
pembersihan kandang dan
lingkungan kandang,
tempat pakan dan minum
pada:
Kelalawar
Ular sanca albino
Garangan Jawa
Musang luwak
Musang pandan
Burung Hantu Hingkik
Kucing Hutan
Siang hari :
9. Treatment kakatua jambul
kuning
10. Treatment kakatua pipi
merah
11. Kasturi kepala hitam dan
cendrawasih kuning‟
12. Nekropsi blue strike cloria
Sore hari ;
13. Pencucian sayuran, buah-
buahan, dan daging
14. Penimbangan pakan sesuai
dengan jenis satwa.
15. Pembagian nutrisi dengan
memberikan pakan yang
sesuai dengan jenis satwa
116
16. Pemotongan pakan
(sayuran, daging, dan
buah-buahan)
17. Pembersihan tempat pakan
yang digunakan untuk
pembagian nutrisi.
18. Pembersihan gudang
pakan dan area.
10. 12 Januari 2022 Pagi hari :
1. Pencucian sayuran, buah-
buahan, dan daging
2. Penimbangan pakan sesuai
dengan jenis satwa.
3. Pembagian nutrisi dengan
memberikan pakan yang
sesuai dengan jenis satwa
4. Pemotongan pakan
(sayuran, daging, dan
buah-buahan)
5. Pembersihan tempat pakan
yang digunakan untuk
pembagian nutrisi.
6. Pembersihan gudang
pakan dan area.
7. Pembersihan kandang,
tempat pakan, tempat
minum dan lingkungan
tempat tinggal burung
unta.
8. Pemberian pakan dan
pembersihan kandang dan
lingkungan kandang,
117
tempat pakan dan minum
pada:
Kelalawar
Ular sanca albino
Garangan Jawa
Musang luwak
Musang pandan
Burung Hantu Hingkik
Kucing Hutan
Siang hari :
9. Pengobatan kucing diare
Sore hari ;
10. Pencucian sayuran, buah-
buahan, dan daging
11. Penimbangan pakan sesuai
dengan jenis satwa.
12. Pembagian nutrisi dengan
memberikan pakan yang
sesuai dengan jenis satwa
13. Pemotongan pakan
(sayuran, daging, dan
buah-buahan)
14. Pembersihan tempat pakan
yang digunakan untuk
pembagian nutrisi.
15. Pembersihan gudang
pakan dan area.
11. 13 Januari 2022 Pagi hari :
1. Membersihkan kandang
aves dan primata.
2. Memberikan pakan aves
dan primata.
118
Siang hari :
3. The warming primata
Sore hari :
4. Memberikan pakan
primata.
12. 14 Januari 2022 Pagi hari :
1. Membersihkan kandang
aves dan primata.
2. Memberikan pakan aves
dan primata.
Sore hari :
3. Memberikan pakan
primata.
13. 15 Januari 2022 Pagi hari :
1. Membersihkan kandang
aves dan primata.
2. Memberikan pakan aves
dan primata.
Sore hari :
3. Memberikan pakan
primate
14. 16 Januari 2022 Pagi hari :
1. Membersihkan kandang
aves.
2. Memberikan pakan aves.
Sore hari :
3. Membersihkan pakan sisa
aves
15. 17 Januari 2022 Pagi hari :
1. Membersihkan kandang
aves.
2. Memberikan pakan aves.
119
Sore hari :
3. Membersihkan pakan sisa
kandang aves
16. 18 Januari 2022 Pagi hari :
1. Membersihkan kandang
aves.
2. Memberikan pakan aves.
Sore hari :
3. Membersihkan pakan sisa
kandang aves
17. 19 Januari 2022 Pagi hari :
1. Membersihkan kandang
beruang dan aves
2. Memberikan pakan
beruang dan aves
Sore hari :
3. Membersihkan pakan sisa
kandang aves
4. Memberi pakan beruang
120
19. 21 Januari 2022 Pagi hari :
1. Pembersihan area klinik
2. Pemberian pakan pada
hewan di klinik
Siang hari :
1. Treatment anak kucing
2. Nebulizer okin
20 22 Januari 2022 Pagi hari :
1. Pembersihan area klinik
2. Pemberian pakan pada
hewan di klinik
Siang hari :
3. Amputasi kucing
121