Anda di halaman 1dari 4

SEMINAR PROPOSAL

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK


POLITEKNIK PERTANIAN DAN PETERNAKAN (POLTANA) MAPENA

Nama : Achmad Nurkhozin MH.


NIM : 3016006
Program Studi : Produksi Ternak
Judul Tugas Akhir : Pelaksanaan Biosekurity pada Hatchery
di PT Sapta Karya Megah Jombang
Dosen Pembimbing : Siti Aslimah, S.Pt., M.Si
Dosen Evaluator : Ali Saifudin, drh., Msc
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Pelaksanaan Biosekurity pada Hatchery di PT Sapta Karya Megah Jombang

Implementation Of Hatchery Biosecurity in PT Sapta Karya Megah Jombang

Achmad Nurkhozin M.H.*, Siti Aslimah¹

¹Program Studi Produksi Ternak, Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena


Jln. Raya Bojonegoro-Lasem Km. 32 Desa Lajo Lor, Kec. Singgahan, Kab. Tuban
+62811336235; e-mail poltanamapena@yahoo.co.id
* penulis untuk korespondensi: achmadnurkhozin19@gmail.com

ABSTRACT

Biosecurity is a system consisting of many programs, include policies and practices


to prevent the entry and spread of microbes. Aspects in biosecurity system consist of
biosafety, disinfection, dipping, fumigation, and vaccination. Biosecurity in hatchery
are implemented in terminal room, colling room, setter room, hatcher room, washing
room, pull chick room, administration room, and distribution room. This internship
aims to improve knowledge, competence and skills regarding implementation of
hatchery biosecurity in PT Sapta Karya Megah, Jombang, East Java. Method used in
this internship are observation, practice, interviews and discussion, and documentation.

Keywords: implementation biosecurity, eggs, hatchery.

ABSTRAK

Biosecurity merupakan suatu sistem yang terdiri dari rangkaian program yang
mencakup kebijakan dan praktik yang dirancang untuk mencegah masuknya serta
menyebarnya bibit penyakit. Beberapa aspek dalam sistem biosecurity antara lain
meliputi biosafety, desinfeksi, celup kaki, fumigasi, dan vaksinasi. Biosecurity
dilaksanakan pada gedung penetasan telur (hatchery) yang terdiri dari ruang terminal,
colling room, setter room, hatcher room, wash room, ruang pull chick, ruang
administrasi, dan ruang distribusi. Biosecurity yang diterapkan dengan baik akan
menghasilkan DOC yang berkualitas baik pula. Magang industri ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan ketrampilan mengenai pelaksanaan
biosecurity pada hatchery di PT Sapta Karya Megah, Jombang , Jawa Timur. Metode
yang digunakan meliputi partisipasi aktif, kegiatan observasi, koleksi data, wawancara
dan dokumentasi.

Kata kunci: hatchery, pelaksanaan biosecurity telur.


PENDAHULUAN

Kemajuan perunggasan nasional tidak terlepas dari peran operasional di penetasan


(hatchery). Penetasan merupakan proses perkembangan embrio di dalam telur sampai
telur pecah menghasilkan anak ayam. Penetasan dapat dilakukan secara alami oleh
induk ayam atau secara buatan menggunakan mesin tetas. Telur yang digunakan adalah
telur tetas, yang merupakan telur fertil atau telur yang telah dibuahi oleh sperma,
dihasilkan dari peternakan ayam pembibit, bukan dari peternakan ayam petelur komersil
(Suprijatna et al., 2005). Proses penetasan dilaksanakan pada unit hatchery yang
merupakan tempat ditetaskannya bibit-bibit berkualitas baik yang nantinya akan
dibudidayakan dan merupakan sumber dari industri pembibitan serta budidaya
komersial. Tempat ini berperan sangat vital karena merupakan awal munculnya
kehidupan seekor ayam dan di saat yang sama berkembangnya berbagai
mikroorganisme patogen (Salmonellosis, Chronyc Respiration Disease, Collibacillosis,
Staphylococosis, Streptococosis, Aspergillosis dan sebagainya). Oleh karena itu,
hatchery dituntut untuk menerapkan sistem sanitasi (biosecurity) yang lebih ketat untuk
mencegah tumbuhnya bibit penyakit.
Biosecurity merupakan suatu sistem yang terdiri dari rangkaian program yang
mencakup kebijakan dan praktik yang dirancang untuk mencegah masuknya serta
menyebarnya bibit penyakit. Bibit penyakit tersebut dapat berupa bakteri, virus, jamur
dan protozoa (Sholikhin, 2011). Penerapan biosecurity pada seluruh sektor peternakan,
baik di industri perunggasan atau peternakan lainnya akan mengurangi risiko
penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit yang mengancam sektor tersebut
(Yatmiko, 2008). Beberapa aspek dalam sistem biosecurity antara lain meliputi suatu
upaya untuk mencegah tumbuhnya bibit penyakit. Dampak sistem biosecurity yang
asal-asalan akan menyebabkan kegagalan dalam pencapaian akhir usaha breeding, yaitu
tidak menghasilkan DOC yang berkualitas, daya tetas rendah dan tidak tercapainya
target jumlah yang diharapkan.
Penerapan biosecurity di hatchery perlu ditunjang dengan kedisiplinan para
pelaku atau petugas di lingkungan tersebut, sehingga operasionalnya sesuai dengan SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan. Biosecurity yang diterapkan dengan
baik akan menghasilkan DOC yang berkualitas baik pula. Mengingat pentingnya aspek
biosecurity pada unit penetasan, maka penulis tertarik untuk membuat tugas akhir
dengan topic pelaksanaan biosecurity di unit penetasan.

METODE

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan tugas akhir ini akan dilaksanakan di PT Sapta Karya Megah, dusun
Sidodadi, desa Pucangro, kecamatan Gudo, kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tugas
akhir ini akan dilaksanakan selama 2 bulan, dimulai pada tanggal 25 Maret 2019
sampai 20 Mei 2019.

B. Metode Pelaksanaan
Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir di PT Sapta
Karya Megah ini adalah:
1. Partisipasi aktif
Partisipasi aktif dilakukan dengan cara mengikuti atau terlibat dalam kegiatan
rutin di PT. Sapta Karya Megah khsusnya yang berkaitan dengan pelaksanaan
biosecurity di penetasan.
2. Observasi
Observasi merupakan metode untuk melakukan pengamatan langsung di PT
Sapta Karya Megah dengan tujuan untuk memperoleh informasi terkait dengan
fenomena atau peristiwa yang sudah ada maupun yang sedang terjadi di lapangan.
3. Wawancara dan Diskusi
Wawancara dan diskusi dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung
dengan responden. Responden yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah pihak-
pihak yang berkaitan untuk menunjang perolehan data dan informasi di lapang
seperti manajer hatchery, supervisior, dan karyawan.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara pengambilan gambar seluruh kegiatan
dan kondisi yang ada saat pelaksanaan tugas akhir di PT. Sapta Karya Megah
untuk menunjang data visual dilaporan tugas akhir.

KESIMPULAN

Magang tugas akhir yang akan dilaksanakan di PT. Sapta Karya Megah
mengambil tema biosecurity di unit hatchery. Penerapan biosecurity di hatchery perlu
ditunjang dengan kedisiplinan para pelaku atau petugas di lingkungan tersebut, sehingga
operasionalnya sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan.
Biosecurity yang diterapkan dengan baik akan menghasilkan DOC yang berkualitas baik
pula.

DAFTAR PUSTAKA

Suprijatna E, Umiyati A. dan Ruhayat K. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Depok
[ID]: Penebar Swadaya.
Sholikin, H. 2011. Manajemen pemeliharaan ayam broiler di peternakan UD Hadi PS
kecamatan Nguter kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Universitas Negri Solo.
Yatmiko A. 2008. Kondisi biosecurity peternakan unggas sektor 4 di kabupaten Cianjur.
Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai