Oleh:
Sri Utami
150510120104
2015
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Magang
NPM : 150510120104
Laporan magang ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan Magang
untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Kuliah Magang pada Program Studi
Agroteknologi (Strata-1) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
Mengetahui
Koordinator Program Studi Agroteknologi,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan laporan kuliah kerja profesi (KKP) atau magang yang telah dilakukan di
PT Momenta Agrikultura Lembang (Amezing Farm). Laporan ini disusun dengan judul
“Teknologi Budidaya Tanaman Timun kyuri Dengan Sistem Hidroponik Di PT Momenta
Agrikultura (Amazing Farm)“.
Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan yang penulis lakukan selama kegiatan
KKP pada tanggal 27 Juli-24 Agustus 2015. Program KKP ini memberikan pengalaman dan
pelajaran berharga bagi penulis baik dari segi akademik maupun non-akademik yang
tidak dapat penulis temukan di bangku kuliah.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebenar-benarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan KKP dan penyusunan
laporan KKP, terutama kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah membantu dan mendukung saya dalam
segala hal
2. Fiky Yulianto Wicaksono, SP.,MP selaku Dosen Pembimbing Magang
3. Dr.Ir. Cucu Suherman Viktor Zar, M.Si yang telah melakukan kunjungan lapangan
pada PT Mometa
4. Ir.Denny K Rusly selaku Menejer umum dan pemilik dari PT Momenta Agrikultura
5. Bapak Tubagus selaku Supervaisor sekaligus pembimbing lapangan
6. Kang Asep selaku kepala greenhouse timun yang membantu kegiatan magang
7. Teman-teman team magang Anna, Syifa, Engla dan Tia beserta sahabat Ahjuma
lainnya yang mendukung dari jauh
8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama magang berlangsung dan penulisan laporan ini
dapat diselesaikan dengan baik
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik, masukan, dan sumbang saran yang membangun dari
pembaca untuk menambah wawasan, yang diharapkan kedepannya penulis dapat
mempersembahkan yang lebih baik. Semoga laporan KKP ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Bandung, Agustus 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Table 1. Standar Oprasional Prosedur Time Schedule Budidaya Timun Kyuri ....................... 8
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan dan Manfaat Magang
Tujuan dari kegiatan magang bagi penulis adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh pengalaman bekerja dan suasana kerja yang sebenarnya
2. Memperoleh pengetahuan dan kemampuan manajerial dalam pengelolaan
tanaman dalam suasana kerja sebenarnya
3. Mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan soft-skill dan hard-skill guna
meningkatkan pengembangan diri dan karir beberapa waktu kedepan
4. Mampu bekerjasama dalam tim
5. Dapat mengaplikasikan secara langsung ilmu yang didapat di bangku perkuliahan
2
5. Menerapkan soft-skills yang berkaitan dengan kompetensi sosial (komunikasi lisan
dan tulisan, kerja sama, dan etika) sesuai aturan yang berlaku dan bidang kerja
yang ditekuni
3
BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM
4
Gambar 1. Kebun PT Momenta Agrikultura Lembang
5
gudang kemasan, gudang nutrisi, satu gedung mess yang digunakan untuk tempat
tinggal karyawan, serta peralatan pendukung seperti traktor, alat semprot, selang, truk
angkut dan lain-lain.
6
Berdasarkan visi dan misi perusahaan PT Momenta Agrikultura tersebut dapat
diketahui bahwa perusahaan ini memiliki tugas dan fungsi utama didalam masyarakat
sebagai perusahaan yang:
7
2.4 Time Schedule Kegiatan Magang
8
Aflikasi )
3 Persiapan Tali Kasur ( 1 Panjang Tali 6 - 9 m
Ajir )
4 Persiapan V – Hook 1
5 Pengikatan Tanaman / 3
Psg Klip
6 Penyulaman 1-3
7 Pembuanagan Tunas 6,9,12,15,18,21,2 Setiap 3 minggu sekali setelah
Air + Sulur (Kumis ) 4,27,30. dst pebuangan tunas.
8 Lilit Tanaman 3,6,9,12,15,18,21 Searah Jarum Jam Dan Mengarah Ke
,24,27,30. dst kanan Tanaman Berikutnya
9 Rompes Daun 8,11,14,17,20,23, Sisakan minimal 10 daun diatas daun
26,29,32. dst terakhir atau bawah
10 Lay Down 3,6,9,12,15,18,21
,24,27,30. Dst
11 Sanitasi / Weeding 8,11,14,17,20,23, Gulma Maupun Hasil Rompes/Tunas
26,29,32. dst Air/Seleksi Buah
12 Sensus Populasi 6 minggu sekali
Tanaman
13 Pencabutan Tanaman 6 minggu sekali
Layu
IV PEMANENAN Setelah Tanam
1 Panen Setiap hari * sesuai target
setelah 40 hari Ukuran buah panjang minimal 16 cm
V Pengendalian OPT Setelah Tanam
2 Spraying Herbisida 1 & ( rutin ) Setiap 2 bln sekali per-tgl 1-14 bulan
Sekitar GH berjalan
3 Spraying Pestisida 2 & ( rutin ) Setiap minggu sekali tergantung
Dalam GH kebutuhan
4 Pemberian Siputox 1 Konsentrasi 1 grm/tan
5 Pemasangan yellow 3 Setiap Bedengan 3 pcs
traf
6 Aflikasi Bakterisida 4 & ( Rutin ) Setiap 2 bln Sekali Tergantung
Kebutuhan
9
IV PEMBONGKARAN Setelah Tanam
1 Panen Bongkar 90 * sudah termasuk program panen
2 Pencabuan Tanaman 90
3 Prapihan V – Hook 90
10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
3.1.2. Persemaian
Persemaian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan bahan
tanam berupa bibit yang siap di tanam. Dalam pelaksanaannya pembibitan dilakukan
dalam rumah greenhouse khusus yang dilakukan oleh pekerja khusus persemaian.
Persemaian benih dilakukan di dalam tray semai dimana tray semai sudah diisi media
tanam tanah yang baik dan disiram sebelum dilakukan penanaman. Dalam persemaian
digunakan satu lubang satu benih. Kemudian trey yang sudah di isi benih disimpan
ditempat yang aman dan dilakukan perawatan secara intensif. Dalam perawatannya
dilakukan penyiraman sehari 3 kali yaitu setiap jam 07.00, 11.00 dan jam 14.00.
11
kegiatan perawatan ini dilakukan hingga bibit yang dihasilkan siap tanaman yaitu usia 14
HSP (Hari Setelah Persemaiaan).
12
pada mulsa merupakan bagian atas dan warna hitam bagian bawah. Kondisi ini
dilakukan dengan harapan terjadinya fotosintesis yang lebih maksimal dengan
adanya pantulan cahaya dari mulsa perak serta menjaga kelembapan tanaman
dan mengurangi serangan OPT Mulsa yang dipasang diusahakan menutupi seluruh
permukaan tanah (guludan) dengan tujuan untuk menekan dan mengurangi
pertumbuhan gulma yang dapat menganggu serta menjaga kondisi lingkungan
tetap bersih.
13
pernah digunaka dibutuhkan media tanam yang baru, sehingga dilakukan pengisian
media sekam bakar kedalam polybag ukuran 35 X 35 cm hingga terisi penuh. Kemudian
media tanam tersebut ditata rapi pada bedengan yang telah siap dengan jarak 45 cm
antar tanaman. kemudian dilakukan sterilisasi media tanam yang biasa disebut dengan
penjenuhan. Sementara pada lahan atau greenhouse yang sudah digunakan, dilakukan
penambahan sekam bakar hingga sekam kembali terisi penuh, kemudian dilakukan
kegiatan sterilisasi.
Sterilisasi (gambar 6b) dilakukan dengan menyiram media tanam dengan
menggunakan larutan yang merupakan kombinasi dari pestisida (200 ml) dengan
fungisida (200 grm) kedalam 200 Liter air. Setelah itu larutan di aduk hingga tercampur
merata dan disiramkan sebanyak 250 ml pada polybag. Kemudian biarkan selama satu
minggu. Setelah satu minggu lakukan penjenuhan (gambar 6c) atau penyiraman media
tanam menggunakan air hingga media jenuh dan biarkan media selama 24 jam.
14
a. Timun kyuri 14 HSP b. Penanaman bibit timun ke dalam polybeg
15
pompa air kemudian mengalir sampai pada selang drip spaghetti dan masuk kedalam
tanah serta perakaran. Dimana setiap polybag atau setiap tanaman dialiri nutrisi
sebanyak 100 ml/polybag.
16
kawat bagian atas dan kemudian mengikatakan salah satu ujung tali pada V-hook dan
ujung satunya pada tanaman.
c. Kawat d. Klip
Gambar 9. Bahan yang digunakan untuk membuat klip dan klipnya
17
4. Sanitasi dan perompesan daun
Sanitasi merupakan kegiatan pambersihan greenhouse dari sampah dan
tanaman pengganggu. Pada kagiatan sanitasi hal pertama yang dilakukan adalah
pencabutan atau pembersihan tanaman penganggu pada polybag dan sekitar
tanaman, kemudian disusul dengan perompesan daun tanaman timun. Perompesan
dilakukan dengan cara memotong daun tanaman yang sudah tua, dimana disisakan
daun tanaman yang lebih muda 10 lembar. Kemudian dilakukan pembuangan
sampah berupa tanaman penganggu atau daun rompesan dan benda-benda lain
yang dapat menganggu tanaman. Kegiatan sanitasi atau pembersihan lahan dan
perompesan daun dilakukan setiap 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26, 29, 32 HST dan
kelipatannya.
5. Pelilitan tanaman dan pembuangan tunas air serta sulur tanaman timun
Kegiatan pelilitan tanaman merupakan suatu usaha yang dilakukan agar
tanaman timun tetap dalam kondisi tegak. Pelilita timun dilakukan dengan melilitkan
batang tanaman timun pada tali yang telah diikatkan pada pangkal batang yang
mendekati akar, dimana pelilitannya dilakukan searah jarum jam dan mengarah
kearah kanan tanaman berikutnya, hal ini dilakukan agar tanaman tatap terkena
cahaya matahari tanpa menganggu pertumbuhan tanaman lainnya. Kegiatan pelilitan
didahului atau diikuti dengan pemotongan sulur (kumis) dan tunas-tunas air pada
tanaman.
Pembuangan sulur (gambar 12a) dilakukan agar tanaman yang satu dan
tanaman yang lainnya tidak menyatu dan tidak adanya penggunaan nutrisi berlebihan
akibat pertumbuhan sulur. Sementara pembuangan tunas air dilakukan agar nutrisi
tanaman yang diberikan dapat terfokus pada daun, buah pada pohon utama dan tidak
18
menibulkan tumbuhnya cabang lain yang dapat merusak dan mengakibatkan hasil
tidak maksimal. Kegiatan pelilitan tanaman, pembuangan tunas air serta sulur
tanaman timun dilakukan pada waktu yang sama yaitu setiap tiga minggu satu kali
dimulai pada minggu ke-tiga setelah tanam.
6. Lay down
Lay down merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjaga ketinggian tanaman
timun tetap terjangkau, dimana ketinggan timun di usahakan setinggi ± 150 cm. Lay
down dilakukan dengan cara mengulur tali keatas agar tanaman turun kebawah.
Kelebihan atau sisa batang yang jatuh dililitkan pada pot mengikuti arah jarum jam.
Tujuan dari kegiatan lay down selain menjaga ketinggian tanaman juga digunakan
untuk memperpanjang usia tanaman. Dimana dengan kegiatan lay down kita tidak
perlu memotong bagian atas tanaman yang dapat merusak dan memperpendek usia
tanaman. Kegiatan lay down dilakukan setelah kegiatan perompesan dan pelilitan,
hal ini dilakukan untuk mempermudah kegiatan atau proses lay down. Ketika kegiatan
lay down selesai maka akan terlihat tinggi tanaman timun sama dalam satu ghebel.
19
a. Lay down b. Pelilitan batang c. Ghebel yang
selesai dilakukan
Lay down
Gambar 13. Kegiatan lay down
20
a. Yellow trap b. Pemasangan yellow trap
Gambar 14. Pemasangan yellow trap
21
3.1.8. Pemanenan buah timun Kyuri
Pemanenan merupakan kegiatan mengambil hasil atau buah yang telah siap untuk
dipasarkan. Timun kyuri yang siap dipanen pada umumnya memiliki usia 45-50 HST,
dimana timun yang dipanen pada umumnya memiliki warna hijau tua dan memiliki
panjang lebih dari 16 cm. Kegiatan pemanenan dilakukan setiap hari pukul 07.00 hingga
pukul 10.00. Buah dipanen dengan menggunakan bantuan gunting untuk memotong
tangkai buah dari batang utama timun kyuri, hal ini dilakukan agar pemotongan tidak
melukai buah maupun tanaman, kemudian buah dikumpulkan dan disortasi antara buah
yang layak pasar dan buah yang tidak layak pasar. Buah yang layak pasar kemudian
disusun rapi pada kotak panen dan dianggkut menggunakan truk angkut hasil panen dan
dikirim ke packing house untuk di packing dan didustribusikan.
22
a. Pemotongan pangkal batang b. Sisa tanaman yang dibongkar
timun kyuri
23
Dalam penjualannya timun kyuri di jual dalam bentuk curah atau kiloan, dimana dari
tim produksi harga timun kyuri per-kgnya adalah 8000, semantara dari tim marketing
penjualan timun kyuri dihargai sekitar Rp.19.000,00 per-kgnya. Setelah pengepakkan
selesai dilakaukan kegiatan pendistribusian menuju pasar atau supermarket. Di Indonesia
sendiri pasar bagi produk Amazing Farm adalah beberapa supermarket di bandung,
Jakarta dan makasar. Supermarket yang menjadi tempat penjualan diantaranya adalah
Carrefour, Giant, Hero, Hypermart, Jakarta Buah Segar, Kamome, Matahari Supermarket,
Food Mart, Papaya Supermarket, Ranch Market, Farmers Market, Rejeki Supermarket,
Raja Buah, Raja Fresh, Food Hall Supermarket, Total Toko Buah, Healthy Choice, Grand
Lucky Superstore, Lottemart, and Market City. Selain di supermarket produk PT Momenta
Agrikultura juga dipasarkan pada Hotel, resto dan café seperti Shangrilla Hotel, Kristal
Hotel, Tamani Café, Parama, Blekros Catering, Factory Bistro, Steak 21, Myeoungga
Korean Resto, Tobak Resti, Bless Resto, Bornga Resto, Gloria Resto, dan Soup Ikan
Batam.
24
Dalam kegiatan magang atau KKP hal yang belum tercapai secara penuh adalah
kemampuan mahasiswa dalam merumuskan dan memecahkan masalah. Hal ini
dikarenakan mahasiswa tidak dilibatkan dalam perumusan ataupun pemecahan masalah
secara langsung yang terdapat diperusahaan terutama pada timun kyuri. Hal ini
dikerenakan pada timun kyuri permasalahan yang timbul tidak banyak atau dapat
dikatakan tidak ada. Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa memiliki kemampuan yang cukup dalam menerapkan ilmunya di dalam dunia
kerja.
Dalam kegiatan produksi sayuran dalam perusahaan PT Momenta Agrikultura perlu
diperbaiki dan perlu dikaji kembali mengenai beberapa hal seperti penanggulangan OPT
yang dilakukan dengan pestisida meskipun OPT tidak terlihat atau intensitas kerusakan
belum begitu merugikan, selain itu perlu dilakukan pengolahan sisa-siaa bahan produksi
yang tidak layak pasar menjadi bentuk pangan olahan yang masih dapat dipasarkan
sehingga tidak terbuang percuma. Pembuangan sampah yang hanya dilakukan disekitar
area perkebunan tanpa dilakukan pengolahan perlu ditangani dengan pengolahan yang
tepat agar lebih bermanfaat.
25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan magang atau Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang telah dilakukan
selama kurang lebih satu bulan (27 juli 2015 sampai 24 agustus 2015) diperoleh hasil
yang cukup memuaskan. Hal ini dikarenakan selama proses kegiatan dan pembelajaran
yang dilakukan banyak hal baru yang dipelajari sehingga diperolehnya pengalaman-
pengalaman yang menarik dan mampu menambah pengetahuan.
Selama kegiatan magang diperoleh suatu suasana pekerjaan yang nyata dan
berbeda dengan kehidupan perkuliahan pada umumnya. Dimana disini mahasisiwa
dituntut bekerja tepat waktu dengan tantangan pekerjaan yang cukup sulit. Mahasisiwa
diajarkan kegiatan dari perencanaan tanam hingga kegiatan panen. selain itu mahasisiwa
dituntut untuk melakukan kegiatan social dan berbaur dengan para pekerja dan juga
mahasisiwa magang lainnya. Hal ini dilakuakan dengan mengadakan perlombaan, kumpul
bersama hingga kegiatan perpisahan. Kegiat social tersebut membantu mahasisiwa dalam
mengasah soft-skill dan juga membantu meperbanyak teman dari berbagai daerah dan
tempat yang berbeda.
4.2. Saran
Selama satu bulan kegiatan magang yang dilakukan, diperoleh hasil analisis dan
juga penilaian. Dimana hasil analisis yang memberikan penilaian baik penilaian terhadap
mahasiswa maupun perusahaan. Penilaian tersebut menghasilkan sebuah saran seperti
berikut ini:
4.2.1 Saran bagi Perusahaan
Perusahaan PT Momenta Agrikultura secara garis besar memberikan pelung yang
cukup besar bagi mahasiswa dalam belajar mengenai sayuran terutama sayuran buah
timun kyuri. Dimana PT Momenta Agrikultura memberikan peluang bagi mahasiswa untuk
belajar secara lebih luas dan lebih banyak dimulai dari perencanaan tanam hingga
pemasarannya. Namun dalam kegiatannya PT Momenta Agrikultura tidak melibatkan
secara langsung mahasiswa dalam mengani masalah yang tengah dihadapi, melainkan
mahasiwa lebih kepada belajar bagaimana PT Momenta Agrikultura dalam mengelola atau
memproduksi tanaman. Selain itu mahasiswa lebih banyak melakukan kegiatan lapangan
26
(produksi) sehingga kurang memahami kondisi atau bagian perusahaan lainnya. Selain itu
penerimaan mahasiswa magang yang dilakukan perusahaan cukup besar dan kurang
adanya pembatasan, sehingga perhatian perusahaan terhadap peserta magang dirasakan
kurang, selain itu hal ini mengakibatkan pekerjaan yang dilakukan peserta magang terlalu
sedikit karena terlalu banyak peserta magang.
27
DAFTAR PUSTAKA
Rina, yanti. 2012. Aspek Sosial Ekonomi Komoditas Sayuran Utama di Lahan Rawa. Terdapat di
http://pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/ASPEK-SOSIAL-EKONOMI-
KOMODITAS-SAYURAN-UTAMA-DI-LAHAN-RAWA.pdf. (26-09-2015)
Rochintaniawati, Diana. 2012. Hidroponik Sederhana. Terdapat pada
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/DIANA_ROCHINTANIAWATI/B
IOLOGY_TERAPAN/HIDROPONIK_SEDERHANA.pdf. (3-09-2015)
Saputro, Christophorus Aji . FastNews 2015. Tatan Tarjuna Kantongi Rp 200 Juta/Bulan dari
Budidaya Sayuran Jepang. Terdapat pada http://www.jitunews.com/read/3793/tatan-
tarjuna-kantongi-rp-200-juta-bulan-dari-budidaya-sayuran-jepang. (3-09-2015)
Utama, I Made Supartha. 2010. Pentingnya Rantai Pendingin dan Teknologi Praktis Pasca Panen
Bagi Pengembangan Hortikultura di Indonesia. terdapat pada
http://staff.unud.ac.id/~madeutama/wp-content/uploads/2010/10/Artikel-Mataran-Made-
Utama.pdf. (26-09-2015)
28
LAMPIRAN
29
lampiran 2. Dokumentasi hasil kegiatan Kuliah Kerja Profesi
Bibit timun kyuri usia 14 HSP (Hari Setelah Persemaian) Media siap tanam
30
Kegiatan penanaman bibit timun kyuri
Greenhouse yang telah ditanami Toren dan Drum yang digunakan untuk Tempat air dan
larutan AB-MIX
31
Greenhouse timun kyuri
32
Pemasangan klip Sanitasi atau pembersihan Perompesan daun
lahan
33
lampiran 3. LOOGBOOK MAGANG
34
35