Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PEMBUATAN

SELAI RUMPUT LAUT

Disusun Oleh :

Huswatun Hasanah NIT : 20.4.13.146

PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN MALUKU
KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
AMBON
2020
DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunian-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan laporan hasil pratikum yang berjudul “Pembuatan Selai Rumput
Laut”.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Johanna I
Thenu, S.Pi. , MP selaku dosen Mata Kuliah Diversifikasi Dan Pengembangan Produk Perairan
yang telah membimbing mengarahkan dalam proses pembuatan laporan ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menydari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang di
temui, untuk itu penulis mengharapkan adanya saran maupun kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Praya,7 November 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Potensi mangrove di Indonesia sangat besar,beberapa jenis mangrove tumbuh sumbur di


indonesia. Indonesia sendiri menguasai 19% dari total hutan mangrove dunia.Mangrove sendiri
memiliki banyak manafaat baik bagi lingkungan maupun secara ekonomi. Menurut Ahmad 2013
hutan mangrove umumnya hanya dimanfaatkan sebagai pelindung pantai dan sungai dari bahaya
erosi, menahan badai/ angin kencang dari laut, tempat berlindung/bersarang dan berkembang
biaknya ikan-ikan, kerang, udang dan satwa lain, sebagai penghasil kayu, dan sebagai tempat
wisata, penelitian dan pendidikan .

Salah satu jenis mangrove yang dimanfaatkan yaitu jenis pedada (Sonneratia caseolaris).
Bagian yang dapat dimanfaatkan dari jenis mangrove pedada adalah bagian buahnya. Buah
mangrove pedada mengandung nilai gizi yang sangat banyak. Menurut BPHM (2012), buah
pedada mengandung kadar air 74%, lemak 1,2%, protein 1,1%, kadar abu 0.342% dan
karbohidrat 23,5%. Meskipun mengandung nutrisi pemanfaatan buah mangrove pedada sangat
minim, dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan cara mengolah
buah mangrove pedada.

Pemanfaatan buah mangrove pedada dapat dimanfaatkan dalam pembuatan selain. Selai
merupakan produk yang dibuat dengan memasak hancuran buah yang dicampur dengan gula,
dengan atau tanpa penambahan air dan memiliki tekstur yang lunak dan plastis (Suryani dkk.,
2004). Selai mempunyai rasa yang asam, aroma yang khas dari buah serta tekstur buah yang
lembut. Dari latar belakang tersebut maka perlu dilakukan pratikum tentang pembuatan selai
daribuah mangrove pedada dengan judul ‘‘Pemanfaatan Buah Pedada (Sonneratia caseolaris)
dalam Pembuatan Selai”.Aga

Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah agar kita mengetahui bagaiman cara mengolah buah mangrove pedada
untuk dijadikan selai.
Alat dan Bahan
A. Alat:
- Panci
- Tabung gas
- Kompor
- Baskom
- Sendok pengaduk
- Pisau
- Telenan
B. Bahan
- 1 kg buah pedada
- Air secukupnya
- 400 gram gula pasir

Prosedur Kerja
1. Siapkan buah pedada
2. Potong buah pedada menjadi 4 bagian
3. Kupas kulit nya
4. Cuci buah pedada yg sudah di kupas sebanyak 2 kali.
5. Parut buah pedada menggunakan parutan keju agar lebih mudah.
6. Tuang parutan buah pedada tadi ke dalam panci dan mask dengan menggunakan api
sedang sampai air benar-benar menyusut.
7. Setelah itu masukkan gula pasir sesuai, kemudian aduk kembali dengan api kecil.
8. Setelah benar-benar tercampur dan tekstur berubah, angkat dan diamkan hingga dingin.
9. Selai pedada siap dinikmati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mangrove merupakan tanaman sejati penghasil buah pedada (Sonneratia caseolaris). Buah
ini mengandung vitamin A, B1, B2. Proses pembuatan selai dipengaruhi oleh berbagai
parameter, seperti jenis buah, suhu, dan teknologi proses. Selai merupakan produk tradisional
yang diperoleh dari pemanasan bubur atau ekstrak buah. Selai diolah dengan proses pemanasan
dan penambahan gula. Buah pedada berbentuk bulat, ujung bertangkai, dan bagian dasarnya
terbungkus kelopak bunga. Buah ini berwarna hijau dan mempunyai aroma yang sedap, rasa
asam, tidak beracun dan dapat langsung dimakan. Untuk memanfaatkan kandungan gizinya,
buah pedada dapat diolah menjadi produk olahan pangan yang disukai masyarakat dan tahan
lama, serta diproses secara sederhana, misalnya dalam bentuk selai dan sirup.(Dwi et al. 2013).

Upaya pemanfaatan buah mangrove sebagai sumber pangan masih terbatas pada program
pemberdayaan penduduk yang hidup di area hutan mangrove. Pengetahuan tentang manfaat
mangrove dan ketrampilan pengolahannya perlu lebih ditingkatkan supaya pemanfaatannya lebih
optimal. Produk olahan dari buah mangrove memiliki prospek yang bagus jika diproduksi
dengan standar mutu dan didukung oleh promosi yang baik. Dengan kemampuan menghasilkan
produk pangan komersial, kemampuan finansial diharapkan masyarakat dapat meningkatkan
sehingga mampu memiliki akses terhadap sumber pangan lainnya.(Dwi et al. 2013)

Kedabu (Sonneratia alba) tergolong jenis tumbuhan mangrove yang umumnya ditemui
hidup di daerah lempung berpasir yang menghadap laut. Kedabu dapat juga ditemui hidup di
daerah berlumpur dalam disepanjang tepian sungai atau rawa-rawa yang masih dipengaruhi oleh
pasang surut air laut. Kedabu sebagai salah satu komponen penyusun hutan mangrove
memberikan manfaat tidak langsung bagi manusia. Antara lain penjaga kestabilan garis pantai
atau tebing sungai dari abrasi atau erosi, menahan tiupan angin laut, sebagai tempat penghasil
oksigen dan penyerap karbondioksida. Serta sebagai tempat untuk tinggal, mencari makan dan
berkembang biak bagi hewan. Manfaat langsung kedabu bagi manusia adalah buahnya dapat
dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan batangnya digunakan sebagai kayu bakar, peralatan
rumah tangga, dan kertas. Tumbuhan hutan mangrove termasuk kedabu memiliki nilai ekonomi
tinggi, antara lain sebagai sumber kayu bakar, bahan bangunan. (Dan et al. 2015).
Buah pedada memiliki diameter ratarata 6,05 cm dengan bobot daging buah rata-rata 52,15
g. Rata-rata bobot daging dan biji, kulit, dan kelopak buah pedada berturut-turut adalah 38,27 g;
7,68 g; dan 6,20 g (Tabel 1). Bagian buah yang dapat dimakan adalah daging dan biji buah
pedada, oleh karena itu bagian buah yang dapat dimakan adalah sebesar 73 persen.

Tabel 11. Ukuran Fisik dan Bobot Bagian Buah

Kandungan proksimat buah pedada dan produknya dapat dilihat dalam Tabel 1.2. Pada
tabel tersebut dapat terlihat bahwa kadar air, abu, lemak dan protein pada selai dan sirup
mengalami penurunan, hal ini akibat proses pemanasan yang dilakukan. Kadar air pada produk
selai menurun sekitar 51,78 persen.
BAB III
PEMBAHASAN
Salah satu buah mangrove adalah buahpeda. Buah dari tumbuhan mangrove ini ternyata
dapat ditingkatkan pemanfaatannya melalui teknologi sederhana berupa pembuatan selai disukai
konsumen. Proses pengolahan selai dapat mengawetkan, juga dapat menjadikan produk yang
dihasilkan menjadi sumber vitamin yang tersedia dalam jangka waktu lebih lama. Olahan buah
pedada berupa selai memiliki kandungan vitamin yang jauh lebih kecil dibanding buah segarnya
seperti terlihat pada table 2.1.

Tabel 2.1. Kadar Vitamin A, B1, B2 dan C Buah Pedada dan Hasil
Olahannya.

Meskipun memiliki kandungan vitamin yang jauh lebih kecil dibanding buah segarnya
tetapi olahan selai dari buah pedada masih bisa mencukupi kebutuhan asupan vitamin pada
tubuh.Pembuata selai dari buah pedada dapat menambah nilai ekonomis dari buah pedada itu
sendir. Selai itu selai dari buah pedada memiliki rasa kha yang tersendiri daripada selai yang
terbuat dari buah-buahan lainnya .
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Buah mangrove banyak sekali ditemukan pada daerah pesisir namun jarang untuk
dimanfaatkan, padahal Buah mangrove dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai olahan
pangan seperti selai. Selain olahan selai ini dapat mengawetkan buah pedada , olahan selai dari
buah juga bisa menambah nilai ekonomis dari buah pedada dan olahan selain ini dapat dijadikan
makanan khas di daerah dan menjadikan nya sebagai oleh oleh bagi wisatawan yang berkunjung.
Maka dari itu pembuatan selai dari buah pedada sangatlah dianjurkan

Anda mungkin juga menyukai