Anda di halaman 1dari 27

TERM OF REFERENCE (TOR)

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


AKTIVITAS BAURAN PEMASARAN LOBSTER AIR TAWAR PADA
PT. BINTARO FISH CENTER MINI FARM

Disusun Oleh :
Dewi Wulandari
11150920000055

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M/1439 H
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor perikanan memiliki peranan strategis dalam pembangunan nasional.

Ditinjau dari potensi sumberdaya alam, Indonesia dikenal sebagai negara maritim

terbesar di dunia karena memiliki potensi kekayaan sumberdaya perikanan yang

relatif besar. Perikanan merupakan semua kegiatan yang berkaitan dengan ikan,

termasuk memproduksi ikan, baik melalui penangkapan (perikanan tangkap)

maupun budidaya (perikanan budidaya atau akuakultur) dan mengolahnya untuk

memenuhi kebutuhan manusia akan pangan sumber protein dan non pangan. Ikan

diartikan secara luas, yakni mencangkup semua biota akuatik, baik hewan

(golongan ikan, udang, kerang dan ekinodermata) maupun tanaman (golongan

alga seperti rumput laut). Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia,

produk perikanan juga ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan nonpangan, seperti

bahan baku industri, konservasi, pariwisata, ikan hias dan daur ulang limbah.

(Effendi dan Oktariza, 2006).

Perikanan tangkap adalah sebuah kegiatan yang berfokus untuk

memproduksi ikan dengan cara menangkap ikan yang berasal dari perairan darat

(sungai, muara sungai, danau, waduk dan rawa) atau dari perairan laut (pantai dan

laut lepas). Sedangkan perikanan budidaya atau budidaya perikanan merupakan

kegiatan untuk memproduksi biota (organisme) air untuk mendapatkan

keuntungan. Berbeda dengan penangkapan yang produksinya diperoleh dengan

cara memanen (berburu) biota air dari alam tanpa pernah memelihara, produksi
dari budidaya perikanan diperoleh melalui kegiatan pemeliharaan biota akuatik

dalam wadah dan lingkungan terkontrol. Kegiatan pemeliharaan tersebut (sesuai

dengan tujuannya) mencakup pembenihan dan pembesaran. Contohnya seperti

seperti budidaya ikan lele, budidaya ikan gurami, budidaya ikan nila, budidaya

ikan patin, budidaya lobster air tawar, dan lain – lain.

Lobster air tawar merupakan salah satu jenis yang masuk kedalam

kelompok udang (Crustacea) air tawar yang secara alami memiliki ukuran relatif

besar dan memiliki daur siklus hidupnya hanya dilingkungan air tawar. Beberapa

nama Internasional lobster air tawar ini adalah crayfish, crawfish, dan crawdad.

Berdasarkan penyebarannya di dunia terdapat 3 famili lobster air tawar, yakni

famili Astacidae, Cambaridae, dan Parastacidae. Lobster air tawar Astacidae

dan Cambaridae tersebar di belahan dunia utara, sedangkan Parastacidae

menyebar di dunia bagian selatan seperti Australia, Indonesia Bagian Timur,

Selandia Baru, dan Papua Nugini.

Lobster air tawar (LAT) saat ini mulai marak dibudidayakan di Indonesia.

Awalnya, komoditas ini diminati sebagai lobster hias. Beberapa tahun belakangan,

pembudidaya mulai melirik lobster air tawar (LAT) sebagai komoditas konsumsi

karena menyimpan potensi yang lebih dibandingkan jenis udang lainnya, seperti

tahan terhadap serangan penyakit, kadar lemaknya rendah dan tidak sulit dalam

pemeliharaannya. Jenis yang banyak dikembangkan adalah Cherax

Quadricarinatus atau lebih dikenal dengan nama red claw atau crayfish. Lobster

ini memiliki cita rasa daging gurih yang tidak kalah dengan lobster air laut. Selain

itu juga memiliki warna tubuh biru kehijauan dan pada jantan dewasa memiliki
capit yang berwarna merah, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi lobster air

tawar (LAT) jenis ini (Lukito dan Prayugo, 2007).

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada

pembeli maupun pembeli potensial (Assauri, 2004). Menurut Swastha (2005),

bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari empat variabel atau

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk,

struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

PT. Bintaro Fish Center Mini Farm merupakan salah satu kelompok usaha

yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran lobster air tawar. PT.

Bintaro Fish Center Mini Farm juga merupakan jembatan antara mitra

pembenihan dengan mitra pembesaran dan mitra pembesaran dengan mitra

pemasaran. Sehingga PT. Bintaro Fish Center Mini Farm dapat membeli benih,

mensupplai benih, membeli lobster air tawar (LAT) ukuran konsumsi dan juga

menjual lobster air tawar (LAT) untuk ukuran konsumsi.

1.2 Tujuan

Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah salah satu kegiatan akademis yang

harus dilaksanakan mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, untuk dapat

menyelesaikan perkuliahan di semester VII (tujuh). Adapun tujuan

dilaksanakannya Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dibagi menjadi dua yaitu, tujuan

umum yang merupakan tujuan Praktik Kerja Lapang (PKL) secara garis besar dan
tujuan khusus yang merupakan tujuan spesifik dari kegiatan Praktik Kerja Lapang

(PKL) yang terkait dengan judul dalam kegiatan tersebut. Adapun penjabaran dari

tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1.2.1 Tujuan Umum

 Memiliki wawasan lebih mendalam sehingga memudahkan bagi

mahasiswa yang bersangkutan untuk melakukan penelitian dan penulisan

skripsi.

 Memperoleh pengalaman kerja, membina relasi dengan instansi atau

perusahaan tempat praktek kerja lapangan, serta memperoleh surat

keterangan kerja (referensi) dari instansi / perusahaan terkait.

 Memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis dalam dunia

kerja.

1.2.2 Tujuan Khusus

 Mempelajari aktivitas manajemen pemasaran khususnya bauran

pemasaran di PT. Bintaro Fish Center Mini Farm.

 Mengetahui aktivitas manajemen pemasaran khususnya bauran

pemasaran di PT. Bintaro Fish Center Mini Farm.

 Mengkaji bagaimana penerapan aktivitas manajemen pemasaran

khususnya bauran pemasaran di PT. Bintaro Fish Center Mini Farm.

 Memahami konsep-konsep non-akademis dalam dunia kerja yang

belum didapatkan dibangku perkuliahan.

1.3 Manfaat
Manfaat yang akan didapat oleh kedua belah pihak selaku pihak yang berkaitan

langsung dengan PKL dan sebagai mitra antara lain:

1. Salah satu syarat untuk menyelesaikan program Studi Agribisnis Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Menambah ilmu pengetahuan kepada mahasiswa tentang manajemen

pemasaran khususnya bauran pemasaran di PT. Bintaro Fish Center Mini

Farm.

3. Perusahaan dapat menjalin kerjasama dengan pihak perguruan tinggi, serta

sebagai sarana publikasi perusahaan terhadap civitas akademika perguruan

tinggi, dalam hal ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan

PT. Bintaro Fish Center Mini Farm merupakan tempat pelatihan, konsultasi,

praktek pembenihan dan pembesaran lobster air tawar (LAT), sekaligus

menyediakan segala kebutuhan mitra baik itu berupa pakan, alat test air,

aquarium, bak fiber, aerator dan peralatan pendukung lainnya. PT. Bintaro Fish

Center Mini Farm juga sekaligus merupakan jembatan antara mitra pembenihan

dengan mitra pembesaran dan mitra pembesaran dengan mitra pemasaran.

Sehingga PT. Bintaro Fish Center Mini Farm dapat membeli benih, mensupplai

benih, membeli lobster air tawar (LAT) ukuran konsumsi dan juga menjual lobster

air tawar (LAT) ukuran konsumsi.

PT. Bintaro Fish Center Mini Farm berdiri pada awal tahun 2002, namun

sebelumnya pada tahun 2000 sudah dimulai suatu usaha eksport Ikan Cupang

Hias (Betta Spelenden) kebeberapa negara luar seperti Amerika Serikat, Kanada,

Horea dan Singapura. Pada tahun 2002 memulai usaha budidaya dan penjualan

lobster air tawar (LAT) Hias, sekaligus dimulai percobaan-percobaan, "Trial and

Error" bagaimana membesarkan lobster air tawar (LAT) hias ini agar dapat cepat

besar sehingga dapat dikonsumsi.

Pada tahun 2004 sudah dimulai penjualan lobster air tawar (LAT) konsumsi

sekaligus dimulainya pelatihan budidaya dan pembesaran lobster air tawar (LAT),

menginggat tingginya permintaan orang-orang untuk turut serta melakukan usaha

lobster air tawar (LAT) tersebut. Pada tahun 2005 - sekarang, pelatihan lobster air

tawar (LAT), jasa konsultasi dan menjebatani antara pasar yang membutuhkan
lobster air tawar (LAT) dengan Alumni Pelatihan yang sudah berproduksi. dengan

mengadakan jual beli lobster air tawar (LAT), merambah sampai ke 24 kota

diseluruh Indonesia, dengan total peserta lebih dari 7000 orang baik dari dalam

negeri, bahkan sampai luar negeri.

Pada tahun 2008 - sekarang, bermula dari hobby membangun peternakan

Landak Mini terbesar di Indonesia. Pada Tahun 2010 - sekarang, mengembangkan

peternakan Kelinci Mini. Pada Tahun 2011 - sekarang, menjadikan PT. Bintaro

Fish Center Mini Farm menjadi tempat wisata edukasi dengan brand "BFC mini

Farm".

2.2 Lobster Air Tawar

Jenis lobster air tawar yang dikembangkan di Indonesia adalah jenis Cherax

quadricarinatus, jenis ini termasuk ke dalam Famili Parasticidae. Fetzner (2008)

mengklasifikasikan lobster air tawar sebagai berikut:

Filum : Arthropoda

Sub Filum : Mandibulata

Kelas : Crustacea

Ordo : Malacostraca

Sub Ordo : Decapoda

Superfamili : Astacidae

Famili : Parastacidae

Genus : Cherax

Spesies : Cherax quadricarinatus (von Martens)


Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) termasuk ke dalam keluarga

Parasticidae. Cherax quadricarinatus dikenal dengan sebutan red claw, disebut

demikian karena pada kedua ujung capitnya terdapat warna merah. Selain sebagai

lobster konsumsi, red claw juga cocok dijadikan lobster hias karena memiliki

keunggulan pada bentuk dan warna tubuhnya. Warna biru mengkilap terpancar

dari tubuhnya (Hartono dan Wijayanto 2006).

Lobster air tawar memiliki ukuran tubuh yang relatif lebih besar dari udang

air tawar lainnya. Tubuh lobster air tawar dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian

chepalotorax dan abdomen. Chepalotorax merupakan bagian depan yang terdiri

atas kepala dan dada, sedangkan abdomen adalah bagian belakang yang terdiri

atas badan dan ekor (Hartono dan Wijayanto 2006).

Panjang tubuh red claw dewasa dapat mencapai 50 cm dengan bobot berat

sekitar 800-1000 gram per ekor. Induk red claw sudah mulai kawin dan bertelur

pada umur 6-7 bulan. Jumlah telur yang dihasilkan dalam sekali perkawinan bisa

mencapai 100-200 butir. Setelah berumur satu tahun, telur yang bisa dihasilkan

berkisar 600-1000 butir. Induk dapat bertelur hingga 5 kali dalam satu tahun.

2.3 Pemasaran

Pemasaran adalah sejumlah kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk

memberikan kepuasan dari barang atau jasa yang dipertukarkan kepada konsumen

atau pemakai (Kotler:1997). Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi

dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Pemasaran harus dapat

menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen sehingga

apa yang diproduksi oleh perusahaan dapat terserap oleh pasar atau konsumen.
Kegiatan pemasaran itu sangat luas. Tidak saja menjual barang dan jasa

melainkan segala aktivitas yang berhubungan dengan arus barang dan jasa dari

tangan produsen sampai ke tangan konsumen akhir. Dengan demikian, kegiatan

pemasaran itu dilakukan baik sebelum maupun sesudah pertukarannya ditujukan

untuk memberikan kepuasan baik kepada penjual maupun pembeli.

2.4 Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan

mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul (Kotler dan

Keller, 2007: 6).

Menurut Saladin (2007:3), pengertian manajemen pemasaran adalah

”Analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang

untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang

menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud mencapai tujuan-tujuan

organisasi”.

2.5 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)

STP merupakan salah satu langkah awal dalam membuat strategi pemasaran

modern. STP dilakukan sebagai perencanaan awal dari manajemen pemasaran.

Terdiri dari segmentasi pasar, targetting serta positioning. Menurut Tjiptono

(2007), tujuan utama dilakukannya segmentasi pasar, targeting, dan positioning

adalah menempatkan suatu produk atau pun merek didalam benak konsumen

sehingga produk atau merek tersebut memiliki keistimewaan atau keunggulan


kompetitif yang berkelanjutan. Sebuah produk dipilih oleh konsumen karena

keunikan ataupun perbedaan produknya.

2.5.1 Segmentasi

Segmentasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk menyesuaikan

produk atau jasanya dengan permintaan pembeli secara efekitif. Kepuasan

konsumen dapat ditingkatkan dengan memfokuskan segmentasi. Menurut Kotler

dan Keller (2009), segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki

sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang sama. Segmentasi bisa disesuaikan

secara menguntungkan untuk mengenali perbedaan pelanggan. Berikut merupakan

empat macam dari segmentasi:

1. Segmentasi Geografis, memerlukan pembagian pasar menjadi beberapa unit

geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau

lingkungan sekitar.

2. Segmentasi Demografis, pemasar membagi pasar menjadi kelompok-

kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup

keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,

generasi, kebangsaan, dan kelas ssial.

3. Segmentasi Psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok berdasarkan sifat

pskologis/kepribadian, gaya hidup atau nilai.

4. Segmentasi Perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa

kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon

terhadap sebuah produk.

2.5.2 Targetting
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, perusahaan

harus memutuskan berapa banyak dan segmen pasar mana yang akan dipilih, hal

ini biasa disebut sebagai targeting (Kotler dan Keller, 2009). Menurut Kasali

(2003), targeting atau tahap menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari

analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran),

yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan

pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus

menyeleksi. Menyeleksi disini berarti marketer harus memiliki keberanian untuk

memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan

bagian lainnya.

2.5.3 Positioning

Positioning merupakan kerangka bagaimana kepala manusia bekerja dalam

proses komunikasi. Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha

menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga

terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan

merek/produk pesaing (Tjiptono, 2007).

Menurut Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan positioning sebagai

tindakan tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan

tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah menempatkan

merek dalam pikiran konsumen untuk maksimalkan manfaat potensial bagi

perusahaan.

Kasali (2003) mendefinisikan positioning sebagai strategi komunikasi untuk

memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama pemasar


mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan

terhadap produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif.

2.6 Bauran Pemasaran

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada

pembeli maupun pembeli potensial (Assauri, 2004). Menurut Swastha (2005),

bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari empat variabel atau

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk,

struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

Kotler dan Keller (2009:15) mengemukakan definisi bauran pemasaran

(marketing mix) adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh

perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Sedangkan

Zeithaml dan Bitner (Hurriyati, 2008:48) mengatakan bahwa bauran pemasaran

adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh

perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai

untuk memuaskan konsumen.

Unsur-unsur Bauran Pemasaran Jasa menurut Zeithaml dan Bitner yang

dikutip dalam Hurriyati (2008:47) terdiri dari :

1. Produk (Product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan meliputi

barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.


2. Harga (Price) yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh produk atau jasa. Menurut Bloom & Boone (2006) terdapat

beberapa strategi penetapan harga, diantaranya yaitu :

a. Penetapan harga plus laba

Harga ditentukan dengan cara menambahkan persentase untuk

perolehan keuntungan terhadap biaya produksi rata-rata. Sebuah bisnis

yang hendak meningkatkan pangsa pasarnya dapat menurunkan harga

produknya. Menurunkan harga produk sebaiknya dilakukan ketika:

- Konsumen merupakan orang yang sadar dengan situasi harga,

- Memiliki kelebihan kapasitas produk atau personil,

- Adanya skala ekonomi pada produksi,

- Harga yang lebih rendah tidak akan dianggap sebagai indikator

akan rendahnya kualitas suatu produk,

- Harga yang lebih rendah tersebut dapat memicu terjadinya

persaingan, dan

- Pengurangan harga jual akan dapat meningkatkan kesadaran

pasar akan produk tersebut.

b. Price skimming

Price skimming berarti menetapkan harga tinggi guna memaksimalkan

pengembalian dana awal sebelum memenuhi segmen pasar yang lebih

sensitif terhadap harga. Price skimming akan lebih tepat dilaksanakan

bilamana:

- Terdapat persaingan yang tidak terlalu berbahaya,


- Produk dengan harga tinggi dan berkualitas,

- Memiliki produk yang berbeda dan unik serta hanya terdapat

sedikit persaingan yang terjadi di pasar,

- Perusahaan belum merasa yakin akan harga yang harus

ditetapkan (akan lebih mudah bila menetapkan harga rendah

daripada menaikkan harga produk tersebut),

- Memiliki kapasitas produk yang terbatas, dan

- Memasuki segmen pasar yang secara relatif tidak sensitif

terhadap harga.

c. Penetrasi harga

Penetrasi harga dapat dibandingkan dengan promosi penjualan dimana

secara substansial menurunkan harga produk guna mempertahankan

atau menarik lebih banyak konsumen. Tujuannya adalah agar

konsumen membeli lebih banyak produk dengan harga penuh atau

agar produk dapat mencapai pasar dalam waktu singkat. Peneterasi

harga dilakukan bilamana:

- Konsumen sensitif terhadap biaya,

- Biaya produksi per unit dapat diturunkan dengan memproduksi

lebih banyak produk, dan

- Produk dengan harga rendah dapat memancing persaingan

sebelum memasuki pasar.

d. Prestige pricing
Prestige pricing berarti menetapkan harga produk lebih tinggi daripada

harga pesaing guna menjual kualitas citra produk atau status produk.

3. Promosi (Promotion) adalah aktivitas yang mengkomunikasikan produk dan

membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

4. Tempat atau Lokasi (Place) untuk menyalurkan produk atau jasa yang

tersedia bagi konsumen.

5. Orang (People) yaitu semua perilaku yang memainkan sebagai penyajian

jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam

elemen ini adalah personil perusahaan dan konsumen lain dalam lingkungan

jasa.

6. Proses (Process) meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme,

kegiatan dan rutinitas dimana suatu produk atau jasa disampaikan kepada

pelanggan.

7. Bukti Fisik (Physical Evidence) merupakan lingkungan fisik dimana jasa

disampaikan, perusahaan jasa dan konsumennya berinteraksi dan setiap

komponen yang berwujud memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa

tersebut.

Menurut Zeithml dan Bitner yang dikutip oleh Ratih Hurriyati (2008;49)

konsep bauran pemasaran tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4P

yaitu product, price, promotion, place. Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu

bauran pemasaran yang diperluas (expanded marketing for services) dengan

penambahan unsur non-traditional marketing mix, yaitu people, process, dan

physical evidance, sehingga menjadi tujuh unsur (7P). Masing-masing dari tujuh
bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan mempunyai suatu bauran yang

optimal sesuai dengan karakteristik segmennya.


BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

3.1 Mekanisme Praktik Kerja Lapang

Peserta yang melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) membutuhkan

bimbingan, baik dari Universitas maupun pihak Perusahaan atau Lembaga selama

kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) berlangsung. Beberapa data yang diperoleh

selama kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) berlangsung akan dilaporkan di

akhir kegiatan sebagai tugas akhir semester 7.

3.2 Aspek Pengkajian

Aspek pengkajian yang dilaksanakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) ini adala mempelajari mengenai “AKTIVITAS BAURAN

PEMASARAN LOBSTER AIR TAWAR PT. BINTARO FISH CENTER

MINI FARM”.

3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) sekitar 12 minggu atau

sekitar tiga bulan terhitung mulai bulan September sampai Desember 2017.

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di PT. Bintaro Fish Center

Mini Farm yang berlokasi di Jl. Baitis Salmah Kavling, Tegal Rotan, Sawah Baru,

Ciputat, Tangerang Selatan Banten 15413 (Dekat pintu keluar Tol Bintaro Pondok

Aren, Seberang Mall Bintaro XChange (BXC) Bintaro Jaya).


3.4 Garis Besar Rencana Kerja

Berikut adalah uraian renacana kerja pada pelaksanaan kegiatan Praktek

Kerja Lapang (PKL) yang berlokasi di PT. Bintaro Fish Center Mini Farm:

No. Waktu Kegiatan


1. Minggu Ke-1  Sosialisasi dengan karyawan-karyawan dan
beradapatasi di PT. Bintaro Fish Center Mini Farm.
 Mengetahui sejarah, visi misi, struktur organisasi
dan perkembangan PT. Bintaro Fish Center Mini
Farm.
 Mengetahui Sarana dan Prasarana yang terdapat di
PT. PT. Bintaro Fish Center Mini Farm.
 Berdiskusi dengan karyawan di bagian pemasaran
PT. Bintaro Fish Center Mini Farm.
1. 2. Minggu Ke-2  Mengetahui jenis-jenis produk yang ada di PT.
Bintaro Fish Center Mini Farm.
 Mengetahui target jangka pendek dan jangka
panjang Departemen Pemasaran.
2. 3. Minggu Ke-3  Mulai mengambil data bauran pemasaran
perusahaan guna melengkapi laporan penulis.
 Mengetahui data penjualan PT. Bintaro Fish Center
Mini Farm.
3. 4. Minggu Ke-4  Mengetahui berbagai tempat yang bermitra dengan
PT. Bintaro Fish Center Mini Farm.
 Mengetahui pengiriman produk ke berbagai retail.
4. 5. Minggu Ke-5  Mempelajari lebih detail aktivitas manajemen
pemasaran yang dijalankan perusahaan mulai.

5. 6. Minggu Ke-6  Terlibat dalam aktivitas manajemen pemasaran.


 Memahami kendala teknis proses pemasaran.
 Mempelajari konsep promosi PT. Bintaro Fish
Center Mini Farm

6. 7. Minggu Ke-7  Mengetahui dan memahami target pasar PT. Bintaro


Fish Center Mini Farm.
 Mengetahui resiko pemasaran yang di terapkan PT.
Bintaro Fish Center Mini Farm.
7. 8. Minggu Ke-8  Mengetahui solusi terhadap risiko yang akan terjadi
pada PT. Bintaro Fish Center Mini Farm.
8. 9. Minggu Ke-9  Mengetahui loyalitas retail atau konsumen terhadap
produk yang ditawarkan oleh PT. Bintaro Fish
Center Mini Farm.
 Melakukan penilaian metode pemasaran lapangan
yang dilakukan PT. Bintaro Fish Center Mini Farm
dilihat dari sisi akademik materi yang diberikan
diperkuliahan.
10. Minggu Ke-10 Melakukan analisis dan penyusunan laporan Praktek
Kerja Lapangan
11. Minggu Ke-11 Konsultasi penyusunan laporan Praktek Kerja
Lapangan dengan Dosen Pembimbing
12. Minggu Ke-12 Penutupan Praktek Kerja Lapangan

3.4 Peserta Praktek Kerja Lapang (PKL)

Peserta kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah saya selaku

mahasiswa semester 7 Program Jurusan Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nama : Dewi Wulandari

NIM : 11150920000055

(Lampiran I)
3.5 Daftar Mata Kuliah Peserta Praktek Kerja Lapang (PKL)
(Lampiran II)
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal Praktek Kerja Lapang (PKL) yang saya buat sebagai

bahan acuan dan pertimbangan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL)

ini, selaku calon peserta Praktek Kerja Lapang (PKL) di Bintaro Fish Center Mini

Farm. Besar harapan saya, pihak perusahaan dapat secepatnya memberikan

jawaban dan surat tanda penerimaan peserta Praktek Kerja Lapang (PKL) setelah

proposal ini disampaikan. Bantuan dan dukungan dari semua pihak yang terkait

akan sangat berperan agar kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini terlaksana

dengan baik dan lancar. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, April 2018


Calon Peserta Praktek Kerja Lapangan

Dewi Wulandari
DAFTAR PUSTAKA

Sukmajaya, Yade dan I. Suharjo. 2017. Mengenal Lebih Dekat Lobster Air Tawar

Komoditas Perikanan Prospektif. Jakarta:AgroMedia Pustaka

Gumbira, E dan Sa’id A. Harizt Intan. 2004. Manajemen Agribisnis.

Jakarta:Ghalia Indonesia

Wiyanto, R. Hondo dan Rudi Hartono. 2009. Lobster Air Tawar Pembenihan dan

Pembesaran. Jakarta:Penebar Swadaya

Fauzi, Akhmad. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Teori dan

Aplikasi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, P dan G. Armstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Bahasa

Indonesia. Jakarta:Prenhallindo.

Pearce, J.A dan Robinson, R.B.Jr. 1997. Manajemen Strategik. Banten:PT.

Binarupa Aksara.

IptekNesia. 2013. Jenis Perikanan. Diakses tanggal 17 April 2018 dalam

http://www.ipteknesia.com/ristek/index.php?option=com_content&view=art

icle&id=408:jpikan&catid=9&Itemid=435
Lampiran 1

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama : Dewi Wulandari


Tempat&Tanggal : Jakarta, 22 Agustus 1997
Lahir
Usia : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah

Alamat : Perum. Pondok Maharta Jln. Nuri Blok C 21 No. 1 RT.


002 RW. 011. Pondok Kacang Timur. Pondok Aren,
Tangerang Selatan
Email/ No. Telp : dewiidewe28@gmail.com / 087886554243
Anak Ke : 2 dari 2 Bersaudara

Nama Ayah : Mahdi


Nama Ibu : Nasrikah
Alamat Ortu/Wali Perum. Pondok Maharta Jln. Nuri Blok C 21 No. 1 RT.
002 RW. 011. Pondok Kacang Timur. Pondok Aren,
Tangerang Selatan.

Pendidikan Formal

Institusi Pendidikan Tahun


SD Negeri II Pondok Kacang Timur 2003 – 2009
SMP Negeri 5 Pondok Aren 2009 – 2012
SMAS Budi Mulia Tangerang 2012 – 2015
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015 – Sekarang
Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan

No. Organisasi/ Kepanitiaan Jabatan Tahun


1. Karang Taruna RT 002 Sekertaris 2014 – 2015
2. Pengenalan Budaya Akademik Anggota Divisi 2016
Kemahasiswaan (PBAK) 2016 HMJ Humas
Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
3. AGRICAMP 2016 HMJ Agribisnis Anggota Divisi 2016
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Konsumsi
4. Agri’s Event HMJ Agribisnis UIN Anggota Divisi 2016
Syarif Hidayatullah Jakarta Sponsorship
5. Hari Tani dan Vertikultur 2016 HMJ Anggota Divisi 2016
Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Konsumsi
Jakarta
6. Training Organization Platform Anggota Divisi 2017
(TOP) 2016 HMJ Agribisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Aplikasi Studi (AKSI) 2016 HMJ Anggota Divisi 2017
Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Kesehatan
Jakarta
8. Pengenalan Budaya Akademik Koordinator 2017
Kemahasiswaan (PBAK) 2017 HMJ Divisi Kesehatan
Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
9. AGRICAMP 2017 HMJ Agribisnis Koordinator 2017
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Divisi Konsumsi
10. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah HMJ Anggota Divisi 2017
Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Kesehatan
Jakarta
11. Perayaan Hari Tani 2017 HMJ Koordinator 2017
Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Divisi Konsumsi
Jakarta
12. Aplikasi Studi (AKSI) 2016 HMJ Anggota Divisi 2018
Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Konsumsi
Jakarta
13. Himpunan Mahasiswa Jurusan Sekretaris Umum 2017 – 2018
(HMJ) Agribisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2

DAFTAR MATA KULIAH


Mata Kuliah SKS
Semester I
Agribisnis Dasar 3
Bahasa Arab 3
Bahasa Indonesia 3
Pancasila 2
Pengantar Ilmu Ekonomi 3
Pengantar Ilmu Pertanian 2
Praktikum Qiraat 1
Studi Islam 4
Semester II
Bahasa Inggris 3
Dasar-Dasar Manajemen 3
Ekonomi Mikro 3
Matematika Ekonomi 3
Pendidikan Kewarganegaraan 2
Praktikum Ibadah 1
Sosiologi Pedesaan 2
Statistika 3
Tataniaga Pertanian 2
Semester III
Akuntansi Keuangan 3
Ekonomi Makro 3
Ekonomi Produksi 3
Islam Dan Ilmu Pengetahuan 2
Manajemen Agribisnis 3
Pembangunan Pertanian 3
Produksi Tanaman 3
Sistem Informasi Agribisnis 3
Semester IV
Ekonomi Pertanian 3
Manajemen Agribisnis Lanjutan 3
Pemasaran Agribisnis 3
Perdagangan Internasional 3
Produksi Tanaman Lanjut 3
Rekayasa Agro Industri 2
Rekayasa Usaha Tani 3
Studi Kelayakan Usaha 3
Semester V
Ekonomi Manajerial 3
Ekonomi Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan 3
Komputasi Agribisnis 3
Perencanaan Pembangunan Pertanian 3
Riset Operasi 3
Kewirausahaan 3
Manajemen Strategik Agribisnis 3
Semester VI
Pembiayaan Agribisnis 3
Ekonometrika 3
Manajemen Pangan Halal 2
Teknik Penulisan Karya Ilmiah 1
Metodologi Penelitian 3
Studi Kependudukan 3
Perdagangan Internasional 3
Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah 3
TOTAL SKS 131

Anda mungkin juga menyukai