Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN

KEWIRAUSAHAAN PERIKANAN DAN KELAUTAN


AYAM GEPREK

OLEH
KELOMPOK II

LA ODE AJUDARSIN L1A119


I GEDE SUGIARTA L1A119
SASTRA WIJAYA L1A119
RIPKI TRIYADI L1A119
YUNI SARTIKA L1A119195

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSTITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

i
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN

KEWIRAUSAHAAN PERIKANAN DAN KELAUTAN


AYAM GEPREK

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Kelulusan Mata


Kuliah Kewirausahaan Perikanan Dan Kelautan

OLEH
KELOMPOK 2

LA ODE AJUDARSIN L1A119


I GEDE SUGIARTA L1A119
SASTRA WIJAYA L1A119
RIPKI TRIYADI L1A119
YUNI SARTIKA L1A119195

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSTITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Lengkap Praktek Lapangan Kewirausahaan


Perikanan dan Kelautan Produk Ayam Geprek
Nama/Nim : La Ode Ajudarsin L1A119
I Gede Sugiarta L1A119
Sastra Wijaya L1A119
Ripki Triyadi L1A119
Yuni Sartika L1A119195
Kelompok : II (Dua)
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Peternakan
Universitas : Universitas Halu Oleo

Laporan Lengkap Ini


Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing

Sarini Yusuf, S.Pi., M.Si.


NIP. 19790521 200801 2 010

Mengetahui
Koordinator Mata Kuliah
Kewirausahaan Perikanan Dan Kelutan

Sarini Yusuf, S.Pi., M.Si.


NIP. 19790521 200801 2 010

Kendari, Januari 2023


Tanggal pengesahan

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia

serta hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Laporan

Praktek Lapangan Kewirausahaan perikanan dan kelautan.

Kami juga menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari bantuan dari

berbagai pihak, maka melalui kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih

kepada koordinator dan dosen pembimbing Mata Kuliah Kewirausahaan

perikanan dan kelautan.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, baik dalam

sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata. Kami mengharapkan

kritik dan saran yang membangun sebagai cerminan dalam penyusunan laporan

berikutnya. Akhirnya kepada Allah pula kami serahkan semuanya. Semoga

laporan ini bisa bermanfaat khususnya, bagi para pembaca.

Kendari, Januari 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Kewirausahaan 2


2.2. Usaha Peternakan 3

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil 5
3.2. Pembahasan 5
3.2.1. Alat dan Kegunaan 5
3.2.2. Bahan yang Digunakan 6
3.2.3. Proses Produksi 6
3.2.4. Pemasaran 8

DAFTAR PUSTAKA 9

DAFTAR TABEL

v
Tabe Teks Halaman
l
1 Alat dan Kegunaan 5
2 Bahan yang Digunakan 6

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman


1 Produk Ceker Mercon 5

vii
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bisnis pada zaman sekarang telah berkembang dengan sangat pesat dan

mengalami perubahan secara terus-menerus. Salah satu contoh perubahan tersebut

yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup masyarakat dimana hal ini

tak lepas dari pengaruh globalisasi yang sekarang terjadi. Dalam era globalisasi

ini, jumlah merek, produk, dan wilayah serta harga yang bersaing dalam pasar

menjadi sangat banyak sehingga konsumen memiliki banyak pilihan dan alternatif

produk yang dapat memenuhi kebutuhannya dan berhak memilih sesuai yang

konsumen inginkan. Oleh sebab itu, setiap pelaku usaha bisnis harus mempunyai

kepekaan terhadap perubahaan kondisi persaingan bisnis yang terjadi

dilingkungannya dan menempatkan orientasi terhadap kemampuan untuk menarik

keputusan pembelian agar dapat berhasil menjalankan usahanya. Cara yang

dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan suatu bisnis salah

satunya dengan kegiatan pemasaran.

Para pelaku bisnis dalam bidang makanan juga dituntut pula untuk dapat

selalu menggunakan strategi bersaing seperti menciptakan differensiasi yang unik

seperti menentukan bahan baku yang digunakan hingga menciptakan suatu rasa

yang berbeda dari pesaing atau dengan cara memasaknya suatu produk itu sendiri

agar dapat mempertahankan keunggulan yang bersaing yang berkesinambungan

terhadap perusahaan sejenis serta tetap berkembang dan terus diminati

dilingkungannya. Perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu

mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

1
pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah produk. Hal itu dikarenakan

dalam konsep, salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah

mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar sasaran serta

memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien

dibandingkan para pesaing.

Salah satu kuliner dari olahan ayam saat ini yang banyak di gemari oleh

masyarakat adalah ayam geprek, dengan harga yang cukup terjangkau oleh semua

kalangan olahan ayam geprek banyak di beli oleh masyarakat. Hal ini

menyebabkan banyak yang membuka usaha dengan menjual ayam geprek yang

jenisnya sama dengan tampilan berbeda untuk memberikan ciri khas pada produk

yang mereka jual untuk menarik konsumen. Dari tahun ke tahun jumlah usaha

yang menjual ayam geprek semakin bertambah.

Perkembangan usaha kuliner ini tidak lain disebabkan oleh permintaan

dari masyarakat yang semakin beragam. Seiring mengikuti perkembangan di

dunia kuliner, banyak usaha yang di tuntut untuk memberikan kualitas ayam yang

mereka jual sesuai dengan selera masyarakat dan konsumen akan merasa puas.

Kondisi ini memacu para pengusaha kuliner untuk menetapkan orientasi kepuasan

konsumen sebagai tujuan utamanya untuk menjaga kelangsungan usaha tersebut.

Untuk dapat bersaing dan berkembang maka perusahaan dituntut untuk

mampumemenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan memberikan

pelayanan yang terbaik dan berkualitas. Banyaknya usaha dibidang olahan ayam

ini dapat menimbulkan persaingan yang semakin tinggi antar pelaku usaha

kuliner. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

2
antara lain, citra merek merupakan persepsi konsumen tentang suatu merek

sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen. Hal ini

menyangkut bagaimana seorang konsumen menggambarkan apa yang mereka

pikirkan mengenai sebuah merek dan apa yang mereka rasakan mengenai merek

tersebut ketika mereka memikirkannya.

Kualitas produk adalah keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk

atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.

Keputusan pembelian merupakan tiket menuju sebuah bisnis, pelanggan yang

loyal adalah pelanggan yang puas dan untuk mencapai loyalitas kepuasan

merupakan syarat utama yang harus dipenuhi serta menciptakan hubungan

kemitraan yang baik dengan pelanggan adalah salah satu cara untuk mencapai

tujuan perusahaan. Pelanggan yang puas dan loyal (setia) merupakan peluang

untuk mendapatkan pelanggan baru.

3
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Kewirausaan

Pelaku bisnis telah menciptakan suatu kegiatan bernilai ekonomi yang

dapat melibatkan banyak orang, dengan berawal dari ide-ide yang diwujudkan

menjadi tindakan nyata. Sekelompok orang yang memiliki visi yang jauh ke

depan, melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik, berpikir di luar batas

aturan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Bagi

kelompok orang seperti itu, hal yang sangat penting adalah memiliki tujuan dan

semangat yang memaksa diri untuk mengambil risiko untuk dapat mewujudkan

visi mereka. Bagi orang-orang ini, keinginan mencapai keberhasilan dan saling

menginspirasi dengan sesama adalah impian harus diwujudkan. Salah satu upaya

mewujudkan keinginan tersebut adalah dengan konsep kewirausahaan (Hasan

2020).

Kewirausahaan bukan hanya proses penciptaan usaha. Kewirausahaan

adalah fenomena multifaset. Gangaiah dan Viswanath (2014) menjelaskan asal

mula istilah 'kewirausahaan' dari kata Perancis 'entreprendre' yang aslinya berarti

penyelenggara musik atau hiburan lainnya. Kata tersebut telah digunakan sejak

abad ke-16. Richard Cantillon menggambarkan ekonomi sebagai ekonomi

perusahaan, bukan ekonomi politik, di mana individu tertentu memainkan peran

kunci, masing-masing secara aktif dan pasif (Cantillon, 2010). Dalam

perekonomian Cantillon, pemerintah relatif pasif. Sedangkan pelaku ekonomi

aktif adalah wirausahawan yang memotivasi seluruh sistem ekonomi.

4
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan

seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya

mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru

dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih

baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan juga

merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta,

berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan

dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap

wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya (Munawaroh, dkk

2016).

Tujuan kewirausahaan yaitu meningkatkan jumlah wirausaha yang

berkualitas, mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk

menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, membudayakan semangat,

sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang

mampu, andal, dan unggul dan menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi

kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.

2.2. Usaha Peternakan

Usaha peternakan adalah kegiatan usaha budidaya Ternak untuk

menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, dan kepentingan masyarakat

lainnya di suatu tempat tertentu secara terus menerus. Usaha peternakan

merupakan kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan

ekonomi lainnya. Oleh karena itu, taraf hidup yang layak bisa dinikmati bila

pendapatan tinggi. Pendapatan yang tinggi bisa diperoleh jika produktivitas

5
meningkat, selanjutnya peningkatan produktivitas hanya bisa dicapai melalui

perbaikan usaha. Usaha dengan memanfaatkan hasil perikanan dapat dilakukan

melalui berbagai cara pendekatan salah satunya yaitu pendekatan manajemen

(Antarani dkk. 2018).

Keanekaragaman jenis produk olahan hasil peternakan dari bahan baku yang

belum atau sudah dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan mutu dan gizi,

sebagai usaha penting bagi peningkatan konsumsi produk perikanan baik kualitas

maupun kuantitas dan peningkatan nilai jual (Mutiara, dkk 2018). Usaha

peternakan ini cukup menjanjikan karena sebagian dari kita masih membutuhkan

protein hewani yang cukup. Karena itu usaha peternakan ini lah yang memasok

kebutuhan-kebutuhan kita dalam memenuhi protein hewani.

6
III. PEMBAHASAN

3.1. Alat dan kegunaan

Alat yang digunakan pada praktek lapangan kewirausahaan perikanan dan

kelautan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Alat dan Kegunaan


No Alat Kegunaan
1 Etalase
2 Rice cooker
3 Wajan
4 Sendok
5 Pisau
6 Talenan
7 Kompor dan gas
8 Spatula
9
10

3.2. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan pada praktek lapangan kewirausahaan perikanan

dan kelautan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Bahan yang digunakan


No Bahan Jumlah Harga
1 Ayam
2 Cabe rawit ½ liter 5.000
3 Cabe merah ½ liter 5.000
4 Bawang merah ¼ kg 8.000
5 Bawang putih 1 buah 3.000
6 Garam 1 bungkus 3.000
7 Minyak 1 liter 16.000
8 Tepung 1 kg 12.000
9 Telur 2 butir 5.000
Total Rp. 177.000

7
3.3. Prosedur Kerja

Proses pembuatan ayam geprek ini terdiri dari:

1) Cara membuat ayam geprek:

- Langkah pertama bersihkan ayam dan cuci hingga bersih, kemudian

potong ayam menjadi beberapa bagian. Setelah itu ayam dibalurkan lemon

dan garam untuk mengurangi rasa amis dan menambah cita rasa

- Siapkan wadah khusus untuk mengocok telur, masukan ayam yang sudah

dibalurkan jeruk dan garam ke dalam telur.

- Selanjutnya, masukan ayam ke dalam tepung yang sudah disiapkan,

pastikan ayam menyatu sempurna dengan tepung. Panaskan minyak di

wajan, masukan ayam ke dalam wajan dan tunggu hingga matang. Jika

sudah matang dan terlihat crispy pindahkan ayam.

- Selanjutnya memarkan tomat, cabe merah, cabe rawit, bawang merah,

bawang putih, dan garam . Setelah itu tumis bumbu yang sudah dihaluskan

2) Tahap Pembuatan bumbu

Pada tahap ini bahan baku terdiri dari rempah untuk membuat bumbu

ayam geprek yaitu Selanjutnya memarkan cabe merah, cabe rawit, bawang merah,

bawang putih, dan garam . Setelah itu tumis bumbu yang sudah dihaluskan

3.4. Pemasaran

Klasifikasi alat untuk merencanakan kegiatan dan program pemasaran

yang terintegrasi penuh kedalam 4 kelompok besar yang disebut sebagai 4P dari

pemasaran, yaitu product, price, place dan promotion

1. Product

8
Jenis produk yang ditawarkan yaitu makanan siap saji dengan olahan

berbahan dasar daging ayam dalam bentuk ayam geprek. .

2. Price

a. Jenis produk = ayam geprek

b. Jumlah produksi = 10 potong ayam geprek/hari

c. Biaya modal = Rp. 177.000

d. Harga jual = Rp. 10.000

e. Pendapatan = Rp. 10.000 x 10

= Rp. 100.000

f. Keuntungan = Rp. 100.000 – Rp. 177.000

= Rp.

3. Place

Untuk lokasi produksi ayam geprek berada di daerah Kota Kendari lebih

tepatnya di Kelurahan Kambu. Lokasi ini dipilih karena pertimbangan

ketersediaan lahan yang dimiliki oleh pemilik dan juga pertimbanmgan jarak

supplier utama yang tergolong dekat. Pengantaran dilakukan oleh anggota

kelompok dengan jarak yang dapat dijangkau.

4. Promotion

Ayam geprek akan melakukan promosi melalui media sosial yang umum

digunakan seperti Facebook, Intagram dan juga Whatsapp. Sehingga konsumen

dapat tersebar luas ke beberapa lokasi yang terjangkuan dan dapat dilakukan

pengantaran produk sesuai titik dari konsumen tersebut

9
DAFTAR PUSTAKA

Antarani D, J Nurdin, dan VK Olvie. 2018. Manajemen usaha peternakan di Desa


Arakan Kecematan Tatapaan. Fakultas Peternakan. Jurnal. Vol. 6(11):
Gangaiah B dan J Viswanath. 2014. Impact of Indian Management Education In
Developing Entrepreneurial Aspirations and Attitudes Among
Management Students. Asia Pacific Journal of Research. Vol I (1)
Hasan HA. 2020. Pendidikan Kewirausahaan: Konsep, Karakteristik dan
Implikasi dalam Memandirikan Generasi Muda. Jurnal Kajian Islam
Kontemporer. Vol 11(1)
Munawaroh M, H Rimiyati dan Fajarwati. 2016. Kewirausahaan. Percetakan
Muhammadiyah "Gramasurya": Yogyakarta
Mutiara TK, W Budi, Issutarti, dan W Wiwik. 2018. Diversifikasi Pengolahan
Produk Perikanan Bagi Kelompok Nelayan di Kabupaten Trenggalek.
Jurnal Karinov. Vol. 1(1).

10

Anda mungkin juga menyukai