Anda di halaman 1dari 31

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI PERANAKAN

ONGOLE DI UPTD KONDA

LAPORAN MAGANG PROFESI

Oleh :
RIPALDI
NIM. L1A1 18102

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI PERANAKAN
ONGOLE DI UPTD KONDA

LAPORAN MAGANG PROFESI

OLEH
RIPALDI

NIM. L1A118102

Praktek Kerja Lapangan Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Memproleh
Gelar Sarjana Pada Fakultas Peternakan
Universitas Halu Oleo

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO : Sisipkan Pengetahuanmu Kepada Orang Lain Walaupun Itu

Hanya Sedikit

PERSEMBAHAN : Kupersembahkan Karya Tulis Ini Untuk Orang Tuaku Serta

Para Pembaca Karya Tulis Ini


MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI PERANAKAN
ONGOLE DI UPTD KONDA

SULAWESI TENGGARA

Oleh :

RIPALDI

L1A1 18 102

Telah dinyatakan lulus magang profesi

Pada hari / tanggal : 10 Agustus 2020

Pembimbing:

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Rahim Aka, S.Pt.,M.Si, Jeni Rianto, S.Pt.


NIP. NIP.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Peternakan Ketua Jurusan Peternakan

Dr. Ir. Ali Bain, M. Si La Ode Arsad Sani, S.Pt, M. Sc


NIP. 19670131 199303 1 003 NIP. 119731231231 199903 1 005

PERNYATAAN KEASLIAN
LAPORAN MAGANG PROFESI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Magang Profesi dengan


judul : MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI PERANAKAN
ONGOLE DI UPTD KONDA, yang dibuat untuk melengkapi sebagaian persyaratan
menjadi sarjana peternakan pada fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari,
sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari Laporan
Magang Profesi yang sudah dipublikasikan dan pernah dipakai untuk mendapatkan
gelar kesarjanaan di lingkungan Universitas Halu Oleo maupun di Perguruan Tinggi
atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya di cantumkan
sebagaimana mestinya.

Kendari, Maret 2021

Ripaldi
NIM. L1A1 18 102
RIWAYAT HIDUP

Ripaldi lahir di Puulemo pada Tanggal 10 Juli 1999,

Saya merupakan anak ketiga. saya empat bersaudara dari

pasangan suami istri Babak Muh Nur dan Ibu Sitti Mai.

Penulis berkebangsaan indonesia dan beragama islam.

Saya mulai menempuh sekolah dasar pada tahun 2005 dan

lulus pada tahun 2011 di SDN 2 Lembo dan melanjutkan pendidikan di jenjang

sekolah menengah pertama di SMPN 1 Lembo lulus pada tahun 2014. Kemudian

saya melanjutkan ke jenjang sekolah menengah di SMAN 1 Lembo dan lulus pada

tahun 2017. Setelah itu pada tahun 2018 saya memutuskan untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang S1 di Universitas Halu Oleo melalui jalur SBMPTN .

kemudian sekarang saya sudah semester 6 di Fakultas Peternakan Universitas Halu

Oleo.

Penulis adalah mahasiswa aktif di Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Kendari.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah membeikan
rahmat dan hidayah-nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Rasullullah SAW beserta keluarga, para sahabat sehingga penulisan dapat
menyelesaikan laporan magang profesi yang berjudul Manajemen Pemberian Pakan
Pada Sapi Peranakan Ongole Di Uptd Konda, yang dibuat untuk salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjanah pada fakultas peternakan Universitas Halu Oleo,
Kendari.
. Ucapan terima kasih dengan penuh rasa hormat, cinta dan kasih penulis
persembahkan kepada ayahanda tercinta Bapak Samir dan ibunda tercinta
IbuMarliana atas segala do’a, kasih sayang, nasehat, motivasi dan pengorbanan yang
tidak dapat penulis balas sampai kapanpun.

Ucapan terimah kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Ali Bain, M.Si. selaku Dekan Fakultas Peternakan dan Bapak Dr.
La Ode Arsad Sani, S.Pt, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Peternakan yang telah
memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Di Universitas Halu Oleo.
2. Bapak Rusli Badarudin., S.Pt, M.Sc selaku ketua pengolah magang profesi.
3. Bapak Tamsil, SP. Selaku kepala UPTD Balai Perbibitan dan Pakan Ternak
Konda yang telah memberikan kami kesempatan untuk melakukan kegiatan
magang profesi di UPTD Konda dan Bapak Febiang Lolalang serta Bapak Edi
Satmiko, S.Pt. sebagai pembimbing lapangan.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Peternakan yang telah memberikan ilmu dan
pengalaman yang sangat bermanfaat serta seluruh staf yang memberikan fasilitas
dan memudahkan dalam pengurusan administrasi selama masa kulia.
5. Teman-teman magang profesi 2020, semuanya tak bisa disebutkan satu persatu
atas canda, tawa dan dukungan.
6. Serta pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis tulis satu-persatu.
Semoga Allah SWT memberi pahala yang setimpal kepada semuanya.

Penulis berharap laporan magang profesi yang telah disusun ini bisa memberikan
manfaat dan dabat menambah pengetahuan kepada pembaca, dan akhir kata, dalam
rangka perbaikan selanjutnya, penulis akan terbuka terhadap saran dan masukan dari
semua pihak karena penulis menyadari laporan yang telah disusun ini memiliki
banyak sekali kekurangan.

Kendari, Maret 2021

Ripaldi
L1A118102
ABSTRAK

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE

DI UPTD KONDA

Ternak sapi selain sebagai sumber protein juga merupakan sumbangan

pendapatan atau sebagai tabungan khusunya bagi keluarga peternak. Dalam

menjalankan suatu usaha sangat perlu dilakukan suatu perhitungan yang jelas, sisa

hasil dari usaha tersebut dapat diketahui secara riil. Dan sisa usaha secara tradisional

tersebut apa benar betul-betul beruntung atau sisa itu hanya merupakan nilai

kontribusi korbanan tenaga dan waktu

Magang profesi ini dilaksanakan pada bulan juli sampai agustus, 2020 di

UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan ternak konda, Desa Morome, Kec. Konda,

Kab. Konawe Selatan., Kota Kendari. Tujuan dari magang profesi ini adalah untuk

mengetahui proses atau tahapan dari sebuah program pemeliharaan ternak.

Kata Kunci : pemeliharaan sapi pejantan dan betina, perkawinan atau reproduksi,
pemberian pakan dan pemeriksaan kesehatan.
ABSTRACT

Apart from being a source of protein, cattle are also a contribution to income

or as savings, especially for the breeder family. In running a business, it is very

necessary to carry out a clear calculation, the residual results of the business can be

known in real terms. And the rest of the traditional business is really lucky or the rest

is only the value of the contribution of labor and time.

This professional apprenticeship is held from July to August, 2020 at the

UPTD Center for Animal Breeding and Animal Feed, Morome Village, Kec. Konda,

Kab. Konawe Selatan., Kendari City. The purpose of this professional

apprenticeship is to find out the process or stages of a livestock raising program.

Keywords: maintenance of bulls and females, mating or reproduction, feeding and


health checks
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN MAGANG PROFESI.................................. v
RIWAYAT HIDUP......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
ABSTRAK....................................................................................................... viii
ABSTRACK.................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3. Tujuan................................................................................................. 3
1.4. Manfaat............................................................................................... 4
BAB II. METODE KEGIATAN................................................................. 5
2.1. Lokasi dan Waktu Kegiatan............................................................... 5
2.2. Khalayak Sasaran............................................................................... 5
2.3. Materi.................................................................................................. 5
2.4. Metode ............................................................................................... 6
2.5. Analisis Data....................................................................................... 6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 7
3.1. Keadaan umum lokasi........................................................................ 7
3.2. Sejarah UPTD Konda......................................................................... 8
3.3. Visi dan Misi UPTD Konda............................................................... 9
3.4. Tugas dan Fungsi UPTD Konda.........................................................10
3.5. Struktur Organisasi UPTD Konda .....................................................11
3.6. Sembilan Layanan Umum di UPTD Konda.......................................12
3.6.1. Pemeliharaan Sapi Pejantan......................................................13
3.6.2. Pemeliharaan Sapi Bali Betina..................................................14
3.6.3. Pemeliharaan Pedet....................................................................15
3.6.4. Reproduksi atau Perkawinan.....................................................16
3.6.5. Pemberian Pakan .......................................................................17
3.6.6. Kesehatan Ternak.......................................................................18
BAB IV. PENUTUP.....................................................................................
4.1. Kesimpulan.........................................................................................
4.2. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Lokasi UPTD Konda........................................................................................ i
Struktur Organisasi UPTD Konda.................................................................... ii
Sapi Bali di UPTD Konda................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Daftar Hadir Magang Profesi............................................................................ i
Daftar Kegiatan Magang Profesi...................................................................... ii
Documentasi..................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sapi potong merupakan ternak yang dibudidayakan dengan tujuan utama

untuk menghasilkan daging. Budidaya ternak sapi potong sudah dikenal secara luas

oleh masyarakat. Jangka waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan harga daging

yang relatif tinggi memotivasi para pembudidaya untuk terus tetap bersemangat

dalam mengembangkan budidaya ternak sapi potong. Budidaya ternak sapi potong

yang umumnya terdiri dari budidaya pembibitan (Breeding) dan budidaya

penggemukan. Waktu penggemukan relatif singkat yaitu membutuhkan waktu sekitar

6 bulan untuk jenis sapi potong seperti sapi Angus, Sapi PO, Limousine, Brahman

maupun sapi Simmental.

Sapi PO adalah sapi persilangan antara sapi Ongole (Bos-indicus) dengan sapi

lokal. Sapi ini tahan terhadap iklim tropis dengan musim kemaraunya (Yulianto dan

Saparinto, 2010). Sapi PO merupakan sapi hasil program ongolisasi sapi-sapi di pulau

Jawa dengan sapi Ongole. Program tersebut menghasilkan sapi PO dengan postur

tubuh maupun bobot badan lebih kecil dibandingkan dengan sapi Ongole, punuk dan

gelambir kelihatan kecil atau tidak sama sekali. Warna bulunya sangat bervariasi,

tetapi pada umumnya putih atau putih keabu-abuan (Siregar, 2008).

Secara umum breeding dapat diartikan sebagai usaha untuk mengembang

biakan hewan ternak yang bertujuan menghasilkan keturunan. namun lebih lanjut lagi

breeding tidak hanya asal mengembangbiakan saja namun dalam breeding terdapat
beragam unsur yang sangat kompleks dan sistematis di dalamnya sehingga hasil akhir

yang diperoleh adalah individu yang lebih baik dari generas sebelumnya. unsur unsur

dalam proses breeding secara umum adalah ilmu genetika, seleksi indukan, metode

dan skema dari breeding, seleksi dan culling, dan lain lain.

Pakan merupakan kebutuhan utama bagi mahluk hidup termasuk ternak,

dimana ternak dapat tumbuh, berkembang serta berproduksi dengan baik jika

kebutuhan nutrisi dalam tubuh ternak terpenuhi baik kualitas maupun kuantitas

pakan. Olehnya itu maka dalam suatu usaha peternakan perlu adanya

pengelolaan/manajemen pemberian pakan yang baik bagi ternak sehingga mampu

menjaga kualitas daging ternak dan meningkatkan pertumbuhan ternak semaksimal

mungkin. Pakan yang diberikan terbagi dua fase yaitu pakan hijauan dan pakan

konsentrat.

Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang, keberhasilan program

penggemukan dan pembibitan sangat bergantung dari manajemen pemberian pakan

khususnya sapi PO. Oleh karena itu, maka perlunya dilakukan magang profesi untuk

mengetahui cara manajemen Pemberian pakan pada sapi PO di UPTD Konda

Kab.Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang baik dan benar sehingga kualitas

daging yang beredar terjamin kualitasnya dan kuanitatsnya.

1.2. Rumusan Masalah :

Bagaimana Manajemen Pemberian Pakan Peranakan Sapi Ongole di UPTD

Konda
1.3. Tujuan :

Agar Dapat Mengetahui Manajemen Pemberian Pakan Peranakan Sapi

Ongole di UPTD Konda

1.4. Manfaat :

Mengetahui Manajemen Pemberian Pakan Peranakan Sapi Ongole di UPTD

Konda

a.
BAB II
METODE KEGIATAN

2.1. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Kegiatan magang profesi berlokasi di UPTD Balai Perbibitan Ternak dan

Pakan Ternak Konda yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juli sampai 10 Agustus

2020, selama 30 hari aktif kegiatan magang.

2.2. Khalayakan Sasaran

Kegiatan magang profesi yang dilakukan yaitu mengenai manajemen

pemeliharaan sapi bali di UPTD Balai Perbibitan Ternak dam Pakan Ternak Konda,

Desa Morome, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Adapun Khlayak sasarannya yaitu Mahasiswa magang profesi Universitas Halu Oleo,

UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Konda, dan masyarakat.

2.3. Materi

Materi yang digunakan pada magang profesi tentang UPTD Balai Perbibitan

Ternak dam Pakan Ternak Konda meliputi alat dan bahan sebagai berikut :

a. alat

Alat yang digunakan meliputi kandang, tempat pakan dan minum, sekop,

cangkul, selang air, alat pembersih, karung, sabit, traktor, suntikan, obat-

obatan, vitamin, dan pakan.

b. Bahan

Bahan yang digunakan yaitu sapi PO.


2.6. Metode

Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapngan / Magang Profesi di


UPTD Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Konda, yaitu :
a. Observasi secara langsung yaitu dengan pengambilan data tentang
perusahaan baik data primer maupun data skunder.
b. Wawancara yang mencangkup seluruh aspek mana jemen
c. Praktek kerja lapangan yaitu berpartisipasi secara aktif mengikuti kegiatan
rutin farm (perusahaan).

2.7. Analisis Data

Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer

berasal dari wawancara dan observasi pencatatan di lapangan, sedangkan ata

sekunder berasal dari sumber-sumber yang berkaitan dengan tatalaksana atau proses

pemberian pakan dan pembersihan kandang kambing pejantan di UPTD Perbibitan

Ternak dan Pakan Ternak Konda. Data yang telah di peroleh di analisis secara

kualitatif kemudian dibandingkan dengan sumber dari pustaka ilmiah yang meliputi

jurnal, buku, maupun pustaka lainnya dan akhirnya diperoleh pemecahan terhadap

masalah yang ada.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Keadaan Umum Lokasi

UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak berlokasi di Desa Morome,

Kec. Konda, Kab. Konawe Selatan. UPTD BPTPT berdiri diatas lahan seluas ± 17

ha, yang terdiri dari kantor UPTD, Laboratorium, klinik keswan, rumah gembala,

kandang Bull, kandang shelter, kandang jepit, kandang sapi tunggal, kandang

kambing, serta kandang ayam. Tempat pengembalaan sapi juga merupakan bagian

dari UPTD BPTPT juga terdapat di desa Wawolemo, Kec. Pondidaha, Kab. Konawe

dengan lahan seluas ± 500 ha. Lokasi ini hanya digunakan untuk tempat

pengembangan sekitar 110 ekor sapi bali dan juga tempat menanam rumput sebagai

pakan utama dari sapi yang dipelihara. UPTD BPTPT juga memiliki kawasan

instalasi uji coba semen dan wilayah binaan ternak sapi dan kambing potong di

kelurahan Nambo dan Puday, kec. Nambo, Kota Kendari, serta di Desa Jati Bali dan

Sidang Kasih, Kec. Ranomeeto, Kab. Konawe Selatan.

UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Provinsi Sulawesi Tenggara

dalam berbagai keterbatasannya diharapkan untuk eksis dalam melakukan tugas

pokok dan fungsi dan salah satu prestasi yang telah dicapai dibidang penegmbangan

teknologi peternakan adalah telah mampu memproduksi semen ( Beku dan Cair) ±

23.000 dosis yang layak digunakan untuk Inseminasi Buatan (IB) di lapangan.
Gambar 1. Lokasi UPTD Konda.

3.2. Sejarah UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Konda

UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Provinsi Sulawesi Tenggara

di bentuk melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2000 Jo Nomor 2 Tahun 2001 Jo

Nomor 15 Tahun 2001 tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja

perangkat daerah Provinsi Provinsi Sulawesi Tenggara dan Dijabarkan dalam SK

Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 133 tentang penjabaran tugas dan fungsi dinas

pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara serta diperkuat dengan SK. Gubernur Sulawesi

Tenggara Nomor 422 Tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja UPTD lingkup

dinas pertanian dan peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara. Hal ini sejalan dengan

kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian bahwa rangkaian

memenuhi kebutuhan semen di daerah secara tepat waktu, tepat jumlah dan breed

sesuai keinginan peternak dan mudah didapat, maka dipandang perlu untuk

melaksanakan desentrasisasi Balai Inseminasi Buatan (BIB) dengam maksud untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan jalan mendekatkan pusat-pusat

produksi bibit dan benih ternak kepada para peternak.

UPTD BPTPT Sultra dibentuk sebagai cikal bakal terbentuknya Balai

Inseminasi Buatan dDaerah (BIBD) Provinsi Sulawesi Tenggara. Langkah-langkah


persiapan yang telah dilakukan UPTD Balai Perbibitan dan Pakan Ternak Provinsi

Sulawesi Tenggara dalam melaksanakan fungsinya sebagai Balai Inseminasi Buatan

Daerah (BIBD) adalah penerapan Bull Ex Impor dan Pengadaan Bull Lokal sejak

Tahun 2002, kemudian diteruskan dengan kolekting dan prosesing semen beku dan

semen cair serta pelatihan-pelatihan bagi petugas secera bertahap. UPTD Balai

Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara memproduksi semen mulai tahun 2002 dan

sampai bulan Desember 2016 telah memproduksi semen (Beku dan Cair) sebanyak

62,782 dosis. Adapun menegenai jenis dan jumlah Bull serta produksi semen yang

dihasilkan UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Provinsi Sulawesi

Tenggara sampai bulan Desember 2016 adalah Sapi Bali, Sapi PO, Kambing PE, dan

Kambing Burawa.

3.3. Visi dan Misi UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Konda

Visi UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak konda yaitu sebagai

berikut :

a. Meningkatkan produksi benih ternak dan penerapan teknologi produksi

inseminasi buatan dan transfer emrio.

b. Meningkatkan pemanfaatan ternak local sebagai sumber bibit dan

pelestarian plasma nutfah.

c. Meningkatkan produksi benih bibit hijauan pakan ternak.

d. Meningkatkan sumber daya manusia yang professional

e. Meningkatkan akuantabilitas kinerja dengan tertib administrasi perencanan

keuangan, koordinasi dan kolaborasi.


3.4. Tugas dan Fungsi UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Konda

Tugas pokok dan fungsi UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak

konda Provinsi Sulawesi Tenggara adalah:

a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyediakan yang terarah,

terpadu, professional dan menguntungkan;

b. Melaksanakan kegiatan penyediaan kebutuhan hasil komoditas peternakan,

kebutuhan bibit ternak dan hijauan makanan ternak;

c. Melaksanakan dan mengusahakan nilai tambahan setiap komoditas

peternakan untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pengembangan UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Provinsi

Sulawesi Tenggara diarahkan pada kegiatan yang mencakup bidang-bidang :

pengembangan teknologi peternakan, pelayanan dan informasi peternakan serta

pengembangan usaha peternakan.


3.5. Struktur Organisasi UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak
Konda

KEPALA UPTD PERBIBITAN


TERNAK DAN PAKAN TERNAK
KONDA

KEPALA SUB
BAGIAN TATA
USAHA

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI

INSEMINASI BUATAN PEMBIBITAN DAN PAKAN


TERNAK

KARYAWAN

MASYARAKAT

Gambar 2. Struktur Organisasi di UPTD Perbibitan dan Pakan Ternak


UPTD Balai Perbibitan Teranak dan Pakan Ternak Konda memiliki struktur

organisasi yang tertata rapi dan berjalan dengan baik. Perusahaan dipimpin oleh

seorang direksi. Seorang kepala UPTD dalam menjalankan kegiatan operasional

dibantu oleh beberapa orang seperti kepala bagian tata usaha, kepala seksi inseminasi

buatan dan kepala seksi pembibitan dan pakan ternak, serta karyawan kemudian ke

masyarakat.

Tenaga kerja yang ada di perusahaan terdiri dari dua golongan yang meliputi

tenaga kerja tetap, dan tenaga kerja harian lepas.Tenaga kerja tetap adalah yang

dibayar setiap bulan sekali.Tenaga kerja harian lepas dibayar setiap minggu sekali,

sedangkan tenaga kerja umumnya lulusan sekolah menengah atas, diploma dan

sarjana yang memiliki keahlian khusus.

Rincian jam kerja perusahaan dimulai pukul 07.00 WIB istirahat pada pukul

12.00 WIB, dan selesai pukul 16.00 WIB. Pada hari jumat istirahat lebih awal yaitu

pukul 11.30 WIB. Hari kerja operasional dari hari senin sampai hari minggu.Hari

libur operasional karyawan dilakukan secara bergilir sesuai jadwal dari administrasi.

3.2. Sumber Pakan Peranakan Ongole (PO)

Pertambahan populasi ternak ruminansia Sapi Peranakan Ongole (PO)

menyebabkan peningkatan kebutuhan pakan hijauan. Khususnya di UPTD Konda

sumber pakan hijauan untuk Sapai Peranakan Ongole (PO) yaitu, Rumput Gajah dan

Konsentrat. Akan Tetapi pada umumnya dari padang rumput/padang penggembalaan

yang luasnya semakin lama semakin berkurang, karena secara bertahap telah terjadi

perubahan fungsi dari padang rumput menjadi pemukiman penduduk. Perubahan


fungsi tersebut dapat menyebabkan areal yang digunakan untuk penanaman hijauan

makanan ternak terbatas, akibatnya tentu produksi ternak menurun untuk mengatasi

kekurangan pakan hijauan salah satunya dengan memanfaatkan hijauan makanan

ternak (Disbun, 2010).

3.2.1. Jenis Pakan Peranakan Ongole (PO)

Hijauan pakan ternak merupakan salah satu bahan pakan ternak ruminansia

atau jenis tanaman yang diperlukan hewan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

Secara umum bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat di makan oleh hewan

atau ternak, dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan

ternak yang memakannya (Dhalika Tidi, 2006).

Pakan ternak sapi terdiri atas pakan dasar berupa rumput/ hijauan dan pakan

tambahan (konsentrat) yang merupakan campuran bahan pakan yang mengandung

nutrisi tinggi. Pakan tersebut diberikan untuk memenuhi kebutuhan pokok,

pertumbuhan bobot badan. Campuran bahan pakan yang dibutuhkan. Selain

konsentrat, dapat juga menggunakan hay, serta pakan tambahan yang berupa toge dan

premix. Adapun jenis pakan yang diberikan pada sapi pejantan unggul di UPTD

Konda yaitu :
- Hijauan Pakan Ternak

Gambar 2. Tempat pengambilan pakan hijauan

Ketersediaan pakan hijauan merupakan hal yang menjadi prioritas utama

dalam memenuhi kebutuhan ternak. Biaya produksi dalam pemenuhan ketersediaan

pakan yaitu 60-70% dari seluruh biaya produksi. Mengingat tingginya biaya tersebut

sehingga perlu adanya perhatian mendalam dalam penyediaan hijauan pakan ternak

untuk kebutuhan untuk mencukupi pakan ternak perlu diketahui agar dapat

diusahakan pemanfaatan sumber daya hijauan secara optimal dengan memperhatikan

kesinambungan penyediaan hijauan sepanjang tahun (Rukmana,2005).

Mutu hijauan di tentukan oleh kadar proteinnya. Di daerah tropis dengan

curah hujan dan intensitas sinar matahari yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan

hijauan relatif cepat dari pada di daerah subtropis. Rumput yang lebih cepat menua

yang diakibatkan oleh tingginya intensitas sinar matahari akan memiliki nilai gizi

yang rendah. Mutu hijauan erat kaitannya dengan zat gizi yang dikandungnya.

Hijauan mempunyai kadar air 60%-90%, tergantung pada jenis dan umurnya

(Kurniawan, 2016).
- Konsentrat

Gambar 3. Pakan Konsentrat

Konsentrat adalah campuran bahan pakan yang konsentrasi nutrisinya tinggi

tetapi tetap kandungan serat kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna (Hanie,

2009). Konsentrat adalah bahan pakan yang mengandung serat kasar kurang dari 18

% berasal dari biji-bijian, hasil produk ikutan pertanian atau dari pabrik dan umbi-

umbian (Siregar, 2001).

Menurut Hanie (2009), fungsi konsentrat atau pakan penguat adalah

meningkatkan dan memperkaya nilai nutrisi pada bahan pakan lain yang nilai

nutrisinya pada bahan pakan lain yang nilai nutrisinya rendah. Pakan penguat atau

konsentrat yang berbentuk seperti tepung adalah sejenis pakan komplet yang dibuat

khusus untuk meningkatkan produksi dan berperan sebagai penguat. Konsentrat

mudah dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan pakan sumber energi

(biji-bijian, sumber protien jenis bungkil, kacang-kacangan, dan mineral).

3.2.2. Pemberian Pakan Pada Sapi Peranakan Ongole (PO)

Pemberian merupakan cara mengurus atau menjalankan suatu kegiatan.

Pemberian pemberian pakan dapat diartikan sebagai cara untuk mengurus atau
menjalankan kegiatan pemberian pakan kepada ternak, mulai dari persiapan hingga

pakan siap untuk dikonsumsi oleh sapi (Hanie, 2009).

Pada umumnya, setiap sapi membutuhkan makanan berupa hijauan. Sapi

dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan

pakan yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitita. Pemberian pakan yang

memadai dari segi kualitas maupun kuantititasnya. Pemberian pakan dapat dilakukan

dengan 3 cara yaitu : pengembalaan (pasture fattening), kereman (dry lot fattening)

dan kobinasi cara pertama dan kedua. Pengembalaan dilakukan dengan melepas sapi-

sapi di padang rumput, yang biasanya dilakukan di daerah yan mempunyai tempat

pengembalaan cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam perhari. Dengan

cara ini maka tidak memerlukan pakan penguat karena sapi telah memakan

bermacam-macam jenis rumput (Abidin, 2001).

Pakan dapat diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang dikenal dengan

istilah kereman. Sapi yang dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang,

sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10 % dari

berat badannya dan juga pakan tambahan 1-2 % dari berat badan. Pakan tambahan

berupa dedak halus atau bekatu, bungkil kelapa, gaplek, dan ampas tahu yang

diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput di tempat pakan. Selain itu, dapat

ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur dan kapur. Pakan sapi dalam

bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dikenal dengan istilah

ransum. Pemberian pakan sapi yang terbaik adalah kombinasi antara penggembalaan

dan kreman (Siregar, 2001).


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tatalaksana pemberian

pakan pada sapi potong jenis sapi ongole di UPTD Konda sudah berjalan dengan

baik.

4.2. Saran

Saran saya adalah dalam pemberian pakan sebaiknya petugas pakan

melaksanakan segala aturan yang telah ditetapkan agar sapi sapi pejantan yang ada di

UPTD onda mendapat asupan pakan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Akbar. K. 2016. Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Rumput gajah mini
(Pennisetum purpureum cv mott) yang di Pupuk Dengan Pupuk Organik Cair.
Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Dhalika Tidi. 2006. Imbangan Rumput Afrika (Cynodon plectostachyus) dan


Leguminosa Sentro (Centrosema Pubescans) dalam Sistem Pastura Campuran
terhadap Produksi dan Kualitas Hijauan. Jurnal Ilmu Ternak, Vol.6 No.2, 163-
168.

Hanie, H. 2009. Laporan Magang Industri. http://haniehadie.blogspot.com/ ?zx=9


bab721158607bbd1. 20 Mei 2011

Kartadistra, H.R. (1997). Penyedian & Pengolahan Pakan ternak Ruminansia (Sapi,
Kerbau, Domba, Kambing). Yogyakarta, Kanisius.

Kavri, E. 2008. Hay (Rumput Kering sebagai Pakan Ternak di Musim Kemarau),
www.disnaksumbar.org/index.php?
option=com_conten&task=viem&id=289&Itemid=84 – 54k. 15 Mei 2011.

Priyono. 2009. Premix. hhtp://www.ilmupeternakan.co.cc/2009/03/premix.html. 10


Mei 2011.

Ratnawati.D., L.Affandhy, W.C.Pratiwi, P.W.Prihandini. 2008. Pengaruh Pemberian


Suplemen Tradisional Terhadap Kualitas Semen Pejantan Sapi Bali.

Rubianti. A., P. Th. Fernandes., H.H. Marawali., E. Budisantoso. 2008. Kecernaan


Bahan Kering dan Bahan Organik Hay Clitoria Ternatea dan Centrosma
pascourum cv cavalcade pada anak sapi bali jantan lepas sapi.
Ntt.litbag.deptan.go.id/karya-ilmiah/7.pdf-. 24 Mei 2011.

Siregar, S. B. 2001. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai