Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN PAKAN PADA SAPI BALI DI PT.

TIRAN SULAWESI
MORAMO, KABUPATEN KONAWE
SELATAN, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG PROFESI

Oleh :

DONIS
NIM. L1A1 20 128

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
MANAJEMEN PAKAN SAPI BALI DI PT. TIRAN SULAWESI
MORAMO, KABUPATEN KONAWE
SELATAN, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG PROFESI

Oleh :

DONIS
NIM. L1A1 20 128

Merupakan salah satu syarat untuk kelulusan


Mata kuliah Magang profesi pada Jurusan Peternakan
Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto : Menjadilah orang yang optimis dan jangan menjadi orang


yang pesimis.

Persembahan : Aku persembahkan karya ini untuk kedua orang tuaku dan
keluarga, serta sahabat-sahabat yang selalu memberikan
motivasi kepaadaku.
MANAJEMEN PAKAN PADA TERNAK SAPI DI PT. TIRAN SULAWESI
MORAMO, KABUPATEN KONAWE
SELATAN, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Oleh :
DONIS
NIM. L1A1 20 128

Telah dinyatakan lulus Magang Profesi


Pada hari/tanggal : Desember 2022

Pembimbing,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

drh. Fadli Ma’mun Pancar, S.M, M.Sc. Endi Setiawan Ansar


NIP. 1992 1002202203 1 011

Mengetahui,

Dekan Fakultas Peternakan Ketua Jurusan Peternakan

Dr. Ir. Ali Bain M.Si Dr. Ir. La Ode Arsad Sani, S.Pt.,M.Sc.,IPM
NIP. 19670103 199303 1 003 NIP. 19731231 199903 1 005
LAPORAN MAGANG PROFESI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Magang Profesi

dengan judul : Manajemen pakan pada ternak sapi di PT. Tiran Sulawesi

Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang dibuat untuk

melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Peternakan pada Fakultas

Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari, sejauh yang saya ketahui bukan

merupakan tiruan atau duplikasi dari Laporan Magang Profesi yang sudah di

publikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan

di lingkungan Universitas Halu Oleo maupun di Perguruan Tinggi atau instansi

manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana

mestinya.

Kendari, 13 Oktober 2022

Donis
L1A120128
RIWAYAT HIDUP

Donis dilahirkan di Warambe, Sulawesi Tenggara

pada tanggal 26 Agustus 2001 dari pasangan Bapak

La Asa dan Ibu Wa Ita. Penulis mengawali

pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14

Parigi pada tahun 2008 dan diselesaikan pada tahun

2014, di Desa Warambe, Kec. Parigi. Pendidikan Sekolah Lanjutan Pertama

dimulai pada tahun 2014 dan diselesaikan pada tahun 2017 di SMP Negeri 3

Parigi, di Desa Warambe, Kec. Parigi. Penulis kemudian melanjutkan ke Sekolah

Menengah Atas di SMAN Parigi, di Kel. Wasolangka, Kec. Parigi. pada tahun

2017 dan lulus pada tahun 2020.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Peternakan, Fakultas Peternakan,

Universitas Halu Oleo pada tahun 2020 melalui Seleksi Mandiri Masuk Perguruan

Tinggi (SMMPTN).
ABSTRAK

MANAJEMEN PAKAN PADA TERNAK SAPI DI PT. TIRAN SULAWESI


MORAMO, KABUPATEN KONAWE
SELATAN, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Pembibitan atau breeding merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


siklus breeding, feeding, and management. Ketiga faktor tersebut sangat penting
dalam usaha ternak sapi potong. Peningkatan produktivitas ternak dapat dicapai
melalui perbaikan genetik, pakan, manajemen, dan modifikasi lingkungan.
Manajemen Pemberian pakan ternak sapi di PT. Tiran Moramo baik pemberian
konsentrat maupun hijauan di lakukan secara terpisah. Konsentrat di berikan pada
pagi hari sedangkan hijauan di berikan pada sore hari. Tujuan dari pada magang
profesi ini adalah untuk mengetahui manajemen pemberian pakan ternak sapi di
PT. Tiran Sulawesi Moramo. Metode yang di gunakan dalam pelaksanaan magang
profesi ini adalah dengan studi lapangan atau pengamatan langsung di lapangan
yang di lakukan di PT. Tiran Sulawesi Moramo terkait manajemen pemberian
pakan yang dilaksanakan pada dari bulan 27 Juli- 28 Agustus 2022. Jenis hijauan
yang digunakan di PT. Tiran Moramo terdiri dari rumput belulang, rumput Gajah,
Jerami padi dan Konsentrat yang terdiri dari dedak, ampas kopi, molase, ampas
sagu dan garam dan di capurkan sesuai dengan kebutuhan pada sapi. Keberhasilan
usaha peternakan sapi sangat tergantung pada pemberian pakan yang cukup dan
memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan sapi yang mengandung protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air dengan jumlah yang cukup.
Manajemen Pakan yang ada di PT. Tiran Moramo di lakukan secara terpisah,
Pemberian konsentrat di lakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi hari dan
pemberian hijaun hanya di la kukan 1 kali dalam sehari yaitu sore hari. Sistem
pemberian pakan di PT. Tiran Moramo kurang baik diantaranya masih
kekurangan pakan hijauan dan konsentrat yang digunakan masih banyak
mengandung air sehingga ternak sapi banyak yang tidak sehat.
Kata Kunci : Sapi Bali, Manajemen Pemberian Pakan
ABSTRACT

FEED FARM MANAGEMENT FOR CATTLE IN PT. TIRAN SULAWESI


MORAMO, KONAWE SELATAN REGENCY, SOUTH SULAWESI
PROVINCE.

Breeding is an integral part of the cycle of breeding, feeding and management.


These three factors are very important in the beef cattle business. increase in
livestock productivity can be achieved through genetic improvement, feed,
management, and environmental modification. Feeding management in PT. Tiran
Moramo both concentrate and forage are given separately. Concentrate is given in
the morning while forage is given in the afternoon. The purpose of this
professional internship is to find out the management of cattle feed in PT.
Sulawesi Tiran Moramo. The method used in the implementation of this
professional apprenticeship is by field study or direct observation in the field
conducted in PT. Tiran Sulawesi Moramo related to feeding management which
was carried out July 27-August 28 2022. The type of forage used in PT. Tiran
Moramo consists of bone grass, elephant grass, rice straw and concentrate
consisting of bran, coffee grounds, molasses, sago pulp and salt which are mixed
according to the needs of cattle. The success of a cattle breeding business is highly
dependent on the provision of adequate and fulfilling feed requirements in
accordance with the needs of cattle which contain sufficient amounts of protein,
carbohydrates, fats, vitamins, minerals and water. feeding system in PT. Tiran
Moramo is not doing well, among other things, he still lacks forage and the
concentrate used still contains a lot of water, so many cattle are unhealthy.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir

berjudul “Manajemen pakan Ternak Sapi Potong di PT Tiran Sulawesi

Moramo Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara” untuk

memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Sarjana S1 di Program Studi

Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo.

Dalam penyusunan Laporan Magang ini, penyusun banyak mendapatkan

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penyusun

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr.Muhammad Zamrun,M,Si, M.Sc. selaku Rektor Universitas Halu

Oleo.

2. Dr. Ir.Ali Bain, M.Si. selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

3. Dr. La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc., IPM. selaku Ketua Jurusan Peternakan

yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Universitas

Halu Oleo.

4. drh. Fadli Ma’mun Pancar, SM,M.Sc selaku dosen pembimbing dalam

pembuatan Laporan Magang Profesi ini.

5. drh. Yamin Yaddi, M.Si selaku dosen yang telah mendampingi dan

membimbing kami dilapangan dalam kegiatan magang profesi ini.


6. Segenap dosen dan staf Fakultas Peternakan yang telah memberikan

ilmu, pengalaman, fasilitas dan memudahkan dalam pengurusan administrasi

dalam kegiatan magang profesi ini.

7. Endi Setiawan Ansar selaku Asisten manajer PT. Tiran Sulawesi Kecamatan

Moramo selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan kami

kesempatan untuk melakukan kegiatan magang profesi.

8. Kepada rekan praktik semoga Allah SWT menjaga dan membimbing

langkahnya.

Semoga laporan magang profesi ini bermanfaat dan mampu memberikan

sumbangsih bagi ilmu pengetahuan di bidang peternakan.


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
MOTO HIDUP...............................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN MAGANG PROFESI...................................v
RIWAYAT HIDUP........................................................................................vi
ABSTRAK....................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.....................................................................................x
DAFTAR ISI..................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................I

1.1 Latar Belakang.......................................................................................I


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................3
1.4 Manfaat.................................................................................................3
BAB II. METODE KEGIATAN....................................................................4

2.1. Lokasi dan Waktu Magang Profesi......................................................4


2.2. Materi Magang Profesi.........................................................................4
2.3. Metode Magang Profesi.......................................................................4
2.4. Prosedur Magang Profesi.....................................................................4
2.5. Sumber Data ........................................................................................4
2.6 Analisis dan Hasil Kegiatan..................................................................5
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................6

3.1. Kondisi Umum Perusahaan..................................................................6


3.1.1. Letak Geografis.................................................................................6
3.1.2. Struktur Organisasi ...........................................................................7
3.2. Jenis jenis Sapi di PT. Tiran.................................................................7
3.3. Jenis Hijauan........................................................................................7
3.3.1. Rumput Belulang..............................................................................8
3.3.2. Rumput Gajah...................................................................................9
3.3.3. Jerami Padi......................................................................................10
3.4. Konsentrat..........................................................................................10
BAB IV. PENUTUP....................................................................................11

4.1 Kesimpulan.........................................................................................11
4.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................16
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Riwayat Hidup.................................................................................................3
2. Lokasi PT. Tiran Moramo, Sulawesi tenggara................................................6
3. Gambar Dokumentasi Kegiatan magang.........................................................16
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Struktur Organisasi PT. Tiran..........................................................................7


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan usaha sapi potong sangat tergantung tatalaksana pemberian

pakan yang baik atau manajemen pemeliharaan berhubungan erat dengan

manajemen pakan dan produksi. Menurut Nurhakiki (2020), menyatakan bahwa

salah satu indikator keberhasilan dalam usaha ternak sapi potong yang wajib di

pahami dan diterapkan adalah pencegahan dan penanganan penyakit sehingga

dapat meningkatkan produktifitas, disamping itu dapat di dukung dengan adanya

peningkatan pakan berkualitas dan manajemen pemeliharaan yang baik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pakan adalah jenis dan

kandunga nutrisi pakan, formulasi dan frekuensi pemberian, sedangkan yang

behubungan dengan manajemen reproduksi adalah deteksi birahi, perkwinan,

kebuntingan dan kelahiran. Menurut Susetyo (1980), menyatakan pakan hijauan

merupakan sumber makanan utama ternak ruminansial untuk memenuhi

kebutuhan hidup pokok, berproduksi dan berkembang biak.

Pembibitan atau breeding merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

siklus breeding, feeding, and management. Ketiga faktor tersebut sangat penting

dalam usaha ternak sapi potong. Peningkatan produktivitas ternak dapat dicapai

melalui perbaikan genetik, pakan, manajemen, dan modifikasi lingkungan.

Oleh karena itu perlu dilakukan magang profesi dengan judul Manajemen

Pakan Sapi Potong di PT. Tiran Sulawesi Moramo, Kabupaten Konawe Selatan,

Provinsi Sulawesi Tenggara.


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah adalah bagaimana

permasalahan yang ingin dikaji dalam pelaksanaan magang profesi adalah

Manajemen Pemberian Pakan Ternak Sapi Bali di PT. Tiran Sulawesi Moramo?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam magang profesi adalah untuk mengetahui

Manajemen Pemberian Pakan Ternak Sapi Bali di PT. Tiran Sulawesi Moramo.

1.4. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dalam mengikuti kegiatan magang profesi

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara teori

dengan penerapannya dilapangan.

2. Meningkatkan keterampilan dan kinerja mahasiswa melalui magang

profesi tentang Manajemen Pemberian pakan Ternak Sapi Bali di PT.

Tiran Sulawesi Moramo.

3. Mahasiswa dapat mengetahui Manajemen Pemberian Pakan Ternak Sapi

Bali di PT. Tiran Sulawesi Moramo.

4. Memberikan informasi pada masyarakat mengenai Manajemen Pemberian

Pakan Ternak Sapi Bali di PT. Tiran Sulawesi Moramo.


BAB II

METODE KEGIATAN

2.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan Pelaksanaan Magang

Kegiatan magang profesi ini telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli- 28

Agustus 2022 yang bertempat di PT. Tiran Sulawesi Moramo yang terletak di

Desa Amohola, Kecamatan Moromo, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi

Sulawesi Tenggara.

2.2. Materi Magang Profesi

Materi yang digunakan pada magang profesi tentang manajemen

pemberian pakan ternak sapi bali yang berhubungan dengan pemeliharaan ternak

yang ada di PT. Tiran Sulawesi Moramo yang bergerak dibidang Breeding.

2.3. Metode Magang Profesi

Metode pelaksanaan kegiatan magang profesi ini yaitu observasi

partisipatif, yakni :

1. Berpartisipasi langsung dalam kegiatan sehari-hari di perusahaan yang

meliputi proses pengambilan pakan (Hijauan dan bahan pakan konsentrat),

proses penghalusan/pencacahan serta pencampuran bahan pakan

konsentrat, dan aktivitas perkandangan (sanitasi kandang, pengecekan

birahi, pengecekan kesehatan dan pengobatan ternak, proses IB, pemberian

pakan serta proses pengemasan pupuk kandang).

2. Mengikuti kegiatan sehari-hari sesuai dengan jadwal yang ditentukan,

melakukan diskusi dan wawancara dengan pembimbing lapangan, staf dan


pegawai kandang yang bertugas. Mencari data primer dan data sekunder

serta mendokumentasikan hal-hal yang diperlukan untuk memenuhi

kelengkapan laporan magang profesi.

2.4 Prosedur Magang Profesi

Prosedur kegiatan magang di PT. Tiran Moramo yaitu kegiatan diawali

dengan orientasi lokasi magang profesi. Hari berikutnya peserta magang

melakukan kegiatan dengan rutin selama 1 bulan seperti pembersihan kandang,

pengambilan hijauan, pencampuran konsentrat dll.

2.5. Sumber Data

Data yang disimpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data

primer berasal dari wawancara dan observasi dilapangan, sedangkan data

sekunder berasal dari sumber-sumber yang berkaitan dengan manajemen pakan di

PT. Tiran Moramo.

2.6. Analisis dan Hasil Kegiatan

Data yang telah di peroleh dilapangan dengan pengamatan secara

langsung dan wawancara kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Di

bandingkan dengan sumber dari pustaka ilmiah yang meliputi jurnal, buku

maupun pustaka lainnya sehingga diperoleh pemecahan terhadap masalah yang

ada.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Kondisi Umum Perusahaan

3.1.1 Letak Geografis

PT. Tiran Sulawesi Moramo merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang Breeding pada ternak sapi yang terletak di Desa Amohola, Kec. Moramo,

Kab. Konawe selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sumber : Google Earth, 2022


Gambar 1. Lokasi PT. Tiran Sulawesi Ranch Moramo. (Google Earth, 2022)

3.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Tiran Moramo dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Struktur Organisasi

3.2. Jenis-jenis sapi

Ada beberapa Jenis sapi yang ada di PT. Tiran Sulawesi Moramo di

antaranya adalah sapi bali, Limoxin, Peranakan Simental, Angus, Brahman

3.3. Jenis Hijauan di PT. Tiran Moramo

Jenis hijaun yang digunakan di PT. Tiran Moramo terdiri dari rumput

belulang, rumput gajah dan jerami padi. Pemberian Pakan untuk hijauan tidak

bersamaan dan dilakukan secara terpisah tergantung pakan yang didapat karena di
PT. Tiran Moramo sangat kekurangan pakan khususnya hijauan sehingga dalam

satu hari itu pemberian pakan hijauan hanya di lakukan 1 kali tiap sore saja. Hal

ini sesuai dengan pendapat Fatima (2018) bahwa Hijauan dalam bidang

peternakan memiliki peranan penting karena merupakan kebutuhaan utama dari

ternak ruminansia. Dalam upaya peningkatan produksi ternak harus seiring

dengan peningkatan kualitas pakan hijauan. Hal ini dikarenakan pakan hijauan

dapat juga berfungsi sebagai sumber nutrisi seperti karbohidrat, protein,vitamin

dan mineral. Untuk menjaga agar ketersediaan akan hijauan pakan ternak jangan

sampai kekurangan maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan

memanfaatkan hijauan yang tumbuh secara alami.

3.3.1 Rumput Belulang

Hijauan yang di gunakan di PT. Tiran Moramo salah satunya adalah

rumput belulang yang di dapat langsung dari kebun yang sudah di tinggali

pemiliknya. Pengambilan rumput ini menggunakan mesin pemotong rumput yang

di lakukan secara bergilir untuk memotong rumput tersebut dan setelah di potong

di kumpul untuk kemudian di kasih masuk dalam karung tempat pakan.

Gambar 2. Rumput Belulang (Eleusine indica (L.))

Rumput belulang ini termasuk ke dalam suku Poaceae yaitu suku rumput-

rumputan. Nama ilmiah dari rumput belulang adalah Eleusine indica (L.)
Gaertn. Rumput ini memiliki sebutan lain disetiap daerah. Carulang

atau jampang adalah sebutan rumput belulang di daerah Sunda dan suket lulangan

untuk Jawa. Rumput belulang hidup terrestrial, berumbai, tegak, herba, dan

terdapat akar pada nodus. Batang tumbuhan ini datar dan tidak berbulu. Akar

rumput belulang termasuk ke dalam akar serabut. Daun tumbuhan ini berwarna

hijau dengan panjang lebih dari 2 cm. Bunga biseksual, tersusun menjadi satu

pada bagian terminal atau biasa disebut malai,berwarna hijau dengan kelopak

yang tidak terlihat. Hal ini sesui dengan pernyataan Astuti (2014) bahwa Rumput

belulang (Eleusi ne indica) termasuk tumbuhan liar yang sering tumbuh di

pekarangan atau di lapangan. Tumbuhan ini tidak banyak diperhatikan bahkan

sering dianggap gulma atau tumbuhan pengganggu. Penelitian yang telah penulis

lakukan sebelumnya berhasil menemukan 12 Isolat Streptomyces yang diisolasi

dari rizosfer dan non rizosfer rumput teki yang berpotensi sebagai penghasil

antibiotik. Kandungan rumput belulang mengandung protein, lemak, saponin,

tannin, dan polifenol.

3.3.2 Rumput Gajah

Pemberian pakan hijauan berupa rumput gajah diberikan hanya 1 kali

dalam sehari. Rumput gajah diambil di lahan perkebunan milik PT. Tiran

Sulawesi Moramo. Sebelum diberikan keternak khususnya sapi di lakukan

pencacahan terlebih dahulu agar dapat mudah dicerna dengan baik. Menurut

Jamaran (2006) bahwa hijauan merupakan sumber makanan utama ternak

ruminansial terutama pada ternak sapi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup

pokok, berproduksi dan berkembangbiak. Usaha mendapatkan produksi yang


optimal dari ternak ruminansial adalah tersedianya hijauan makanan ternak secara

kontinu baik kualitas maupun kuantitasnya.

Gambar 3. Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum)

Kandungan protein rumput gajah sekitar kurang lebih 10 % tergantung

umur pada saat dipanen sehingga cocok untuk dijadikan pakan ternak terutama

sapi potong. Pertumbuhan bobot badan sapi potong lebih cepat dibandingkan

dengan diberikan rumput lapangan.

3.3.2 Jerami Padi

Jerami padi salah satu pakan hijauan yang berperan penting di PT. Tiran

Sulawesi Moramo karena mudah di dapat dan cara pengambilannya menggunakan

arit sehingga agak lama untuk mendapatkan hasil yang banyak. ketika kekurangan

pakan maka sebagai pengganti pakan hijauan yaitu mengambil jerami yang sudah

di fermentasi sebelumnya.

Gambar 3. Jerami Padi (Oriza Sativa)

Jerami padi (Oriza Sativa) adalah bagian batang dan tangkai tanaman padi

setelah dipanen butir-butir buahnya. Jerami padi merupakan bahan lignoselulosa


yang tersedia dalam jumlah besar dan belum dimanfaatkan secara optimal dan

biasanya jerami padi digunakan untuk pakan ternak dan sisanya dibiarkan

membusuk atau di bakar. Jerami padi mengandung 37,71% selulosa, 21,99%

hemiselulosa dan 16,62% lignin. Kandungan selulosa yang cukup tinggi ini dapat

dimanfaatkan dalam berbagai hal antara lain sebagai bahan bioplastik (Rimadani

Pratiwi, 2016).

3.4. Pemberian Pakan

Pemberian pakan yang dilakukan di PT. Tiran Moramo berupa hijaun

berupa rumput belulang, rumput gajah dan jerami padi serta konsentrat yang

terdiri dari dedak, ampas kopi, Molasses, ampas sagu dan garam yang di campur

menjadi satu.

Pemberian pakan hijauan rumput gajah diberikan 1 kali dalam sehari yaitu

pada waktu sore hari dan pakan konsentrat diberikan 2 kali dalam sehari yaitu

pada pagi hari dan siang hari. Sebelum pemberian pakan hijauan berupa rumput

gajah terlebih dahulu di cacah agar muda dicerna oleh ternak. Pemberian pakan di

PT. Tiran Moramo baik konsentrat dan pakan hijauan di lakukan secara terpisah.

Konsentrat di berikan pada pagi hari pukul 8.00 pagi dan di lanjutkan pukul 10.00,

sedangkan hijauan segar di berikan pada sore jam 16.00. setelah pemberian

konsentrat. Pakan hijaun hanya di berikan pada sore hari karena kurangnya hijaun

ladang di HPT (Hijauan Pakan ternak). Menurut Momot dkk (2014) konsentrat

adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk

meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan untuk

disatukan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau pakan pelengkap.


Pada dasarnya tingkat kecernaan adalah suatu usaha untuk mengetahui banyaknya

zat makanan yang diserap oleh saluran pencernaan. Menurut Anwar dkk (2021)

ransum ternak ruminansia pada umumnya terdiri dari hijauan dan konsentrat.

Pemberian ransum berupa kombinasi kedua bahan akan memberi peluang

terpenuhinya nutrisi. Apabila ransum terdiri dari hijauan saja maka biayanya

relatif murah dan lebih ekonomis, tetapi produksi yang tinggi sulit.

Sumber pakan sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan dan

konsentrat, dan yang terpenting adalah pakan harus memenuhi kebutuhan protein,

karbohidrat, lemak, dan vitamin serta mineral. Penambahan konsentrat pada

sapi bertujuan untuk meningkatkan nilai pakan dan menambah energi.

Tingginya pemberian pakan berenergi menyebabkan peningkatan konsumsi dan

daya cerna dari rumput atau hijauan kualitas rendah. Secara alamiah pakan utama

ternak sapi baik potong maupun perah adalah hijauan, dapat berasal dari rumput

alam atau lapang, rumput unggul, leguminosa dan limbah pertanian serta

tanaman hijauan lainnya (Wahyuni dan amin, 2019)

3.5. Konsentrat

Pemberian pakan konsentrat pada ternak sapi di PT. Tiran Sulawesi

Moramo dilakukan 2 kali dalam sehari, setiap pagi sebelum di lakukan aktivitas

pembersihan kandang dimulai melakukan mencapuran konsentrat terlebih dahulu

untuk di berikan keternak. hal ini bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan

bobot badan pada sapi.


Gambar 4. Konsentrat

Menurut Astuti (2015), menyatakan bahwa pakan konsentrat lebih muda

dicerna akan memacu pertumbuhan mikroba dan meningkatkan proses fermentasi

dalam rumen. Pemberian pakan tambahan terlebih dahulu sebelum hijauan dapat

menurunkan pH rumen karena konsentrasi VFA (Volatil Fatty Acid) konsumsi

karbohidrat muda terfermentasi.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Sistem pemberian pakan di PT. Tiran Moramo kurang baik di antaranya

masih kekurangan pakan hijauan di lahan hijauan pakan ternak (HPT). Dan

kemudian konsentrat yang di berikan masih banyak mengandung air sehingga

ternaknya banyak yang sakit.

4.2. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan dalam kegiatan magang profesi ini

khususnya pada manajemen pakan ternak di PT. Tiran Moramo adalah sebaiknya

pakan hijauan ternak disediakan secara kontinyu agar tidak kekurangan pakan dan

konsentrat yang di berikan dikurangi airnya agar ternak tetap sehat dan tidak

kembung serta kebersihan kandang lebih diperhatikan lagi agar tidak

menimbulkan penyakit yang dapat menyerang ternak.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar R, Tri A.W, Desy S.U. 2021. Manajemen Pemberian Pakan Ternak Sapi
Potong Di Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur. Open
Science and Technology. Vol 1 (2) : 190-191

Astuti, A, 2015. Pengaruh pemberian kosentrat terhadap respon fisiologi dan


performa sapi potong.
Astuti. (2014). Manfaat Jakut Pendul Bagi Kesehatan. Jurnal Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Vol, 3.No. 2.
Fatima. (2018). Hijauan Pakan Ternak Bagi Ruminsia. Jurnal Peternakan
Unversitas Padjajaran. Vol. 2, No.18.
Momot J. A. K. Maaruf. M. R. Waani Ch. J. Pontoh. 2014. Pengaruh penggunaan
konsentrat dalam pakan rumput benggala (panicum maximum) terhadap
kecernaan bahan kering dan bahan organik pada kambing lokal. Jurnal
zootek (“zootek journal”). Vol 33 (1) : 108-109
Jamaran, 2006. Produksi Dan Kandungan Protein Rumput Gajah Yang Ditumpang
Sari kan Dengan Tanaman Jati.
Murtidjo, 1990. Pemeriksaan Kebuntingan Sapi Potong Dan Pelayanan Kesehatan
Hewan Di Gapoktan Nanda Sari Desa Apuan Kecamatan Susut Kabupaten
Bangli.
Nurhakiki, 2020. Manajemen Pemeliharaan Sapi Potong Di UPT-Pt HPT Pucak,
Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan.
Rajab. 2021. Karakterisasi Warna Bulu D an Ukuran Tubuh Sapi Bali Jantan Pada
Peternakan Rakyat. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas
Pattimura : 97-100
Supartini N, dan Darmawan. 2014. Profil genetic dan peternak sapi peranakan
ongole sebagai satrategi sebagai strategi dasar dalam pengembangan desa
pusat bibit ternak. Buana sains. Vol 14 (1) : 21-22.
Wahyuni, E Dan Amin, M. 2020. Manajemen Pemberian Pakan Sapi Bali. Jurnal
Peternakan Lokal. Vol 2(1) : 21-27.
Sudarmono dan Sugeng. 2008. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.
Susetyo, S., 1980. Padang Penggembalaan. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai