Oleh
IZALMIDA
O 121 18 181
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : IZALMIDA
Jurusan : Peternakan
Universitas : Tadulako
Menyetujui
Disahkan oleh;
Koordinator Program Studi
Peternakan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini. Sholawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Keluarga, Sahabat dan
para Pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Laporan ini disusun untuk
Tadulako.
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih yang sebesar-besar
kepada:
1. Ibu dan Saudara Saya yang telah memberikan dukungan berupa semangat
dan materi
3. Bapak Dr. Ir. Yohan Rusiayantono, M.Si selaku panitia Praktek Kerja
Lapangan.(PKL).
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang
Lapangan (PKL) ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-
dunia peternakan
IZALMIDA
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................7
2.1 Sapi...............................................................................................................10
2.3 Perkandangan...............................................................................................12
3.2 Metode..........................................................................................................16
4.2 Hasil..............................................................................................................21
4.2 Pembahasan..................................................................................................26
BAB V PENUTUP.................................................................................................27
5.1 Kesimpulan...................................................................................................27
5.2 Saran.............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
LAMPIRAN...........................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
yang telah diketahui secara luas memiliki kandungan asam amino esensial dengan
masyarakat berarti juga harus meningkatkan produksi bahan pangan asal ternak.
sumber pangan adalah mengubah bahan-bahan mentah menjadi produk yanh lebih
dan limbah industri pertanian hanya sedikit yang dapat digunakan langsumg oleh
manusia, tetapi bila sudah diubah oleh ternak akan menjadi daging dan susu.
Produk utama peternakan sapi potong adalah daging, baik berupa anak-anak sapi
rendahnya produktivitas tersebut dipengaruhi oleh faktor genetis ternak itu sendiri
Apabila mutu genetis dari kedua tetuanya tinggi maka dapat diharapkan
keturunannya juga bermutu genetis tinggi. Oleh karna itu seleksi terdapat tetua
yang bermutu genetis tinggi merupakan hal yang penting. Dilain pihak meskipun
mutu genetis ternak yang dipelihara tinggi, tetapi jika lingkungan tidak
mendukung maka tidak akan diperoloeh tingkat produksi yang optomal. Faktor ini
meliputi ilkim, penyakit dan manajeman (penanganan) terhadap ternak itu sendiri.
Usaha peternakan sapi potong pada saat ini masih tetap menguntungkan.
Pasalnya permintaan pasa akan daging sapi masih terus memperhatikan adanya
peningkatan. Selain dipasar domestik, permintaan daging sapi dipasar luar negeri
juga cukup tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor daging sapi
sapi atau kerbau pada saat perhelatan keluarga dan perayaan hari-hari besar
lainnya. Indonesia dengan jumlah penduduk diatas 230 juta jiwa juga
membutuhkan pasokan daging sapi jumlah besar. Sejuah ini, peternakan domestik
Indonesia terletak pada suplai yang selalu mengalami kekurangan setiap tahunnya.
diimbangi oleh peningkatan populasi sapi potong. Pada giliran kondisi seperti ini
memaksa Indonesia untuk selalu melakukan impor, baik dalam bentuk sapi
Pengaruh faktor lingkungan antara lain terdiri atas pakan, teknik pemeliharaan,
pengaruh yang paling besar (60%). Besarnya pengaruh pakan ini membuktikan
bahwa produksinya ternak yang tinggi tidak bisa tercapai tanpa adanya pemberian
jenis dan nilai nutrisi pakan diperlukan dalam rangka memberikan pakan yang
Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha peternakan, bahwa
dengan jenis, umur, bobot badan dan keadaan lingkungan dan kondisi fisiologi
ternak, namun tetap dalam jumlah seimbang. Nutrisi yang dibutuhkan ternak
antara lain karbohidrat, lema, protein, vitamin, air dan unsur anorganik serta
mineral.
Kab.Donggala
Dari praktek kerja lapangan ini gunanya untuk menambah ilmu berkaitan
2.1 Sapi
Ternak sapi khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil
daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam
hasil ikutan lainnya seperti pupuk kandang, kulit, dan tulang. Berikut sapi-sapi
gembalakan. Pada sore dan malam hari ternak dimasukkan ke kandang dan
diberikan hijauan rumput serta hijauan. Ukuran tubuh induk ternak Sapi Donggala
yang berumur 3,25 tahun dengan bobot badan rata-rata 266 kg, lingkar dada 151
cm, tinggi gumba 122 cm, tinggi panggul 121 cm dan panjang badan 114 cm.
Reproduktivitas induk Sapi Donggala dengan body condition scor 3,09, birahi
setelah lahir 2,78 bulan, kawin setelah melahirkan 3,44 bulan, service per
conception 1,28, days open 7,5 bulan, dan calving interval 16,5 bulan.
memberikan performan ukuran tubuh yang standar seperti Sapi Peranaan Ongole
(PO) dan mempunyai tingkat reproduktifitas baik dengan nilai BCS tinggi dan
Pakan ternak sapi pedaging di Indonesia saat ini sebagian besar masih
menggunakan bahan pakan lokal. Hijauan sebagai sumber bahan pakan utama
Pertambahan berat badan sapi tergantung dari banyak hal, antara lain jenias
sapi, kelamin, umur, kualitas pemeliharaan pada masa pertumbuhan, serta jenis
dan cara pemberian pakan. Selain pakan hijauan sapi pedaging juga harus
pakan konsentrat sapi pedaging dapat digunakan Konsentrat Sapi Potong. Jenis
bahan pakan secara umum dapat dikategorikan dalam empat jenis yaitu, hijauan,
Rumput rajah
Bungkil kelapa
Dedak padi
Garam
Air
2.3 Perkandangan
Dalam memelihara sapi kandang ternak juga salah satu faktor yang perlu
kandang yang memenuhi syarat teknis, tetapi juga terkait dengan aspek lainnya,
dan penanganannya.
a. Fungsi Kandang
dan terik matahari sehingga rasa nyaman. Dalam keadaan yang baik, ternak akan
mampu berkembang dan tumbuh secara normal. Kondisi kandang yang buruk
terjamin, juga kesehatan lainnya. Selain itu kandang juga bermanfaat agar ternak
tidak merusak tanaman, diganggu atau dimangsa hewan buas atau dicuri.
diperbaiki agar tahan lama. Hal yang juga penting adalah biaya pembuatan
kandang diusahakan tidak mahal. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan
Pilih tempat atau lahan yang tanahnya kering dan agak luas
Cukup mendapat sinar matahari pagi yang merata dan udara segar serta
bersih.
b. Model Kandang
Ada bebera pati pekandang sapi yang terbentuk karena perbedaan kondisi
c. Kontruksi Kandang
Arah kandang
matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.Sinar pagi ini amat penting bagi
kesehatan sapi karen amem bantu proses pembentukan vitamin D dan sebagai
Pintu kandang
dapat dengan mudah membersihkan kandang atau akan mengeluarkan sapi dari
Lantai kandang
Fungsi lantai ialah tempat untuk berdirinya ternak dan pelepas lelah untuk
berbaring. Untuk itu lantai kandang harus dibangun dengan perencanaan yang
baik.Persyaratan lantai kandang yang baik antara lain harus rata, tidak licin, tidak
Limbah ternak sapi yang dihasilkan terdiri dari limbah padat berupa
kandang air limbah sanitasi ternak dan air kencing sapi. Pemanfaatan kotoran
ternak sebagai sumber pupuk organik sangat mendukung usaha pertania tanaman
sayuran.
Gambar 4.LimbahTernak
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Kerja Lapangan) di laksanakan setiap hari kerja dengan pembagian jadwal sesuai
kelompok dengan waktu pelaksanaan ada yang mulai pukul 08.30-11.30 dan ada
juga Praktek untuk menyuntik sapi ada yang mulai 04.00-18.00 WITA.
3.2 Metode
partisipasi aktif dalam proses pemeliharaan dan observasi secara langsung yaitu
dalam Praktek Kerja Lapangan di antara lain tata laksana pengumpulan dan
ternak
1) Alat
Skop
karung
selang
cangkul
2) Bahan
sapi
rumput rajah
bungkil kelapa
dedak padi
garam
air
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Puskeswan didirikan pada tahun 2015 yang bertempat 33 kilo dari kampus
(S1, S2, S3) oleh para Mahasiswa dan juga dosen Jurusan Peternakan dan
Gambar 1. PUSKESWAN
mobil.
KOORDINATOR
HUSEN, SPt.MP
NIP: 19710718200701 1014
5. ISMIATI 6. FARID
penguat (rumput raja) hingga jam 10:00 di mana penulis (wanita) diberi tugas
hijauan yang akan di berikan kepada ternak, pada pemberian pakan di pagi, siang
dan sore hari. Pada sore hari kegiatan kami di awali dengan penyuntikana pada
kandang, yaitu: atap kandang, dinding kandang, lantai kandang, tempat pakan dan
minum, jalan, dan selokan. Atap dapat berupa genting, asbes, seng, atau rumbia.
Apabila atap terbuat dari genting, maka kemiringannya 30 – 45 derajat sedangkan
Atap kandang yang digunakan yaitu seng. Kandang sapi Donggala yang
ada pusat kesehatan hewan Desa Labuan Panimba menggunakan dinding beton.
batu – batuan. Lantai kandang harus rata, tidak licin, tidak terlalu keras atau tajam,
Lantai kandang yang digunakan sudah sangat bagus karena dibuat dari
Selokan dibuat tepat di belakang jajaran ternak dengan lebar 0,40 – 0,50 m,
tempat pakan sekitar 1,45 – 1,50 m dengan panjang tempat ransum 0,95 – 1 m,
lebar 0,5 m dan kedalaman 0,4 m serta tempat minum dengan panjang 0,45 – 0,55
m, lebar 0,50 m dan kedalaman 0,40 m. Penyekat antara palung air minum dan
mempunyai lebar 6,70 m, panjang 12 m dan tinggi 2,85 m, lebar tempat pakan 53
cm, tinggi tampak depan tempat pakan 63 cm dan tinggi tampak belakang tempat
pakan 53 cm, ini dilakukan guna memudahkan sapi untuk makan dan pakan tidak
A. Pemeliharaan
berbagai jenis bahan pakan ternak yang terdiri dari rumput raja, bungkil kelapa,
dedak padi, garam dan air. Bahan pakan ini harus di berikan pada ternak sesuai
dengan kebutuhan hidup pokok dan produksi. Pemberian bahan pakanyang sesuai
ternak akan berlangsung dengan baik, oleh karena itu pakan yang di berikan harus
terdiri dari zat-zat pakan yang di butuhkan oleh ternak, karbohidrat, mineral,
B. Pemberian Pakan
G
ambar3.PencampuranpakanGambar2.HijauanPakan
Rumput Gajah : 40 kg
Dedak : 2 kg
Bungki l Kelapa : 1 kg
Garam : Secukupnya
Semua bahan pakan yang sudah disiapkan lalu dicampur hingga merata
dan diberikan di pagi hari sebagai pakan penguat untuk ternak sapi.
yaitusebagaiberikut :
Penyuntikan vitamin B kompleks
4.2 Pembahasan
mengambil pakan ternak dipagi hari pada jam 08:00 sebelum memberi makan
ternak terlebih dahulu kita memperhatikan kandang yang mana kandang harus
dibersihkan baik bagian dalam kandang maupun luar kandang dan sekitaran
kandang sekaligus tempat makanya, hal tersebut dilakukan agar sapi tidak muda
terserang bakteri atau virus, selain itu pembersih juga di lakukan di pagi hari.
Adapun penyakit yang sering terjadi pada ternak disebabkan karena kandang
jarang dibersihkan baik bagian dalam dan luar kandang, sekitaran kandang, dan
5.1 Kesimpulan
tinggal ternak sampai sepanjang hidupnya. Selain kandang suatu peternakan yang
dikelola dengan tata laksana pemeliharaaan yang baik memerlukan sarana fisik
sebagai penunjang dan kelengkapan. Sarana fisik tersebut antara lain kantor
kelola, gudang, kebun hijauan makanan ternak dan jalan. Komplek kandang dan
5.2 Saran
ternak, untuk itu sebaiknya kandang dan peralatan yang digunakan harus
empat dari pasangan suami-istri, Musna dan Atilima. Penyusun beragama Islam.
Penyusun memulai pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar SDN Impres 3 toaya
vunta, pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2012. Lalu melanjutkan pendidikan
tahun dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2015 penyusun melanjutkan
dan selesai pada tahun 2018 dan tahun yang sama penyusun melanjutkan ke