Proposal Penelitian
Proposal Diajukan Untuk Menyusun Skripsi
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2021
i
USULAN PENELITIAN
Oleh
YUNITA EKA PRALISTIYA
B1D017327
Menyetujui :
Mengesahkan :
Fakultas Peternakan Universitas Mataram
Program Studi Peternakan
Ketua,
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya semata sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Efisiensi
Penggunaan Pakan dan Protein Pada Sapi Sumbawa Yang Mendapat Pakan Komplit
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini tidak luput dari
berbagai kekurangan, hambatan, serta rintangan yang penulis hadapi. Dan pada
akhirnya penulis dapat melalui berkat adanya bimbingan dan bantuan berbagai pihak
baik secara materi, moril dan spritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat, nasehat
serta doa untuk kelancaran studi penulis sehingga penulis mampu melewati hal
tersulit sekalipun.
iii
4. Tim penelitian bimbingan bapak Dr.Ir. Syamsul Hidayat Dilaga,B.Sc.,MS (Nanda
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, dan untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dalam proposal
ini. Penulis berharap dapat menjadi tambahan informasi yang bermanfaat dan berguna
bagi semua orang yang membutuhkan. Serta dapat menjadi inspirasi atau acuan
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul
DAFTAR ISI..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
v
BAB III MATERI DAN METODE...........................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17
LAMPIRAN...............................................................................................................20
vi
BAB I
PENDAHULUAN
potensi tinggi dalam penyediaan daging dan merupakan ternak asli daerah panas
keunggulan yaitu mempunyai daya adaptasi yang luas mulai dari daratan rendah
sampai pada daerah perbukitan, hutan dan rawa serta kawasan yang sangat kering
dalam ukuran, konformasi tubuh, ciri-ciri tanduk, warna kulit dan bulu. Dengan
demikian kerbau Indonesia dapat dibagi menjadi 2 kelompok yakni; kerbau liar
dan kerbau jinak (kerbau sungai dan lumpur). Kerbau tersebut berkembang
kerbau Sumbawa.
1
Kerbau Sumbawa merupakan salah satu rumpun kerbau lokal Indonesia
ternak kerbau masih dijadikan sebagai pengolah sawah dan tabungan hidup, akan
manfaat yang cukup luas dan bahkan menjadi budaya atau kearifan lokal
masyarakat Tanah Samawa. Budaya yang sampai sekarang masih terjaga dan
masyarakat setempat).
Karapan kerbau adalah tradisi yang hanya ada di Kabupaten Sumbawa dan
hujan dan sesudah panen. Selain sebagai wahana adu keterampilan, tradisi
karapan kerbau juga sebagai wahana saling tukar menukar informasi dalam
pengembangan ternak kerbau sekaligus dapat mengangkat harga jual dari ternak
karapan.
2
Karapan kerbau adalah salah satu kesenian yang identik dengan Kabupaten
Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat yang mana karapan kerbau merupakan
jenis atraksi yang diangkat dari budaya Sumbawa dan untuk diperlombakan
seperti karapan sapi yang terkenal di Madura. Kelebihan karapan kerbau ini
merupakan aset berharga, karena jika dapat dikelola dengan maksimal, maka
Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat selama ini adalah dengan menjadikan
karapan kerbau sebagai salah satu daya tarik wisata di bidang kebudayaan.
karapan kerbau masih sangat kurang. Alangkah baiknya jika kesenian budaya
seperti ini bisa lebih diperkenalkan. Bahkan ke depannya, karapan kerbau bisa
pengembangan ternak besar, dimana sampai saat ini populasi ternak kerbau
trennya dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Tahun 2020 ini jumlah
populasinya 28.410 ekor sementara 2019 lalu sebanyak 36.574 ekor. Berdasarkan
3
registrasi ternak yang dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pada umumnya pakan ternak kerbau Sumbawa terdiri atas bahan hijauan
pemberian makanan ternak kerbau Sumbawa untuk tiap ekor dengan bobot 300
kg dalam satu hari terdiri rumput segar (hijauan) 20 kg, jerami padi hasil
pengolahan atau urean 7 kg, dedak halus 3,3 kg, kacang-kacangan segar 0,5 kg,
harus lulus uji mutu dan keamanan pakan. Kelulusan uji mutu dan keamanan
pakan ditentukan oleh pemenuhan kandungan nutrisi dan anti nutrisi pakan/bahan
lapangan relatif tinggi. Selain itu, agar penjamin mutu dan keamanan pakan dapat
ternak kerbau yang diharapkan tidak dapat tercapai secara optimal. Oleh karena
pembuatan pakan secara menyeluruh sebagai suatu sistem manajemen mutu yang
4
Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan
refrensi serta bahan informasi tentang persyaratan teknis mutu pakan kerbau
permasalahan yang dihadapi oleh peternak terkait dengan mutu pakan kerbau
saat ini dan menjadi bahan acuan bagi mahaiswa dan kampus.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kerbau adalah ternak asli daerah panas dan lembab, khususnya di daerah
ruminansia yang berkembang di banyak belahan dunia dan diduga berasal dari
daerah India. Kerbau domestikasi atau weter buffalo yang ada pada saat ini
berasal dari spesies Bubalos arnee. Spesies kerbau lainnya yang masi liar
Handiwirawan, 2006). Kerbau Asia terdiri dari dua sub spesies yaitu kerbau liar
dan kerbau domestik. Kerbau domestik terdiri dari dua tipe yaitu kerbau rawa
habitatnya, digolongkan dalam dua tipe, yaitu: swamp buffalo dan river buffalo.
Swamp buffalo (kerbau rawa) tipe habitatnya adalah area daerah rawa yang
menetap di daerah basah dan lebih suka berenag di sungai atau kolam yang
6
Sumaprastowo (2003), menyatakan di Indonesia ada dua bangsa kerbau yang
diternakkan di duia yaitu kerbau lumpur (swamp buffalo), dan kerbau sungai
baik pada ternak jantan maupun betina, hanya diduga bahwa daya reproduksi
Ternak kerbau di Indonesia termasuk jenis kerbau rawa. Ternak kerbau lebih
menyenangi daerah yang berair seperti rawa, danau dan sawah. Hal ini karena
badan kerbau tidak tahan terhadap terik matahari, maka secara periodik
ratus ekor kerbau tipe sungai yang terdapat di Sumatera Utara (Situmorang,
2005).
Pada era tahun 70-an ternak kerbau Sumbawa telah di ekspor ke mancanegara,
7
tinggi, sebagai ternak kerja sekaligus penghasil daging, dan tersebar luas
2016).
kerbau mempunyai potensi yang cukup baik untuk terus dikembangkan agar
terdiri dari ternak sapi dan kerbau yaitu 464.689 AU), di mana sekitar 55,5%
populasi ternak sapi potong diusahakan secara intensif oleh masyarakat di pulau
masyarakat di pulau Sumbawa. Nusa Tenggara Barat telah lama dikenal sebagai
salah satu daerah produsen dan pemasok utama ternak sapi dan kerbau (potong
merupakan salah satu komoditas ternak yang cukup baik dan perkembangannya
8
2.3. Pemeliharaan Ternak Kerbau
tangan peternak secara langsung. Menejemen seperti ini tidak dapat lagi
ataupun lahan Bara setelah panen dan atau ada pula dilepas namun pada
kurang 100 ekor, sedangka pada tahun 90 sampai saat ini berkurang
9
menjadi 30 ekor, sehingga sangatlah wajar jika pola pemeliharaan ternak
lain. Dengan pola ini juga memberikan ruang gerak kepada peternak
untuk mengerjakan usaha tani lainnya. Sehingga bagi para peternak kecil
memelihara ternak di LAR adalah pilihan terbaik dan efisien. Luas LAR
2016).
yang luas ternyata juga tidak selamanya baik, karena ini akan
hingga siang hari. Apalagi panas matahari siang bukanlah sahabat yang
baik untuk kulit kerbau. Oleh karena itu, kita harus menempatkan dalam
kandang agar kerbau bisa bernaung dari panas matahari dan terhindar dari
jangan sampai membuat kerbau justru jatuh sakit dan mengalami stres.
Kandang yang lebar dan luas pun sangatlah dibutuhkan. Tidak lupa
10
kebersihan menjadi andalan untuk mendapatkan kerbau yang sehat dan
dari jam 8-10 pagi. African Star Grass (Cynodon Plectostachyus) dapat
al, 2006). Kandungan nutrient African Star Grass adalah 32% bahan
kering; 3,4% abu; 0,6% lemak kasar; 9,6% serat kasar; 15,4% BETN; dan
2,8% protein kasar, DE atau Digestible Energy dari rumput African Star
Grass adalah 10,66 MJ per kg bahan kering, satu joule sama dengan 0,24
jerami jagung, dedak halus padi, dan lamtoro serta pemberian air minum
secara adlibitum dengan mengunakan air keran yang berasal dari sumur.
1. Jerami padi
Jerami padi tidak diberikan seetiap hari karena persediaannya
11
2. Lamtoro
Menurut Jones (1979) dan Haryanto (1993) daun lamtoro
bahan kering 30%, protein kasar 23,40%, serat kasar 21,00%, TDN
3. Rumput lapang
Rumput lapang adalah istilah yang sering digunakan untuk
campuran hijauan non budidaya yang berasal dari lahan yang tidak
rumput lapang adalah 24,4% BK; 8,2% PK; 31,7% SK; 56,2 TDN;
4. Jerami jagung
Jerami jagung adalah bagian batang dan daun jagung yang telah
Zubachtirodin, 2004).
12
5. Dedak halus padi
Dedak halus padi mudah didapat dan terjamin ketersediaannya,
pemakaian dedak halus padi menjadi sangat terbatas. Dedak halus padi
hanya diberikan dua kali dalam satu bulan dengan pemberian sekitar
80 kg.
13
BAB III
MATERI DAN METODE
Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai bulan mei 2021
populasi diselidiki satu per satu. Adapun responden penelitian ini terdiri masing-
masing 30% pelaku karapan kerbau dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten
b. Identitas responden
14
3.4 Sumber dan Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
Sumbawa Barat.
2. Data Sekunder
1. Deskriptif Kualitatif
2. Deskriptif kuantitatif
15
Syamsuddin, dkk (2011), menyatakan bahwa deskriptif kuantitatif
3.6
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Muthalib,H.A. 2005. Potensi Sumber Daya Ternak Kerbau di Nusa Tenggara Barat.
Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Kecukupan Daging:
Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pribadi, Dkk. 2010. Pengembangan Usaha Ternak Sapi dan Kerbau di Kalimantan
Selatan. Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Tani Kerbau. BPTP.
Kalimantan Selatan.
18
Tedi D., Mansyur, H.K. Mustafa, Dan H. Supratman. 2006. Imbangan Rumput Afrika
(Cynodon Plectostachyus) Dan Leguminosa Sentro (Centrosema Pubescans)
Dalam Sistem Pastura Campuran Terhadap Produksi Dan Kualitas Hijauan.
Fakultas peternakan Universitas Padjadjaran. Jurnal Ilmu Ternak, Desemberv
2006, Vol. 6 No.2, 163-168.
19
LAMPIRAN
20
LEMBARAN QUESIONER
PERSYARATAN TEKNIS MUTU PAKAN KERBAU SUMBAWA
YANG DIPERSIAPKAN UNTUK KARAPAN
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
4. Telpon :
5. Pendidikan terakhir :
6. Jumlah anggota keluarga ….. Orang
a. Anak …… orang (<16 tahun)
b. Dewasa ….. orang (>16 tahun)
7. Mulai beternak kerbau :
8. Beternak kerbau sebagai …..
a. Usaha utama
b. Usaha sambilan
c. Usaha tabungan
9. Jika usaha tampilan maka pekerjaan utamanya
a. Petani/tani
b. Buruh tani/kerja
c. Pegawai Negeri
d. Pegawai Swasta
e. Pedagang
10. Pendapatan keluarga/bulan
a. <500.000
b. >500.000-1.000.000
c. >1.000.000-2.000.000
21
d. >2.000.000-5.000.000
11. Apa tujuan pemeliharaan ternak kerbau
a. Tenaga kerja
b. Sumber pendapatan
c. Tabungan hidup
d. Tradisi budaya
12. Bagaimana pengaruh pemeliharaan kerbau dari sisi ekonomisnya?
a. Biaya tenaga kerja rendah/tidak ada
b. Biaya pakan rendah/tidak ada
c. Penjualan mudah dan harga memadai
d. Keuntungan yang cepat
13. Apa yang mendorong anda, sehingga anda memilih untuk beternak kerbau?
a. Mempertahankan warisan
b. Prestasi keluarga
c. Meningkatkan gizi keluarga
d. Untuk melestarikan budaya tanah samawa
14. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan-pelatihan dalam pengembangan
ternak kerbau
a. Jika Ya, sebutkan
b. Tidak, alasannya
22
a)
Total
3. Status kepemilikan ternak kerbau
a. Milik sendiri ….. ekor
b. Gaduhan/bagi hasil
….. ekor untuk peternak
….. ekor untuk pemilik
23
IV. Manajemen Pemeliharaan
a. Digembalakan
b. Pakan diberikan oleh peternak
2. Dari mana sumber pakan rumput yang diberikan pada ternak kerbau anda
24
a. Tumbuh sendiri
b. Ditanam
3. Apa saja jenis pakan yang diberikan
a. Jerami padi
b. Jerami jagung
c. Rumput lapang
d. Lamtoro
4. Apakah ternak kerbau anda diberikan konsentrat
a. Ya
b. Tidak
1. Apakah pernah melakukan pemberian obat atau vitamin pada ternak kerbau
anda
a. Pernah
b. Tidak
25