Laporan Akhir
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA MAGANG INDUSTRI
Oleh :
Laporan Akhir
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA MAGANG INDUSTRI
Oleh :
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Peternakan
Puji syukur penulis ucapkan terima kasih atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan
hasil dari pelaksanaan Magang Industri Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Adapun Laporan Magang yang berjudul “Magamen Pakan Kambing Perah Di
CV. Sahabat Ternak Desa Kemiri Kebo, Kecmatan Turi , Sleman Yogyakarta.
Penulis meyadari bahwa Laporan Magang Industri ini dapat selesai karena
adanya dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si. Selaku Direktur Politeknik Negeri Lampung.
n
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................
RINGKASAN....................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................
I. PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................2
3.5 Pembahasan.........................................................................................................25
4.2 Saran...................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................30
LAMPIRAN...................................................................................................................31
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Ransum Pakan
Halaman
2.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Kambing perah merupakan salah satu jenis ternak penghasil susu yang banyak
dipelihara di Indonesia selain sapi perah, ternak kambing yang biasa dipelihara adalah
kambing Peranakan Etawa (PE). Kambing PE yaitu kambing persilangan dari
Kambing Etawa dengan Kambing lokal Indonesia (Kambing Kacang). Selain sebagai
penghasil susu kambing PE juga menghasilkan daging dengan produktivitas yang
tinggi jika dilakukan pemeliharaan dan manajemen yang baik.di CV. Sahabat ternak
menggunakan kambing jenis Sapera . Kambing Sapera adalah kambing persilangan
antara kambing Saanen dan Peranakan Etawa. Kambing ini adalah tipe perah,
penghasil susu. Kambing Sapera merupakan hasil inovasi teknologi Balai Penelitian
Ternak (Balitnak). Persilangan antara Kambing Saanen dan Peranakan Etawa sendiri
didasari oleh banyaknya kambing dwiguna yaitu Etawa dan Peranakan Etawa yang
mempunyai produksi susu 0,5-1,2 liter/hari. Sedangkan kambing Saanen mempunyai
produksi susu 2-4 liter/hari (supriyati et al, 2015).
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang memiliki
karakteristik yang cocok untuk pengembangan kambing perah karena adanya
pegunungan dan dataran tinggi yang cocok untuk kambing perah, memiliki lahan
yang relatif luas untuk pakan hijauan dan industri pengolahan susu kambing yang
sudah maju. Terutama Di Desa Kemirikebo, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta saat ini usaha untuk mengembangkan kambing Sapera sebagai
penghasil susu terus ditingkatkan melalui peternak-peternak industri maupun
kelompok- kelompok tani peternak. Tatalaksana pemeliharaan adalah salah satu
faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan populasi dan produktivitas
kambing perah. Menejemen pemeliharaan harus sangat diperhatikan karena ternak
kambing perah memiliki sensitivitas tinggi. Sensitivitas tersebut sangat berpengaruh
terhadap produksinya seperti menurunnya produksi susu. Rendahnya tingkat
2
1.2 Tujuan
1. Tujuan magang ini yaitu untuk menambah pengalaman dan ilmu dalam
memelihara kambing perah.
2. Untuk mengetahui pengelolaan bisnis kambing perah.
3. Mengetahui kesehatan ternak kambing.
4. Mengetahui pengelolaan pakan ternak kambing.
5. Mengetahui proses dan metode pemerahan susu kambing.
6. Untuk mengetahui cara penanganan kambing sakit.
7. Mengetahu sistem perkandangan kambing perah di CV. Sahabat Ternsk
8. Mengetahui sistem penanganan susu pasca diperah
Magang dimulai pada tanggal 25 Maret – 7 juli 2023 yang berlokasikan di CV.
Sahabat Ternak dengan sistem koloni bertempatkan di desa kemirikebo kecamatan
turi kabupaten sleman ,Yogyakarta.
Metode yang dilaksanakan pada MBKM magang industri ini sebagai berikut :
1. Observasi
Melakukan survei ke tempat magang untuk memberikan informasi
bahwasannya akan dilaksanakan magang industry di tempat tersebut.
2. Diskusi
Melakukan komunikasi kepada pembimbing lapang membahas tentang
kegiatan magang, tata cara pemeliharaan, pengolahan hasil produksi dan
inovasi pengembangan perusahaan.
3. Wawancara
Kegiatan yang di lakukan selama magang dengan tujuan untuk
mengetahui informasi apa saja selama proses pemeliharaan dan untuk
mengumpulkan data- data yang ada.
4. Praktik
Kegiatan yang dilakukan selama magang industry oleh mahasiswa yang
bertujuan mengetahui kondisi pekerjaan lapangan untuk menerapkan
materi yang telah di dapat di bangku perkuliahan.
5. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan memperoleh data dari lokasi magang dan dari
berbagai sumber seperti jurnal,buku dan referensi lain.
II. KAJIAN PUSTAKA
DIREKTUR
AMANTA
KABAG
PETERNAKAN
AGUS PURNOMO
KABAG PENGOLAHAN
PENGOLAHAN PEMASARAN
DJAINAL ABIDIN SUMARSIH DIVA OKTAVIA
KEUANGAN PACKING
FATIMAH ROHELIN
BAHAN BAKU
DEWI PUSPITA
PRODUKSI
VIKA WITRIANTI
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Perusahaan CV. Sahabat Ternak.
6
Gambar 2.2
7
Dari tabel diatas itu adalah gambaran ransum yang digunakan di CV.
Sahabat Ternak meliputi pemberian kangkung kering 46% dan pemberian
konsentrat sebesar 54 %. Pemelihan bahan pakan sangat penting bagi
produktifitas ternak. Di CV Sahabat Ternak sudah sangat bagus memilih
pakannya karena produksi susunya sangat stabil.
2. Pemerahan
Pemerahan adalah tindakan mengeluarkan susu dari kelenjar susu sapi,
kerbau air, manusia, kambing, domba, dan terkadang unta, kuda dan
keledai. Pemerahan dilakukan memakai tangan atau mesin, dan hewan
tersebut harus dalam keadaan sudah laktasi. Di CV. Sahabat Ternak
pemerahan di lakukan pada pagi dan sore hari yaitu pagi pukul 06.00 dan
sore pukul 14.45. Pemerahan dilakukan oleh 2 orang dari anak kandang
yang berkerja diperusaan tersebut, kambing yang diperah berjumlah 45
ekor dengan menghasilkan susu Rata-rata perhari per ekornya mencapai
1.5 liter setelah dilakukan pemerahan susu yang dihasilkan akan di
tampung kedalam milkcan yang kemudian akan disetorkan ke pengolahan
susu. Susu kambing sangat rentan basi oleh karena itu setelah pemerahan
sebaiknya langsung dihantarkan ke pengolahan susu, dan sesampainya
dipengolahan susu , susu tersebut akan bungkus menggunakan plastik
dengan ukuran 1 liter kemudian dimasukan kedalam freezer agar
membeku dan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga susu dapat
tahan lama. Dan dipengolahan susu akan diolah menjadi produk susu
bubuk.
3. Sanitasi
Sanitasi kandang adalah suatu kegiatan yang meliputi kebersihan
kandang dan lingkungan yang bersih, karena dengan keadaan kandang
serta lingkungan yang bersih, kesehatan ternak maupun pemiliknya akan
terjamin. Kebersihan kandang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan
sehingga tidak menimbulkan lingkungan tidak bau dan lembab. (Deptan,
2000). Sanitasi biasanya dilakukan pada pagi hari dan siang hari, pada
pagi hari dengan cara membersihkan feses kambing yang berada di bawah
kandang kambing setelah pembersihan tersebut kemudian akan dibuang ke
tempat pembuangan akhir feses yang berada dibelakang kandang. Feses
tersebut akan dikemas kedalam karung yang nantinya akan dijadikan
pupuk organik. Dan setelah feses dikemas didalam karung akan di jual
kepada masyarakat yang mebutuhkan feses tersebut dengan harga
perkarung Rp. 30.000 yang nantinya akan dijadikan pupuk organik
dilahan mereka.
Sanitasi pada siang dilakukannya pembersihan didalam kandang
kambing menggunakan sapu lidi dan sekop kecil untuk menjatuhkan
kotoran yang menyangkut atau menempel di lantai kandang, tujuannya
untuk membersihkan area dalam kandang agar tetap bersih karena jika
tidak dibersihkan akan menjadi sarang bakteri dan ternak akan mudah
terserang penyakit. Selain sanitasi kandang prosesur kerja disana juga
terdapat pembersihan terhadap hewan ternak contohnya memandikan
kambing dan memotong kuku dan tanduk. Tujuan memandikan kambing
adalah supaya kambing menjadi bersih dan tentunya tidak kotor sehingga
mengurangi bau badan pada kambing.
Pemotongan kuku di lakukan setelah memandikan kambing, kuku
kambing di potong agar kambing dapat berjalan dengan baik jika tidak di
potong kuku kambing akan memanjang sehingga kambing kesulitan untuk
berjalan dan menganggu kenyamanan kambing, serta dapat menjadi
sarang bakteri disela kuku tersebut sehingga kuku mudah infeksi.
Pemotongan tanduk dilakukan jika tanduk kambing tumbuh tidak wajar
dan membahayakan peternak maupun kambing itu sendiri biasanya tanduk
yang runcing atau tajam akan ditumpulkan ini dilakukan untuk
menghindari cidera pada ternak lainnya.
Pada CV. Sahabat Ternak menggunakan konsentrat dari sapi perah yang
memiliki kandungan protein 20%. Pemberian pakan kambing di CV. Sahabat ternak
menggunkan 2 bahan pakan yang dipilih oleh perusahan adalah pakan kosentrat dan
olahan kangkung kering, pemberian pakan yang dilakukan adalah 2 kali sehari yaitu
jam 06.00 diberi pakan kosentrat dengan jumlah untuk 1 ekor kambing perah betina
adalah 1500 gr/ekor dan untuk cempe diberikan 250 gr/ekor dan untuk kambing
pejantan 1000 gr/ekor, dan untuk pemberian pakan dijam ke 2 adalah jam 15.00
diberi pakan kangkung kering sebanyak 1000 gr/ekor, untuk cempe 500 gr/ekor, dan
untuk kambing pejantan 1000 gr/ekor. Ada pun pemberian air minum dilakukan
dengan cara manual, tempat minumnya berupa ember yang diisi secara adlibitum.
setiap hari di jam 06.00 dilakukan jadwal pembersihan tempat minum, dan 1 minggu
sekali diberikan vitamin dipagi hari di hari jumat.
a. Gejala
Gejala klinis yang teramati pada ternak yang terinfeksi parasit
scabies yaitu kulit menjadi kemerahan, kemudian terbentuk lepuhan
dan terjadi peradangan, terkadang hingga keluar cairan karena adanya
iritasi kemudian permukaan kulit terbentuk keropeng atau kerak.
Ternak akan merasakan gatal yang menyebabkan ternak sering
menggaruk atau menggesekkan tubuhnya sehingga terjadi luka,
Ternak gelisah, tidak dapat istirahat, kerontokan bulu, Nafsu makan
menurun karena rasa gatal yang berat, yang mengakibatkan
pertumbuhan ternak terhambat, kulit rusak, Induk yang menyusui
produksi susunya turun, apabila penyakit berlanjut ternak bisa
mengalami kematian.
b. Pencegahan
Kambing yang baru datang harus diisolasi (dipisahkan) selama
beberapa minggu sampai diketahui tidak terserang kudis, sanitasi
kandang dan lingkungan, Memandikan kambing seminggu sekali
dengan air bersih dan sabun karbol, hewan tertular diasingkan atau
diisolasi dengan melakukan pengobatan sampai sembuh, kandang
ternak tercemar dan benda-benda lainnya dibersihkan menggunakan
acarisida, desinfektandan sebaiknya tidak digunakan selama beberapa
bulan.
c. Cara Pengobatan : Diolesi salep Asuntol 2% dalam vaselin pada
bagian yang terserang. Apabila sebagian besar kulit terserang kudis,
pengobatan dimulai sepertiga (1/3) bagian terlebih dahulu. Setelah
membaik, dilanjutkan kesepertiga bagian lainnya dan selanjutnya
kesepertiga bagian terakhir. Selama pengobatan, ternak tidak boleh
dimandikan. Ternak yang baru menyusui sebaiknya jangan diobati
dulu karena Asuntol sangat beracun dan dapat berpengaruh terhadap
susu tersebut. Diolesi Benzoas bensilikus 10% pada luka kudis, Bulu
dicukur, kulit yang terserang dikerok dulu lalu diolesi dengan
campuran creolin dan spritus dengan perbandingan 1:10 atau diolesi
dengan larutan belerang dalam minyak tanah.
a. Gejala Klinis
Spesies yang berbeda akan memberikan gejala klinis yang berbeda
pula, gejala klinis yang ditimbulkan bervariasi pada infeksi bermacam
spesies dan juga pada banyak sedikitnya jumlah koksidia yang
menginfeksi dan resistensi hospes. Spesies yang kurang pathogen
tidak atau sedikit menunjukan gejala klinis. Gejala klinis dari penyakit
ini yang disebabkan parasit Eimeria tenella adalah :
1) Ekskreta berdarah dan mencret.
2) Nafsu makan kurang.
3) Ternak lemas.
4) Bulu kusam.
5) Menggigil kedinginan.
b. Penularan
Penyakit ini dapat ditularkan secara mekanik malalui pekerja
kandang, peralatan yang tercemar atau dalam beberapa kasus yang
pernah terjadi dapat disebarkan melalui debu kandang dan litter dalam
jangkauan pendek. Berat tidaknya penyakit ini tergantung dari jumlah
protozoa yang termakan.
c. Pengobatan
Untuk pengobatannya dapat dilakukan dengan cara pemberian
larutan amprolium atau sulfonamide dalam air minum dan pemberian
air yang dapat mensuspensi suplemen vitamin A dan K dapat
mempercepat proses penyembuhan.
d. Pencegahan
Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
:
1) Sanitasi dan ventilasi kandang harus baik.
2) Pembersihan lantai kandang secara teratur.
3) Lantai kandang dicuci pakai air untuk membersihkan kotoran,
pencucian tahap kedua dengan deterjen.
4) Menaburkan bubuk kapur di dalam kandang.
5) Tempat pakan dan tempat air minum dicuci sebersih mungkin.
6) Kandang disemprot menggunakan desinfektan.
7) Melakukan istirahat kandang 7-21 hari, agar memutus rantai
penyebaran penyakit.
4. Penyakit Masitis
Mastitis adalah penyakit yang menyerang kelenjar susu ternak yang
ditandai dengan pembengkakan dan kesakitan pada ambing susu. Biasanya
saat di perah akan mengelurkan darah sehingga susunya berwana pink
atau putih kemerah-merahan karena tercampur darah yang keluar dari
dalam ambing yang disebabkan infeksi bakteri atau bisa disebabkan oleh
faktor si pemerah yang tidak memenuhi standar pemerahan. Penyakit ini
paling banyak kasus disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang paling
banyak terlibat dalam penyakit tersebut baik secara klinis maupun non
klinis adalah Bakteri Staphylococcus sp.
Selain itu bakteri lain yang juga seringkali terlibat dalam penyakit ini
adalah Bakteri S. Aureus yang terdapat disekitar ambing. Bakteri tersebut
dapat berasal dari kulit, tangan pemerah, kain yang digunakan untuk
mengeringkan ambing, mesin pemerah, dan lingkungan di sekitar kandang
Sehingga dalam hal ini, penyakit ini juga berhubungan dengan faktor
resiko manajemen pemerahan yang tidak bersih dan higienis. Mulai dari
pemerahan yang tidak tuntas sampai sanitasi yang kurang baik. Selain itu
status kelahiran induk dan produksi susu juga berpengaruh terhadap
munculnya penyakit mastitis ini.
a. Gejala
Berdasarkan gejala klinis, mastitis dikelompokkan menjadi dua
yaitu klinis dan subklinis. Mastitis digejalai dengan depresi, nafsu
makan turun, suhu tubuh meningkat, otot lemah dan kelainan air susu
yang dikeluarkan. Mastitis akut ditandai dengan peradangan ambing
secara mendadak dibarengi dengan gejala sistemik.
b. Pencegahan
1) Menjaga kebersihan pemerah, peralatan pemerahan, kambing pada
saat sebelum pemerahan dan sesudah pemerahan.
2) Pada saat pemerahan Susu harus diperah sampai habis tetapi
perlakuan yang halus dan cepat sehingga merusak ambing.
3) Memandikan kambing secara teratur.
4) Pada kambing yang tidak diperah susunya setelah lepas sapih
sebaiknnya di diperah sampai masa kering karena sisa susu setelah
tidak disusu oleh anak kambing dapat dijadikan media bakteri
sehingga terjadi peradangan.
5) Menjaga kebersihan kandang.
c. Pengobatan
Pengobatan mastitis sebaiknya menggunakan Lincomycin,
Erytromycin dan Chloramphenicol. Disinfeksi puting dengan alkohol
dan infusi antibiotik intra mamaria bisa mengatasi mastitis. Injeksi
kombinasi penicillin, dihydrostreptomycin, dexamethasone dan
antihistamin dianjurkan juga. Antibiotik akan menekan pertumbuhan
bakteri penyebab mastitis, sedangkan dexamethasone dan antihistamin
akan menurunkan peradangan. Mastitis yang disebabkan oleh
Streptococcus sp masih bisa diatasi dengan penicillin, karena
streptococcus sp masih peka terhadap penicillin. Penggunaan
antibiotik yang mungkin tidak selalu tepat, akan menimbulkan
masalah baru yaitu adanya residu antibiotika dalam susu, alergi,
resistensi serta mempengaruhi pengolahan susu. Mastitis subklinis
yang disebabkan oleh bakteri gram positif juga makin sulit ditangani
dengan antibiotik, karena bakteri ini sudah banyak yang resisten
terhadap berbagai jenis antibiotik..
3.2.6 Kolaborasi
Rencana pencapaian soft skill tentang kreativitas dilakukan dengan aktivitas
yang dapat mengasah kreativitas mahasiswa dalam melakukan tugas lapangan yang di
berikan.
3.2.7 Kreativitas
Rencana pencapaian yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu kreatif dan inovatif
dalam memberikan saran atau ide gagasan untuk perusahaan agar mempermudah dan
meningkatkan produktifitas perusahaan.
3.2.8 Kedisiplinan
Rencana kedisiplinan harus dilakukan mahasiswa dengan cara mematuhi
peraturan yang ada di CV. Sahabat Ternak agar kegiatan magang industri berjalan
dengan baik dan lancar.
Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen usaha
harus dapat menciptakan pelayanan yang dapat memuaskan kepada konsumen dan
dalam saat bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dalam kontek lokal, regional
bahkan kontek global. Dengan kata lain industri pariwisata dituntut untuk dapat
mengembangkan strategi terhadap kecenderungan-kecenderungan baru guna
mencapai dan mempertahankan kedudukan bersaingnya (Setiawan Hari Purnomo dan
Zulkieflimansyah, 1999: 6).
Strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos”, yang berasal dari kata
“Stratos” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin. Strategi dalam
kontek awalnya ini diartikan sebagaigeneralship atau sesuatu yang dikerjakan oleh
para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan
perang. Tidaklah mengherankan jika pada awalnya strategi ini memang popular dan
digunakan secara luas dalam dunia militer. Sedang jika kita merunutnya sebagai
sebuah bidang penilitian maka perkembangan dalam dekade 50-an dapat digunakan
sebagai pijakan. SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan-
kekuatan), weaknesses (kelemahan-kelemahan), opportunities(peluang-peluang) dan
threats (ancaman-ancaman). Pengertian-pengertian kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dalam analsis SWOT adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan (strengths)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain
relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan (Amin
W.T, 1994:75). Yang menjadi kekuatan CV. Sahabat Ternak sebagai
berikut :
a. Banyaknya permintaan pasar terhadap produksi susu kambing bubuk.
b. Banyaknya permintaan pasar terhadap bibit dari kambing perah jenis
sapera dari CV. Sahabat Ternak.
2. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya alam,
keterampilan dankemampuan yang secara serius menghalangi kinerja
efektif suatu perusahaan (Amin W.T, 1994:75). Yang menjadi kekurangan
dari CV. Sahabat Ternak sebagai berikut :
a. Kekurangan stok susu untuk permintaan pasar masih kurang sehingga
perlu peningkatan produksi susu dengan menambah jumlah populasi
kambing yang menghasilkan susu.
b. Kurangnya SDM dalam bidang pengolahan susu.
3. Peluang (opportunities)
Peluang adalah situasi/kecenderungan utama yang menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan (Amin W.T, 1994:74) Yang menjadi
peluang dari CV. Sahabat Ternak sebagai berikut:
a. Dikenal banyak orang karena adanya taman edukasi, sehingga dapat
meningkatkan jumlah pemasaran.
4. Ancaman (threats)
Ancaman adalah situasi/kecenderungan utama yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan (Amin W.T, 1994:74)
Yang menjadi ancaman dari CV. Sahabat Ternak sebagai berikut :
a. Kurangnya penerapan dari managemen pemerahan yang bisa
mengakibatkan penyakit mastitis pada ternak.
3.4 Pengelolaan Bisnis Ternak
3.5 Pembahasan
Dari data diatas produksi susu bulan maret sebanyak 1685,7 liter sedangkan di
bulan april memperoleh susu 1.704,2 liter. Di pengolahan harga susu perliternya
Rp.18.000,00 jadi pendapatan kotor yang di peroleh selama 2 bulan sebesar : Rp.
61.018.200. ini menunjukan bahwa berternak kambing perah sangat bagus untuk
dikembangkan. Melihat pasar di Indonesia yang belum begitu luas dan belum banyak
diminati oleh masyarakat Indonesia, dan berpotensi menjadi peluang usaha yang
sangat bagus untuk dijalankan untuk menjadi tabungan dimasa yang akan datang.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saran untuk pengembangan dan perbaikan yang bisa dilakukan CV. Sahabat
ternak yaitu sebagai berikut :
1. Perlu adanya sop pada saat sebelum melakukan pemerahan yaitu dengan
mencuci ambing dengan air hangat atau air antibakteri supaya ambing
kambing tetap steril dan pemerah juga harus mencuci tangannya.
2. Sebaiknya penyimpanan pakan konsentrat maupun kangkung kering harus
diberikan alas yang tinggi supaya tidak ada hama tikus yang sering
memakan pakan ternak.
30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN