PENGELOLAAN PERKEBUNAN
DI PT.SENTOSAN KALIMANTAN JAYA
DESA TANJUNG BATU KECAMATAN PULAU DERAWAN
KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
Fauzi
NIM. G191600422
PROGRAM DIPLOMA 4
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PERKEBUNAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SA M A R I N D A
2021
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : G191600423
NIP.1970110120050 NIP.19610914199
11003 0012001
NIP. 197708272001122002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-nya yang sangat besar
sehingga saya pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan magang industri (MI)
tepat pada waktunya.
Rasa terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen serta pembimbing
perusahaan yang selalu memberikan dukungan serta bimbinganya sehingga
laporan magang industri dapat di susun dengan baik
Semoga laporan magang industri yang telah saya susun ini untuk
memperkaya khazanah ilmu, serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna. Kami juga menyadari bahwa laporan magang industri ini juga memiliki
banyak kekurangan. Maka dari itu saya mengharapkan serta masukan dari para
pembaca sekalian demi penyusunan laporan magang industry dengan tema
serupa yang lebih baik lagi
penulis
FAUZI
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vii
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................2
C. Hasil Yang Diharapkan...............................................................................2
II.PROFIL PERUSAHAAN....................................................................................3
A. sejarah perusahaan....................................................................................3
B. Visi dan misi perusahaan............................................................................4
C. manajemen perusahaan.............................................................................5
D. waktu dan tempat magang industri.............................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33
LAMPIRAN.........................................................................................................35
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tidak hanya di dalam negri maupun di luar negri oleh karena itu sebgai
Negara tropis yang masih memiliki ahan yang cukup luas , indonesia
(Sastrosayono,2008)
(TBS)/ ha. Sementara potensi produksi bila menggunakan bibit unggul sawit
swasta menghasilkan CPO 3,48 ton/HA dan PKO 0,57 ton/HA. (purwanto,
2016)
1
Usaha budidaya tanaman kelapa sawit terutama perusahaan perkebunan
dari berbagai macam kompeten yang harus berkerja sama untuk dapat
bekerja dengan baik sehingga di butuhkan pengelolaan yang baik mulai dari
B. Tujuan
perolehnya
sawit
2
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
PT. sentosa Kalimantan jaya (SKJ) di dirikikan oleh bapak karsono Budi
notaris laden mering SH, yang bergerak pada bidang izin pemanfaatan
kayu.
Pada tahun 1922 PT sentosa Kalimantan jaya (SKJ) beralih usaha dari
jarak dan kelapa hibrida. Pada tahun 2008 PT sentosa Kalimantan jaya
1. V I S I
memberikannilaitambahkepadastakeholder;pelanggan,masyrakat,karyawan,pem
2. M I S I
3
b) Menerapkan bisnis yang berwawasan lingkungan dengan
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
c) Memiliki biaya operasional yang efesien untuk meningkatkan laba
bagi perusahaan
d) Memiliki perkembangan usaha yang baik dalam jangka pendek dan
jangka panjang
e) Memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat
C. Manajemen perusahaan
Kalimantan jaya (SKJ) terdapat pembagian tanggung jawab kerja yang di uraikan
sebagai berikut ;
2. Estate manajer
4
5. Asisten afdeling
6. Mandor
7. Kerani
8. Karyawan
PT. sentosa Kalimantan jaya (SKJ) juga mempunyai pabrik sendiri yaitu Oil
dewan mil dimana hasil dari buah yang matang di olah dan di proses hingga
menjadi CPO yang siap di pasarkan. Dan juga dapat memproduksi kernel. Dan
pada pabrik ini juga mempunyai surat perizinan dari piha pemerintah
5
D. Waktu dan lokasi Kegiatan Magang Industri
Kabupaten :Berau
1. Tujuan
bahwa bibit yang ditanam di lapangan adalah bibit yang sesuai dengan
2. Dasar teori
berkualitas tinggi yang harus tersedia pada saat penyiapan lahan tanam
yang telah selesai. Pembibitan yang terdiri dari 2 tahap, tahap pertama
adalah tahap pembibitan awal (Pre Nursery) dan tahap kedua pada
awal akan lebih murah, bibit mudah dikontrol, adanya perhatian khusus
pada saat persemaian, dan seleksi lebih ketat sebelum masuk ke tahap
6
pembibitan utama. Kekurangan dari pembibitan dua tahap adanya
4. Prosedur kerja
Perencanaan
pelaksanaan kegiatan saja akan tetapi juga kegiatan perencanaan biaya yang
akan digunakan baik biaya untuk tenaga kerja biaya alat bahan dan yang lain-
lain. Kegiatan pembibitan harus dipersiapkan minimal 1 tahun sebelum bibit tiba
di lokasi pembibitan.
Pengorganisasian
Pada kegiatan pembibitan di pimpin oleh assisten yang akan di bantu oleh
7
Pelaksanaan
menggunakan arco.
kegiatan transplanting.
dipindahkan ke lapangan.
Pengawasan
pembibitan tersebut sudah dilakukan dengan benar atau belum. Kegiatan ini
dilakukan oleh asisten pembibitan yang dibantu oleh staf dan mandor. Kegiatan
8
Evaluasi
sudah benar semua, jika ditemukan kesalahan maka akan ditindak lanjuti
dibuat oleh Mandor. Setelah kegiatan pada hari itu selesai, Mandor
membuat Laporan Harian Mandor (LHM). Dalam laporan ini tertera nama
dan status karyawan, jenis pekerjaan, volume kerja dan bahan. LHM ini
Dalam kegiatan ini pencatatan mengenai jumlah bibit dan jumlah yang
Selanjutnya, bibit yang tidak lolos seleksi atau afkir harus dimusnahkan
lalu dibuatkan berita acara. Dari laporan ini, dapat diketahui apakah
bahan juga dapat diawasi melalui laporan ini. Namun tentu saja
Perbaikan
mencapai target.
9
5. Administrasi
Semua hasil kerja karyawan di catat oleh mandor pembibitan dan diserahkan
6. Pembahasan
Secara teori ada dua sistem pembibitan kecambah kelapa sawit, system
satu tahap dan sistem dua tahap. Pembibitan satu tahap, ditanam dalam polibag
besar hingga umur siap dipindah ke lapangan artinya bibit langsung ditanam di
double stage/2 tahap adalah perawatan pada tahap awal akan lebih murah, bibit
mudah dikontrol, adanya perhatian khusus pada saat persemaian, dan seleksi
pembibitan dua tahap adanya penambahan biaya pada saat pembibitan awal.
polybag besar pada saat umur bibit 3 bulan (sistem double stage). Bibit diangkut
tanam yang baik untuk tumbuh dan berkembangnya bibit kelapa sawit.
10
Persyaratan media tanam yang baik adalah media tanah dengan menggunakan
tanah media tanah atas (top soil) yang bisa di peroleh disekitar pembibitan.
yang baik, tidak terkontakminasi oleh jamur dan penyakit serta tidak
terpenuhi. Kebutuhan air pre nursery 1,5 L/hari dan untuk Main nursery 3 L/Hari.
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Sistem pengairan
Kebutuhan sumisansui disesuaikan dengan jarak bibit per blok. Jika jarak bibit
jumlah sumisansui 55 dalam 1 blok. Pada saat pemilihan lokasi pembibitan hal
yang perlu diperhatikan adalah kelerengan, pasokan air, aksebilitas dan daerah
yang bersih.
pembibitan. pengendalian gulma secara manual pada pre nursery yaitu dengan
bibit dari persaingan ruang hidup, matahari, dan unsur hara serta menjaga bibit
11
2. PEMANENAN
a. Tujuan
b. Dasar Teori
tertentu sebab tujuan panen kelapa sawit adalah untuk mendapatkan rendemen
minyak yang dengan kualitas minyak yang baik (Fauzi dkk., 2007).
parang, angkong, dan gancu. Pemanen bekerja pada ancak yang telah di
tentukan oleh mandor dan memasang tanda ancak panen pada masing-masing
pemanen. Kriteria buah yang layak dipanen yaitu buah yang membrondol
yang diturunkan adalah songgo 2 untuk panen menggunakan alat dodos dan
menjadi 3 bagian lalu disusun di gawangan mati dan antar pokok L-shape.
Potong tangkai tandan dengan menggunakan parang jarak tangkai dan bahu
buah maksimal 2 cm. Kutip brondolan dipokok, piringan, dan pasar pikul,
dengan seresa dan kotoran. Angkat TBS dan brondolan dari piringan
12
menggunakan angkong ke TPH. Susun TBS di TPH dengan susunan 5
TBS/baris dan tangkai mengarah ke jalan. Tulis nomor pemanen dan jumlah TBS
TPH. Scan buah oleh Bunch Chounter (ceker) kategori buah yang dicek yaitu
buah mentah, buah matang dan buah matang. Bunch Counter meletakkan tiket
buah dan tiket buah menunjukkan tanggal, nama pemanen. Loader menaikan
buah ke Mini Traktor lalu mini traktor memuat buah kedalam Bin, loader
karena didalam aturan panen TBS tangkai jajang tidak boleh disisakan terlalu
membuang tangkai buah yang tidak bermanfaat dan bahkan akan merugikan
sebab tangkai tersebut dapat menyerap kandungan minyak yang ada pada buah
sehingga dapat mengurangi rendemen minyak kelapa sawit. Selain itu jika tidak
dipotong maka akan berpengaruh pada berat timbangan TBS, berat timbangan
kelapa sawit.
Salah satu hal yang sangat penting untuk kegiatan panen pada tanaman
(1) Untuk tanaman berumur < 10 thn, siklus panen = 10 hari sekali
(D10).
(D12).
13
c. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pemanenan tandan buah segar kelapa sawit
yaitu dodos, egrek, keranjang pemungut biji (ukuran 10 kg), dan tojok atau alat
loading buah. Sedangkan, bahan yang digunakan adalah bahan bakar bagi
system mekanisasi.
d. Prosedur Kerja
Perencanaan
Rencana Kerja Harian (RKH) Panen. Dalam rencana kerja panen, staff
panen berpedoman pada interval panen, D10 dan D12, dan jumlah
dilakukan yaitu mengetahui jumlah luas areal lahan dan rotasi kerja, maka
seorang staf membagi luas areal lahan dengan jumlah hari maka didapat
Pengorganisasian
mengarahkan pemanen pada ancak yang telah dibuat oleh Staff dan
Staf,yang dipimpin oleh 1 Asisten, Untuk Divisi 3 hanya 1 Staf panen yang
dipimpin 1 Asisten dan Divisi 4 terdiri 2 Staf yang masing – masing Staf
satu Bunch Counter (krani) panen yang bertugas untuk mencatat dan
14
mendata jumlah Tandan Buah yang dihasilkan serta melakukan grading
Pelaksanaan
Pengawasan
sebagai mandor panen dan Apakah mandor panen berada ditempat kerja.
Mandor panen menegur pemanen jika melakukan kesalahan/ tidak mentaati SOP
dan fungsinya sebagai bunch counter, dan Apakah bunch counter berada
dilokasi kerja.
pada hari itu dan melakukan kerja sesuai dengan yang diperintahkan
diinginkan ?
15
Evaluasi
panen buah mentah. Brondolan dipiringan dan di TPH tidak di kutip, buah
sudah di TPH yang sudah terpanen tanpa BCC, dan Buah kelapa sawit
yang belum memiliki BCC sudah diangkut ke Pabrik pada menurut SOP
Perbaikan
ancak masing-masing.
e. Administrasi
Administrasi karyawan dilakukan mulai dari scan kode absen karyawan ketika
Muster Murning (apel pagi) menggunakan scanner yang dilakukan oleh Staf
panen dan Mandor. Selanjutnya data hasil scan tersebut diberikan kepada admin
kantor diviisi untuk di input ke dalam computer dengan bantuan software ceckroll.
Software ini juga berfungsi untuk mendata penghasilan karyawan panen beserta
f. Pembahasan
16
mengangkutnya dari pohon ke tempat pengumpul hasil (TPH) serta ke pabrik.
beberapa kriteria tertentu sebab tujuan panen kelapa sawit adalah untuk
mendapatkan rendemen minyak yang dengan kualitas minyak yang baik. Kriteria
brondolan dan sudah sesuai yang di terapkan di PT. SSD . akan tetapi ada
kendala yang didapat saat di lapangan dan ini sudah ditemukan berkali-kali saat
brondolan di TPH maupun di piringan tidak di kutip, buah busuk di pokok tidak
terpanen, buah yang sudah berhari-hari terpanen tanpa BCC, ada juga buah
yang sudah di TPH sudah berhari-hari terpanen tidak diangkut ke PKS, dan TBS
yang baru saja terpanen tanpa BCC sudah diangkut ke pabrik. Untuk mengatasi
Asisten lapangan, Staf panen dan Mandor panen untuk memastikan kinerja
karyawan telah SOP serta selalu mengingatkan karyawan setiap pagi di Muster
17
3.PERAWATAN
a. TUJUAN
b. STANDARISASI
c. WAKTU PELAKSANAAN
Sesaat sebelum panen raya (sehingga proses panen bisa di lakukan secara
lebih efesien)
Tidak pada saat cuaca cenderung hujan (jika tidak herbesida akan terbilas
habis oleh hujan)
Tojok/sekop
Parang
Garu
18
e. CARA PELAKSANAAN
Cabut semua vegetasi yang tumbuh dalam piringan sawit atau di tebas
hingga rata tanah menggunakan parang, atau dengan cara lain keruk semua
gulmadalam piringan dengan menggunakan sekop atau alat bantu yang
lainya
Garu sisa gulma yang telah di tebas dengan parang keluar dari piringan
sawit tersebut
Hindari pembajakan tanah atau merusak tanah di area piringan karena bisa
merusak akar sawit tersebut
A KESIMPULAN
Dari hasil magang industri (MI) pada PT. sentosa Kalimantan jaya, penulis menarik
B. SARAN
19
LAMPIRAN
20
21