di
PIA MANNA HOME INDUSTRY
Disusun oleh:
Cici kirani (NIS. 8962/0656.083)
Lailatul fadhillah (NIS. 8969/0663.083)
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing sekolah serta pembimbing DU/DI yang
telah mendapat pengesahan dari Kepala SMK Negeri 1 Purwosari dan Direktur Manna
Home Industry, Purwodadi pada tanggal 4 juni 2019.
Mengesahkan,
i
KATA PENGANTAR
Laporan ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak yang
telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk kami. Untuk
itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
ii
DAFTAR ISI
iii
3.6 Minyak Nabati ................................................................................................... 10
3.6.1 Pengertian Minyak Nabati .......................................................................... 10
3.6.2 Fungsi Minyak Nabati ................................................................................ 10
3.7 Vanili ................................................................................................................. 10
3.7.1 Pengertian Vanili ........................................................................................ 10
3.7.2 Manfaat Vanili ............................................................................................ 11
3.8 Pengemasan ....................................................................................................... 11
3.8.1 Pengertian kemasan .................................................................................... 11
3.8.2 Fungsi Kemasan .......................................................................................... 11
3.8.3 Sifat – Sifat Kemasan ................................................................................. 11
3.8.4 Penggolongan Kemasan .............................................................................. 12
3.9 Label .................................................................................................................. 13
3.10 Usaha Perizinan ............................................................................................... 13
3.10.1 Macam - Macam Surat Izin Usaha ........................................................... 14
3.10.2 Jenis - Jenis Perizinan dan Standar Mutu Produk ..................................... 14
BAB IV HASIL KEGIATAN ................................................................................... 16
LAMPIRAN ............................................................................................................... 25
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN PRAKERIN
Dalam setiap prakerin siswa memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi dan materi
yang dipelajari dalam industri, diantaranya sebagai berikut:
1. Terjaminnnya tujuan pendidikan kearah keahlian profesional.
2. Terdapat kesesuaian antara program sekolah dengan kebutuhan lapangan kerja.
3. Mengenalkan dunia kerja yang sebenarnya kepada peserta didiknya.
4. Melatih disiplin dan bertanggung jawab.
5. Melatih baradaptasi dengan dunia kerja yang sebenarnya.
3. MANFAAT PRAKERIN
Manfaat yang bisa kita dapatkan dari prakerin di industri adalah sebagai berikut:
1. Dapat menyesuaikan progran pendidikan dengan lapangan kerja.
2. Agar dapat lebih mudah mencapai keahlian profesional.
3. Melatih sikap sosial dalam bermasyarakat.
1
BAB II
Manna Home Industry adalah industri kecil berskala rumahan yang didirikan
oleh Bapak Wignyo Pranoto dan Ibu Ruth Krisnaningrum pada tahun 2000. Manna
Home Industry ini memproduksi kue pia kacang hijau dengan merk “Manna”, atau
yang dikenal di kalangan masyarakat dengan sebutan “ Pia Manna”. Usaha ini
bertempat di Dusun Jatisari, Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten
Pasuruan.
Pada tahun 2012 Manna Home Industry mulai menjalin kerja sama dengan
beberapa pihak seperti dinas koprasi UKM dan Disperindag Kabupaten Pasuruan.
Dengan itu, Manna Home Industry mulai dibina dan mendapatkan beberapa fasilitas
bantuan pemerintah maupun swasta serta dari PT. Telkom dan LIPI, seperti bantuan
peralatan mesin peningkatan kemasan dan pengembangan pasar. Selain itu Manna
Home Industry juga bergabung manjadi anggota Pusat Pelatihan Kewirausahaan
(PKK) PT. Sampoerna Tbk dan Comporate Trade House (CTH) bentukan Disperindag
Provinsi Jawa Timur.
Ibu Ruth dan beberapa rekan anggota UKM lainnya yang berdomisili di
Kabupaten Pasuruan pada tahun 2013 membentuk sebuah komunitas pelaku UKM
bernama FOKUS (Forum Komunikasi UKM Kabupaten Pasuruan), yang sejak tahun
2016 telah berbadan hukum menjadi Koperasi UKM Fokus Mandiri, dan bergerak di
berbagai bidang yang berkaitan dengan UKM, terutama di bidang pemasaran produk-
produk milik anggota.
Dengan adanya kerja sama dengan berbagai pihak, Pia Manna cepat dikenal
oleh banyak kalangan sehingga pia kacang hijau menjadi salah satu produk buah tangan
unggulan yang ada di Kabupaten Pasuruan. Industri Pia Manna juga sering ikut serta
berpatisipasi dalam kegiatan pameran seperti pameran UMKM Expo, PPK Sampoerna
Expo, Maslahat Expo dan Sidogiri Expo yang rutin diadakan setiap tahunnya.
2
2.2 STRUKTUR ORGANISASI DU/DI MANNA HOME INDUSTRY
Manna Home Industry merupakan usaha rumahan yang bersifat mikro. Struktur
organisasi perusahaan yang sangat sederhana, membuat pemilik terjun langsung dalam
proses pembuatan pia. Selain itu pemilik juga menjadi direktur serta manajer
representatif, tenaga pemasaran dan manajer keuangan.
WIGNYO PRANOTO
(Pemilik Usaha)
RUTH KRISNANINGRUM
(Manajer Representatif)
3
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Kue pia adalah kue tradisional yang berasal dari masyarakat Tionghoa, dan
sebenarnya berarti “kue”. Pia terbuat dari campuran kacang hijau dan gula yang
dibungkus dengan adonan tepung dan dipanggang. Pia secara umum memiliki rasa
manis legit, ada juga berbagai varian isi seperti coklat, durian, keju, dan sebagainya.
Bahan yang digunakan untuk membuat kue pia antara lain terigu, minyak
nabati, air, gula dan garam. Kue pia mempunyai tekstur kering dan berbentuk bundar
dan agak pipih dan juga mudah remuk (Anonim,2014).
Pada penelitian ini kacang hijau yang digunakan adalah kacang hijau kupas.
Adapun persyaratan pia sesuai Badan Standar Nasional dapat dilihat dibawah ini
4
3.1.3 MACAM – MACAM KUE PIA
pada awalnya kue pia hanya berisi kacang hijau, namun seiring
perkembangannya zaman kini telah memiliki banyak varian rasa seperti durian, coklat,
keju, susu dan lain-lain sesuai keinginan.
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija atau termasuk dalam jenis
polong-polongan ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati
urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang
tanah. (Purwono dan R. Hartono, 2008).
Kacang hijau merupakan jenis tanaman yang relatif muda untuk ditanam tanaman
yang tidak tergantung iklim tertentu dengan memperhatikan kecukupan faktor- faktor
eksternal seperti air, mineral, suhu, serta cahaya (Purwono dan R. Hartono, 2008).
Salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah air dan
kelembapan. Selain itu bagian yang paling bernilai ekonomis dari tanaman kacang
hijau adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur
atau dimakan langsung. Selain biji, kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang
umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara yang dikenal sebagai tauge.
Biji kacang hijau juga bisa diolah menjadi tepung yang bisa digunakan dalam
pembuatan kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini sering dijual di pasaran dan
dikenal sebagai tepung hankue. (Purwono dan R. Hartono, 2008).
5
3.2.3 KANDUNGAN GIZI KACANG HIJAU
Namun ada sedikit perbedaan antara gandum utuh dengan terigu. Kalau gandum
berwarna 2. Teksturnya Ini disebabkan karena terigu mengalami beberapa tahap
pengolahan. Karena itulah, terigu lebih banyak mengandung gluten dan punya kadar
kekenyalan lebih tinggi ketimbang gandum utuh (Anon, 2006).
Tepung terigu sebagai salah satu bahan pangan populer tentu saja memiliki
banyak manfaat didalamnya. Dan bahkan meski terigu diperoleh dari beberapa tahap
pengolahan, gizi dari terigu pun tetap ada. Terigu mengandung karbohidrat (zat pati).
yang cukup tinggi, protein, asam folat, vitamin E, asam lemak esensial, vitamin B dan
serat (Nurani dan Yuwono, 2014).
6
3.3.3 JENIS TEPUNG TERIGU
Tepung terigu ini memiliki kandungan protein yang paling tinggi yaitu 11% -
13%. Otomatis kandungan glutennya tinggi sehingga memiliki kemampuan mengikat
dan merangkap gas dengan baik. Oleh karena itu, cocok untuk membuat adonan yang
memerlukan tingkat elastisitas dan kekenyalan yang tinggi. Tepung ini biasanya
mengembang lembut, kenyal dan elastis, misalnya: roti donat, pasta, mi, martabak
telor, sandwich dan lain lain (Astawan, 2008).
Tepung terigu ini memiliki kadar protein berkisar 8% - 11%. Tepung terigu ini
biasa disebut tepung terigu serbaguna, karena penggunaannya yang fleksibel.
Tepung terigu ini baik untuk membuat makanan yang bertekstur lembut, namun
cukup mengembang, misalnya cake, martabak, waffle, brownies dan lain-lain
(Astawan, 2008).
Tepung terigu protein rendah merupakan jenis tepung terigu yang memiliki
protein paling rendah. Kadar protein yang terkandung didalamnya berkisar 6% - 8%.
Tepung ini juga memiliki kadar gluten paling rendah yaitu tak lebih dari 11% . Oleh
karena itu, tepung terigu ini cocok untuk membuat kue-kue yang renyah. Contohnya
cookies, biskuit, shortbread, beberapa jenis cake dan yang lainnya seperti untuk
membuat bahan campuran gorengan (Astawan, 2008).
7
3.3.4 KANDUNGAN TEPUNG TERIGU
3.4 GULA
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan
untuk campuran makanan atau minuman yang dapat membuat rasa manis. (Wahyudi,
2013)
8
3.4.2 KANDUNGAN ZAT GULA
1. GULA PASIR
Gula pasir berasal dari ekstraksi sari tebu yang dikristalkan membentuk serbuk –
serbuk seperti pasir. Gula pasir memiliki rasa manis dan juga mudah larut dalam air
terutama pada air panas. Gula ini umumnya berwarna putih atau putih agak kecoklata
(Dewi, 2012).
3. Untuk fermentasi.
3.5 GARAM
Garam adalah suatu zat berbentuk padat, kristal dan berwarna putih yang
merupakan hasil dari laut. Garam didapatkan dengan cara mengeringkan air laut.
Garam memiliki rasa asin,rasa asin ini didapatkan dari air laut asin. Penambangannya
biasanya memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkannya (Mudjajanto dan
Yulianti, 2004).
9
3.5.2 MANFAAT GARAM
1. Mengawetkan makanan.
2. Mengikat bumbu.
3. Kandungan nutrisi penting.
Beberapa jenis minyak nabati yang umum digunakan antara lain: minyak kelapa
sawit, minyak jagung, minyak zaitun, minyak lobak, minyak kedelai dan minyak bunga
matahari. Margarin adalah mentega buatan yang terbuat dari minyak nabati
(Mangoensoekarjo, 2015).
Untuk digunakan sebagai bahan memasak yang akan mengubah makanan mentah
menjadi matang dan bertekstur krispi. Dan bisa juga untuk menumis dengan
menggunakan minyak dengan kadar lebih sedikit.
3.7 VANILI
Vanili adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum
makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong ( Rahzarni, 2009).
10
3.7.2 MANFAAT VANILI
1. Memberi keharuman pada kue dan makanan agar memberi efek lebih menarik.
2. Dapat meningkatkan nafsu makan.
3. Sebagai penambah cita rasa ekstra pada kue terutama pada vanili yang diproses
secara alami.
4. Menghilangkan bau anyir pada susu yang ada pada adonan kue.
5. Memperlambat proses pembusukan atau basi walaupun disimpan selama 2 hari.
6. Menghilangkan bau amis pada telur yang ada dalam adonan kue.
3.8 PENGEMASAN
11
3.8.4 PENGGOLONGAN KEMASAN
1. Frekuensi Pemakaian
2. Struktur Sistem Kemas Berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di
dalam sistem kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas :
Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng
susu, botol minuman, bungkus tempe)
Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi
kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng
susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe,
dan sebagainya.
Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih diperlukan lagi
pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya
digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh
gas, misalnya kaleng dan botol gelas.
Kemasan Tahan Cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya
kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang
12
mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi.
Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang
memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi.
Wadah Siap Pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang
telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah
kaleng.
Wadah Siap Dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih
memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk
lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau
plastik.
3.9 LABEL
Label adalah sejumlah keterangan pada kemasan produk. Secara umum, label
minimal harus berisi nama atau merek produk, petunjuk penggunaan, bahan tambahan
komposisi, informasi gizi, tanggal kadaluwarsa, kode produksi, dan keterangan
legalitas.
Adapun fungsi label yaitu sebagai pembeda dari produk yang sejenis lainnya, dan
juga sebagai tanda pengenal agar konsumen bisa melihat label produk sebelum
melakukan taransaksi jual beli.
Pada pasal 3 PP no.69 tahun 1999 ditentukan standar isi label sebagai berikut:
Sebelum memulai suatu usaha kita harus izin dulu kepada pihak yang
berwenang, dan kita harus paham mengenai arti dari izin usaha. Izin usaha merupakan
suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak berwenang atas
penyelenggaraan suatu kegiatan usaha oleh seorang pengusaha atau suatu perusahaan.
13
3.10.1 MACAM - MACAM SURAT IZIN USAHA
Surat perizinan usaha jenis ini ditujukan untuk suatu badan, pengusaha atau
perusahaan perseorangan yang sedang melakukan aktivitas atau kegiatan usaha di suatu
daerah tertentu, dan kegiatan usaha tersebut harus bisa memajukan daerah yang
ditempati. Dengan kata lain badan atau pengusaha harus berinvestasi terhadap daerah
tersebut.
Surat perizinan ini ditujukan kepada badan, pengusaha dan perseorangan yang
membuka usaha disuatu tempat tertentu atau yang akan melakukan penanaman modal
di suatu wilayah tertentu. Untuk dasar hukumnya sendiri biasanya dikeluarkan oleh
pemerintah daerah yang bersangkutan.
1. P- IRT
2. MD
Suatu izin untuk produksi makanan atau minuman yang dibuat oleh industri
besar yang bersifat lokal (dalam negeri) kode MD untuk satu jenis produk dapat
berbeda karena itu tergantung pada lokasi pabrik yang melakukan proses produksi.
3. ML
Izin usaha yntuk produk makanan atau minuman dari industri besar yang
bersifat impor (diproduksi di luar negeri). Produk makanan atau minuman yang masuk
ke Indonesia biasanya melalui agen distributor uang berlokasi di dalam negeri.
4. BPOM
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) merupakan suatu izi edar biasa
yang dicantumkan dalam produk obat, kosmetik, suplemen makanan, dan makanan
14
yang bersumber atau mengandung alkohol.
5. SNI
6. Sertifikat Halal
Sertifikat Halal MUI adalah fakta tertulis Majelis Ulama Indonesia yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat Islam. Sertifikat Halal MUI
ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin pencantuman label halal pada kemasan
produk.
15
BAB IV
HASIL KEGIATAN
Kegiatan Prakerin ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2018 sampai dengan 10
Juni 2019.
4.1.2 TEMPAT PELAKSANAAN
4.2.1 OBSERVASI
Kami melaksanakan wawancara dengan cara tanya – jawab secara langsung maupun
tidak langsung kepada pemilik industri dan karyawan – karyawan yang ada di DU/DI
Manna Home Industry untuk mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai semua
hal yang berhubungan dengan proses produksi dan produk kue pia yang dihasilkan.
16
4.4 PEMBAHASAN
A. Alat
Adapun alat – alat yang digunakan untuk pembuatan pia kacang hijau adalah
sebagai berikut :
B. Bahan
Adapaun Bahan – bahan yang digunakan untuk pembuatan pia kacang hijau
adalah sebagai berikut :
No Nama Bahan
1. Tepung terigu
2. Kacang hijau
3. Gula Pasir
4. Gula halus
5. Minyak nabati
6. Garam
7. Vanili
8. Air
9. Telur
17
4.4.3 PEMBUATAN PIA KACANG HIJAU
Pertama kacang hijau kupas dicuci sampai bersih. Kemudian rendam kacang hijau
kupas selama beberapa menit untuk mengembalikan kandungan air pada kacang hijau.
Setelah itu kacang hijau ditim sampai hancur atau terlihat lembek seperti bubur.
Selanjutnya, masukkan gula pasir,vanili dan garam, lalu aduk hingga semua tercampur.
Pertama, Campurkan tepung terigu dan gula halus, kemudian aduk hingga
tercampur rata. Selanjutnya, tuangkan minyak dan air dengan perbandingan sama ke
dalam campuran tepung tersebut, lalu uleni sampai kalis. Selanjutnya, diamkan selama
15-20 menit untuk membuat adonan menjadi lebih elastis.
Ayak tepung terigu, kemudian tuangkan minyak secukupnya, lalu aduk hingga minyak
dan tepung tercampur rata. Campuran ini dibuat cukup lembab.
18
4.4.4 DIAGARAM ALIR PEMBUATAN ISIAN KACANG HIJAU
Pencucian
Air bekas
Perendaman rendaman
Perebusan
Pendinginan
ISIAN
19
4.4.5 DIAGRAM ALIR PEMBUATAN KULIT LUAR
Tepung terigu
Pengayakan
Pengadonan
Minyak nabati,
Pendiaman
air
(20 menit)
KULIT LUAR
Tepung Terigu
Pengayakan
KULIT DALAM
20
4.4.7 DIAGRAM ALIR PEMBUATAN PIA KACANG HIJAU
Kulit Luar
Pencetakan
21
4.4.8 PENGEMASAN
Manna Home Industry memiliki beberapa macam kemasan yang disesuaikan dengan
tujuan pemasarannya, yaitu :
1. Untuk toko - toko kue : menggunakan kemasan mika dengan isi 12 biji.
3. Untuk acara - acara khusus (hajatan, tahlilan, arisan dan sebagainya) : umumnya
menggunakan kemasan dari bahan karton putih atau dus cetak dengan jumlah isi
bervariasi disesuaikan dengan pesanan, misalnya isi 6, 8, 10 atau 12 biji.
22
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dengan adanya prakerin ini kami bisa mengaplikasikan teori - teori yang kami
dapatkan dari sekolah secara langsung, disamping kami mendapatkan teori - teori dan
pengalaman baru, yang tidak kami peroleh dari sekolah, seperti memahami bagaimana
pentingnya etos kerja dijalankan, pentingnya, peraturan - peraturan yang ada,
bagaimana menjaga kehigienisan dan kebersihan proses produksi dan produk kue yang
dihasilkan. Dengan demikian, kami sedikit banyak memahami dunia dan berharap
akan dapat dengan mudah beradaptasi pada saat kami terjun kedalamnya nanti.
5.2 SARAN
Beberapa saran yang dapat kami berikan untuk Prakerin yang akan datang supaya dapat
berjalan dengan baik:
23
DAFTAR PUSTAKA
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2009. Tepung Terigu sebagi Bahan Makanan (SNI
01- 3751 2009). BSN. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. Tepung Terigu sebagai Bahan Pangan. SNI 01-
3751-2009. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Mudjajanto, E.S., dan Yulianti, L.N. 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar Swadaya.
Bogor.
id/bitstream/123456789/3696/1/fkm-albiner4.pdf.
Wahyudi. 2013. Pemanfaatan Kulit Pisang (Musa Paradisiaca) sebagai Bahan Dasar
Nata De Banana Pale dengan Penambahan Gula Aren Dan Gula Pasir.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
24
LAMPIRAN
Pengadonan kulit
dalam
25