Oleh
Afrizal Hidayaturrahman
41203180002
Mengetahui
Ketua Program Studi,
Dosen Penguji,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh:
Mengetahui,
Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatNya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “PROSES
PENGOLAHAN ROTI TAWAR PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA
DONAT STAR DI DESA SIASEM” dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan ini, khususnya kepada :
1. Bapak Wadli S.TP., M.Si. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
2. Bapak Muhamad Hasdar, S,Pt., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu
dan Teknologi Pangan.
3. Bapak Ir. Daryono, M.P. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi saran dan motivasi.
4. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan.
5. Teman-teman Fakultas Sains dan Teknologi yang telah membantu
dalam pembuatan laporan.
Semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini bisa menambah wawasan atau
pengetahuan bagi penulis maupun pembaca. Dalam penulisan laporan saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga mendorong
untuk bisa menyempurnakanLaporan.
Penulis
ABSTAK
PROSES PENGOLAHAN ROTI TAWAR
PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DONAT STAR
DI DESA SIASEM KECAMATAN WANASARI
Oleh
Afrizal Hidayaturrahman
41203180002
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung, terigu dan airyang
difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi.
Namun dengan kemajuan teknologi, manusia membuat roti diolah dengan
berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk
menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa
tertentu. Roti tawar berkualitas baik tahan berada di dalam suhu ruang
selama kurang lebih 2 hari. Untuk penyimpanan di suhu dingin, roti tawar
dapat dikemas dengan kantong plastik, sebelum dimasukkan di refrigerator.
Bila diperlukan, roti tawar dapat disimpan dalam freezer untuk jangka waktu
yang lama. Ketika menyimpan roti, sebaiknya tetap berada dalam kemasan
plastik. Roti Tawar yang dihasilkan sudah memenuhi standar mutu yang
ditetapkan oleh Departemen Perindustrian, Seperti yang diatur dalam SNI 01-
3840-1995.
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Tujuan......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Roti..........................................................................................................3
2.2. Bahan Baku..............................................................................................5
2.3. Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan.............................................13
2.4. Syarat Mutu Roti Tawar........................................................................13
BAB III TATA PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1. Tempat Pelaksaan..................................................................................14
3.2. Waktu Pelaksaan....................................................................................14
3.3. Metode Pelaksanaan..............................................................................14
3.1. Jadwal Pelaksanaan................................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Pabrik Donat Star.........................................................................17
4.2. Proses Produksi......................................................................................18
4.3. Pendistribusian.......................................................................................23
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan............................................................................................24
5.2. Saran......................................................................................................24
v
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
LAMPIRAN……………………………………………………………………..26
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1
Industri Rumah Tangga Donat Star yang akan dibahas dalam laporan ini.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian kegiatan
pada proses pengolahan Roti Tawar.
b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan pada
masa perkuliahan pada program studi Ilmu dan Teknologi
Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhadi
Setiabudi.
c. Memenuhi mata kuliah Praktek Kerja Lapangan pada semester V.
1.2.2. Tujuan Khusus
d. Mengetahui proses produksi Roti Tawar.
e. Mempelajari proses produksi pembuatan Roti Tawar.
f. Mengetahui prinsip kerja mesin dan peralatan yang digunakan
dalam proses pembuatan Roti Tawar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Roti
Roti tawar adalah roti yang dibuat dari tepung terigu berprotein tinggi, air,
yeast, lemak dan garam yang di fermentasi dengan ragi roti dan dipanggang.
Roti tawar merupakan salah satu jenis makanan yang berbentuk sponge, yaitu
makanan yang sebagian besar volumenya tersusun dari gelembung-gelembung
gas. Berdasarkan bahan pengembang yang digunakan roti tawar termasuk dalam
yeast raised goods, yaitu adonan yang mengembang karena adanya
karbondioksida yang dihasilkan dari proses fermentasi gula oleh yeast.
Komposisi roti tawar umumnya terdiri dari 57% tepung terigu, 36% air,
1,6% gula, 1,6% shortening (mentega atau margarin), 1% tepung susu, 1%
garam dapur, 0,8% ragi roti (yeast,) 0,8% malt dan 0,2% garam mineral
(Astawan, 2004) Atau setara dengan komposisi bahan roti tawar pada umumnya
terdiri dari 100% terigu, 1% ragi instan, 2% garam, 0,5% bread improver, 5%
mentega putih, 4% susu bubuk, 55% air.
Pada umumnya kriteria roti tawar yang baik ditinjau dari aspek sensoris
antara lain sebagai berikut: Warna kerak roti tawar coklat kekuningan dan warna
bagian dalam putih krem. Aroma roti tawar harum. Rasa roti tawar gurih agak
asin. Tekstur roti tawar lunak dan elastis. Kualitas utama dari roti tawar
ditentukan oleh teksturnya yang berpori dan lembut (tender). Tekstur
memberikan pengaruh yang besar terhadap citra suatu produk makanan. Sebagai
salah satu makanan jenis roti yang berpori, kualitas utama roti tawar dari
parameter tekstural adalah kekerasan (kelunakan), sebab adanya lemak dalam
komposisi adonan akan menyebabkan sifat tender (lembut) dan struktur berpori
memberikan sifat lunak pada produk ketika dikunyah (dideformasi), selain itu
membatasi pengembangan adonan.
Ada dua kriteria untuk menilai mutu roti tawar, yaitu kriteria luar yang
meliputi volume, warna kulit (color of crust), keistimewaan bentuk (symetry of
form), karakteristik kulit (character of crust), dan hasil pemotongan, serta
kriteria dalam yang meliputi porositas (grain), warna daging roti (color of
crumb), aroma, rasa, pengunyahan, dan tekstur. Adonan roti yang baik adalah
adonan yang kenyal, tidak mudah putus bila di tarik (lentur dan kenyal) dan
mampu menyerap air yang tinggi.
Adapun secara umum syarat mutu roti tawar menurut SNI tahun 1995
dapat dijabarkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Syarat Mutu Roti Tawar menurut SNI No.01-3840-1995
e. Susu Bubuk
Susu bubuk merupakan suatu hasil olahan yang terbuat dari bahan dasar
susu sapi segar yang telah mengalami proses pengeringan melalui proses
spray drying. Setelah itu dilakukan penambahan bahan lain, terutama untuk
mengantikan zat gizi yang telah mengalami keruskan selama proses
pengeringan. Prinsip pembuatan susu bubuk adalah mengurangi kadar air
yang terdapat dalam susu sampai batas tertentu, untuk menghambat aktivitas
kimia atau mikroba dalam susu. Sehingga daya simpan susu ini menjadi lebih
lama. Namun, susu memiliki sifat yang rentan atau mudah rusak terutama
oleh kondisi dan lamanya penyimpanan, dengan demikian perlu diperhatikan
bagaimana penyimpanan yang baik, karena pada kenyataannya suhu dan
lamanya penyimpanan mempengaruhi kualitas susu bubuk tersebut.
Susu dalam pembuatan roti berfungsi untuk meningkatkan kualitas
penyerapan dalam adonan. Kasein dari susu mempertahankan sifat penahan
air dari adonan. Susu juga memberikan kontribusi terhadap nilai gizi,
membantu pengembangan adonan, membantu proses pembentukan krim dan
memperbaiki tekstur roti. Selain itu juga susu memperbaiki warna kulit dan
rasa roti serta memperkuat gluten karena keberadaan kandungan kalsium
pada susu. Susu yang umum digunakan dalam pembuatan roti adalah susu
bubuk karena menambah absorbsi air, tahan lama dan lebih mudah
penyimpanannya. Zat padat pada susu akan mengikat protein tepung yang
mengakibatkan adonan menjadi mengencang. Zat padat itu berisi laktose
yang membantu mengatur warna kerak, juga meningkatkan rasa, dan sebagai
bahan penahan cairan.
Pencampuran
Ragi Penambahan
Pemeraman 15 menit
Pemanggangan
Roti Tawar
19
Gambar 10 Proses Pembulatan Adonan
e. Pemanggangan
Setelah Adonan masuk dalam Loyang Cetakan, lanjut pada proses
Pemanggangan dilakukan di Oven selama 15 menit pada suhu sekitar
150°C, Setelah matang, Roti akan berwarna coklat keemasan.
Merek Maskindo
Model HTT-30
Kapasitas Adonan 10 kg
Daya 1500 W
Sheft Speed 196 rpm
Dimensi 83x36x97
Tahun 2016
Gambar 14 Oven
Spesifikasi Merek: -
Mekanisme kerja:
Oven ini merupakan Buatan sendiri yang di rancang dan dibuat oleh
mekanisme dengan bentuk dan system sesuai dengan keinginan Pemilik.
Oven ini menggunakan daya Gas dengan 2 selang dan 30 lubang
pengapian agar perputaran suhu spanas stabil. Putar tuas suhu yang ada
dipojok kiri atas pada suhu 150°C tunggu beberapa saat untuk menaikan
suhunya, kemudian loyang yang berisi adonan dimasukan kedalam oven,
proses pemanggangan berlangsung 15 menit. Kapasitasnya oven ini
mampu mengoven Roti Tawar sebanyak 45 Roti Tawar dalam satu kali
pangganan.
• Loyang Cetakan
Loyang yang digunakan untuk proses pemanggangan ini berukuran
panjang dan lebar 50, tinggi 10 cm.
• Timbangan
Digunakan untuk menimbang Bahan sebelum di campurkan pada
Mixer
• Gilingan
Digunakan untuk menggiling adonan setelah proses pencampuran dan
penimbangan adonan, untuk dibuat menjadi Bulan dan Panjang
• Kuas
Digunakan untuk mengoleskan margarin pada loyang
• Disel
Digunakan sebagai Daya Listrik utama saat menggunakan Mesin
Mixer
4.3. Pendistribusian
Sebelum pendistribusian, Roti Tawar terlebih dahulu dicek agar
produk benar-benar aman dan tidak rusak. Kemudian Produk di Bungkus
Plastik dengan keadaan sudah Adem atau Tidak Panas. Kemudian
dilanjutkan dengan mengemas kedalam kardus denga isi sesuai pada
pesanan setiap agen, dimana setiap agen akan mengambil sendiri Roti
tersebut ke lokasi IRT Donat Star di setiap Pagi hari.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Produk Roti Tawar pada Industri Rumah Tangga “Donat Star” telah
memenuhi syarat khusus “keadaan” dan belum sepenuhnya mengarah ke
mutu standar umum pada SNI sesuai dengan persyaratan Good
Manufacturing Practice.
5.2. Saran
1. Guna memaksimalkan kualitas hasil produksinya sesuai dengan Syarat
Mutu Roti Tawar menurut SNI No.01-3840-1995 maka perlu dilakukan uji
laboratorium air yang digunakan selama proses produksi dan pencucian
alat, serta hasil produksi Rotinya.
2. Kebersihan Pabrik harus lebih diperhatikan, terutama pada saat
pengadonan dan percetakan adonan, dimana karyawan tidak menggunakan
sarung tangan khusu saat mengadon maupun mencetak adonan, agar lebih
steril guna menghindari tercampurnya bakteri pada tangan kedalam
adonan.
3. Pengemasan harus di perbarui dengan menggunakan Kemasan yang lebih
bagus dan mencantumkan nama Brand Donat Star.
DAFTAR PUSTAKA
Arlene, Ariestya., Judy Retti Witono., dan Maria Fransisca. 2009. Pembuatan Roti
Tawar dari Tepung Singkong dan Tepung Kedelai. Simposium Nasional
RAPI VIII ISSN : 1412-9612.
Artan, Mohamud Yasin., Roselina Karim, Boo Huey Chern., Abdul Aziz Ariffin.,
Yaakob Che Man., dan Nyuk L Chin. 2010. The Influence of Different
Formulation of Palm Oil/ Palm Stearin-Based Shortnenings on the Quality
of White Bread. Middle East Journal of Scientific Research 5(6) 469-476
ISSN 1990-9233.
Basuki, Enny. 2010. Kajian Substitusi Tepung Tapioka dan Penambahan Gliserol
Pada pembuatan Roti Tawar. Jurnal Teknologi Pangan Surabaya; UPN.
Boga, Yasa. 2007. Dari Roti Tawar. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Fitasari, Eka. 2009. Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Terigu Terhadap
Kadar Air, Kadar Lemak, Kadar Protein, Mikrostruktur, dan Mutu
Organoleptik Keju Gouda Olahan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak,
Agustus 2009, Hal 17-29 Vol. 4, No. 2.
Fitriyani. 2013. Eksperimen Pembuatan Roti Tawar dengan Penggunaan Sari
Bayam (Amaranthus Sp). Food Science and Culinary Education Journal 2
(2) (2013).
Kharie, Ayu . 2011. Membuat Roti Lezat Ala Bakery. Agromedia Pustaka. Jakarta
Selatan.
Koswara, Sutrisno. 2009. Teknologi Pengolahan Roti. EbookPangan.
Ngozi, Agiriga Anna. 2014. Effect of whole wheat flour on the quality of wheat-
baked bread. Global Journal of Food Science and Technology Vol. 2 (3).
S.Y Suffi. 2006. Seri Home Industry Kreasi Roti. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Sutomo, Budi. 2007. Sukses Wirausaha Roti Favorit. Puspa Swara (Anggota
IKAPI). Depok.
LAMPIRAN