1, 2018
Abstrak
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, dengan
atau tanpa penambahan bahan tambahan lain. Tujuan pembuatan roti yaitu untuk mengetahui cara pembuatan roti baik
dengan cara sponge and dough atau dengan cara straigh dough, untuk menambah nilai ekonomis dan diversifikasi produk
olahan tepung terigu. Prinsipnya berdasarkan terbentuknya gluten dari gliadin dan glutein, serta penambahan ragi
sehingga terjadi proses fermentasi, dan ragi, dimana CO2 terperangkap dalam gluten maka adonan akan mengembang.
Abstract
Bread is a main food made from wheat flour and water, fermented with yeast, with or without the addition of
other additives. The purpose of making bread is to know how to make bread both by sponge and dough or by way of
straigh dough, to add economic value and diversification of processed products of wheat flour. The principle is based on
the formation of gluten from gliadin and glutein, as well as the addition of yeast resulting in the process of fermentation,
and yeast, where CO2 is trapped in gluten then the dough will expand.
1. Bahan, Alat dan Metode Percobaan selama 30 menit dengan suhu 37ºC - 40ºC, setelah itu
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan yaitu dilakukan pemanggangan pada suhu 150 ºC.
tepung cakra, ragi, air, margarin, telur, premix, dan Sedangkan pada pembuatan roti manis metode yang
sukrosa. digunakan yaitu metode straight dough, mula – mula
Peralatan yang digunakan adalah timbangan, timbang semua bahan yang diperlukan. Lalu pada
baskom, inkubator, oven, loyang, rolling pin, plastik pencampuran I masukkan bahan – bahan kering, lalu
wrap, dll. campurkan hingga merata lalu pada pencampuran II
Pada pembuatan roti tawar metode yang digunakan masukkan bahan – bahan yang basah, lalu di fermentasi
yaitu dengan metode sponge and dough, mula-mula selama 1 jam setelah di fermentasi dilakukan
timbang semua bahan yang diperlukan. Setelah itu, pengempisan adonan, setelah itu dilakukan isian dengan
membuat bakal rotinya terlebih dahulu, yaitu dengan menambahkan isian sesuai dengan selera, lalu adonan
memasukkan tepung cakra sebanyak 3 sendok ke dalam yang sudah di isi di bentuk, setelah itu di lakukan kembali
baskom lalu tambahkan ragi dan air (pencampuran I), fermentasi selama 30 menit, setelah itu di baking selama
lalu campurkan hingga merata, setelah itu fermentasi 25 – 30 menit pada suhu 150 ºC.
selama 20 menit, lalu pada tepung yang tersisa dibuat Rumus yang digunakan pada proses pembuatan roti
kembali adonan dengan menambahkan premix dan telur. tawar adalah sebagai berikut :
Setelah itu bakal roti di masukkan ke dalam adonan dan
campurkan hingga merata, setelah itu pada pencampuran % bahan
ke II ditambahkan butter lalu campurkan hingga merata, W bahan = x W basis
100
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Roti Tawar (Ajeng Purnama Sari, Kelompok E, Meja 1, 2018)
Berdasarkan Tabel 1, pengolahan roti tawar dengan
basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak 183,40
gram dengan %produk sebesar 91,7% dengan sifat
organoleptik meliputi warna kuning keemasan, rasa yang
tawar, aroma khas roti, teksturnya lembut dan
kenampakannya menarik.
Berdasarkan Tabel 2, pengolahan roti manis dengan
basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak 182,98
gram dengan %produk sebesar 91,49% dengan sifat
organoleptik meliputi warna kuning keemasan, rasa yang
manis, aroma khas roti, teksturnya lembut dan
kenampakannya menarik.
Dalam pembuatan roti tawar dan roti manis
dilakukan beberapa perlakuan baik dengan metode
sponge and dough atau straight dough. Pencampuran
dilakukan dengan untuk mecampurkan semua bahan
yang digunakan untuk membuat adonan. Pencampuran
dilakukan beberapa tahap agar didapatkan adonan yang
kalis dan tercampur sempurna. Fermentasi dilakukan
untuk menfermentasi roti sehingga roti mengembang.
Pengempisan adonan dilakukan untuk mengeluarkan
CO2 yang masih terdapat dalam adonan. Penimbangan
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Roti Manis
dilakukan untuk menimbang bahan atau produk.
2. Hasil dan Pembahasan Tempering dilakukan untuk mengistirahatkan adonan
Data hasil percobaan dan dokumentasi proses setelah proses fermentasi yang selanjutnya dilakukan
pembuatan roti tawar dan roti manis dapat dilihat pada baking. Baking dilakukan untuk mematangkan adonan
tabel 1, lampiran 1 dan tabel 2, lampiran 2. sehingga menghasilkan hasil akhir berupa roti..
Pada percobaan kali ini bahan yang digunakan
adalah tepung cakra, ragi dan air yang digunakan sebagai
bahan utama pembuatan roti tawar dimana ragi berfungsi
untuk mengambangkan adonan, dalam pembuatan roti air
akan melakukan hidrasi dan bersenyawa dengan protein
membentuk gluten selain itu air juga berfungsi sebagai
pelarut. Sedangkan untuk bahan tambahan ada telur,
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Modul II, No.1, 2018
butter, sukrosa dan premix, dimana telur berfungsi kalis melalui mesin rolling. Hasil roti yang dihasilkan
sebagai menambah nilai gizi, memperlunakm dan berteksture halus dan berpori rapat. Namun juga
memperbaiki tekstur reamah dalam adonan. Butter diperlukan bahan tambahan untuk menyempurnakan
berfungsi sebagai shortening karena dapat memperbaiki proses pembuatan rotinya.
struktur fisik seperti volume, tekstur, kelembutan dan
Straight dough method. Dalam pembuatan roti
flavor. Gula selain untuk pemanis gula juga berperan
metode ini, semua bahan diaduk menjadi satu dan
dalam penyempurnaan mutu panggang dan warna kerak,
kemudian difermentasikan. Waktu fermentasi bisa
selain itu juga bertujuan sebagai sumber karbo pertama
bervariasi antara 2-3 jam. Setelah fermentasi mencapai
bagi ragiyang mendorong kereaktifan fermentasi. Premix
kira-kira 80% an, adonan dikempeskan, kemudian
berberfungsi sebagai nutrisi untuk ragi.
dibulatkan kembali, dan fermentasi dilanjutkan.
Tujuan fermentasi roti adalah untuk Selanjutnya adonan dibentuk sesuai peruntukannya.
mengembangkan adonan dan membentuk tekstur roti.
Roti yang dihasilkan dengan metode ini tidak
Udara (oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat
sehalus dan tidak seharum roti yang dihasilkan dengan
pencampuran dan pengulenan (kneading) akan
metode biang (sponge and dough method).
dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya
akan terjadi kondisi yang anaerob dan terjadi proses Sponge and dough method (pembuatan roti metode
fermentasi dimana giladin dan glutenin jika ditambah air biang). Pembuatan roti metode biang ini, terdiri dari 2
akan membentuk adonan (dough) dan bila diremas-remas kali pencampuran dan 2 kali fermentasi. Sebagian bahan
akan membentuk substansi gluten yang lengket dan dicampur membentuk biang (sponge) dan
elastis. Di dalam pembuatan roti glutenin akan difermentasikan selama 3-6 jam. Selanjutnya biang
membentuk jaringan dan kerangka roti (stuktur dasar dicampur dengan bahan lainnya membentuk adonan
remah roti) serta menahan gas yang dihasilkan dari hasil (dough). Setelah adonan kalis sempurna, adonan
peragian. Gas CO2 yang dihasilkan selama proses difermentasikan dengan waktu yang lebih pendek (20-30
fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film menit). Roti yang dihasilkan dengan metode biang ini
gluten yang impermiabel. Gas akan mendesak lapisan berteksture halus dan harum.
yang elastis dan extensible yang selanjutnya
Continuous mixing method. Dipakai di industri roti
menyebabkan pengembangan (penambahan volume)
adonan. Gelembung udara yang terperangkap berperan berskala besar, menggunakan biang cair (liquid sponge).
sebagai inti yang menyerap gas CO2 yang terbentuk akan Biang cair difermentasikan dalam tangki stainless steel
dalam suhu terkontrol selama beberapa jam. Biang cair
membuat adonan mengembang membentuk struktur spon
ini didinginkan hingga siap digunakan. Proses
atau berpori. Pengembangan adonan dapat melebihi 1:6
selanjutnya pencampuran menjadi adonan (dough)
karena gas CO2 terbentuk selama fermentasi. Pada
fermentasi dihasilkan gas CO2 dan alkohol dimana tergantung dari masing-masing industri.
alkohol akan menguap selama proses pemanggangan. Mekanisme gluten dalam pembuatan roti adalah
Sifat senyawa kimia dari natrium metabisulfit yaitu giladin dan glutenin jika ditambah air akan membentuk
berupa bubuk putih, bersifat mudah larut dalam air, dan adonan (dough) dan bila diremas-remas akan membentuk
sedikit larut dalam alkohol, memiliki berat molekul substansi gluten yang lengket dan elastis. Di dalam
190,12. pembuatan roti glutenin akan membentuk jaringan dan
Roti manis adalah jenis roti yang memiliki cita rasa kerangka roti (stuktur dasar remah roti) serta menahan
manis yang menonjol dan bertekstur empuk (soft) dengan gas yang dihasilkan dari hasil peragian.
atau tanpa isian. Roti tawar adalah makanan berbahan Air dalam pembuatan roti berfungsi sebagai pelarut
dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan semua bahan menjadi adonan yang kompak. Air juga
dengan ragi, dengan atau tanpa penambahan bahan berfungsi sebagai pembentuk gluten dimana giladin dan
tambahan lain. glutenin jika ditambah air akan membentuk adonan
No time dough proses (pembuatan roti metode (dough) dan bila diremas-remas akan membentuk
cepat). Dalam metode pembuatan roti no time dough ini, substansi gluten yang lengket dan elastis.. Karbohidrat
tepung bereaksi dengan air dibantu oleh panas sekitar
semua bahan diaduk menjadi satu, kemudian
64oC atau lebih. Air berubah menjadi uap di dalam oven,
difermentasikan secara cepat. Karena dituntut proses
menyebabkan pengembangan roti menjadi pori-pori dari
yang cepat, maka diperlukan bahan tambahan (additive)
remah.
yang sifatnya membantu/memperbaiki teksture roti yang
dihasilkan. Bahan tambahan roti yang digunakan berupa Perubahan fisik yang terjadi pada proses
penguat dan pelembut adonan. pembuatan roti yaitu terjadi perubahan warna, bentuk,
tekstur dan volume. Bahan-bahan yang berbeda-beda
Rolling development (break roll method). Metode
jenis dan bentuknya dicampurkan menjadi satu menjadi
pembuatan roti ini berasal dari Australia dan banyak
adonan yang kalis dengan sifat fisik yang tidak lengket,
dipakai di Indonesia, industri roti skala kecil. Bahan
dicampur dengan mixer secukupnya, kemudian dibuat padat, dan elastis, padahal sifat asli masing-masing bahan
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Modul II, No.1, 2018
tidak kompak, ada yang cair dan ada yang padat, dan Daftar Pustaka
sebagainya. Setalah proses pemanggangan akan terjadi
perubahan-perubahan fisik lain diantaranya warna yang 1. Amalia Sekar. 2011. Metode Pembuatan Roti.
berubah menjadi kecoklatan, perubahan tekstur dari yang <http://membuatroti.info/metode-pembuatan-
asalnya kompak dan elastis menjadi berongga karena roti/>
adanya proses fermentasi dan pemanggangan, bentuk dan Di akses : 06 April 2018
volume berubah yang asalnya kecil menjadi membesar 2. Anonim. 2018. CCP pada Roti .
karena adanya proses fermentasi dan pemanggangan. http://itisfood96.blogspot.co.id/2018/01/penent
Kenampakan dari roti juga berubah setelah diolesi uan-titik-kendali-kritis-ccp-pada.html
kuning telur dan air susu menjadi mengkilap dan lebih Di akses : 06 April 2018
menarik. 3. Rahayu Enita. 2012. Roti Tawar dan Roti
Manis.https://enitarahayu.wordpress.com/2012
Perubahan kimia yang terjadi pada proses /06/18/roti-manis-dan-asal-usulnya/
pembuatan roti yaitu dimana fermentasi dilakukan Di akses : 06 April 2018
menyebabkan ragi bekerja menguraikan karbohidrat 4. Rosita Ernalia . 2013. Roti .
menjadi C2H5OH dan CO2, yang kemudian gas CO2 http://errenscorner.blogspot.co.id/2017/02/lapo
menyebabkan adonan menjadi mengembang karena CO2 ran-praktikum-roti-tawar-dan-roti.html
yang dihasilkan terperangkap di dalam adonan, dan Di akses : 06 April 2018
alkohol yang terbentuk akan menguap saat dilakukan 5. Sutrisno Bambang . 2011. Fungsi bahan .
proses pemanggangan. http://bambangmbatu.blogspot.co.id/2011/05/b
Perubahan biologis yang terjadi pada pembuatan ahan-fungsi-bahan-dalam-pembuatan-roti.html
roti yaitu dimana terjadinya kerja ragi pada proses Di akses : 06 April 2018
fermentasi dan pada proses pemanggangan ragi roti mati
akibat panas, dan menyebabkan kerjanya berhenti sampai
disitu saja.
Critical Control Point dimulai pada saat
pencampuran dimana bahan yang dicampurkan harus
bertahap supaya terbentuk adonan yang kalis dan
tercampur sempurna, selanjutnya fermentasi dimana
proses fermentasi harus dilakukan pada waktu yang
cukup, artinya tidak boleh terlalu lama atau terlalu
sebentar karena dapat menyebabkan kegagalan dalam
pembuatan roti diantaranya adalah roti menjadi tidak
mengembang. Selain itu pada proses pemanggangan
suhu tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah dan
harus diawasi supaya roti tidak gosong.
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pengolahan roti tawar
dengan basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak
183,40 gram dengan %produk sebesar 91,7% dengan
sifat organoleptik meliputi warna kuning keemasan, rasa
yang tawar, aroma khas roti, teksturnya lembut dan
kenampakannya menarik.
Berdasarkan hasil percobaan pengolahan roti manis
dengan basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak
182,98 gram dengan %produk sebesar 91,49% dengan
sifat organoleptik meliputi warna kuning keemasan, rasa
yang manis, aroma khas roti, teksturnya lembut dan
kenampakannya menarik.
4. Saran
Sebaiknya para praktikan lebih teliti lagi dalam
menghitung basis yang akan digunakan untuk membuat
suatu produk.
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Modul II, No.1, 2018
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Proses Pembuatan roti tawar
Fermentasi Knowking
down
pemipihan
Fermentasi
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Modul II, No.1, 2018
Pencampur Pengisian
an II (bahan
basah)
Baking
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Modul II, No.1, 2018
2. Jelaskan fungsi dari bahan – bahan berikut dalam proses pembuatan roti :
a. Mentega / margarine : berfungsi sebagai shortening karena dapat memperbaiki struktur fisik seperti volume,
tekstur, kelembutan dan flavor.
b. Air : air akan melakukan hidrasi dan bersenyawa dengan protein membentuk gluten selain itu air juga berfungsi
sebagai pelarut.
c. Gula : Gula selain untuk pemanis gula juga berperan dalam penyempurnaan mutu panggang dan warna kerak,
selain itu juga bertujuan sebagai sumber karbo pertama bagi ragiyang mendorong kereaktifan fermentasi.
d. Telur : sebagai menambah nilai gizi, memperlunakm dan memperbaiki tekstur reamah dalam adonan.
e. Ragi : untuk mengambangkan adonan
Kacang kedelai yang ditambahkan asam dengan pH isoelektrik akan mengalami proses
penggumpalan karena protein didalam kacang kedelai akan mengalami denaturasi yang menyebabkan
protein kacang kedelai dan menghasilkan curd atau bakal tahu yang apabila dilakukan proses
pemanasan dan pencetakan akan menghasilkan produk tahu.
Fungsi STPP yaitu digunakan sebagai pengenyal pada mie instan, selain itu adanya gugus fosfat dapat
meningkatkan porositas sehingga meningkatkan daya serap air dengan membentuk rongga pada mie.
Pangan darurat adalah produk makanan yang diperuntukan untuk korban bencana alam
maupun yang lain, yang memiliki kadar makronutrien ataupun nutrisi dan kalori yang cukup bagi yang
mengkonsumsinya. Pangan darurat dapat digunakan 3-7 hari atau maksimal 15 hari.
Tepung ini dibuat dari gandum lunak yang kandungan glutennya hanya 8-9%. Tepung ini
memiliki daya serap terhadap air yang rendah sehingga sulit ketika diuleni, tidak elastis, lengket dan
sulit mengembang. Tepung ini cocok untuk kue kering, biscuit, pastel, dan kue yang tidak perlu
difermentasi. Contohnya tepung Kunci Biru dan Roda Biru.
Tepung ini memiliki kandungan gluten 10-11%. Tepung ini terbuat dari campuran terigu
protein tinggi dan terigu protein rendah atau biasa disebut tepung serba guna. Tepung ini cocok untuk
membuat kue, bolu, kue kering dan gorengan. Contohnya tepung Segitiga Biru dan Gunung Bromo.
Tepung ini dibuat dari gandum keras dan memiliki kandungan protein 11-13%. Tingginya
kadar protein pada terigu ini membuatnya mudah dicampur, difermentasi, memiliki daya serap
terhadap air yang tinggi, elastis dan mudah digiling. Tepung ini cocok unuk membuat roti, mie dan
pasta. Contohnya tepung Cakra Kembar dan Kereta Kencana.
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Modul II, No.1, 2018
Roti Manis
Basis : 200 gram
52,62
Tepung cakra 52,62 % = 𝑥 200 = 105,24 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
0,84
Ragi 0,84 % = 𝑥 200 = 1,68 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
7,72
Sukrosa 7,72 % = 𝑥 200 = 15,44 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
25,21
Air 25,21 % = 𝑥 200 = 50,42 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
5,64
Butter 5,64 % = 𝑥 200 = 10,08 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
3,37
Telur 3,37 % = 𝑥 200 = 6,74 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
5,21
Premix 5,21 % = 𝑥 200 = 10,42 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
𝑊 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
% produk = 𝑥 100
𝑊 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠
182,98
= 𝑥 100 = 91,49%
200
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Modul II, No.1, 2018