Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris, banyak bahan pangan lokal yang
dihasilkan seperti ubi jalar kuning yang merupakan hasil pertanian yang
memiliki prospek cerah pada masa yang akan datang, karena dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pangan juga dapat diproyeksikan sebagai bahan
industri. Tanaman ini mampu tumbuh di daerah kurang subur atau kering. Saat
ini, teknik pengolahan ubi kuning masih sangat sederhana. Kebanyakan ubi
jalar hanya dikonsumsi sebagai bahan makanan tambahan dalam bentuk
digoreng atau dikukus. Ubi kuning banyak mengandung berbagai zat yang
berguna bagi kesehatan. Di samping itu, dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat kurang memanfaatkan ubi kuning menjadi produk yang bernilai
ekonomis. Padahal penggunaan ubi kuning memungkinkan munculnya suatu
produk makanan, kudapan atau produk patiseri. Untuk itu diperlukan
penanganan agar bahan lokal tersebut dapat di gunakan sebagai pembuatan
produk patiseri yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Dipilihnya ubi jalar kuning karena ketersediaan bahan tersebut sangat
melimpah di Indonesia, akan tetapi belum dimanfaatkan dengan optimal
dengan hanya diolah secara sederhana. Ubi kuning ini mengandung
karbohidrat yang tinggi serta gizi yang cukup baik, selain itu juga ubi kuning
mengandung serat kasar 1,40 %. Selama ini produk olahan ubi kuning masih
terbatas. Salah satu produk olahan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan adalah donat ubi kuning. Pengolahan ubi kuning menjadi donat
merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai ekonomis dari ubi
kuning tersebut, selain itu juga untuk penganekaragaman produk olahan ubi
kuning.
Donat didefinisikan sebagai produk yang diperoleh dari adonan tepung
terigu yang diragikan dengan ragi roti dan digoreng. Sekarang ini roti sudah

1
2

menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Bahkan di


kalangan remaja dan anak-anak, posisi makanan itu telah mulai menggeser
nasi sebagai sumber karbohidrat utama. Jenis roti yang beredar saat ini sangat
beragam. Roti sudah dikenal sebagai makanan sehari-hari terutama golongan
masyarakat umum. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya
berdiri industri roti baik dalam skala rumah tangga maupun industri menengah
(Marleen, 2002).
Tepung terigu merupakan bahan dasar dari pembuatan donat. Untuk
mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu dan menambah kandungan
serat serta penganekaragaman pangan perlu penggantian sebagian tepung
terigu dengan bahan lainnya, misalnya ubi kuning. Dipilihnya donat sebagai
produk tugas akhir ini karena donat merupakan salah satu produk pangan yang
banyak diminati oleh masyarakat. Donat dapat bertahan dua sampai tiga hari
tanpa bahan pengawet. Membuat donat relatif mudah, pemula pun dapat
belajar dalam waktu singkat (Sufi, 2009).
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengolahan donat ubi kuning ?
2. Bagaimana penerimaan panelis terhadap donat ubi kuning ?
3. Bagaimana kadar serat donat ubi kuning pada formulasi yang paling
disukai panelis ?
4. Bagaimana analisis ekonomi dari produksi donat ubi kuning pada
formulasi yang paling disukai panelis ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari proses produksi (PP) ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses pengolahan donat ubi kuning.
2. Mengetahui penerimaan panelis terhadap donat ubi kuning.
3. Mengetahui kadar serat donat ubi kuning pada formulasi yang paling
disukai panelis.
4. Mengetahui analisis ekonomi dari produksi donat ubi kuning pada
formulasi yang paling disukai panelis.

Anda mungkin juga menyukai