PEMANGGANGAN
KELOMPOK I :
Afif Rizky Avicena 2015340014
Ahmad Farhan 2015340046
Andri Wahyuni 2016349114
Elly Sundari 2015349112
Kania Dewi 2015340042
Nadhilah Hanani 2015340059
Siti Halimah Sona 2015340025
II. TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui kualitas produk kue labu kuning
berdasarkan waktu pemanggangan dan berdasarkan analisis organoleptik.
III. TEORI
Tanaman labu kuning merupakan suatu jenis tanaman sayuran menjalar dari famili
Cucurbitaceae, yang tergolong dalam jenis tanaman semusim yang setelah berbuah akan
langsung mati. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Di Indonesia
penyebaran labu juga telah merata, hampir di semua kepulauan nusantara terdapat tanaman labu.
Sesuai namanya, labu kuning mempunyai warna kuning atau jingga akibat kandungan
karatenoidnya yang sangat tinggi, di samping kaya akan karoten. Karoten (betakaroten)
merupakan sumber vitamin A.
Labu kuning tergolong jenis tanaman semusim sebab setelah selesai berbuah akan mati.
Pada daging buah inilah terkandung beberapa vitamin antara lain: vitamin C, vitamin A, dan
vitamin B. Pada bagian tengah labu kuning terdapat biji yang diselimuti lendir dan serat. Biji ini
berbentuk pipih dengan kedua ujungnya yang meruncing. Bentuk buah waluh ini bermacam-
macam tergantung dari jenisnya, ada yang berbentuk bokor (bulat pipih, beralur), oval, panjang
dan piala. Berat buah waluh rata-rata 2-5 kg/buah, dan ada yang mencapai 30 kg/buah untuk
waluh jenis tertentu. Tekstur daging buah tergantung jenisnya ada yang halus, padat, lunak, dan
mumpur (Sudarto, 1993).
Pemanggangan merupakan suatu proses pengolahan pangan yang menggunakan media
panas dalam upaya pemasakan dan pengeringan bahan pangan. Pemanggangan juga memberikan
efek pengawetan karena proses pemanggangan dapat mengurangi kadar air dalam bahan pangan
yang dikeringkan. Pemanggangan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Proses pemanggangan langsung menggunakan media panas yang bersinggungan langsung
dengan bahan, sedangkan pemanggangan tidak langsung menggunakan alat pemanas yang akan
memanaskan udara baru kemudian udara panas tersebut masuk ke dalam bahan pangan.
IV METODE
Bahan dan Alat
Bahan
- 150 gr labu kuning
- 50 ml susu cair
- 200 gr mentega
- 1 sdt garam
- 175 gr gula pasir
- 5 butir telur
- 200 gr tepung terigu
- 20 gr maizena
- ½ sdm baking soda
Alat
- Mixer
- Blender
- Baskom
- Timbangan
- Sendok ukur
- Sendok teh
- Sendok makan
- Oven
Metode
Labu kuning dikukus selama 15 menit dan diblender dengan susu cair
Masukkan tepung terigu, maizena, dan baking powder perlahan dan dikocok rata
V. DATA PENGAMATAN
Sebelum Di Oven
Setelah Di Oven
SIMPULAN
Pada praktikum pembuatan cake labu kuning dapat diambil simpulan yaitu:
Penambahan mentega pada pembuatan cake labu kuning akan membuat cake
menjadi lebih gurih dan lembut.
Kue akan mengembang sempurna karena terjadi proses gelatinisasi pati dan
denaturasi protein pada adonan kue saat pemanggangan
Pemanggangan yang tepat akan membuat udara dalam adonan mengembang
dengan sempurna
Semakin banyaknya adonan yang akan dipanggang maka makin lama juga
waktu yang dibutuhkan untuk proses pemanggangan
Penambahan baking soda membuat cake labu kuning menjadi berpori karena
adanya gas CO2 yang dihasilkan
SARAN
1. Dibutuhkan waktu pemanggangan yang lebih lama pada loyang yang berisi
adonan lebih banyak.
2. Pengisian adonan ke dalam loyang disarankan tidak penuh atau masih
menyisakan ruang, karena setelah proses pemanggangan cake akan
mengembang
DAFTAR PUSTAKA
Bogasari Baking Center. 2004. Cake Making. Jakarta: Bogasari Baking Center
Depkes RI. 1996. Kandungan Gizi Labu Kuning. Departemen Kesehatan.
Jakarta.
Igfar, A. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Labu Kuning (Cucurbita
Moschata) Dan Tepung Terigu Terhadap Pembuatan Biskuit. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Koswara. 2009. Teknologi Pembuatan Yogurt. eBook Pangan.com
Soekarto, 2002. Penilitian Organoleptik Untuk Industri Pangan Dan Hasil
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sudarto, Yudo., 1993. Budidaya Waluh. Kanisius. Yogyakarta.
Winarno, F. G., 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
LAMPIRAN