Tentang
Disusun Oleh :
Ulfa Azhara
Kelas : IX C
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan
kesehatan serta kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini
meksipun belum terlalu sempurna.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk
itu kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari para pembaca.
Akhir kata, Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah
meluangkan waktunya untuk membaca Laporan ini. Semoga dengan adanya
Laporan ini dapat memperluas wawasan kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
D. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat dari kegiatan observasi ini yaitu menambah wawasan siswa tentang dunia
luar khususnya dalam bidang usaha atau industri rumah tangga, mulai dari jenis barang
yang dihasilkan, proses pembuatan, dan pemasarannya. Jadi kita dapat terinspirasi juga
untuk membuat usaha rumahan kecil-kecilan, dan ikut melestarikan makanan khas daerah
kita sendiri, contohnya yaitu tahu.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
C. MACAM-MACAM TAHU
1. Tahu Kuning:
Dari nama sudah bisa ditebak kalau tahu ini berwarna kuning. Warna kuning ini
berasal dari kunyit. Jenis tahu ini merupakan jenis tahu yang paling banyak beredar di
pasar-pasar. Jika anda menjatuhkan pilihan pada tahu ini untuk dimasak, pastikan warna
kuningnya bukan dari pewarna melainkan kunyit. Cirinya, warna kuning ke arah oranye,
tidak cerah dan aroma kunyitnya menonjol.
2
Jika akan mengolah tahu ini, perhatikan dahulu teksturnya, jika keras dan padat
maka jangan diolah dengan teknik goreng karena tahu akan semakin liat dan keras, tetapi
jika tekstur tahu sebaliknya, maka anda bebas mengolahnya untuk apa saja.
2.Tahu Sumedang:
Tahu sumedang merupakan tahu yang berasal dari daerah sumedang, Jawa Barat.
Tahu jenis ini saat masih mentah memiliki tekstur dan warna yang sama seperti tahu putih
biasa, hanya saja potongannya lebih kecil, dan ketika sudah digoreng permukaannya
tampak keriting tidak halus seperti pada umumnya.
3.Tahu Sutera:
Sesuai namanya, tekstur tahu ini lunak dan sangat halus, karena halusnya hingga
tidak nampak pori-porinya. Tahu yang lebih popouler dengan sebutan tofu ini kebanyakan
dijual di pasar swalayan dan supermarket dengan kemasan menyerupai es lilin.
Selain rasa asli kini banyak ditawarkan tahu sutera yang sudah diperkaya aneka
bahan seperti udang dan telur, karena teksturnya yang lunak, banyak orang yang mengolah
tahu ini untuk masakan sapo, wedang tahu maupun pudding.
4.Tahu Pong:
Tahu jenis ini disebut tahu pong karena jika sudah digoreng akan mengembang, dan
bagian tengahnya berongga atau dalam bahasa jawanya kopong. Baru setelah agak dingin
tahu akan sedikit menyusut.
Tahu pong memang diolah secara khusus sehingga bisa menghasilkan rongga dan
ringan setelah digoreng. Tahu ini asyiknya sih dimakan hangat dan dicocol dengan aneka
sambal maupun lalapan cabe rawit
3
BAB III
PEMBAHASAN
B. PEMBUATAN TAHU
1. ALAT DAN BAHAN
a) Tungku
b) Kayu Bakar
c) Ember
d) Wajan
e) Gayung
f) Saringan besar
g) Kain sifon
4
h) Plastik
i) Kedelai
j) Lempeng
k) Rak
Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai dan garam.
Langkah kedua, kedelai yang telah direndam kemudian di giling hingga halus, dan
jangan lupa diberi air agar hasilnya tidak mengental
5
Langkah keempat, setelah matang, adonan di peras, diambil sarinya lalu disaring
kedalam tempat.
6
3. CARA PEMASARAN
7
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Bapak Bambang yang merupakan Bapak Kepala Keluarga di Desa Selatbaru RT 02
RW 011. Bapak Bambang memasarkan dalam pasar tahu lokal dan swalayan dipasar –
pasar kecil dalam kawasan Setu dan sekitarnya. Awal mula pemasaran tahu Bapak
Bambang hanya dijual dipasar tahu lokal dan pasar Setu. Pemasaran tingkat menengah
hingga sekarang. Pertengahan pemasaran tahu milik Bapak Bambang mengalami
perkembangan, seiring berjalannya waktu.
Tahu merupakan kandungan nilai gizi yang tinggi, rasanya yang enak serta
menyehatkan. Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai, garam dan
air.
Alat produksi Dalam memproduksi tahu di perlukan beberapa alat bantu berupa :
1. Tungku 6. Saringan besar
2. Kayu Bakar 7. Kain sifon
3. Ember 8. Plastik
4. Wajan 9. Lempeng, dan
5. Gayung 10. Rak.
B. SARAN
Seharusnya dalam pembuatan tahu ini hal yang paling utama diperhatikan adalah
kebersihan yang seperti pernyataan diatas yaitu dalam hal berpakaian pekerja disarankan
memakai pakaian yang tertutup. Proses penyaringan yang menggunakan kain pastikan kain
yang digunakan bersih dan steril.
Sebaiknya menyediakan tempat khusus (toko pribadi) sebagai sarana pemasaran,
kemasan dibuat lebih menarik, dan Bapak Bambang lebih bervariasi dalam menghasilkan
produk, sehingga bukan hanya tahu mungkin ampas tahu bisa dibuat dages, krupuk, dages
dan lain-lain
Bagi para pembaca diharapkan lebih dapat terinspirasi untuk mengembangkan
pengetahuan, seperti mencoba membuat tahu sendiri untuk membantu melestarikan
makanan khas Indonesia yang satu ini, yaitu tahu.