Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Tentang

“CARA PEMBUATAN TAHU”

Disusun Oleh :

Ulfa Azhara
Kelas : IX C

SMP NEGERI 1 BANTAN


JL. JENDRAL SUDIRMAN
TAHUN 2022/2023
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan
kesehatan serta kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini
meksipun belum terlalu sempurna.
        Saya menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk
itu kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari para pembaca.
Akhir kata, Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah
meluangkan waktunya untuk membaca Laporan ini. Semoga dengan adanya
Laporan ini dapat memperluas wawasan kita semua.

Selatbaru, 29 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................i


DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Prakerin...............................................................................................1
D. Manfaat Prakerin.............................................................................................1

BAB II. LANDASAN TEORI....................................................................................2


A. Pengertian Tahu..............................................................................................2
B. Manfaat Tahu..................................................................................................2
C. Macam - macam Tahu.....................................................................................2

BAB III. PEMBAHASAN LAPORAN.....................................................................4


A. Sejarah Berdirinya ..........................................................................................4
B. Pembuatan Tahu..............................................................................................4
C. Cara Pemasaran...............................................................................................7

BAB IV. PENUTUP....................................................................................................8


A. Simpulan ........................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan “memperhatikan”.
Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat
fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena
tersebut. Observasi menjadi bagian dalam penelitian berbagai disiplain ilmu, baik ilmu
eksakta maupun ilmu – ilmu sosial, observasi dapat berlangsung dalam konteks
laboratorium (experimental) maupun konteks alamiah. Observasi yang berarti pengamatan
tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re –checkinging
atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
fenomena – fenomena yang diselidiki secara sisitematik. Dalam arti yang luas observasi
sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pengamatan tidak langsung misalnya melalui tes. Pengamatan
secara langsung misalnya terjun langsung kelapangan seperti yang telah kita lakukan
dalam pembuatan tahu.

B.     RUMUSAN MASALAH


1.      Bagaimana Sejarah Pendirian Usaha?
2.      Bagaimana Analisa Produksinya?
3.      Bagaiamana Deskripsi Alur dalam Pemasaran?

C.    TUJUAN KEGIATAN


1.      Mengetahui jenis usaha yang ditekuni oleh salah seorang warga yang bernama
Bapak Bambang.
2.      Mengetahui proses pembuatan atau pengolahan.
3.      Mengetahui proses pemasaran .

D. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat dari kegiatan observasi ini yaitu menambah wawasan siswa tentang dunia
luar khususnya dalam bidang usaha atau industri rumah tangga, mulai dari jenis barang
yang dihasilkan, proses pembuatan, dan pemasarannya. Jadi kita dapat terinspirasi juga
untuk membuat usaha rumahan kecil-kecilan, dan ikut melestarikan makanan khas daerah
kita sendiri, contohnya yaitu tahu.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A.    PENGERTIAN TAHU


Tahu atau tofu adalah makan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan
dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari
Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok di negeri ini, yang termasuk dalam
makanan 4 sehat 5 sempurna. Tahu juga merupakan makanan yang mengandung sangat
banyak gizi dan cukup mudah untuk diproduksi. Untuk memproduksi tahu bahan bahan
yang dibutuhkan hanya merupakan kacang kedelai. Tidak heran jika saat ini kita dapat
menemukan banyak sekali pabrik pembuatan tahu, baik dalam bentuk usaha kecil dan
usaha menengah yang masih menggunakan cara konvensional ataupun usaha usaha yang
sudah cukup sukses denga cara pembuatan yang lebih modern.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan
diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari china,
seperti halnya kecap, tauco, dan bakpao. Tahu adalah kata dari bahasa hokkian (tauhu)
yang secara harfiah berarti “kedelai yang difermentasikan”

B.     MANFAAT TAHU

1. Manfaat Tahu Mencegah Penyakit Jantung.


2. Manfaat Tahu Meningkatkan Produksi Energy.
3. Manfaat Tahu Mencegah Osteoporosis.
4. Manfaat Tahu Membantu Menurunkan Berat badan.
5. Manfaat Tahu Membantu Pasien Diabetes dengan Masalah Ginjal.

C. MACAM-MACAM TAHU

1. Tahu Kuning:
Dari nama sudah bisa ditebak kalau tahu ini berwarna kuning. Warna kuning ini
berasal dari kunyit. Jenis tahu ini merupakan jenis tahu yang paling banyak beredar di
pasar-pasar. Jika anda menjatuhkan pilihan pada tahu ini untuk dimasak, pastikan warna
kuningnya bukan dari pewarna melainkan kunyit. Cirinya, warna kuning ke arah oranye,
tidak cerah dan aroma kunyitnya menonjol.

2
Jika akan mengolah tahu ini, perhatikan dahulu teksturnya, jika keras dan padat
maka jangan diolah dengan teknik goreng karena tahu akan semakin liat dan keras, tetapi
jika tekstur tahu sebaliknya, maka anda bebas mengolahnya untuk apa saja.

2.Tahu Sumedang:
Tahu sumedang merupakan tahu yang berasal dari daerah sumedang, Jawa Barat.
Tahu jenis ini saat masih mentah memiliki tekstur dan warna yang sama seperti tahu putih
biasa, hanya saja potongannya lebih kecil, dan ketika sudah digoreng permukaannya
tampak keriting tidak halus seperti pada umumnya.

3.Tahu Sutera:
Sesuai namanya, tekstur tahu ini lunak dan sangat halus, karena halusnya hingga
tidak nampak pori-porinya. Tahu yang lebih popouler dengan sebutan tofu ini kebanyakan
dijual di pasar swalayan dan supermarket dengan kemasan menyerupai es lilin.
Selain rasa asli kini banyak ditawarkan tahu sutera yang sudah diperkaya aneka
bahan seperti udang dan telur, karena teksturnya yang lunak, banyak orang yang mengolah
tahu ini untuk masakan sapo, wedang tahu maupun pudding.

4.Tahu Pong:
Tahu jenis ini disebut tahu pong karena jika sudah digoreng akan mengembang, dan
bagian tengahnya berongga atau dalam bahasa jawanya kopong. Baru setelah agak dingin
tahu akan sedikit menyusut.
Tahu pong memang diolah secara khusus sehingga bisa menghasilkan rongga dan
ringan setelah digoreng. Tahu ini asyiknya sih dimakan hangat dan dicocol dengan aneka
sambal maupun lalapan cabe rawit

5. Tahu Bulat Tasikmalaya:


Tahu bulat "Arka", Tahu bulat ini memiliki rasa yang gurih dan aroma yang khas
Sangat unik, enak dan lezat. Tahu bulat memiliki tekstur luar yang garing dan empuk di
dalam.Tahu bulat merupakan makanan sehat tanpa bahan pengawet, enak, aman dan
bergizi

3
BAB III
PEMBAHASAN

     A.   SEJARAH BERDIRINYA


Lokasi pabrik pembuatan tahu yang kami pilih terletak di Desa Selatbaru,
kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Pabrik ini merupakan pabrik pembuatan tahu
yang masuk dalam kategori Usaha Kecil Menengah (UKM). Cara pembuatan tahu pun
masih dengan cara konvensional sehingga peran individu atau dalam hal ini para pekerja
sangatlah besar di dalam proses pembuatannya.
Pabrik yang berdiri sejak tahun 2005 M ini didirikan oleh Bapak Bambang, pabrik
pembuatannya di bangun dalam kompleks rumahnya sendiri, dan masih bertahan sampai
hari ini. Dan di dalam ruang ini proses produksi tahu berlangsung secara konstan. Di
dalamnya terdapat 3 pekerja dengan pembagian tugas masing - masing, ada yang bertugas
untuk mencetak, dan untuk menggoreng. Di dalam ruangan tersebut peralatan yang
digunakan dapat dibilang sederhana.
Selain itu di dalam ruangan juga terdapat 1 mesin penggiling. Jumlah mesin
penggiling yang hanya satu – satunya inilah yang menurut kami menjaga kontinuitas dari
proses produksi tahu. Selain itu juga terdapat 1 buah bak sebagai tempat penampungan air,
ada 1 sumur yang berukuran besar yang digunakan untuk menguapkan tahu, ada 2 cetakan
dari kayu yang masing – masing memiliki ukuran berbeda – beda sesuai dengan
permintaan pelanggan yang memesan tahu. Serta rak - rak dari kayu untuk menampung
tahu – tahu yang sudah tercetak.

B. PEMBUATAN TAHU
1.         ALAT DAN BAHAN
a)    Tungku
b) Kayu Bakar
c) Ember
d) Wajan
e) Gayung
f) Saringan besar
g) Kain sifon

4
h)   Plastik
i) Kedelai
j) Lempeng
k) Rak

Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai dan garam.

2.    CARA PEMBUATAN TAHU


Langkah pertama, Rendam kedelai salama ± 4 jam

Langkah kedua, kedelai yang telah direndam kemudian di giling hingga halus, dan
jangan lupa diberi air agar hasilnya tidak mengental

Langkah ketiga, setelah halus kemudian adonan di rebus hingga menguap.

5
Langkah keempat, setelah matang, adonan di peras, diambil sarinya lalu disaring
kedalam tempat.

Langkah kelima, setelah di saring adonan di pres ± 2 menit.

Langkah keenam, setelah di pres adonan dipotong-potong sesuai ukuran yang


diinginkan

Langkah ketujuh, tahu siap di goreng dan ditata.

6
3. CARA PEMASARAN

Dalam memasarkan produknya, Bapak Bambangmemasarkan dalam pasar tahu lokal


dan swalayan di pasar – pasar kecil dalam kawasan Bekasi seperti Pasar Setu dan
sekitarnya. Awal mula pemasaran tahu Bapak Bambanghanya dijual di pasar tahu lokal
dan pasar Setu Pemasaran tingkat menengah hingga sekarang. Pertengahan pemasaran tahu
milik Bapak Bambangmengelami perkembangan, seiring waktu berjalan.

7
BAB IV
PENUTUP

A.  SIMPULAN
Bapak Bambang yang merupakan Bapak Kepala Keluarga di Desa Selatbaru RT 02
RW 011. Bapak Bambang memasarkan dalam pasar tahu lokal dan swalayan dipasar –
pasar kecil dalam kawasan Setu dan sekitarnya. Awal mula pemasaran tahu Bapak
Bambang hanya dijual dipasar tahu lokal dan pasar Setu. Pemasaran tingkat menengah
hingga sekarang. Pertengahan pemasaran tahu milik Bapak Bambang mengalami
perkembangan, seiring berjalannya waktu.
Tahu merupakan kandungan nilai gizi yang tinggi, rasanya yang enak serta
menyehatkan. Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai, garam dan
air.
Alat produksi Dalam memproduksi tahu di perlukan beberapa alat bantu berupa :
1. Tungku 6. Saringan besar
2. Kayu Bakar 7. Kain sifon
3. Ember 8. Plastik
4. Wajan 9. Lempeng, dan
5. Gayung 10. Rak.

B. SARAN
Seharusnya dalam pembuatan tahu ini hal yang paling utama diperhatikan adalah
kebersihan yang seperti pernyataan diatas yaitu dalam hal berpakaian pekerja disarankan
memakai pakaian yang tertutup. Proses penyaringan yang menggunakan kain pastikan kain
yang digunakan bersih dan steril.
Sebaiknya menyediakan tempat khusus (toko pribadi) sebagai sarana pemasaran,
kemasan dibuat lebih menarik, dan Bapak Bambang lebih bervariasi dalam menghasilkan
produk, sehingga bukan hanya tahu mungkin ampas tahu bisa dibuat dages, krupuk, dages
dan lain-lain
Bagi para pembaca diharapkan lebih dapat terinspirasi untuk mengembangkan
pengetahuan, seperti mencoba membuat tahu sendiri untuk membantu melestarikan
makanan khas Indonesia yang satu ini, yaitu tahu.

Anda mungkin juga menyukai