Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TENTANG

PENGEMBANGAN KARANGAN

Dosen Pengampu:
SITI MUNAWARAH, M.Pd

Di Susun Oleh :
Muhammad Qalyubi : 182622631
Nur Fitri Sari : 182622633

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS
TAHUN 2022 M/1443 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat  menyelesaikan makalah
bertema “Pengembangan karangan”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak bimbingan dari
berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada siapa saja yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk belajar
mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan nasional. Namun
makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap kritik dan sarannya yang
akan menjadikan makalah ini lebih baik.

Bengkalis, 01 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Karangan Deskripsi......................................................................................................3
B. Karangan Narasi...........................................................................................................4
C. Karangan Argumentasi.................................................................................................6
D. Karangan Eksposisi......................................................................................................8
E. Karangan Persuasi........................................................................................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek dalam berbahasa adalah menulis. Menulis menjadi salah satu
cara untuk menyampaikan pesan dalam bentuk tulisan. Agar pesan yang akan
disampaikan dapat tersaji dengan baik maka diperlukan keterampilan dalam mengolah
kalimat menjadi sebuah paragraf. Dalam mengolah paragraf diperlukan suatu
pemahaman tentang paragraf itu sendiri. Menyusun paragraf tidak hanya asal
menggabungkan kalimat satu dengan kalimat yang lain. Setiap kalimat harus memiliki
kaitan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian pemahaman mengenai paragraf
efektif sangat diperlukan agar bisa menyusun sebuah paragraf yang baik.
Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam
kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah
karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh
penulis dalam karangan. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya
merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Dalam kehidupan nyata, kita telah menggunakannya dalam kehidupan sehari-
hari, contohnya adalah dalam menulis. Dalam menulis yang banyak digunakan adalah
menulis surat, kertas kerja, skripsi, laporan pasti menggunakan alinea dalam
penulisannya. Alinea merupakan hal yang sangat penting untuk penulisan, karena
alinea akan sangat berpengaruh pada pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan
berkualitas.

B. Rumusan Masalah
1) Jelaskan Karangan Deskripsi?
2) Jelaskan Karangan Narasi?
3) Jelaskan Karangan Argumentasi?
4) Jelaskan Karangan Eksposisi?
5) Jelaskan Karangan Persuasi?

1
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui Karangan Deskripsi
2) Untuk mengetahui Karangan Narasi
3) Untuk mengetahui Karangan Argumentasi
4) Untuk Mengetahui Karangan Eksposisi
5) Untuk mengetahui Karangan Persuasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karangan Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari kata latin decribere yang berarti menggambarkan atau
memberikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang
melukiskan dan menggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sehingga
pembaca dapat mencitra (mendengar, melihat, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan
itu sesuai dengan citra penulisnya. Maksudnya, penulis ingin menyampaikan kesan-kesan
tentang sesuatu, dengan sifat dan gerak-geriknya. Deskripsi adalah satu teknik menulis
menggunakan gambar dengan tujuan membuat pembaca seakan-akan berada di tempat
kejadian, ikut merasakan, mengalami, melihat dan mendengar mengenai satu peristiwa atau
adegan. Menulis deskripsi bisa membuat karakter yang digambarkan lebih hidup
gambarannya di benak pembaca.1
Menurut Gorys Keraf, deskripsi adalah suatu wancana yang digunakan untuk
menyampaikan hal atau objek pembicaraan sehingga para pembaca melihat sendiri objeknya
secara langsung sehingga para pembaca seperti melihat sendiri objeknya secara langsung. Di
dalam deskripsi penulis memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, perasaan,
penyampaian sifat, dan rincian wujud yang ditemukan pada objek. 2
Karangan deskripsi adalah karangan yang ditulis untuk mendeskripsikan, atau
memberikan, menggambarkan atau melukiskan suatu objek sehingga pembaca memiliki
penghayatan seolah-olah menyaksikan dan mengalaminya sendiri.
Seorang tokoh sastrawan Indonesia yaitu Ismail Marahimin memaparkan 4 tujuan dari
sebuah karangan deskripsi, yaitu :
1. Memberikan Arahan
Yaitu memberikan petunjuk kepada pembacanya dalam melakukan suatu hal,
misalnya petunjuk penggunaan mesin cuci, cara memasak, cara membuat kerajinan, tata
cara menggunakan lift dan lain sebagainya.
2. Menjelaskan Suatu Hal

1
Keyra Decequeen.2022. Makalah Teks Deskripsi.Website: https://doc.lalacomputer.com/makalah-teks-
deskripsi/
2
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah. Hlm 93.

3
Yaitu untuk menjelaskan suatu perkara yang masih ambigu serta harus diketahui
kejelasannya oleh pembaca, misalnya manfaat dari kayu bajakah, pentingnya saling
menghargai antar umat beragama.
3. Menceritakan Sebuah Peristiwa
Memberikan sebuah informasi suatu kejadian yang terjadi secara langsung dan nyata
di suatu tempat, misalnya menceritakan kebakaran lahan yang terjadi di Kalimantan.
4. Merangkum
Membuat rangkuman dari sebuah tulisan sehingga menjadi lebih ringkas dan mudah
namun tidak menghilangkan ide pokoknya sehingga para pembaca lebih paham.

Adapun Karangan deskripsi memiliki beberapa ciri, yaitu :


1. Karangan deskripsi harus menggambarkan sebuah objek dengan jelas sehingga pembaca
dapat membayangkan objeknya dan ikut merasakan apa yang dijelaskan oleh penulis,
2. Karangan harus dibuat dengan metode impresionistis (subjektif ), realistis (objektif )
3. Disampaikan dengan gaya bahasa yang komunikatif

Contoh :
Malam itu, indah sekali.Dilangit, bintang-bintang berkelip-kelip memancarkan
cahaya.Hawa dingin menusuk kulit.Sesekali terdengar suara jangkrik.Binatang malam dan
kalilawar mengusik sepinya malam.Angin berembus pelan dan tenang.

B. Karangan Narasi
Menurut Keraf3, karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata-
kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang
dibaca dan dipahami.
Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian
seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu, unsur
yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang
terjadi tidak lain tindak tanduk yang dilakukan orang- orang dalam suatu rangkaian waktu.
Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.4
Sementara itu, karangan narasi menyampaikan suatu peristiwa atau pengalaman dalam
kerangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud untuk meninggalkan kesan tentang

3
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
4
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah

4
perubahan gerak sesuatu dari pangkal awal sampai titik akhir. Wiyanto5 juga berpendapat
bahwa narasi (naration) secara harfiah bermakna kisah atau cerita. Paragraf narasi bertujuan
mengisahkan atau menceritakan. Narasi mementingkan urutan dan biasanya tokoh yang
diceritakan. Narasi tidak hanya terdapat pada karya fiksi, tetapi juga pada karya nonfiksi.
Disimpulkan bahwa bahwa karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa secara runtut.
Adapun tujuan narasi, yaitu:
1. Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
2. Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.

Adapun karakteristisk-karakteristik dari karangan narasi, yaitu:


1. Karangan narasi menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
2. Disajikan dalam bentuk urutan waktu serta kejadian yang menunjukan peristiwa awal
sampai akhir.
3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
4. Latar digambarkan secara hidup dan terperinci.
5. Menunjukkan tindakan langsung pada tokoh.

Adapun Ciri-ciri/ karakteristik karangan Narasi, yaitu:


1. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
2. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai
akhir.
3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
4. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci.

Contoh :
Tepat ketika tanggal 25 Oktober, sekolahku libur selama tiga hari dan akan berakhir
pada tanggal 27 Oktober. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk
mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Kute. Pagi-pagi
aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang
perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di
pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut PantaiK Kute dengan senyumku. Pantai

5
Wiyanto, Asul. 2011. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo

5
Kute, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak
kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa,
kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap
harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan
momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun
mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

C. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membuat si pembacanya
merasa percaya dengan pendapat atau argumen si penulisnya. Oleh karena itu, karangan ini
bersifat meyakinkan si pembaca agar apa yang ditulis itu benar adanya, tetapi tidak untuk
mengaruhi si pembaca.
Menurut Keraf mengemukakan bahwa argumentasi adalah suatu retorika yang berusaha 
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya 
percaya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis atau pembicara. Melalui
argumentasi penulis berusaha merangkaikan faktafakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu 
menunjukaan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.6
Pada dasarnya kekuatan argument terletak pada kemampuan penulis dalam mengemukan 
tiga prinsip, yaitu pernyataan, alasan yang mendukung dan pembenaran.7 
 Pernyataan mengacu penentuan posisi dalam masalah yang masih kontroversional.
 Alasan mengacu pada usaha untuk mempertahankan pernyataan dengan memberikan alasn
-alasan atau bukti yang sesuai.
 Pembenaran mengacu pada usaha dalam menunjukkan hubungan antara pernyataan dan 
alasan.
Menurut Finoza (2008:243), tujuan utama karangan argumentasi adalah untukmeyakinka

pembaca agar menerima atau mengambil suatu dokrin, sikap, dan tingkah laku tertentu.
Sedangkan syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah penulisnya harus
terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.8

6
Keraf, Gorys.1997. Argumentasi  dan Narasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.hlm 99.
7
Daud. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga. Hlm 25.
8
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi InsanMulia. Hlm 243.

6
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan
dengan data atau fakta sebagai alasan atau pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya
unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Karangan argumentasi bersifat nonfiksi, logis, bahasanya baku, tidak ambigu, kalimatnya
berbentuk kalimat tunggal. Ia bertujuan untuk pembuktian suatu kebenaran sehingga meyakin
kn pembaca mengenai kebenaran itu, tapi buka berarti mengajak orang lain untuk mengikuti
opininya.
Menurut Finoza ciri-ciri karangan argumentasi adalah:
1. Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa  dengan tujuan memengaruhi 
keyakinan pembaca agar menyetujuinya
2. Mengusahakan pemecahan suatu masalah, dan
3. Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian.

Menurut Keraf mengemukakan bahwa dalam argument terdiri atas tiga komponen, 
yaitu :9
1. Pendahuluan
Pendahuluan tidak lain dari pada menarik minat pembaca, memusatkan perhatian pem
baca kepada argument-argumen yang akan disampaikan serta menunjukkan dasar-dasar m
engapa argumentasi itu harus dikemukakan dalam kesempatan  tersebut. Secara 
ideal pendahuluan harus mengandung cukup banyak bahan untuk menarik perhatian 
pembaca yang tidak ahli sedikit pun, serta memperkenalkan kepada pembaca fakta-
fakta pendahuluan yang perlu untuk memahami argumentasinya.
2. Tubuh argument
Seluruh proses penyusunan argumen terletak pada kemahiran dan keahlian penulisny.
Selama menggarap argumentasinya, pengarang harus terus menerus menempatkan
dirinya dipihak pembaca.
3. Kesimpulan dan ringkasan
Dengan tidak mempersoalkan topik mana yang dikemukakan dalam argumentasi, 
pengarang harus menjaga agar konklusi yang disimpulkan tetap memilihara tujuan dan 
menyegarkan kembali ingatan pembaca tentang apa yang telah dicapai dan mengapa konklusi
-konklusi itu diterima sebagai sesuatu yang logis. Dalam tulisantulisan biasa, dimana tidak 
boleh dibuat kesimpulankesimpulan, maka dapat dibuat ringkasan dari pokok-pokok yang pe
nting sesuai dengan urutan argument-argumen dalam tubuh karangan itu.
9
Keraf, Gorys.1997. Argumentasi  dan Narasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm 104-107.

7
Contoh :
Permasalahan yang paling besar di Indonesia saat ini sebenarnya adalah sampah
karena sudah tidak terkontrol lagi. Sampah rumah tangga, terutama plastik, menjadi satu di
antara kendala yang sangat besar bagi negara Indonesia. Perlu adanya langkah efektif yang
bisa memangkas jumlah sampah plastik ini supaya alam tetap sehat.
Sampah yang tidak terkontrol bisa menimbulkan banyak bencana, seperti banjir yang
memang sudah seperti agenda rutin. Satu di antara yang menjadi penyebabnya sebenarnya
adalah perilaku masyarakat, terutama dalam pengelolaan sampah dalam hal pembuangan.
Banyak orang yang masih buang sampah secara sembarangan.
Perlu adanya pendidikan mengenai sampah dan cara membuang yang baik dan benar
supaya tidak salah. Pemerintah pun perlu memberi sanksi tegas supaya masyarakat patuh
dan disiplin dalam membuang sampah.

D. Karangan Eksposisi
Kata eksposisi berasal dari bahasa inggris exsposition yang berarti “membuka” atau
“memulai”. Memang karangan eksposisi itu karangan yang bertujuan untuk memberi tahu,
mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang
dikomunikasikan terutama adalah informasi.
Pengertian Teks Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan
atau informasi, dengan kata lain Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang
mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas
pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan
paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.10
Ciri-ciri karangan eksposisi menurut Semi (1990: 37) adalah sebagai berikut:
1. Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan. Sebuah karangan eksposisi
harus memberikan pengetahuan serta pengertian kepada pembacanya, sehingga pembaca
paham dengan informasi yang disampaikan dan menambah pengetahuan pembaca
mengenai suatu permasalahan.
2. Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan dan bagaimana. Hal ini sangat penting
sebab pada hakikatnya karangan eksposisi merupakan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan berupa apakah itu, bagaimana berlangsungnya hal itu, dan dari mana berasal.

10
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.hlm 125.

8
Jawaban inilah yang nantinya menjelaskan atau menguraikan sebuah informasi kepada
pembaca.
3. Disampaikan dengan lugas dan bahasa baku. Artinya, bahasa yang digunakan tidak
berbelit-belit supaya informasi yang ingin disampaikan dapat langsung diterima dengan
baik.
4. Menggunakan nada netral, tidak memihak dan memaksakan sikap penulis kepada
pembaca. Dalam menulis karangan eksposisi penulis harus mengungkapkan fakta yang
sebenarnya, penulis tidak boleh memihak pada salah satu fakta sehingga tidak
menimbulkan persepsi yang memihak.

Eksposisi terdiri atas 3 struktur yaitu:11


1. Tesis: merupakan isi dari teks eksposisi yang berisi tentang kumpulan pendapat orang lain
yang dianggap lebih ahli terkait permasalahan dan pokok bahasan yang tengah dibahas.
2. Argumentasi: struktur teks eksposisi yang memuat tentang bukti-bukti yang mendukung
pendapat atau prediksi penulis.
3. Penegasan ulang: penguatan kembali mengenai pendapat penulis yang memuat tesis dan
argumentasi dengan bahasa yang lebih singkat dan jelas.

Contoh :

Tim peneliti yang dipimpin Graham Hutchings, seorang kimiawan dari Cardiff
University Inggris telah menemukan cara agar reaksi kimia menjadi ramah lingkungan.
Mereka menggunkan partikel emas yang masing-masing berukuran 25 nanometer ntuk
mengaktifkan oksign dari udara. Oksigen sangat diperlukan dalam proses oksidai. Oksidasi
adalah proses penmbahan atom-atom oksigen dalam senyawa karbon untuk menghasilkan
produk organic yang bermanfaat. Pada prinsipnya, proses ini akan ramah lingkunan jika
menggunakan oksigen murni (O2) dari udara. Dalam reaksi oksidasi, ikatan kimia diantara
kedua atom oksigen harus dilepaskan sehingga masing-masing atomnya bebas digunakan
dalam reaksi. Hal inilah yang sulit dilakukan. Hampir seluruh reaksi oksidasi yang
dilakukan dalam industry menggunakan oksidasi yang berbahaya seperti asam parasetik
yang menghasilkan limbah beracun. Oksigen yang telah diaktifkan mudah ditambahkan pada
molekul karbon. Dalam berbagai reaksi kimia, cairan digunakan untuk membantu

11
Kosasih, E. (2014). Jenis-Jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya dalam
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK. Bandung: Yrama Widya.hlm 122.

9
melarutkan reaktan (zat yang direaksikan) dan mendorong atom untuk mengaktifkan oksigen
tanpa harus menggunakan bahan-bahan pelarut seperti itu.

E. Karangan Persuasi
Persuasi (menurut Gorys Keraf) suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara (bentuk lisan, misalnya
pidato) atau oleh penulis (bentuk tulisan, cetakan, elektronik) pada waktu ini atau pada waktu
yang akan datang.
Adapun syarat karangan persuasi, yaitu:
1. Watak dan kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan pendapatnya
itu kepada orang lain.
2. Kemampuan pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan mendukung keputusan yang
diambilnya.
3. Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.

Adapun Ciri-ciri persuasi, yaitu:12


1. Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
2. Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
3. Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara. pembicara/penulis dan yang
diajak berbicara/pembaca.
4. Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
5. Harus ada fakta dan data secukupnya.

Contoh:
Tinggal di kota yang padat seperti di Jakarta, setiap setiap individu sebaiknya
menjaga kebersihan lingkungan. Salah satu cara yang paling mudah dalam menjaga
kebersihan lingkungan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Seperti halnya
saat musim penghujan diberbagai pintu air yang ada di Jakarta dipenuhi dengan tumpukan
sampah yang tidak enak dipandang. Hal ini sering mengakibatkan air meluap dan banjir di
daerah pemukiman.

12
Widiharto, Argo. 2010. Psikologi Sosial. Semarang: FIP IKIP PGRI SEMARANG.hlm 65.

10
Sampah yang dibuang sembarangan akan menyumbat aliran air pada selokan. Ketika
hujan tiba akan menyebabkan banjir karena air tidak dapat mengalir pada selokan. Untuk
itu marilah kita senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada
tempat yang telah disediakan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karangan deskripsi adalah karangan yang ditulis untuk mendeskripsikan, atau
memberikan, menggambarkan atau melukiskan suatu objek sehingga pembaca memiliki
penghayatan seolah-olah menyaksikan dan mengalaminya sendiri.
Karangan narasi merupakan penyampaian suatu peristiwa atau pengalaman
dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud untuk meninggalkan
kesan tentang perubahan gerak sesuatu dari pangkal awal sampai titik akhir.
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membuat si 
pembacanyamerasa percaya dengan pendapat atau argumen si penulisnya. Oleh karena 
itu, karangan inibersifat meyakinkan si pembaca agar apa yang ditulis itu benar adanya, 
tetapi tidak untuk mengaruhi si pembaca.
Teks Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau
informasi, dengan kata lain Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang
mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa
memperluas pengetahuan pembaca.
Persuasi (menurut Gorys Keraf) suatu seni verbal yang bertujuan untuk
meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara
(bentuk lisan, misalnya pidato) atau oleh penulis (bentuk tulisan, cetakan, elektronik)
pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang.

B. Saran
Dalam penulisan ini tentu terjadi banyak kesalahan. Saran dan kritikan tentu
akan di tampung guna untuk meperbaiki kesalahan tersebut. Penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini belum semua penulis jelaskan dalam pembahasan diatas,
masih terdapat banyak kekurangan dari itu penulis akan menerima segala saran dan
masukan yang membangun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Daud. 2004. Bahasa  dan Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa  Indonesia. Jakarta : Diksi InsanMulia.
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.
___________. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah
___________. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
___________.1997. Argumentasi   dan Narasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Keyra Decequeen.2022. Makalah Teks Deskripsi.Website:
https://doc.lalacomputer.com/makalah-teks-deskripsi/
Kosasih, E. (2014). Jenis-Jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah
Penulisannya dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK. Bandung:
Yrama Widya.
Nasucha, Yakub. Dkk. 2009. Bahasa Indonesia: untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta: Media Perkasa.
Widiharto, Argo. 2010. Psikologi Sosial. Semarang: FIP IKIP PGRI SEMARANG..
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Gramedia.
Wiyanto, Asul. 2011. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo

12

Anda mungkin juga menyukai