“ Jenis Tulisan ”
DISUSUN
OLEH
WINDA
(PO7120120002)
Prodi D3
Keperawatan
Tkt.1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. Yang telah membimbing kami menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjuk-Nya, penyusun tidak akan
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kelancaran.
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang jenis-jenis tulisan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini
dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kami
masih mengharap kritik dan saran dari para pembaca.
Terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tema........................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1
D. Manfaat....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tulisan...................................................................................................3
B. Jenis-Jenis Tulisan...................................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berangkat pada pendapat di atas, menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang
diucapkan, tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi sedemikian rupa, sehingga
terjadi suatu kegiatan komunikasitidak langsung antara penulis dan pembaca. Tugas seorang
penulis tidak hanya memilih topik pembicaraan yang sesuai atau serasi, tetapi juga harus
menentukan tujuan yang jelas. Penentuan tujuan menulis sangat erat hubungannya dengan
bentuk atau jenis-jenis tulisan. Penulis harus mengetahui tulisan yang ditulisnya termasuk
dalam bentuk tulisan apa, dan harus mengetahui tujuan dari tulisannya tersebut.
B. Tema
C. Tujuan
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang Jenis-jenis Tulisan.
D. Manfaat
Pembaca yang tidak memahami tentang Jenis-jenis Tulisan akan menjadi paham dan
mengerti tentang Jenis-jenis Tulisan. Selain itu bisa menambah ilmu dan wawasan para
pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menulis adalah suatu aspek dalam sebuah keterampilan yang mempunyai makna,
keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda.
Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan
menulis dan hasil dari produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan
sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu;
narasi, eksposisi, deskripsi ,argumentasi, dan persuasi. Berikut ini akan dijelaskan satu
persatu.
B. Jenis-jenis Tulisan
1. Narasi
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau
menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari
waktu ke waktu. Sebagai suatu cerita, narasi bermaksud memberitahukanapa yang diketahui
dan dialami kepada pembaca atau pendengar agar dapat merasakan dan mengetahui peristiwa
tersebut dan menimbulkan kesan dihatinya, baik berupa kesan tentang isi kejadian maupun
kesan estetika yang disebabkan oleh cara penyampaian yang bersifat sastra dengan
menggunakan bahasa yang figurative.
Paragraf narasi itu dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar
tentang apa yang telah diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih
menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik. Pada dasarnya narasi mempunyai ciri
sebagai berikut:
b. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian yang
benar-benar terjadi, atau gabungan keduanya.
d. Memiliki estetika karena isi dan penyampaiannya bersifat sastra, khusus narasi yang
berbentuk fiksi.
Narasi ini mempunyai kesamaan dengan deskripsi, yang membedakan adalah narasi
mengandung unsur imaji dan peristiwa lebih ditekankan kepada urutan kronologi,
sedangakan deskripsi unsur imajinasinya terbatas dan penekanan organisasi penyampaian
pada susunan ruang. Sebagaimana yang diamati, dirasakan dan didengar.
Contoh narasi:
Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian,
kami memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh
sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya. Rumah-rumah itu tanpak tidak semewah
rumah-rumah gedung yang terletak di pinggir jalan. Pintu rumah yang sederhana itu terbuka
pelan. Seorang gadis berlari dan memelukku. Gadis itu tiba-tiba pingsan dan terkulai lemas
dalam pelukanku.
2. Eksposisi
Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat,
bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisaneksposisi sangat tepat untuk
digunakan. Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan apa yang akan diceritakan.
Penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang akan digarapnya.
Untuk itu, maka seorang penulis harus memperluas pengetahuan dengan berbagai cara seperti
membaca referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji melakukan penelitian,
misalnya wawancara, merekam pembicaraan orang, mengedarkan angket, melakukan
pengamatan terhadap objek dan sebagainya.
Dikembangkan lagi dengan beberapa pikiran penjelas. Pikiran penjelas tersebut dapat
dikembangkan lagi menjadi beberapa rincian yang diperlukan.Untuk menghasilkan tulisan
ekposisi yang baik maka pikiran utama dan pikiran penjelas harus diorganisir dalam bentuk
kerangka karangan yang pada umumnya dibagi dalam tiga bagian yaitu:
d. Menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap
pembaca.
Contoh Eksposisi:
Bertahun-tahun aku mengeluti usaha ini dengan sabar. Sebagai pengusaha kecil yang
bermodal kecil. Aku menghadapi berbagai macam tantangan. Persaingan dengan pengusaha-
pengusaha lain yang bermodal besar yang sering berjalan tidak sehat hampir-hampir
membuat aku putus asa. Tetapi aku telah bertekad tidak akan mundurdalam berusaha. Sedikit
demi sedikit perusahaanku memperoleh kemajuan. Salah satu prinsip kemajuan dalam
memajukan perausahaanku adalah ”melayani konsumen” aku harus dapat melayani mereka
sabaik-baiknya. Mutu produksi selalu kujaga benar. Harga tetap aku usahakan agar tidak
melebihi harga produksi serupadari perusahaan lain. Sekarang alhamdulillah perusahaanku
sudah masuk dalam kelompok usaha
menengah, aku tidak mengalami kesulitan modal lagi. Pemasaran hasil produksi bisa
lancar. Tantangan–tantangan bukanlah tidak ada. Selama perususahaan masih berjalan,
selama itu pula tantangan perusahaan pasti ada. Tantangan itu bisa muncul dari dalam
perusahaan itu sendiri, maupun dari luar. Tetapi aku yakin, kalau dalam perusahaan menjadi
seperti sekarang ini, tentu dalam masa sekarang ini aku akan dapat menghadapi
tantangan-tantangan itu dengan baik. Bagiku tantangan itu merupakan hak yang menarik
untuk diselesaikan, bukan sesuatu yang mesti aku takuti. Aku yakin kita berusaha dengan
sungguh-sungguh dengan jalan yang benar, tentu Tuhan akan membukakan pintu
keberhasilan bagi kita.
3. Deskripsi
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang
objek sehingga dapar memberi pengaruh pada sensivitas dan imajinasi pembaca atau
pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung
objek tersebut. Ciri-ciri umumnya adalah:
c. Disampaikan dengan gaya yang memikatdan dengan pilihan kata yang menggugah.
d. Lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan
sehingga objek pada umumnya benda, alam, warna, dan manusia.
Contoh Deskripsi:
Kuamati penampilanku sendiri pada cermin besar itu. Tampak diseberang kaca,
seorang pemuda berwajah kasar, sepasang mata menyala-nyala, bergairah, tapi dalam
lingkungan roman muka yang siapapun
tidak perlu berkhayal terlalu jauh untuk mampu menemukan persamaannya dengan
moncong seekor anjing Buldog. Tidak itu saja, tubuh yang kukuh kekar, pendek berotot,
lengan dengan bisep bak paha pemain sepak bola, dada bidang menambah-nambah imajinasi
orang yang melihatnya, bahwa aku ini tak ubahnya seperti seekor anjing Buldog saja.
4. Argumentasi
Contoh Argumentasi:
Kedisiplinan lalu lintas masayarakat di Jakarta cenderung menurun. Hal ini terbukti
pada bertambahnaya jumlah pelanggarannya yang tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah
korban yang meninggal akibat kecelakaanpun juga semakin meningkat. Oleh karena itu
kesadaran Kedisiplinan masyarakat harus ditingkatkan.
5. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdayaajuk, ataupun berdaya himbau
yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan
implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan
dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
Contoh Persuasi:
Tahun ini banyak sekali penyakit baru yang bermunculan. Hal ini dikarenakan
berkurangnya sistem imun di dalam tubuh kita. Jika sistem imun di dalam tubuh melemah,
maka tubuh gampang sekali terkena penyakit. Selain itu, makanan yang kita konsumsi tidak
lagi mengandung vitamin dan mineral yang baik. Bahkan, saat ini telah banyak penjual
makanan–makanan yang tidak sehat. Terlebih lagi dengan padatnya aktivitas membuat kita
tidak memiliki waktu untuk berolahraga. Padahal oaharaga sangatlah baik untuk kesehatan
kita. Akibatnya, tubuh menjadi lemah sehingga mudah terjangkit virus–virus yang ada di
sekitar kita. Oleh karena itu, marilah kita menerapkan pola hidup sehat agar kita tidak mudah
sakit dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga yang rutin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan jenis-jenis tulisan, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek sehingga
dapat memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan mereka ikut
melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek. Paragraf eksposisi adalah
tulisan yang bernada penjelasan disebut tulisan penyingkapan dan tujuannya
pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisan, penjelasan, dan penilaian. Paragraf persuasi
adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu
sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu
mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Seperti halnya karangan argumentasi,
karangan persuasi termasuk jenis tulisan yang dibuat untuk memengaruhi orang (hortatoris).
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha membuktikan kebenaran dengan berfikir
kritis dan logis, bertolak dari fakta-fakta untuk mencapai suatu kesimpulan. Dan yang
terakhir adalah narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan
menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan
perkembangan dari waktu ke waktu.
B. Saran
Untuk menghasilkan sebuah karangan yang baik dan benar, maka seharusnya terlebih
dahulu mengetahui pengertian atau penjelasannya. Agar saat mengerjakannya dapat
menghasilkan hasil yang baik dan benar, yang sesuai dengan ketentuan yang ada dan harus
mempelajari dulu materi apa yang akan dikerjakan agar hasil nya baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA