Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“Etika Penulisan Karya Ilmiah”

DISUSUN OLEH
WINDA
(PO7120120002)
Prodi D3 Keperawatan Tkt.1

DOSEN PENGAJAR : Al-Afandi,S.Pd.,M.Pd(K)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan kita
bahasa Indonesia, karena dengan adanya bahasa Indonesia kita mampu menyatukan bangsa
Indonesia dari berbagai suku untuk menjadi rakyat yang madani.

Shalawat serta salam kita hadiahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para
sahabatnya dan semoga kita mendapat syafa’at di hari kiamat.

Alhamdulillah makalah ini bisa di selesaikan yang insha Allah sesuai dengan yang di
harapkan. Saya mengharap kritik dan saran agar kami dapat memperbaiki kekurangan, dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
..................................................................................................................................................

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

D. Batasan Masalah......................................................................................................2
..................................................................................................................................................

E. Sistematika Penulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Etika Penulisan Karya Ilmiah..................................................................................3

B. Definisi Plagiat........................................................................................................4

C. Yang Tergolong Plagiarisme...................................................................................4

D. Yang Tidak Termasuk Plagiarisme.........................................................................5

E. Cara Efektif Menghindari Plagiarisme....................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................7

B. Saran........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, sering kali kita jumpai banyak penulis suatu karya ilmiah yang dalam
penulisannya tidak memperhatikan etika dalam karya ilmiah, yaitu meniru atau mengambil
hasil karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Padahal kita tahu, bahwa seorang
penulis selain harus dapat menyajikan karya ilmiahnya dengan metodologi yang baik dan
benar, penulis juga dituntut supaya dapat mematuhi etika karya ilmiah tersebut. Hal ini
dimaksudkan sebagai upaya pencegahan seorang penulis dalam melakukan tindakan
penjiplakan (plagiarism). Oleh karena itu, kelompok kami akan membahas materi mengenai
etika karya ilmiah yang sejatinya harus dimiliki oleh setiap penulis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana etika dalam penulisan karya ilmiah?

2. Apa itu penjiplakkan (plagiarism)?

3. Apa saja contoh-contoh tindakan yang tergolong plagiarism?

4. Apa saja contoh-contoh tindakan yang tidak tergolong sebagai plagiarism?

5. Bagaimana cara menghindari palgiarism?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:

1. Memahami bagaimana etika karya ilmiah.

2. Memahami arti penting plagiarism.

3. Mengetahui mana yang termasuk tindakan plagiat maupun bukan.


4. Memahami bagaimana cara menghindari tindakan plagiat.

D. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penulisan ini yaitu:

1. Menjelaskan bagaimana etika dalam karya ilmiah.

2. Menjelaskan pengertian dari penjiplakan (plagiarism).

3. Menjelaskan contoh-contoh tindakan yang termasuk golongan plagiarism atau bukan


golongan plagiarism.

4. Menjelaskan cara menghindari plagiarism.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:

1. BAB I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan secara umum latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan.

2. BAB II : Pembahasan

Bab ini menjelaskan etika dalam karya ilmiah, pengertian penjiplakan (plagiarism),
tindakan-tindakan yang termasuk golongan plagiarism atau bukan, serta cara menghindari
tindakan plagiat.

3. BAB III : Penutup

Bab ini memaparkan kesimpulan, saran serta daftar pustaka.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Penulisan Karya Ilmiah

Etika berasal dari bahasan Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek
etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam
masyarakat. Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat
merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai
filsafat moral. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati
masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan
norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata
kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penulisan karya ilmiah lebih menunjuk
pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam penulisan.

Etika dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah yaitu:

1. Kejujuran

Kejujuran dalam penulisan laporan penelitian atau karya tulis ilmiah berkaitan dengan
banyak hal. Dalam sebuah laporan penelitian, semua informasi atau data yang disajikan
haruslah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sangat tidak etis dan berbahaya jika data
dimanipulasi sehingga tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Objektivitas

Objektivitas sangat berkaitan dengan kejujuran. Jika bersikap objektif, maka dalam
laporan penelitian atau karya tulis ilmiah yang di buat, penafsiran atau interpretasi data yang
dilakukan disandarkan pada objektivitas. Bukan subjektivitas. Objektivitas yang tinggi akan
mencerminkan hasil penelitian yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

3. Pengutipan

Bila mengutip pendapat orang lain, baik dalam mengambil kutipan langsung atau
hanya mengambil intisari pendapat, maka sumber kutipan harus dicantumkan sebagai bentuk
penghargaan kepada pemilik ide tersebut.
B. Definisi Plagiat

Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-ide


atau kata-kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya. Menurut
Webster’s World University Dictionary, kegiatan plagiarisme merupakan kegiatan pencurian
literal. Sedangkan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai tindakan atau
perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya orang lain dan
menjadikannya karya sendiri tanpa sepengatahuan atau izin sang pemilik.

Dalam buku pedoman penulisan skripsi UIN Jakarta kegiatan menjiplak (plagiat)
setidaknya diartikan: pertama, mengambil langsung secara literal tulisan-tulisan,gambar,
tabel dan pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Setiap frasa, klausa, maupun
kalimat yang diambil dari satu atau beberapa sumber harus diikuti penyebutan sumber-
sumber tersebut, baik dalam catatan kaki atau dalam teks itu sendiri ( body textatau in text
citation). Kedua, tindakan plagiarisme juga termasuk meminjam idea tau logika pikiran orang
lain dalam menerangkan sebuah gagasan atau pandangan tanpa menyebutkan sumber-
sumbernya, menganggap bahwa idea tau logika sebagai ideatau jalan pikirannya sendiri.
Ketiga, plagiarisme mengklaim pekerjaan yang dilakukan bersama yang kemudian diklaim
sebagai penelitian pribadi.

Ide menulis karya ilmiah bisa lahir setelah membaca karya tulis atau penelitian yang
telah ada sebelurmnya, baik yang diterbitkan ataupun tidak diterbitkan. Oleh karena itu,
penulis harus memahami etika penulisan. Wibowo (2006) mengungkapkan bagi seorang
penulis etika penulisan merupakan takdir yang tidak bisa ditolak, karena didalamnya
terkandung nilai kemurnian dan nilai ketulusan. Nilai kemurnian memperlihatkan penulis
menghormati pembaca dengan tidak membodohi, menggurui, membuat keruh atau
membingungkan pembacanya. Sedangkan nilai ketulusan erat hubungannya dengan aspek
originalitas sebuah gagasan, yakni pengungkapan secara jujur dan tulus jika kita mengutip
atau memakai gagasan orang lain. Sikap tidak jujur melahirkan istilah plagiarismenya, yaitu
kegiatan menyalin, menjiplak, atau mengambil pendapat orang lain sebagai miliknya.

C. Yang Tergolong Plagiarisme

Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia


Utorodewo dkk. Menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:

1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.

2. Mengakui gagasan orang lain sebagai emikiran sendiri.

3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.


4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri.

5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-
usulnya.

6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan


sumbernya.

7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat


dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

8. Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya
dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut
diambil persis dari tulisan lain dan.

D. Yang Tidak Tergolong Plagiarisme

Adapun tindakan yang tidak tergolong plagiarism, yaitu:

1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.

2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan
memberikan sumber jelas.

3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian
kutipan dan menuliskan sumbernya.

E. Cara Efektif Menghindari Plagiarisme

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari plagiarisme, antara lain:

1. Dalam menulis, sebaiknya menggunakan informasi yang berupa fakta umum.

2. Menulis sumber referensi untuk pernyataan-pernyataan yang diacu penulis.

3. Memberi batasan yang jelas bagian manasajakah dalam uraian yang merupakan kutipan
dan bagian mana yang merupakan pernyataan penulis.

4. Jika seorang penulis ingin memperkuat argumennya dengan mengacu pada penyataan
seorang penulis yang telah di terbitkan, maka ia harus menyatakan dengan tegas dari
sumber mana kutipan tersebut diambil (Winarno, 2007).
5. Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah kita, walaupun mungkin sangat tidak bagus
untuk dibaca apalagi di publikasikan dalam jurnal ilmiah. Sebagai seorang pembelajar,
tentu kita akan berusaha keras agar karya tulis ilmiah yang dibuat mendapat tempat di
mata orang-orang terhormat. Perlu kerja keras, belajar tiada henti dan jangan malu untuk
bertanya kepada ahlinya.

6. Agar kita tak terkena penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap hari.
Menulis pemikiran sendiri agar suatu saat dapat kita rangkai menjadi kalimat yang efektif
dalam karya tulis ilmiah kita.

7. Tak perlu malu untuk belajar. Jadikan media blog di internet sebagai media belajar
menulis ilmiah. Mungkin awalnya terkesan alamiah, tetapi akan berubah menjadi ilmiah
bila kita focus dengan apa yang kita tuliskan. Banyak pembaca karya tulis orang lain dan
berupaya keras mencari referensi, baik dari buku ataupun jurnal ilmiah terpercaya untuk
mendukung teori.

8. Bukankah buku merupakan salah satu produk dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis
dari proses yang alamiah?.

9. Tak ada penulis yang langsung bisa menulis. Apalagi menulis sebuah karya tulis ilmiah
yang merupakan hasil dari sebuah penelitian yang tentu membutuhkan ketelitian dan
kesabaran. Tidak bisa menggunakan cara-cara instan, sebab ada metodologi penelitian
yang harus dilalui, dan.

10. Tidak mudah membuat sebuah karya tulis ilmiah. Kita harus sering berlatih menulis dan
berupaya keras untuk menulis seotentik mungkin bahwa ini adalah hasil dari originalitas
pemikiran sendiri dan bukan pemikiran orang lain yang kita akui sebagai tulisan sendiri.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penyusunan makalah ini, maka dapat disimpulkan:

1. Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-ide atau


kata-kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya. Sedangkan
definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang
mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya oran lain dan menjadikannya
karya sendiri tanpa sepengatahuan atau izin sang pemiliknya.

2. Banyak sekali contoh dari tindakan penjiplakan, salah satunya yaitu menggunakan atau
mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan terhadap
sumber secara benar dan lengkap.

3. Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam meghindari tindakan plagiarism, salah
satunya yaitu dengan membiasakan diri untuk menulis setiap hari dengan mematuhi etika
karya ilmiah.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, pemakalah menyarankan:

1. Janganlah melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism), karena secara tidak sadar kita
telah melanggar hukum dan merugikan orang yang karyanya telah kita jiplak.

2. Sebaiknya dalam membuat suatu karya ilmiah yang menggunakan ide-ide atau kata kata
orang lain, seorang penulis dapat meyebutkan sumber informasi tersebut dengan jelas.

3. Agar kita tidak terkena penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap hari.
Menulis pemikiran sendiri agar suatu saat dapat kita rangkai menjadi kalimat yang efektif
dalam karya tulis ilmiah kita. Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah kita,
walaupun mungkin sangat tidak bagus untuk dibaca apalagi dipublikasikan dalam jurnal
ilmiah. Sebagai seorang pembelajar, tentu kita akan berusaha keras agar karya tulis
ilmiah yang dibuat mendapat tempat di mata orang-orang terhormat. Perlu kerja keras,
belajar tiada henti dan jangan malu untuk bertanya kepada ahlinya.
DAFTAR PUSTAKA

1) Fitriyah, Mahmudah & Hindun. 2012. Bahasa Indonesia Budayaku. Depok: Nufa Citra

Mandiri.

2) Utorodewo, Felicia, dkk. 2007. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah.

Jakarta:Lembaga Penerbit FEUI.

3) Wibowo, Wahyu. 2006. Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: PT Kompas Media.

4) http://jumadibismillahsukses.blogspot.com/2012/11/etika-karya-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai