Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ETIKA DALAM PENULISAN ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah

Dosen Pengampu: Maemuroh, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Djasmine Satia Haningrum (218610336)


2. Euis Komala Sari (208610306)
3. Saepul Mahmur (208610324)
4. Sri Rahayu (208610328)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

ARRAHMANIYAH

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada
nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di
dunia dan di akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini di susun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Karya
Ilmiah dan sebagai bahan ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga
bermanfaat.

Makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran
dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen mata kuliah
Penulisan Karya Ilmiah yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Parungpanjang, 21 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

A. Pengertian Etika Karya Ilmiah ........................................................... 3


B. Tujuan Etika Karya Ilmiah................................................................. 4
C. Fungsi Etika Karya Ilmiah ................................................................. 4
D. Etika Penelitian Karua Ilmiah ............................................................ 4
E. Pelanggaran Etika Publikasi Karya Ilmiah ........................................ 10

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 16

A. Kesimpulan ........................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memeparkan suatu
pembahasan secara ilmah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah biasanya ditulid untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan
untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah seringmengangkat tema seputar hal-
hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut
sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya
pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Ada banyak jenis karya ilmiah, diantaranya yaitu mkalah, tesis, laporan
penelitian dan lain-lain, karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah
persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa sedangkan
karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku. Sering
kali kita jumpai penulis suatu karya ilmiah yang dalam penulisannya tidak
memperhatikan etika dalam karya ilmiah, yaitu meniru atau mengambil hasil karya
orang lain tanpa menebutkan sumbernya. Pada kita tahu, bahwa seorang penulis
selain harus dapat menyajikan karya ilmiahnya dengan metodologi yang baik dan
benar, penulis juga di tuntut supaya dapat memenuhi etika karya ilmiah tersebut.
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan seorang penulisan dalam
melakukan penjiplakan (plagiarism). Oleh karena itu tim prmkalah akan membahas
materi mengenai etika karya ilmiah sejatinya harus dimiliki oleh setiap penulis.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan etika karya ilmiah?
2. Apa tujuan etika karya ilmiah?
3. Apa fungsi etika karya ilmiah?
4. Bagaimana etika penulisan karya ilmiah?
5. Apa saja pelanggaran dalam etika publikasi karya ilmiah?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian karya ilmiah.
2. Menjelaskan tujuan etika penulisan karya ilmiah.
3. Menjelaskan fungsi etika peneliti.
4. Menjelaskan bagaimana etika penulisan karya ilmiah.
5. Menjelaskan pelnggaran etika publikasi karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Karya Iimiah
Etika berasal dari Bahasa Yunani ethos, yang merupakan nilai-nilai dan norma-
norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengalur
tingkah lakunya. Etika juga berkaitan dengan ahlak (moral) yang baik dan yang
buruk. Nilai dan norma bersumber dari agama yang mengatur perilaku manuasia
yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kode etik merupakan
seperangakat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma
ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan. Sedangkan karya ilmiah
atau tulisan ilmiah merupakan karya seorang ilmuan (yang berupa hasil
pengemmbangan) yang mengembangkan ilmu pengetahuan. Teknologi dan seni
yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan
orang lain sebelumnya.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan
terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakain bahan atau
pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai rujukan dapat di identik
dengan pencurian. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindakan
kecurangan yang lazim disebut dengan plagiat. Plagiat merupakan tindakan
kecurangan yang yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang
diakui sebagai hasil tulisan atau pemikiran sendiri. Oleh sebab itu, penulis skiripsi
dan tesis wajib membuat dan mencantumkan pernyataan dalam skiripsi, tesis atau
disertasinya bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilan tulisan atau
pemikiran orang lain.
Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan,
gambar, dan tabel). penulis wajib meminta izin kepada pemilik tersebut. Permintaan
izin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis
harus menyebutkan sumbernya dan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil
secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi alau dikembangkan. Nama sumber data
atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak boleh dicantumkan

3
4

apabila pencamtuman nama tersehut dapat merugikan sumber data atau informan.
Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam bentuk nama
samaran.
B. Tujuan Etika Karya Ilmiah
Tujuan dari etika karya ilmiah antara lain:
1. Menjamin akurasi temuan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
2. Untuk melindungi haki peneliti.
3. Untuk melindungi objek peneliti dari pemalsuan dan kerusakan.
4. Menegakkan etika moral dalam berperilaku.
C. Fungsi Etika Karya Ilmiah
Etika karya ilmiah memiliki fungsi antara lain:
1. Sebagai bagian sistem iptek yang menentukan kemajuan ilmu
pengetahuan.
2. Memelihara hati nurani diri peneliti dengan berpegang pada moralitas
peneliti.
3. Mengawal penghormatan pada nilai-nilai etika dalam penelitian.
4. Membangun iklim penelitian yang sehat, kuat dan bermartabat.
D. Etika Penulisan Karya Ilmiah

Etika penulisan adalah hal yang lebih dari pada masalah teknis penulisan itu
sendiri. la sudah bicara tentang apa yang seharusnya dilakukan dan yang tidak.
Seseorang secara teknis, boleh telah menulis dengan cara yang benar, namun tetap
ada resiko melanggar etika penulisan ilmiah. Etika lebih menyentuh hati daripada
nalar pikiran.

1. Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan
metode dan prosedur penelitian publikasi hasil. Dalam melakukan penelitian
atau penulisan karya ilmiah, kejujuran sangat dibutuhkan mengenai bagaimana
peneliti mengumpulkan data, melaksanakan metode dan prosedur penelitian,
mengumpulkan sumber atau referensi data berupa bahan pustaka, serta
bagaimana peneliti mempublikasikan hasilnya.
5

Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Apabila


terdapat kekurangn atau kegagalan dalam melaksanakan metode penelitian,
peneliti harus mengakui secara jujur akan hal tersebut. Dengan di akuinya
kekurangan oleh peneliti, akan dapat diberikan saran atau kritik yang
membangun bagi peneliti atau penelitian-penelitian berikutnya.
Dalam melakukan penelitian, antara peneliti satu dengan peneliti lainnya
memilki tugas atau pekerjaan yang berbeda-beda. Maka dari itu, jangan
mengakui atau merebut pekerjaan rekan peneliti lain sebagai pekerjaan anda.
Karena hal ini dapat membuat rekan peneliti lain merasa terganggu atas klaim
anda.
2. Objektivitas
Upayakan minimalisasi kesalahan dengan cara:
a. Rancangan percobaan
Sebelum melakukan percobaan atau penelitian, membuat rancangan
percobaan dapat membantu atau memudahkan peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Selain itu rancangan juga dapat meminimalkan tingkat
kesalahan dalam penelitian, karena segala sesuatu yang sebelumnya sudah
dirancang akan mudah diaplikaikan dan sedikit terhindar dari kesalahan.
b. Analisis dan interpretasi data.
c. Penilaian ahli/rekan peneliti.

Dalam sebuah penelitian yang sedang dilakukan ataupun sudah selesai


dilakukan apabila mendapat penilaian dari ahli penelitian atau rekan
peneliti lain akan dapat meminimalisasikan tingkat kesalahan pada
penelitian tersebut. Penilaian yang diberikan biasanya dapat berupa pujian
atau kritikan maupun saran. Saran atau kritikan tersebut yang dapat
membangun sebuah penelitian agar dapat menjadi penelitian yang
menghasilkan bukti atau data yang relevan.

d. Keputusan pribadi
e. Pengaruh pemberi dana/sponsor
6

Dana merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi


berlangsungnya sebuah penelitian.Besar atau kecilnya dana yang tersedia
sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya sebuah
penelitian.Apabila dana yang diberikan oleh sponsor cukup besar maka
dana tersebut akan lebih memberikan banyak manfaat bagi
peneliti.Peneliti yang baik dan profesional akan menggunakan dana
penelitian hanya untuk keperluan penelitain,maka dari itu dana yang
tersedia cukup besar apabila digunakan dengan baik,peneliti dapat
melukukan penelitian yang berhasil.

3. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian. Dalam melakukan penelitian tentu saja
pihak peneliti akan melakukan janji atau perjanjian dengan pihak lain, yang
mana perjanjian ini berhubungan dengan proses penelitian baik dalam
pengumpulan data maupun metode dan prosedur penelitian. Ketika peneliti
melakukan perjanjian dengan pihak lain, maka peneliti harus menepati janji
tersebut. Apabila perjanjian yang telah dibuat diingkari oleh peneliti maka akan
merusak integritas peneliti itu sendiri.
Lakukan penelitian dengan tulus. Penelitian yang dilakukan dengan tulus
atau dengan kata lain sesuai keinginan atau hati nurani peneliti, maka penelitian
akan berjalan secara efektif dan efisien.
Upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan. Penelitian
merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan pikiran dan perbuatan secara
konsisten atau tidak berubah-ubah. Pikiran peneliti yang berubah-ubah akan
mengakibatkan penelitian tidak berjalan secara efektif dan efisien, dan hal
tersebut juga dapat menyebabkan hasil penelitian yang tidak relevan.
4. Ketelitian
Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian. Ketelitian
dalam sebuah penelitian merupakan point yang sangat penting. Ketelitian ini
muncul karena adanya rasa kepedulian dari penelii. Bentuk dari ketelitian ini
bisa dilakukan dari hal-hal yang sangat mudah dan simpel. Contoh mencatat
pekerjaan yang akan dilakukan tiap peneliti. Misalnya kapan dan di mana
7

pengumpulan data dilakukan. Selain itu, catat alamat korespondensi


responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.
5. Keterbukaan
Dalam membuat suatu karya ilmiah, seorang peneliti harus bisa
mempertanggungjawabkan penelitian yang kita lakukan dengan cara
menginterpretasikan hasil dari penelitian tersebut ke dalam bentuk laporan.
Hasil dari penelitian yang telah dibuat ini nantinya diharapkan akan berguna
bagi para pembaca dan menjadi salah satu sumber acuan peneliti-peneliti
lainnya dalam melakukan penelitian selanjutnya. Untuk itu, dalam menuliskan
hasil laporan penelitiannya, seorang peneliti harus terbuka dalam berbagi data,
hasil, ide, alat dan juga sumber daya penelitian terhadap para pembaca. Selain
itu, peneliti juga harus terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru yang
disampaikan oleh para pembaca meskipun pada akhirmya masukan tersebut
tidak diterima karena adanya perbedaan pendapat.
6. Penghargaan terhadap HAKI
Penelitian dilakukan untuk membuktikan apakah teori-teori yang ada
sesuai dengan kenyataannya atau tidak. Jika hasil dari penelitian tersebut tidak
sesuai dengan teori yang ada. maka dapat terjadi munculnya teori yang baru.
Untuk dapat membuktikan apakah teori-teori yang ada sesuai dengan
prakteknya. peneliti tentu membutuhkan referensi dari berbagai pihak sebagai
lanadan teori yang ingin digunakan dalam menunjang proses penelitiannya.
Referensi-referensi yang digunakan oleh peneliti harus diruliskan secara jelas
sumbernya dalam laporan penelitian. Para peneliti harus memperhatikan paten,
copyrights dan bentuk hak-hak intelektual lainnya. Tidak boleh menggunakan
data, metode atau hasil yang belum dipublikasi tanpa izin penelitinya. Jika
peneliti tidak memperhatikan hak kekayaan intelekual dalam melakukan
penelitiannya. maka hasil penelitian tersebut dapat tergolong ke dalam plagiasi.
Oleh sebab itu, peneliti harus menuliskan semua narasumber yang memberikan
kontribusi pada penelitiannya.
8

7. Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden)

Sebuah penelitian pastinya memuat atau menyajikan berbagai data sebagai


pendukung dari hasil penelitiannya. Namun,jika data tersebut menyangkut data
pribadi,kriminal dan lain sebagainya yang dianggap sebagai rahasia oleh
responden, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan tersebut. Contohnya
peneliti melakukan suanu studi kasus pada suatu perusahaan dimana data yang
diberikan oleh perusahaan merupakan data rahasia perusahaan, maka peneliti
harus menjaga kerahasiaan tersebut misal dengan tidak menyebutkan nama
perusahaan atau menggantinya dengan nama samaran.

8. Publikasi yang Terpercaya

Dalam mempublikasikan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya


peneliti menghindari publikasi penelitian yang sama secara berulang-ulang ke
berbagai media (jurnal, seminar).

9. Pembinaan yang Konstruktif

Dalam sebuah penelitian tidak menutup kemungkinan seorang peneliti


mempunyai seorang pembimbing. Peran seorang pembimbing dalam penelitian
adalah memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa ataupun peneliti pemula
yang masih membutuhkan pembimbing. Seorang pembimbing yang baik tidak
memaksakan pendapat ataupun ide yang dia miliki kepada peneliti.
Perkenankan peneliti untuk mengembangkan ide mereka menjadi penelitian
yang berkualitas.

10. Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja

Jika dalam penelitian, peneliti mempunyai tim, maka etika yang harus
dilakukan adalah menghargai dan memperlakukan rekan penelitian dengan
semestinya dan layak. Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota dalam
tim. Peneliti dengan konstribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama,
sedangkan yang lain menjadi penulis kedua dan selanjutnya.
9

11. Tanggung Jawab Sosial

Upayakan penclitian yang disusun berguna demi kemaslahatan


masyarakat, meningkatkan taraf hidup, memudahkan serta membuat aktivitas
kehidupan menjadi lebih efisien dan efektif, meringankan beban hidup. serta
bertanggung jawab mendampingi masyarakat dalam mengaplikasikan hasil
penelitian.
12. Tidak Melakukan Diskriminasi
Hindari melakukan pembedaan pada rekan kerja atau mahasiswa karena
jenis kelamin, ras, suku dan faktor-faktor lain yang tidak ada hubungannya
dengan kompetensi dan integritas ilmiah.

13. Kompetensi

Setiap peneliti mengharapkan hasil penelitian berupa karya ilmiah yang


baik, andal. dapat diterima dan bermanfaat bagi khalayak umum. Kompetensi
dan keahlian diperlukan untuk menghasilkan karya ilmiah yang semakin baik
kedepannya. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Semakin sering seseorang melakukan pembelajaran dan penelitian, maka
hasil penelitiannya akan semakin baik di kemudian hari. Hal ini dikarenakan
pengalaman dan pengetahuan yang bertambah ikut andil dalam
pengembangan cara berpikir serta teknik peneliti. Peningkatan kompetensi
juga dapat dilakukan dengan pembelajaran seumur hidup yang terus
dilakukan secara bertahap hingga mahir dalam melakukan penelitian.

14. Legalitas

Peneliti haruslah memahami dan mematuhi segala peraturan institusional


dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan penelitian agar tidak
merugikan banyak pihak, baik diri sendiri maupun orang lain. Aturan legalitas
ini, biasanya terkait dengan hak cipta. Peneliti diharuskan untuk selalu
meminta izin sebelum mengambil data bahan penelitian baik secara langsung
ataupun dengan menyebutkan nama/sumber penelitian dalam hasil karya
ilmiahnya.Pemerintah telah mengatur secara tegas mengenai aspek legalitas
10

ini dalam undang-undang. terdapat sanksi yang pasti dalam setiap


pelanggaran etika penulisan karya ilmiah mulai dari pencabutan karya ilmiah
hingga hukuman denda dan kurungan.

E. Pelanggaran Etika Publikasi Karya IImiah


1. Resecrch Froud: Fabrikasi dan Falsifikasi Data

Salah satu dari berbagai pelanggaran etika termasuk kecurangan yang


sering terjadi dalam penelitian (Scientific misconduct) adalah fabrikasi dan
falsifikasi. Tindakan fabrikasi dan falsifikasi merupakan jenis kesalahan karena
unsur kesengajaan. Kedua kegiatan ini juga termasuk ke dulam jenis
pelanggaran etika terhadap isi dikarenakan pelanggaran ctika dan kecurangan
yang dilakukan terkait dengan data penelitian.

Menurut Sudigdo Sastroasmoro dalam editorial yang berjudul beberapa


catatan tentang plagiarisme menjelaskan bahwa fubrikasi (fabrication)
merupakan tindakan yang membuat data fiksi menjadi seolah-olah ada. Hal ini
berarti tidakan fabrikasi membuat hasil penelitian menjadi tidak valid karena
sampel yang tidak benar. Menciptakan data sendiri demi kebutuhan bahan
penelitian yang jelas jelas tidak diperobehkan.

Ada kalanya data penelitian yang peneliti dapatkan cenderung tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, keinginan memanipulasi agar
data sesuai dengan kehendak penelitipun bermunculan. Salah satunya yang
disebut dengan falsifikasi data. Falsifikasi (falsification) menupakan tindakan
merubah data. menjadikan data agar seperii yang diinginkan oleh penulis.
Dengan kata lain dapat diartikan dengan memanipulasi data yang diperoleh.
Data yang digunakan dalam suatu penelitian hendaklah merupakan data yang
valid dan jujur agar hasil penelitian dapat menggambarkan yang sebenarnya.
Jika data yang diguanakan merupkan data manipulasi, maka hasil penelitian
yang didapatkan akan salah, menyesatkan dan menyimpang dari kenyataan.
11

2. Memanfaatkan Data/Informasi Bukan dari Sumber Asal

Data menjadi hal penting dan tidak terlewatkan di dalam suatu penelitian.
Data dalam penelitian sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan
data sekunder.Data primer merupakan data yang didapat secara langsung dari
sumbernya.Sebagai contoh adalah data yang didapat secara langsung melalui
kuisioner,hasil observasi maupun wawancara. Cara mendapatkan data primer,
peneliti berinteruksi langsung dengan objek penelitian. Data sekunder
merupakan data yang didapat tidak secara langsung, yaitu melalui perantara
berupa media, seperti mengakses data dokumen melalui internet. mendapatkan
data melalui laporan keuangan dan lainnya.

Kecurangan atau pelanggaran etika terhadap penelitian terkait dengan data


sekunder adalah memanfaatkan data/informasi bukan dari sumber asalnya.
Memanfaatkan data.informasi bukan dari sumber asalnya yang dimaksud
secara negatif adalah dengan tidak mencantumkan sumber inormasi kedua
dalam rantai data dari sumber data yang diambil olch peneliti.Dengan kata
lain,peneliti hanya mengambil data penelitian yang teliti orang lain melalui
penelitian orang lain dengan tidak mencantumkan sumber.

3. Salami Slicing

Salami Slicing merupakan salah satu dari tindak pelanggaran publikasi


karya ilmiah, hal tersebut dapat terjadi apabila terdapat sebuah studi yang
berskala besar namun studi tersebut dibagi menjadi dua publikasi yang
terpisah. Hal tersebut dapat menimbulkan kepercayaan kepada pembaca bahwa
sampel yang digunakan pada dua publikasi tersebut merupakan sampeI yang
berbeda padahal hal tersebut tidaklah benar. Adapun hal lain yang menyangkut
permasalahan salami slicing ini adalah data augmentation, pada data
augmentation dapat terjadi apabila seorang penulis melakukan penulisan karya
ilmiah lalu karya tersebut dipublikasikan namun selanjutnya penulis terus
memperdalam penelitian karya ilmiah tersebut dengan hanya menambahkan
atau memperdalam data-data terkait lalu mengklaim penelitian tersebut sebagai
12

penelitian baru. Salami slicing dan data augmentation keduanya berpotensi


menimbulkan pelanggaran hak cipta karena data atau teks yang tampil dilebih
dari satu copywrited publication.

4. Pelanggaran Hak Kepenulisan, Kepemilikan dan Ucapan Terimakasih

Pelanggaran hak kepenulisan sering terjadi ketika seorang penulis hanya


berfokus untuk menyusun karya ilmiahnya tanpa memerhatikan untuk
mencantumkan sumber atau data yang ia peroleh untuk dapat menyusun
karyanya tersebut. Tentu saja lindakan ini akan berakibat fatal kepada penulis
terlebih apabila seorang penulis tersebut telah berkecimpung dalam dunia
pendidikan dan telah memiliki nama besar. Untuk itu perlu adanya sikap mawas
diri dalam penyusunan suatu karya ilmiah,adapun hal-hal yang dapat dilakukan
untuk menghindari hal tersebut salah satunya adalah dengan membuat kutipan
langsung atas sebuah pemyataan milik orang lain.Selain mengenai
pencantuiman,dalam karya ilmiah seorang penulis juga harus memerhatikan
mengenai ueapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak dalam proses penulisan karyailmiah,hal ini
dianggap penting sebagai salah satu etika karena sebuah karya ilmiah yang akan
dipublikasikan merupakan sesuatu yang prestisius dan akan membawa dampak
terhadap citra diri penulis maupun mama baik dari suatu lembaga organisasi
yang telah membantu dalam penulisan karya ilmiah.

5. Publikasi Ganda

Publikasi ganda merupakan praktik kecurangan dalam etika karya ilmiah


dimana hal tersebut terjadi ketika seorang penulis karya ilmiah mengirimkan
data yang sama ke lebih dari satu penerbit tanpa adanya pemberitahuan kepada
penerbit sebelumnya.Adapun pelanggaran lainnya yang terkait publikasi ganda
adalah redundant publication, rehumdant publication timbul apabila penulis
menerbitkan karya ilmiah dengan data yang sama dengan penelitian
sebelumnya namun penulis hanya mengganti beberapa teks dalam penulisan
karya ilmiah tersebut seperti adanya perbedaan kalimat dalam bab
13

pendahuluan. Contoh lainnya terkait hal ini pun terjadi di lingkungan


universitas, yakni seorang mahasiswa yang mengajukan sebuah penelitian
karya ilmiah untuk mata kuliah tertentu namun penelitian tersebut sebenarnya
sudah diajukan untuk mata kuliah lain, kasus seperti ini pun sudah banyak
terjadi dan memiliki respon yang berbeda-beda terkait peraturan universitas
yang berlaku.

6. Konflik Kepentingan

Dalam melakukan penulisan karya ilmiah, seorang penulis tidak boleh


melibatkan konflik kepentingan golongan tertentu maupun pribadi penulis
dalam melihat permasalahan serta mencari solusi atas isu yang terdapat dalam
penulisan. Hal ini disebabkan karena dalam penulisan karya ilmiah seorang
penulis dituntut untuk adil serta bijaksana dalam mencari solusi terkait
permasalahan yang diangkat. Selain karena itu. penulis dalam karya ilmiah
dituntut objektif karena hasil karya tersebut akan dipublikasikan ke masyarakat
schingga akan membentuk opini publik terkait isu yang diangkat yang tentu
saja hal ini akan berhubungan dengan kepercayaan masyarakat terhadap dunia
ilmiah serta stubilisasi kondisi masyarakat.

7. Plagiarisme
a. Definisi Plaglarisme

Plagiarisme adalah tindakan menyalin sebagian atau scluruh hasil karya


orang lain baik secara sengaja maupun tidak sengaja tanpa mencantumkan
sumber yang didapat untuk penulisan karya tersebut, schingga seakan-
akan karya tersebut merupakan murni dari hasil penelitian diri sendiri.

b. Jenis Plagiarisme
1) Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek yang Dicuri.
a. Plagiarisme Ide: Mengambil ide yang sudah ada tanpa menyebut
sumber dengan jelas.
b. Plagiarisme isi (data penelitian): Mengambil data penelitian
orang lain.
14

c. Plagiarisme kata, kalimat, paragraph.


d. Plagiarisme total
e. dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai.
c. Pencegahan Plagiarisme
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah
terjadinya plagiarisme pada karya tulis, antara lainsebagai berikut.
1) Kejujuran pada diri seorang penulis. Kejujuran merupakan dasar
untuk menegakkan kebenaran, termasuk menegakkan dan
membangun kebenaran ilmiah sangat diperlukan kejujuran.
Kejujuran merupakan nilai nurani (lubuk hati yang paling dalam)
yang hakekatnya tidak bisa dibuat-buat,tetapi bisa ditempa melalui
pendidikan moral atau mental. kemudian diperkaya dengan ilmu
pengetahuan.Suatu kejujuran yang hakiki hanya diketahui secara
pasti oleh diri sendiri dan oleh Allah, sedangkan orang lain hanya
bisa mengetahi ekspresi dari kejujurannya itu. Hanya diri sendiri dan
Allah yang benar-benar tahu bahwa materi yang dikemukakan dalam
bentuk kalimat ataupun data pada karya tulisnya itu asli milik dirinya
atau bersumber dari karyatulis orang lain.Kadang-kadang seorang
penulis ingin mengemukakan kalimat (konsep, teori, ataupun
pemyataan) serta data (baik gambar maupun angka) yang bersumber
dari tulisan orang lain, namun tidak tahu cara merujuk sumber secara
benar. Di sinilah diperlukan ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan tata tulis: membuat kalimat yang benar, mengutip kalimat
baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung, mengutip
gambar dan/atau angka, dan lain sebagainya.
2) Pengakuan terhadap karya orang lain. Pengakuan terhadap karya
orang lain yang dijadikan bahan pustaka merupakan salah satu
tindakan jujur seorang penulis karena hal ini merupakan salah satu
faktor yang memengaruhi berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pengakuan terhadap karya orang lain dapat terekspresikan
15

pada cara pengutipan kalimat dan data yang dituangkan dalam isi
tulisan, cara penulisan daftar pustaka,dan pada kata pengantar
maupun sanwacana.
3) Meningkatkan peran pendidik dalam mencegah plagiarisme. Pendidik
dalam segala tingkatan institusi pendidikan memiliki kewajiban
membimbing anak didiknya dalam segala aspek pendidikan dan
pengajaran sesuai dengan kurikulumnya. Seorang pendidik yang diberi
tugas pimpinan untuk membimbing anak didiknya dalam penulisan
karya tulis ilmiah atau skripsi harus menjalankan peranannya secara
baik dan penuh tanggungjawab. Peranan seorang pembimbing sangat
banyak, antara lain:
a. Memberi ide penelitian atau karya tulis ilmiah ketika siswa yang
dibimbingnya tidak mempunyai ide yang sesuai dengan bidangnya.
b) Memberikan arahan tentang garis besar atau kerangka isi karya tulis
ilmiah yang akan dibuat.
c) Membimbing tata cara penulisan dan metode penelitian yang sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai,
d) Membimbing cara pengolahan dan penyajian data yang akan
dituliskan dalam karya tulis ilmiahnya.
e) Memberikan arahan tentang interpretasi serta pembahasan data yang
telah diperoleh.
f) Membaca secara teliti semua yang dituliskan bimbingannya dalam
karya tulis ilmiah.
g) Memberikan masukkan atau koreksi terhadap segala kekurangan
yang dijumpai pada karya tulis bimbingannya mencakup kaidah
penulisan kalimat, cara merujuk suatu sumber pustaka, dan kaidah
keilmuan,
h) Memberikan teladan atau contoh yang baik dan benar berkaitan
dengan pembuatan karya tulis ilmiah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika penulisan karya ilmiah adalah norma atau standar aturan penulisan karya
ilmiah yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh penulis tentang aturan
penulisan karya ilmiah.
Beberapa etika yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah karya ilmiah
seperti kejujuran, objektivitas, integritas, ketelitian, keterbukaan, dan lain-lainnya.
Disamping itu juga, terdapat beberapa pelanggaran yang disengaja maupun tidak
disengaja yang biasa ditemukan dalam penulisan karya ilmiah, yakni fabrikasi dan
falifikasi data, pemanfaatan data dari sumber yang tidak jelas, Salami Slicing,
publikasi ganda, dan plagiarisme
B. Saran
Sebaiknya dalam membuat karya ilmiah yang bersumber dari tulisan seseorang
jangan pernah lupa untuk mencantumkan sumber asal tulisan tersebut supaya
penulis karya ilmiah tidak dikenakan sanksi pelanggaran atas etika karya ilmiah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, R., et al. 2019. Etika Penulisan Ilmiah. Bandung: Universitas


Padjadjaran.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
Tanjung, Bahdin Nur, dan Ardial. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana Prena Media Group.

17

Anda mungkin juga menyukai