Anda di halaman 1dari 10

MATERI

Fabifikasi

DOSEN MATA KULIAH : Dr. Saida rauf, S Kep., M.Sc

Di susun oleh kelompok 3

1. Ratna lanuru
2. Kuntari amina asri
3. Wa sarida
4. Eka renwarin
5. Saida tuankotta
6. Gusmawati
7. Septyadi A Marahina
8. Rizki e tomagola

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHEHATAN KEMENKES MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad S.A.W karena
berkat rahmat dan hidayatnya kita selalu berada dalam lindungannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas presentasi kelompok kami
dalam mata kuliah Karya tulis Ilmiah dengan materi “Fabrikasi”. Penyusun juga meminta maaf
apabila dalam penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Penyusun mengharapkan kritik dan sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca pada
umumnya.

Masohi, 19 Agustus 2019


Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................................................

Daftar isi ...................................................................................................................................

Bab I Pendahuluan

a. Latar belakang ..............................................................................................................


b. Rumusan masalah .........................................................................................................
c. Tujuan penulisan ...........................................................................................................
Bab II Pembahasan
a. Pengertian etika karya ilmiah .......................................................................................
b. Pelanggaran Etika Karya Ilmiah “Research Fraud: Fabrikasi ..........................................
Bab III Penutup
a. Kesimpulan ...................................................................................................................
b. Saran .............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah
biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan
kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika
tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah
ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama,
tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan
penelitian lanjutan.

Seringkali kita jumpai penulis suatu karya ilmiah yang dalam penulisannya tidak
memperhatikan etika dalam karya ilmiah, yaitu meniru atau mengambil hasil karya orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya. Padahal kita tahu, bahwa seorang penulis selain harus dapat
menyajikan karya ilmiahnya dengan metodologi yang baik dan benar, penulis juga dituntut
supaya dapat mematuhi etika karya ilmiah tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya
pencegahan seorang penulis dalam melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism). Oleh karena
itulah, tim pemakalah akan membahas materi mengenai etika karya ilmiah yang sejatinya harus
dimiliki oleh setiap penulis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika karya ilmiah?
2. Apa itu Fabrikasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian etika karya ilmiah.
2. Menjelaskan Pelanggaran Etika Karya Ilmiah “Research Fraud: Fabrikasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Karya Ilmiah


Etika berasal dari Bahasa Yunani ethos, yang merupakan nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika
juga berkaitan dengan ahlak (moral): yang baik dan yang buruk. Nilai dan norma bersumber
dari agama yang mengatur perilaku manuasia yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan.Kode etik merupakan seperangakat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan
karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan
yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan.Sedangkan karya ilmiah atau
tulisan ilmiah merupakan karya seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan,
kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap
bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakain bahan atau pikiran dari suatu
sumber atau orang lain yang tidak disertai rujukan dapat didentik dengan pencurian.Penulis
karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindakan kecurangan yang lazim disebut dengan
plagiat. Plagiat merupakan tindakan kecurangan yang yang berupa pengambilan tulisan atau
pemikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikiran sendiri. Oleh sebab itu,
penulis skiripsi dan tesis wajib membuat dan mencantumkan pernyataan dalam skiripsi,tesis
atau disertasinya bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran
orang lain.
Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar, dan
tabel), penulis wajib meminta izin kepada pemilik tersebut. Permintaan izin dilakukan secara
tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dan
menjelaskan apakah bahantersebut diambil secara utuh,diambil sebagian, dimodifikasi atau
dikembangkan.Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak
boleh dicantumkan apabila pencamtuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau
informan. Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam bentuk nama
samaran.
B. Pelanggaran Etika Karya Ilmiah “Research Fraud: Fabrikasi ”
Rekaan data (Fabrikasi) adalah menciptakan atau membuat informasi yang sebenarnya
tidak ada. Fabrikasi juga dilakukan terhadap data. Data yang difabrikasi disebut
sebagai data fiktif.
Fabrikasi adalah tindakan membuat data dari yang tidak ada menjadi seolah-olah ada
(pemalsuan hasil penelitian) yaitu mengarang, mencatat dan/atau mengumumkan hasil
penelitian tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian. Kita mengarang suatu data
tanpa ada penelitian terlebih dahulu. Misalkan kita menyajikan data persebaran penduduk di
suatu wilayah tetapi kita hanya mengira-ngira saja tanpa melakukan sensus atau survey atau
mengambil data dari instansi terkait.
Salah satu dari berbagai pelanggaran etika termasuk kecurangan yang sering terjadi dalam
penelitian (Scientific misconduct) adalah fabrikasi .Tindakan fabrikasi merupakan jenis
kesalahan karena unsur kesengajaan. kegiatan ini juga termasuk ke dalam jenis pelanggaran
etika terhadap isi dikarenakan pelanggaran etika dan kecurangan yang dilakukan terkait
dengan data penelitian.
Menurut Sudigdo Sastroasmoro dalam editorial yang berjudul beberapa catatan tentang
plagiarisme menjelaskan bahwa fabrikasi (fabrication) merupakan tindakan yang membuat
data fiksi menjadi seolah-olah ada. Hal ini berarti tidakan fabrikasi membuat hasil penelitian
menjadi tidak valid karena sampel yang tidak benar. Menciptakan data sendiri demi kebutuhan
bahan penelitian yang jelas jelas tidak diperobehkan.
Ada kalanya data penelitian yang peneliti dapatkan cenderung tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan. Oleh karena itu, keinginan memanipulasi agar data sesuai dengan kehendak
penelitipun bermunculan. Salah satunya yang disebut dengan falsifikasi data. Falsifikasi
(falsification) merupakan tindakan merubah data, menjadikan data agar seperti yang diinginkan
oleh penulis. Dengan kata lain dapat diartikan dengan memanipulasi data yang diperoleh. Data
yang digunakan dalam suatu penelitian hendaklah merupakan data yang valid dan jujur agar
hasil penelitian dapat menggambarkan yang sebenarnya. Jika data yang diguanakan
merupkan data manipulasi, maka hasil penelitian yang didapatkan akan salah, menyesatkan
dan menyimpang dari kenyataan.

1. Memanfaatkan Data/Informasi Bukan dari Sumber Asal


Data menjadi hal penting dan tidak terlewatkan di dalam suatu penelitian. Data
dalam penelitian sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang didapat secara langsung dari sumbernya. Sebagai
contoh adalah data yang didapat secara langsung melalui kuisioner, hasil observasi
maupun wawancara. Cara mendapatkan data primer, peneliti berinteraksi langsung
dengan objek penelitian. Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara
langsung, yaitu melalui perantara berupa media, seperti mengakses data dokumen
melalui internet, mendapatkan data melalui laporan keuangan dan lainnya.
Kecurangan atau pelanggaran etika terhadap penelitian terkait dengan data
sekunder adalah memanfaatkan data/informasi bukan dari sumber asalnya.
Memanfaatkan data.informasi bukan dari sumber asalnya yang dimaksud secara
negatif adalah dengan tidak mencantumkan sumber inormasi kedua dalam rantai data
dari sumber data yang diambil oleh peneliti. Dengan kata lain, peneliti hanya mengambil
data penelitian yang teliti orang lain melalui penelitian orang lain dengan tidak
mencantumkan sumber.
2. Salami Slicing
Salami Slicing merupakan salah satu dari tindak pelanggaran publikasi karya ilmiah,
hal tersebut dapat terjadi apabila terdapat sebuah studi yang berskala besar namun
studi tersebut dibagi menjadi dua publikasi yang terpisah. Hal tersebut dapat
menimbulkan kepercayaan kepada pembaca bahwa sampel yang digunakan pada dua
publikasi tersebut merupakan sampel yang berbeda padahal hal tersebut tidaklah
benar. Adapun hal lain yang menyangkut permasalahan salami slicing ini adalah data
augmentation, pada data augmentation dapat terjadi apabila seorang penulis
melakukan penulisan karya ilmiah lalu karya tersebut dipublikasikan namun selanjutnya
penulis terus memperdalam penelitian karya ilmiah tersebut dengan hanya
menambahkan atau memperdalam data-data terkait lalu mengklaim penelitian tersebut
sebagai penelitian baru. Salami slicing dan data augmentation keduanya berpotensi
menimbulkan pelanggaran hak cipta karena data atau teks yang tampil dilebih dari satu
copywrited publication.
3. Pelanggaran Hak Kepenulisan, Kepemilikan dan Ucapan Terimakasih
Pelanggaran hak kepenulisan sering terjadi ketika seorang penulis hanya berfokus
untuk menyusun karya ilmiahnya tanpa memerhatikan untuk mencantumkan sumber
atau data yang ia peroleh untuk dapat menyusun karyanya tersebut. Tentu saja
tindakan ini akan berakibat fatal kepada penulis terlebih apabila seorang penulis
tersebut telah berkecimpung dalam dunia pendidikan dan telah memiliki nama besar.
Untuk itu perlu adanya sikap mawas diri dalam penyusunan suatu karya ilmiah, adapun
hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari hal tersebut salah satunya adalah
dengan membuat kutipan langsung atas sebuah pernyataan milik orang lain. Selain
mengenai pencantuman, dalam karya ilmiah seorang penulis juga harus memerhatikan
mengenai ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak dalam proses penulisan karya ilmiah, hal ini dianggap penting
sebagai salah satu etika karena sebuah karya ilmiah yang akan dipublikasikan
merupakan sesuatu yang prestisius dan akan membawa dampak terhadap citra diri
penulis maupun nama baik dari suatu lembaga organisasi yang telah membantu dalam
penulisan karya ilmiah.
4. Publikasi Ganda
Publikasi ganda merupakan praktik kecurangan dalam etika karya ilmiah dimana hal
tersebut terjadi ketika seorang penulis karya ilmiah mengirimkan data yang sama ke
lebih dari satu penerbit tanpa adanya pemberitahuan kepada penerbit sebelumnya.
Adapun pelanggaran lainnya yang terkait publikasi ganda adalah redundant publication,
redundant publication timbul apabila penulis menerbitkan karya ilmiah dengan data
yang sama dengan penelitian sebelumnya namun penulis hanya mengganti beberapa
teks dalam penulisan karya ilmiah tersebut seperti adanya perbedaan kalimat dalam
bab pendahuluan. Contoh lainnya terkait hal ini pun terjadi di lingkungan universitas,
yakni seorang mahasiswa yang mengajukan sebuah penelitian karya ilmiah untuk mata
kuliah tertentu namun penelitian tersebut sebenarnya sudah diajukan untuk mata kuliah
lain, kasus seperti ini pun sudah banyak terjadi dan memiliki respon yang berbeda-beda
terkait peraturan universitas yang berlaku.
5. Konflik Kepentingan
Dalam melakukan penulisan karya ilmiah, seorang penulis tidak boleh melibatkan
konflik kepentingan golongan tertentu maupun pribadi penulis dalam melihat
permasalahan serta mencari solusi atas isu yang terdapat dalam penulisan. Hal ini
disebabkan karena dalam penulisan karya ilmiah seorang penulis dituntut untuk adil
serta bijaksana dalam mencari solusi terkait permasalahan yang diangkat. Selain
karena itu, penulis dalam karya ilmiah dituntut objektif karena hasil karya tersebut akan
dipublikasikan ke masyarakat sehingga akan membentuk opini publik terkait isu yang
diangkat yang tentu saja hal ini akan berhubungan dengan kepercayaan masyarakat
terhadap dunia ilmiah serta stabilisasi kondisi masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Fabrikasi adalah tindakan membuat data dari yang tidak ada menjadi seolah-olah ada
(pemalsuan hasil penelitian) yaitu mengarang, mencatat dan/atau mengumumkan hasil
penelitian tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian.

B. Saran

Sebaiknya dalam membuat karya ilmiah yang bersumber dari tulisan sesorang jangan pernah
lupa untuk mencantumkan sumber asal tulisan tersebut supaya penulis karya ilmiah tidak
dikenakan sanksi pelanggaran atas etika karya ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

 Tanjung, Bahdin Nur, dan Ardial. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana Prena Media Group.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010


Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. 2010.

Anda mungkin juga menyukai