Anda di halaman 1dari 15

KAIDAH DAN ETIKA PENULISAN

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh :

KELOMPOK III

SALFIAH NURFAUZIAH
MARWAH MARLINA
RANI INDAH SARI NURAENI
ARIOKI PEKERTI ANDI PURNAMA

PROGRAM PASCA SARJANA


MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu

pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk

memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya

ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk

membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka

sudah selayaknya tulisan ilmiah mengangkat tema yang baru (aktual) dan belum

pernah ditulis orang lain atau pengembangan dari tema terdahulu yang bisa disebut

dengan penelitian lanjutan.

Ada banyak jenis karya ilmiah, diantaranya yaitu makalah, tesis, laporan

penelitian dan lain-lain. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah

persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Seringkali

kita jumpai penulis suatu karya ilmiah yang dalam penulisannya tidak

memperhatikan etika dalam karya ilmiah, yaitu meniru atau mengambil hasil karya

orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Padahal kita tahu, bahwa seorang penulis

selain harus dapat menyajikan karya ilmiahnya dengan metodologi yang baik dan

benar, penulis juga dituntut supaya dapat mematuhi etika karya ilmiah tersebut. Hal

ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan seorang penulis dalam melakukan

tindakan penjiplakan (plagiarism). Oleh karena itulah, tim pemakalah akan

membahas materi mengenai etika karya ilmiah yang sejatinya harus dimiliki oleh

setiap penulis.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam masalah ini sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud etika penulisan karya ilmiah ?

2. Apa azas-azas penulisan karya ilmah ?

3. Apa yang dimaksud sikap ilmiah?

4. Apa yang dimaksud plagiarism?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian etika penulisan karya ilmiah

2. Menjelaskan azas-azas penulisan karya ilmah

3. Menjelaskan tentang sikap ilmiah

4. Menjelaskan tentang plagiarisme

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Penulisan Karya Ilmiah

1. Pengertian Etika

Etika berasal dari Bahasa Yunani ethos, yang merupakan nilai-nilai dan

norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam

mengatur tingkah lakunya. Etika juga berkaitan dengan ahlak (moral): yang baik

dan yang buruk. Nilai dan norma bersumber dari agama yang mengatur perilaku

manusia yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kode etik merupakan

seperangakat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah.

Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan

yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan. Sedangkan karya

ilmiah atau tulisan ilmiah merupakan karya seorang ilmuan (yang berupa hasil

pengembangan) yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan

orang lain sebelumnya.

Menurut Soemarmo et al. (2000) etika adalah studi yang sistematis dari

konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah dan sebagainya atau tentang

prinsip-prinsip umum yang membenarkan kita dalam penerapannya di dalam

segala hal disebut juga filsafat moral. Etika lebih ditujukan kepada suatu system

pengkajian, suatu sudut pandangan yang dalam Islam lebih dikenal dengan Ilmu

Akhlak. Sedangkan moral lebih ditujukan kepada suatu yang dikaji atau tingkah

laku perbuatan itu sendiri atau dalam Islam disebut dengan Akhlak.

3
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan

rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian

bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai rujukan

dapat diidentik dengan pencurian. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan

diri dari tindakan kecurangan yang lazim disebut dengan plagiat. Oleh sebab itu,

penulis skiripsi dan tesis wajib membuat dan mencantumkan pernyataan dalam

skripsi, tesis atau disertasinya bahwa karyanya itu bukan merupakan

pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain.

Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen,

bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta izin kepada pemilik tersebut.

Permintaan izin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat

dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dan menjelaskan apakah

bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi atau

dikembangkan. Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian

kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencamtuman nama tersebut dapat

merugikan sumber data atau informan. Sebagai gantinya, nama sumber data atau

informan dinyatakan dalam bentuk nama samaran.

2. Tujuan Etika Penulisan Karya Ilmiah

Tujuan dari etika karya ilmiah antara lain:

a. Menjamin akurasi temuan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Untuk melindungi haki peneliti.

c. Untuk melindungi objek peneliti dari pemalsuan dan kerusakan.

d. Menjaga reputasi ilmuwan.

e. Menegakkan etika moral dalam berperilaku.

4
3. Etika Penulisan

Etika penulisan adalah hal yang lebih dari pada masalah teknis penulisan

itu sendiri, menyangkut tentang apa yang seharusnya dilakukan dan yang tidak.

Seseorang secara teknis, boleh telah menulis dengan cara yang benar, namun

tetap ada resiko melanggar etika penulisan ilmiah. Etika lebih menyentuh hati

daripada nalar pikiran.

B. Azas-azas Etika Penulisan Karya Ilmiah

1. Kejelasan (clarity)

Karya ilmiah harus konkret dan jelas. Kejelasan itu tidak saja berarti

mudah dipahami, mudah dibaca, tetapi juga harus tidak memberi ruang untuk

disalahtafsirkan, tidak boleh bersifat samar-samar, tidak boleh kabur, tidak boleh

ada di wilayah abu-abu.

Kejelasan di dalam karangan ilmiah itu ditopang oleh hal-hal berikiut:

a. Pemakaian bentuk, kebahasaan yang lebih dikenal daripada bentuk

kebahasaan yang masih harus dicari-cari dulu maknannya, bahkan oleh

penulisnya.

b. Pemakaian kata-kata yang pendek, ringkas, tajam, lugas, daripada kata-kata

yang berbelit, yang panjang, yang rancu, yang boros.

c. Pemakaian kata-kata dalam bahasa sendiri daripada kata-kata dalam bahasa

asing.

Kata-kata asing dapat digunakan hanya kalau memang istilah itu sangat

teknis sifatnya sehingga tidak (belum) ada istilah garing kata-kata yang pas

dalam bahasa Indonesia. Jadi, jangan sampai verbalistis.

5
2. Ketepatan (accuracy)

Karya ilmiah menjunjung tinggi keakuratan. Hasil penelitian ilmiah dan

cara penyajian hasil penelitian itu haruslah tepat/akurat. Supaya karangan ilmiah

sungguh-sungguh akurat, penulis/peneliti harus sangat cermat, sangat teliti, tidak

boleh sembrono, atau main-main dengan ilmu.

Dalam cara penyampaiannya, di dalam karangan ilmiah itu harus

terwadahi butir-butir gagasan dengan kecocokan sepenuhnya seperti yang

dimaksud oleh peneliti/penulisnya.

3. Keringkasan (brevity)

Karya ilmiah haruslah ringkas. Ringkas tidak sama dengan pendek.

Karangan yang tebalnya 500 halaman dapat dikatakan ringkas sejauh di

dalamnya tidak terdapat bentuk-bentuk kebahasaan yang bertele-tele, kalimat-

kalimat yang bertumpukan (running-on sentences), dan sarat dengan

kemubaziran dan kerancuan. Jadi, karangan ilmiah itu tidak boleh

menghamburkan kata-kata, tidak boleh mengulang-ulang ide yang telah

diungkapkan, dan tidak berpura-pura dalam mengungkapkan maksud atau

gagasan. Karangan ilmiah harus dibangun dari ide yang kaya dengan bahasa

yang hemat dan sederhana. Jadi bukan sebaliknya, ide yang miskin namun

dengan bahasa yang berbunga-bunga.

Karya ilmiah harus ditulis dengan hati dan diteliti kembali, dibenahi

kembali, diedit kembali dengan pikiran. Jadi, prinsip ‘writing with heart, editing

with brain’ artinya menulis dengan hati mengoreksi dengan cerdas perlu ada

dalam praktik penulis karya ilmiah.

6
C. Sikap Ilmiah

Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah

attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap

secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang

senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu

bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.

Menurut Bahdin Nur (2010:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah

pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka

melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Sikap Ilmiah adalah sikap-sikap

yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk

mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau

menambah suatu ilmu.

Menurut Prof. Harsojo ada 6 (enam) macam sikap ilmiah yakni :

1. Obyektivitas , artinya dalam peninjauan yang penting adalah obyeknya

2. Sikap serba relatif , artinya ilmu tidak mempunyai maksud mencari

kebenaran mutlak, ilmu berdasarkan kebenaran-kebenaran ilmiah atas

beberapa postulat, secara priori telah diterima sebagai suatu kebenaran,

bahkan teori-teori dalam ilmu sering untuk mematahkan teori yang lain

3. Sikap skeptis, adalah sikap untuk selalu ragu-ragu terhadap pernyataan-

pernyataan yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya

4. Kesabaran intelektual,artinya sanggup menahan diri dan kuat untuk tidak

menyerah pada tekanan agar dinyatakan suatu pendirian ilmiah, karena

7
memang belum selesainya dan cukup lengkapnya hasil dari penelitian,

adalah sikap seorang ilmuwan

5. Kesederhanaan, adalah sikap cara berfikir, menyatakan, dan membuktikan

6. Sikap tidak memihak pada

Ada beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti, sebagai berikut :

a. Rasa ingin tahu yang tinggi

Seorang peneliti harus selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap

objek yang terdapat di lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya)

b. Jujur

Seorang peneliti harus dapat menerima apa pun hasil penelitiannya, dan

tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya.

c. Objektif

Seorang peneliti dalam mengemukakan hasil penelitiannya tidak boleh

dipengaruhi oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan

(fakta) yang ada.

d. Berpikir secara terbuka

Seorang peneliti mau menerima kritik dari orang lain, dan mendengarkan

pendapat orang lain.

e. Memiliki kepedulian

Seorang peneliti mau mengubah pandangannya ketika menemukan bukti

yang baru.

f. Teliti

Seorang peneliti dalam melakukan penelitian harus teliti dan tidak boleh

melakukan kesalahan, karena dapat memengaruhi hasil penelitiannya.

8
g. Tekun

Seorang peneliti harus tekun dan tidak mudah putus asa jika menghadapi

masalah dalam penelitiannya.

h. Berani dan Santun

Seorang peneliti harus berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan

dan berargumentasi.

D. Plagiarisme

1. Definisi Plagiarisme
Istilah plagiat berasal dari bahasa Inggris yakni plagiarism atau plagiary
serta dalam bahasa Latin plagiarius yang artinya penculik atau penjiplak. Jadi
plagiarism atau plagiat adalah tindakan mencuri (gagasan/karya intelektual) rang
lain dan mengklaim atau mengumumkannya sebagai miliknya, (Putra, 2011).
Plagiarisme adalah tindakan menyalin sebagian atau seluruh hasil karya
orang lain baik secara sengaja maupun tidak sengaja tanpa mencantumkan
sumber yang didapat untuk penulisan karya tersebut, sehingga seakan-akan
karya tersebut merupakan murni dari hasil penelitian diri sendiri.

2. Jenis Plagiarisme
a. Jenis Plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri
1) Plagiarisme Ide: mengambil ide yang sudah ada tanpa menyebut
sumber dengan jelas.
2) Plagiarisme isi (data penelitian): mengambil data penelitian orang
3) Plagiarisme kata, kalimat, paragraph.
4) Plagiarisme total
b. Klasifikasi berdasarkan sengaja atau tidaknya plagiarisme
1) Plagiarisme yang disengaja
2) Plagiarisme yang tidak disengaja: menggunakan ide, kata, frase,
kalimat, atau paragraf orang lain tanpa menyebut sumber, baik
disengaja atau pun tidak disengaja karena ketidaktahuan.

9
c. Klafisikasi berdasarkan proporsi atau persentasi kata, kalimat, paragraf
yang dibajak
1) Plagiarisme ringan : <30 %
2) Plagiarisme sedang : 30-70%
3) Plagiarisme berat atau total : >70%
d. Berdasarkan pada Pola Plagiarisme
1) Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing):
Mengambil sebagian kecil (kalimat) dapat satu paragraf, atau
bahkan seluruh makalah tanpa diubah menurut aturan penulisan
dan tidak menyebutkan sumber.
2) Plagiarisme mosaik: menyalin dengan menyisipkan kata, frase atau
kalimat dari penulis lain lalu menyambungkannya secara acak.
e. Self-Plagiarism
Autoplagiarism atau self-plagiarism (vide infra) yaitu memakai
karya sendiri secara identik tanpa melampirkan sumber karya aslinya.
Jadi, apabila kita membuat suatu karya tulis ilmiah lalu diterbitkan,
maka tulisan tersebut merupakan gagasan milik si penulis (kita). Ketika
kita berkesempatan membuat karya ilmiah yang sama dengan struktur
gagasan, kalimat-kalimat, kata per kata, yang tepat sama dengan yang
sudah diterbitkan tanpa menyantumkan nama penulis ataupun penerbit
terdahulu walaupun penulisnya kita sendiri maka tindakan tersebut
merupakan plagiat atau self-plagiarism.

10
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Etika penulisan karya tulis ilmiah adalah seperangakat norma yang mengatur
dalam penulisan karya ilmiah dimana norma tersebut berkaitan dengan
pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan
penyebutan sumber data atau informan. Norma tersebut mengatur perilaku
manusia yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam penulisan
karya ilmiah
2. Sikap ilmiah adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk
berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan
suatu masalah atau obyek.sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat
mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Sikap Ilmiah
seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk
mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau
menambah suatu ilmu.
3. Plagiarisme adalah tindakan menyalin sebagian atau seluruh hasil karya orang
lain baik secara sengaja maupun tidak sengaja tanpa mencantumkan sumber
yang didapat untuk penulisan karya tersebut, sehingga seakan-akan karya
tersebut merupakan murni dari hasil penelitian diri sendiri.

B. Saran
Sebaiknya dalam membuat karya ilmiah harus memperhatikan etika atau
norma yang mengatur bagaimana tatacara penulisan karya ilmiah sesuai dengan
standar. Agar terhindar dari plagiarism, maka yang bersumber dari tulisan
sesorang jangan pernah lupa untuk mencantumkan sumber asal tulisan tersebut
supaya penulis karya ilmiah tidak dikenakan sanksi pelanggaran atas etika karya
ilmiah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Muchlisin Riadi, 2019. Pengertian, Jenis dan Identifikasi Plagiarisme. Diakses dari
https://www.kajianpustaka.com/2019/02/Plagiarisme.html, pada tanggal 23
Juni 2019

Putra, R.M.S. 2011 Kiat Menghindari Plagiat. Jakarta : Indeks

Sumarno, A. P., K. E. Karimah dan N. A. Damayani. 2000. Filsafat dan Etika


Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta.

Tanjung, Bahdin Nur, dan Ardial. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana Prena Media Group.
http://juhantika.blogspot.com/2012/10/sikap-ilmiah.html. Diakses pada tanggal 23
Juni 2019

http://slideplayer.info/slide/2779648/ diakses pada tanggal 23 Juni 2019. (Presentasi


berjudul: "ETIKA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Disampaikan Oleh:
Jaka Sriyana jakasriyana@yahoo.com Disampaikan pada “Workshop
Penulisan Artikel Nasional, Sub Direktorat.)

12
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad S.A.W karena berkat rahmat dan hidayatnya kita selalu berada dalam
lindungannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas presentasi
kelompok kami dalam mata kuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah dengan materi
“Kaidah dan Etika Penulisan Karya Tulis Ilmiah”. Penyusun juga meminta maaf
apabila dalam penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Penyusun mengharapkan kritik dan sarannya demi penyempurnaan makalah
ini. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca pada umumnya.

Sidrap, 25 Juni 2019


Penyusun

Kelompok III

13
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ………………………………………………. 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan …………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………….. 3

A. Etika Penulisan Karya Ilmiah …………………………………. 3


1. Pengertian Etika ……………………………………………. 3
2. Tujuan Etika Penulisan Karya Ilmiah ……………………… 4
3. Etika Penulisan ……………………………………………. 4
B. Azas-azas Penulisan Karya Tulis Ilmiah ………………………. 5
C. Sikap Ilmiah ……………………………………………………. 7
D. Plagiarisme …………………………………………………….. 9

BAB III PENUTUP ………………………………………………………… 11

A. Simpulan ………………………………………………………. 11
B. Saran ……………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai