a) keterampilan riset,
Namun, sebelum memahami permasalahan teknis dalam penulisan yang lebih khusus,
kita perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian dasar dari apa yang disebut sebagai
karya tulis ilmiah itu.
Pertama, karya tulis ilmiah selalu berbasis pada penelitian. Pengetahuan dan
keterampilan mencari data dan informasinya selalu melalui langkah-langkah yang
sistematis dan logis serta perlu dipahami dengan baik oleh setiap ilmuwan. Penelitian
dimulai dengan memilih topik dan mengajukan pertanyaan yang akan dicari jawaban-
jawabannya. Misalnya "Mengapa kekerasan seksual meningkat di Jakarta?" atau
"Mengapa usia nikah pertama mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir?" atau
"Apakah penyebab maraknya geng motor?" Dalam era internet seperti sekarang ini,
1
ada penulis yang dengan cepat berpaling kepada perangkat Google dan Wikipedia
untuk mendapatkan sumber-sumber bagi karya tulisnya. Akan tetapi karya tulis
ilmiah membutuhkan informasi yang lebih dalam daripada yang didapat melalui
kedua "profesor" dunia maya itu. Seorang penulis perlu mengetahui bagaimana
menelusuri artikel-artikel yang relevan dengan topik karya tulisnya melalui jurnal
daring (online journal) seperti Jstor, ScienceDirect, Springerlink, Ebsco, atau
Proquest-untuk menyebut beberapa contoh. Dalam ilmu-ilmu sosial, penulis
mengumpulkan data primer melalui survei, wawancara mendalam, observasi atau
teknik pengumpulan data lainnya atau pun data sekunder seperti statistik, dokumen
kebijakan, laporan penelitian, dan kliping.
Ketiga, setia disiplin ilmu, misalnya antropologi, linguistik, biologi, atau sejarah
tentu memiliki konsep-konsep dasar yang harus dipahami oleh penulis.
b) Dalam ilmu linguistik mengenal konsep parole, lange, fonemik, dan fonetik.
2
Pemahaman atas konsep- konsep dasar dapat diperoleh melalui kuliah dan bacaan-
bacaan yang relevan. Dalam penulisan ilmiah penggunaan konsep-konsep tentu tidak
dapat dihindari. Melalui karya tulis ilmiah ini konsep-konsep diterapkan untuk
menjelaskan fenomena sosial budaya yang dikaji dan sekaligus memperlihatkan
pemahaman penulis terhadap isu konseptual-teoretis terhadap pembaca.
Karya ilmiah merupakan laporan yang tertulis dan diterbitkan yang memaparkan
hasil dari penelitian atau suatu pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
dilakukan oleh sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan serta
kebahasaan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat. Karya tulis ilmiah juga
dapat diartikan sebagai salah satu hasil dari pemikiran dan imajinasi seseorang yang
dikonfirmasikan serta dipaparkan kepada orang lain dan telah diuji kebenarannya
serta dapat diterima dan ditulis secara ilmiah kepada orang lain.
Selain itu, Nana Sudjana (2014), juga menyampaikan bahwasanya karya ilmiah
merupakan karya tulis atau bentuk lain yang telah diakui dalam bidang ilmu
pengetahuan teknologi yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman serta aturannya.
3
topik yang dibahas dan mendukung pandangan tersebut dengan data-data. Mahasiswa
sering mengutip gagasan penulis lain tanpa dilengkapi dengan gagasannya sendiri, hal
tersebut adalah sesuatu yang seharusnya dihindari.
Struktur tulisan. Penulisan ilmiah memiliki struktur yang baku. Tulisan atau
esai, misalnya terdiri atas pengantar atau pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
b) Bagian isi menyajikan alinea-alinea yang mendukung gagasan utama penulis untuk
menuntun pembaca memahaminya. Fakta-fakta, contoh-contoh, deskripsi,
pengalaman pribadi, sampai pendapat pakar bisa digunakan untuk memperkuat
gagasan utama penulis.
Gaya tulisan, Gaya penulis tercermin dari penggunaan pilihan kata dan cara
menyusun kalimat. Sekalipun penulis mengacu kepada pendapat pakar tertentu,
lakukanlah parafrase (paraphrasing). Gaya tulisan yang baik dan benar sendiri
diantaranya:
4
Kesalahan-kesalahan tersebut menunjukkan bahwa penulis tidak cermat dalam
menulis dan juga membaca.
Karya ilmiah adalah hasil penuangan data lapangan ke dalam bentuk karangan
dengan mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan
informasi yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan kepada masyarakat dan dapat
didokumentasikan di dalam perpustakaan (Arifin, 1983:1).
Selain itu maksud penulisan karya tulis ilmiah sendiri adalah untuk
berkomunikasi dengan orang lain tentang ilmu dan karya tulis ilmiah sebaiknya
ditulis dengan memperhatikan ketertiban dan kehalusan dalam menyajikan ide
ekonomisan dalam mengungkapkan dan ketetapan dalam memilih kata atau
berbahasa dalam penulisannya.
Jadi pada intinya tulisan ilmiah merupakan tulisan yang ditulis secara sistematis
dan logis serta didukung oleh data yang teruji kebenarannya atau tulisan yang mampu
menjelaskan mengapa dan bagaimana tentang sesuatu perkara atau fakta yang terjadi
secara objektif atau dengan kata lain tidak dilandasi oleh perasaan atau rekayasa
belaka.
5
B. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
1. Jujur
2. Hindari plagiat
3. Meminta izin kepada pemilik bahan apabila bahannya dimasukkan
4. Data informasi harus dirahasiakan.
6
akhir perkuliahan. Guna skripsi sendiri untuk program sarjana (S-1),
kemudian tesis untuk program magister (S-2), dan disertasi untuk program
doktor (S-3). Karya tulis ilmiah ini sendiri merupakan salah satu persyaratan
kepada mahasiswa untuk menyelesaikan program studinya yang ditulis
berdasarkan:
2. Artikel Ilmiah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artikel adalah karya
tulis lengkap. Misalnya laporan, berita atau esai dalam majalah, surat kabar,
dan sebagainya. Artikel dapat diartikan sebagai sebuah karya tulis yang berisi
gagasan, opini, die, atau informasi yang dipublikasikan melalui beberapa
media. Selain itu, artikel ilmiah juga merupakan karya tulis yang dirancang
kemudian disajikan untuk dimuat dalam jurnal ilmiah yang ditulis dengan tata
cara ilmiah.
3. Makalah
Makalah merupakan karya tulis yang memuat dari pemikiran tentang
suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis oleh seseorang atau sebuah tim,
secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif
sehingga dapat diterima oleh si pembaca dan si pendengar.
7
4. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah suatu karya tulis yang berisi paparan tentang
suatu proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian
tertentu, yang dilakukan oleh seseorang atau dilakukan oleh suatu kelompok.
8
e. Memperoleh kepuasan intelektual.
f. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
g. Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian
selanjutnya.
h. Membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh
siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam bentuk
karya ilmiah yang bersangkutan setelah mendapat pengetahuan dan
informasi.
i. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
9
digunakan dalam ragam tulis. Pada Pusat Bahasa Kemendiknas Republik
Indonesia (2012,p.5-6 & 61), disebutkan bahwa pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) meliputi: pemakaian huruf, penulisan
kata, pemakaian tanda baca dan penulisan unsur serapan. Berikut uraiannya
dari pernyataan diatas:
1. Pemakaian huruf
2. Penulisan kata
Pemakaian tanda baca meliputi: tanda titik (.), tanda koma (,), titik
dua (:), hubung (-), tanya (?), seru (!), petik (“ ”), tanda miring.
10
harus mengandung tiga unsur yaitu, kejujuran, sopan-santun dan menarik.
Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang
terhadapnya.
1) Lapses
2) Error
3) Mistake
11
a) Kesalahan Morfologi
b) Kesalahan Sintaksis
c) Kesalahan Leksikon
Kemudian, selain problematika atau kesalahan dalam penulisan pada karya tulis
ilmiah yang sudah disebutkan diatas, juga terdapat beberapa kesalahan lainnya,
diataranya yaitu sebagai berikut:
12
2. Penulisan Kata
13
B. Kesalahan Dalam Tata Bahasa.
Dalam suatu karya tulis ilmiah bentuk kesalahan lainnya juga terdapat pada
tata bahasa yakni contohnya pada salah satu karya tulis ilmiah yang telah kami
baca, bahwa terdapat kesalahan dalam penyusunan kalimat yang kurang lengkap.
Contohnya seperti salah satu karya ilmiah yang telah kami baca, ada beberapa
kesalahan dalam tata bahasa nya, antara lain pada kalimat berikut:
(1) "..perbedaan antara sepeda motor dan mobil di Osaka dan Surabaya" yang
seharusnya "..perbedaaan antara sepeda motor di Surabaya, khususnya di
Semolowaru dan sekitarnya".
(2) "..perbedaan sepeda motor antara di Jepang dan Surabaya" yang seharusnya
"..perbedaan sepeda motor antara di Jepang dan juga di Surabaya".
Bentuk kesalahan yang lainnya yaitu, adanya penggunaan kalimat yang kurang
lengkap, seperti pada contoh kalimat berikut:
(1) "..teman yang sudah pernah hal tersebut", yang seharusnya ".. teman yang
sudah pernah melakukan hal tersebut".
(2) "..tidak selalu dipakai kegiatan sehari-hari", yang seharusnya "..tidak selalu
dipakai dalam kegiatan sehari-hari".
(3) "..hijab dipakai wanita muslim", yang seharusnya "..hijab dipakai oleh wanita
muslim".
14
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal dan Farid Hadi. 2001. 1001 Kessalahan Berbahasa. Jakarta:
Akademika pressindo.
Yunita T. Winarto, Ibnu Wahyudi, Ezra M. Choesin (peny.). Karya Tulis Ilmiah
Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya; - Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, 2016
Dra. Zulmiyetri, M.Pd. Dr. Nurhastuti, M.Pd. Safaruddin, M.Pd. Penulisan Karya
Ilmiah. Kencana, 2019.1153
https://www.gramedia.com/literasi/karya-tulis-ilmiah/
15