Anda di halaman 1dari 19

Konsep Dasar, Tujuan dan Fungsi, serta Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah

A. KONSEP DASAR KARYA TULIS ILMIAH

Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Membicarakan p
roduk ilmiah, pasti kita membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan
temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian. Memang temuan ilmiah dilakuka
n melalu penelitian, namun tidak hanya penelitian merupakan satu-
satunya karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas su
atu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan,
pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melal
ui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jaw
aban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban
ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan ses
udah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpula
n dari penelitian tersebut.

Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulis
an menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui s
uatu sistematika penulisan yang disepakati.

Dalam karya tulis ilmiah ciri-


ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris
dan objektif. Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan da
lam membuat pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber peng
etahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus menggunak
an bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan ma
na yang merupakan subjek dan predikat serta hubungan apa antara subjek dan predik
at kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus
dilakukan secara tepat artinya kita harus memilih kata-
kata yang sesuai dengan pesan apa yang harus disampaikannya.
Dalam penelitian yang digunakan sebagai bahan penulisan karya tulis ilmiah
mengutip pernyataan orang lain sebagai dasar atau sebagai landasan penyusunan pen
elitian. Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacammacam tujuan sesuai denga
n bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai de
finisi dalam menjelaskan suatu konsep, atau dapat digunakan sebagai premis dalam p
engambilan kesimpulan pada suatu argumentasi.

Jadi kesimpulannya pengertian karya tulis ilmiah adalah tulisan yang memba
has ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa y
ang benar.

Syarat-syarat karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut,

1. Medianya menggunakan bahasa tulisan.

2. Membahas konsep ilmu pengetahuan.

3. Disusun secara sistematis.

4. Dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar artinya bahasa yang digunakan d
alam karya tulis ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istil
ah dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Perbedaan karya tulis ilmiah dengan non-ilmiah adalah sebagai berikut,

1. Objektif artinya karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau me
nyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.

2. Faktual artinya karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tida
k akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulisan karya ilmiah tidak
boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajiann
ya tidak boleh bersifat emotif.

3. Sistematis artinya karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncan
akan secara terkendali, konseptual dan prosedural.
4. Bermetode artinya karya tulis ilmiah mengandung pandangan disertai cara, dukungan
dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.

5. Cermat dan Jujur artinya karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur da
n tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkadang sikap etik penulis ilmiah y
akni mencantumkan rujukan dan kutipan yang jelas.

Ciri-ciri karya tulis ilmiah yang baik adalah sebagai berikut,

1. Memiliki sifat kekinian (fenomena baru).

2. Bersifat tidak memihak.

3. Sungguh-sungguh.

4. Tidak bercorak mendebat.

5. Mengesampingkan pendapat yang tidak mempunyai dasar.

Ciri-ciri insan akademik adalah sebagai berikut,

1. Memiliki pengetahuan dan konsep keilmuan dalam bidang yang dibahasnya.

2. Memiliki rasa ingin tahu artinya apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenal
nya maka penulis harus berusaha untuk mengetahuinya, senang mengajukan pertanya
an tentang objek atau peristiwa, kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungk
in untuk menyelediki masalah, serta memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam
menyelesaikan percobaan.

3. Memiliki sifat terbuka atas kritik dan syarat terhadap karya yang telah disusunnya dan
bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diket
ahuinya.

4. Berani dalam mengungkapkan kebenaran.

5. Jujur atas segala hal yang diungkapkan.

6. Objektif dalam memberi penilaian terhadap masalah yang dikaji.

7. Berpandangan ke masa depan.


B. TUJUAN DAN FUNGSI KARYA TULIS ILMIAH

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut,

1. Memecahkan masalah tertentu.

2. Mencapai tujuan khususnya tertentu.

3. Menambah ilmu pengetahuan dan konsep pengetahuan.

4. Membina kemampuan menulis ilmiah.

5. Membina kemampuan berfikir ilmiah.

Fungsi dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut,

1. Fungsi pendidikan yaitu untuk memberikan pengalaman yang berharga sehingga penul
is mampu menulis, berpikir, dan mempertanggung-
jawabkan tulisannya secara ilmiah.

2. Fungsi penelitian yaitu sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan prosedur ilmi
ah dan mempraktikkannya dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan.

3. Fungsi fungsional yaitu sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan baha
n pustaka, dan kepentingan praktis di lapangan dalam satu disiplin ilmu tertentu.

C. JENIS-JENIS KARYA TULIS ILMIAH

1. Makalah.

Karya ilmiah yang memuat topik tertentu yang disajikan pada sebuah forum ilmiah at
au disusun untuk sebuah kepentingan tertentu, misalnya tugas kuliah. Makalah dihasi
lkan dari sebuah penelitian, hasil pemikiran dan kajian literatur yang memadai. Maka
lah harus disusun berdasarkan sebuah topik keilmuan tertentu.

Makalah dikategorikan menjadi dua yaitu, makalah biasa dan makalah posisi. Makal
ah biasa disusun oleh para mahasiswa untuk menyelesaikan tugas perkuliahan. Sedan
gkan makalah mendeskripsikan masalah atau topik teoritis yang dibahas.
Karakteristik dari sebuah makalah adalah sebagai berikut,

a. Hasil kajian pustaka atau laporan pelaksanakan suatu kegiatan lapangan yang sesuai d
engan cakupan permasalahan suatu bidang keilmuan.

b. Kemampuan penulis untuk memahami tentang permasalahan teoritis yang dikaji dan
menerapkan prosedur, prinsip, dan teori yang berhubungan dengan bidang keilmuan.

c. Kemampuan penulis dalam memahami isi dari berbagai sumber yang digunakan.

d. Kemampuan penulis dalam meramu berbagai sumber informasi dalam suatu kesatuan
sintesis yang utuh.

2. Laporan Penelitian.

Laporan penelitian dilakukan sebagai bukti bahwa seseorang telah melakukan penelit
ian yang disusun berdasarkan langkah-
langkah penelitian dan temuan yang diperoleh pada saat penelitian dilakukan. Karakt
eristik yang harus ada dalam sebuah laporan penelitian adalah sebagai berikut,

1. Sistematika laporan yang berurutan. Mencakup hal-


hal berikut pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pemb
ahasan, kesimpulan dan saran.

2. Bahasa yang digunakan harus menggunakan bahasa indonesia ilmiah.

3. Isi yang dituliskan harus benar-benar hasil penelitian yang dilakukan.

4. Data yang dicantumkan harus obyektif berdasarkan temuan

5. Teori yang disajikan harus mendukung data dan temuan penelitian.

3. Kertas Kerja.

Kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan oleh penelitinya, misalnya kuliah kerja nya
ta, praktik kerja lapangan, kerja laboratorium atau kegiatan sejenis lainnya. Sistemati
ka penulisannya bergantung pada lembaga yang menugaskan penulisan untuk melaku
kan kegiatan tersebut.

4. Skripsi.
Merupakan karya tulis resmi yang membahas permasalahan dalam bidang tertentu ya
ng digunakan sebagai syarat penyelesaian studi akhir jenjang sarjana.

5. Tesis.

Karya tulis ilmiah resmi yang disusun oleh seorang mahasiswa sebagai salah satu sya
rat menyelesaikan bidang studi magister (S2).

6. Disertasi.

Karya tulis ilmiah resmi akhir untuk menyelesaikan program doktor (S3).

7. Karya Tulis Ilmiah Popular.

Merupakan karya tulis ilmiah yang medianya berupa media cetak atau media elektro
nik yang dipublikasikan kehadapan publik pembaca.
DAFTAR PERTANYAAN

1. Diki Sudharmono (1301839)

Bagaimana karya tulis ilmiah bisa membangkitkan minat baca seseorang?

2. Nurul Wahidah (1300316)

a. Mengapa karya ilmiah harus bersandar pada suatu teori tertentu?

b. Mengapa dalam karya tulis ilmiah tidak diperbolehkan menggunakan bahasa pasar ata
u keseharian?

c. Bagaimana cara mempertanggung-jawabkan suatu karya ilmiah?

3. Nur Khalim (1301702)

Agung Rizaldi (1306984)


Apa itu Karya Tulis Ilmiah, syarat-syarat dan Jenis-Jenisnya

Tesis adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh
ujian S-2 dan mencapai gelar magister. Syarat mutlak penualisan tesis adalah
landasan teori dan pembahasan lebih mendalam dibanding dengan skripsi harus
dilengkapi pula dengan wawasan ilmiah yang diwujudkan dalam penalaran
jawabansaat mahasiswa menempuh tesis.

 Menulis Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran seorang ilmuwan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan IPTEK dan seni yang diperoleh dari
kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain
sebelumnya (dwikola, 2005 : 2). Menurut Pateda (1993 : 91 ) Karya ilmiah adalah
hasil pemikiran ilmiah pada suatu displin ilmu tertentu yang disusun secara
matematis ilmiah, logis, benar, bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar. Jadi, karya tulis ilmiah bukan sekedar untuk
mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya penelitian (uang, bahan, alat)
tetapi juga mempertanggungjawabkan penulisan karya ilmiah tersebut secara teknis
dan materi. Hasil penulisan karya tulis ilmiah harus bersifat sistematis artinya
disusun dalam suatu urutan yang teratur Juga harus disusun secara logis dan benar.
Oleh karena itu seorang penulis harus mempunyai memiliki landasan teori yang kuat.
Pertanggungjawaban ilmiah tidak hanya berkaitan dengan penulisan (teknis).
Penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi kaidah antara lain : (1) penyebutan
sumber tulisan yang jelas ; (2) memenuhi kaidah penuliasan yang berkaitan dengan
teknik kutip mengutip penulisan kata, frasa, dan kalimat yang sesuai dengan kaidah
bahasa yang baik dan benar.

 Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah menggunakan bahasa keilmuan yaitu ragam bahasa yang menggunakan
istilah-istilah keilmuan yang khusus dan hanya dapat dipahami oleh pakar pada
bidang tertentu. Menulis Karya Ilmiah hendaknya mengambil topik permasalah
karya ilmiahnya sesuai bidang yang ditekuni agar hasil karya ilmiahnya dapat lebih
terperinci dan mendalam.

Ciri-Ciri Bahasa Keilmuan Sebagai media karya ilmiah menurut


Jujun Suriasumantri (1994 : 184 ) :

 Reprodukif artinya bahwa maksud yang ditulis oleh penulisnya diterima


dengan makna yang sama oleh pembaca.
 Tidak ambigu, artinya tidak bermakna ganda akibat penulisnya kurang
menguasai materi atau kurang mampu menyusun kalimat dengan subyek dan
predikat yang jelas.
 Tidak emotif, artinya tidak melibatkan aspek perasaan penulis. Hal yang
diungkapkan harus rasional tanpa diberi tambahan pendapat subyektif dan
emosional penulisnya. Oleh karena itu tulisan ilmiah harus bersifat jelas,
objektif, dan tidak berlebih-lebihan.
 Penggunaan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf. Penulis
harus mempergunakan bahasa dengan mengikuti kaidah tatabahasa agar hasil
tulisan tidak mengandung salah tafsir bagi pembaca.
 Penggunaan istilah keilmuan. Penulis karya ilmiah harus mempergunakan
istilah-istilah keilmuan bidang tertantu sebagai bukti penguasaan penulis
terhadap ilmu tertentu yang tidak dikuasai oleh penulis pada bidang ilmu
yang lain.
 Bersifat denotative artinya penulis dalam karya ilmiah harus mengguanakan
istilah atau kata yang hanya memiliki satu makna. Hal ini dilakukan untuk
menjaga konsistiensi tulisan sehingga tidak membingungkan pembaca.
 Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis,
alur pemikiran yang lancar, dan kecermatan penulisan.

Syarat- Syarat Karya Ilmiah

 Komunikasi
 Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotative.
 Bernalar
 Ekonomis
 Berdasarkan landasan teoritis yang kuat.
 Tulisan harus relevan dengan displin ilmu tertentu.
 Memiliki sumber penopang mutakhir.
 Bertanggung jawab.

Bahasa Baku dalam Karya Ilmiah

Bahasa baku memiliki 3 sifat utama antara lain : kemantapan dinamis ini diwujudkan
melalui kaidah atau aturan kebahasaan yang bersifat tetap. Bahasa baku tidak dapat
berubah setiap saat. Namun kemantapan baku ini bersifat dinamis artinya bahasa
baku masih memungkinan adanya perubahan yang bersistem dan teratur dibidang
kosakata dan peristilahan serta mengizinkan perkembangan berjenis ragam yang
diperlukan dalam kehidupan modern. Sifat kedua, bahasa baku adalah sifat
kecendikiaannya terwujud pada kalimat, paragraf, dan kesatuan bahasa yang lebih
besar yang menunjukkan penalaran dan pemikiran yang logis, teratur dan masuk akal
Proses kecendikiaan bahasa itu penting karena pengenalan ilmu dan teknologi
modern yang kini umumnya masih bersumber dari bahasa asing, harus dapat
dilangsungkan lewat buku bahasa Indonesia (Tim, 1993 : 15). Sifat ketiga dalam
bahasa baku adalah sifat penyeragaman kaidah. Ada kaidah-kaidah bahasa yang
bersifat tetap, berlaku resmi untuk semua kepentingan resmi dan dipahami secara
sama oleh pengguna bahasa baku.

Jenis-jenis Karya Ilmiah.

Makalah.

Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Makalah juga dapat berupa hasil penelitian yang disusun
untk dibahas dalam pertemuan ilmiah, seperti seminar atau lokakarya. Yang
memiliki jumlah halaman yang paling sedikit 15-25 halaman. Makalah memiliki 3
bagian yaitu bagian awal, bagian inti, bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul,
daftar isi, daftar tabel atau gambar (jika ada), bagian inti terdiri dari isi materi yang
hendak dibahas dalam makalah tersebut. Bagian inti memiliki latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan makalah, pembahasan, kesimpulan,
dan saran. Bagian akhir terdiri dari daftar rujukan dan lampiran (jika ada).

Skripsi.

Skripsi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S1 dan
mencapai gelar sarjana isinya berupa penelitian lapangan atau penelitian pustaka
berbentuk kualitatif atau kuntitatif dengan sistematika ilmiah yang harus ditaati
secara ketat. Tujuan penulisan skripsi adalah melatih mahasiswa menerapkan
pengetahuannya melalui pemecahan masalah yang berkaitan dengan bidang studi.

Proposal Penelitian.

Sebelum mahasiswa skripsi, tesis, desertasi mereka terlebih dahulu mengajukan judul
penelitian dan mengajukan proposal penelitian yang telah dikonsultasikan kepada
dosen pebimbing. Proposal penelitian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
skripsi, tesis, desertasi maka proposal penelitian dimasukkan sebagai bagian karya
ilmiah. Proposal adalah suatu bentuk usulan penelitian yang wajib disusun
mahasiswa menempuh tahap penyusunan skripsi, tesis, dan disertasi. Proposal
penelitian disusun dengan bagian utama pendahuluan, landasan teori metode
penelitian, tanpa adanya pembahasan dan simpulan saran.

Disertasi.

Disertasi adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat akademis doctor
(S3). Memiliki maksud menguji pendirian ilmiah mahasiswa terhadap sanggahan
penguji. Dalil yang dikemukakan dalam disertasi dibuktikan oleh penulis dengan
data dan fakta yang sahih dan analisis yang terinci. Skripsi, tesis, dan disertasi
biasanya memiliki beberapa kesamaan dalam sistematika penulisannya baik pada
penelitian kualitatif dan kuantitatif secara terpisah.

Sistematika Penelitian Kuantiatif.

 Latar Belakang Masalah.


Suatu gejala atau peristiwa tertentu yang tampak dapat dijadikan suatu masalah,jika
berkaitan dengan sesuatu yang lain. Suatu masalah selalu berada dalam suatu
jaringan gejala lain yang menimbulkan masalah. Latar belakang masalah berisi
alasan mengapa penelitian itu perlu dilakukan dan alasan penulis mengambil judul
tersebut.

 Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang msalah yang dikemukakan dapat muncul berbagai


masalah Kemudian di identifikasi mengemukakan berbagai masalah yang muncul
sangat penting untuk memilih dan menetapkan masalah yang perlu dan cukup
penting untuk di teliti.

 Pembatasan Masalah.

Kualitas penulisan ilmiah tidak terletak pada keluasan masalah, tetapi pada
kedalaman pengkajian pemecahan masalah. Agar masalah dapat dikaji dan dijawab
secara mendalam, masalah itu harus dibatasi. Dengan pembatasan yang jelas maka
penulis dapat merumuskan masalahnya lebih jelas.

 Perumusan Masalah.

Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenal ruang
lingkup permasalahan masalah yang akan diteliti , yang didasarkan pada pembatasan
masalah. Perumusan masalah ditanya pada kalimat tanya.

 Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian dinyatakan secara lengkap, operasional, dan konsisten dengan


perumusan masalah yang telah dikemukakan. Tujuan penelitian memperoleh
jawaban atas masalah yang telah dirumuskan.

 Manfaat Penelitian.
Berkaitan dengan hal-hal teoritis dan praktis. Manfaat penelitian adalah
mengembangkan ilmu dan penelitian lebih lanjut. Manfaat praktis berkenaan dengan
kegunaan praktis penelitian tersebut menyangkut permasalahan aktual.

 Landasan Teoritis

Kajian teori merupakan pengkajian terhadap pengetahuan ilmiah yang sudah ada.
Kajian tersebut berbentuk hukum, konsep, dan prinsip-prinsip yang relevan dengan
permasalahan. Teori yang dikutip harus bersumber yang dapat
dipertanggungjawabakan. Dalam landasan teori perlu dikaji pula mengenai penelitian
yang relevan yaitu pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang sudah ada
sebelumnya yang membahas mengenai permasalahan yang sama. Penelitian yang
relevan perlu dicantumkan untuk melihat bahwa penelitian yang sebelumnya
memiliki unsur – unsur yang dapat mendukung penlitian yang dilaksanakan.

 Kerangka pemikiran.

Kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran saat penulis menyusun penelitian.


Kerangka pemikiran berguna untuk mewadahi teori-teori yang seperti tepat satu
sama lain menjadi rangkaian yang utuh mengarah pada penemuan jawaban
sementara. Menyusun kerangka pemikiran berarti membuat argumentasi yang
rasional berdasarkan teori-teori yang telah diungkapkan dalam kajian teori dan
mengarah pada jawaban sementara atas masalah. Peneliti menggunakan logika
deduktif. Jawaban sementara atas masalah disebut hipotesis.

Hipotesis dalah jawaban sementara atas masalah yang sedang diteliti. Hipotesis
disusun berdasarkan teori yang sudah dikaji dengan kerangka pemikiran tertentu.
Hipotesis menyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

 Tempat dan Waktu Penelitian.

Tempat penelitian diungkapakan secara jelas. Waktu penelitian dihitung sejak


konsultasi pengajuan judul sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian selesai
dilaksanakan.
 Metodologi Penelitian.

Metode adalah cara untuk mencapai tujuan. Metode penelitian ditetapkan


berdasarkan tujuan penelitian.

 Populasi dan Sampel.

Populasi dan karakteristik perlu disebutkan Populasi dan teknik sampling yang
dituliskan dalam laporan, hanya populasi dan sampling yang digunakan dalam
penelitian tersebut. Teknik penelitian tiap-tiap variabel (variabel terikat atau variabel
bebas) disebutkan berikut instrument atau alat ukur yang digunakan mengumpulkan
data. Hasil pengembangan instrument dan uji pendahuluan dicantumakan pada BAB
IV sebelum deskripsi data. Dengan alat ukur yang valid maka validitas data dapat
diandalkan. Deskripsi data berisi hasil pengumuman data tiap-tiap variabel secara
deskriptif.

 Uji Persyaratan Analisis.

Analisis data dalam penelitian kuantitatif biasanya menggunakan teknik analisis


statistic inferensial. Data yang dianalisis perlu diuji terlebih dahulu . Hal tersebut
dilakukan dengan 2 cara : pertama dengan uji asumsi, kedua dengan uji
statistikdalam penelitian.

 Pengujian Hipotesis.

Langkah ini dilakukan pertanyaan dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Ada


penelitian yang tidak menggunakan hipotesis sehingga langsung analisis data. Dalam
pengujian hipotesis diperlukan langkah-langkah berikut :

 Pengujian hasil analisis data.

Menganalisis data empirik dalam rangka pengujian hipotesis hendaknya


menggunakan penalaran induktif. Pengujian hasil analisis data harus sesuai dengan
jumlah hipotesis yang telah dirumuskan Hasil analissis data yang dilaporkan hanya
koefisian perhitungan,sedangkan proses perhitungan selengkapnya dituliskan pada
lampiran. Koefisien hasil perhitungan perlu diinterpretasikan atau disimpulkan.

 Pembahasan analisis data.

Pengujian hasil analitis data dibahasdengan menggunakan bahasa ilmiah sesuai


dengan bidang studi yang ditelii berdasarkan konsep-konsep yang telah diutarakan.

 Simpulan Penelitian

Simpulan penelitian adalah kerja merangkum semua simpulan pengujian hipotesis.


Rangkuman bersifat sintetik dan sstematis untuk menarik simpulan yang bersifat
umum dari variabel – variabel yang diteliti. Implikasi adalah dampak yang
ditimbulkan berasarkan simpulan penelitian. Implikasi berisi penjelasan terhadap
perkembangan ilmu dan penelitian serat penerapan praktis hasil penelitian dalam
pemecahan masalah dan pelaksanaan kebijakan.

Saran di buat berdasarkan pada simpiulan hasil peneitian dan implikasi. Saran berisi
pemecahan masalah yang diteliti atau bertindak lanjut penelitian sehingga lebih
bersifat operasional.

Sistematika Penelitian Kualitatif.

 Latar belakang masalah.

Aspek yang perlu diungkapkaan penulis antara lain : a) fenomena yang menjadi
masalah penelitian, b) mengapa masalah itu penting untuk diteliti, c) fenomena
penelitian dalam konteks kenyataan jamak.

 Perumusan Masalah.

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu : a) pertanyaan
penelitian menggunakan kata tanya mengapa dan bagaimana yang ditempatkan
dalam konteks deskripsi permasalahan penelitian. b) menunjukkan karakteristik
kontemporer dan tidak ada pengontroalan informan, c) pertanyaan menunjukkan
keluasan dan model penelitian yang dipilih memiliki bentuk pertanyaan yang
berbeda.

 Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian merupakan pernyataan yang berhubungan erat dengan perumusan


masalah

 Manfaat Penelitian.

Berupa manfaat praktis dan manfaat teoritis.

 Landasan Teoritis.

Landasan teoritis berupa kajian teori terhadap pengetahuan ilmiah yang sudah ada.
Pengkajian teoritis ini harus berkaitan dengan fenomena yang diteliti. Kajian teoritis
berupa konsep, asumsi, proporsi, tidak berupa kumpulan teori melainkan harus ada
argumentasi penulisnya.

 Kerangka Pemikiran.

Kerangka pemikiran berupa alur pemikiran yang didasarkan pada masalah penelitian
dan digambar dalam skema secara holistik dan sistematik.

Hal yang perlu dikemukakan antara lain : waktu penelitian dilaksanakan, tempat
penelitian dilakukan, karakteristik.

 Bentuk Penelitian.

Bentuk penelitian mengikuti paradigma penelitian kualitatif, strategi penelitian,


penelitian tindakan kelas, penelitian etnografi.

 Sumber Data.

Sumber data dapat berupa a) peristiwa, b) informan, c) dokumen/arsip yang


berhubungan dengan masalah penelitian.
Pemeriksaan keabsahan data diperoleh melalui : a) trianggulasi (data, metode,
peneliti, teori), b) review informan (ahli pada bidang tertentu), c) mengembangkan
member check.

 Analisis data.

Analisis data ada 3 yaitu : analisis data model interaktif dan mengalir, analisis
komparasi konstan dan analisis pattern machining.

 Hasil Penelitian.

Hasil penelitian mengungkapkan kedalaman permasalahan penelitian yang bernuansa


jamak.

Sama dengan penelitian kuantitatif ,pada karya ilmiah berbentu disertasi baik untuk
penelitian kualitatif msupun kuantitatif biasanya disertasi temuan penelitian. Temuan
penelitian adalah hasil temuan orsinil yang berhasil didapatkan penulis disertasi
berkenaan dengan permasalahan penelitiannya. Untuk memperdalam penelitian
kualitatif dan kuantitatif di anjurkan mempelajari/membaca buku-buku metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Tahap Penyusunan Karya Ilmiah Tata Tulis dalam Karya Ilmiah.

Tahap-tahap penyusunan karya ilmiah menempuh beberapa langkah :

 Tahap persiapan.
 Tahap pengumpulan data.
 Tahap pengoganisasian atau konsep.
 Tahap penyuntingan konsep.
 Tahap penyajian (Arifin, 2003:7)

Proposal Penelitian harus dibedakan antara proposal penelitian kuantitatif dan


kualitatif.
Penelitian kuantitatif terrdiri dari :

 Judul
 Daftar isi.
 Daftar tabel (jika ada).
 Daftar gambar (jika ada).
 Pendahuluan terdiri dari :
 Latar belakang masalah.
 Identifikasi masalah
 Pembatasan masalah.
 Perumusan masalah.
 Tujuan penelitian.
 Manfaat Penelitian.
 Landasan teoritis terdiri dari :
 Tinjauan pustaka.
 Hasil penelitian yang relevan.
 Kerangka pemikiran.
 Hipotesis (jika ada).
 Metode Penelitian terdiri dari
 Tempat dan waktu penelitian.
 Metode penelitian.
 Populasi dan sampel.
 Teknik pengumpulan data.
 Teknik analisis data.
 Daftar pustaka.

Penelitian Kulitatif terdiri dari :

 Judul
 Daftar isi.
 Daftar tabel (jika ada).
 Daftar gambar (jika ada).
 Pendahuluan terdiri dari :
 Latar belakang masalah.
 Perumusan Masalah
 Tujuan Penelitian.
 Manfaat penelitian.
 Landasan Teoritis terdiri dari :
 Tinjauan pustaka.
 Hasil penelitian yang relevan.
 Kerangka pemikiran.
 Metode penelitian.
 Tempat dan waktu penelitian
 Bentuk dan strategi penelitian.
 Sunmber data.
 Teknik sampling.
 Teknik pengumpulan data.
 Uji keabsahan data.
 Teknik analisis data.
 Prosedur penelitian.
 Daftar pustaka.

OLEH: Bapak Denny Oktavina R., S. Pd., M. Pd.

Anda mungkin juga menyukai