Anda di halaman 1dari 8

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

dan Jenis-Jenis Karya Ilmiah


Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah karya penelitian yang dilakukan untuk


mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya.
Pada karya tulis ilmiah, data-data diperoleh melalui kajian pustaka,
pengalaman penelitian, ataupun fakta dari narasumber lainnya.
Laporan tertulis yang berupa hasil riset dan pengkajian tersebut
dipaparkan dengan menerapkan kaidah serta etika keilmuan yang
sudah ditaati masyarakat keilmuan.
Tujuan Karya Tulis Ilmiah

Tujuan karya tulis ilmiah adalah menginformasikan pada pembaca


terkait suatu masalah beserta jawabannya. Karya tulis ilmiah juga
digunakan untuk membuktikan kebenaran suatu fakta.

Berikut ini adalah penjabaran tujuan karya tulis ilmiah, sebagai berikut:
1. Sarana untuk melatih dan mengungkapkan hasil penelitian berbentuk tulisan ilmiah secara
sistematis.
2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan siswa dan mahasiswa.
3. Melatih siswa dan mahasiswa agar menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis
dalam bidang ilmu pengetahuan, tidak hanya sebagai konsumen
4. Sebagai wahana transformasi pengetahuan bagi sekolah dengan masyarakat, kampus
dengan masyarakat, atau orang-orang yang tertarik membaca.
5. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah mahasiswa untuk menghadapi dan
menyelesaikan masalah.
6. Melatih keterampilan penelitian dasar dengan benar.
7. Melatih pengembangan keterampilan membaca efektif.
8. Melatih kemampuan untuk menggabungkan berbagai sumber data dan sumber bacaan.
9. Mengenalkan siswa atau mahasiswa pada kegiatan kepustakaan.
10. Melatih kemampuan pengorganisasian fakta atau data secara sistematis.
11. Menambah pengetahuan penulis terkait karya ilmiah yang sedang dibuat.
12. Hasil karya ilmiah menjadi acuan atau penelitian pendahuluan bagi penelitian selanjutnya.
Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah karya ilmiah hasil penelitian, percobaan, pengamatan, atau wawancara. Laporan
penelitian biasanya dibuat setelah seseorang melakukan kegiatan yang sudah disebutkan sebagai bentuk
pelaporan hasil. Jenis laporan penelitian juga bermacam-macam, misalnya laporan penelitian kunjungan, laporan
penelitian hasil eksperimen, atau laporan penelitian untuk tugas tertentu. Meskipun laporan penelitian disebut
karya ilmiah, tetapi bukan berarti semua karya ilmiah merupakan laporan penelitian.
2. Makalah
Makalah adalah karya ilmiah tentang masalah dengan penyelesaian berdasarkan berbagai macam data di
lapangan. Makalah membahas suatu topik tertentu dengan data bersifat empiris dan objektif. Makalah biasanya
disajikan dalam bentuk laporan tertulis atau dipresentasikan pada khalayak
3. Artikel
Pengkategorian artikel sebagai karya tulis ilmiah dibedakan dalam konteks jurnalistik dan konteks sudut
pandang ilmiah. Pada konteks jurnalistik, artikel mengandung pendapat subjektif penulis terkait suatu masalah
atau peristiwa. Namun, dalam sudut pandang ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dibuat untuk jurnal. Artikel
tersebut dibuat dengan mengikuti pedoman dan kaidah penulisan ilmiah.
4. Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana
strata satu (S1). Pada skripsi terdapat tulisan tentang pendapat penulis namun diperkuat teori yang sudah ada
sebelumnya. Diperlukan metode ilmiah untuk menulis skripsi serta penelitian maupun observasi.
5. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang dibuat mahasiswa sebagai syarat memperoleh gelar Master atau Magister
strata dua (S2). Tesis ditulis oleh individu dan diutamakan untuk menemukan hal baru.
6. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang dibuat mahasiswa sebagai syarat mendapatkan gelar Doktor strata
tiga (S3). Disertasi mengutamakan orisinalitas dan harus menemukan hal baru. Tingkat kesulitan pembuatan
disertasi paling tinggi dibandingkan karya tulis lainnya.
Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah

1. Menggunakan bahasa baku


Penulisan karya tulis ilmiah tidak menggunakan bahasa sehari-hari, tetapi menggunakan bahasa baku.
Baik penulisan kata, tata kalimat, penulisan kutipan, hingga daftar pustaka mengikuti kaidah yang berlaku.
Apabila karya ilmiah tidak menggunakan bahasa baku, pembaca bisa bingung dan tidak paham maksud yang
disampaikan. Kalimat yang digunakan pun harus efektif agar pembaca tidak dipusingkan dengan tata kalimat
berbelit-belit.
2. Tidak bermakna ganda (ambigu)
Pemahaman yang diberikan pada karya ilmiah tidak membingungkan ataupun mengandung makna ganda.
Hal tersebut sangat penting agar pembaca dapat langsung menangkap maksud atau tujuan penulis.
3. Tidak melibatkan perasaan
Penulisan karya ilmiah menggunakan pemaparan objektif dan tidak melibatkan aspek emosi atau perasaan
penulis. Jadi, data-data pada karya ilmiah diperoleh dari hasil penelitian dan bukan asumsi atau karena emosi
penulis. Pada karya ilmiah juga terdapat fakta yang tidak subjektif.
4. Menggunakan istilah ilmiah
Karya ilmiah ditulis menggunakan kaidah keilmuan serta istilah akademik yang relevan dengan bidang
penulis. Penggunaan istilah yang tepat secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa penulis memiliki kemampuan
untuk membahas bidang tersebut.
5. Berkesinambungan
Penulisan karya ilmiah dan pembahasan materi di dalamnya harus berkesinambungan antara satu bagian
dengan bagian lainnya. Sangat penting untuk membuat karya ilmiah dengan alur logika yang saling terkait. Selain
itu, kalimat yang digunakan juga tidak bertele-tele.

Anda mungkin juga menyukai