Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mahasiswa memiliki ruang di setiap semester untuk menulis karya ilmiah. Karya ilmiah
sering menjadi masalah tersendiri bagi mahasiswa. Permasalahannya bukan pada sedikit-
banyaknya tugas menulis yang diberikan oleh dosennya, melainkan bagaimana tatacara
penulisannya yang baik dan benar. Diantara karya ilmiah yang mereka harus tulis selama
perkuliahan diantaranya, makalah, proposal penelitian, proposal skripsi, laporan penelitian dan
sebagainya.

Sebagaimana dipahami bahwa kegiatan menulis ilmiah adalah bagian yang tak
terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami mahasiswa selama menuntut ilmu di
perguruan tinggi. Pada setiap semester mereka harus menulis karya ilmiah dalam berbagai
bentuk dalam setiap matakuliah yang mereka tempuh. Dengan demikian mereka diharapkan
akan memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai apa yang disebut dengan
karya ilmiah dan bagaimana tatacara penulisannya.

Namun, dalam menghadapi tugas menulis di atas, banyak mahasiswa yang masih
menganggapnya sebagai beban berat. Anggapantersebut timbul karena kegiatan menulis
memang meminta banyak tenaga, waktu, serta perhatian yang sungguh-sungguh. Di samping
itu menuntut keterampilan yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh mahasiswa. Ada pula
kelompok yang meragukan kegunaannya, apalagi jika tugas menulis itu dikaitkan dengan
dengan mata kuliah yang bukan mata kuliah di bidangnya.

Dalam praktik penlisan tugas ilmiah tersebut, mahasiswa selalu berupaya semaksimal
mungkin untuk dapat menulis dengan baik. Di satu sisi ada mahasiswa yang sangat tekun dan
berusaha dengan banyak bertanya, dan membaca berbagai literatur serta rajin ke perpustakaan
untuk menghasilakan sebuah karya tulis. Namun sayangnya, sebagian yang lain hanya potong
kompas (short cut) untuk mendapat sebuah tulisan, baik dengan copy paste (copas) tugas teman
maupun sekedar copas dari internet, tanpa menambah atau merubah sedikit pun tulisan
tersebut. Hal ini terjadi tentu dikembalikan kepada individu masing-masing mahasiswa,
mereka menempatkan tugas menulis karya ilmiah itu sebagai sebuah kewajiban ilmiah atau
beban ilmiah.

Pada makalah ini, penulis mencoba memberikan pemahaman konsep dasar hakikat
menulis karya ilmiah. Harapan penulis tentu makalah ini dapat menjadi guidance, petunjuk
bagi mahasiswa untuk memahami konsep dasar karya ilmiah dan bagaimana tatacara
penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan bahasa selingkung di perguruan
tinggi.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian karya tulis?
2. Apa pengertian karya ilmiah?
3. Apa prinsip umum yang mendasari penulisan karya tulis ilmiah?
4. Apa ciri-ciri karya ilmiah?
5. Pendekatan apa saja yang digunakan dalam metode ilmiah?
6. Apa tujuan dari karya ilmiah?
7. Apa manfaat dari karya ilmiah?
8. Apa syarat dari sebuah karya ilmiah?
9. Apa saja jenis-jenis karya ilmiah?
10. Bagaimana tahap penulisan sebuah karya ilmiah?
11. Bagaimana sistematika penulisan dari sebuah karya ilmiah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari karya tulis
2. Untuk mengetahui pengertian dari karya ilmiah
3. Untuk mengetahui prinsip umum yang mendasari penulisan karya tulis ilmiah
4. Untuk mengetahui ciri-ciri karya ilmiah
5. Untuk mengetahui pendekatan dalam metode ilmiah
6. Untuk mengetahui tujuan dari karya ilmiah
7. Untuk mengetahui manfaat dari karya ilmiah
8. Untuk mengetahui syarat dari sebuah karya ilmiah
9. Untuk mengetahui jenis-jenis karya ilmiah
10. Untuk mengetahui tahap penulisan karya ilmiah
11. Untuk mengetahui sistematika penulisan karya ilmiah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Tulis

Karya tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber
penulisan, dan aspek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi (ilmiah). Karya fiksi
merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si
penulis. Tujuan orang menulis fiksi biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk
mengungkapkan isi hati penulis. Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu.
Contoh dari karya tulis jenis ini adalah karya sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.

2.2 Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan tertentu. Jenis-jenis karya ilmiah antara lain: karangan ilmiah, laporan penelitian,
makalah atau paper, artikel, dan lain-lain. Barangkali anda sering mendapat tugas dari guru
untuk membuat karangan, makalah, atau paper sewaktu menempuh pelajaran tertentu. Ini
artinya anda sudah pernah membuat karya ilmiah.

Karyai ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secaralogis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah
biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan
kebenaran tentang sesuatu yang terdapa dalam objek tulisan.

Karangan ilmiah ialah karya tulis yang memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan,
atau hasil penelitian yang berhubungan dengan kegiatan keilmuan. Jenis karangan ilmiah, yaitu
diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.

Finosa dalam Alamsyah (2008:98), mengklasifikasikan karangan menurut bobotisinya atas tiga
jenis yaitu:

1. Karanga ilmiah; Yang tergolong karangan ilmiah antara lain makalah, laporan,
skripsi, tesis, dan disertasi
2. Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer; Yang tergolongkarangan semi
ilmiahantara lain artikel, editorial, opini, reportase; dan lainnya dan
3. Karangan non-ilmiah; Yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain
anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.

2.3 Prinsip-prinsip umum yang Mendasari Penulisan sebuah Karya Ilmiah

3
1. Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karya ilmiah harus didasarkan kepada
data dan fakta
2. Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan deduktif.
3. Rasionaldalampembahasan data.

2.4 Ciri-ciriKaryaIlmiah
1. Logis, artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akals ehat.

2. Sistematis, artinya segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang


memperlihatkan adanya kesinambungan.
3. Objektif, artinya segala keterangan yang dikemukakan merupakan apa adanya.
4. Lengkap, artinyasegi-segi masalah yang diungkapkan dikupas selangkap-lengkapnya.
5. Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal-hal pokok.

6. Saksama, artinya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan betapa pun
kecilnya.

7. Jelas, artinyasegalaketerangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud


secara jernih.
8. Kebenaran dapat diuji (empiris)

9. Terbuka,yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah seandainya muncul


pendapat baru.
10. Berlaku umum, yaitu semua simpulan-simpulannyaberlaku bagi semua populasinya.
11. Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim.
12. Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Pada dasarnya, metode ilmiah menggunakan dua pendekatan yaitu:

1. Pendekatan rasional, berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan kajian data yang


diperoleh dari berbagai rujukan (literature).

2. Pendekatan empiris, berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta yang


diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan (laboratorium).
Karangan imilah memiliki beberapa tujuan antara lain:

1. Dapat menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau institusi perguruan tinggi
dengan masyarakat, atau bagi para peminatnya
2. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan teratur
3. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dari keilmuannya

4
4. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa
5. Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis

2.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah


1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
2. Mengenalkan dengan kagiatan kepustakaan
3. Memperoleh kepuasaan intelektual
4. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
5. Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya
6. Meningkatkan perorganisasian fakta dan data secara sistematis
7. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber

2.5 Syarat-syarat Karya Ilmiah


Persyaratan bagi sebuah karya ilmiah untuk dianggap sebagai karya ilmiah menurut
Brotowidjojo (1988:15-16) sebagai berikut:
1. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis.
2. Aplikasi hokum alam pada situasi spesifik.

3. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat rekaan. Dalam
pengertian jujur terkandungs ikap etik penulisan ilmiah, yakni menyebutkan rujukan
dan kutipan yang jelas.

4. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali,
konseptual, dan prosedural.

5. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang
induktif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
6. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian
berdasarkan suatu hipotesis.
7. Karya ilmiah ditulis secara tulus.
8. Karya ilmiah pada dasarnya bersifa tekspositoris

2.6 Jenis-jenis Karya Ilmiah


Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: karya ilmiah pendidikan
dan karya ilmiah penelitian (Arifin, 2006:15).

2 .7 Karya ilmiah Pendidikan


1. Paper (karya tulis)

5
Adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu
atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya
(Djuroto dan Supriyadi, 2002:24).
2. Praskripsi

Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau
setingkat Diploma 3 (D-3) (Djuroto dan Supriyadi, 2002:24).
3. Skripsi

Penulis hanya mengacu dan menggunakan tori-teoriter sebut dalam bentuk ke


rangka pemikiran yang sama untuk menjawab masalah penelitian atau menguji
hipotesisnya. Skripsi yaitu sebuah karangan yang memaparkan suatu masalah
berdasarkan hasil pemikiran, penelitian dan peninjauan. Yang dituliskan dalam sebuah
bidang dan menggunakan kaidah-kaidah yang telah ditentukan. Didalam bidang
tertentu berdasarkan kemampuan yang dimiliki pelajar.
Dalam proses penyususnan skripsiu mahasiswa bimbing setidaknya oleh satu
atau dua dosen. Seorang dosen yang membimbing mahasiswa biasa disebut dengan
sebutan pembimbing 1 dan pembimbing 2. Dalam masalah ini pembimbing satu lebih
memiliki wewenang dibandingkan pembimbing dua.

Tujuan pembuatan skripsi ialah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam


melakukan sebuah penelitian dalam masalah tertentu. Tentunya didalam bidang yang
telah mereka pelajari sebelumnya. Selain itu skripsi juga bertujuan sebagai sumber
informasi bagi para pembacanya.

3.1 Ciri-ciri Skripsi

1. Strutur penyajian karya tulis ini harus berurutan sesuai kaidah yang berlaku.
2. Komponen dalam skripsi harus lengkap, seperti kata pengantar, pendahuluan, topik
pembahasan, daftar pustaka dan lain-lain.
3. Dituliskan menggunakan kata yang baku yang tertera dalam KBBI.
4. Disampaikan menggunakan bahasa yang formal dan mudah dipahami
5. Dituliskan berdasarkan fakta dari hasil peneliltian yang telah dilakukan sebelumnya.
6. Membahas permasalahan secara menyeluruh.
7. Mencantumkan sumber yang menjadi rujukan.

4. Tesis

Penulismengacu dan menggunakanteori-teori yang telahadatersebut dan


mengembangkannyasendiridalambentukkerangkapemikiranuntukmenjawabmasalahpe
nelitianataumengujihipoteisnya. Tesis merupakan suatu penyataan atau sebuah teori
yang disertai dengan argument yang disusun dalam bentuk tulisan. Tujuan pembuatan
tesis adalah untuk mendapatkan gelar sarjana pada sebuah perguruan tinggi. Dengan
begitu tesis juga dapat disebut sebagai tugas akhir seorang peajar.

6
Selain menjadi tugas akhir seorang pelajar, tesis juga dijadikan sebagai bukti
bahwa saorang pelajar telah mampu melakukan sebuah penelitian. Elain itu juga
bertujuan mengembangkan kemampuan mahasiswa pada masalah tertentu. Sesuai
masalah dalam bidang tertentu, sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.

4.1 Ciri-ciri tesis

1. Struktur penyajian tesis sangat ketat, pada umumnya terdiri dari pendahuluan, pokok
pembahasan dan bagian penutup. (biasanya berisi kesimpulan)
2. Disampaikan menggunakan bahasa yang impersonal. dengan manggunakan kalimat
pasif dan tidak menggunakan kata ganti orang pertama atau orang kedua.
3. Bahasa yang digunakan menyampaikan karya tulis ini adalah bahasa yang baku dan
mudah dimengerti.
4. Komponen dalam tesis tergantung dengan jenis tesis tersebut.

5. Disertasi
Disusun berdasarkan kerangka pemikiran baru yang mengacu kepada teori-teori
lain yang telah ditemukan sebelumnya, namun kerangka pemikiran tersebut
diformulasikan sendiri oleh penulisnya (original).

2.8 Karya Ilmiah Penelitian :


1. Makalah Seminar

Makalah seminar adalah sebuah karya tulis yang bersifat ilmiah. Yang dibuat
berdasarkan hasil pemikiran,penelitian pengamatan dan peninjauan seseorang terhadap suatu
masalah. Berdasarkan ilmu yang telah dipelajari yang disusun dalam bentuk tulisan sacara
sistematis.

Tujuan penyusunan makalah adalah sebagai sarana memenuhi tugas tertentu seperti
tugas akademis dan tugas non akademis. Selain itu makalah juga dapat dijadikan sebagai
sumber informasi dalam suatu masalah. Dan juga untuk mengetahui pemahaman penulis dalam
memahami suatu masalah.

Ciri-ciri Makalah

1. Makalah adalah kajian literature atau sebuah laporan pelaksana kegiatan lapangan
berdasarkan dengan cangkupan permasalahan perkuliahan.
2. Untuk menyampaikan pemahanan manusia tentang sebuah permasalahan teoritik yang
dipelajari berdasarkan kemampuan mahasiswa. Dengan menerapkan kaidah-kaidah,
prinsip atau sebuah teori yang berkaitan dengan masalah tersebut.
3. Untuk menunjukkan kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap isi makalah. yang
diambil dari berbagai sumber, dalam penulisan makalah.
4. Makalah harus memiliki validasi yang tinggi dan disertai ilmu analisis yang mumpuni.

7
5. Harus menyampaikan sebuah fakta, dan penulis harus menyebutkan sumber yang
dijadikan rujukan dalam penulisan makalah.
6. Bahasa yang dipakai dalam menyampaikan karya ilmiah adalah bahasa yang jelas,
singkat, sederhana dan telilti.
7. Makalah harus ditulis dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan, atau ditulis secara
sistematis. agar tidak menimbulkan kesalahpahaman antara pembaca dengan penulis.

2. Laporan Hasil Penelitian

Laporan penelitian adalah sebuah laporan ilmiah bedasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Karena tergolong sebagai karya tulis ilmiah,
maka penulisan laporan penelitian harus sistematis. Selain itu cara penyampaian yang
digunakan harus menggunakan bahasa yang formal.
3. JurnalPenelitian

Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri atas karyai lmiah yang isinya berupa hasil
penelitian dan resensi buku.

Tahap-tahap Penulisan Karya Ilmiah. Secara umum ada tiga tahapan yang harus kita lakukan
dalam menulis karya ilmiah, yakni :
1. Tahap pra penulisan,
2. Tahap penulisan, dan
3. Tahap perbaikan (editing).
Dalam praktiknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:
a. Tahap Persiapan (prapenulisan) Adalah ketika penulis:

Menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,


menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang
dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya
masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
b. Tahap Inkubasi

Adalah ketika penulis memproses informasi yang dimilikinya


sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan
masalah atau jalan keluar yang dicarinya.
c. Tahap Iluminasi

Adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan dating


seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikirankita. Iluminasi tidak
mengenal tempat dan waktu.
d. Tahap Akhir, yakni Verifikasi

8
Apa yang Anda tuliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa
kembali. Diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada
bagian yang tidak perlu dituliskan, atau hal-hal yang perlu ditambahkan, dan
lain-lain.

2.9 Jenis-jenis Makalah

Dalam makalah yang disusun oleh seoerang penulis sebenarnya memiliki berbagai
jenis. Dan setiap jenis makalah memiliki ciri khas dan kegunaan masing-masing. Adapun jenis
makalah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah.

1. Makalah deduktif
Makalah deduktif adalah makalah yang didapat seorang penulis berdasarkan data dari
kajian teoristis yang memiliki kesamaan dengan topik yang dibahas. Dimulai dari pembahasan
yang umum kemudian dikerucutkan hingga membahas sesuatu yang lebih spesifik. Hingga
penulis bisa mengambil sebuah kesimpulan.

2. Makalah induktif
Makalah induktif adalah sebuah karya tulis yang ditulis berdasarkan data empiris
dengan topik yang telah ditentukan. Pembahasan pada makalah ini dimulai dari masalah yang
khusus hingga masalah yang umum. Makalah ini berbanding terballik dengan makalah
deduktif.

3. Makalah Campuran
Seperti namanya, makalah campuran yaitu makalah gabungan antara makalah deduktif
dan makalah induktif. Pengkajian data pada makalah ini bisa dengan kajian kajian teoristis atau
empiris. Terserah kehendak dan keingingan penulis.

2.10 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


1. Latar Belakang Masalah
Merupakan alasan mengapa peneliti harus mengambil penelitian ini untuk diteliti
olehnya. Suatu gejala atau peristiwa tertentu yang tampak dapat dijadikan suatu latara belakang
permasalahan.

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang muncul tersebut, kemudian dapat diidentikasi
berbagai macam masalah lain yang timbul. Hal ini sangat penting dilakukan guna memilih dan
menetapkan masalah yang akan ditulis.

3. Pembatasan Masalah
Kualitas suatu karya ilmiah tidak terletak pada banyaknya masalah yang diambil, akan
tetapi lebih kepada sebarapa dalam karya tersebut mengupas permasalahan yang ada. Oleh
karena itu, masalah haruslah dibatasi agar penulis dapat merumuskan masalahnya dengan jelas

9
4. Perumusan Masalah
Merupakan pertanyaa yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup permasalahan
yang akan diteliti. Perumusan masalah biasanya menggunakan kalimat tanya.

5. Tujuan Penelitian
Haruslah karya ilmiah mengungkapkan tujuan penelitiannya secara lengkap,
operasional, dan konsisten dengan perumusan masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya.
Tujuan penelitian memperoleh jawaban atas masalah yang telah dirumuskan

6. Manfaat Penelitiaan
Bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan penelitian lebih lanjut. Manfaat praktis
menyangkut kegunaan praktis penelitian tersebut.

7. Landasan Teoritis
Merupakan pengkajian ilmiah terhadap pengetahuan yang telah ada. Kajian tersebut
berbentuk hukum, konsep, dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Teori yang
dikutip haruslah bersumber dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam landasan teori, juga
harus pula dikaji mengenai penelitian yang rleevan atau berhubungan dengan pernelitian saat
ini. Penelitiaan yang relevan tersebut diperlukan untuk melihat bahwa penelitian yang
sebelumnya memiliki unsur-unsur yang dapat mendukung penelitian saat ini.

8. Kerangka Pemikiran
Merupakan arahan penalaran saat penulis menyusun penelitiannya. Kerangka
pemikiran ini berguna untuk mewadahi teori-teori yang dikutip menjadi rangkaian yang utuh
yang mengarah pada hasil sementara. Menyusun kerangka pemikiran berarti menyusun
argumen yang raisonal didasarkan atas teori-teori yang telah diungkapkan. Jawaban sementara
atas masalah disebut dengan hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yeng sedang diteliti. Hipotesis
disusun berdasarkan teori yang sudah dikaji dengan kerangka pemikiran tertentu. hipotesis
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

9. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat peneilitan harus disampaikan secara jelas. Waktu penelitian harus disampaikan
dari pengajuan judul sampai dengan penulisan laporan penelitian.

10. Metodologi Penelitian


Merupakan cara untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian ditetapkan
berdasarkan tujuan penelitian
11. Populasi dan Sampel
Populasi ialah besarnya cakupan responden penelitian yang ingin diteliti. Sedangkan
sampel penelitian ialah segelintir responden yang dianggap sudah mewakili populasi
penelitian, sehingga penelitian menjadi tidak memakan waktu dan biaya yang terlalu banyak.

12. Uji Persyaratan Analisis

10
Sebelum data dilakukan analisis, maka ada perlunya data tersebut diuji terlebih dahulu.
Hal tersebut dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan uji asumsi dan uji statistik.

13. Pembahasan Hasil Analisis Data


Dibahas dengan menggunakan bahasa ilmiah sesuai dengan bidang studi yang diminati
berdasarkan konsep-konsep yang telah diutarakan.

14. Simpulan Penelitian


Merupakan perangkuman atas semua yang telah ditulis dalam suatu karya tulis ilmiah.
Rangkuman bersifat sistetis dan sistematisuntuk menarik simpulan yang bersifat umum dari
variabel-variabel yang diteliti.

15. Saran Penelitian


Dibuat berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah ditulis sebelumnya. Saran berisi
pemecahan masalah yang diteliti atau tindak lanjut penelitian sehingga lebih operatif.

2.11 Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah

Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah
harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik.
Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-
norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu
diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan,
perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
2. Penggunaan kata “dimana”.
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap.
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
11. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
12. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
13. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)
14. Cek penulisan sebelum diserahkan

11
2.12 Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan
persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik
apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu
diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti
perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah
seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk
dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai
gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

2.13 Sikap-Sikap Ilmiah


Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus
ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin
berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,

12
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak
sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa
diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat
pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat
yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela
fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak
sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

2.14 Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah


Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah
yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan.
Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau
bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut
:
a. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan
seenaknya sendiri),

13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat disimpulkan bahwa,
karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodelogi penulisan yang baik dan benar.Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang
mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya
ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling tidak harus mengetahui
etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik
dan benar dan sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima
berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan
suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua ketiga dan selanjutnya.
Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi,
artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk
menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam
suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai
gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik
dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini
agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
.http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-cara-penulisan-karya-ilmiah/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-karya-ilmiah-
sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/ hakikat karya ilmiah, ciri-ciri, jenis
karya ilmiah, sikap ilmiah dan kesalahan dalam penulisan ilmiah. maret 13

hamdani mulya.2010.pengertian karya ilmiah.http://www.capeds.co.cc/2010/04/pengertian-


karya-ilmiah.html. selasa, 27 april 2010
rosmini,s.pd.,sihombing di. definisi karya ilmiah.

15

Anda mungkin juga menyukai