PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis tulisan popular. Menulis
karya ilmiah mempunyai aturan-aturan dan teknik tertentu yang harus diikuti.
Dalam dunia ilmiah kita ketahui bahwa ilmu dan pengetahuan didahului oleh
ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga sebelum menulis tentu di dahului
dengan mengumpulkan informasi ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga
menulis tidak dapat dipisahkan dengan membaca. Dalam dunia perpustakaan
istilah pencarian informasi dikenal dengan penelusuran literatur. Maka
beruntunglah pustakawan cukup mempunyai bekal dengan memiliki pengetahuan
penelusuran literatur.
1
B. RumusanMasalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai pengertian karya ilmiah?
2. Bagaimana ruang lingkup penulisan karya ilmiah?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian karya ilmiah.
2. Agar mengetahui fungsi karya ilmiah.
3. Agar mengetahui jenis-jenis karya ilmiah.
4. Agar mengetahui ruang lingkup karya ilmiah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain
laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal
yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Sebuah karya tulis yang baik tentu yang komunikatif, maksudnya pesan
yang disampaikan dipahami pembaca sebagaimana maksud si penulis.
Tulisan yang komunikatif disampaikan melalui bahasa-bahasa yang tersusun
sistematis, mudah dicerna, tidak bertele-tele, dan tidak bermakna ganda
(ambigu). Menulis karya ilmiah, dengan bahasa lain, adalah menyusun
kalimat-kalimat bermakna dalam sebuah rangkaian informasi yang berguna
untuk pembaca.
4
merupakan kebanggaan, karena mereka menyadari bahwa menulis
merupakan keterampilan tingkat tinggi yang tidak dimiliki setiap orang.
Dengan kemampuan menulis, orang akan mendapatkan posisi-posisi sosial
yang sebelumnya tidak diperoleh. Popularitas dan legalitas sosial merupakan
hal yang secara nyata bersignifikan dengan kebiasaan menulis seseorang.
Fungsi ekspresi. Menulis diyakini sebagai media untuk mengekspresikan
pikiran, ide, gagasan, imajinasi si penulis. Melalui tulisan, para penulis bisa
menyampaikan keinginan, penyesalan, kegalauan, angan-angan, ambisi,
pendapat, bahkan cita-cita hidupnya. Melalui tulisan pula seseorang bisa
mengetahui pikiran dan perasaan orang lain. Fungsi Ritual. Mungkin saja
dengan menulis dan membacakannya kegiatan ritual disampaikan. Melalui
tulisan orang menyampaikan bela sungkawa. Melalui tulisan pula orang
menyampaikan doa dan ucapan selamat. Tulisan mungkin saja telah
menyebabkan orang yang stress dan prustasi menjadi semangat dan optimis.
Menulis ternyata bisa berfungsi ritual dalam konteks ini. Fungsi
instrumental. Menulis juga bisa menjadi alat untuk mengubah sesuatu
(informasi, sikap, pendapat, pandangan) seseorang terhadap sesuatu.
Seseorang yang semula berpandangan picik terhadap reformasi mahasiswa,
mungkin saja berubah ketika membaca sebuah tulisan tentang reformasi.
Seseorang yang memiliki sikap jahat mungkin saja sadar akan perbuatannya
setelah membaca sebuah buku keagamaan. Inilah yang dimaksud dengan
fungsi intrumental menulis.
5
Namun, karya yang dimuat di media massa (koran, majalah) sebagian orang
menyebutnya sebagai jenis karya tulis ilmiah populer. Penamaan ini
didasarkan pada prinsip bahwa koran dan majalah merupakan media populer
yang penggunaan bahasanya tidak resmi dan baku sebagaimana bahasa yang
harus disajikan dalam laporan penelitian. Namun demikian, KTI populer ini
juga mendapatkan penghargaan walaupun dengan nilai yang berbeda dari
karya tulis lainnya. Secara lebih rinci beberapa contoh jenis karya ilmiah
tersebut dapat diuraikan berikut ini.
6
Makalah dapat dihasilkan dari sebuah penelitian, namun juga dapat
dihasilkan dari hasil pemikiran dan kajian literatur yang memadai.
Namun, fokus makalah harus disusun berdasarkan sebuah topik
keilmuan tertentu. Makalah dapat dikategorikan ke dalam makalah
biasa (comman paper) dan makalah posisi (position paper).
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah
dapat dibedakan menjadi tiga macam: Makalah deduktif, makalah
induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan
makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis (pustaka)
yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif
merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang
diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas.
Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya
didasarkanpada kajian teoretis digabungkan dengan data empiris
yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya,
jenis makalah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah
yang paling banyak digunakan.
c. Artikel Jurnal Ilmiah
Artikel jurnal disusun untuk kepentingan publikasi karya ilmiah
penulisnya dan menentukan posisi keilmuan seseorang. Artikel jurnal
ilmiah dapat disusun berdasarkan hasil sebuah penelitian atau hasil
pemikiran yang disertai kajian kepustakaan yang relevan dan
komprehensif. Artikel jurnal ilmiah disusun berdasarkan panduan
umum penulisan artikel jurnal dan gaya selingkung yang ditetapkan
oleh masing-masing pengelola jurnal. Penulisan artikel jurnal ilmiah
disusun berdasarkan sistematika: judul, penulis, abstrak, kata kunci,
pendahuluan, metode, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan
saran. Sementara itu artikel yang disusun berdasarkan hasil pemikiran
disusun sebagai berikut: judul, penulis, abstrak, kata kunci,
7
pendahuluan, isi (terdiri atas beberapa subtopik), dan simpulan. Prinsip
utama tulisan jurnal adalah spesifik dan mendalam. Spesifik artinya
tulisan yang disajikan harus memuat bidang keilmuan yang khusus,
tidak bersifat umum. Oleh karena itu, penulis jurnal harus orang yang
memiliki keilmuan di bidangnya. Penulis jurnal adalah seorang
spesialis, bukan generalis. Mendalam berarti kajian yang disajikan
harus benar-benar menyentuh esensi keilmuan atau esensi topik yang
dibahasnya.
1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka meliputikulit luar (jilid), halaman judul, pengesahan,
persembahan, abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris), daftar isi,
daftar tabel dan grafik, serta daftar singkatan dan lambang. Berikut ini
ialah penjelasan bagian-bagian pembuka karya ilmiah;
1. Judul karangan
2. Nama karangan ilmiah
3. Tujuan penulisan
4. Dilengkapi dengan nama dosen pembina
5. Nama penyusun
6. Logo
8
7. Dicantumkan nama fakultas, universitas atau sekolah tinggi, nama
kota, dan tahun.
b. Halaman Judul
Halaman judul sama (identik) dengan kulit luar (jilid), tetapi
dituangkan dalam kertas A-4 atau kertas jeruk.
c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ialah halaman khusus dalam karya ilmiah yang
berisikan judul karangan, nama penyusun. NPM, pembimbing utama,
pembimbing pendamping, diketahui ketua jurusan, dan disahkan oleh
dekan.
d. Halaman Persembahan
Lembaran ini bersifat subjektit.Artinya, isinya bebas bergantung
kepada "keinginan penulis".Biasanya berisikan ayat-ayat suci
agama.Persembahan disajikan untuk orang-orang terdekat (ibu, bapak,
kakak, adik, istri, suami, atau anak).
e. Abstrak
Abstrak mencerminkan seluruh isi karangan dengan mengungkapkan
berikut:
1. judul karangan,
2. metode penelitian,
3. sumber data,
4. kerangka teori,
5. masalah yang dibahas, dan
6. hasil yang dicapai.
Abstrak ini disahkan dengan jarak satu spasi dan ditulis dalam dua
bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Jumlah kata dalam abstrak
berkisar 200-500 kata.
9
f. Kata Pengantar
Kata pengantar dalam karya ilmiah, misalnya, skripsi berisikan hal-
hai berikut:
1. puji syukur kepada Tuhan,
2. judul karangan.
3. tujuan penulisan,
4. ucapan terima kasih,
5. tanggung jawab ilmiah penulis, dan
6. litimangsa.
g. Daftar Tabel
Karangan ilmiah yang lengkap, selain menganalisis data dengan
saksama, juga mencantumkan tabel yang merupakan gambaran analisis
data (bita diperlukan). Nama tabei diberikan noma dengan angka Arab
dan ditulis denyan memakai huM kapital pada awal kata kecuai preposisi
dan konjungsi yang bukan di awal:
h. Daftar Gambar/Grafik/Bagan
Daftar grafikgambar/bagan pada dasarnya sama dengan penulisan
daftar tabel.
i. Daftar Singkatan dan Lambang
Tidak ada aturan yang menetapkan bahwa penufisan lambang
dan singkatan harus memakai hurut kapital atau tidak.Ketentuan
mengenai bentuk singkatan atau lambang bergantung pada keinginan
penulis.Namun, hal yang perlu dipahami dalam penulisan daftar
singkatan itu harus konsisten.
2. Bagian Isi
Bagian isi ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab
pendahuluan, bab landasan teoritiss, bab objek lokasi penelitian (khusus
10
praktik kerja), bab pembahasan (analisis data), dan bab penutup. Dengan
kata lain, bagian isi merupakan penelitian si penulis,
Bagian isi ini dibagi menjadi empat atau lima bagian, yaitu sebagai
berikut:
1. Pendahuluan
Pada bagian ini, diuraikan (a) masalah yang akan diteliti, (b)
contoh masalah, (c) penjetasan tentang dipilihnya masalah ini bagi
penulis atau pun bagi orang lain, clan (d) argumentasi yang logis
antara data (realitas) dan teori (harapan).
d. Kerangka Karangan
11
Kerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori (dari para ahli)
yang dijadikan dasar untuk menganalisis data.
g. Sumber Data
12
3. Bab Objek Penetitian
13
3. Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup berisikan biodata penulis yang lengkap,
yaitu idenlitas, pendidikan, prestasi, dan pengalaman.
4. Indeks
Indeks merupakan daftar istilah atau kosakata khusus dalam karya
ilmiah yang disusun secara alfabetis dan diberikan penunjukan
halaman tertentu.
5. Lampiran
Lampiran berisikan hal-hal yang mendukung penulisan karangan
ilmiah. Isi lampiran bergantung kepada kebutuhan penulisan,
misalnya,
a. acuan wawancara,
b. angket,
c. surat izin penelitian, dan
d. data penelitian.
14
BAB III
PENUTUP
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat
dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur
penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah,
sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan
tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis
tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Ruang lingkup sistematika karya ilmiah terbagi atas tiga hal, yaitu bagian
pembuka, isi, dan penutup. Karya ilmiah pada dasarnya merupakan bentuk karya
ilmiah yang paling sederhana di antara karya ilmiah lainnya. Menurut Efendi (1991)
karya ilmiah diartikan sebagai karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Karya
ilmiah juga dapat berupa penyajian pemikiran ataupun mendiskusikan suatu wacana
yang dianalisis secara ilmiah, yang juga terdiri dari bagian pembuka, inti dan
penutup. Bagian pembuka pada penulisan karya ilmiah sangat sederhana dan
umumnya dituangkan dalam halaman judul saja. Karena sifatnya yang singkat, pada
umumnya antara 5-20 halaman tergantung keperluan dan aturan yang dikenakan
maka pada karya ilmiah tidak lazim disertakan keterangan, misalnya “Daftar Isi” dan
“Kata Pengantar”. Bagian inti karya ilmiah hasil penelitian, seperti halnya pada
laporan penelitian, berisi pengantar/pendahuluan, metodologi penelitian, kajian
15
pustaka dan kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran.
Perbedaannya dengan laporan penelitian, penyampaian uraian unsur-unsur ini dalam
karya ilmiah disajikan dalam versi yang lebih singkat.
16
DAFTAR PUSTAKA
17