Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis tulisan popular. Menulis
karya ilmiah mempunyai aturan-aturan dan teknik tertentu yang harus diikuti.
Dalam dunia ilmiah kita ketahui bahwa ilmu dan pengetahuan didahului oleh
ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga sebelum menulis tentu di dahului
dengan mengumpulkan informasi ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga
menulis tidak dapat dipisahkan dengan membaca. Dalam dunia perpustakaan
istilah pencarian informasi dikenal dengan penelusuran literatur. Maka
beruntunglah pustakawan cukup mempunyai bekal dengan memiliki pengetahuan
penelusuran literatur.

Menulis harus diawali dengan munculnya ide/gagasan tentang suatu topik.


Idegagasan muncul bisa dari si penulis sendiri tetapi dapat juga atas permintaan.
Gagasan atau ide dapat diciptakan oleh si calon penulis dengan cara membaca
situasi/kondisi atau membaca-baca literatur. Selanjutnya adalah tergantung
mengembangkan ide dan hasil penelusuran menjadi bermanfaat melalui suatu
tulisan.

Tulisan karya ilmiah sama pentingnya dengan pelaksanaan penelitian karena


hasil penelitian yang tidak dituangkan kedalam laporan atau bahkan diterbitkan
orang tidak akan tahu apa yang telah dilakukan. Oleh karena itu menulis harus
dipahami oleh orang yang membacanya. Menulis tulisan ilmiah yang efektif
tidaklah mudah. Pada umumnya tulisan yang baik akan dapat dibaca dan
dipahami oleh orang yang bukan bidangnya stsu orang yang baru
mempelajarinya.

1
B. RumusanMasalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai pengertian karya ilmiah?
2. Bagaimana ruang lingkup penulisan karya ilmiah?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian karya ilmiah.
2. Agar mengetahui fungsi karya ilmiah.
3. Agar mengetahui jenis-jenis karya ilmiah.
4. Agar mengetahui ruang lingkup karya ilmiah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Karya Ilmiah


1. Pengertian Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disajikan secara ilmiah
dalam sebuah forum atau media ilmiah. Karakteristik keilmiahan sebuah
karya terdapat pada isi, penyajian, dan bahasa yang digunakan. Isi karya
ilmiah tentu bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif, tidak memihak, dan
berbicara apa adanya. Isi sebuah karya ilmiah harus fokus dan bersifat
spesifik pada sebuah bidang keilmuan secara mendalam. Kedalaman karya
tentu sangat disesuaikan dengan kemampuan sang ilmuwan. Bahasa yang
digunakan juga harus bersifat baku, disesuaikan dengan sistem ejaan yang
berlaku di Indonesia. Bahasa ilmiah tidak menggunakan bahasa pergaulan,
tetapi harus menggunakan bahasa ilmu pengetahuan, mengandung hal-hal
yang teknis sesuai dengan bidang keilmuannya.Namun, terlepas dari semua
kerumitan dan nuansa-nuansa seram, sebetulnya penulisan karya ilmiah
merupakan kegiatan yang sama dengan proses penulisan pada umumnya.
Kegiatan menulis pada dasarnya kegiatan menyampaikan atau menyajikan
gagasan atau pikiran, informasi, kehendak, kepentingan dan berbagai pesan
kepada pihak lain dalam bahasa tulis. Kegiatan menulis karya ilmiah tentu
dipahami sebagai kegiatan menyampaikan pengetahuan dan temuan baru
dalam suatu bidang ilmu dalam bahasa tulis. Karya ilmiah juga biasanya
menggunakan media ilmiah, seperti jurnal ilmiah atau forum ilmiah.

Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah


laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh

3
masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain
laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal
yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Sebuah karya tulis yang baik tentu yang komunikatif, maksudnya pesan
yang disampaikan dipahami pembaca sebagaimana maksud si penulis.
Tulisan yang komunikatif disampaikan melalui bahasa-bahasa yang tersusun
sistematis, mudah dicerna, tidak bertele-tele, dan tidak bermakna ganda
(ambigu). Menulis karya ilmiah, dengan bahasa lain, adalah menyusun
kalimat-kalimat bermakna dalam sebuah rangkaian informasi yang berguna
untuk pembaca.

2. Fungsi Karya Ilmiah

Fungsi utama karya ilmiah sebagaimana dipaparkan di atas adalah fungsi


akademik. Melalui karya ilmiah terjalin komunikasi akademik antarberbagai
komponen dalam sebuah bidang keilmuan. Seorang guru akan mengetahui
model-model terbaru dalam pembelajaran bahasa apabila membaca jurnal
ilmiah atau tulisan dari berbagai sumber. Demikian pula apabila menuliskan
temuannya, guru yang lain akan mengetahui hasil penelitian yang lain. Fungsi
lainnya adalah sebagai fungsi ekpresif dan fungsi instrumental. Fungsi
ekspresif adalah seseorang dapat menuangkan berbagaigagasan tertulis yang
dikomunikasikan kepada pihak lain. Menulis berdasarkan fungsi ini adalah
usaha pemenuhan kebutuhan diri seseorang sebagai ilmuwan atau sebagai
manusia yang berpikir. Sementara itu, fungsi instrumental adalah bahwa
menulis menjadi media bagi seseorang untuk meraih tujuan-tujuan lainnya.
Apabila kita bersepakat bahwa menulis itu berkomunikasi dengan orang lain,
maka akan didapati fungsi menulis sebagaimana fungsi komunikasi, yakni
fungsi sosial. Menulis akan menentukan citra diri dan eksistensi diri para
penulis secara sosial. Bagi kalangan akademik, kemampuan menulis

4
merupakan kebanggaan, karena mereka menyadari bahwa menulis
merupakan keterampilan tingkat tinggi yang tidak dimiliki setiap orang.
Dengan kemampuan menulis, orang akan mendapatkan posisi-posisi sosial
yang sebelumnya tidak diperoleh. Popularitas dan legalitas sosial merupakan
hal yang secara nyata bersignifikan dengan kebiasaan menulis seseorang.
Fungsi ekspresi. Menulis diyakini sebagai media untuk mengekspresikan
pikiran, ide, gagasan, imajinasi si penulis. Melalui tulisan, para penulis bisa
menyampaikan keinginan, penyesalan, kegalauan, angan-angan, ambisi,
pendapat, bahkan cita-cita hidupnya. Melalui tulisan pula seseorang bisa
mengetahui pikiran dan perasaan orang lain. Fungsi Ritual. Mungkin saja
dengan menulis dan membacakannya kegiatan ritual disampaikan. Melalui
tulisan orang menyampaikan bela sungkawa. Melalui tulisan pula orang
menyampaikan doa dan ucapan selamat. Tulisan mungkin saja telah
menyebabkan orang yang stress dan prustasi menjadi semangat dan optimis.
Menulis ternyata bisa berfungsi ritual dalam konteks ini. Fungsi
instrumental. Menulis juga bisa menjadi alat untuk mengubah sesuatu
(informasi, sikap, pendapat, pandangan) seseorang terhadap sesuatu.
Seseorang yang semula berpandangan picik terhadap reformasi mahasiswa,
mungkin saja berubah ketika membaca sebuah tulisan tentang reformasi.
Seseorang yang memiliki sikap jahat mungkin saja sadar akan perbuatannya
setelah membaca sebuah buku keagamaan. Inilah yang dimaksud dengan
fungsi intrumental menulis.

3. Jenis-jenis Karya Ilmiah


Karya tulis ilmiah secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua
kategori, yakni KTI sebagai laporan hasil pengkajian/penelitian, dan KTI
berupa hasil pemikiran yang bersifat ilmiah. Keduanya dapat disajikan dalam
bentuk laporan hasil penelitian, buku, diktat, modul, karya terjemahan,
makalah, tulisan di jurnal, atau berupa artikel yang dimuat di media masa.

5
Namun, karya yang dimuat di media massa (koran, majalah) sebagian orang
menyebutnya sebagai jenis karya tulis ilmiah populer. Penamaan ini
didasarkan pada prinsip bahwa koran dan majalah merupakan media populer
yang penggunaan bahasanya tidak resmi dan baku sebagaimana bahasa yang
harus disajikan dalam laporan penelitian. Namun demikian, KTI populer ini
juga mendapatkan penghargaan walaupun dengan nilai yang berbeda dari
karya tulis lainnya. Secara lebih rinci beberapa contoh jenis karya ilmiah
tersebut dapat diuraikan berikut ini.

a. Laporan Hasil Penelitian


Laporan hasil penelitian dilakukan sebagai bukti bahwa seseorang
telah melakukan penelitian. Laporan hasil penelitian disusun
berdasarkan langkah-langkah penelitian dan temuan yang diperoleh
pada saaat penelitian dilakukan. Laporan hasil penelitian memuat hal-
hal yang sejak awal penelitian (proposal penelitian) disusun oleh
peneliti untuk dilaporkan. Laporan hasil penelitian mencakup hal-hal
berikut: pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian
dan pembahasan, kesimpulan dan saran. Komponen-komponen ini
merupakan hal-hal pokok dalam laporan penelitian, meskipun
penyusunannya didasarkan pada gaya selingkung setiap institusi atau
lembaga. Dengan demikian salah satu karakteristik yang harus ada
dalam laporan penelitian adalah sistematika laporan yang berurutan
sebagaimana dikemukakan di atas. Laporan yang demikian
menunjukkan kerangka penelitian yang sistematis dan lazim digunakan
dalam dunia akademik.
b. Makalah
Makalah sering diartikan sebagai sebuah karya ilmiah yang
memuat topik tertentu yang disajikan pada sebuah forum ilmiah atau
disusun untuk sebuah kepentingan tertentu, misalnya tugas kuliah.

6
Makalah dapat dihasilkan dari sebuah penelitian, namun juga dapat
dihasilkan dari hasil pemikiran dan kajian literatur yang memadai.
Namun, fokus makalah harus disusun berdasarkan sebuah topik
keilmuan tertentu. Makalah dapat dikategorikan ke dalam makalah
biasa (comman paper) dan makalah posisi (position paper).
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah
dapat dibedakan menjadi tiga macam: Makalah deduktif, makalah
induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan
makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis (pustaka)
yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif
merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang
diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas.
Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya
didasarkanpada kajian teoretis digabungkan dengan data empiris
yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya,
jenis makalah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah
yang paling banyak digunakan.
c. Artikel Jurnal Ilmiah
Artikel jurnal disusun untuk kepentingan publikasi karya ilmiah
penulisnya dan menentukan posisi keilmuan seseorang. Artikel jurnal
ilmiah dapat disusun berdasarkan hasil sebuah penelitian atau hasil
pemikiran yang disertai kajian kepustakaan yang relevan dan
komprehensif. Artikel jurnal ilmiah disusun berdasarkan panduan
umum penulisan artikel jurnal dan gaya selingkung yang ditetapkan
oleh masing-masing pengelola jurnal. Penulisan artikel jurnal ilmiah
disusun berdasarkan sistematika: judul, penulis, abstrak, kata kunci,
pendahuluan, metode, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan
saran. Sementara itu artikel yang disusun berdasarkan hasil pemikiran
disusun sebagai berikut: judul, penulis, abstrak, kata kunci,

7
pendahuluan, isi (terdiri atas beberapa subtopik), dan simpulan. Prinsip
utama tulisan jurnal adalah spesifik dan mendalam. Spesifik artinya
tulisan yang disajikan harus memuat bidang keilmuan yang khusus,
tidak bersifat umum. Oleh karena itu, penulis jurnal harus orang yang
memiliki keilmuan di bidangnya. Penulis jurnal adalah seorang
spesialis, bukan generalis. Mendalam berarti kajian yang disajikan
harus benar-benar menyentuh esensi keilmuan atau esensi topik yang
dibahasnya.

B. Ruang Lingkup Karya Ilmiah


Ruang lingkup sistematika karya ilmiah terbagi atas tiga hal, yaitu bagian
pembuka, isi, danpenutup.

1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka meliputikulit luar (jilid), halaman judul, pengesahan,
persembahan, abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris), daftar isi,
daftar tabel dan grafik, serta daftar singkatan dan lambang. Berikut ini
ialah penjelasan bagian-bagian pembuka karya ilmiah;

a. Judul Karangan (Kulit Luar)


Dalam kulit luar, harus dicantumkan judul karangan (dengan
subjudul, bila ada), nama karangan ilmiah, keperluan penyusunan,
penyusun dan NPM, logo, nama lembaga pendidikan (jurusan,
fakultas, universitas), kota, dan tahun penyusunan.

1. Judul karangan
2. Nama karangan ilmiah
3. Tujuan penulisan
4. Dilengkapi dengan nama dosen pembina
5. Nama penyusun
6. Logo

8
7. Dicantumkan nama fakultas, universitas atau sekolah tinggi, nama
kota, dan tahun.
b. Halaman Judul
Halaman judul sama (identik) dengan kulit luar (jilid), tetapi
dituangkan dalam kertas A-4 atau kertas jeruk.

c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ialah halaman khusus dalam karya ilmiah yang
berisikan judul karangan, nama penyusun. NPM, pembimbing utama,
pembimbing pendamping, diketahui ketua jurusan, dan disahkan oleh
dekan.

d. Halaman Persembahan
Lembaran ini bersifat subjektit.Artinya, isinya bebas bergantung
kepada "keinginan penulis".Biasanya berisikan ayat-ayat suci
agama.Persembahan disajikan untuk orang-orang terdekat (ibu, bapak,
kakak, adik, istri, suami, atau anak).

e. Abstrak
Abstrak mencerminkan seluruh isi karangan dengan mengungkapkan
berikut:
1. judul karangan,
2. metode penelitian,
3. sumber data,
4. kerangka teori,
5. masalah yang dibahas, dan
6. hasil yang dicapai.
Abstrak ini disahkan dengan jarak satu spasi dan ditulis dalam dua
bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Jumlah kata dalam abstrak
berkisar 200-500 kata.

9
f. Kata Pengantar
Kata pengantar dalam karya ilmiah, misalnya, skripsi berisikan hal-
hai berikut:
1. puji syukur kepada Tuhan,
2. judul karangan.
3. tujuan penulisan,
4. ucapan terima kasih,
5. tanggung jawab ilmiah penulis, dan
6. litimangsa.
g. Daftar Tabel
Karangan ilmiah yang lengkap, selain menganalisis data dengan
saksama, juga mencantumkan tabel yang merupakan gambaran analisis
data (bita diperlukan). Nama tabei diberikan noma dengan angka Arab
dan ditulis denyan memakai huM kapital pada awal kata kecuai preposisi
dan konjungsi yang bukan di awal:

h. Daftar Gambar/Grafik/Bagan
Daftar grafikgambar/bagan pada dasarnya sama dengan penulisan
daftar tabel.
i. Daftar Singkatan dan Lambang
Tidak ada aturan yang menetapkan bahwa penufisan lambang
dan singkatan harus memakai hurut kapital atau tidak.Ketentuan
mengenai bentuk singkatan atau lambang bergantung pada keinginan
penulis.Namun, hal yang perlu dipahami dalam penulisan daftar
singkatan itu harus konsisten.

2. Bagian Isi
Bagian isi ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab
pendahuluan, bab landasan teoritiss, bab objek lokasi penelitian (khusus

10
praktik kerja), bab pembahasan (analisis data), dan bab penutup. Dengan
kata lain, bagian isi merupakan penelitian si penulis,

Bagian isi ini dibagi menjadi empat atau lima bagian, yaitu sebagai
berikut:

1. Pendahuluan

Bab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar tentang isi


karangan ilmiah.Bab ini juga memuat landasan kerja dan arahan dalam
penyusunan karangan ilmiah.

a. Latar Belakang Masalah

Pada bagian ini, diuraikan (a) masalah yang akan diteliti, (b)
contoh masalah, (c) penjetasan tentang dipilihnya masalah ini bagi
penulis atau pun bagi orang lain, clan (d) argumentasi yang logis
antara data (realitas) dan teori (harapan).

b. Identifikasi Masalah atau Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah merupakan garis besar yang akanditeliti


atau diuraikan. Identifikasi masalah ini disajikan dalam bentuk
pertanyaan.Akan tetapi, pembatasan masalah merupakan bagian yang
menyempitkan atau membatasi pokok permasalahan sehingga kajian
tidak terlalu luas dan abstrak.

c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dica ai atau


dihasilkan dalam penelitian ini (harus sejalan dengan identifikasi
masalah), sedangkan kegunaan penelitian merupakan penegasan tentang
manfaat yang akan dicapai baik secara teoretis maupun secara praktis.

d. Kerangka Karangan

11
Kerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori (dari para ahli)
yang dijadikan dasar untuk menganalisis data.

e. Metode dan Teknik penelitian

Penelitian ilmiah harus menerapkan metode dan teknik


penelitian. Metode penelitian ialah seperangkat alat yang tersusun
secara sistematis dan logis, sedangkan teknik penelitian ialah tata cara
melakukan setiap langkah-langkah metode penelitian.

f. Lokasidan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ialah tempat penelitian dilaksanakan.Lamanya


penelitian dapat dilakukan dengan membuat rencana atau jadwal
kegiatan penelitian.

g. Sumber Data

Penelitian ilmiah harus menyajikan sekaligus memaparkan


sumber data.Sumber data ini merupakan bahan yang diteliti. Jika
penelitian ini berasal dari buku, misainya, novel, majalah, surat kabar,
tabloid, identitas sumber data tersebut harus dicantumkan. Jika sumber
data itu banyak dan beragam, dapat digunakan sampel dan populasi.

2. Bab Kajian Teori

Bab ini berisikan uraian tentang teori-teori atau pendapatpendapat


yang relevan dengan masalah yang dibahas atau diteliti.Bisa saja,
penelitian-penelitian terdahulu dapat melatarbelakangi penulis untuk
melakukan penelitian setanjutnya. Dalam bab ini, disertakan alasan-
alasan yang logis. Dengan demikian, penulis dapat menolak, menerima,
mempertanyakan, atau menguatkan teori yang sudah ada.

12
3. Bab Objek Penetitian

Dalam bab ini, dijelaskan keadaan lokasi penelitian atau objek


penelitian secara singkat (bergantung pada kebutuhan peneiitian).Hal
hal yang perlu dijelaskan dalam bab ini, yaitu (a) sejarah objek
penelitian, (b) struktruk ordanisasi, dan (c) kegiatan objek penelitian.

4. Bab Pembahasan (Analisis Data)


Bab pembahasan data merupakan bab yang paling penting dalam
penulisan karya ilmiah karena dalam bab ini dilakukan kegiatan analisis
data, sintetis pembahasan, interpretasi penulis, pemecahan masalah, dan
temuan pendapat baru yang diformulakan (bila ada).
5. Bab Penutup
Bab penutup meliputi dua bagian, yaitu simpulan dan saran.
a. Simpulan
Simpulan ini ialah bentuk singkat dari uraian yang dibahas
padabab analisis data. Simpulan ini pun merupakan jawaban atas
pembatasan masalah dan tujuan penelitian.
b. Saran
Saran merupakan informasi untuk ditndaklanjuti oleh pembaca
bila akan mengadakan penelitian Ianjutan.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir atau kelengkapan akhir meliputi :
1. Daftar Pustaka
Satu di antara yang harus ada (mutlak) dalam tulisan karangan
ilmiah ialah adanya sumber acuan dan daftar pustaka. Dengan adanya
daftar pustaka, pembaca bisa mengetahui sumber acuan yang menjadi
landasan datam pengkajian.
2. Daftar Kamus
Daftar kamus harus dibedakan dengan daftar pustaka.

13
3. Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup berisikan biodata penulis yang lengkap,
yaitu idenlitas, pendidikan, prestasi, dan pengalaman.
4. Indeks
Indeks merupakan daftar istilah atau kosakata khusus dalam karya
ilmiah yang disusun secara alfabetis dan diberikan penunjukan
halaman tertentu.
5. Lampiran
Lampiran berisikan hal-hal yang mendukung penulisan karangan
ilmiah. Isi lampiran bergantung kepada kebutuhan penulisan,
misalnya,
a. acuan wawancara,
b. angket,
c. surat izin penelitian, dan
d. data penelitian.

14
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan sebagaimana diuraikan di atas maka dapat ditarik


kesimpulan bahwa karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat
dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur
penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah,
sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan
tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis
tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

Ruang lingkup sistematika karya ilmiah terbagi atas tiga hal, yaitu bagian
pembuka, isi, dan penutup. Karya ilmiah pada dasarnya merupakan bentuk karya
ilmiah yang paling sederhana di antara karya ilmiah lainnya. Menurut Efendi (1991)
karya ilmiah diartikan sebagai karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Karya
ilmiah juga dapat berupa penyajian pemikiran ataupun mendiskusikan suatu wacana
yang dianalisis secara ilmiah, yang juga terdiri dari bagian pembuka, inti dan
penutup. Bagian pembuka pada penulisan karya ilmiah sangat sederhana dan
umumnya dituangkan dalam halaman judul saja. Karena sifatnya yang singkat, pada
umumnya antara 5-20 halaman tergantung keperluan dan aturan yang dikenakan
maka pada karya ilmiah tidak lazim disertakan keterangan, misalnya “Daftar Isi” dan
“Kata Pengantar”. Bagian inti karya ilmiah hasil penelitian, seperti halnya pada
laporan penelitian, berisi pengantar/pendahuluan, metodologi penelitian, kajian

15
pustaka dan kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran.
Perbedaannya dengan laporan penelitian, penyampaian uraian unsur-unsur ini dalam
karya ilmiah disajikan dalam versi yang lebih singkat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Dwi. 1999. Penguasaan Konsep Geometri pada Siswa Kelas II


SLTP Berdasarkan Teori Perkembangan Berpikir van Hiele. Tesis
tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarja IKIP Malang.
Saukah, Ali, dkk. 2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, edisi V. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Sudjana, Nana. 1995. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.

17

Anda mungkin juga menyukai