Anda di halaman 1dari 15

Bab 2

Menyusun Karya Ilmiah

Kompetensi Inti

3.1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4.1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
3.12 Mengidentifikasi informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca
4.12 Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah
3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah
4.15. Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu:
1. mengidentifikasi informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang dibaca;
2. merancang informasi, tujuan, dan esensi dalam karya ilmiah;
3. menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah;
4. mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memperhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan
karya ilmiah

Apersepsi
Manusia dibekali akal dan pikiran dalam mencipta sebuah karya. Salah satu karya manusia
dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan ilmiah atau karya ilmiah. Adapun karya ilmiah memiliki kadar
ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Karya ilmiah dapat dikemukakan berdasarkan pemikiran
dan pendapat dari penulis. Dalam menyusun karya ilmiah, Anda harus memperhatikan kebenaran
ilmiah dalam bidang tertentu yang berkaitan dengan permasalahan yang disajikan.
Sebagai hasil karya berbentuk teks, karya ilmiah juga mempunyai struktur isi dan kaidah
kebahasaan. Kedua hal tersebut berfungsi juga sebagai dasar dalam menyusun teks karya ilmiah
tersebut. Apa saja hal-hal yang terdapat dalam karya ilmiah? Bagaimana cara menyusun karya
ilmiah? Untuk lebih jelasnya, pelajarilah materi berikut!

A. Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca


Karya ilmiah merupakan hasil berpikir ilmiah. Karya ilmiah dapat diartikan sebagai sebuah
karya ilmu pengetahuan yang memaparkan fakta umum dengan ditulis berdasarkan metodologi
penulisan yang baik dan benar. Sumber informasi yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah,
antara lain manusia, organisasi, literatur, dan jasa informasi.
Esensi dari sebuah karya tulis ilmiah adalah adanya kajian suatu ilmu atau fenomena baru
yang diteliti secara kepustakaan dan disertai dengan pemecahan masalah tersebut.
Perbedaan antara karya tulis ilmiah dengan karya nonilmiah yaitu sebagai berikut.
a. Sistematis artinya karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan
secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
b. Bermetode artinya karya tulis ilmiah mengandung pandangan disertai cara, dukungan, dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
c. Cermat dan jujur artinya karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak
bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkadang sikap etik penulis ilmiah, yakni
mencantumkan rujukan dan kutipan yang jelas.
d. Objektif artinya karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan
aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
e. Faktual artinya karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan
memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulisan karya ilmiah tidak boleh
memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajiannya tidak boleh
bersifat emotif.

1. Bentuk dan Tujuan Karya Ilmiah


Bentuk-bentuk karya ilmiah yaitu sebagai berikut.
1) Bentuk formal
Format bentuk formal antara lain, judul, tim pembimbing, kata pengantar, abstrak, daftar isi, bab
pendahuluan, bab telaah kepustakaan, bab metode penelitian, bab pembahasan hasil penelitian,
bab simpulan dan rekomendasi, daftar pustaka, lampiran, serta riwayat hidup.
2) Bentuk populer
Karya ilmiah bentuk populer bersifat santai dan ringkas, karya ilmiah jenis ini sering dijumpai
dalam media massa, seperti koran.
3) Bentuk semiformal
Karya ilmiah bentuk ini terdiri atas halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan,
pembahasaan, simpulan, dan daftar pustaka.

Tujuan karya tulis ilmiah yaitu sebagai berikut.


a. Karya ilmiah disusun untuk membina kemampuan menulis dan berpikir ilmiah bagi penulisnya.
b. Karya ilmiah disusun dengan tujuan memecahkan masalah tertentu.
c. Karya ilmiah disusun untuk menambah pengetahuan, ilmu, dan konsep pengetahuan tentang
suatu pokok masalah tertentu.

2. Menemukan Informasi yang dapat Dikembangkan Menjadi Karya Ilmiah


Karya ilmiah ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan
kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Karya ilmiah menyajikan masalah-
masalah yang objektif dan bersifat faktual. Karya ilmiah memiliki karakteristi kekinian (fenomena
baru), tidak memihak, sungguh-sungguh, tidak bercorak mendebat, dan mengesampingkan
pendapat yang tidak mempunyai dasar.
Karya ilmiah berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Selain itu, karya ilmiah juga berfungsi utnuk menyajikan
gagasan, dsekripsi, atau pemecahan masalah secara sietmatis.

Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Apa perbedaan antara karya tulis ilmiah dengan karya nonilmiah secara objektif?
2. Apa perbedaaan antara karya tulis ilmiah dengan karya nonilmiah secara sistematis?
3. Apa yang dimaksud karya ilmiah bentuk populer?
4. Sebutkan tujuan karya ilmiah!
5. Apa fungsi karya ilmiah?

B. Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Sastra


Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah kelompok penelitian dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat ilmiah.
1. Jenis Karya Ilmiah
Terdapat berbagai jenis karya ilmiah, yaitu sebagai berikut.
a Laporan penelitian
Laporan penelitian dilakukan sebagai bukti bahwa seseorang telah melakukan
penelitian. Laporan penelitian disusun berdasarkan langkah-langkah penelitian dan temuan
yang diperoleh pada saat penelitian dilakukan. Karakteristik yang harus ada dalam sebuah
laporan penelitian yaitu sebagai berikut.
1) Sistematika laporan yang berurutan. Mencakup hal-hal berikut: pendahuluan, landasan
teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan, serta saran.
2) Bahasa yang digunakan harus menggunakan bahasa Indonesia ilmiah.
3) Isi yang dituliskan harus benar-benar hasil penelitian yang dilakukan.
4) Data yang dicantumkan harus objektif berdasarkan temuan.
5) Teori yang disajikan harus mendukung data dan temuan penelitian.

b. Makalah
Karya ilmiah yang memuat topik tertentu yang disajikan pada sebuah forum ilmiah atau
disusun untuk sebuah kepentingan tertentu, misalnya tugas kuliah. Makalah dihasilkan dari
sebuah penelitian, hasil pemikiran dan kajian literatur yang memadai. Makalah harus
disusun berdasarkan sebuah topik keilmuan tertentu.
Karakteristik dari sebuah makalah sebagai berikut.
1) Hasil kajian pustaka atau laporan pelaksanakan suatu kegiatan lapangan yang sesuai
dengan cakupan permasalahan suatu bidang keilmuan.
2) Kemampuan penulis untuk memahami tentang permasalahan teoritis yang dikaji dan
menerapkan prosedur, prinsip, dan teori yang berhubungan dengan bidang keilmuan.
3) Kemampuan penulis dalam memahami isi dari berbagai sumber yang digunakan.
4) Kemampuan penulis

c. Karya tulis ilmiah populer


Karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis ilmiah yang medianya berupa media cetak
atau media elektronik dipublikasikan ke hadapan publik pembaca.

d. Kertas kerja
Kertas kerja adalah kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan oleh penelitinya, misalnya
kuliah kerja nyata, praktik kerja lapangan, kerja laboratorium atau kegiatan sejenis lainnya.
Sistematika penulisannya bergantung pada lembaga yang menugaskan penulisan untuk
melakukan kegiatan tersebut.

e Skripsi
Skripsi adalah karya tulis resmi yang membahas permasalahan dalam bidang tertentu
yang digunakan sebagai syarat penyelesaian studi akhir jenjang sarjana.

f. Tesis
Karya tulis ilmiah resmi yang disusun oleh seorang mahasiswa sebagai salah satu
syarat menyelesaikan bidang studi magister (S2).

g. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir untuk menyelesaikan program doktor (S3).

2. Menentukan Informasi Penting dalam Karya Ilmiah


a. Tujuan dan esensi informasi karya ilmiah
Beberapan tujuan dan esensi suatu karya ilmiah, antara lain sebagai berikut!
1) Karya ilmiah diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi orang-orang
yang membacanya.
2) Karya ilmiah dapat menjadi suatu bukti, bahwa pelajar memiliki wawasan dan potensi
ilmiah dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai macam permasalahan.
3) Dapat melatih kemampuan atau keterampilan dasar untuk melakukan suatu penelitian
ilmiah yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
4) Melatih mengungkapkan pemikiran mengenai hasil penelitian dalam bentuk tulisan yang
disusun secara sistematis.
5) Menghasilkan pelajar yang mampu menjadi penghasil pemikiran dan penghasil karya
tulis pada suatu bidang ilmu pengetahuan.

b. Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah


Esensi atau hal-hal pokok yang harus ada dalam karya ilmiah, antara lain sebagai berikut.
1) Karya tulis ilmiah terdiri atas unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
2) Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
3) Karya tulis ilmiah terdiri atas serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan), dan argumentasi (alasan).
4) Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
5) Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
6) Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.

3. Menyajikan Hasil Karya Ilmiah dalam Diskusi


Menyajikan karya ilmiah dalam diskusi adalah sebagai berikut.
a. Tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari moderator.
b. Perkenalkan diri dengan dengan rendah hatui dans antun.
c. Sampaikan masalah umum dari isi makalah yang dipaparkan.
d. Jealskan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas.
e. Sertakan ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menjelaskan isi pokok makalah.
f. Simpulkan isi makalah diakhir paparan pemakalah.

Adapun bentuk karya ilmiah yang disajikan harus memuat struktur teks karya ilmiah sebagai berikut.

1. Judul
Judul karya ilmiah mencerminkan tentang ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek
penelitian, dan metode penelitian. Cara menulis judul, yaitu sebagai berikut.
a. Dengan menggunakan huruf kapital semua, kecuali pada anak judulnya; 
b. Dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya.
Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti
dengan  dan tentang  serta kata-kata depan seperti di, dari,  dan ke  huruf pertamanya tidak boleh
menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apapun, 
termasuk titik ataupun koma.

2. Pendahuluan
Bagian pendahuluan mencakup hal-hal sebagai berikut.

a. Latar belakang Masalah


Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah
dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, ataupun
dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya. 

b. Perumusan Masalah
Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada
umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari
pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan,
misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam
karya ilmiah tersebut. 

c. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah


Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah
tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai
dengan masalah pada karya ilmiah itu.
d Manfaat
Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya
ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-
lembaga tertentu.

3. Kerangka Teoretis
Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka, atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini
adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifkasi dan
mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan 
hipotesis.

4. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan,
penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.
Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada
tujuan penelitian itu sendiri.

Metode-metode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut.


a. Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta
secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apapun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang
bersifat kuantiatif (statistika) ataupun fakta kualitatif. 
b. Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu
gejala setelah mendapatkan perlakuan.
c. Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-
persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar, prestasi belajar siswa
dalam kompetensi dasar tertentu. Metode penelitian kelas biasanya digunakan oleh guru dalam
mengetahui tingkat kesulitan dalam pembelajaran yang dialami oleh siswa-siswanya.

5. Pembahasan
Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan
masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui
hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; 
diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya. Sekiranya diperlukan, pembahasan
dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafk. Sarana-sarana
pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafk
merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah
dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafk memang 
lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian
secara verbal.
Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka
teoretis. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang
dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, 
pemecahan masalahnyapun akan jauh dari yang diharapkan.

6. Simpulan dan Saran


Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur
penulsan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah (pendahuluan), kerangka
teoretis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metododologi penelitian, dan temuan penelitian. 
Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara
menyeluruh. Untuk itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari
unsur-unsur di atas dengan meletakannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada 
simpulan.
Berdasarkan hal tersebut seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang
ditimbulkan oleh kesimpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu
pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut
kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.
7. Daftar Pustaka 
Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah,
baik sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber
lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam 
karya ilmiah harus dicantumkan di dalam dafar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah
dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh
dicantumkan di dalam dafar pustaka.
Cara menulis dafar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber
tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan satu spasi;
sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi. Susunan penulisan
dafar pustaka: nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit

Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam karya ilmiah, yaitu sebagai berikut.
1. Menggunakan kata ganti
Kata ganti yang digunakna dalam sebuah karya ilmiah harus bersifat umum,misalnya penulis atau
peneliti
2. Menggunakan kalimat pasif
Dalam sebuah karya ilmiah harus memiliki kalimat pasif,  biasanya kalimat pasif memiliki verbayang
medapatkan kata iimbuhan di-, ter-, ke-an
3. Menggunakana ragam bahasa makna denotatif
Makna yang terkandung dalam kata kata pada karya ilmiah harus diungkapkan secara ekslisif atau
jelas untukmencegah timbulnya makna lain.
a. Makna denotatif adalah makna sebenarnya
b.·  Makna konotatif adalah makna kias atau bukan sebenarnya.

Tugas Mandiri
Carilah sebuah karya ilmiah dari berbagai sumber! Identifikasilah permasalahan yang terdapat dalam
karya ilmiah tersebut! Tuliskan hasilnya pada buku tugas Anda!

Tugas Kelompok
Bersama kelompokmu, diskusikan tentang tema karya ilmiah. Susunlah bagian pendahuluan
berdasarkan tema tersebut!

Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Sebutkan jenis karya ilmiah!
2. Sebutkan tujuan dan esensi karya ilmiah!
3. Bagaimana cara menulis judul?
4. Apa yang dimaksud simpulan karya ilmiah?
5. Sebutkan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam karya ilmiah!

C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah


Sebuah karya ilmiah dikatakan sebagai tulisan ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat penulisan
ilmiah sebagai berikut.
1) Komunikatif, artinya uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca.
2) Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotatif, sehingga tidak
menimbulkan penafsiran ganda bagi pembacanya.
3) Bernalar, artinya tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi dan k
koherensi, serta mengikuti metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara objektif, benar, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
4) Ekonomis, artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi sedemikian rupa
sehingga tersusun secara padat berisi.
5) Berdasarkan landasan teoritis yang kuat, artinya suatu hasil karya ilmiah bukan subjektivitas
penulisnya, tetapi harus berlandaskan teori-teori tertentu yang dikuasai secara mendalam
oleh penulis.
6) Tulisan harus relevan dengan ilmu tertentu, artinya tulisan harus ditulis oleh seseorang yang
menguasai suatu bidang ilmu tertentu.
7) Memiliki sumber penopang mutakhir, artinya tulisan ilmiah harus menggunakan landasan
teori berupa teori mutakhir (terbaru).
8) Bertanggung jawab, artinya sumber data, buku acuan, dan kutipan harus bertanggung jawab
dengan menyebutkan sumber tulisan dalam karya ilmiahnya.

Urutan sistematika atau struktur karya tulis ilmiah dipaparkan sebagai berikut.

Judul
Abstrak
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penulisan

BAB II. Landasan Teori


Kajian Teoretis
Kerangka Berpikir
Metodologi Penulisan

BAB III. Pembahasan


Deskripsi Kasus
Analisis Kasus

BAB IV. Kesimpulan


Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka

Perhatikan contoh karya ilmiah sederhanana berikut!

PENYEBAB DEMAM BERDARAH DENGUE


AEDES AEGYPTI

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
            Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah
tropis. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
            Kondisi masyarakat saat ini, masih banyak yang terkena demam berdarah dengue.
Masyarakat masih belum menyadari apa yang mereka lakukan yaitu dapat merugikan orang-orang
disekitarnya. Dari tahun ke tahun penderita penyakit demam berdarah dengue semakin meningkat.
            Penyakit demam berdarah ini sangat penting untuk dibahas, karena banyak warga di
Indonesia yang masih menganggap penyakit ini, penyakit yang biasa. Terutama pada anak-anak
sering terkena Demam Berdarah Dengue.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belaknag di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
·         Apa pengertian Demam Berdarah Dengue?
·         Apa ciri ciri nyamuk Aedes Aegypti ?
·         Apa gejala Demam Berdarah Dengue?
·         Bagaimana cara pengobatan DBD?
·         Bagaimana cara mencegah DBD?
3.      Tujuan Penelitian
·         Mengetahui gejala Demam Beradarah Dengue
·         Mengetahui cara pengobatan Demam Berdarah Dengue
·         Mengetahui cara mencegah Demam Berdarah Dengue
4.      Manfaat Penelitian
·         Penderita penyakit DBD berkurang
·         Terjaganya kebersihan lingkungan
·         Kesehatan tubuh yang terjaga

BAB II
PEMBAHASAN
                
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut
yang ditemukan di daerah tropis. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes
Aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.
            Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem
pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
            Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika
termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di
atas permukaan air laut.
Gejala demam berdarah, antara lain sebagai berikut.
1. Badan demam panas tinggi lebih dari 2 hari
2. Nyeri pada ulu hati
3. Terdapat bercak bintik merah di kulit yang tidak hilang walau ditekan, ditarik, diregangkan dan lain
sebagainya.
4. Bisa mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), muntah darah, dan melalui buang air besar.
5. Penderita bisa pucat, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan dingin.
            Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan
mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi
penduduk disekitarnya.
            Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah
atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum
sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
            Penambahan cairan tubuh melalui infus mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi yang
berlebihan. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul.
            Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam
berdarah sebagai berikut.
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang
cukup;
2. Memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak
mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat
menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang
bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas
tersebut didaur-ulang;
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan
mematikan jentik pada air.  Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan
nyamuk;
4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau
panas tinggi
5. Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena
nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang
banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya.
BAB III Simpulan

            Serangan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) bisa muncul kapan saja sepanjang tahun
dan bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga lanjut usia bisa terkena penyakit Demam
Berdarah Dengue yang berbahaya dan mematikan.
            Penyakit DBD berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Masyarakat
yang kurang peduli kebersihan lingkungan dan ancaman penyakit berbahaya merupakan lokasi yang
sangat baik sebagai endemik DBD. Diperlukan kesadaran dan peran aktif semua lapisan masyarakat
untuk mengenyahkan demam berdarah dengue dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
            Untuk memberantas nyamuk aedes aegypty yang menularkan demam berdarah dengue
diperlukan 3M Plus di wilayah lingkungan tempat tinggal yaitu
1. Menguras tempat-tempat penampungan air atau barang-barang yang bisa digenangi air,
seperti bak mandi, ember, vas bunga, dan tampat minum burung.
2. Menutup rapat semua penampungan air seperti ember, tempayan, gentong dan drum.
3. Mengubur semua barang bekas yang dapat digenangi air.
4. Plus, hindari gigitan nyamuk

http://mybluemoldy.blogspot.com dengan pengubahan seperlunya.

Kaidah kebahasaan karya ilmiah di atas adalah sebagai berikut.


1. Kata ganti yang digunakan adalah penulis. Ditunjukkan pada kalimat : Berdasarkan latar
belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
2. Menggunakan kalimat pasif, ditunjukkan dengan kalimat berikut.
a. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
b. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypti
3. Karya ilmiah di atas menggunakan ragam bahasa makna denotatif.
4. Menggunakan istilah, misalnya fogging atau pengasapan; tropis artinya sejuk

Mengasosisi
Simak kembali karya ilmiah di atas, kemudian susunlah kembali karya ilmiah tersebut dengan kata-
katamu sendiri.

Tugas Mandiri
Carilah sebuah karya ilmiah dari berbagai sumber! Identifikasilah permasalahan yangh terdapat
dalam karya ilmiah tersebut! Tuliskan hasilnya pada buku tugas Anda!

Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Apa yang dimaksud syarat penulisan karya ilmiah bersifat komunikatif?
2. Apa yang dimaksud syarat penulisan karya ilmiah bersifat bernalar?
3. Jelaksan tentang syarat penulisan karya ilmiah bersifat ekonomis!
4. Apa yang dimaksud pencegahan dengan 3M?
5. Sebutkan gejala demam berdarah!

D. Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan


Kebahasaan Karya Ilmiah

Berikut langkah-langkah penulisan karya ilmiah.


1. Persiapan penulisan karya ilmiah
a. Memilih topik/masalah untuk karya ilmiah
Topik yang dipilih untuk membuat karya ilmiah harus jelas dan spesifik agar karya ilmiah
kita dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan kebenarannya.
b. Mengidentifikasi pembaca karya ilmiah
Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi orang yang kira-kira akan membaca
tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah
agar tulisan tepat sasaran.
c. Menentukan cakupan isi materi karya ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan
yang akan kita angkat sebagai karya ilmiah.

2. Pengumpulan informasi untuk penulisan karya ilmiah


a. Memanfaatkan perpustakaan dan jaringan online sebagai sumber data dan bahan untuk
tulisan, yaitu dengan mencari buku dengan online catalog dan card catalog, memeriksa
bahan-bahan pustaka yang telah diperoleh, membuat ringkasan dari buku yang
mengulas tentang topik yang kita pilih, dan menulis kutipan sesuai dengan sumber yang
telah kita temui.
b. Melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi untuk keperluan proyek penulisan
karya ilmiah dengan menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai, mempersiapkan
wawancara, melaksanakan wawancara, dan mengolah hasil wawancara.

3. Tahap proses penulisan


Tahap proses penulisan karya ilmiah terbagi atas bebrapa tahap sebagai berikut.
a. Tahap prapenulisan
Tahap prapenulisan terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut.
1) Pemilihan dan pembatasan topik.
2) Perumusan tujuan.
3) Pertimbangan bentuk karangan.
4) Pengumpulan data pendukung.
5) Perumusan judul.
6) Penyusunan ide dalam bentuk kerangka karangan.
b. Tahap penulisan draf
Tahap penulisan draf terdiri atas langkah-;angkah sebagai berikut.
1) Pengekspresian ide-ide ke dalam tulisan kasar.
2) Pengembangan ide pada kerangka karangan menjadi karangan yang utuh.
c. Tahap revisi
Tahap memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan,
pengurangan, penghilangan, dan penataan isi sesuai dengan topik yang kita pilih.
d. Tahap penyuntingan
Tahap penyuntingan terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut.
1) Perbaikan atas perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital,
ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, dan sebagainya).
2) Perbaikan karangan pada aspek kebahasaan.
3) Pemeriksaan kembali karya ilmiah yang telah kita buat dari awal untuk mencari
kemungkinan adanya kesalahan.

4. Tahap publikasi
Tahap publikasi yaitu memublikasikan karya agar dapat dibaca oleh orang lain untuk
mendapatkan masukan dan saran dari para pembaca sebagai kritik atau revisi dalam
membuat karya ilmiah ke depannya.

5. Tahap evaluasi
Tahap evaluasi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Hal yang harus menjadi
perhatian diantaranya yaitu isi artikel, sistematika penyajian dan bahasa yang digunakan.
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Sebutkan persiapan dalam penulisan karya ilmiah!
2. Bagaimana cara memilih topik untuk karya ilmiah?
3. Sebutkan cara pengumpulan informasi untuk karya ilmiah!
4. Apa yang dimaksud publikasi?
5. Apa tujuan tahap evaluasi karya ilmiah?

Uji Kompetensi 2

A. Pilihan ganda
1. Karya ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali,
konseptual, dan prosedural. Merupakan esensi karya tulis bersifat ....
A. bermetode
B. sistematis
C. cermat dan jujur
D. faktual
E. objektif
2. Penulisan karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan
berprasangka, penyajiannya tidak boleh bersifat emotif. Merupakan esensi karya tulis bersifat
....
A. bermetode
B. sistematis
C. cermat dan jujur
D. faktual
E. objektif

3. Perhatikan identifikasi masalah berikut!


1) Apakah limbah kemasan plastik dapat dimanfaatkan?
2) Bagaimanakah pengelolaan limbah kemasan plastik menjadi bermanfaat?
Latar belakang karya ilmiah yang sesuai dengan identifikasi masalah tersebut yaitu ...
A. Plastik selama ini memang menjadi masalah karena tidak bisa berurai dengan tanah
seperti halnya sampah daun dan sampah makanan. Limbah kemasan plastik ini
selamanya akan tetap menjadi masalah bagi kita.
B. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata limbah kemasan plastik dapat menambah
pendapatan keluarga. Limbah plastik yang bermasalah akhirnya dapat dicarikan
solusinya. Mari kita mulai memanfaatkan limbah kemasan plastik.
C. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata limbah kemasan plastik dapat merugikan
pendapatan keluarga.
D. Limbah kemasan plastik selama ini menjadi masalah. Limbah plastik itu ternyata
dapat menjadi sumber tambahan pendapatan bagi keluarga. Limbah plastik dapat
bermanfaat jika dikelola dengan cara daur ulang.
E. Limbah plastik yang diolah dengan baik dapat menambah pendapatan bagi keluarga.
Oleh sebab itu, mari kita manfaatkan supaya memberi keuntungan bagi kehidupan
yang semakin sulit.

Perhatikan kutipan karya penelitian berikut untuk menjawab soal nomor 4–5!
Karya sastra dapat diartikan sebagai suatu tulisan atau karangan yang unsur estetiknya
dominan dan dapat dijadikan alat pengajaran. Meskipun tidak memiliki definisi jelas, cerpen
dapat diartikan sebagai bagian dari sastra tulis yang selesai dibaca dalam sekali duduk dan tidak
menghabiskan waktu. Hubungan antara sastra dan cerpen tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa cerpen juga dapat digunakan sebagai media pendidikan akhlak. Kumpulan cerpen
Lukisan Kaligrafi karya KH. A. Mustofa Bisri terdiri atas 16 judul cerpen. Semua cerpen tersebut
sebelumnya telah diterbitkan oleh berbagai media massa, baik daerah maupun nasional. Namun,
kumpulan cerpen Lukisan Kaligrafi sendiri diterbitkan oleh penerbit Kompas. Di dalam kumpulan
cerpen ini, semua cerpen berlatar belakang kaum santri dan masyarakat awam. Dari segi tema
hampir semuanya bertema keagamaan. Beberapa nilai pendidikan akhlak yang dapat diambil
dari kumpulan cerpen Lukisan Kaligrafi karya KH. A. Mustofa Bisri adalah tentang akhlak kepada
Tuhan (takwa, rida atas ketentuan Tuhan, dan berdoa hanya kepada Tuhan), akhlak terhadap
sesama manusia (cara memberi nasihat dan menerimanya, lapang dada, ikhlas, dan saling
menolong). Akhlak kepada diri sendiri di antaranya introspeksi diri, berbaik sangka, ikhtiar, dan
selalu berbuat yang terbaik. Nilai-nilai pendidikan tersebut sangat relevan dengan ajaran-ajaran
agama sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pernyataan yang sesuai dengan bacaan tersebut yaitu ...
A. Beberapa nilai pendidikan akhlak yang dapat diambil dari kumpulan cerpen Lukisan
Kaligrafi karya KH. A. Mustofa Bisri adalah tentang pribadi seseorang.
B. Akhlak kepada diri sendiri di antaranya takwa, rida atas ketentuan Tuhan, dan berdoa
hanya kepada Tuhan.
C. Nilai-nilai pendidikan dalam cerpen karya KH. A. Mustofa Bisri sangat relevan dengan
ajaran-ajaran agama.
D. Di dalam kumpulan cerpen karya KH. A. Mustofa Bisri, semua cerpen berlatar
belakang kaum masyarakat berpendidikan.
E. Cerpen karya KH. A. Mustofa Bisri dilihat dari segi tema hampir semuanya
merupakan tema-tema kesetiaan.

5. Pertanyaan yang sesuai dengan kutipan karya penelitian tersebut yaitu ...
A. Apakah yang terjadi jika cerpen karya KH. A. Mustofa Bisri tidak mengangkat tema
agama?
B. Siapakah penulis cerpen yang mampu menulis dengan tema yang menarik?
C. Apakah perbedaan karya sastra dan cerpen?
D. Mengapa cerpen KH. A. Mustofa Bisri hanya memiliki satu konflik?
E. Apakah perbedaan cerpen karya KH. A. Mustofa Bisri dengan cerpen karya
pengarang lain?

6. Perhatikan teks berikut!


Manusia dalam kehidupannya tidak dapat melepaskan diri dari teknologi, baik yang
sederhana maupun yang mutakhir. Pada era modernisasi, teknologi memberikan sumbangan
yang begitu besar. Namun, banyak pula akibat buruk yang diperoleh dari dampak teknologi.
Oleh karena itu, perlu diciptakan teknologi yang manusiawi, yaitu teknologi yang mampu
mengembangkan harkat dan martabat manusia.
Dalam karya tulis ilmiah, uraian tersebut berada pada bagian ….
A. tujuan penulisan
B. landasan teori
C. rumusan masalah
D. pembatasan masalah
E. latar belakang masalah

7. Cermati topik berikut!


(1) Otonomi daerah (2) Kearifan lokal (3) Pengelolaan wisata
Kalimat latar belakang berdasarkan topik-topik karya tulis tersebut yaitu ...
A. Otonomi daerah dalam peningkatan wisata perlu ditangani sungguh-sungguh.
B. Pelaksanaan otonomi daerah saat ini diharuskan berbasis kearifan lokal, di
antaranya dalam mengelola wisata.
C. Setiap otonomi daerah harus melakukan kearifan lokal yang berpijak pada
pengelolaan pariwisata
D. Kearifan lokal akan meningkatkan kualitas otonomi daerah dan pengelola wisata.
E. Pengelolaan wisata merupakan bagian dari otonomi daerah yang potensial.
8. Bentuk karya ilmiah yang bersifat santai dan ringkas adalah ….
A. formal
B. populer
C. semiformal
D. nonformal
E. deskriptif

9. Berikut yang tidak terdapat dalam bagian pendahuluan karya ilmiah adalah ....
A. perumusan masalah
B. tujuan penulisan karya ilmiah
C. kerangka teoritis
D. latar belakang masalah
E. manfaat penelitian
10. Perhatikan kutipan karya ilmiah berikut!
Rumusan Masalah : Apa saja jenis pencemaran dan bagaimana penjelasannya?
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan hidup.
Simpulan berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian di atas adalah ....
A. Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia .
B. Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis.
C. Suatu tanah dapat dikatakan telah tercemar saat tanah itu tidak dapat lagi digunakan
untuk kebutuhan manusia.
D. Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan juga udara.
E. Setiap pencemaran juga mempunyai penyebab tertentu.
11. Perhatikan kutipan latar belakang berikut!
Jantung merupakan salah satu organ yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Karena itu
banyak orang yang berusaha untuk selalu menjaga kesehatan jantung. Akan tetapi
nampaknya masih banyak orang yang kurang peduli. Terbukti dari banyaknya korban jiwa
akibat penyakit-penyakit yang menyerang jantungnya. Untuk itu penelitian mengenai menjaga
kesehatan jantung perlu dilakukan.
Rumusan masalah yang tepat untuk latar belakang masalah di atas adalah ...
A. Siapa saja yang dapat terkena penyakit jantung?
B. Apa manfaat menjaga kesehatan jantung?
C. Dapatkah penyakit jantung disembuhkan?
D. Bagaimana cara menjaga kesehatan jantung?
E. Apa penyebab penyakit jantung
12. Metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada
kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar, prestasi belajar siswa dalam kompetensi
dasar tertentu adalah ....
A. Metode deskriptif
B. Metode eksperimen
C. Metode penelitian kelas
D. Metode penelitian kualitatif
E. Metode penelitian kuantitatif

13. Metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah
mendapatkan perlakuan adalah ....
A. Metode deskriptif
B. Metode eksperimen
C. Metode penelitian kelas
D. Metode penelitian kualitatif
E. Metode penelitian kuantitatif

14. Berikut yang bukan termasuk kaidah kebahasaan dalam karya ilmiah adalah....
A. Istilah
B. kalimat pasif
C. kata ganti
D. makna puitis
E. makna denotatif
15. Perhatikan ilustrasi berikut!
Tema: pencegahan merokok pada anak-anak
Jika tema tersebut digunakan untuk membuat perumusan masalah, kalimat yang
menunjukkan perumusan masalah yang benar adalah …
A. Bagaimana dampak merokok yang berbahaya terhadap anak?
B. Bagaimana upaya pencegahan merokok pada anak-anak?
C. Mengapa ada larangan keras merokok bagi anak-anak?
D. Apa saja ciri-ciri anak perokok yang harus diwaspadai?
E. Apa saja tingkah laku yang dapat dilihat dari anak perokok?

16. Kalimat permintaan saran yang tepat dalam kata pengantar karya ilmiah adalah ….
A. Terimakasih atas segala bantuan dari Bapak/ Ibu
B. Semua kritik dan saran saudara kami tampung
C. Penulis mohon kritik yang membangun untuk perbaikan karya tulis ini
D. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
E. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt.

17. Kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah adalah ....
A. saya
B. kita
C. kami
D. penulis
E. kelompok ini

18. Perhatikan sistematika karya tulis berikut!


1) Latar belakang masalah
2) Pendahuluan
3) Kesimpulan
4) Tujuan
5) Pembahasan
Sistematika yang tepat unsur-unsur karya tulis di atas adalah….
A. 1, 3, 5, 2, dan 4
B. 1, 2, 3, 4, dan 5
C. 2, 1, 4, 5, dan 3
D. 2, 3, 4, 5, dan 1
E. e. 3, 4, 5, 1, dan 2

19. Perhatikan kutipan karya ilmiah berikut!


Penulis mengakui bahwa masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, demi perbaikan karya
tulis ini, penulis akan menerima segala kritikan dari semua pihak. Penulis mengucapkan
terima kasih atas kritik dan saran yang diberikan.

Kutipan tersebut merupakan bagian karya tulis yang terdapat pada ….


A. Kesimpulan
B. Isi karya tulis
C. Latar belakang
D. Pendahuluan
E. Kata pengantar

20. Syarat penulisan karya ilmiah yang artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi
sedemikian rupa sehingga tersusun secara padat berisi adalah ....
A. komunikatif
B. bernalar
C. ekonomis
D. faktual
E. teoretis
B. Isian singkat
1. Karya ilmiah dapat diartikan sebagai sebuah karya ilmu pengetahuan yang memaparkan
fakta ....
2. Karya ilmiah mengandung pandangan disertai cara, dukungan, dan pembuktian berdasarkan
suatu hipotesis merupakan esensi karya ilmiah yaitu ....
3. Karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing
pertanyaan yang bernada keraguan merupakan esensi karya ilmiah yaitu ....
4. Bentuk karya ilmiah bersifat santai dan ringkas, karya ilmiah jenis ini sering dijumpai dalam
media massa adalah ....
5. Karya ilmiah menyajikan masalah-masalah yang objektif dan bersifat ....
6. Bagian karya ilmiah yang mencerminkan tentang ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian,
subjek penelitian, dan metode penelitian adalah ....
7. Segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis disebut ....
8. Latar belakang masalah, perumusan masalah, dan tujuan penuksuan karya ilmiah terdapat
pada bagian ....
9. Metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya,
tanpa adanya perlakukan apa pun adalah ....
10. Bagian yang berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan
masalah/tujuan penulisan adalah ....

C. Uraian
1. Sebutkan esensi dalam karya ilmiah!
2. Apa yang dimaksud metode deskriptif?
3. Apa isi pembahasan dalam karya ilmiah?
4. Bagaimana syarat penulisan karya ilmiah secara bertanggung jawab?
5. Sebutkan tahap penyuntingan karya ilmiah!

Perbaikan
1. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum
alam pada situasi spesifik.merupakan esensi karya ilmiah yaitu ....
2. Bentuk karya ilmiah ini terdiri atas halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan,
pembahasaan, simpulan, dan daftar pustaka adalah ....
3. Bagian karya ilmiah yang dimulai dengan mengidentifkasi dan mengkaji berbagai teori yang
relevan serta diakhiri dengan pengajuan  hipotesis disebut ....
4. Metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah
mendapatkan perlakuan adalah ....
5. Cara efektif dalam menyajikan data dan informasi menggunakan ....
6. Pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulsan karya ilmiah
disebut ....
7. Memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah, baik
sumber tertulis atau sumber-sumber lain dari internet terdapat pada ....
8. Kata ganti yang digunakna dalam sebuah karya ilmiah harus bersifat ....
9. Syarat penulisan ilmiah berupa uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca adalah ....
10. Tahap bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun memperbaiki
berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis adalah ....

Pengayaan
1. Mengapa esensi karya ilmiah harus cermat dan jujur?
2. Jelaskan bentuk populer sebuah karya ilmiah!
3. Sebutkan metodologi penelitian!
4. Jelaskan cara menulis daftar pustaka!
5. Apa yang dimaksud tahap revisi?

Anda mungkin juga menyukai