Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Karya ilmiah adalah karangan atau tulisan yang menyajikan gagasan ilmiah dan fakta
umum yang ditulis dengan menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar. Materi
yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian
ilmiah maupun hasil-hasil penelitian. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan
ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah. Karya ilmiah juga sering dipahami
sebagai karya yang dihasilkan oleh pakar atau ahli dalam bidang tertentu dan umumnya
dipahami oleh kalangan tertentu pula. Karakteristik keilmiahannya terdapat pada isi, penyajian
dan bahasa yang digunakan. Isi karya ilmiah tentunya bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif,
tidak memihak dan berbicara apa adanya serta didukung oleh fakta, teori dan bukti-bukti
empirik. Isi karya ilmiah juga harus fokus dan spesifik pada sebuah bidang keilmuan secara
mendalam. Bahasa yang digunakan juga tidak menggunakan bahasa pergaulan tetapi
menggunakn bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa baku.

Karya ilmiah dapat dilihat dari bentuk penyajian dan kajiannya. Dari bentuk
penyajiannya, ada karya ilmiah akademis atau pendidik an yang dimaksudkan untuk
kepentingan akademis dan ada karya ilmiah populer yang banyak menggunakan bahasa yang
familiar dan populer dan ditulis untuk kepentingan publikasi. Sedangkan dari bentuk
penyajiannya, ada karya ilmiah yang dihasilkan dari penelitian ilmiah seperti skripsi, tesis,
disertasi, buku dan makalah. Ada juga karya ilmiah yang hanya berupa gagasan atau tinjauan
sendiri seperti buku (buku pelajaran, diktat, modul) dan makalah.

B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian karya tulis ilmiah?
2.Apa saja jenis-jenis karya tulis ilmiah?
3.Apa pengertian kutipan?

C.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian karya tulis ilmiah.
2.Untuk mengetahui jenis-jenis karya tulis ilmiah.
3.Untuk mengetahui pengertian kutipan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Jenis Karya Tulis Ilmiah


Karya ilmiah sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan juga dunia penelitian.
Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan merupakan hasil dari berbagai macam riset yang
dilakukan oleh lembaga penelitian ataupun lembaga pendidikan. Mahasiswa saja misalnya,setiap
mahasiswa yang telah lulus,pastinya pernah membuat ataupun mengarang karya ilmiah berupa
tugas akhir. Karya ilmiah berupa tugas akhir merupakan syarat utama yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya. Ada beberapa definisi para ahli tentang karya
tulis ilmiah,diantaranya :
1. Brotowidjoyo
Menurut Brotowidjoyo,karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menampilkan
fakta dan dibuat dengan menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar.
2. Eko Susilo M
Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun karangan yang didapatkan
sesuai dengan sifat keilmuannya yang didasari dari berbagai hasil pengamatan,penelitian,dan
peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu,yang disusun dengan menggunakan metode tertentu
dengan memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan santun,serta dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
3. Jones
Menurut Jones,karya ilmiah merupakan karangan yang ditujukan untuk masyarakat tertentu
ataupun profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah tinggi.

4. Hery Firman
Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan yang dipublikasikan
ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun penelitian yang telah dilakukan,yang dalam
penulisannya memperhatikan kaidah dan etika keilmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan.

2.2 Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Makalah
Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam kegiatan perkuliahan makalah sering kali digunakan. Makalah, dalam tradisi
akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling soft dari jenis karya
ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akadernik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi.
Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.

Makalah adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas satu permasalahan
tertentu sebagai hasil karangan tentang suatu pokok persoalan. Bahwasannya, makalah disusun
dengan tujuan untuk memenuhi tugas tertentu. Selain itu, makalah mempunyai fungsi yaitu
memperluas wawasan keilmuwan penulis maupun pembacanya, memberikan sumbangan

2
pemikiran baik berupa konsep teoretis maupun praktis, dan memberikan manfaat dalam hal
pemecahan suatu masalah. Makalah adalah karya tulis ilmiah paling sederhana. Makalah
lazimnya disusun untuk disajikan dalam pertemuan formal atau untuk diterbitkan dalam jurnal
dan majalah ilmiah tertentu. Sebagai tulisan ilmiah, makalah menggunakan proses berpikir
ilmiah dalam pembahasan pokok masalahnya, sungguhpun tidak semua langkah berpikir ilmiah
terdapat pada makalah tersebut.

Makalah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu makalah deduktif dan makalah induktif.
Makalah deduktif adalah makalah yang membahas masalah atas dasar tertentu. Jadi, pada
makalah deduktif menerapkan suatu teori tertentu untuk memecahkan suatu masalah yang ada.
Sedangkan, makalah induktif adalah makalah yang membahas masalah dengan menyajikan
deskripsi gejala, fakta dan data dari pengamatan di lapangan. Semua hal yang mencakup gejala,
fakta, dan data itu dikumpulkan untuk disimpulkan. Lalu, kesimpulan tersebut kemudian
dibandingkan dengan teori yang relevan.

1.Karakteristik Makalah
Adapun karakteristik makalah yaitu (1) makalah membahas suatu kajian literatur yang
sudah ada atau dari laporan pelaksanaan kegiatan lapangan, (2) pada umumnya makalah dibuat
untuk dipresentasikan pada suatu seminar, sidang, atau diskusi. (3) Mendemonstrasikan
pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa
dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.
2.Sistematika Penulisan Makalah
Sistematika penulisan makalah itu terdiri atas tiga hal, yaitu sebagai berikut.
a.Bagian awal:
1).Cover
Cover/sampul makalah memuat judul makalah serta nama penulis, logo lembaga/institusi, tempat
dan tahun terbit.
2).Kata Pengantar
Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu membahas isi makalah
secara menyeluruh namun umum. Biasanya pada kata pengantar, penulis juga mencantumkan
ucapan syukur kepada Tuhan YME, serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung dan membantu proses penyelesaian makalah.
3.)Daftar Isi
Daftar isi memuat informasi halaman dari isi makalah. Setiap bab dan subbab dalam makalah
diberikan keterangan halaman agar memudahkan pembaca menemukan bahan yang akan dibaca.
4)Daftar gambar/tabel/lampiran/singkatan (jika diperlukan).

b.Bagian isi:
1)BAB I PENDAHULUAN
a)Latar Belakang
b)Rumusan Masalah
c)Tujuan
d)Manfaat
2)BAB II PEMBAHASAN
a)Tinjauan Pustaka/Kajian Teoretis
b)Pembahasan

3
3)BAB III PENUTUP
a)Kesimpulan
b)Saran

c.Bagian penutup:
1)Daftar Pustaka
2)Lampiran (jika ada)

2.Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah dari hasil penelitian yang dibuat secara sistematika dengan
metode yang sudah ditetapkan untuk memenuhi syarat tugas akhir mahasiswa S-1. Mahasiswa
dapat menulis skripsi harus memenuhi persyaratan akademik. Skripsi juga memiliki beberapa
karakteristik dalam penulisannya.

1.Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan masalah pendidikan.
2.Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan yang
sesuai dengan program studi mahasiswa.
3.Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka.
4.Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar Menurut Bahdin N. Tanjung & Ardial
(dalam Barnawi & Arifin, 2015: 29) Melihat permasalahan, Kajian Pustaka, dan metodelogi
yang digunakan, serta hasil penelitian dalam skripsi sebagai berikut.
1.Identifikasi masalah untuk skripsi didasarkan atas informasi dari koran, majalah, buku, jurnal,
laporana penelitian, seminar, atau keadaan lapangan. Masalah yang dikaji dalam skripsi
cenderung pada masalah yang bersifat penerapan ilmu.
2.Penulis skripsi hanya diminta menjelaskan keterkaitan atara peneitian yang dilakukan dengan
penelitian lain dengan topik yang sama.
3.Penulis skripsi hanya diminta upayanya dalam memperoleh data penelitian secara akurat
dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang valid.
4.Hasil penelitian cukup mendapat dukungan data yang diperoleh dari penelitian yang dilkukan.

3.Tesis
Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-
pernyataan dan teori dalam tesis didukung olch argumen-argumen yang lebih kuat, jika
dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang
bertanggung jawab dalam bidang studi tertentu.
Tesis berasal dari kata thesis, berarti pernyataan atau kesimpulan teoretis yang diajukan
serta ditunujang oleh argumentasi ilmiah dan referensi-referensi yang diakui secara ilmiah, yang
dibuat oleh seorang kandidat magister. Dalman (2015:40) berpendapat bahwa tesis disusun oleh
kandidat magister secara mandiri pada akhir masa studi dan merupakan salah satu syarat
mencapai gelar magister. Tesis adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan oleh
mahasiswa di bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing. Menurut APA Manual
(2010) karya ilmiah dapat berbentuk studi empiris, studi literatur, studi kasus, studi teoretis, atau
studi metodologis. Umumnya tesis berbentuk studi empiris dan studi kasus. Studi empiris adalah
suatu bentuk riset yang menggunakan data yang diperoleh dari observasi aktual atau eksperimen.

4
Bukti- bukti empirik yang diperoleh dari hasil observsi di analisis, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Studi kasus adalah analisis yang mendalam terhadap objek tertentu, seperti
individu, kelompok, komunitas, atau organisasi. Studi kasus harus dapat mengilustrasikan
masalah dan menunjukkan cara pemecahan masalah tersebut, dan memberikan rekomendasi
terkait riset-riset yang diperlukan. atau memberikan rekomendasi terkait riset-riset yang
diperlukan. Tesis merupakan salah satu syarat akademik yang harus dipenuhi jika memperoleh
gelar strata 2.
Menurut Barnawi (2015:30), tesis adalah karya tulis ilimiah penelitian yang dibuat secara
sistematis dan mandiri berdasarkan metode ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa S2 di bawah
pengawasan pembimbingnya. Tesis dibuat berdasarkan hasil penelitian dan setelah syarat-
syaratnya terpenuhi. Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang kajiannya lebih mendalam dan
cakupannya lebih luas dibandingkan dengan skripsi. Bandin N. Tanjung Ardial (2007: 4-6)
melihat permasalahan, kajian pustaka, dan metodologi yang digunakan, serta hasil penelitian
dalam tesis sebagai berikut.
a.Masalah yang dikaji diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan sumbangan
bagi ilmu pengetahuan.
b.Kajian pustaka tidak hanya menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan
penelitian lain, tetapi juga harus dapat menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan
antara penelitiannya dengan penelitian lain yang sejenis.
c.Data harus dikumpulkan dengan instrumen pengumpulan data yang valid dan disertai bukti-
bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa instrumen pengumpul data yang
digunakan cukup valid. Penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data harus
dikemukakan alasannya dan sejauh mana penyimpangan tersebut dapat ditoleransi. Asumsi yang
dikemukakan harus diusahakan verifikasinya dan dikemukakan keterbatasan keberlakuannya.
Dalam penelitian kuantitatif, minimal meneliti dua variabel independen. Dalarn penelitian
kualitatif harus didasarkan studi multikasus.
d.Hasil penelitian, selain didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian, juga harus
dibandingkan dengan penelitian lain yang sejenis. Pengajuan saran harus dilengkapi dengan
argumentasi yang didukung oleh hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Tesis atau master
tesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan
Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing,
mahasiswa merencanakan masalah, melaksanakan/menggunakan instrumen, mengumpulkan dan
menyajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi. Dalam
penulisan tesis, penulis dituntut memiliki kemampuan dalam menggunakan istilah teknis sampai
tabel, dari abstrak sampai biografi. Artinya, kemampuan mandiri sekalipun dipandu dosen
pembimbing menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis
lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
Adapun beberapa karakteristik tesis diantaranya:
(1) tesis biasanya hanya fokus pada salah satu isu sentral yang ada dalam suatu disiplin ilmu
pendidikan saja. Tesis ini dibuat menyesuaikan dengan jenis program studi yang sedang diambil
oleh seseorang yang membuatnya,
(2) tesis dibangun dengan berlandaskan pengujian empirik pada suatu posisi teoritis tertentu,
(3) selalu memakai data primer (data yang dikumpulkan dari lapangan untuk penelitian) sebagai
data utama dan ditambahkan dengan beberapa data sekunder sebagai data penunjang atau bisa
juga data pembanding,

5
(4) harus wajib ditulis dengan memakai tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika program
studi yang diambil adalah program bahasa asing, maka tesis tersebut juga harus ditulis memakai
tata bahasa asing dengan baik dan benar

4. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan
program studi S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan
dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin
Ilmu Pendidikan.

5. Penelitian (research article)


Dari laporan hasil penelitian yang ditulis kembali oleh para penulisnya untuk
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bereputasi (Abdullah & Wibowo dalam Yati Afiyanti dkk,
2015:24). Artikel ilmiah merupakan upaya terus-menerus untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan sehingga artikel ilmiah bukanlah sebuah hasil final yang berisi kebenaran mutlak.
Artikel ilmiah hanyalah salah satu upaya dari sekian banyak upaya untuk mencari kebenaran
sehingga setiap kritikan yang masuk adalah wajar (Banawi dan Arifin, 2015:139). Disini dapat
dipahami bahwa artikel ilmiah bertujuan untuk menyampaikan hasil kajian dan sumbangan
pengetahuan penulis artikel kepada pembaca untuk dipikirkan, dikaji kembali dan didiskusikan
baik secara lisan maupun tertulis. Disisi lain artikel ilmiah menjadi jalan untuk membuka wacana
diskusi dan kemungkinan penelitian baru, sekaligus untuk mengetahui apakah teori-teori atau
pandangan- pandangan yang terkait dengan masalah yang diteliti layak untuk tetap diikuti atau
harus ditinjau kembali. Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian dan gagasan ilmiah (review)
atau disebut artikel konseptual. Mungin E. Wibowo menjelaskan artikel ilmiah hasil penelitian
ditulis berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di lapangan dan dilaporkan kembali dalam
bentuk yang lebih padat, lugas, jelas, sederhana, dan dimuat dalam jurnal agar dibaca oleh
kalangan yang lebih luas (Banawi dan Arifin, 2015:141). Sedangkan artikel konseptual ditulis
berdasarkan pemikiran atau perenungan yang mendalam terhadap objek atau fenomena
tertentu berlandaskan acuan kepada teori yang diperoleh melalui kajian pustaka (library
research) untuk tujuan yang serupa dengan tujuan penulisan artikel hasil penelitian. Hasil
penelitian ataupun gagasan atau pemikiran ilmiah akan lebih bermanfaat apabila telah
diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal ilmiah merupakan suatu sarana yang
efektif untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi kalangan yang lebih luas. Begitupun artikel
ilmiah seyogyanya dirancang dengan menyesuaikan petunjuk penulisan jurnal yang dituju.

Hampir semua jurnal ilmiah mengeluarkan petunjuk patokan yang harus diikuti jika ingin naskah
kita dimuat di dalamnya. Seperti halnya karya ilmiah yang lain, sebuah artikel ilmiah baiknya
ditulis secara sitematis. Pola dasar artikel ilmiah secara umum merupakan bagian-bagian yang
sudah baku, yaitu bagian pengenalan, batang tubuh, dan kepustakaan. Ketiga bagian tersebut
dapat juga disebut dengan isilah bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Bagian
pengenalan berisi hal-hal yang bersifat informatif. Terdapat dua jenis bagian pengenalan, yaitu
pengenalan yang bersifat umum (ada pada semua jenis karya ilmiah) dan yang bersifat khusus
(hanya dimiliki jenis karya ilmiah tertentu). Batang tubuh adalah isi artikel ilmiah yang
sebenarnya. Secara umum batang tubuh terbagi menjadi tiga, yakni bagian pendahuluan, bagian
isi, dan bagian penutup. Bagian pendahuluan setidaknya berisi latar belakang masalah dan
rumusan masalah. Bagian isi berisi persoalan-persoalan inti atau materi inti yang ingin disajikan.

6
Bagian penutup biasanya berupa simpulan dan sara (untuk artikel peneliti) dan simpulan atau
penekanan. Bagian paling akhir dalam artikel ilmiah adalah bagian kepustakaan, bagian ini berisi
daftar pustaka yang digunakan sebagai rujukan. Jumlah halaman artikel dalam jurnal biasanya
dibatasi dan umumnya tidak lebih dari 15 halaman, sudah termasul gambar dan tabel. Dengan
demikian, hanya hal-hal yang sangat perlu saja yang dapat dimuat dalam halaman yang
jumlahnya terbatas tersebut. Kebanyakan jurnal tidak menghendaki Tinjauan Pustaka (Literature
Review). Hal-hal yang berkaitan dengan survei pustaka dipadukan dalam pendahuluan
(Introduction Background ). Pemilihan dan pemilahan menjadi amat penting dalam penulisan
artikel ilmiah. Dalam banyak kasus, metode dibuat seringkas-ringkasnya oleh penulis.

6.Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis
lebih dalam dan tajam. Menurut Suwardjono, Dengan kertas kerja semua saldo akun yang ada
dan penyesuaiannya dapat digambarkan dalam satu halaman kertas sehingga pengaruh dan
hubungan antara akun dapat dianalisis untuk kepentingan manajerial. Kertas kerja ditulis untuk
dipresentasikan pada seminar atau loka karya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada
perhelatan ilmiah tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertenu. Bisa jadi kertas
kerja dimentahkan karena lemah, baik dari sudut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah,
analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

7.Laporan
Laporan ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang sesuatu yang
dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan.
Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin. Dalam hal ini laporan dapat berupa
laporan hasil penelitian dan hasil kegiatan. Khusus untuk laporan hasil penelitian harus disusun
berdasarkan sistematika penulisan karya ilmiah yang tunduk terhadap aturan dalam penulisan
hasil penelitian ilmiah.

2.3 Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Metode penulisan karya ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan secara sistematis dan
objektif yang mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan


2. Menyusun hipotesis
3. Menyusun rancangan penelitian
4. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
5. Melaksanakan pegamatan dan pengumpulan data
6. Menganalisis dan menginterpretasikan data
7. Merumuskan kesimpulan dan teori
8. Melaporkan hasil penelitian

2.4 Syarat-syarat Karya Tulis Ilmiah

Sebuah karangan ilmiah perlu disusun dengan memperhatikan syarat-syarat berikut

7
1. Menyajikan fakta objek secara sistematis
2. Penulisannya cermat,tepat,dan benar,serta tulus,tidak memuat terkaan
3. Sistematis
4. Tidak mengejar keuntungan pribadi
5. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung
6. Menggunakan bahasa ilmiah
7. Karangan ilmiah tidak emotif,tidak menonjolkan perasaan
8. Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan
9. Tidak persuasif
10. Tidak melebih-lebihkan sesuatu

2.5 Sikap Ilmiah Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Sikap ilmiah merupakan memberikan warna dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
Brotowidjojo ( 1993:32-34) mengungkapkan beberapa sikap ilmiah,antara lain:
1. Sikap ingin tahu
2. Sikap kritis
3. Sikap terbuka
4. Sikap objektif
5. Sikap rela menghargai pendapat orang lain
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran.
2.6 Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
Berdasarkan kajian terhadap cara penyajian karya tulis ilmiah dapat diungkapkan
beberapa karakteristik karangan ilmiah sebagaimana dinyatakan dalam Weisman
( 1961:44-61),Brotowidjojo ( 1993:58-63), Keraf (1998 : 57) dan Suherli (1996:182-
200),yaitu:
1. Karangan Ilmiah menyajikan fakta yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan
kebenarannya secara ilmiah dengan mengikuti metodelogi penulisan yang benar
2. Karangan Ilmiah disajikan definisi,metode penyajian definisi sebagai karakteristik
karangan ilmiah meliputi
metode,eksplikasi,analisis,deskripsi,ilustrasi,perbandingan,analogi,eliminasi,dan
etimologi
3. Karangan Ilmiah menguraikan permasalahan dengan cara
abstrak,jelas,lengkap,objektif,bernalar dan konseptual
4. Karangan ilmiah menerapkan teori-teori yang dapat dilakukan secara logis,spesifik
dan faktual
5. Karangan ilmiah disajikan pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara
deduktif,induksi,atau berproses.

8
NO Karakteristik Cara Penyajian
1. Menyajikan fakta  Objektif
 Sistematis
 cermat
2. Menyajikan pengertian tentang judul atau  deskriptif
permasalahn  eksplikasi
 analisis
 ilustrasi
 analogi
 etimologi
3. Menguraikan masalah  abstrak
 bernalar
 objektif
 konseptual
4. Menerapkan teori  faktual
 spesifik
5. Membahas,memecahkan,dan menyimpulkan  induktif
masalah  deduktif

Kelima karakteristik karya tulis ilmiah tersebut dapat dijadikan sebagai rujukan
bagi para penulis dalam mengungkapkan arggument melalui suatu karangan ilmiah. Penyajian
argument ilmiah yang dituangkan ke dalam bentuk karangan ilmiah akan berhasil dipahami oleh
pembaca ketika menerapkan karakteristik tersebut dengan cara penyajian yang sesuai dengan
kriteria suatu karangan ilmkiah.

9
2.7 Pengertian Kutipan
Secara umum, pengertian kutipan adalah merupakan kalimat pinjaman dari seorang pengarang,
penulis terdahulu, atau seorang tokoh terkenal yang terdapat atau dimuat di dalam buku, surat
kabar, majalah, dan lain sebagainya. Sementara itu, pengertian dari kutipan juga dapat diartikan
sebagai pengulangan suatu kalimat terkenal yang ditandai dengan tanda kutip.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kutipan adalah pengambilalihan
satu kalimat atau lebih dari sebuah karya tulisan lain yang dijadikan tujuan ilustrasi untuk
memperkuat atau memperkokoh argumen yang terdapat di dalam tulisan itu sendiri.

Pengertian Kutipan Menurut Para Ahli

Selain pengertian kutipan secara umum, kutipan juga memiliki arti berbeda atau pandangan
berbeda menurut beberapa ahli.

1. Keraf

Menurut Keraf, pengertian kutipan adalah bagian dari suatu pernyataan maupun pendapat yang
telah terdokumentasi. Pengertian kutipan dilakukan apabila penulis sudah memperoleh sebuah
kerangka berpikir yang mantap. Meskipun kutipan dari seseorang ahli itu diperkenankan, namun
bukan berarti bahwa keseluruhan tulisan hanya berisi kutipan-kutipan.Kutipan bisa dijadikan
pilihan dan menjadi berfungsi apabila pengertian kutipan hanya diselipkan sebagai bahan bukti
untuk dapat menunjang pendapat penulis.

2. Azahari

Azahari berpendapat bahwa pengertian kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat,
buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis lain, atau penulis sendiri yang telah
terdokumentasi serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan.

3. Hariwijaya dan Triton

Karena mengutip adalah pekerjaan yang menunjukkan kredibilitas penulis, maka Hariwijaya dan
Triton mengungkapkan pengertian kutipan harus dipelajari mengenai teknik pengutipan sesuai
dengan standar ilmiah.

Jika diambil kesimpulan dari pendapat para ahli di atas, maka pengertian dari kutipan adalah
suatu pernyataan yang ditulis berdasarkan pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, dan lain
sebagainya yang telah terdokumentasi sebelumnya. Pengertian kesimpulan ditulis sebagai bahan
untuk memperkuat argumen atau teori dalam suatu karya ilmiah.

Meski demikian, karya ilmiah tidak boleh hanya ditulis dari berbagai kutipan demi kutipan,
tetapi hanya bisa disisipi kutipan sebagai penguat dan pelengkapnya, serta harus memuat materi
dan teori yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

10
2.7 Fungsi Kutipan

Setelah memahami pengertian kutipan, kini harus dipahami juga bagaimana fungsi dari
pengertian kutipan tersebut. Pada dasarnya, fungsi dari kutipan adalah sebagai bukti atau untuk
memperkuat argumen atau pendapat penulis. Tentu saja pengertian kutipan berbeda dengan
jiplakan. Kalau jiplakan, artinya penulis mengambil pendapat orang lain tanpa atau tidak dengan
menyebut sumbernya.

Pengertian kutipan dilihat dari fungsinya juga biasanya digunakan untuk dapat mengemukakan
definisi atau pengertian istilah atau konsep tertentu dan digunakan untuk dapat menguraikan
suatu rumus atau formula atau untuk mengemukakan pendirian atau pendapat seseorang.

Tak hanya itu, ada pula beberapa fungsi dari pengertian kutipan seperti di bawah ini.

1. Fungsi dari kutipan ini dilakukan untuk menghindarkan pengutip atau penulis dari kegiatan
plagiarisme.

2. Kutipan dibuat untuk dapat membantu pembaca yang ingin memahami lebih lanjut mengenai
ide dari pengutip.

3. Sumber kutipan yang dibuat selanjutnya digunakan untuk dapat memberikan nilai terhadap
suatu karya ilmiah yang sedang atau sudah dibuat.

4. Penulisan kutipan yang tepat akan mampu mengamankan penulis dari ide orang lain yang
salah.

5. Penulisan kutipan untuk dapat menguatkan pengutip melalui kutipan yang dimuat dalam suatu
karya ilmiahnya.

6. Penulisan kutipan dilakukan untuk meningkatkan estetika penulisan.

7. Kutipan dibuat sebagai pembedaan daftar pustaka dan ketergantungan halaman.

8. Kutipan dilakukan untuk dapat mencegah pengulangan penulisan data pustaka.

2.9 Manfaat Kutipan

Selain pengertian kutipan dan fungsi kutipan, kutipan juga pastinya memiliki manfaat di
dalamnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penulisan pengertian kutipan yang perlu
diketahui.

1. Pengertian kutipan memiliki manfaat untuk menegaskan isi uraian.

2. Kutipan bermanfaat untuk dapat membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat
oleh penulis.

11
3. Kutipan dibuat untuk dapat memperlihatkan kepada pembaca mengenai materi dan teori yang
digunakan oleh penulis.

4. Kutipan bermanfaat untuk dapat mengkaji interpretasi penulis terhadap suatu bahan atau teori
kutipan yang digunakan.

5. Kutipan bermanfaat untuk dapat menunjukkan bagian atau aspek di dalam topik yang dibahas.

3.0 Tujuan Kutipan

Jika pengertian kutipan, fungsi kutipan, dan manfaat kutipan telah dibahas, maka perlu diketahui
bahwa kutipan juga memiliki tujuan. Tujuan ditulisnya kutipan dalam karya tulis, skripsi, artikel,
dan lain sebagainya sebagai penguat atau pengokohan argumentasi dalam sebuah karya tulis atau
karangan. Tujuan ditulisnya kutipan adalah sebagai berikut.

1. Kutipan ditulis sebagai landasan teori dari karya ilmiah atau suatu karangan.
2.Kutipan ditulis sebagai penguat argumen atau pendapat penulis.
3.Kutipan ditulis sebagai penjelasan dari suatu uraian terhadap materi atau teori yang sudah
diambil.
4. Kutipan bisa dijadikan sebagai bahan bukti untuk dapat menunjang teori atau materi yang
diangkat.
Oleh sebab itu, penulis tidak perlu buang-buang waktu untuk meneliti dan menganalisis hal yang
sebelumnya sudah diteliti oleh penulis lain. Meski demikian, dalam menulis pengertian kutipan,
penulis harus memerhatikan beberapa hal saat menulis kutipan:
– penulis harus mampu mempertimbangkan bahwa kutipan tersebut perlu dicantumkan,
– penulis harus bertanggung jawab secara penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan yang
diambil,
– penulis harus menulis dan memilih kutipan yang berkaitan atau relevan dengan penemuan teori
atau materi,
– saat menulis kutipan, penulis dilarang menulis atau mempergunakan banyak kutipan langsung,
– penulis harus mampu mempertimbangkan jenis kutipan, baik kutipan langsung atau kutipan
tidak langsung, dan
– penulis harus memerhatikan teknik penulisan kutipan dan bagaimana kaitannya dengan sumber
rujukan.

3.1 Jenis-jenis Kutipan

Dari pengertian kutipan, kutipan dibagi berdasarkan beberapa jenis kutipan. Secara umum
kutipan dibagi menjadi dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Di bawah
ini akan dijelaskan mengenai pengertian hingga contoh kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.

1. Kutipan Langsung

12
Pengertian kutipan langsung merupakan suatu penggunaan kutipan yang dilakukan oleh penulis
dengan cara menulis kembali pendapat, pikiran, ide, atau gagasan orang lain yang sama persis
dengan aslinya. Bisa juga dikatakan bahwa penulis menggunakan teknik salin tempel atau copy
paste tanpa mengubah kalimat asli.

Akan tetapi, ada syarat yang harus dipenuhi saat menulis kutipan langsung ini. Meski ditulis
secara mirip atau bahkan sama persis dan tidak diubah, kutipan langsung tidak disebut plagiasi
karena ditulis lengkap dengan sumbernya.

Ciri-ciri Kutipan Langsung


Ada beberapa ciri-ciri kutipan langsung, di antaranya adalah seperti di bawah ini:
– tidak mengalami perubahan terhadap teks yang dikutip,
– menggunakan titik tiga berspasi […] jika terdapat bagian kata-kata dari kutipan yang
dihilangkan karena alasan tertentu,
– menggunakan tanda [sic!] apabila terdapat kesalahan dalam teks aslinya. Contoh: …. hal
tersebut diunkap [sic!] secara jelas,
– menambahkan sumber kutipan menggunakan sistem APA, MLA, atau sistem lainnya yang
berlaku.

Jenis-Jenis Kutipan Langsung


Ada beberapa jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek.

1. Kutipan Langsung Panjang


Kutipan langsung panjang memiliki syarat penulisannya harus sesuai dengan APA Style
(American Psychology Association) yaitu panjang kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata.
Penulisan kutipan juga sesuai dengan MLA Style (Modern Language Association) yaitu panjang
kalimat yang dikutip lebih dari 4 baris.

Penulisan kutipan langsung panjang memiliki ciri-ciri, yaitu:

– dipisahkan dari teks yang menggunakan spasi


– diberi jarak rapat antarbaris dalam kutipan
– boleh diapit tanda kutip, atau boleh tidak
2. Kutipan Langsung Pendek
Pengertian kutipan langsung pendek biasanya panjangnya kurang dari 4 baris dan teks yang
dikutip dimasukkan ke dalam bagian penulisannya sebagai kelanjutan tubuh tulisan dengan
menggunakan tanda kutip pada awal dan akhir kutipan untuk memisahkan kalimat kutipan
dengan kalimat penulis

Penulisan kutipan langsung pendek memiliki ciri-ciri, yaitu:


– terintegrasi langsung dengan teks
– berjarak antarbaris yang sama dengan teks
– diapit dengan tanda kutip
– tidak lebih dari empat baris

13
Contoh Kutipan Langsung:
– Menurut Tidak masalah selambat apapun kamu bergerak, asalkan kamu tidak bergenti
(Confucius)

– Diplomasi publik dilakukan oleh berbagai macam negara sebagai cara bagi negara untuk
berhubungan dengan aktor individu, sehingga tercipta komunikasi secara goverment to people
(Snow, 2009:6)

2. Kutipan Tidak Langsung

Pengertian kutipan tidak langsung merupakan penggunaan kutipan yang dilakukan oleh penulis
dengan cara mengambil pendapat, ide, atau gagasan orang lain dan kemudian disampaikan dalam
sebuah karya tulis dengan kalimat penulis itu sendiri. Artinya, penulis tidak menulis persis
dengan tulisan yang ia kutip, tetapi hanya merangkum dan merangkai kalimat berdasarkan
referensi yang digunakan.

Ciri-ciri Kutipan Tidak Langsung


Berikut ini adalah ciri-ciri kutipan tidak langsung:

– mengalami perubahan kalimat pada teks yang dikutip


– tidak ada suatu perubahan ide pikiran dari pendapat orang yang dikutip
– disampaikan sesuai pemahaman penulis terhadap teori yang dikutip
– diawali dan diakhiri dengan tanda petik dua
Contoh Kutipan Tidak Langsung
– Tombol navigasi adalah sebuah tombol yang digunakan oleh para pembaca blog untuk
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dari sebuah blog². Dengan adanya tombol
navigasi, pembaca dapat mencari topik yang ingin mereka baca tanpa perlu membuka satu per
satu halaman sebuah blog.

3.2 Cara Menulis Kutipan

1. Cara Menulis Kutipan Langsung

Pengertian kutipan langsung merupakan jenis kutipan yang diambil secara sama persis dengan
sumber aslinya. Berikut cara menulis kutipan langsung yang akan dijelaskan di bawah ini.

a. Menulis kutipan langsung panjang

– Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks,

– Jarak antarbaris kutipan adalah 1 spasi,

– Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip atau petik dua (“…”) atau tidak,

– Setelah kutipan, beri keterangan atau sumber pengambilan kutipannya.

14
b. Menulis kutipan langsung pendek

– Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks,

– Jarak antarbaris kutipan adalah dua spasi,

– Kutipan diapit dengan tanda kutip atau petik dua (“…”),

– Setelah kutipan, tulis sumber lengkap dengan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman di dalam tanda kurung.

2. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung

Pengertian kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dari intisari atau mengambil
ringkasan dari teori tanpa mengurangi makna pada kalimat asli. Berikut ini adalah cara menulis
kutipan tidak langsung:

– kutipan terintegrasikan dengan teks,

– jarak antarbaris kutipan adalah spasi ganda,

– kutipan tidak diapit dengan tanda kutip atau petik dua (“…”),

– setelah kutipan, harus ditulis sumber kutipan.

15
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Pada dasarnya karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi,
atau pemecah masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik. Ciri-
ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen, dan
substansi , sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Jadi, apabila suatu karya tulis tertentu
memenuhi kriteria tersebut maka ia dapat dimasukkan kedalam jenis karya ilmiah.

Sebuah karya tulis ilmiah harus mengungkapkan sikap ingin tahu,sikap kritis,sikap
terbuka,sikap objektif,sikap rela menghargai pendapat orang lain,dan sikap berani
mempertahankan kebenaran. Adapun karakteristik dari karya tulis ilmiah ialah menyajikan
fakta,menyajikan definisi tentang judul atau permasalahan,menguraikan masalah,menerapkan
teori,membahas,memecahkan,dan menyimpulkan masalah.

B. Saran
Selain untuk menyelesaikan tugas kelompok,kami berharap dengan adanya makalah ini mahasiswa
menjadi lebih teliti dalam mengerjakan tugas karya tulis ilmiah seperti laporan atau makalah yang diberikan oleh
Dosen. Serta dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat lebih semangat dalam mengikuti lomba karya tulis
ilmiah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati. 2015. Penulisan Artikel Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
A, Alek, H, Achmad. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana. .
Bahdin Nur & Ardial. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis)
dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Barnawi dan Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media Dalman.
Suwardjono.(2007).Teori Akuntansi.Yogyakarta:Penerbit BPFE.(SWD) Tanjung.

17

Anda mungkin juga menyukai