BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh :
Kelompok 6
DWI SEPTIANI (061540421598)
SURI ANDAYANA (061540421611)
VONNIE FANI DILLAH (061540421616)
Kelas : 5 KIA
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, terutama di bangku kuliah, karya tulis
ilmiah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan
meraih gelar sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing. Konsep
dasar dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis secara sistematis
sesuai metode penulisan yang berlaku, sehingga tak jarang bila ditemui
kesulitan dalam penyusunannya.
Sesuai dengan mata kuliah yang sedang penulis ambil yaitu Bahasa
Indonesia, maka dalam karya tulis ini, penulis akan membahas seputar
Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat memberi pemahaman tentang syarat,
tujuan, dan jenis-jenis dari karya tulis ilmiah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah?
2. Seperti apa jenis-jenis dari Karya Tulis Ilmiah?
3. Bagaimana metode penulisan yang biasanya digunakan dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah?
A. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diuraikan tujuan
penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami apa yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah.
2. Memberikan pengetahuan terhadap pembaca tentang jenis-jenis Karya
Tulis Ilmiah dan metode penulisannya.
1
BAB II
KERANGKA TEORI
2
C. Fungsi Karya Ilmiah
1. Fungsi pendidikan
2. Fungsi penelitian (sebagai sarana untuk menerapkan prosedur ilmiah
dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan)
3. Fungsi pengembangan (alat pengembangan ilmu, tambahan bahan
pustaka)
3
3. Efektif = satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. Efisien = hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan
mudah dipahami
5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Sistematika Artikel:
- Judul
- Nama Penulis (tanpa gelar akademik)
- Abstrak (ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel)
- Kata Kunci (3-5 keywords)
- Pendahuluan (latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-
2 kalimat) pokok bahasan dan tujuannya)
- Kerangka Teori (Kajian Teori) : dasar teori yang menjadi
acuan.
- Pembahasan : kupasan, analisis, argumentasi, komparasi,
keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
- Penutup : simpulan dan saran
- Daftar Pustaka
5
2. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah
seminar atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa
mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup
suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa
kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang
memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang
ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang
logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas
terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif
sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Sistematika Makalah:
- Pendahuluan
- Pembahasan
- Kesimpulan
3. Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan
makalah, namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya
dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan
tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
6
4. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan
akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan
pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi
(Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan
artikel atau makalah, tergantung panduan yang berlaku di
perguruan tinggi masing-masing.
5. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan
sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat (teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta
empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi
lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja,
dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih
di bidang spesialisasinya.
6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S2 (Pascasarjana) yang sifatnya lebih
mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
7. Disertasi
Disertasi disebut juga "Ph.D Thesis” adalah karya tulis
ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih
gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih
7
(valid) dengan analisis yang terinci. Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.
8
B. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
1. Baku
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku,
yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku, yakni EYD,
dan dalam ragam lisan menggunakan ucapan yang baku, menggunakan
kata-kata, struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain
sebagainya, maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di
Indonesia bagian timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha
asing. (tidak baku)
Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka proyek
pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia timur terpaksa kita
serahkan kepada pengusaha asing. (baku)
2. Denotatif
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas, bukan
konotatif dan tidak bermakna ganda.
Contoh:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan yang memadai
bagi masyarakat Indonesia. (tidak lugas)
Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata penerangan
mengandung makna ganda, yaitu informasi atau listrik.
Perbaikan:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi yang memadai
bagi masyarakat Indonesia. (lugas)
Atau:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan listrik yang memadai bagi
masyarakat Indonesia. (lugas)
9
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan
atau hemat, dan tidak emosional.
Contoh:
Responden tidak diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal, atau
tempat-tempat ramai lain-lainnya, tetapi dari komunitas pegawai
perusahaan sebab jika diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal,
atau tempat-tempat ramai lain-lainnya maka hasil yang diperoleh tidak
sesuai dengan tujuan yang diharapkan (tidak efisien)
Perbaikan:
Responden diambil dari komunitas pegawai perusahaan agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan.(efisien)
4. Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam
kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang
satu dengan alinea yang lain bersifat padu maka digunakan alat
penghubung, seperti kata penunjuk, dan kata penghubung.
5. Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna
atau ide pokok.
10
7. Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah,
singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.
8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam
ilmiah dapat diterima akal.
Contoh:
10. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Contoh:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden yang cukup banyak.
Perbaikan:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden seratus orang.
(kuantitaf)
C. Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat tujuh sikap ilmiah yang
merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah
sebagai berikut:
11
1. Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak
mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya,
dan sebagainya.
3. Sikap obyektif
Sikap obyektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya,
tanpa diikuti perasaan pribadi.
6. Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi
eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan
kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
12
7. Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain
tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
13
E. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
1. Judul
Judul karya ilmiah memberikan gambaran yang jelas tentang materi
dan ruang lingkup masalah yang akan dibahas. Judul harus dapat
menarik perhatian pembaca dan menimbulkan rasa ingin tahu akan
keseluruhan isi karya tersebut. Umumnya, judul baru dipikirkan
penulis setelah karya yang dibuat selesai.
14
5. Pembahasan, terdiri dari:
- Uraian masalah yang dibahas,
- Analisis dan interpretasi,
- Ilustrasi atau contoh-contoh,
- Table, bagan, dan gambar (jika ada).
15
- Langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk
menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya
- Menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok untuk
mengurutkan semua perincian.
16
6. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini karya tulis yang telah disusun harus mampu
dilaporkan sekaligus dipertanggungjawabkan.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di bab sebelumnya, penulis menyimpulkan sebagai
berikut:
1. Karya tulis ilmiah merupakan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar.
2. Terdapat berbagai macam jenis karya tulis ilmiah yaitu artikel,
makalah, kertas kerja, paper, skripsi, thesis, desertasi, dan artikel
populer lainnya
3. Metode penyusunan karya tulis ilmiah diperlukan beberapa bagian
yaitu bagian pengantar, isi karya tulis ilmiah, dan bagian pelengkap.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan yang telah dikemukakan, maka berikut ini
diajukan saran sebagai berikut :
1. Sebagai pelajar maupun mahasiswa, sangat baik apabila mampu
mengembangkan maupun membuat suatu karya tulis ilmiah untuk
memajukan dunia pendidikan serta menambah wawasan masyarakat
khususnya pembaca.
2. Dalam pembuatan karya tulis ilmiah, sebaiknya menggunakan ide
yang orisinal atau asli agar tidak di cap plagiat oleh penulis lain.
18
DAFTAR PUSTAKA
19