Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KARYA ILMIAH

BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :
Kelompok 6
DWI SEPTIANI (061540421598)
SURI ANDAYANA (061540421611)
VONNIE FANI DILLAH (061540421616)

Kelas : 5 KIA

Dosen Pembimbing : M. Yusuf, S. Pd, M. Pd

TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, terutama di bangku kuliah, karya tulis
ilmiah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan
meraih gelar sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing. Konsep
dasar dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis secara sistematis
sesuai metode penulisan yang berlaku, sehingga tak jarang bila ditemui
kesulitan dalam penyusunannya.
Sesuai dengan mata kuliah yang sedang penulis ambil yaitu Bahasa
Indonesia, maka dalam karya tulis ini, penulis akan membahas seputar
Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat memberi pemahaman tentang syarat,
tujuan, dan jenis-jenis dari karya tulis ilmiah tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah?
2. Seperti apa jenis-jenis dari Karya Tulis Ilmiah?
3. Bagaimana metode penulisan yang biasanya digunakan dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah?

A. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diuraikan tujuan
penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami apa yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah.
2. Memberikan pengetahuan terhadap pembaca tentang jenis-jenis Karya
Tulis Ilmiah dan metode penulisannya.

1
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah merupakan tulisan ilmiah hasil dari kajian pustaka
dari sumber terpercaya yang berisi solusi kreatif dari permasalahan yang
dianalisis secara runtut dan tajam, serta diakhiri dengan kesimpulan yang
relevan.
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan
tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis
yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses
penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap
prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah
mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan
ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut,
objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian
yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan
penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan
karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian
pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap
akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan
proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara
penulis dan pembaca.

B. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah


a. Memecahkan masalah tertentu.
b. Menambah pengetahuan, ilmu, dan konsep pengetahuan tentang satu
pokok masalah tertentu.
c. Membina kemampuan menulis ilmiah danberpikir ilmiah bagi
penulisnya.

2
C. Fungsi Karya Ilmiah
1. Fungsi pendidikan
2. Fungsi penelitian (sebagai sarana untuk menerapkan prosedur ilmiah
dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan)
3. Fungsi pengembangan (alat pengembangan ilmu, tambahan bahan
pustaka)

D. Syarat Menulis Karya Ilmiah


1. Menggunakan bahasa tulis sebagai media,
2. Membahas konsep ilmu pengetahuan,
3. Disusun secara sistematis,
4. Dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.

E. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah


1. Menyajikan fakta obyektif secara sistematis
2. Penulisannya cermat, tepat, dan benar serta tulus.
3. Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca
berpihak kepadanya
4. Sistematis, terkendali, konseptual, dan prosedural
5. Tidak emotif (tidak menonjolkan perasaan)
6. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung (kecuali
hipotesis kerja)
7. Memuat kebenaran-kebenaran
8. Tidak argumentatif
9. Tidak persuasif
10. Tidak melebih-lebihkan sesuatu.

F. Sifat Karya Ilmiah


1. Lugas dan tidak emosional = mempunyai satu arti, sehingga tidak ada
tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain)
2. Logis = disusun berdasarkan urutan yang konsisten

3
3. Efektif = satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. Efisien = hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan
mudah dipahami
5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Karya Ilmiah


1. Artikel
Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi
pendapat subjektif penulisanya tentang suatu masalah atau
peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel
yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari
hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan
proyek.

Sistematika Artikel:
- Judul
- Nama Penulis (tanpa gelar akademik)
- Abstrak (ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel)
- Kata Kunci (3-5 keywords)
- Pendahuluan (latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-
2 kalimat) pokok bahasan dan tujuannya)
- Kerangka Teori (Kajian Teori) : dasar teori yang menjadi
acuan.
- Pembahasan : kupasan, analisis, argumentasi, komparasi,
keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
- Penutup : simpulan dan saran
- Daftar Pustaka

5
2. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah
seminar atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa
mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup
suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa
kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang
memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang
ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang
logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas
terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif
sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.

Sistematika Makalah:
- Pendahuluan
- Pembahasan
- Kesimpulan

3. Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan
makalah, namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya
dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan
tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.

6
4. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan
akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan
pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi
(Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan
artikel atau makalah, tergantung panduan yang berlaku di
perguruan tinggi masing-masing.

5. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan
sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat (teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta
empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi
lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja,
dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih
di bidang spesialisasinya.

6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S2 (Pascasarjana) yang sifatnya lebih
mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

7. Disertasi
Disertasi disebut juga "Ph.D Thesis” adalah karya tulis
ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih
gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih

7
(valid) dengan analisis yang terinci. Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.

8. Artikel Ilmiah Populer


Selain ketujuh jenis karya ilmiah, ada juga yang disebut
artikel ilmiah populer, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya
bahasa populer (bahasa media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di
media massa (suratkabar, majalah, tabloid).
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak
terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Artikel ilmiah
ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan
ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik,
tetapi untuk "dikomunikasikan" kepada publik melalui media
massa.
Artikel ilmiah populer bisa hasil penelitian ilmiah, namun
disajikan dengan lebih ringkas dan lugas, bisa pula dibuat
berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan
keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.

8
B. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
1. Baku
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku,
yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku, yakni EYD,
dan dalam ragam lisan menggunakan ucapan yang baku, menggunakan
kata-kata, struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain
sebagainya, maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di
Indonesia bagian timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha
asing. (tidak baku)
Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka proyek
pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia timur terpaksa kita
serahkan kepada pengusaha asing. (baku)

2. Denotatif
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas, bukan
konotatif dan tidak bermakna ganda.
Contoh:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan yang memadai
bagi masyarakat Indonesia. (tidak lugas)
Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata penerangan
mengandung makna ganda, yaitu informasi atau listrik.
Perbaikan:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi yang memadai
bagi masyarakat Indonesia. (lugas)
Atau:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan listrik yang memadai bagi
masyarakat Indonesia. (lugas)

9
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan
atau hemat, dan tidak emosional.
Contoh:
Responden tidak diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal, atau
tempat-tempat ramai lain-lainnya, tetapi dari komunitas pegawai
perusahaan sebab jika diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal,
atau tempat-tempat ramai lain-lainnya maka hasil yang diperoleh tidak
sesuai dengan tujuan yang diharapkan (tidak efisien)
Perbaikan:
Responden diambil dari komunitas pegawai perusahaan agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan.(efisien)

4. Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam
kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang
satu dengan alinea yang lain bersifat padu maka digunakan alat
penghubung, seperti kata penunjuk, dan kata penghubung.

5. Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna
atau ide pokok.

6. Mengutamakan Kalimat Pasif


Contoh:
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium.
Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium.

10
7. Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah,
singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.

8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam
ilmiah dapat diterima akal.
Contoh:

Untuk menghemat waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh tim


peneliti. (tidak logis)
Perbaikan:
Untuk mengefektifkan waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh
tim peneliti. (logis)
9. Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh
penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.

10. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Contoh:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden yang cukup banyak.
Perbaikan:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden seratus orang.
(kuantitaf)

C. Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat tujuh sikap ilmiah yang
merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah
sebagai berikut:

11
1. Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.

2. Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak
mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya,
dan sebagainya.

3. Sikap obyektif
Sikap obyektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya,
tanpa diikuti perasaan pribadi.

4. Sikap ingin menemukan


Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan
menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan
kontruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan
yang dilakukannya.
5. Sikap menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan
menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat
yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat
orang lain.

6. Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi
eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan
kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

12
7. Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain
tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

D. Prinsip-prinsip Karya Ilmiah


Untuk dapat membedakan apakah suatu karya tulis tergolong
ilmiah atau nonilmiah, terdapat prinsip-prinsip dalam sebuah karya ilmiah.
Prinsip-prinsip karya ilmiah tersebut, yaitu:
1. Objektivitas
Pada prinsipnya yang pertama ini, penulis diharuskan untuk tidak
mengemukakan pendapatnya. Penulis harus bersikap jujur, terbuka,
dan mengesampingkannya perasaannya. Segala sesuatu yang dituliskan
penulis harus apa adanya.
2. Empiris
Prinsip yang kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus
berdasarkan fakta.
3. Rasional
Pada prinsip yang ketiga, penulis membahas sesuatu harus berdasarkan
rasio atau dapat diterima akal sehat, baik proses maupun cara
penulisannya.
4. Dedukatif dan Indukatif
Pada prinsip yang terakhir, membahas mengenali penyimpulan
penemuan. Dalam penelitian digunakan hipotesis (sesuatu yang
dianggap benar untuk mengutarakan pendapat, tetapi kebenarannya
belum bisa dibuktikan) untuk menuntun penelitian dalam
mengumpulkan data (deduktif). Setelah data terkumpul, peneliti
mempelajari datanya satu per satu, peneliti mengemukakan
penemuannya melalui pendekatan induktif (Hardjodipuro, 1982).

13
E. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
1. Judul
Judul karya ilmiah memberikan gambaran yang jelas tentang materi
dan ruang lingkup masalah yang akan dibahas. Judul harus dapat
menarik perhatian pembaca dan menimbulkan rasa ingin tahu akan
keseluruhan isi karya tersebut. Umumnya, judul baru dipikirkan
penulis setelah karya yang dibuat selesai.

2. Kata Pengantar, terdiri dari:


- Ungkapan rasa syukur,
- Penjelasan mengenai adanya tugas pembuatan karya ilmiah,
- Penjelasan mengenai pelaksanaan pembuatan karya ilmiah,
- Informasi tentang bimbingan yang diperoleh di dalam pembuatan
karya ilmiah,
- Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan
memungkinkan terwujudnya karya ilmiah,
- Pernyataan keterbukaan terhadap kritik dan saran dari pembaca,
- Penyebutan tempat (kota), tanggal, tahun pembuatan karya ilmiah
dan nama penulis.
3. Daftar Isi
Daftar isi memberikan gambaran menyeluruh tentang isi dan urutan
bagian-bagian karya ilmiah.

4. Pendahuluan, terdiri dari:


- Latar belakang masalah,
- Tujuan pembahasan,
- Pembatasan masalah,
- Teori yang dipakai,
- Sumber data,
- Metode dan teknik yang digunakan,
- Sistematika penyajian.

14
5. Pembahasan, terdiri dari:
- Uraian masalah yang dibahas,
- Analisis dan interpretasi,
- Ilustrasi atau contoh-contoh,
- Table, bagan, dan gambar (jika ada).

6. Penutup, terdiri dari:


- Kesimpulan, merupakan jawaban permasaahan yang dikemukakan
di dalam pendahuluan. Pernyataan kesimpulan dapat berupa uraian
(esai) atau berupa butir-butir penomoran.
- Saran, yang dirasakan perlu disampaikan kepada pembaca
berkenaan dengan pembahasan masalah di dalam karya ilmiah itu.

F. Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah


1. Tahap Persiapan:
a. Pemilihan topik (dikuasai, baru, menarik, bermanfaat)
b. Pembatasan topik
c. Pengumpulan pustaka
d. Penentuan tujuan dan maksud
Fungsi perumusan tujuan:
- Menjelaskan (sesuatu) kepada pembaca
- Meyakinkan pembaca
Fungsi maksud:
Menyampaikan harapan penulis kepada pihak terkait.
e. Penyusunan kerangka
Langkah membuat kerangka:
- Merumuskan topik yang jelas
- Inventarisasi topik-topik bawahan (tulis semua yang ada dalam
pikiran)
- Evaluasi semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua

15
- Langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk
menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya
- Menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok untuk
mengurutkan semua perincian.

2. Tahap Pengumpulan Data


Dapat ditempuh di antaranya dengan:
- studi pustaka atau membaca berbagai buku (sumber)
- melakukan penelitian yang dipersiapkan secara sistematis
- melakukan wawancara dengan nara sumber yang layak
- observasi atau menyebarkan angket.

3. Tahap Analisis Data


a. Teknik kualitatif dapat dilakukan dengan cara
1) identifikasi data
2) klasifikasi data
3) analisis data
4) interpretasi data dan pembuatan kesimpulan.
b. Untuk teknik kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik uji statistik.

4. Tahap Penyusunan Draf Laporan


Kerangka tulisan yang dibuat sebelumnya pada tahap ini mulai
dikembangkan. Pengembangan ini dilakukan dengan menyajikan hasil
studi pustaka, hasil pengumpulan data, hasil analisis data, dan
kesimpulan yang diperoleh.

5. Tahap Perbaikan dan Pengeditan


Draf karya tulis ilmiah yang telah dibuat sebaiknya diedit dan direvisi
untuk memperbaiki isi tulisan.

16
6. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini karya tulis yang telah disusun harus mampu
dilaporkan sekaligus dipertanggungjawabkan.

G. Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah


Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang
diperoleh dari kegiatan tersebut :
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang
efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu
kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat
pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti
mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul
buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan
menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di bab sebelumnya, penulis menyimpulkan sebagai
berikut:
1. Karya tulis ilmiah merupakan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar.
2. Terdapat berbagai macam jenis karya tulis ilmiah yaitu artikel,
makalah, kertas kerja, paper, skripsi, thesis, desertasi, dan artikel
populer lainnya
3. Metode penyusunan karya tulis ilmiah diperlukan beberapa bagian
yaitu bagian pengantar, isi karya tulis ilmiah, dan bagian pelengkap.

B. Saran
Dari beberapa kesimpulan yang telah dikemukakan, maka berikut ini
diajukan saran sebagai berikut :
1. Sebagai pelajar maupun mahasiswa, sangat baik apabila mampu
mengembangkan maupun membuat suatu karya tulis ilmiah untuk
memajukan dunia pendidikan serta menambah wawasan masyarakat
khususnya pembaca.
2. Dalam pembuatan karya tulis ilmiah, sebaiknya menggunakan ide
yang orisinal atau asli agar tidak di cap plagiat oleh penulis lain.

18
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Harry Dwi. 2014. Karya Tulis Ilmiah, (online) (http://harry-dwi-


putra.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/files/2014/11/Harry-Dwi-Putra.-Karya-
Tulis Ilmiah.pdf, diunduh 29 Oktober 2017)

Universitas Negeri Semarang. 2015. Sukses Menulis KTI, (online).(http://unnes


.ac.id/wp-content/uploads/Materi-PPA-2015-SuksesMenulisKTI.ppt,
diunduh 29 Oktober 2017)

Sasmito, Teguh. 2010. Menulis Karya Ilmiah, (online). (https://teguhsasmitosdp1


.files.wordpress.com/2010/06/32-kode-05-b6-menulis-karya-ilmiah.pdf,
diunduh 29 Oktober 2017)

19

Anda mungkin juga menyukai