Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENULISAN KARYA ILMIAH

JENIS-JENIS DAN KARAKTERISTIK KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

KELOMPOK 4

NIDA SALIMAH TINA 2106050035


BERNALDINO D. PARUS 2106050009
EVARISTA S. KOLLO 2106050017
KRISTINIA INA ERO 2106050023

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2024
1.1 Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah
Jenis-jenis karya tulis ilmiah secara umum memiliki beberapa bentuk,
tergantung tujuan dan sasaran pembacanya. Secara umum karya ilmiah dibagi
menjadi tiga bentuk yaitu karya tulis ilmiah popular, karya tulis ilmiah semi
formal, dan karya tulis ilmiah formal.
1. Karya Tulis Ilmiah Popular
Karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang
kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum yang
mudah dipahami oleh masyarakat awam dan tampilan yang menarik
sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membacanya. Dalam teknik
pembahasannya biasanya tidak menggunakan istilah atau rumusan
keilmuan tertentu agar pembaca mudah memahami tulisan tersebut.
Contoh karya tulis ilmiah popular yaitu paper, esai, dan feature.
2. Karya Tulis Ilmiah Semi Formal
Karya tulis ilmiah semi formal merupakan tulisan yang membahas
topik tertentu dari sudut pandang suatu ilmu. Dalam teknik
pembahasannya menggunakan atau memasukkan istilah atau unsur dasar
ilmu pengetahuan. Tulisan ilmiah semi formal bertujuan agar pembaca
dapat memperoleh tambahan pengetahuan atas suatu cabang ilmu tertentu.
Sasaran tulisan ilmiah semi formal adalah kalangan tertentu yang
mempunyai dasar ilmu pengetahuan yang sama dengan topik tulisan
tersebut. Contoh karya tulis ilmiah semi formal yaitu laporan dan makalah.
 Makalah
Makalah adalah sebuah tulisan atau karya tulis yang berisi
pemikiran, analisis, penelitian, atau pendapat tentang suatu topik
tertentu. Makalah sering kali disusun dalam format yang terstruktur,
dimana penulis menyampaikan informasi yang didukung oleh data,
fakta, dan argumen yang relevan.
 Laporan
Laporan adalah jenis karya tulis yang berisi informasi atau data
tentang suatu peristiwa, kegiatan, atau penelitian yang telah dilakukan.
Laporan disusun dengan tujuan untuk menyampaikan informasi secara
sistematis dan terstruktur kepada pembaca yang berkepentingan.
3. Karya Tulis Ilmiah Formal
Karya tulis ilmiah formal atau karya tulis ilmiah merupakan
publikasi hasil suatu penelitian (research) atau kajian suatu topik tertentu
secara menyeluruh dan mendalam, karya tulis ini menyajikan gagasan,
deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara
objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh
fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik. Contoh karya tulis ilmiah formal
yaitu skripsi, tesis, dan disertasi.
 Skripsi
Skripsi adalah karya tulis akademis hasil studi atau penelitian yang
ditulis dan disusun secara sistematis berdasarkan pendekatan metode
ilmiah, baik melalui penelitian induktif maupun deduktif, yang
dilakukan oleh mahasiswa di bawah pengawasan pembimbingnya.
Skripsi juga merupakan salah satu syarat akademis yang harus
dipenuhi untuk memperoleh gelar strata 1 (S1) atau sarjana bagi yang
menempuh jalur skripsi. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil
penelitian yang biasanya dilakukan setelah persyaratan akademis
lainnya (seperti satuan kredit semester/sks) telah terpenuhi.
Skripsi dapat disusun berdasarkan rerangka pemikiran yang
seluruhnya sama (replikasi) mengacu dari teori orang lain yang sudah
ditemukan sebelumnya. Penulis hanya mengacu dan menggunakan
teori-teori yang sudah ada tersebut dan merumuskan teori-teori
tersebut dalam bentuk kerangka pemikiran yang sama (replikasi) untuk
menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesisnya. Demikian
pula data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan metode
analisis yang sederhana (deskriptif, linear, univariat, dan bivariat).
Tujuan penyusunan skripsi (termasuk tesis dan disertasi) sebagai
berikut.
1) Tersedianya ukuran untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam
menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama
menempuh program pendidikannya sesuai dengan tujuan
program/bidang studinya masing-masing.
2) Terbantunya mahasiswa menggunakan dan mengaplikasikan ilmu
dan pengetahuannya sehingga menjadi suatu sistem yang terpadu.
Karena mahasiswa baru pertama kali melaksanakan penelitian,
sering kali dianjurkan agar menggunakan desain dan metode yang
cakupannya agak terbatas, seperti studi kasus (case and field
study).
 Tesis
Tesis adalah karya tulis akademis hasil studi atau yang dilakukan
secara mandiri yang ditulis dan disusun secara sistematis berdasarkan
pendekatan metode ilmiah, baik melalui penelitian induktif maupun
deduktif, yang dilakukan oleh mahasiswa di bawah pengawasan
pembimbingnya. Tesis juga merupakan salah satu syarat akademis
yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar magister atau strata 2
(S2) bagi yang menempuh jalur tesis. Tesis ini dibuat berdasarkan
hasil penelitian yang cakupan penelitiannya lebih luas (apabila
dibandingkan dengan skripsi) dan menggunakan teori ataupun konsep
yang lebih komprehensif guna mendapatkan kesimpulan yang lebih
umum (berlaku umum) serta tidak hanya berlaku pada tempat atau saat
tertentu.
Tesis tidak hanya disusun berdasarkan kerangka pemikiran
(konsepsi) yang sudah dikembangkan, dimodifikasi, dan mengacu dari
teori orang lain yang sudah ditemukan sebelumnya, tetapi kerangka
pemikiran tersebut dikembangkan lagi oleh penulisnya. Penulis
mengacu dan menggunakan teori-teori yang sudah ada tersebut dan
mengembangkannya sendiri dalam bentuk kerangka pemikiran untuk
menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesisnya. Demikian
pula, data yang dikumpulkan dapat dianalisis dengan menggunakan
metode analisis yang medium (bivariate), tetapi sangat dianjurkan
menggunakan metode analisis yang lanjut (multivariate).

 Disertasi
Disertasi adalah karya tulis akademis hasil studi atau penelitian
yang lebih mendalam yang dilakukan secara mandiri serta berisi
sumbangan baru bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan atau
penemuan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara telah
diketahui jawabannya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru
terhadap hal-hal yang dipandang telah mapan di bidang ilmu,
pengetahuan, teknologi, dan seni yang dilakukan oleh calon doktor
(S3) di bawah pengawasan pembimbingnya.
Disertasi tidak hanya disusun berdasarkan kerangka pemikiran
baru yang mengacu dari teori-teori orang lain yang sudah ditemukan
sebelumnya, tetapi kerangka pemikiran tersebut diformulasikan sendiri
oleh penulisnya (orisinal). Penulis mengacu dan menggunakan teori-
teori yang sudah ada tersebut dan merumuskannya sendiri dalam
bentuk kerangka pemikiran baru yang orisinal untuk menjawab
masalah penelitian atau menguji hipotesisnya, bahkan mampu
menemukan teori, konsep, atau minimal model/metode baru. Dengan
demikian, disertasi akan memberikan suatu keaslian atas sumbangan
kepada ilmu dan pengetahuan melalui metode analisis yang baru,
menghasilkan kesimpulan-kesimpulan baru, dan bahkan apabila
mungkin menghasilkan temuan-temuan baru berupa model-model,
konsep-konsep, atau teori-teori baru. Demikian pula data yang
dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan metode yang lanjut
(multivariate).
1.2 Karakteristik Karya Ilmiah
Secara lengkap, karakteristik Karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Mengacu kepada teori
Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan
sebagai landasan berpikir atau kerangka pemikiran atau acuan dalam
pembahasan masalah. Fungsi teori adalah:
- Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
- Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama; fakta )
- Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan
mendeskripsikan suatu gejala
- Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
2. Berdasarkan Fakta
Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa
adanya,sebenarnya dan konkret.
3. Logis
Artinya setiap keterangna dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri,
diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4. Objektif
Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang
diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya,
serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.
5. Sistematis
Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan
ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur
dan sistem yang berlaku, terurut dan tertib.
6. Sahih/valid
Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan
benar menurut aturan ilmiah yang berlaku.
7. Jelas
Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan
sejernih-jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak
menimbulkan pertanyaan dan keraguan-raguan dalam benak pembaca.
8. Seksama
Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan
secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung
kesalahan betapapun kecilnya.

9. Tuntas
Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya.Jadi,
supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu
luas.
10. Bahasa Baku
Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai
dengan bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya
penggunaan bahasa.
11. Penulisan
Sesuai dengan aturan standar (nasional/internasional). Akan tetapi,
tata cara penulisan laporan yang berlaku di lembaga tempat penulis
bernaung tetap harus diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Azril, A. (2014). pengertian Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Manfaat Karya
Ilmiah, 16.

Renoat, Y. F. da L. & E. (2015). Modul-01. Artikel, 1–2, 1–5.

Sarwani. (2022). Karya tulis ilmiah. Karya Tulis Ilmiah, 8–11. www.smapda-
karangmojo.sch.id

Widagdo, D. (2001). Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa Indonesia


di Perguruan Tinggi. Karya Tulis Ilmiah, 11.

Anda mungkin juga menyukai