Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Karya Ilmiah

1. Munawar Syamsudin

Tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi
keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur, dan konsisten.

2. Yamilah dan Samsoerizal

Ragam karya ilmiah terdiri dari beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan
itu, dikenal ragam karya ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

3. Brotowidjoyo

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar.

4. Wahyu

Suatu karangan dapat dikatakan ilmiah jika ia mengungkapkan suatu permasalahan dengan
metode ilmiah.

5. Maryadi dalam Harun, dkk

Karya ilmiah yaitu suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu permasalahan tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan.

Berdasarkan penyarian pengertian karya tulis ilmiah dari para ahli kiranya dapat disimpulkan
bahwa karya tulis ilmiah merupakan karangan berbentuk tulisan yang membahas masalah
tertentu atas dasar konsepsi keilmuan tertentu dengan metode yang ilmiah dan menggunakan
metodologi penulisan yang baik dan benar.

Arti Penting Karya Ilmiah

Arti penting karya ilmiah bagi seluruh manusia tanpa terkecuali adalah karya tulis ilmiah
merupakan tonggak dan juga dasar dari berlanjutnya ilmu pengetahuan. Berlanjut atau makin
maraknya penulisan segala bentuk karya ilmuah berarti pengetahuan makin berkembang, yang
itu juga berarti bahwa kemampuan akademis manusia secara agregat mengalami peningkatan.
Hal itu dapat terjadi mengingat aktivitas menulis karya tulis ilmiah membiasakan manusia
menyampaikan gagasan berdasarkan sumber, membaca secara efektif, mengenal kegiatan
kepustakaan, peningkatan kemampuan penyusunan data secara sistematis, serta pelestarian
budaya penelitian yang berkelanjutan.

Ragam Karya Ilmiah

a. Artikel
Artikel ilmiah merupakan jenis karya tulis ilmiah yang paling banyak dibuat dan paling
sering dijumpai. Isi dari artikel ilmiah tetap memaparkan fakta dan data dari suatu
peristiwa maupun sebuah penelitian. Struktur dari artikel ilmiah pun masih sama dengan
penulisan karya tulis dengan sifat ilmiah secara umum.
b. Makalah
Berbeda dengan artikel yang cenderung mengikuti subjektivitas penulisnya, makalah
merupakan karya tulis yang isinya mengulas perihal data lapangan yang sifatnya empiris.
Selain empiris sifat dari makalah ini juga objektif terhadap permasalahan yang menjadi
topik makalah tersebut.
c. Skripsi
Kata skripsi kiranya merupakan kata paling akrab ditelinga mahasiswa sarjana tingkat
akhir. Skripsi yang hamper di tiap jurusan di semua perguruan tinggi ini menjadi syarat
kelulusan mahasiswa merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang ditulis berdasarkan
penelitian yang memiliki ruang lingkup lebih kecil namn dibahasa secara mendalam.
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun dengan menggunakan opini dari
penulis setelah menyimpulkan hasil pendapat dan hasil data dari peneliti sebelumnya.
Sedangkan metodologi penelitian yang digunakan bisa metode kualitatif ataupun
kuantitatif.

d. Kerja kertas atau work paper


Pada dasarnya kertas kerja ini sama dengan makalah, hanya saja yang menjadi perbedaan
adalah kertas kerja dibuat dengan analisis yang jauh lebih mendalam dan diteliti secara
tajam serta biasanya dipresentasikan pada lokakarya atau seminar yang biasanya dihadiri
oleh para ilmuwan.
e. Paper
Paper merupakan jenis karya tulis ilmiah yang penulisannya tidak terikat oleh bab dan
sub bab. Isinya pun biasanya tidak banyak atau hanya beberapa lembar saja.
f. Tesis
Tesis merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang wajib disusun oleh seluruh
mahasiswa program magister untuk menentukan lulus atau tidaknya mahasiswa program
magister tersebut. Tesis sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah karya ilmiah yang
didalamnya menguak suatu pengetahuan baru secara empiris sekaligus teoritis.
g. Disertasi
Disertasi merupakan ragam karya ilmiah yang wajib dibuat oleh mahasiswa pada tingkat
doktoral. Disertasi sendiri merupakan ragam karya tulis ilmiah yang harus disusun oleh
temuan original dari penulis melalui kegiatan penelitian. Singkatnya disertasi dapat
dinyatakan sebagai karya ilmiah yang memaparkan temuan penulis yang bersumber dari
suatu pendapat yang kemudian dapat dibuktikan secara ilmiah.

Perbedaan Karya Ilmiah dan Non Ilmiah

a. Karya Ilmiah
● Merupakan karangan yang berbasis ilmu pengetahuan dan dibuat oleh penulis atau
peneliti dengan tujuan untuk memberikan fakta atau hasil penelitian yang dilakukan
penulis
● Bersifat faktual dan objektif.
● Tidak bertujuan untuk mempengaruhi pembaca.
● Disusun demi kepentingan ilmiah
● Mengandalkan analisis dan hipotesis.
● Gaya  bahasanya cenderung formal dan lugas.
● Ditulis dengan metode penulisan ilmiah.

b. Karya Non Ilmiah

● Karangan ini merupakan karangan yang mengungkapkan tentang pengalaman atau


pengetahuan sang penulis yang bersifat fiktif dan subjektif.
● Bersifat fiktif dan subjektif.
● Bertujuan untuk mempengaruhi dan memancing imajinasi pembaca.
● Disusun demi kepentingan seni dan kepuasan batin penulisnya.
● Tidak mengandalkan analisis dan hipotesis.
● Gaya bahasanya cenderung sastrawi dan berkias.
● Ditulis berdasarkan metode jenis karangan non ilmiah yang berlaku.

Sistematika Karya Ilmiah


Sistematika Karya Ilmiah Pada dasarnya tidak ada struktur atau alur karya ilmiah yang
bersifat baku dan berlaku bagi semua jenis tulisan. Struktur dan alur tulisan ilmiah sangat
ditentukan oleh jenis karya ilmiah yang bersangkutan. Ada beberapa jenis struktur dan alur
tulisan ilmiah yang dapat digunakan sebagai panduan bagi penulis. Jenis itu antara lain:
(1) Laporan studi empiris
Laporan studi empiris adalah laporan penelitian yang sebenarnya. Isi tulisan ini
biasanya mencakup tahapan-tahapan dan kronologi proses penelitian, yaitu: pendahuluan,
metode, hasil, dan diskusi. Pendahuluan memuat perkembangan masalah yang diteliti dan
pernyataan mengenai tujuan penelitian, metode berisi deskripsi tentang cara penelitian,
hasil penelitian berisi keseluruhan temuan penelitian, dan diskusi berisi interpretasi dan
diskusi atau pembahasan tentang temuan penelitian serta implikasi dan atau rekomendasi
bagi penelitian lebih lanjut, serta implementasinya bagi komunitas yang relevan.
(2) Resensi Artikel
Resensi artikel termasuk meta-analisis, adalah evaluasi kritis terhadap materi-materi
yang telah dipublikasikan. Dalam menulis resensi, penulis menyampaikan berbagai
pertimbangan tentang perkembangan ilmu atau aspek ilmu tertentu dengan cara
mengorganisasikan, mengintegrasikan, dan atau mengevaluasi materi-materi tulisan
tersebut. Artikel jenis ini tidak disusun berdasarkan kronologi penelitian namun
berdasarkan hubungan antaraspek yang tengah dikaji.
Secara umum struktur atau alur resensi itu adalah:
a. definisi dan klarifikasi masalah
b. ringkasan penelitian terdahulu yang relevan
c. identifikasi hubungan, kontradiksi, kesenjangan, dan inkonsistensi yang
terdapat dalam penelitian yang diresensi, dan
d. saran mengenai langkah selanjutnya bagi diri sendiri maupun bagi
penulis lain untuk mengatasi masalah yang tengah diklarifikasikan.
(3) Artikel Teoretis
Artikel teoretis adalah artikel ilmiah yang berisi resensi literatur penelitian ilmiah
dengan tujuan pengembangan teori dalam bidang ilmu tertentu. Resensi artikel dan artikel
teoretis memiliki struktur dan alur yang relatif sama. Artikel teoretis menyajikan
informasi empiris sepanjang informasi itu mempengaruhi isu-isu teoretis, sedangkan
resensi artikel menyajikan informasi empiris untuk membahas, mengkaji, dan atau
menguji kualitas (validitas dan reliabilitas) informasi itu sendiri. Hal itu dilakukan untuk
memperluas dan menyempurnakan kualitas konstruksi suatu teori. Seorang penulis
resensi bisa menampilkan suatu teori baru yang merupakan sintesis dari teori yang telah
ada dan atau menyatakan kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan teori yang
ada. Artikel teoretis disusun berdasarkan hubungan antara teori satu dan teori lain, dan
bukan berdasarkan kronologinya.

Sistematika Karya Ilmiah


1. Bagian pembuka
Yang dimaksud dengan bagian pembuka karya ilmiah adalah bagian yang kita lihat dan baca
ketika membaca karya ilmiah. Bagian pembuka karya ilmiah umumnya terdiri atas beberapa
bagian sebagai berikut.

1. Sampul
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan
4. Kata pengantar
5. Daftar isi
6. Abstrak

2. Pendahuluan
Setelah membuka dan membaca bagian pembuka, kita akan disajikan dengan bagian
pendahuluan yang menguraikan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah,
perumusan masalah yang mempertanyakan suatu fenomena, pembatasan masalah, serta tujuan
dilakukannya penelitian. Bagian pendahuluan umumnya terdiri atas beberapa bagian sebagai
berikut.

1. Latar belakang masalah


2. Perumusan masalah
3. Pembahasan/pembatasan masalah
4. Tujuan penelitian
3. Pembahasan
Pembahasan karya ilmiah umumnya berisi uraian dan penjelasan mengenai teori yang
menjadi landasan penelitian yang dilakukan, kerangka pemikiran yang disertai dengan berbagai
argumentasi keilmuan serta hipotesis. Dengan demikian, pembahasan dalam karya ilmiah berisi
hal-hal berikut.

1. Pembahasan teori
2. Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
3. Pengajuan hipotesis

4. Metodologi penelitian
Metodologi penelitian mencakup uraian dan penjelasan mengenai metode yang
digunakan dalam penelitian.

5. Hasil penelitian
Hasil penelitian umumnya berisi uraian dan penjelasan tentang hasil dari proses
penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti
tabulasi data, analisis dan evaluasi terhadap data yang disajikan, pembahasan hasil analisis
dengan menerapkan metode perbandingan, persamaan, grafik, gambar dan tabel.

6. Penutup
Bagian penutup suatu karya tulis berisi simpulan dan saran. Yang dimaksud dengan simpulan
adalah proposisi atau kalimat yang disampaikan, yang disarikan dari beberapa premis atau ide
pemikiran dengan mengacu pada aturan-aturan yang berlaku. Sementara itu, saran merupakan
sebuah solusi yang dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Saran yang
dikemukakan hendaknya bersifat membangun, mendidik, obyektif, dan sesuai dengan topik yang
dibahas.

7. Bagian penunjang
Suatu karya ilmiah selalu menyertakan bagan penunjang yang terdiri atas unsur-unsur sebagai
berikut

1. Daftar pustaka
2. Lampiran-lampiran
3. Daftar tabel

Unsur-unsur tersebut hendaknya ditulis dan disusun berdasarkan aturan baku dengan mengacu
pada standar internasional atau disesuaikan dengan gaya selingkung dari majalah ilmiah atau
jurnal terakit.

Langkah-Langkah Penyusunan Karya Ilmiah

1. Memilih Topik dan Tema


Pengertian topik dan tema sering disalah artikan. Topik adalah bidang medan atau
lapangan masalah yang akan digarap karya tlis atau penelitian. Sementara tema adalah sebagai
pernyataan sentral tentang topik yang akan di tulisd.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah sebagai berikut.
1) Isu-isu yang masih hangat
2) Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional
3) Sesuatu (benda, karya, orang, dan n-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik,
pendidkan, agama, dan lain-lain
4) Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot
2. Mengumpulkan Bahan

Setelah memilih topic dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan
bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronik. Bahan-bahan
tersebut dikumpulakan terutama yang relevan dengan tema dan topik yang akan ditulis.
Pemilihan bahan ini bisa dengan membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai
kualitas bahan.

3. Merencanakan Kerangka Penulisan

Ada tiga alas an penulis perlu menyusun kerangka penulisan. Tiga alas an tersebut
adalah:

1) Penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-idenya,

2) Penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan

3) Penyusunan kerangka meningkat kualitas bahasa

4. Penulisan Karya Ilmiah

Setelah kerangka penulisan karya ilmiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan
penulis adalah mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi paragraf-
paragraf pengembang. Pengembang sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

1) Pilihlah kata dalam setiap kalimat dalam paragraf

2) Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang,
yakni, yang tidak mendukung paragraf)

3) Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide
penjelas

4) Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku

5) Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan

6) Ada keterpaduan antara paragraf yang satu dengan paragraf berikutnya

5. Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final


Setelah kerangka dikembangkan mnjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan
beberapa hal dalam pengembanganya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Proses
penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu:

a) Teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca),

b) Kalimat,

c) Paragraf,

d) Bahasa, dan

e) Isi

Setelah melalui proses penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada
akhirnya, draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan.

Anda mungkin juga menyukai