Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBAN

GAN
PENILAIAN
NON TES
Kelompok 2

Deby Nurqamar 1810631050016


Arni Safitri 1810631050032
Saffira Nurul Azmi 1810631050107
Amelia Elsandra Putri 1810631050142
01 Pengertian Teknik Non Tes

02 Jenis-Jenis Teknik Non Tes

Langkah-Langkah Dalam
03 Pengembangan Instrumen Non
Tes
01
Pengertian
Teknik Non
Teknik non tes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai
karakteristik, sikap, atau kepribadian.

 Menurut Hasyim (1997;9) ”penilaian non test adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa-
siswa secara langsung dengan tugastugas yang riil”.
 Menurut Sudjana (1986;67), kelebihan non test dari test adalah sifatnya lebih komprehensif, artinya
dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek dari individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek
kognitif, tetapi juga aspek efektif dan psikomotorik, yang dinilai saat proses pelajaran berlangsung.
 Sedangkan menurut Sudjana (1989: 3), “Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai
kepada objek tertentu berdasarkan suatu criteria tertentu”.
FUNGSI PENILAIAN
NON
1. AlatTEST
untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional.
2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar, perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan
instruksional, kegiatan siswa, strategi mengajar guru, dan lain-lain.
3. Dalam menyusun laporan pengajuan belajar siswa kepada para orang tuanya.
4. Dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek kognitif tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.
5. Dapat memberikan pertanggung jawaban (accountability) dari pihak sekolah pada pihak pihak yang
lain, karena diperoleh langsung dari proses belajar baik di kelas, laboratorium, lapangan, dan lain-
lain.
02
Jenis – Jenis
Teknik Non
Tes
1. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan atau observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau
proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati.

2. Penugasan
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan
tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas.
• Tugas
Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar kegiatan kelas, misalnya tugas
membuat cerita tentang matematikawan, menulis puisi matematika, mengamati suatu obyek, dan lain-lain.
• Proyek
Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
• Wawancara
Wawancara adalah suatu tehnik penilain yang dilakukan dengan jalan percakapan (dialog) baik secara
langsung (face to face relation)

3. Angket
Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan.
Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan responden.

4. Pemeriksaan Dokumen (Documentary Analisis)


Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik tanpa menguji (tehnik
nontes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan pemerikasaan terhadap dokumen-
dokumen; misalnya dokumen yang memuat infomasi mengenai riwayat hidup (auto biography).
5. Penilaian Berbasis Portofolio
Portofolio merupakan folder atau dokumen yang berisi contoh hasil karya siswa yang menurut siswa,
sangat berarti, merupakan karya terbaik, merupakan karya favorit, sangat sulit dikerjakan tetapi berhasil,
dan sangat menyentuh perasaan atau memiliki nilai kenangan.

Portofolio seorang siswa biasanya memuat:


 Hasil ulangan harian atau tes formatif, hasil ulangan umum atau tes sumatif, yang biasanya ditulis
dalam buku nilai siswa.
 Tugas-tugas terstruktur
 Catatan perilaku harian siswa.
 Laporan kegiatan siswa diluar sekolah yang menunjang kegiatan belajar.
03
Langkah-Langkah
Dalam Pengembangan
Instrumen Non Tes
1. Merumuskan definisi konseptual dan operasional
Merumuskan konstruk variabel yang akan diukur sesuai dengan landasan teoritik yang dikembangkan
secara menyeluruh dan operasionalkan definisi konseptual tersebut sesuai dengan sifat instrumen yang
akan dikembangkan kemudian rumuskan dan jabarkan indikator dari variabel yang akan diukur.

2. Pengembangan spesifikasi dan penulisan pernyataan


Pengembangan spesifikasi yaitu menempatkan dimensi dan indikator dalam bentuk tabel
spesifikasi pada kisi-kisi instrumen yang kemudian dilanjutkan dengan penulisan
pernyataan. Rumusan pernyataan sangat tergantung kepada model skala yang digunakan.

3. Penelaahan pernyataan
Butir-butir pernyataan yang telah ditulis merupakan konsep instrumen yang harus melalui proses validasi,
baik validasi teoritik maupun validasi empirik.
4. Uji coba
Uji coba di lapangan merupakan bagian dari proses validasi empirik. Melalui uji coba tersebut, instrumen
diberikan kepada sejumlah responden sebagai sampel uji coba yang mempunyai karakteristik sama atau
ekivalen dengan karakteristik populasi penelitian.

5. Analisis
6. Revisi Instrumen
Berdasarkan data hasil uji coba selanjutnya
Revisi instrumen dilakukan jika setelah melalui analisis
dilakukan analisis untuk mengetahui koefisien
terdapat butir-butir yang tidak valid atau memiliki
validitas butir dan reliabilitas instrumen.
reliabilitas yang rendah.

7. Perakitan instrumen menjadi Instrumen final


Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dan dipenuhi untuk memperoleh instrumen yang
berkualitas yaitu instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itu, perlu pemahaman
yang mendalam tentang validitas dan reliabilitas instrumen.
Thank You For
Your Attention

Anda mungkin juga menyukai