Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PELUANG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Statistik Ekonomi Syariah I

Dosen Pengampu : Reynold Marcelino, S.Mat.,M

Disusun oleh :

Kelompok 9
Jijib Nasrul Ajib
Muhammad Gofar
Silwi Kulsum Awaliah

MANAJEMEN BISNIS SYARI'AH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH

NAHDLATUL ULAMA (STIEBS-NU)

GARUT

2021 M / 1442

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya
kami diberi kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas Statistik Ekonomi Syariah I

Makalah yang berjudul Konsep Peluang merupakan aplikasi dari kami. Selain
untuk memenuhi tugas tersebut juga untuk memberikan pengetahuan tentang
Konsep Peluang.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun
menjadi referensi  kita dalam mengenal dan mempelajari Konsep Peluang.

Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun
menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajaari tentang Konsep
peluang.dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami
nantikan.

Semoga makaalah ini dapaat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para
pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Peluang
B. Percobaan dan Hasil dari Suatu Percobaan
C. Ruang Sampel dan Titik Sampel
D. Peluang Suatu Kejadian
E. Teknik Menghitung

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hitung peluang mula-mula dikenal pada abad ke-17 yang bermula dari permainan
sebuah dadu yang dilempar. Peluang (kemungkinan, probability) dari permukaan
dadu yang tampak ketika dilempar, diamati dan dihitung, perhitungan sejenis ini
berkembang cukup pesat menjadi teori peluang yang banyak pemakaiannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam berpergian kita sering mempertanyakan apakah
terjadi hujan hari ini. Dalam berdagang kita selalu berfikir tentang kemungkinan
untuk mengambil keuntungan. Masih banyak contoh lagi yang berkaitan dengan
peluang.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas matematika yaitu tentang peluang.

2. Sebagai media belajar mahasiswa yang memberikan banyak latihan yang dapat
menunjang belajar mahasiswa.

3. Diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan dalam menjelaskan konsep-


konsep dalam peluang dan dapat menyelesaikan masalah tentang peluang.

C. Ruang Lingkup

Membahas materi tentang peluang yang sesuai dengan materi dalam standar isi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peluang

Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat


keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadian atau peristiwa.
Oleh karena itu, untuk mendiskusikan dimulai dengan suatu pengamatan tersebut
dinamakan suatu percobaan. Hasil dari suatu percobaan dinamakan hasil
(outcomes) atau titik sampel. Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu
kemungkinan.

Peluang semata-mata adalah suatu cara untuk menyatakan kesempatan terjadinya


suatu peristiwa. Secara kualitatif peluang dapat dinyatakan dalam bentuk kata sifat
untuk menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu keadaan seperti “baik”,
“lemah”, “kuat”, “miskin”, “sedikit” dan lain sebagainya. Secara kuantitatif,
peluang dinyatakan sebagai nilai-nilai numeris baik dalam bentuk pecahan
maupun desimal antara 0 dan 1. Peluang sama dengan 0 berarti sebuah peristiwa
tidak bisa terjadi sedangkan peluang sama dengan 1 berarti peristiwa tersebut pasti
terjadi.

Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan.

Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel.

Ruang sampel adalah himpunan yang berisi semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan. Ruang sampel biasa dinotasikan dengan S.

Contoh 1.1

Suatu percobaan melempar satu mata uang logam . Ruang sampelnya adalah
S=(B,D)
Contoh 1.2 

Suatu percobaan mengambil satu buah kartu dari enam buah kartu yang diberi
nomor 1 sampai dengan 6. Ruang sampelnya adalah S=(1,2,3,4,,5,6).

B. Percobaan Dan Hasil Dari Suatu Percobaan

Contoh 2.1

Percobaan melempar satu mata uang logam (Rp500,00-an).

Hasil yang mungkin :

1. Tampak sisi belakang (B) , yaitu nilai Rp500,00

2. Tampak sisi depan (D) , yaitu gambar burung garuda

Contoh 2.2

Percobaan melempar satu mata dadu.

Hasil yang mungkin : sisi-sisi dadu yang menunjukkan jumlah bulatan 1, 2, 3, 4,


5, atau 6

Contoh 2.3

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, secara sengaja atau tidak manusia juga
melakukan percobaan. Misalnya nenek yang menunggu kelahiran cucunya tanpa
sadar melakukan suatu percobaan. Nenek tersebut melakukan suatu pengamatan,
cucunya akan lahir laki-laki atau perempuan.
C. Ruang Sampel Dan Titik Sampel

Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yang mungkin terjadi dan
dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel.

Contoh 1.1

Suatu percobaan melempar satu mata uang logam . ruang sampelnya


adalah S=(B,D)

Contoh 1.2 

Suatu percobaan mengambil satu buah kartu dari enam buah kartu yang diberi
nomor 1 sampai dengan 6. Ruang sampelnya adalah S=(1,2,3,4,,5,6).

Pengetosan Dua Mata Uang

A G
A (A,A) (A,G)
G (G,A) (G,G)
Banyak titik sampel : 2x2 = 4

Pengetosan Dua Dadu

1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
Banyak titik sampel = 6x6 = 36
Pengetosan Mata Uang dan Dadu

1 2 3 4 5 6
A (A,1) (A,2) (A,3) (A,4) (A,5) (A,6)
G (G,1) (G,2) (G,3) (G,4) (G,5) (G,6)

Banyak titik sampel = 2x6 = 12

D. Peluang Suatu Kejadian

Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing


berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil
yang merupakan kejadian A, maka peluang kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan
dengan rumus

Contoh :                                       

Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian


muncul bilangan genap!

Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6

Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:

A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3

Misalnya S mewakili suatu ruang sampel dengan n(s) banyaknya hasil yang


mungkin yang mempunyai kesempatan sama untuk muncul dan misal A suatu
kejadian pada ruang sampel S yang berisi n(A) hasil. Peluang kejadian A
didefinisikan :

Peluang (P) =Banyak kejadian muncul/Banyak kejadian yang mungkin


Contoh: P=400/1200 = 1/3
Komplemen dari nilai di atas  = 1200-400:1200

= 800/1200

 = 2/3

Frekuensi nisbi = Banyak Kejadian Muncul/Banyak percobaan

Frekuensi harapan = Banyak percobaan x Peluang

1) Permutasi

Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada
permutasi urutan diperhatikan sehingga Permutasi k unsur dari n unsur adalah
semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur
yang berbeda. Banyak permutasi k unsur dari n unsur ditulis atau.

Permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1) !

Cara cepat mengerjakan soal permutasi

Dengan penulisan nPk, hitung 10P4. Kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur,
yaitu 10, 9, 8, 7.

Jadi 10P4 = 10x9x8x7, berapa itu? Hitung sendiri.

Contoh permutasi siklis :

Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan
yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk
mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda?

Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan
urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur
yaitu :

2) Kombinasi

Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya.


Pada kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun
himpunan bagiannya dengan untuk

Setiap himpunan bagian dengan k unsur dari himpunan dengan unsur n disebut


kombinasi k unsur dari n yang dilambangkan dengan :

Contoh :

Diketahui himpunan. Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang


memiliki 2 unsur!

Jawab :

Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).

Cara cepat mengerjakan soal kombinasi

Dengan penulisan nCk, hitung 10C4 kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur
lalu dibagi 4!, yaitu 10.9.8.7 dibagi 4.3.2.1 jadi 10C4 = 10x9x8x7 / 4x3x2x1
berapa itu? Hitung sendiri.

3) Kisaran Nilai Peluang Matematika

Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n ( S ) = n, n


( A ) = k dan

Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian
yang peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya
1 dinamakan kejadian pasti.
4) Frekuensi Harapan Suatu Kejadian

Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A
), maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).

Contoh :

Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya
mata dadu 1? Jawab :

Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6.

Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:

A = { 1 } dan n ( A ) sehingga :

5) Peluang Komplemen Suatu Kejadian

Misalkan S adalah ruang sampel dengan n ( S ) = n, A adalah kejadian pada ruang


sampel S, dengan n ( A ) = k dan Ac adalah komplemen kejadian A, maka nilai n
(Ac) = n – k, sehingga

Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu
tidak terjadi adalah (1 – P).

6) Peluang Kejadian Majemuk

a. Gabungan Dua Kejadian

Untuk setiap kejadian A dan B berlaku :

b. Kejadian-kejadian Saling Lepas


E. Teknik Menghitung

Contoh (1) :

Pada lomba lari cepat 100 meter, empat orang lolos keputaran akhir, yaitu Adri
(A), firdaus (F), Ilham (I), dan Wahyu (W). Pada pertandingan itu tersedia dua
hadiah. Beberapa macam susunan pemenang yang mungkin muncul pada akhir
pertandingan ?

Penyelesaian :

Pada putaran akhir yaitu pertandingan ada 4 kemungkinan pengisian pemenang


pertama, yaitu A, F, I, atau W. Setelah salah satu mereka ini mencapai garis akhir,
pelari berikutnya adalah salah satu dari tiga pelari yang tidak berhasil menjadi
juara pertama. Apa saja susunan pemenang pertama dan kedua yang mungkin,
untuk lebih jelasnya dapat disusun dalam diagram pohon.

Dari diagram pohon tersebut dapat ditemukan hasil : 4 × (4 – 1) = 12 susunan


pemenang yang mungkin yaitu {AF, AL, AW, FA, FI, FW, IA, IF, W, WA, WF,
WI}. Huruf pertama adalah peserta yang menempati juara pertama dan huruf
kedua adalah peserta yang menempati juara kedua.

Contoh-contoh yang diberikan, mengarah pada suatu prinsip yang disebut prinsip
dasar menghitung, yaitu berikut ini.

a.  Jika dua percobaan yang dilakukan secara berurutan dengan  hasil yang


mungkin dari percobaan pertama dan  hasil yang mungkin dari percobaan kedua
maka ada  × kombinasi hasil dari percobaan pertama dan kedua.

b. Secara sama, jika k percobaan dilakukan berurutan, dengan banyaknya hasil


yang mungkin dari tiap-tiap percobaan berturut-turut adalah , , ...,  maka ada (×)
hasil yang mungkin dari percobaan-percobaan yang dilakukan tersebut.
Jadi, jika pada taraf pertama suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan n cara,
taraf kedua dengan n cara, dan seterusnya sampai taraf terakhir dapat diselesaikan
dengan z cara maka cara keseluruhan pekerjaan dapat diselesaikan dengan
(m.n..z) cara. Prinsip dasar menghitung ini sangat menolong dalam menyelesaikan
soal-soal peluang.

Contoh (2) :

Ada 5 buah kartu yang diberi nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 ditempat dalam kotak. Dari
kartu-kartu tersebut akan dibentuk bilangan yang terdiri dari 2 angka. Untuk itu
dilakukan dua percobaan, yaitu pertama mengambil Satu buah kartu dari dalam
kotak lalu ditempatkan ditempat satuan pada bilangan yang akan dibentuk, dan
percobaan kedua mengambil kartu kedua lalu ditempatkan ditempat puluhan. Jelas
bahwa kartu pertama yang diambil tidak dikembalikan lagi kedalam kotak
sebelum pengambilan kartu kedua, dari percobaan ini, berapa peluang bilangan
yang terbentuk adalah bilangan genap ?

Penyelesaian :

Dengan prinsip dasar menghitung, ada 5 cara pengambilan kartu pertama dan 4
cara pengambilan kartu kedua. Jadi banyak bilangan seluruhnya yangg dapat
terbentuk : 5 × 4 = 20. Angka ini merupakan banyaknya ruang sampel, jadi n(S) =
20. Sementara itu, ciri-ciri bilangan genap angka satunyahabis dibagi 2.

Angka-angka yang menemui syarat itu adalah 2 dan 4.

Maka, untuk menghasilkan bilangan genap, ada 2 cara pengambilan kartu


pertama, dan ada 4 cara pengambilan kartu kedua. Jadi, banyak bilangan genap
yang dapat dibentuk

2 × 4 = 8 atau n(Genap) =  ×
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Di dalam makalah ini kita dapat mempelajari matematika tentang peluang. Pada
bab peluang, materinya meliputi kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi,
ekspansi binominal, ruang sampel, peluang, frekuensi harapan, komplemen dan
kejadian majemuk.

b. Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat


keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadian atau peristiwa.
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yang mungkin terjadi dan
dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel.
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu.
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya.

c. Sifat-sifat peluang, misalnya S suatu ruang sampel dan A suatu kejadian pada
ruang sampel S.

d.      Jika A = Ø maka P (A) = O

e.       Nilai peluang kejadian A, yaitu P (A) berkisar dari O sampai 1 (O ≤ P (A)
≤ 1).

f.        Jika S ruang sampel maka P (S) = 1.


DAFTAR PUSTAKA

http://maron11materikuliah.blogspot.co.id/2014/01/makalah-peluang-
matematika.html

Anda mungkin juga menyukai