Anda di halaman 1dari 4

REVIEW ARTIKEL INTERNASIONAL

Characteristics of Students’ Metacognition Process at Informal Deduction Thinking Level


in Geometry Problems

Oleh: Ilham Yahya Nugraha

NPM : 172151169

KRS : B

1. Efektifitas Judul
Artikel dengan judul “Characteristics of Students’ Metacognition Process at Informal
Deduction Thinking Level in Geometry Problems” menunjukan kandungan isi artikel,
informatif, dan mengandung “highlight” dari finding isi artikel, dalam judul artikel
penulis tidak memunculkan objek penelitian dan dalam penulisan judul tidak terdapat
unsur kebaruannya.
2. Kandungan Abstrak
Dalam artikel ini penulis tidak menjelaskan tentang latar belakang dalam pemilihan
topik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik proses
metakognisi siswa pada tingkat pemikiran deduksi informal memecahkan masalah
geometri. Tidak menjelaskan finding hasil penelitian. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif. 66 siswa SD diuji tentang kemampuan berpikir mereka
dari Van Hiele geometri dengan membagi mereka ke dalam beberapa kelompok sesuai
dengan tingkat geometri pemikiran mereka. Kelompok tingkat berpikir deduktif
informal diuji untuk geometri pemecahan masalah. Serta tidak mencantumkan
implikasi dari penelitian.
3. Kata Kunci
Kata kunci yang diambil oleh penulis dalam artikel tersebut memenuhi kriteria spesifik,
menggambarkan isi artikel dan memiliki tiga kata kunci yaitu Metacognition, Informal
deduction, Geometry problem.
4. Keterbacaan gambar, tabel, dan persamaan
Terdapat bebrapa gambar diantaranya yaitu gambar 1. Diagram tingkat berpikir
geometri, gambar 2. Proses metakognisi S-1, gambar 3. Proses Metakognisi S-2,
gambar 4. Proses metakognisi S-1, gambar 5. Proses metakognisi S-2, gambar 6.
Proses metakognisi S-1, gambar 7. Proses metakognisi S-2, gambar proses 8.
Metakognisi S-1 dan S-2, terdapat tabel yaitu indikator dan karakteristik proses
metakognisi siswa dalam. Tetapi tidak terdapat persamaan dalam artikel tersebut.
5. Penggunaan Istilah dan Kebahasaan
Istilah-istilah yang digunakan dalam artikel sesuai dengan standar baku (KBBI),
struktur kalimat sesuai standar baku tidak ada paragrap yang hanya berisi satu kalimat,
dan penulisan istilah bahasa asing sesuai dengan ketentuan dicetak miring.

6. Latar Belakang
Penulis mengenalkan topik yang dibahas dengan menggunakan prinsip segitiga
terbalik, dimana pembahasan dari umum ke khusus. Dalam artikel juga tersurat tentang
pentingnya topik ini dibahas yang menjelaskan tentang pembelajaran geometri yang
telah dilakukan hanya memberikan membangkitkan dan karakteristiknya untuk
memecahkan masalah yang diberikan tanpa menjelajahi proses berpikir siswa dalam
mengenali dan mengembangkan konsep-konsep yang mereka peroleh. Geometri
menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika karena banyak konsep yang
terkandung di dalamnya. Dari sudut pandang psikologis, geometri adalah penyajian
abstraksi dari pengalaman visual dan spasial. Sementara dari sudut pandang
matematika, geometri menyediakan pendekatan untuk pemecahan masalah.
7. Kecukupan State of The Art
Artikel ini mengaitkan dengan pengetahuan terkini serta mencantumkan referensi state
of the art yaitu terlihat di dalam artikel penulis mengaitkan dengan teori yang ada.
8. Kejelasan Gap Analysis
Artikel ini mencantumkan apa yang sudah dilakukan yaitu mengetahui karakteristik
proses metakognisi siswa pada tingkat pemikiran deduksi informal memecahkan
masalah geometri. Tapi tidak mencantumkan apa yang perlu dilakukan.
9. Kejelasan Tujuan Penelitian
Dalam artikel diperkenalkan tentang apa yang dikerjakan (diteliti) yaitu mengetahui
karakteristik proses metakognisi siswa pada tingkat pemikiran deduksi informal
memecahkan masalah geometri dan mencantumkan tujuan utama artikel yaitu untuk
mengetahui karakteristik proses metakognisi siswa pada tingkat pemikiran deduksi
informal memecahkan masalah geometri.
10. Meode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan data
penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut: (1)
memberikan tes kemampuan geometri berpikir Van Hiele Geometry Test (VHGT) ke
66 siswa SD untuk menentukan tingkat setiap siswa untuk diselidiki (2) menganalisis
hasil tes geometri berpikir dan mengklasifikasikan siswa ke dalam kelompok
berdasarkan tingkat geometri berpikir; (3) memilih dua siswa dalam kelompok berpikir
deduktif informal untuk melayani sebagai subjek penelitian; (4) subjek memecahkan
masalah geometri sesuai dengan tingkat pemikiran geometrik deduksi informal yang
yang sebelumnya divalidasi oleh 5 ahli matematika; (5) peneliti pemeriksaan hasil
kerja subjek dari masalah geometri; (6) setelah menyelesaikan masalah geometri,
peneliti melakukan wawancara pada subjek untuk mengeksplorasi karakteristik siswa
dan proses metakognisi dalam memecahkan masalah geometri dengan merekam dan
menulis hasil wawancara

.
11. Hasil Penelitian
Hasil tes kemampuan geometri berpikir Van Hiele ini Geometri Test (VHGT) atas 66
siswa SD adalah untuk menentukan tingkat setiap siswa yang akan dipelajari. Itu
diperoleh data yang ada 41 siswa (62%) pada tingkat visualisasi, 14 siswa (21%) pada
level analisis, 5 siswa (8%) pada tingkat pengurangan informal 1 siswa (1%) pada
tingkat pemotongan , 5 siswa (8%) tidak di semua tingkat pemikiran dan tidak ada
siswa di tingkat pemikiran kekakuan. Penyebaran Van Hiele Geometry Test (VHGT)
berpikir hasil tes kemampuan disajikan pada Gambar 1.

12. Pembahasan Hasil Penelitian


Artikel menjawab masalah penelitian, mendukung dan mempertahankan jawaban
dengan didukung oleh data berupa proses berpikir metakognisi yang telah disesuaikan
dengan indikator yang sudah ditetapkan.
13. Simpulan
Artikel cukup menjawab masalah penelitian, namun tidak ditunjang oleh data hasil
penelitian yang cukup. Dalam simpulan artikel merangkum semua hasil secara padat
dibuat secara narasi, sesuai dengan tujuan dan tidak menampilkan data pengujian
statistika, serta dalam artikel tersebut menampilkan hasil utama.
14. Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka konsisten dan sesuai dengan APA 6
15. Nisbah Sumber atau Acuan Primer
>80% menggunakan acuan primer
16. Derajat Kemutakhiran
40-80% rujukan mutakhir

Anda mungkin juga menyukai