Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berperan penting

dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Kegiatan perekonomian,

perindustrian, sosial, budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan serta

teknologi tidak pernah terlepas dari perkembangan matematika. Mengingat

pentingnya peranan matematika, maka matematika menjadi salah satu

pelajaran pokok di sekolah mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan

Perguruan Tinggi.

Pembelajaran matematika di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan

siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan

di dunia yang selalu berkembang melalui latihan atas dasar pemikiran secara

logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien dan efektif. Siswa diharapkan dapat

mengaplikasikan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam

mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa ke masa ibarat mata rantai

yang tidak terputus satu sama lain. Hal-hal baru yang ditemukan suatu masa

menjadi unsur penting bagi penemuan-penemuan lainnya di masa berikutnya.

Satu hal yang tak sulit untuk disepakati, bahwa hampir semua sisi kehidupan

manusia modern telah disentuh oleh berbagai efek perkembangan ilmu dan

teknologi, sektor ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, sosial dan


budaya, komunikasi dan transportasi, pendidikan, seni, kesehatan, dan lain-

lain, semuanya membutuhkan dan mendapat sentuhan teknologi.

Semua kemajuan tersebut adalah buah dari perkembangan ilmu

pengetahuan yang tak pernah surut dari pengkajian manusia. Pengetahuan

berawal dari rasa ingin tahu kemudian seterusnya berkembang menjadi tahu.

Manusia mampu mengembangkan pengetahuan disebabkan oleh dua hal

utama; yakni, pertama manusia mempunyai bahasa yang mampu

mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi

informasi tersebut. Kedua, yang menyebabkan manusia mampu

mengembangkan pengetahuannya dengan cepat adalah kemampuan berfikir

menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu. Oleh karena itu, permasalahan

tersebut perlu diuraikan lebih lanjut melalui tema : “Landasan Ontologi,

Epistemologi dan Aksiologi dalam Filsafat Ilmu”.

Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada

baik abstrak maupun riil meliputi Tuhan, manusia dan alam semesta. Sehingga

untuk faham betul semua masalah filsafat sangatlah sulit tanpa adanya

pemetaan-pemetaan dan mungkin kita hanya bisa menguasai sebagian dari

luasnya ruang lingkup filsafat. Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga

pembahasan pokok atau bagian, yaitu: epistemologi atau teori pengetahuan

yang membahas bagaimana kita memeperoleh pengetahuan, ontologi atau

teori hakikat yang membahas tentang hakikat segala sesuatu yang melahirkan

pengetahuan dan aksiologi atau teori nilai yang membahas tentang guna

pengetahuan. Sehingga, mempelajari ketiga cabang tersebut sangatlah penting

dalam memahami filsafat yang begitu luas ruang lingkup dan pembahasannya.
Ketiga teori di atas sebenarnya sama-sama membhas tentang hakikat, hanya

saja berangkat dari hal yang berbeda dan tujuan yang beda pula. Epistemologi

sebagai teori pengetahuan membahas tentang bagaimana mendapat

pengetahuan, bagaimana kita bisa tahu dan dapat membedakan dengan yang

lain. Ontologi membahas tentang ada objek yang kita kaji, bagaimana

wujudnya yang hakiki dan hubungannya dengan daya pikir. Sedangkan

aksiologi sebagai teori nilai membahas tentang pengetahuan kita akan

pengetahuan di atas, klarifikasi, tujuan dan perkembangannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari ilustrasi latar belakang di atas penulis dapat membuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah Pengertian Matematika?

2. Bagaimana Ontologi Matematika?

3. Bagaimana Epistemologi Matematika?

4. Bagaimana Aksiologi Matematika?

5. Apakah pembelajaran Matematika Realistik?

C. TUJUAN PENULISAN

Dari rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui Pengertian Matematika.

2. Untuk mengetahui Ontologi Matematika.

3. Untuk mengetahui Epistemologi Matematika.

4. Untuk mengetahui Aksiologi Matematika.

5. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran matematika realistik.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengkajian suatu bidang pengetahuan harus dibangun dari fondasi

filsafat yang kuat, jelas, terarah, sistematis, berdasarkan norma-norma

keilmuan dan dapat dipertanggungjawabkan. Filsafat ilmu merupakan kajian

yang dilakukan secara mendalam mengenai dasar-dasar ilmu. Pendekatan

yang digunakan dalam menguak landasan-landasan atau dasar-dasar ilmu

adalah melalui tiga hal, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Ontologi membahas tentang apa objek yang kita kaji, bagaimana

wujudnya yang hakiki dan hubungannya dengan daya pikir. Epistemologi

sebagai teori pengetahuan membahas tentang bagaimana mendapat

pengetahuan, bagaimana kita bisa tahu dan dapat membedakan dengan yang

yang lain. Aksiologi yang merupakan teori tentang nilai (etika dan estetika),

pada dasarnya adalah untuk mengarahkan manusia agar menyadari bahwa

ilmu haruslah bertujuan untuk kemaslahatan umat, sarana untuk meningkatkan

taraf hidup manusia, dan kesejahteraannya, begitupun dengan ilmu

matematika yang disusun dan hendaknya dipergunakan secara komunal dan

universal. Aksiologi sebagai teori nilai membahas tentang pengetahuan kita

akan pengetahuan di atas, klasifikasi, tujuan dan pengembangannya.

B. Saran

Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, oleh karena itu penulis

menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang

membangun untuk kebaikan penulisan makalah yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai