Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sistem Koordinat

Daffa Yanu Kharisma (062001904024)

Intisari— Perkembangan teknologi terus meningkat seiring Penggunaan teknologi AR dapat memotivasi dan
perkembangan zaman, itu terlihat dari banyaknya peralatan menginspirasi pengguna dalam mengekplorasi berbagai hal
elektronik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk dalam perspektif yang berbeda. Penelitian tentang teknologi
mempermudah manusia untuk mempermudah kegiatan. Sebagai AR yang telah dikembangkan memperbolehkan konten digital
contohnya pada saat melakukan suatu perjalanan untuk yang dibuat digabungkan dengan dunia nyata secara real time.
mencapai tujuan harus menggunakan peta agar tidak tersesat, Pada teknologi AR, objek virtual 2D atau 3D yang
untuk jaman sekarang sudah banyak orang menggunakan diproyeksikan ke dunia nyata dapat dilihat oleh pengguna [1].
googlemaps yang dapat mengarah ketujuan secara langsung. Pada dunia pendidikan, teknik pengajaran merupakan unsur
Googlemaps berjalan menggunakan sistem koordinat geografis yang sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran.
yang berpacu dari pembacaan satelit. Koordinat adalah suatu Teknologi AR, Virtual Learning Environment (VLE), dan
titik yang didapatkan dari hasil perpotongan dari garis latitude
Mobile Learning (ML) dapat mendorong pendidik dan peserta
(lintang) dengan garis longitude (bujur) sehingga akan
didik untuk menggabungkan teknologi dalam proses belajar
menunjukkan lokasi pada suatu daerah. Sistem koordinat adalah
mengajar. Integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar
suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada
mampu memberikan lingkungan belajar yang baru dan
beberapa macam sistem koordinat seperti Sistem Koordinat
Kartesius Siku – Siku, Sistem Koordinat Tabung dan Sistem
meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Proses
Koordinat Bola. Pada jurnal ini akan membahas mengenai belajar menjadi menyenangkan dan menarik dengan
Sistem Koordinat Tabung dan Sistem Koordinat Bola serta teknologi. Teknologi memiliki banyak manfaat bagi bidang
transformasi koordinatnya. pendidikan, tetapi pendidik tetap dituntut kreatif dan inovatif
untuk menerapkan teknologi dalam proses belajar
Kata Kunci— Koordinat , Sistem Koordinat, Garis Lintang dan mengajar[2]. Oleh karena itu, pendidik dan peserta didik perlu
Bujur memilih teknologi sesuai dengan pelajaran yang
diajarkan[3].Pada jurnal ini bertujuan untuk membahas
I. PENDAHULUAN mengenai sistem koordinat dan transformasi koordinat serta
Dalam matematika, sistem koordinat Kartesius pengaplikasian dari sistem koordinat serta jurnal ini dapat
ditemukan oleh René Descartes sejak tahun 1637. Sistem membantu para pembaca untuk memahami tentang sistem
koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik koordinat.
dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa
II. DASAR TEORI
disebut koordinat x (absis) dan koordinat Y(ordinat) daru tutuj
tersebut. Sistem koordinat Kartesius dapat pula digunakan A. Sistem Koordinat
pada dimensi yang lebih tinggi seperti 3 dimensi dengan Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk
menggunakan tiga sumbu (sumbu x, sumbu y, sumbu z). menentukan letak suatu titik. Ada beberapa macam system
Dengan perkembangan teknologi yang meningkat koordinat: Sistem Koordinat Kartesius Suku-siku, Sistem
seiring perkembangan zaman, itu terlihat dari banyaknya Koordinat Kutub, Sistem Koordinat Tabung, dan Sistem
peralatan elektronik yang digunakan dalam kehidupan sehari- Koordinat Bola.
hari untuk mempermudah manusia untuk mempermudah B. Sistem Koordinat Kartesius Siku – Siku
kegiatan. Sebagai contohnya pada saat melakukan suatu
perjalanan untuk mencapai tujuan harus menggunakan peta Dalam matematika, Sistem Koordinat Kartesius Siku-
agar tidak tersesat, untuk jaman sekarang sudah banyak orang siku dua dimensi umumnya didefinisikan dengan dua sumbu
menggunakan googlemaps yang dapat mengarah ketujuan yang saling bertegak lurus antar satu dengan yang lain, yang
secara langsung. keduanya terletak pada satu bidang (bidang xy). Sumbu
horizontal diberi label x, dan sumbu vertikal diberi label y.
Sedangkan pengaplikasikan sistem koordinat 3 dimensi Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah
dapat digunakan dalam pembuatan aplikasi pembelajaran yang tegak lurus satu sama lain (sumbu x dan sumbu y), dan
berbasis Augmented Reality(AR). Aplikasi ini dikembangkan
panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu
untuk memvisualisasikan sebuah titik dan vektor dalam sistem
koordinat 3 dimensi (3D) dengan menggunakan marker dan tersebut. Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal,
kamera ponsel pintar/tablet Android. Aplikasi dapat umumnya diberi label o. Setiap sumbu juga mempunyai
memvisualisasikan koordinat Cartesian, koordinat silindris, besaran panjang unit, dan setiap panjang tersebut diberi tanda
dan koordinat bola, titik, dan vektor ke dalam bentuk 3D.[1] dan ini membentuk semacam grid. Untuk mendeskripsikan
suatu titik tertentu dalam sistem koordinat dua dimensi, nilai x
ditulis (absis), lalu diikuti dengan nilai y (ordinat). Dengan
demikian, format yang dipakai selalu (x,y) dan urutannya r 2=x 2 + y 2 , r =√ x 2 + y 2 , r >0
tidak dibalik-balik.
x
Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran cos θ= → x=r cos θ
diurutkan mulai dari yang kanan atas (kuadran I), melingkar r
melawan arah jarum jam. Pada kuadran I, kedua koordinat (x
y
dan y) bernilai positif ° 0−90° .Pada kuadran II, koordinat x sin θ= → y=r sin θ
r
bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif ° 90−180 ° .
Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif Jadi P (x,y) ↔ P (r cos θ , r sin θ)
° 180−270 ° dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai
positif dan y negatif ° 270−360 ° . D. Sistem Koordinat Tabung

Koordinat tabung adalah perluasan arti dari koordinat


Kuadran II kutub yang digunakan didalam ruang. Sebuah titik P didalam
Kuadran I
x<0 , y>0 ruang dinyatakan dalam koordinat tabung sebagai P ( r ,θ , z ) .
x>0 , y>0
Berikut gambar dari koordinat tabung berserta rumusnya :

Gambar : Rumus:
Kuadran III Kuadran IV x=r . cos θ
x<0 , y<0 x>0 , y<0
y=r . sin θ
Gambar kuadran pada sistem koordinat kartesius Z=z
Dalam kehidupan sehari – hari bidang koordinat y
kartesius banyak digunakan. Salah satunya adalah dalam tanθ=
x
bidang penerbangan. Agar pesawat dapat mencapai tujuan
seorang pilot harus memahami cara membaca dan r 2=x 2 + y 2
menentukan letak suatu tempat pada bidang koordinat
kartesius.

C. Sistem Koordinat Polar (Kutub) E. Sistem Koordinat Bola

Apabila O adalah titik pada bidang datar, OX adalah Sebuah titik P didalam ruang dimensi tiga dinyatakan
sinar garis dengan arah ke kanan dari titik O, sedangkan dalam koordinat bola sebagai P( ρ , φ , θ). Berikut gambar
PO = θo (berlawanan arah jarum jam) serta jarak titik P dari dari sistem koordinat bola beserta rumusnya[5].
O adalah r satuan ( r > 0 ), maka letak titik P tersebut dapat
ditulis P( r,θo ). Gambar: Rumus :

Hubungan antara sistem koordinat kartesius siku-siku x=ρ . r .sin φ cos θ


dan sistem koordinat polar dapat dilihat pada gambar berikut
y= ρ. r . sin φ sinθ

Y y=r . cos φ
P ( x , y )=(r ,θ)
r y
θ
0 x X Rumus transformasi dari koordinat bola ke koordinat
tabung adalah:
Gambar sistem koordinat kartesius sikue r =ρ .sin φ , θ=θ, z=ρ . cos φ

P1 adalah proyeksi titik P pada sumbu x sehingga:


F. Transformasi Koordinat

Pada pembahasan mengenai transformasi koordinat


berisi tentang Determinan Jacobi dan memaskukan peubah
baru pada integral rangkap. b. Integral Rangkap

a. Determinan Jacobi Bentuk integral rangkap sebagai berikut :

Dinamakan Jacobi diambil dari nama seorang ∬ f ( x , y ) dxdy


matematikawan Jerman bernama Carl Gustav Jacob
Jacobi. Determinan merupakan nilai skalar dari suatu Akan diubah menjadi integral rangkap dari peubah
tensor yang menggambarkan intensitas tensor tersebut. u dan v yagn diketahui hubungan antara x,y,udan v
pada rumus transformasi x=g ( u , v )dan
Diketahui bahwa y adalah fungsi x dan z adalah
fungsi x yang dinyatakan dalam bentuk implisit, y=h (u , v ) .Dan oleh transformasi tersebut
f (x , y )menjadi F ( u , v ) . Integral rangkap
f ( x , y , z )=0
∬ f ( x , y ) dxdy dapat diekrjakan sebagai integral
g ( x , y , z ) =0 berulang : ∫ dy ∫ f ( x , y ) dx . Pada

dy dz pengintegralan terhadap x, peubah y diperlakukan


Akan dicari dan . Untuk keperluan ini dua sebagai konstanta sehingga dy=0, maka :
dx dx
persamaan diatas dideferensialkan terhadap peubah x ∂x ∂x
sebagai fungsi tersusun. x=g ( u , v ) →dx= du+ dv (1)
∂u ∂v
∂ f ∂ f dy ∂ f dz ∂y ∂y
+ . + . =0 y=h (u , v ) → dy= du+ dv
∂ x ∂ y dx ∂ z dx ∂u ∂v
∂ g ∂ g dy ∂ g dz ∂y ∂y
+ . + . =0 0= du+ dv (2)
∂ x ∂ y dx ∂ z dx ∂u ∂v
Sistem dua persamaan ditas memiliki penyelesaian
∂y
jika determinan Jika ≠ 0maka dari persamaan (2) didapatkan,
∂v
∂f ∂f

[ ]
∂y
∂g
∂y
∂z ≠0
∂g
∂z
Determinan ini dinamai determinan Jacobi dan
dv =
∂y
∂u
∂y
∂v
.du (3)

Persamaan (3) disubstitusikan dengan persamaan


ditulis singkan sebagai : (1), didapatkan

D= f g ∂y ∂y ∂y ∂y
[ ]
y z
dx=
. − .
∂v ∂v ∂v ∂v
du atau
Jika setiap determinan ditulis singkat seperti ∂y
determinan Jacobi, maka penyelesaian sistem ∂v
persamaan diatas adalah:
x y
f g f g u v
dy
=
[ z x ] dz x y ]
, dan =
[ dx=
∂y
du atau

dx f g ∂v
[ y z ] dx [ fy gz ] dx=
D
du
Determinan Jacobi berperan penting pada ∂y
transformasi pada integral rangkap. ∂v
Pengintegralan menjadi :

D
∫ dy ∫ f ( x , y ) ∂ y du
∂v
Urutan pengintegralan diubah menjadi :

D
∫ du∫ f ( x , y ) ∂ y dy
∂v
Pada pengintegralan terhadap pengubah y, peubah u
dianggap konstanta sehingga u=0,
Dapat juga digunakan untuk menggunakan sistem
∂y ∂y koordinat bola seperti pada gambar berikut.
y=h (u , v ) → dy= du+ dv
∂u ∂v
∂y
dy = dv
∂v
Pengintegralan menjadi :

D ∂y
∫ du∫ f ( x , y ) ∂ y ∂v
dv
atau
∂v
∬ F ( u , v ) Ddudv
Maka didapatkan :

∬ f ( x , y ) dxdy=∬ F ( u , v ) Ddudv
Dengan syarat x=g ( u , v ) , y=h(u , v) dan

D= x y
[ ]
u v
B. Permasalahan Integral Rangkap
III. PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan membahas tentang penyelesaian
Pada bagian ini akan membahas tentang manfaat dari
suatu permasalahan untuk mencari nilai pada bidang X0Y.
sistem koordinat dan cara mencari nilai dari suatu
Soal Jika R adalah daerah di bidang X0Y yang dibatasi oleh
permasalahan integral rangkap.
lingkaran pertama r =1, dan lingkaran kedua r =2, dan garis
2
θ=0dan θ=π .Hitunglah ∬ (3 x +4 y )dR .
A. Manfaat dari Sistem Koordinat
Maka Penyelesaian :
Salah satu manfaat dari sistem koordinat yaitu dapat
mengetahui suatu titik kedudukan suatu benda yang dapat Diselesaikan dalam sistem koordinat kutub . Dari rumus
dimplementasikan dalam 3D dan sebagai pembelajaran yang transformasi didapatkan :
dapat memudahkan penggambaran tentang letak bidang serta ∂x ∂x
titik yang diinginkan. Contoh dalam aplikasi ini untuk x=r . cos θ → =cos θ , dan =−r . sinθ
mengetahui letak titik harus memasukan nilai x, y dan z
∂r ∂θ
terlebih dahulu seperti gambar berikut. ∂y ∂y
y=r . sin θ → =sin θ , dan =r . cos θ
∂r ∂θ
Determinan Jacobi :
2. Sistem koordinat terbagi menjadi 4 bagian yaitu sistem
D= x y
[ ]
r θ koordinat kartesius, sistem koordinat kutub, sistem
koordinat tabung dan sistem koordinat bola.
∂x ∂x 3. Untuk sistem koordinat tabung menggunakan rumus :

∂y
∂r
[ ][
D= ∂ r ∂ θ = cos θ −r sin θ =r
∂y
∂θ
sin θ r cos θ ] x=r . cos θ

r 2=x 2 + y 2
, y=r . sin θ, tanθ=
y
x
dan

4. Untuk sistem koordinat Bola menggunakan rumus:


R adalah daerah dibidang X0Y yang dibatasi oleh lingkaran
r=1 dan r=2 dan dibatasi θ=0dan θ=π . Batas x=ρ . r .sin φ cos θ , y= ρ. r . sin φ sinθ , dan
pengintegralan terhadap r adalah 1 dan batas r=2. Batas bawah
y=r . cos φ
pengintegralan terhadap θ=0dan batas atas θ=π . Maka
menjadi persamaan berikut : 5. Untuk mengubah dari sistem koordinat bola menjadi
sistem koordinat tabung menggunakan rumus :
π 2
2
∬ (3 x +4 y )dR=∫∫ ¿ ¿ ¿ 6. r =ρ .sin φ , θ=θ, z=ρ . cos φ
0 1
7. Determinan Jacobi menggunakan rumus :
π 2
2
∬ (3 x +4 y )dR=∫∫ ¿ ¿ ¿
0 1

π
[ fy gz ]
D Jacobi =

2
∬ (3 x +4 y 2)dR=∫ [ r 3 cos θ+ r 4 sin2 θ ]1 dθ f g f g
0
dy
=
[ z x ] dz x y ]
, dan =
[
dx f g
[ y z ] dx [ fy gz ]
π

∬ ( 3 x+ 4 y 2 ) dR=∫ [ 7 cos θ+15 sin2 θ ] dθ


0

π
15 15
2
∬ ( 3 x+ 4 y ) dR=∫
0
[ 7 cos θ+
2
− cos 2 θ dθ
2 ]
V. REFERENSI
π

∬ ( 3 x+ 4 y 2 ) dR= 7 cos θ+ 152 θ − 15


[ 4
sin 2 θ ]
0
[1] H. Ling, "Augmented Reality in Reality," in IEEE
15 π Multimedia, vol. 24,
∬ ( 3 x+ 4 y 2 ) dR= 2
[2] L. B. Kiat, M. B. Ali, N. D. A. Halim and H. B. Ibrahim,
"Augmented Reality, Virtual Learning Environment and
15 π Mobile Learning in education: A comparison," IEEE
Jadi didapatkan nilai R sebesar ¿
2 Conference on e-Learning, eManagement and e-Services
(IC3e), Langkawi, 2016, pp. 23-28.

[3] T. Bratitsis, P. Bardanika and M. Ioannou, "Science


IV. KESIMPULAN
Education and Augmented Reality Content: The Case of
the Water Circle," IEEE 17th International Conference on
Advanced Learning Technologies ICALT), Timisoara,
Berikut merupakan hasil penjelasan mengenai sistem
2017, pp. 485-489
koordinat 2 dimensi dan 3 dimensi, dan cara mentransformasi
koordinat menggunakan determinan Jacobi. Berdasarkan [4] Murray R Spiegel, Pantur Silaban, 1990. Seri Buku
penjelasan diatas, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan Schaum Kalkulus Lanjutan, Jakarta:Penerbit Erlangga
diantaranya :
[5] Drs.Soemoenar, 2014. Seri Buku Kalkulus III, Jakarta :
1. Koordinat digunakan untuk menunjukkan suatu titik atau Penerbit Universitas Trisakti
letak benda.
[6] BudiawanRosyid2017.“Pembelajaran Elektromagnetika
Terapan Berbasis Augmented Reality : Kasus Sistem
Koordinat

Anda mungkin juga menyukai