Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang 32 Tahun 2004 ayat
(2) yaitu menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
urusan Pemerintah Pusat, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan
umum dan daya saing daerah. Hal ini menunjukan bahwa Pemerintah daerah sebagai
perpanjangan tangan Pemerintah Pusat memiliki kewajiban untuk membangun daerahnya
dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pelaksanaan dalam rangka percepatan
pembangunan daerah dan menurunkan angka kemiskinan melaksanakan kebijakan Desa
Mandiri Anggur Merah, program ini dituangkan ke dalam RPJMD Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2009-2013, dimana salah satu strategi dalam rangka mencapai visi
pembangunan 2009-2013. Strategi pemberdayaan dengan spirit Anggaran Untuk Rakyat
Menuju Sejahtera (ANGGUR MERAH) dalam mengurangi kemiskinan di Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Pemerintah memiliki pemahaman bahwa masyarakat sudah saatnya
dipercaya unutk menggunakan dan mengelolah keuangan demi mengembangkan usaha
produktif. Untuk itu ditempuh berbagai cara demi mensejahterakan masyarakat yang ada di
desa/kelurahan. Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah menggunakan pendekatan
pemberdayaan dengan empat (4) strategi pokok yaitu: pembangunan daerah yang
berkesimbungan dan berkelanjutan, peningkatan kualitas kehidupang masyarakat, percepatan
pembangunan daerah dengan mengembangkan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
Komitmen unutk pemberdayaan masyarakat sepenuhnya didukung sepenuhnya oleh alokasi
anggaran dari APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pelaksanaan Program Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah mempunyai
Dasar Peraturan yang baru lewat Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur. Program ini
mengacu pada Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 33 Tahun 2010 Tentang
Pedoman Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2011 – 2013. Kemudian dalam pelaksanaannya mengikuti Peraturan Gubernur
Nusa Tenggara Timur Nomor 5 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Provinsi NTT Tahun
2011-2013. Kemudian pada Tahun 2014 diterbitkan Pergub No 4 Tahun 2014 Tentang Sistem

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 1


Pembangunan Terpadu Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2014-2018. Pelaksanaan program ini berlaku di seluruh kabupaten/kota di
wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur tanpa terkecuali, sampai dengan saat ini Program
Desa Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang sudah memasuki Tahun ke-6
pelaksanaannya sejak Tahun 2011. Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah sesuai
untuk diterapkan di Kota Kupang mengingat perlunya program yang langsung menyentuh
kebutuhan ekonomi masyarakat. Kelurahan sebagai basis terdepan pemerintahan harus
diperkuat dengan program yang aplikatif untuk peningkatan usaha ekonomi produktif
kelompok di masyarakat. Selain itu masyarakat Kota harus mendapatkan pendampingan
dalam mengikuti dinamika perubahan perkotaan sehingga tetap eksis dan mampu bertahan
seiring perkembangan jaman. Kota Kupang sebagai ibukota provinsi mempunyai peran
ekonomi yang strategis yang diharapkan dapat menjadi penggerak perekonomian di NTT.

1.2. Tujuan
Laporan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2016 ini bertujuan untuk:
1. Dokumen tertulis tentang pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur
Merah di Kota Kupang di Tahun 2016.
2. Memberikan informasi dan pembelajaran yang berarti dalam pengembangan ekonomi
masyarakat di Kota Kupang.
3. Laporan penyelenggaraan pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
berfungsi sebagai bahan untuk menilai efisiensi dan efektivitas terhadap pelaksanaan
anggaran.

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 2


BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Kota Kupang merupakan Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang secara
geografis terletak pada 123° 32’ 14” - 123° 37’ 01” Bujur Timur dan 10° 36’ 14” - 10° 39’
58” Lintang selatan. Secara administratif, Kota Kupang terdiri dari 6 (enam) kecamatan dan
51 (lima puluh satu) kelurahan, dengan luas wilayah 260,127 Km², terdiri dari matra darat
seluas 165,337 Km² dan matra laut 94,790 Km².

Kota Kupang memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:


- Sebelah Utara : Teluk Kupang
- Sebelah Selatan : Kecamatan Nekamese dan Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang
- Sebelah Timur : Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
- Sebelah Barat : Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang
Adapun luas wilayah menurut kecamatan Kota Kupang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
2.1 berikut ini:

Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Kupang
Sumber
Luas wilayah Persentase terhadap luas
: Kecamatan Badan
(km²) Kota Kupang
(1) (2) (3)
Alak 86,91 48,21
Maulafa 54,80 30,40
Oebobo 14,22 7,88
Kota Raja 6,10 3,38
Kelapa Lima 15,02 8,33
Kota Lama 3,22 1,80
Kota Kupang 180,27 100,00
Pertanahan Nasional Kota Kupang

2.1.2. Topografi dan Klimatologis


Secara topografi terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan. Untuk
daerah terendah terletak pada ketinggian rata-rata 0-50 meter dari permukaan laut,
sedangkan daerah tertinggi terletak dibagian selatan dengan ketinggian antara 100-350

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 3


meter dari permukaan laut. Daerah pantai merupakan kawasan di bagian Utara yang
berbatasan langsung dengan Teluk Kupang dengan kemiringan antara 0% - 2%, daerah
dataran rendah merupakan kawasan di bagian pesisir, dengan kemiringan antara 2-15%.
Sesuai dengan letak geografis, dipengaruhi iklim daerah tropis yang dipengaruhi
oleh angin muson dengan 2 musim, yaitu musim kemarau pada bulan April sampai dengan
November dan musim penghujan antara bulan Desember sampai dengan Maret. Curah hujan

tahunan rata-rata sebesar 1.589 mm, suhu udara berkisar antara 23̊ C sampai dengan 34̊
C, dengan kelembaban udara rata-rata 77 persen.
Kota Kupang secara visual merupakan daerah dataran rendah sudah dimanfaatkan
sebagai lahan kegiatan usaha seperti sawah tadah hujan, kebun musiman dan semak belukar.
Pada bagian barat daya dan selatan terdapat perbukitan yang harus dilindungi dengan
penghijauan (reboisasi) yang berfungsi sebagai daerah tangkapan (cacthment area) untuk
menjaga potensi air tanah di Kota Kupang.

2.1.3. Potensi Wilayah


Kota Kupang sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki fungsi
pengembangan wilayah yang luas, tidak saja dalam tataran wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Timur, tetapi juga dalam tataran regional maupun nasional. Hal tersebut tercermin dan telah
ditegaskan dalam kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang
menetapkan Kota Kupang sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang terletak di
wilayah Indonesia Bagian Timur. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Kupang mengemban
fungsi pengembangan regional yang luas, dan diarahkan agar memiliki fungsi-fungsi
pengembangan sebagai berikut :
a. Simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional;
b. Pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau melayani beberapa provinsi;
c. Simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
Selain itu dalam kebijakan pengembangan kawasan andalan, Kota Kupang termasuk
salah satu kawasan andalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan kegiatan utama adalah
sektor industri, pariwisata, dan perikanan laut.
Berdasarkan pengembangan potensi secara spasial yang dilakukan melalui kebijakan
pengembangan kawasan strategis Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang termasuk
dalam Kawasan Strategis Untuk Pertumbuhan Ekonomi, yaitu Tenau sampai LLBK kawasan
strategis Provinsi Nusa Tenggara Timur, selanjutnya dari LLBK sampai Lasiana merupakan

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 4


kawasan strategis kota dan sebagai kawasan strategis lingkungan hidup terdapat di
Kelurahan Naioni, Fatukoa dan Kolhua.

2.1.4. Demografi
Perkembangan jumlah dan kepadatan Penduduk Kota Kupang selama 3 tahun
terakhir 2013-2015 secara rinci per kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kota Kupang
menurut Kecamatan tahun 2013-2015

Jumlah Penduduk Luas Kepadatan Penduduk


Kecamatan
Wilayah
2013 2014 2015 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9)
Alak 58.033 58.908 59.948 86,91 668 678 690
Maulafa 72.514 73.604 74.899 54,8 1.323 1.343 1.367
Oebobo 91.678 93.055 94.694 14,22 6.447 6.544 6.659
Kota raja 52.031 52.809 53.738 6,1 8.530 8.657 8.810
Kelapa Lima 71.176 72.249 73.523 15,02 4.739 4.810 4.895
Kota Lama 32.993 33.487 34.075 3,22 10.246 10.400 10.582
378.425 384.112 390.877 180,27 2.099 2.131 2.168
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2014-2016, BPS Kota Kupang

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


Salah satu indikator kinerja pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat dan
secara terperinci dapat dilihat dari kesejahteraan dan pemerataan perekonomian,
kesejahteraan masyarakat dibidang pendidikan, kesehatan, penyediaan tanah,
ketenagakerjaan, seni budaya dan olah raga.
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang merata menjadi suatu agenda penting
dalam pembangunan Kota Kupang. Adanya Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur
Merah yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi berupa pemberian dana bantuan kepada
masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan dengan pinjaman usaha produktif
dan pembentukan Koperasi di tingkat Kelurahan sehingga masyarakat dapat dengan
mudah mengakses keuangan.

2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi di samping dapat berdampak pada peningkatan
pendapatan perkapita, juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah. Semakin mampu
menggali potensi perekonomian daerah yang dimiliki akan semakin besar Produk

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 5


Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga mampu
meningkatkan keuangan daerah dalam menunjang pelaksanaan otonomi daerah.
Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Kupang tahun 2012-2015 dilihat pada tabel
2.3.

Tabel 2.3
Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang
Tahun 2012 – 2015

Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang Per


Tahun
Tahun (%)
(1) (2)
2012 7,52
2013 7,20
2014 6,98
2015 6,95
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2016, BPS Kota Kupang

Dari tabel 2.3 menunjukkan bahwa sejak tahun 2012 sampai 2015, laju pertumbuhan
ekonomi Kota Kupang cenderung mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni 6,98
% pada tahun 2014 menjadi 6,95 % pada tahun 2015.

2.2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita dan Pendapatan Per kapita
Pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang harusnya disertai dengan peningkatan
pendapatan masyarakat di Kota Kupang. Pemerataan ekonomi bagi setiap masyarakat Kota
Kupang ini tercermin dengan semakin sedikitnya angka kemiskinan dan semakin kecilnya
gap si kaya dan si miskin di Kota Kupang. Kota Kupang yang memiliki lokasi strategis yakni
di jantung ibukota provinsi membuat perekonomian berjalan dinamis. Masyarakat perkotaan
diharapkan dapat terus beradaptasi dengan perubahan yang terus berjalan dari tahun ke tahun.
Pada Tahun 2012, Pendapatan Regional per Kapita atas dasar harga berlaku sebesar
Rp. 11.610.350,- ; pada tahun 2013 sebesar Rp. 13.086.585,- ; pada tahun 2014 Rp.
14.882.938,- ; dan pada tahun 2015 sebesar Rp. 16.621.742,- Selengkapnya Pendapatan per
Kapita Penduduk Tahun 2012- 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.4

Tabel 2.4
Pendapatan Regional per Kapita Kota Kupang

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 6


2012-2015
Pendapatan Regional Perkapita
 Tahun
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
(1) (2) (3)
2012 11.610.350 10.609.469
2013 13.086.585 11.373.405
2014 14.882.938 12.167.308
2015 16.621.742 13.013.132
Sumber :  Kota Kupang dalam Angka 2016, BPS Kota Kupang

Pendapatan Regional per Kapita Kota Kupang atas harga konstan 2010 sejak tahun
2012-2015 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, hal ini menggambarkan bahwa
daya beli masyarakat Kota Kupang selama kurun waktu 2011-2014 mengalami peningkatan
yang cukup berarti. Adapun distribusi persentase PDRB Kota Kupang atas dasar harga
berlaku menurut lapangan usaha tahun 2012–2015 dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut
ini :
Gambar 2.1
Distribusi Persentase PDRB Kota Kupang
atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012–2015

Sumber : Statistik Daerah Kota Kupang 2016, BPS Kota Kupang

Diagram tersebut menunjukkan peranan kategori konstruksi/bangunan terhadap


pembentukan PDRB memberi kontibusi yang paling besar, yaitu sebesar 16,41 %. Besarnya

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 7


peranan konstruksi ditandai dengan menjamurnya pembangunan rumah pribadi, gedung,
ruko-ruko, swalayan dan tempat makan/restoran di Kota Kupang.

2.2.3. Distribusi Pendapatan


Dari statistik BPS menggambarkan bahwa dominasi Pengeluaran perkapita sebulan
masyarakat Kota Kupang berubah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Semakin kecil
prosentase penduduk yang mempunyai golongan pengeluaran rendah. Sebaliknya semakin
banyak prosentase penduduk yang mempunyai golongan pengeluaran 1.000.000 keatas.
Untuk lebih jelas mengenai distribusi pendapatan dilihat dari golongan pengeluaran
perkapita sebulan dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5
Jumlah dan Persentase Penduduk
Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan
Tahun 2011-2015
Golongan Pengeluaran Persentase
Sebulan (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (3) (4) (5) (6) (6)
< 100.000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
100.000 – 149.999 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
150.000 – 199.999 1,90 0,88 0,09 0,00 0,23
200.000 – 299.999 5,46 9,96 1,34 1,34 1,34
300.000 – 499.999 27,10 25,39 16,21 17,26 15,79
500.000 – 749.999 26,82 26,60 24,17 25,96 26,27
750.000 – 999.999 14,18 15,42 17,15 18,31 20,14
≥ 1.000.000 25,54 21,86 41,04 37,13 36,23
Total 100 100 100 100 100
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2016, BPS Kota Kupang

2.2.4. Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang yang tidak
mampu untuk memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan
kehidupan yang bermartabat. Kota Kupang sebagai pusat ibukota Provinsi Nusa Tenggara
Timur menjadi wilayah yang strategis. Perekonomian yang berkembang dengan pesat
menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk di Kabupaten-kabupaten lain untuk bekerja dan
tinggal di Kota Kupang.
Penduduk yang masuk ke Kota Kupang diantaranya sebagai pencari kerja yang tidak
semuanya mempunyai ketrampilan yang memadai untuk hidup bekerja di perkotaan.
Sementara itu perkembangan di Kota Kupang banyak dibidang jasa yang membutuhkan

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 8


ketrampilan tertentu. Lebih riskan lagi apabila sebagian mereka memutuskan untuk tetap
tinggal di Kota Kupang karena faktor perkawinan dengan penduduk Kota Kupang maupun
faktor lainnya. Kedatangan penduduk pencari kerja ini menjadi rentan untuk masuk dalam
kategori penduduk miskin baru.
Data statistik Kota Kupang menunjukkan penduduk miskin Kota Kupang sampai
tahun 2014 sebesar 33.300 jiwa atau 8,70 % dari total penduduk sebesar 384.1125 jiwa.
Persentase penduduk miskin Kota Kupang terus mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tergambar di Grafik 2.1 berikut.

Grafik 2.1
Tingkat Kemiskinan di Kota Kupang

BAB III
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM DESA/KELURAHAN
MANDIRI ANGGUR MERAH TAHUN 2016

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 9


Perkembangan Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah pada
Tahun 2016 ini mengalami perbaikan-perbaikan, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi
pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah pada tahun-tahun sebelumnya.
Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah tahun 2016 lebih
menitikberatkan pada pembentukan koperasi di tingkat kelurahan sebagai institusi/lembaga
keuangan yang menyalurkan dana pinjaman di masyarakat. Dengan terbentuknya koperasi
juga diharapkan menjamin keberlanjutan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di
kelurahan karena mempunyai kelembagaan yang terorganisasi dan mempunyai sistem simpan
pinjam yang baik
Pemerintah Kota Kupang terus melakukan pendampingan dan pemantauan
pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Tahun 2016 ini. Di Tahun
2016 ini Pemerintah Kota Kupang melalui Bappeda Kota Kupang dan PKM Anggur Merah
telah mengusulkan 9 kelurahan baru sebagai target penerima Program Desa/Kelurahan
Mandiri Anggur Merah di antaranya adalah Kelurahan Nunbaun Delha, Kelurahan Batuplat,
Kelurahan Fatufeto, Kelurahan Kolhua, Naimata, Kelurahan Oetete, Kelurahan LLBK, dan
Kelurahan Tode Kisar. Dengan adanya penambahan kelurahan penerima maka, pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Sekretariat Anggur Merah melakukan penghentian
pendampingan pada 10 Kelurahan untuk mengurangi beban kerja Pendamping Kelompok
Masyarakat (PKM) sehingga pendampingan di kelurahan baru tahun 2016 dapat berjalan
dengan maksimal. Dengan adanya tambahan 9 kelurahan baru penerima Program
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah maka sampai saat ini total kelurahan yang menerima
program sebanyak 43 kelurahan. Selanjutnya pada tahun 2017 Pemerintah Kota Kupang
mengharapkan Program Desa/Kelurahan Anggur Merah dapat juga dirasakan oleh
masyarakat di 8 kelurahan yang belum dilayani oleh program tersebut yakni Kelurahan
Manulai 2, Kelurahan Penkase-Oeleta, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kelurahan Kayu Putih,
Kelurahan Bakunase 2, Kelurahan Fontein, Kelurahan Merdeka dan Kelurahan Nefonaek.
Berikut rakapan kelurahan penerima Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah tahun
2011-2016:

Tabel 3.1
Rekapan Kelurahan Penerima
Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2011-2016
Tahun Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa/Kelurahan

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 10


(1) (2) (3) (4)
2011 Kota Kupang Alak Kel. Naioni
Oebobo Kel. Bakunase
Maulafa Kel. Fatukoa
Kelapa Lima Kel. Oesapa Barat
2012 Kota Kupang Alak Kel. Alak
Kota Lama Kel. Fatubesi
Oebobo Kel. Liliba
Maulafa Kel. Belo
Kota Raja Kel. Naikoten I
Kelapa Lima Kel. Lasiana
2013 Kota Kupang Alak Kel. Namosain
Maulafa Kel. Sikumana
Oebobo Kel. Oebobo
Kelapa Lima Kel. Oesapa
Kota Raja Kel. Airnona
Kota Lama Kel. Pasir Panjang
2014 Kota Kupang Alak Kel. Mantasi
Alak Kel. Nunhila
Maulafa Kel. Oepura
Maulafa Kel. Maulafa
Oebobo Kel. Oebufu
Kelapa Lima Kel. Kelapa Lima
Kota Raja Kel. Naikoten II
Kota Lama Kel. Oeba
Kota Lama Kel. Airmata
2015 Kota Kupang Alak Kel. Manutapen
Alak Kel. Nunbaun Sabu
Maulafa Kel. Penfui
Maulafa Kel. Naikolan
Oebobo Kel. Fatululi
Kelapa Lima Kel. Oesapa Selatan
Kota Raja Kel. Kuanino
Kota Lama Kel. Bonipoi
Kota Lama Kel. Solor
2016 Kota Kupang Alak Kel. Nunbaun Delha
Alak Kel. Batuplat
Alak Kel. Fatufeto
Maulafa Kel. Kolhua
Maulafa Kel. Naimata
Oebobo Kel. Oetete
Kota Raja Kel. Nunleu
Kota Lama Kel. LLBK
Kota Lama Kel. Tode Kisar
Sumber : Data Olahan Bidang Ekonomi, Bappeda Kota Kupang

Setiap Kelurahan pelaksana Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah


mempunyai Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM). Tugas dan fungsi PKM antara lain
adalah Pembentukan Koperasi, pembentukan kelompok usaha ekonomi produktif masyarakat,
identifikasi jenis usaha ekonomi produktif, pendampingan dan bimbingan kepada kelompok,
penataan administrasi dan pelaporan.

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 11


Saat ini Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM) bekerja di 9 kelurahan baru
mendampingi pembentukan kelompok masyarakat, analisa potensi kelurahan, dan
penyusunan proposal kelompok dan pendampingan kelompok dalam berusaha mengelola
dana usaha ekonomi produktif. Kelompok masyarakat di 9 kelurahan mulai disiapkan untuk
dapat memanfaatkan alokasi dana APBD Provinsi sebesar Rp.250.000.000 untuk tiap
Kelurahan. Adapun kriteria penerima program ini adalah kelurahan yang memiliki prosentase
rumah tangga miskin terbanyak pada setiap kecamatan, memiliki sumber daya atau potensi
wilayah untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ekonomi produktif.

Tabel 3.2
Daftar Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM)
Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang

Nama PKM Kelurahan Pendampingan Keterangan

(1) (2) (3)


Priska Matilda Fahik, S.Pt Kelurahan Naioni (2011), -
Kelurahan Kuanino (2015),
Kelurahan Batuplat (2016)
Ariyanto Tosi, S.KM Kelurahan Fatukoa (2011), -
Kelurahan Alak (2012), Kelurahan
Mantasi (2014), Kelurahan
Nunbaun Delha (2016)
Gaudensia K. Berkanis, SH Kelurahan Bakunase (2011) -
Sesilia Seran, S.Si Kelurahan Bello (2012), Kelurahan Menggantikan PKM.
Namosain (2013), Kelurahan Novita S. Y. Pah, S.Pd di
Maulafa (2014), Kelurahan Namosain
Kelurahan Kolhua (2016) (2013)
Meryani N. Nomleni, S.Si Kelurahan Fatubesi (2012), -
Kelurahan Oeba (2014), Kelurahan
Naikolan (2015), Kelurahan Tode
Kisar (2016)
Nonce H. Tnunay, SE Kelurahan Lasiana (2012), -
Kelurahan Pasir Panjang (2013),
Kelurahan Penfui (2015),
Kelurahan LLBK (2016)
Sriyanti Andriyany Tuka, SP Kelurahan Liliba (2012), Kelurahan -
Sikumana (2013), Kelurahan
Oepura (2014)
Maria Apriana Wudhi, S.Pd Kelurahan Naikoten I (2012), -
Kelurahan Naikoten II (2014),
Kelurahan Nunbaun Sabu (2015),
Kelurahan Naimata (2016)
Veronika R. Suhesti, S.Si Kelurahan Airnona (2013), -
Kelurahan Airmata (2014),
Kelurahan Solor (2015), Kelurahan
Nunleu (2016)

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 12


Dance Bistolen, S.Pd Kelurahan Oesapa Barat (2011), -
Kelurahan Oesapa (2013),
Kelurahan Oesapa Selatan (2015)
Birger R. Hitarihoen, S.Pi Kelurahan Oebobo (2013), -
Kelurahan Oebufu (2014),
Kelurahan Manutapen (2015),
Kelurahan Fatufeto (2016)
Novita S. Y. Pah, S.Pd Kelurahan Nunhila (2014) -
Conradus Beileza, S.Kom Kelurahan Kelapa Lima (2014), -
Kelurahan Fatululi (2015),
Kelurahan Oetete (2016)
Sumber : Data Olahan Bidang Ekonomi, Bappeda Kota Kupang

Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang sejak


pertama kali diluncurkan pada tahun 2011 sampai dengan saat ini (tahun 2016) telah
menyalurkan dana bantuan kepada 43 kelurahan di wilayah Kota Kupang. Penyaluran dana
ini secara tidak langsung mendorong lahirnya usaha-usaha baru seperti adanya Kelompok
Usaha Masyarakat baik di bidang pertanian, peternakan dan wiraswasta serta berdirinya
Koperasi-koperasi sebagai wadah untuk memajukan anggota kelompoknya. Pertumbuhan dan
perkembangan kelopok usaha masyarakat dan kopersi ini dapat dilihat pada tabel 3.3 di
bawah ini :

Tabel 3.3
Jenis Kelompok Usaha/Koperasi dan Jumlah Anggota Kelompok

Kelurahan Jenis Kelompok Usaha/Koperasi Jumlah Anggota


Kelompok
(Termasuk Pengurus)
(1) (2) (3)
Pelaksanaan Tahun 2011
Naioni 10 Kelompok Usaha Masyarakat 100 Orang
Fatukoa 10 Kelompok Usaha Masyarakat 138 Orang
Bakunase 5 Kelompok Usaha Masyarakat 82 Orang
Oesapa Barat 28 Kelompok Usaha Masyarakat 199 Orang
Pelaksanaan Tahun 2012
Alak 8 Kelompok Usaha Masyarakat 53 Orang
Bello 2 Kelompok Usaha Masyarakat, 40 Orang
1 Koperasi
Fatubesi 1 Koperasi Perempuan 170 Orang
Lasiana 8 Kelompok Usaha Masyarakat 53 Orang
Liliba 13 Kelompok Usaha Masyarakat 68 Orang
Naikoten I 10 Kelompok Usaha Masyarakat 50 Orang
Pelaksanaan Tahun 2013
Namosain 1 Koperasi Simpan Pinjam 55 Orang
Airnona 1 Koperasi Serba Usaha 104 Orang
Oesapa 7 Kelompok Usaha 56 Orang
Oebobo 1 Koperasi Simpan Pinjam 225 Orang

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 13


Sikumana 1 Koperasi Simpan Pinjam 91 Orang
Pasir Panjang 1 Koperasi Simpan Pinjam 68 Orang
Pelaksanaan Tahun 2014
Mantasi 1 Koperasi Simpan Pinjam 48 Orang
Nunhila 1 Koperasi Simpan Pinjam 55 Orang
Oepura 1 Koperasi Simpan Pinjam 243 Orang
Maulafa 1 Koperasi Simpan Pinjam 185 Orang
Oebufu 1 Koperasi Simpan Pinjam 195 Orang
Kelapa Lima 1 Koperasi Simpan Pinjam 32 Orang
Naikoten II 1 Koperasi Simpan Pinjam 95 Orang
Oeba 1 Koperasi Simpan Pinjam 64 Orang
Airmata 1 Koperasi Simpan Pinjam 85 Orang
Pelaksanaan Tahun 2015
Penfui 1 Koperasi Simpan Pinjam 28 Orang
Kuanino 1 Koperasi Simpan Pinjam 71 Orang
Oesapa Selatan 1 Koperasi Simpan Pinjam 26 Orang
Manutapen 1 Koperasi Serba Usaha 125 Orang
Bonipoi 1 Koperasi Simpan Pinjam 43 Orang
Naikolan 1 Koperasi Serba Usaha 83 Orang
Solor 1 Koperasi Serba Usaha 47 Orang
Nunbaun Sabu 1 Koperasi Simpan Pinjam 40 Orang
Fatululi 1 Koperasi Simpan Pinjam 50 Orang
Pelaksanaan Tahun 2016
Nunbaun Delha 1 Koperasi Simpan Pinjam 47 Orang
Fatufeto 1 Koperasi Simpan Pinjam 50 Orang
Batuplat 1 Koperasi Simpan Pinjam 51 Orang
Kolhua 1 Koperasi Simpan Pinjam 43 Orang
Naimata 1 Koperasi Simpan Pinjam 93 Orang
Oetete 5 Kelompok Usaha Masyarakat 22 Orang
Nunleu 1 Koperasi Serba Usaha 40 0rang
LLBK 1 Koperasi Simpan Pinjam 18 Orang
Tode Kisar 1 Koperasi Serba Usaha Orang
Sumber : Data Olahan Bidang Ekonomi, Bappeda Kota Kupang

Perkembangan dari pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di


Kota Kupang dapat dilihat dari predikat sebagai daerah dengan Penggelolaan Program dan
Penyaluran Dana Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah terbaik se-Nusa Tenggara
Timur. Prestasi ini menunjukan bahwa diluncurkannya program sampai dengan pelaksanaan
program tersebut memberikan dampak baik secara langsung kepada masyarakat yang
membutuhkan maupun kepada pemerintah secara tidak langsung dapat meningkatkan
perekonomian dan menurunkan angka kemiskinan di Kota Kupang. Keberhasilan ini tentu
saja tidak hadir dengan sendiri didalamnya ada campur tangan dari berbagai pihak baik itu
masyarakat, PKM Anggur Merah, Pemerintah Kecamatan/Kelurahan dan Pemerintah Kota
dan Provinsi. Keberhasilan pelaksanaan program tersebut dapat dilihat dari laporan-laporan

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 14


yang disampaikan oleh PKM anggur Merah Kepada Bappeda Kota Kupang serta hasil
monitoring dan evaluasi pelaksanaan progam di lapangang oleh tim Bappeda Kota Kupang
menunjukan bahwa hampir disemua kelurahan penerima program telah melakukan perguliran
dana ke masyarakat yang membutuhkan bantuan modal untuk yang ke-2 kalinya. Secara tidak
langsung ini menunjukan bahwa dana program tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh
masyarakan untuk mengembangkan usahanya dan unutk meningkatkan kesejahteraan
keluarga. Detail Distribusi Dana Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah untuk
Kelompok usaha produktif di Kota Kupang dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel
Pemanfaatan Dana Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Untuk Kelompok
Usaha Produktif di Kota Kupang 2011-2016.

BAB IV
PENUTUP

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 15


Mencermati pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang
yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat, maka kami
menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perlunya pelatihan Manajemen Pembukuan keuangan Koperasi Untuk Badan Pengurus
Koperasi dan Pendamping Kelompok Masyarakat.
2. Perlu dipertimbangkan kenaikan konpensasi/gaji untuk Pendamping Kelompok Masyarakat
(PKM). Hal ini mengingat bertambahnya beban kerja dan kenaikan harga Bahan bakar
minyak/BBM.
3. Perlunya Pendekatan ke masyarakat secara langsung dan lebih intensif untuk memperlancar
pengembalian dana pinjaman sehingga dapat digulirkan
4. Merekrut tenaga baru Pendamping Kelompok Masyarakat untuk melakukan pendampingan
kepada masyarakat penerima manfaat, disesuaikan dengan kelurahan penerima dana Anggur
Merah yang baru.
5. Perlunya perhatikan yang serius terkait proses administrasi pencairan dana dengan baik,
mengingat Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah merupakan program yang
langsung menyentuh masyarakat miskin.
Demikian Laporan Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota
Kupang Tahun 2016 ini disampaikan. Banyak pihak yang telah mendukung kelancaran pelaksanaan
program sampai tersusunnya laporan ini kami ucapkan terima kasih. Kami menyadari masih banyak
hal yang tidak termuat dalam laporan ini dan untuk keterbatasan ini kami mohon maaf.

Kupang, 30 Desember 2016


KEPALA BAPPEDA KOTA KUPANG

Ir. Elvianus Wairata, M.Si


Pembina Utama Muda IV/c
NIP. 196106021 98903 1 009

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2016 16

Anda mungkin juga menyukai