Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................1

BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................2
B. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH...............................................................3
2.1. Aspek Geografi dan Demografi ……………………..……………………………3
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ………………………………………………...5

BAB III
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM DESA/KELURAHAN..........10

BAB IV
PENUTUP.....................................................................................................................12

Laporan Anggur Merah 2014 Page 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini Program Desa Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang sudah memasuki Tahun 2014,
yang berarti sudah 4 tahap pelaksanaan sejak Tahun 2011. Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan
Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di berbagai Kabupaten/Kota yang salah satunya berada
di wilayah Kota Kupang sebagai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat Kota Kupang. Pada Tahun
2014 ini, Pelaksanaan Program Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah mempunyai Dasar
Peraturan yang baru lewat Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur. Program ini mengacu pada
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pembangunan
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 – 2013. Kemudian
dalam pelaksanaannya mengikuti Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 5 Tahun 2011
tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur
Merah di Provinsi NTT Tahun 2011-2013. Kemudian pada Tahun 2014 diterbitkan Pergub No 4 Tahun
2014 Tentang Sistem Pembangunan Terpadu Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2014-2018.

Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah sesuai untuk diterapkan di Kota Kupang mengingat
perlunya program yang langsung menyentuh kebutuhan ekonomi masyarakat. Kelurahan sebagai basis
terdepan pemerintahan harus diperkuat dengan program yang aplikatif untuk peningkatan usaha ekonomi
produktif kelompok di masyarakat. Selain itu masyarakat Kota harus mendapatkan pendampingan dalam
mengikuti dinamika perubahan perkotaan sehingga tetap eksis dan mampu bertahan seiring
perkembangan jaman. Kota Kupang sebagai ibukota provinsi mempunyai peran ekonomi yang strategis
yang diharapkan dapat menjadi penggerak perekonomian di NTT.

B. Tujuan
Laporan Program Anggur Merah Tahun 2014 ini bertujuan untuk:
- Dokumen tertulis tentang pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota
Kupang di Tahun 2014.
- Memberikan informasi dan pembelajaran yang berarti dalam pengembangan ekonomi masyarakat di
Kota Kupang.
Laporan penyelenggaraan pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah berfungsi sebagai
bahan untuk menilai efisiensi dan efektivitas terhadap pelaksanaan anggaran.

Laporan Anggur Merah 2014 Page 2


BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kota Kupang merupakan Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang secara geografis
terletak pada 123° 32’ 14” - 123° 37’ 01” Bujur Timur dan 10° 36’ 14” - 10° 39’ 58” Lintang selatan .
Secara administratif, Kota Kupang terdiri dari 6 (enam) kecamatan dan 51 (lima puluh satu)
kelurahan, dengan luas wilayah 260,127 Km², terdiri dari matra darat seluas 165,337 Km² dan matra
laut 94,790 Km².
Kota Kupang memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Teluk Kupang
- Sebelah Selatan : Kecamatan Nekamese dan Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang
- Sebelah Timur : Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
- Sebelah Barat : Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang
Adapun luas wilayah menurut kecamatan Kota Kupang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut ini:
Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kota Kupang
Tahun 2014

No Luas wilayah Persentase terhadap luas


Kecamatan
. (km²) Kota Kupang
(1) (2) (3) (4)
01 Alak 86,91 48,21
02 Maulafa 54,80 30,40
03 Oebobo 14,22 7,88
04 Kota Raja 6,10 3,38
05 Kelapa Lima 15,02 8,33
06 Kota Lama 3,22 1,80
Kota Kupang 165,34 100,00
Sumber : Kota Kupang Dalam Angka 2014

2.1.2. Topografi dan Klimatologis


Secara topografi terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan. Untuk daerah
terendah terletak pada ketinggian rata-rata 0-50 meter dari permukaan laut, sedangkan daerah
tertinggi terletak dibagian selatan dengan ketinggian antara 100-350 meter dari permukaan laut.
Daerah pantai merupakan kawasan di bagian Utara yang berbatasan langsung dengan Teluk

Laporan Anggur Merah 2014 Page 3


Kupang dengan kemiringan antara 0% - 2%, daerah dataran rendah merupakan kawasan di bagian
pesisir, dengan kemiringan antara 2-15%.
Sesuai dengan letak geografis, dipengaruhi iklim daerah tropis yang dipengaruhi oleh angin
muson dengan 2 musim, yaitu musim kemarau pada bulan April sampai dengan November dan
musim penghujan antara bulan Desember sampai dengan Maret. Curah hujan tahunan rata-rata

sebesar 1.589 mm, suhu udara berkisar antara 230 C sampai dengan 340 C, dengan kelembaban
udara rata-rata 77 persen.
Kota Kupang secara visual merupakan daerah dataran rendah sudah dimanfaatkan sebagai
lahan kegiatan usaha seperti sawah tadah hujan, kebun musiman dan semak belukar. Pada bagian
barat daya dan selatan terdapat perbukitan yang harus dilindungi dengan penghijauan (reboisasi) yang
berfungsi sebagai daerah tangkapan (cacthment area) untuk menjaga potensi air tanah di Kota
Kupang.

2.1.3. Potensi Wilayah


Kota Kupang sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki fungsi pengembangan
wilayah yang luas, tidak saja dalam tataran wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, tetapi juga dalam
tataran regional maupun nasional. Hal tersebut tercermin dan telah ditegaskan dalam kebijakan
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang menetapkan Kota Kupang sebagai salah satu
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang terletak di wilayah Indonesia Bagian Timur. Hal ini
menunjukkan bahwa Kota Kupang mengemban fungsi pengembangan regional yang luas, dan
diarahkan agar memiliki fungsi-fungsi pengembangan sebagai berikut :
a. Simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional;
b. Pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau melayani beberapa provinsi;
c. Simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
Selain itu dalam kebijakan pengembangan kawasan andalan, Kota Kupang termasuk salah
satu kawasan andalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan kegiatan utama adalah sektor
industri, pariwisata, dan perikanan laut.
Berdasarkan pengembangan potensi secara spasial yang dilakukan melalui kebijakan
pengembangan kawasan strategis Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang termasuk dalam
Kawasan Strategis Untuk Pertumbuhan Ekonomi, yaitu Tenau sampai LLBK kawasan strategis
Provinsi NTT, selanjutnya dari LLBK sampai Lasiana merupakan kawasan strategis kota dan sebagai
kawasan strategis lingkungan hidup terdapat di Kelurahan Naioni, Fatukoa dan Kolhua.

2.1.4. Demografi

Laporan Anggur Merah 2014 Page 4


Perkembangan jumlah dan kepadatan Penduduk Kota Kupang selama 5 tahun terakhir 2009-
2012 secara rinci perkecamatan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kota Kupang Tahun 2009-2013

TAHUN JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK


2009 291.794 1.619
2010 336.239 2.034
2011 349.344 2.074
2012 365.348 2.169
2013 378,425 2.099
Sumber: Kupang dalam Angka, BPS Kota Kupang2010-2014

Grafik 2.3.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Kupang
Tahun 2009-2013

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


Kondisi umum kesejahteraan masyarakat merupakan indikator kinerja pembangunan yang
dapat dilihat dari kesejahteraan dan pemerataan perekonomian, kesejahteraan masyarakat dibidang
pendidikan, kesehatan, penyediaan tanah, ketenagakerjaan, seni budaya dan olah raga.
Kesejahteraan yang merata menjadi sangat penting dalam pembangunan Kota Kupang.
Anggur Merah memberi bantuan pada lapisan masyarakat miskin untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan dengan pinjaman usaha produktif dan pembentukan Koperasi di tingkat Kelurahan
sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses keuangan.

2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi

Laporan Anggur Merah 2014 Page 5


Pertumbuhan ekonomi di samping dapat berdampak pada peningkatan pendapatan
perkapita, juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah. Semakin mampu menggali potensi
perekonomian daerah yang dimiliki akan semakin besar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga mampu meningkatkan keuangan daerah dalam
menunjang pelaksanaan otonomi daerah. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Kupang
tahun 2 0 0 8 - 2 0 1 3 dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 2.4
Pertumbuhan Ekonomi kota Kupang
Tahun 2008 – 2013
No Tahun Pertumbuhan Ekonomi
Kota Kupang Pertahun (%)
1 2008 7,45
2 2009 6,13
3 2010 7,84
4 2011 8,26
5 2012 7,34
6 2013 7,58
Rata-Rata Pertumbuhan 7,43
Sumber : Kota Kupang dalam angka 2014
Dari tabel 2.4. menunjukkan bahwa sejak tahun 2008 sampai 2013, laju pertumbuhan
ekonomi Kota Kupang cukup menggembirakan di atas 6%. Rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam
kurun 6 tahun terakhir sekitar 7,43 %. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian di Kota Kupang
mempunyai prospek yang bagus kedepan. Hal ini dipengaruhi dengan tingkat investasi yang terus
berkembang di Kota Kupang dari Tahun ke tahun.

2.2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita dan Pendapatan Per kapita

Pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang harusnya disertai dengan peningkatan pendapatan


masyarakat di Kota Kupang. Pemerataan ekonomi bagi setiap masyarakat Kota Kupang ini
tercermin dengan semakin sedikitnya angka kemiskinan dan semakin kecilnya gap si kaya dan si
miskin di Kota Kupang. Kota Kupang yang memiliki lokasi strategis di jantung ibukota NTT
membuat perekonomian berjalan dinamis. Masyarakat perkotaan diharapkan dapat terus beradaptasi
dengan perubahan yang terus berjalan dari tahun ke tahun.

Pada Tahun 2011, pendapatan per kapita masyarakat Kota Kupang atas dasar harga konstan
sebesar Rp. 6.042.476,  pada tahun 2012 sebesar Rp. 6.305.329,- dan Tahun 2013 sebesar Rp.
6.578.325,-. Selengkapnya Per Kapita Penduduk Tahun 2011- 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5
Pendapatan Regional per Kapita Kota Kupang

Laporan Anggur Merah 2014 Page 6


2011-2013

Pendapatan Regional Perkapita


 Tahun
Harga Berlaku Harga Konstan 2000
2011 13.058.381 6.042.476
2012 14.529.800 6.305.329
2013 16.641.732 6.578.325

Sumber :  Kota Kupang Dalam Angka 2014, BPS Kota Kupang

Pendapatan perkapita Penduduk Kota Kupang atas harga konstan 2000 sejak tahun 2011-2013
menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, hal ini menggambarkan bahwa daya beli masyarakat
Kota Kupang selama kurun waktu 2011-2013 mengalami peningkatan yang cukup berarti.
Adapun kontribusi sektor ekonomi Kota Kupang Tahun 2008–2013 menurut lapangan usaha
atas dasar harga konstan 2000 dapat dilihat pada Tabel 2.6. berikut ini :

Tabel 2.6
Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kota Kupang
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 2008-2013
No Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 2013
  Primer            
1 Pertanian 5 5.1 4.97 4.61 4.02 3.85
2 Pertambangan dan
Penggalian 1.94 1.74 1.78 1.63 1.43 1.38

  Sekunder          
3 Industri Pengolahan 3.32 3.18 3.08 3.01 2.56 2.44
4 Listrik, Gas dan Air
Minum 1.17 0.92 0.91 0.93 0.93 0.95

5 Bangunan 9.56 12.72 12.65 12.85 10.26 10.13


  Tertier          
6 Perdagangan, Hotel dan
29.68 28.18 28.63 28.89 28.82 29.01
Restoran
7 Pengangkutan dan
komunikasi 15.13 14.93 14.38 14.4 15.75 15.50

8 Keuangan, Persewaan
dan jasa Perusahaan 4.77 6.47 6.63 6.7 5.75 5.72
9 Jasa-jasa 29.43 26.76 26.97 26.98 30.48 31.02
PDRB Total 100 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Kota Kupang

Tabel 2.6. menunjukkan bahwa kontribusi sektor jasa semakin tinggi sebesar 31,02 % diikuti
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 29,01 %. Kemudian diikuti oleh sektor pengangkutan
dan komunikasi 15,50 %, sektor bangunan 10,13 %, sektor keuangan 5,72%.

2.2.3. Distribusi Pendapatan

Laporan Anggur Merah 2014 Page 7


Dari statistik BPS menggambarkan bahwa dominasi Pengeluaran perkapita sebulan
masyarakat Kota Kupang berubah dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Semakin kecil prosentase
Penduduk yang mempunyai golongan pengeluaran rendah. Sebaliknya semakin banyak prosentase
penduduk yang mempunyai golongan pengeluaran 1.000.000 keatas.
Untuk lebih jelas mengenai distribusi pendapatan dilihat dari golongan pengeluaran
perkapita sebulan dapat dilihat pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8
Jumlah dan Persentase Penduduk
Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan
Tahun 2007-2012

Golongan Pengeluaran 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013


Sebulan (Rp) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
282.04 286.306 291.794 336.239 349.344 365.348 378.425
Penduduk (jiwa)
< 100.000 2,53 0,66 0 0,00 0,00 0,00 0,00
100.000 – 149.999 15,56 3,80 2,00 0,48 0,00 0,00 0,00
150.000 – 199.999 13,79 9,15 5,27 0,25 1,90 0,88 0,09
200.000 – 299.999 23,46 20,06 15,65 8,46 5,46 9,96 1,34
300.000 – 499.999 22,77 38,99 30,61 21,38 27,10 25,39 16,21
500.000 – 749.999 21,89 21,84 21,82 69,43 26,82 26,60 24,17
750.000 – 999.999 0,00 4,87 11,72 0,00 14,18 15,42 17,15
≥ 1.000.000 0,00 1,14 12,93 0,00 25,54 21,86 41,04
Total 100 100 100 100 100 100 100
Sumber data : BPS Kota Kupang

2.2.4. Kemiskinan

Data statistik Kota Kupang menunjukkan Penduduk miskin Kota Kupang sampai tahun 2013
sebesar 33.800 jiwa atau 8,93 % dari total penduduk sebesar 378.425 jiwa. Persentase penduduk
miskin Kota Kupang terus mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal
ini tergambar di Grafik 2.2 berikut.

Grafik 2.2
Tingkat Kemiskinan di Kota Kupang

Laporan Anggur Merah 2014 Page 8


Kota Kupang sebagai pusat ibukota Provinsi NTT menjadi wilayah yang strategis. Perekonomian
yang berkembang dengan pesat menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk di Kabupaten-
kabupaten lain untuk bekerja dan tinggal di Kota Kupang. Penduduk yang masuk ke Kota Kupang
diantaranya sebagai pencari kerja yang tidak semuanya mempunyai ketrampilan yang memadai
untuk hidup bekerja di perkotaan. Sementara itu perkembangan di Kota Kupang banyak dibidang
jasa yang membutuhkan ketrampilan tertentu. Lebih riskan lagi apabila sebagian mereka
memutuskan untuk tetap tinggal di Kota Kupang karena faktor perkawinan dengan penduduk Kota
Kupang maupun faktor lainnya. Kedatangan penduduk pencari kerja ini menjadi rentan untuk masuk
dalam kategori penduduk miskin baru.

BAB III
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM DESA/KELURAHAN
MANDIRI ANGGUR MERAH TAHUN 2014

Laporan Anggur Merah 2014 Page 9


Perkembangan Pelaksanaan Program Anggur Merah pada Tahun 2014 ini mengalami perbaikan
perbaikan dari hasil evaluasi pelaksanaan program Anggur Merah pada tahun-tahun sebelumnya. Saat ini
Pelaksanaan Program Anggur Merah dirasa perlu membentuk lembaga keuangan Koperasi di tingkat
Kelurahan sebagai institusi keuangan yang menyalurkan dana pinjaman di masyarakat. Koperasi juga
diharapkan menjamin keberlanjutan Program Anggur merah di Kelurahan karena mempunyai kelembagaan
yang terorganisasi dan mempunyai sistem simpan pinjam yang baik.
Pemerintah Kota Kupang terus mengembangkan Program Anggur merah di Tahun 2014 ini. Di Tahun
2014 ini telah memilih 9 Kelurahan pelaksana program Anggur Merah di antaranya adalah Kelurahan
Mantasi, Kelurahan Nunhila, Kelurahan Oepura, Kelurahan Maulafa, Kelurahan Oebufu, Kelurahan Kelapa
Lima, Kelurahan Naikoten II, Kelurahan Oeba, dan Kelurahan Airmata. Sampai Saat ini terdapat 25
Kelurahan yang sudah menerima manfaat dari Pelaksanaan Program Anggur Merah di Kota Kupang.
Saat ini PKM bekerja di 9 Kelurahan mendampingi pembentukan kelompok masyarakat, analisa
potensi kelurahan, dan penyusunan proposal kelompok dan pendampingan kelompok dalam berusaha
mengelola dana usaha ekonomi produktif. Kelompok masyarakat di 9 Kelurahan mulai disiapkan untuk dapat
memanfaatkan alokasi dana APBD Provinsi sebesar Rp.250.000.000 untuk tiap Kelurahan. Adapun kriteria
penerima program ini adalah kelurahan yang memiliki prosentase rumah tangga miskin terbanyak pada setiap
kecamatan, memiliki sumber daya atau potensi wilayah untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ekonomi
produktif.
Setiap Kelurahan pelaksana Program Anggur Merah mempunyai Pendamping Kelompok Masyarakat
(PKM). Tugas dan fungsi PKM antara lain adalah Pembentukan Koperasi, pembentukan kelompok usaha
ekonomi produktif masyarakat, identifikasi jenis usaha ekonomi produktif, pendampingan dan bimbingan
kepada kelompok, penataan administrasi dan pelaporan. Detail Distribusi Dana Program Anggur merah untuk
Kelompok usaha produktif di Kota Kupang dapat terlihat di Lampiran 1. Tabel Pemanfaatan Dana
Program Anggur Merah Untuk Kelompok Usaha Produktif di Kota Kupang 2011-2014.
Mencermati pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang yang
tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat, maka kami menyarankan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Perlunya pelatihan Pembukuan keuangan Koperasi Untuk Badan Pengurus Koperasi dan PKM
2. Sehubungan dengan akan Ada 1 PKM yg tangani 3 Kelurahan di 2015. Perlu dipertimbangkan
kenaikan konpensasi/gaji untuk PKM. Hal ini mengingat bertambahnya beban kerja dan kenaikan
harga Bahan bakar minyak/BBM.
3. Perlunya Pendekatan ke Masyarakat secara langsung dan lebih intensif untuk memperlancar
pengembalian dana pinjaman sehingga dapat digulirkan

Laporan Anggur Merah 2014 Page 10


4. Perhatikan Proses Administrasi Pencairan Dana dengan Baik (Mengingat Anggur Merah jadi Sorotan
publik)

BAB IV
PENUTUP

Demikian Laporan Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang
Tahun 2014 ini disampaikan. Banyak pihak yang telah mendukung kelancaran pelaksanaan program sampai
tersusunnya laporan ini kami ucapkan terima kasih. Kami menyadari masih banyak hal yang tidak termuat

Laporan Anggur Merah 2014 Page 11


dalam laporan ini dan untuk keterbatasan ini kami mohon maaf. Kiranya lewat proses ini kita dapat belajar
di hari depan untuk terus berproses menuju kesempurnaan; dan Kiranya Tuhan sendiri yang membimbing
proses itu sehingga damai sejahtera dapat lebih dirasakan oleh masyarakat lewat program Anggur Merah ini.

Kupang, 31 Desember 2014

KEPALA BAPPEDA KOTA KUPANG

Ir. Elvianus Wairata, M.Si


Pembina Utama Muda IV/c
NIP. 196106021 98903 1 009

Laporan Anggur Merah 2014 Page 12

Anda mungkin juga menyukai