Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini Program Desa Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang sudah
memasuki Tahun ke-5 pelaksanaannya sejak Tahun 2011. Provinsi Nusa Tenggara Timur
melaksanakan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di berbagai Kabupaten/Kota
yang salah satunya berada di wilayah Kota Kupang sebagai upaya meningkatkan pendapatan
masyarakat Kota Kupang. Pada Tahun 2014 ini, Pelaksanaan Program Program
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah mempunyai Dasar Peraturan yang baru lewat
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur. Program ini mengacu pada Peraturan Gubernur
Nusa Tenggara Timur Nomor 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pembangunan
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 – 2013.
Kemudian dalam pelaksanaannya mengikuti Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor
5 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Program Pembangunan
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Provinsi NTT Tahun 2011-2013. Kemudian pada
Tahun 2014 diterbitkan Pergub No 4 Tahun 2014 Tentang Sistem Pembangunan Terpadu
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014-2018.
Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah sesuai untuk diterapkan di Kota Kupang
mengingat perlunya program yang langsung menyentuh kebutuhan ekonomi masyarakat.
Kelurahan sebagai basis terdepan pemerintahan harus diperkuat dengan program yang aplikatif
untuk peningkatan usaha ekonomi produktif kelompok di masyarakat. Selain itu masyarakat
Kota harus mendapatkan pendampingan dalam mengikuti dinamika perubahan perkotaan
sehingga tetap eksis dan mampu bertahan seiring perkembangan jaman. Kota Kupang sebagai
ibukota provinsi mempunyai peran ekonomi yang strategis yang diharapkan dapat menjadi
penggerak perekonomian di NTT.

1.2. Tujuan
Laporan Program Anggur Merah Tahun 2015 ini bertujuan untuk:
1. Dokumen tertulis tentang pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
di Kota Kupang di Tahun 2015.
2. Memberikan informasi dan pembelajaran yang berarti dalam pengembangan ekonomi
masyarakat di Kota Kupang.
3. Laporan penyelenggaraan pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
Laporan Anggur Merah Tahun 2015 1
berfungsi sebagai bahan untuk menilai efisiensi dan efektivitas terhadap pelaksanaan
anggaran.

BAB II

Laporan Anggur Merah Tahun 2015 2


GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kota Kupang merupakan Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang secara
geografis terletak pada 123° 32’ 14” - 123° 37’ 01” Bujur Timur dan 10° 36’ 14” - 10° 39’ 58”
Lintang selatan. Secara administratif, Kota Kupang terdiri dari 6 (enam) kecamatan dan 51
(lima puluh satu) kelurahan, dengan luas wilayah 260,127 Km², terdiri dari matra darat seluas
165,337 Km² dan matra laut 94,790 Km².
Kota Kupang memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Teluk Kupang
- Sebelah Selatan : Kecamatan Nekamese dan Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang
- Sebelah Timur : Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
- Sebelah Barat : Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang
Adapun luas wilayah menurut kecamatan Kota Kupang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut ini:

Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Kupang

Sumber
: Luas wilayah Persentase terhadap Badan
Kecamatan
(km²) luas Kota Kupang
(1) (2) (3)
Alak 86,91 48,21
Maulafa 54,80 30,40
Oebobo 14,22 7,88
Kota Raja 6,10 3,38
Kelapa Lima 15,02 8,33
Kota Lama 3,22 1,80
Kota Kupang 180,27 100,00
Pertanahan Nasional Kota Kupang

2.1.2. Topografi dan Klimatologis


Secara topografi terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan. Untuk
daerah terendah terletak pada ketinggian rata-rata 0-50 meter dari permukaan laut, sedangkan
daerah tertinggi terletak dibagian selatan dengan ketinggian antara 100-350 meter dari
permukaan laut. Daerah pantai merupakan kawasan di bagian Utara yang berbatasan
Laporan Anggur Merah Tahun 2015 3
langsung dengan Teluk Kupang dengan kemiringan antara 0% - 2%, daerah dataran rendah
merupakan kawasan di bagian pesisir, dengan kemiringan antara 2-15%.
Sesuai dengan letak geografis, dipengaruhi iklim daerah tropis yang dipengaruhi oleh
angin muson dengan 2 musim, yaitu musim kemarau pada bulan April sampai dengan
November dan musim penghujan antara bulan Desember sampai dengan Maret. Curah hujan

tahunan rata-rata sebesar 1.589 mm, suhu udara berkisar antara 23̊ C sampai dengan 34̊ C,
dengan kelembaban udara rata-rata 77 persen.
Kota Kupang secara visual merupakan daerah dataran rendah sudah dimanfaatkan
sebagai lahan kegiatan usaha seperti sawah tadah hujan, kebun musiman dan semak belukar.
Pada bagian barat daya dan selatan terdapat perbukitan yang harus dilindungi dengan
penghijauan (reboisasi) yang berfungsi sebagai daerah tangkapan (cacthment area) untuk
menjaga potensi air tanah di Kota Kupang.

2.1.3. Potensi Wilayah

Kota Kupang sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki fungsi
pengembangan wilayah yang luas, tidak saja dalam tataran wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Timur, tetapi juga dalam tataran regional maupun nasional. Hal tersebut tercermin dan telah
ditegaskan dalam kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang
menetapkan Kota Kupang sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang terletak di
wilayah Indonesia Bagian Timur. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Kupang mengemban
fungsi pengembangan regional yang luas, dan diarahkan agar memiliki fungsi-fungsi
pengembangan sebagai berikut :
a. Simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional;
b. Pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau melayani beberapa provinsi;
c. Simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
Selain itu dalam kebijakan pengembangan kawasan andalan, Kota Kupang termasuk
salah satu kawasan andalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan kegiatan utama adalah
sektor industri, pariwisata, dan perikanan laut.
Berdasarkan pengembangan potensi secara spasial yang dilakukan melalui kebijakan
pengembangan kawasan strategis Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang termasuk
dalam Kawasan Strategis Untuk Pertumbuhan Ekonomi, yaitu Tenau sampai LLBK kawasan
strategis Provinsi Nusa Tenggara Timur, selanjutnya dari LLBK sampai Lasiana merupakan
kawasan strategis kota dan sebagai kawasan strategis lingkungan hidup terdapat di Kelurahan
Naioni, Fatukoa dan Kolhua.

Laporan Anggur Merah Tahun 2015 4


2.1.4. Demografi

Perkembangan jumlah dan kepadatan Penduduk Kota Kupang selama 5 tahun terakhir
2009-2014 secara rinci perkecamatan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kota Kupang tahun 2009-2014

TAHUN JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK


(1) (2) (3)
2010 336.239 2.034
2011 349.344 2.074
2012 365.348 2.169
2013 378,425 2.099
2014 384,112 2.131
Sumber: Kota Kupang dalam Angka 2015, BPS Kota Kupang

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Salah satu indikator kinerja pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat dan


secara terperinci dapat dilihat dari kesejahteraan dan pemerataan perekonomian,
kesejahteraan masyarakat dibidang pendidikan, kesehatan, penyediaan tanah,
ketenagakerjaan, seni budaya dan olah raga.
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang merata menjadi suatu agenda penting
dalam pembangunan Kota Kupang. Adanya Program Anggur Merah yang diluncurkan oleh
Pemerintah Provinsi berupa pemberian dana bantuan kepada masyarakat miskin untuk
meningkatkan kesejahteraan dengan pinjaman usaha produktif dan pembentukan Koperasi
di tingkat Kelurahan sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses keuangan.

2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi di samping dapat berdampak pada peningkatan pendapatan


perkapita, juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah. Semakin mampu menggali
potensi perekonomian daerah yang dimiliki akan semakin besar Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga mampu meningkatkan keuangan
daerah dalam menunjang pelaksanaan otonomi daerah. Perkembangan pertumbuhan
ekonomi Kota Kupang tahun 2 0 1 0 - 2 0 1 4 dapat dilihat pada tabel 2.3

Tabel 2.3

Laporan Anggur Merah Tahun 2015 5


Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang
Tahun 2010 – 2014

Pertumbuhan Ekonomi
Tahun
Kota Kupang Per Tahun (%)
(1) (2)
2010 8,23
2011 8,26
2012 7,34
2013 7,58
2014 7,32
Rata-rata Pertumbuhan 7,74
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2015, BPS Kota Kupang

Dari tabel 2.4. menunjukkan bahwa sejak tahun 2010 sampai 2014, laju pertumbuhan
ekonomi Kota Kupang cukup menggembirakan di atas 6%. Rata-rata pertumbuhan ekonomi
dalam kurun 5 tahun terakhir sekitar 7,74 %. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian di
Kota Kupang cukup baik dan mempunyai prospek yang bagus ke depan. Hal ini dipengaruhi
oleh semakin meningkatnya investasi di Kota Kupang beberapa tahun terakhir.

2.2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita dan Pendapatan Per kapita

Pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang harusnya disertai dengan peningkatan


pendapatan masyarakat di Kota Kupang. Pemerataan ekonomi bagi setiap masyarakat Kota
Kupang ini tercermin dengan semakin sedikitnya angka kemiskinan dan semakin kecilnya gap
si kaya dan si miskin di Kota Kupang. Kota Kupang yang memiliki lokasi strategis yakni di
jantung ibukota provinsi membuat perekonomian berjalan dinamis. Masyarakat perkotaan
diharapkan dapat terus beradaptasi dengan perubahan yang terus berjalan dari tahun ke tahun.
Pada Tahun 2011, Pendapatan Regional per Kapita atas dasar konstan pada tahun 2011
sebesar Rp. 6.042.476,- ; pada tahun 2012 sebesar Rp. 6.305.329,- ; pada tahun 2013 Rp.
6.578.325,- ; dan pada tahun 2014 sebesar Rp. 6.830.470,- Selengkapnya Pendapatan per
Kapita Penduduk Tahun 2011- 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.4

Tabel 2.4
Pendapatan Regional per Kapita Kota Kupang
2011-2014

Pendapatan Regional Perkapita


 Tahun
Harga Berlaku Harga Konstan 2000
(1) (2) (3)

Laporan Anggur Merah Tahun 2015 6


2011 13.058.381 6.042.476
2012 14.529.800 6.305.329
2013 16.641.732 6.578.325
2014 17.955.920 6.830.470
Sumber :  Kota Kupang dalam Angka 2015, BPS Kota Kupang

Pendapatan Regional per Kapita Kota Kupang atas harga konstan 2000 sejak tahun
2011-2014 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, hal ini menggambarkan bahwa
daya beli masyarakat Kota Kupang selama kurun waktu 2011-2014 mengalami peningkatan
yang cukup berarti. Adapun kontribusi sektor ekonomi Kota Kupang Tahun 2008–2014
menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2000 dapat dilihat pada Tabel 2.5. berikut ini
:
Tabel 2.5
Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kota Kupang
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 2010-2014

Sektor 2010 2011 2012 2013*) 2014**)


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Primer
Pertanian 4,97 4,66 4,47 4,07 3,89
Pertambangan dan Penggalian 1,78 1,72 1,69 1,58 1,52
Sekunder
Industri Pengolahan 3,08 2,99 2,80 2,67 2,63
Listrik, Gas dan Air Minum 0,91 0,92 0,99 1,00 1,01
Bangunan 12,65 12,79 12,42 12,35 11,94
Tertier
Perdagangan, Hotel dan
28,63 29,00 29,89 30,69 31,22
Restoran
Pengangkutan dan komunikasi 14,38 14,37 13,85 13,23 13,10
Keuangan, Persewaan dan
6,63 6,67 6,63 6,56 6,62
jasa Perusahaan
Jasa-jasa 26,97 26,88 27,26 27,85 28,09
PDRB Total 100 100 100 100 100
Sumber : Nilai Tambah Bruto Kota Kupang 2014, BPS Kota Kupang

Tabel menunjukkan bahwa kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran


cenderung menunjukkan kenaikan. Hal yang sama juga dapat dilihat pada sektor Jasa,
Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran cukup tinggi yakni sebesar 31,22 % diikuti
sektor Jasa sebesar 28,09 %. Kemudian diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi
13,10 %, sektor keuangan 13,10 %, dan sektor pertanian 3,89 %.

2.2.3. Distribusi Pendapatan

Laporan Anggur Merah Tahun 2015 7


Dari statistik BPS menggambarkan bahwa dominasi Pengeluaran perkapita sebulan
masyarakat Kota Kupang berubah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Semakin kecil
prosentase penduduk yang mempunyai golongan pengeluaran rendah. Sebaliknya semakin
banyak prosentase penduduk yang mempunyai golongan pengeluaran 1.000.000 keatas.
Untuk lebih jelas mengenai distribusi pendapatan dilihat dari golongan pengeluaran
perkapita sebulan dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6
Jumlah dan Persentase Penduduk
Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan
Tahun 2010-2014

Golongan Pengeluaran Persentase


Sebulan (Rp) 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
< 100.000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
100.000 – 149.999 0,48 0,00 0,00 0,00 0,00
150.000 – 199.999 0,25 1,90 0,88 0,09 0,09
200.000 – 299.999 8,46 5,46 9,96 1,34 1,34
300.000 – 499.999 21,38 27,10 25,39 16,21 17,26
500.000 – 749.999 69,43 26,82 26,60 24,17 25,96
750.000 – 999.999 0,00 14,18 15,42 17,15 18,35
≥ 1.000.000 0,00 25,54 21,86 41,04 37,13
Total 100 100 100 100 100
Sumber data : Kota Kupang dalam Angka 2015, BPS Kota Kupang

2.2.4. Kemiskinan

Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau swekelompok orang yang tidak
mampu untuk memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan
kehidupan yang bermartabat. Kota Kupang sebagai pusat ibukota Provinsi Nusa Tenggara
Timur menjadi wilayah yang strategis. Perekonomian yang berkembang dengan pesat menjadi
daya tarik tersendiri bagi penduduk di Kabupaten-kabupaten lain untuk bekerja dan tinggal di
Kota Kupang.
Penduduk yang masuk ke Kota Kupang diantaranya sebagai pencari kerja yang tidak
semuanya mempunyai ketrampilan yang memadai untuk hidup bekerja di perkotaan.
Sementara itu perkembangan di Kota Kupang banyak dibidang jasa yang membutuhkan
ketrampilan tertentu. Lebih riskan lagi apabila sebagian mereka memutuskan untuk tetap
tinggal di Kota Kupang karena faktor perkawinan dengan penduduk Kota Kupang maupun

Laporan Anggur Merah Tahun 2015 8


faktor lainnya. Kedatangan penduduk pencari kerja ini menjadi rentan untuk masuk dalam
kategori penduduk miskin baru.
Data statistik Kota Kupang menunjukkan penduduk miskin Kota Kupang sampai tahun
2013 sebesar 33.800 jiwa atau 8,93 % dari total penduduk sebesar 378.425 jiwa. Persentase
penduduk miskin Kota Kupang terus mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini tergambar di Grafik 2.1 berikut.

Grafik 2.1
Tingkat Kemiskinan di Kota Kupang

BAB III
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM DESA/KELURAHAN
MANDIRI ANGGUR MERAH TAHUN 2015

Perkembangan Pelaksanaan Program Anggur Merah pada Tahun 2015 ini mengalami
perbaikan-perbaikan, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan program Anggur Merah pada
tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaan Program Anggur Merah tahun 2015 lebih menitikberatkan pada
pembentukan koperasi di tingkat kelurahan sebagai institusi/lembaga keuangan yang menyalurkan
Laporan Anggur Merah Tahun 2015 9
dana pinjaman di masyarakat. Dengan terbentuknya koperasi juga diharapkan menjamin keberlanjutan
Program Anggur Merah di kelurahan karena mempunyai kelembagaan yang terorganisasi dan
mempunyai sistem simpan pinjam yang baik.
Pemerintah Kota Kupang terus mengembangkan Program Anggur merah di Tahun 2015 ini. Di
Tahun 2015 ini telah memilih 9 Kelurahan pelaksana program Anggur Merah di antaranya adalah
Kelurahan Penfui, Kelurahan Kuanino, Kelurahan Oesapa Selatan, Kelurahan Manutapen, Kelurahan
Bonipoi, Kelurahan Naikolan, Kelurahan Solor, Kelurahan Nunbaun Sabu, dan Kelurahan Fatululi.
Dengan adanya tambahan 9 kelurahan baru penerima Program Anggur Merah maka sampai saat ini
total kelurahan yang menerima program sebanyak 34 Kelurahan.
Setiap Kelurahan pelaksana Program Anggur Merah mempunyai Pendamping Kelompok
Masyarakat (PKM). Tugas dan fungsi PKM antara lain adalah Pembentukan Koperasi, pembentukan
kelompok usaha ekonomi produktif masyarakat, identifikasi jenis usaha ekonomi produktif,
pendampingan dan bimbingan kepada kelompok, penataan administrasi dan pelaporan.
Saat ini Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM) bekerja di 9 Kelurahan mendampingi
pembentukan kelompok masyarakat, analisa potensi kelurahan, dan penyusunan proposal kelompok
dan pendampingan kelompok dalam berusaha mengelola dana usaha ekonomi produktif. Kelompok
masyarakat di 9 Kelurahan mulai disiapkan untuk dapat memanfaatkan alokasi dana APBD Provinsi
sebesar Rp.250.000.000 untuk tiap Kelurahan. Adapun kriteria penerima program ini adalah kelurahan
yang memiliki prosentase rumah tangga miskin terbanyak pada setiap kecamatan, memiliki sumber
daya atau potensi wilayah untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ekonomi produktif.
Detail Distribusi Dana Program Anggur merah untuk Kelompok usaha produktif di Kota
Kupang dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel Pemanfaatan Dana Program Anggur Merah Untuk
Kelompok Usaha Produktif di Kota Kupang 2011-2015.

BAB IV
PENUTUP

Mencermati pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang


yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat, maka kami
menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perlunya pelatihan Manajemen Pembukuan keuangan Koperasi Untuk Badan Pengurus
Koperasi dan Pendamping Kelompok Masyarakat.
2. Sehubungan dengan akan ada 1 Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM) yang tangani 4
Kelurahan di 2016. Perlu dipertimbangkan kenaikan konpensasi/gaji untuk Pendamping
Laporan Anggur Merah Tahun 2015 10
Kelompok Masyarakat (PKM). Hal ini mengingat bertambahnya beban kerja dan kenaikan
harga Bahan bakar minyak/BBM.
3. Merekrut tenaga baru Pendamping Kelompok Masyarakat untuk melakukan pendampingan
kepada masyarakat penerima manfaat, disesuaikan dengan kelurahan penerima dana Anggur
Merah yang baru.
4. Perlunya Pendekatan ke masyarakat secara langsung dan lebih intensif untuk memperlancar
pengembalian dana pinjaman sehingga dapat digulirkan
5. Perlunya perhatikan yang serius terkait proses administrasi pencairan dana dengan baik,
mengingat Program Anggur Merah merupakan program yang langsung menyentuh masyarakat
miskin.
Demikian Laporan Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota
Kupang Tahun 2015 ini disampaikan. Banyak pihak yang telah mendukung kelancaran pelaksanaan
program sampai tersusunnya laporan ini kami ucapkan terima kasih. Kami menyadari masih banyak
hal yang tidak termuat dalam laporan ini dan untuk keterbatasan ini kami mohon maaf. Kiranya lewat
proses ini kita dapat belajar di hari depan untuk terus berproses menuju kesempurnaan; dan Kiranya
Tuhan sendiri yang membimbing proses itu sehingga damai sejahtera dapat lebih dirasakan oleh
masyarakat lewat program Anggur Merah ini.

Kupang, 31 Desember 2015


KEPALA BAPPEDA KOTA KUPANG

Ir. Elvianus Wairata, M.Si


Pembina Utama Muda IV/c
NIP. 196106021 98903 1 009

Laporan Anggur Merah Tahun 2015 11

Anda mungkin juga menyukai