Anda di halaman 1dari 21

sDaftar Isi

KATA PENGANTAR
Executif Summary
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Kebijakan Umum Pelaksanaan KOTAKU
1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Tujuan Pelaporan
1.1.3 Lingkup Tugas ( sesuai MSAP/SPK)
1.1.4 Wilayah Dampingan
1.2 Rencana & Target Kerja Bulan Maret 2020

BAB II. PERKEMBANGAN PROGRAM NSUP


2.1. Integrasi Perencanaan Kota dan Kelurahan
2.4.1 Perencanaan Tingkat Kota
2.4.2 Perencanaan Tingkat Kelurahaan/Desa

BAB III. PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN


3.1 Pengendalian Kegiatan Perencanaan
3.3.1 Pengendalian Kegiatan
- Review Skala kota
- Review RPLP Berorientasi SDG’s
3.2 Progres Workplan KMP (lampiran)

BAB IV. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT


Permasalahan dan Tindak lanjut

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1. Kesimpulan
5.2. Rekomendasi
KATA PENGANTAR

Pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) pada tahun 2020 di Provinsi Nusa Tenggara
Timur di kategorikan ke dalam 3 kategori Lokasi yaitu Kategori 1 (BPM Lokasi Baru), Kabupaten Flores
Timur dengan 2 Kelurahan dampingan, Kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %) dengan 30
kelurahan/desa dampingan serta Kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
dengan 56 kelurahan/desa dampingan.

Pada Tahun 2020 ini di Wilayah Koorot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba Terdapat 2 tugas besar
yaitu Pendataan Baseline di 24 Kelurahan/desa yang tersebar di 50 RT serta kegiatan Review Dokumen
RPLP Berbasis SDG’s di wilayah dampingan Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba. Untuk Dokumen
RPLP Berbasis SDG’s diharapkan dokumen yang berkualitas dan terintegrasi ke dalam perencanaan
daerah serta isu Kumuh terintegrasi dalam RPJMD.

Perlu terus dilakukan peningkatan kapasitas baik kepada masyarakat dan Tim-tim yang telah
terbentuk untuk menuntaskan kumuh hingga 0% pada tahun 2020 secara kolaborasi sebagai flatfonnya.
Dan dengan harapan agar perencanaan yang dihasilkan dapat dilakukan secara partisipatif dan dengan
pendanaan secara kolaborasi.

Kupang, 30 Juni 2020

Dominicus M. Meo Siga


Askot Urban Planner
Executif Summary

Pada Bulan Juni 2020 ini baik kegiatan dilokasi peningkatan maupun dilokasi pencegahan proses
review dokumen RPLP berbasis SDG’s yang berkualitas baik sudah dilaksanakan. Pada Dokumen Review
RPLP berbasis SDG’s berkualitas baik ini sudah terdapat poit-point yang membahas mengenai Livelihodd
dan safeguard seta kegiatan kolaborasi yang didanai oleh pihak Pemda maupun Swasta. Pada Tahun
2020 ini, Kota Kupang memfokuskan pada Kegaiatan Skala Kawasan pada Kawasan Oesapa.

Pada Tahun 2020 ini di Wilayah Koorot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba Terdapat 2 tugas besar
yaitu Pendataan Baseline di 24 Kelurahan/desa yang tersebar di 50 RT serta kegiatan Review Dokumen
RPLP Berbasis SDG’s di wilayah dampingan Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba. Untuk Dokumen
RPLP Berbasis SDG’s diharapkan dokumen yang berkualitas dan terintegrasi ke dalam perencanaan
daerah serta isu Kumuh terintegrasi dalam RPJMD.
BAB I.PENDAHULUAN

1.1 Kebijakan Umum Pelaksanaan KOTAKU


1.1.1 Latar Belakang
Pemenuhan pelayanan dasar di bidang prasarana pekerjaan umum di kawasan permukiman
adalah tugas dan fungsi dari Direktorat Jenderal Cipta Karya. Sesuai dengan RPJMN 2015-2019
Direktorat Jenderal Cipta Karya berkomitmen untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan, khususnya di perkotaan dilaksanakan dengan pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh. Salah satu perwujudan dari komitmen tersebut adalah Program Kota Tanpa Kumuh
(Kotaku) serta Neighborhood Upgrading & Shelter Project Phase 2 (NUSP-2)
Kedua program tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk membangun platform kolaborasi
dalam upaya pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. Diharapkan dengan
terbangunnya kolaborasi maka akan terjadi keterpaduan antar sektor untuk bersama-sama bergerak
mencapai sasaran pembangunan kawasan permukiman khususnya terwujudnya kota tanpa kumuh pada
tahun 2019, dengan menempatkan Pemerintah Daerah sebagai “nakhoda”, masyarakat sebagai “pelaku
utama pembangunan” dan Pemerintah Pusat sebagai pendamping Pemerintah Daerah.
Salah satu pelaksanaan program KOTAKU di Kota Kupang, Kabupaten Soe, Kabupaten Belu,
Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Sumba Barat diharapkan pemerintah dalam hal ini adalah Pokja
Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP), dapat memfasilitasi penyusunan perencanaan
penanganan kumuh yang terintegrasi (RP2KP-KP). “Perencanaan Terintegrasi” yang dimaksud adalah (1)
perencanaan di tingkat Kota Kupang yang mampu mengintegrasikan sumber daya yang ada di Kota
Kupang agar bisa lebih efektif, tepat sasaran, dan tepat waktu untuk mencapai target 0 Ha kumuh tahun
2019 dikoordinasikan oleh Pokja PKP; (2) mengintegrasikan aspirasi masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya dengan proses partisipatif dan konsultatif secara intensif di lokasi sasaran, (3)
mengintegrasikan rencana penanganan permukiman kumuh dengan misi RPJM Daerah. Bila RPJMD
belum memuat misi penanganan permukiman kumuh Kota Kupang maka Pemerintah Kota harus
melengkapi kekurangan tersebut, (4) perencanaan di tingkat Kota Kupang yang menjadi acuan investasi
pemerintah daerah, propinsi, maupun pusat untuk mendukung program KOTAKU, serta (5) perencanaan
yang mengintegrasikan penanganan kawasan-kawasan kumuh di Kota Kupang, Kabupaten Soe,
Kabupaten Belu, Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Sumba Barat.
Di samping itu pemerintah sebagai nakhoda pembangunan di daerah masing-masing, memiliki
peran yang sangat strategis, karena pemerintah daerah memiliki perangkat untuk melaksanakan
pembangunan juga menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama
membangun daerahnya. Masyarakat sebagai pelaku utama, telah memiliki pengalaman yang cukup
dalam pengelolaan program di wilayah masing-masing sehingga menjadi sebuah potensi yang bisa
menggerakkan pembangunan di daerah.
1.1.2 Tujuan Pelaporan
Laporan bulan Juni 2020, adalah merupakan salah satu bentuk pertangung jawaban terhadap
proses serta capaian progress pendampingan selama satu bulan di lokasi kegiatan Program KOTAKU di
Kota Kupang, Kabupaten TTS, Belu, Sumba Timur dan Sumba Barat.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut;
1. Untuk memberikan gambaran perkembangan progres pelaksanaan kegiatan Review
Dokumen RPLP Berbasis SDG’s di Kota Kupang, Kabupaten TTS, Belu, Sumba Timur dan
Sumba Barat.
2. Memberikan gambaran progres serta pelaksanaan Kegiatan Skala Kawasan di Kota
Kupang.
3. Memberikan Gambaran Progres Serta pelasanaan Kegiatan Pendataan Baseline di Kota
Kupang, Kabupaten TTS, Belu, Sumba Timur dan Sumba Barat.
4. Memberikan Gambaran Progres Serta pelasanaan Kegiatan kegiatan Review Dokumen
RP2KPKP di Kota Kupang, Kabupaten TTS, Belu, Sumba Timur dan Sumba Barat.

1.1.3 Lingkup Tugas ( sesuai MSAP/SPK)

TUGAS ASKOT URBAN PLANNER


POSISI/JABATAN TUGAS UTAMA OUTPUT
Askot Urban 1 Menyusun strategi operasional 100% Rencana Pengembangan
Planner terkait penyusunan dokumen Kapasitas tingkat masyarakat
perencanaan (RP2KPKP dan RPLP) dan tingkat kota terkait
yang komprehensif dan baik sesuai pemahaman perencanaan
karakteristik provinsi
terlaksana dengan baik dan
dampingannya;
tepat waktu
2 Memfasilitasi penyusunan dokumen 100% dokumen RP2KPKP dan RPLP
perencanaan (RP2KPKP dan RPLP); selesai tepat waktu dan terinput
dalam SIM Kotaku
3 Memastikan dokumen perencanaan 100% substansi RP2KPKP dan RPLP
(RP2KPKP dan RPLP) memenuhi telah terverifikasi menggunakan
aspek keselarasan (inline), instrumen uji penilaian kualitas
kelengkapan isi, dan berkualitas dan dipastikan berkualias baik
baik;
4 Memfasilitasi dan memastikan 100% Dokumen perencanaan
dokumen perencanaan RP2KPKP RP2KPKP dan RPLP telah di syahkan
disahkan oleh Bupati/Walikota dan dan terinput dalam SIM Kotaku
RPLP oleh Kepala Desa/Lurah;
5 Memfasilitasi dan memastikan Memastikan Tersedianya peta
tersedianya peta delineasi kawasan delineasi kawasan permukiman
kumuh tersedia di Sekretariat Pokja Kumuh yang valid, lengkap dan
PKP dan Kantor BKM/LKM; informatif sesuai standar peta-peta
perencanaan, dengan Skala
ketelitian peta 1:25.00/1:10.000
6 Memfasilitasi dan memastikan Mememastikan Tersedinya gambar
POSISI/JABATAN TUGAS UTAMA OUTPUT
tersedianya gambar grafik grafik pengurangan luasan kumuh
pengurangan luasan kawasan dan gambar grafik pengurangan
kumuh dan gambar grafik gap aspek kekumuhan setiap tahun
pengurangan gap aspek kekumuhan (ter up date)
setiap tahun (ter-update) di
Sekretariat Pokja PKP dan Kantor
BKM/LKM;
7 Mengkonsolidasikan data dan Memastikan tersedianya hasil
menyajikan data rencana kegiatan konsolidasi data dan menyajikan
penanganan dan pencegahan data rencana kegiatan penanganan
kumuh secara akurat dan valid dan pencegahan kumuh secara
untuk keperluan perencanaan dan akurat dan valid
penganggaran tahunan program
dan ter-update dalam SIM;
8 Memfasilitasi dan memastikan 100% Kabupaten/kota dampingan
tersedianya Memorandum Program memiliki memorandum program
dalam rangka penanganan dan dalam rangka penanganan dan
pencegahan kumuh; pencegahan kumuh diperkotaan
9 Memfasilitasi dan memastikan 100% RP2KPKP dan masterplan
dalam penetapan kawasan prioritas kawasan memuat substansi
penanganan dan penetapan usulan pembagian kawasan dan skenario
kegiatan infrastruktur Skala penanganannya,
Kawasan (kota) sesuai dengan rencanapenanganan kawasan
persyaratan yang ditetapkan oleh prioritas dan usulan kegiatan
program (mencakup aspek Infrastruktur skala kawasan, sesuai
ketepatan, kewenangan, dan aspek, indikatroe dan kriteria
sebagainya); kekumuhan kawasan
10 Melakukan fasilitasi 100% dokumen RP2KPKP selesai
penyusunan/review penyusunan tepat waktu dan dokumen RPLP
dokumen perencanaan RP2KPKP yang dilengkapi Aturan bersama,
dan melakukan fasilitasi berkualitas baik
penyusunan/ 100% Rencana teknis penataan
monitoring/pengendalian kualitas lingkungan permukiman (kawasan
RPLP secara efektif; prioritas) selesai tepat waktu dan
berkualitas baik
11 Melakukan monitoring untuk 100% rencana kegiatan
memastikan pengarusutamaan RPLP monitoring/ujipetik dan penguatan
dalam perencanaan permukiman kapasitas tim fasilitator untuk
kelurahan/desa; memastikan kualitas RPLP dapat
terlaksana dan terlaporkan tepat
waktu serta memastikan dokumen
RPLP didayagunakan oleh kepala
desa/lurah sebagai acuan
penyusunan program penanganan
permukiman diwilayahnya yang
terintegrasi dengan RPJM desa dan
POSISI/JABATAN TUGAS UTAMA OUTPUT
Renstra Kecamatan
12 Memfasilitasi penyusunan desain 100% Konsep desain/predesain
penataan kawasan di lingkungan diwilayah dampingan selesai tepat
permukiman; waktu
13 Memfasilitasi dan membantu Peta tematik kegiatan dan site plan
penyusunan dokumen Dokumen desain kegiatan
perencanaan kegiatan a. infrastruktur livelihood skala
infrastruktur livelihood skala b. kawasan untuk BDC
kawasan untuk BDC untuk Lokasi c. Bahan tayangan desain kegiatan
dalam bentuk 3D
kota Kabupaten yang mendapat
program BDC.
14 Memastikan tercapainya KPI 100% KPI terkait perencanaan
Program sesuai dengan lingkup Skala kota dan Kelurahan tercapai
tugasnya.

1.1.4 Wilayah Dampingan Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba


Tabel 1.1 Wilayah Dampingan Kota Kupang
KECAMATA
KOTA/KABUPATEN KELURAHAN/DESA KATEGORI WILAYAH
N
ALAK kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
BATUPLAT kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
MANULAI II kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
NAIONI kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
NUNBAUN DELHA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
NUNBAUN SABU kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
ALAK
NUNHILA kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
FATUFETO kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
MANTASI kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
MANUTAPEN kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
NAMOSAIN kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
PENKASE-OELETA kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
KUPANG
FATULULI kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
LILIBA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
OEBOBO kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
OEBOBO OEBUFU kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
OETETE kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KAYUPUTIH kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
TUAKDAUNMERAH kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KELAPA LIMA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
LASIANA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KELAPALIMA OESAPA kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
OESAPASELATAN kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
OESAPABARAT kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
KECAMATA
KOTA/KABUPATEN KELURAHAN/DESA KATEGORI WILAYAH
N
BELLO kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
FATUKOA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KOLHUA kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
MAULAFA kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
MAULAFA NAIKOLAN kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
NAIMATA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
OEPURA kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
PENFUI kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
SIKUMANA kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
BAKUNASE kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
FONTEIN kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
KUANINO kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
NAIKOTEN I kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
KOTA RAJA
AIR NONA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
NAIKOTEN II kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
NUNLEU kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
BAKUNASE II kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
AIR MATA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
FATUBESI kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
MERDEKA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
PASIR PANJANG kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
SOLOR kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
KOTA LAMA
BONIPOI kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
LAHILAI BISSI KOPAN kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
NEFONAEK kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
OEBA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
TODEKISAR kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)

Tabel 1.2 Wilayah Dampingan Kabupaten Belu


KOTA/KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN/DESA KATEGORI WILAYAH
ATAMBUA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KOTA FATUBENAO kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
BELU
ATAMBUA MANUMUTIN kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
TENUKIIK kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)

Tabel 1.3 Wilayah Dampingan Kabupaten Soe


KOTA/KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN/DESA KATEGORI WILAYAH
CENDANA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
TIMOR TENGAH KAMPUNG BARU kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KOTA SOE
SELATAN KOBEKAMUSA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
NUNUMEU kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KOTA/KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN/DESA KATEGORI WILAYAH
OEBESA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
OEKEFAN kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
SO E kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
TAUBNENO kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
KARANG SIRI kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KOTA BARU kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
NONOHONIS kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KWATAE kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
NOEMETO kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)

Tabel 1.4 Wilayah Dampingan Kabupaten Sumba Timur


KOTA/KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN/DESA KATEGORI WILAYAH
HAMBALA kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
KAMALAPUTI kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
KAMBAJAWA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KOTA
SUMBA TIMUR MATAWAI kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
WAINGAPU
MBATAKAPIDU kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
PAMBOTANJARA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
LUKUKAMARU kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)

Tabel 1.5 Wilayah Dampingan Kabupaten Sumba Barat


KOTA/KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN/DESA KATEGORI WILAYAH
KALEMBU KUNI kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KAMPUNG BARU kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KAMPUNG SAWAH kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KODAKA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KOMERDA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
LAPALE kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
KOTA
SUMBA BARAT MALITI kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
WAIKABUBAK
PADA EWATA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
SOBA RADE kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
TEBARA kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
WAILIANG kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %)
MODU
kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
WAIMARINGU

1.1.5 Wilayah Kumuh Pelayanan <80% dan Pelayanan >80% Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba
LOKASI KUMUH
PENERIMA LOKASI KUMUH
NO KOTA/KAB PELAYANAN >80% +
BPM PELAYANAN < 80%
LOK.PENCEGAHAN
ALAK NUNBAUN DELHA
BATUPLAT MANTASI
NAIONI PASIR PANJANG
NUN BAUN SABU AIR MATA
FATUFETO TODE KISAR
MANUTAPEN BONIPOI
OESAPA OEBA
OESAPA BARAT FATUBESI
NAIKOLAN LLBK
SIKUMANA NEFONAEK
FONTEIN MERDEKA
NEFONAEK KELAPA LIMA
LASIANA
NUNLEU
1 KOTA KUPANG
NAIKOTEN II
BAKUNASE
BAKUNASE II
AIRNONA
KUANINO
BELLO
PENFUI
NAIMATA
PENFUI
OEBOBO
LILIBA
TDM
OETETE
KAYU PUTIH
TAUBNENO KAMPUNG BARU
NUNUMEU
OEBESA
OEKEFAN
SOE
KARANGSIRI
2 TIMOR TENGAH SELATAN
CENDANA
KOBE KAMUSA
NONOHONIS
KOATAE
NOEMETO
KOTA BARU
LOKASI KUMUH
PENERIMA LOKASI KUMUH
NO KOTA/KAB PELAYANAN >80% +
BPM PELAYANAN < 80%
LOK.PENCEGAHAN
FATUBENAO MANUMUTIN
3 BELU
TENUKIK ATAMBUA
MALITI TEBARA
WAILIANG KAMPUNG BARU
SOBARADE
PADAEWETA
KAMPUNG SAWAH
4 SUMBA BARAT
KALEMBU KUNI
MODU WAIMARINGU
LAPALE
KODAKA
KOMERDA
MATAWAI KAMBAJAWA
KAMALAPUTI PAMBOTANDJARA
5 SUMBA TIMUR MBATAKAPIDU
LUKUKAMARU
HAMBALA

1.1.6 Wilayah Kumuh Pelayanan <80% Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba

JUMLAH LUAS KUMUH LUAS KUMUH


NO KAB/KOTA JUMLAH RT
KELURAHAN LAYANAN < 80% ( Ha)
1 KOTA KUPANG 23 35 88,77 128,39
2 TIMOR TENGAH SELATAN 1 1 3,38 7,38
3 BELU 2 3 4,43 7,44
4 SUMBA BARAT 2 6 13,27 31,07
5 SUMBA TIMUR 2 3 35,21 52,99
TOTAL 30 48 145,06 227,27
1.1 Rencana & Target Kerja Bulan Juli 2020

PROGRAM KOTA TANPA KUMUH


KONSULTAN MANAJEMEN WILAYAH (KMW) OSP 5 NTT
KOORDINATOR 1 PULAU TIMOR DAN PULAU SUMBA
ASISTEN KOTA URBAN PLANNER

Fasilitasi Kolaborasi Penanganan Kumuh Tingkat Kota dan Implementasi Memorandum Target/
Satuan Mulai Selesai
Program Volume
3.2.1 Fasilitasi refleksi penanganan kumuh tingkat kota/kabupaten
3.2.2 Fasilitasi refleksi penanganan kumuh tingkat kelurahan
Identifikasi dan penyusunan rencana investasi kebutuhan penanganan kumuh 9
3.2.3 Kel 12-Apr-20 30-Apr-20
tingkat kelurahan/desa,
Identifikasi penyusunan rencana investasi kebutuhan penanganan kumuh 9
3.2.4 Kota 11-Jul-20 30-Nov-20
tingkat kota/kabupaten
3.2.5 Lokakarya rencana aksi penanganan kumuh tingkat kelurahan/desa 9 Kota 15-Aug-20 30-Nov-20
3.2.6 Lokakarya rencana aksi penanganan kumuh tingkat kota/kab 9 Kota
Target/
FASILITASI PENGESAHAN DOKUMEN PERENCANAAN RP2KPKP Satuan Mulai Selesai
Volume
3.1.1 Finalisasi dokemen perencanaan RP2KPKP/SIAP 9 Kota 1-Apr-20 30-Nov-20
3.1.2 Pengesahan dokumen perencanaan RP2KPKP/SIAP oleh Bupati/Walikota 9 Kota 1-Apr-20 15-Dec-20
3.1.3 Verifikasi data SIM terkait status pengesahan dokumen RP2KPKP/SIAP 9 Kota 15-Sep-20 15-Dec-20
Target/
PENYUSUNAN BASELINE PERMUKIMAN KUMUH DAN SDGs Satuan Mulai Selesai
Volume
Review/Identifikasi Lokasi Kumuh (RT/RW Berdasarkan SK Bupati/Walikota
6.2.2.1 8-Mar-20 20-Mar-20
terakhir) Bersama dengan Pokja PKP Kab/Kota
6.2.2.2 Pendataan Baseline Permukiman Kumuh 24 Kel 2-Mar-20 31-Mar-20
6.2.2.3 Pengolahan Data Baseline dan Penyusunan Profil Kumuh 24 Kel 31-Mar-20 10-Apr-20
Target/
REVIEW DOKUMEN PERENCANAAN RPLP Satuan Mulai Selesai
Volume
6.2.3.1 Review profil permukiman kumuh (baseline eksisting) 87 Kel 10-Feb-20 26-Mar-20
Review Skenario Penanganan Kumuh dan rencana teknis penataan lingkungan 87
6.2.3.2 Kel 10-Feb-20 29-Mar-20
permukiman
6.2.3.3 Review Rencana Investasi Peningkatan Kualitas Permukiman 87 Kel 4-Feb-20 1-May-20
Penyusunan draft RPLP hasil review , Uji publik dan penyempurnaan draft RPLP 87
6.2.3.4 Kel 14-Feb-20 1-May-20
review, serta pengesahan RPLP hasil review
PENYUSUNAN BASELINE PERMUKIMAN KUMUH DAN SDGs Target/ Satuan Mulai Selesai
Volume
Review/Identifikasi Lokasi Kumuh (RT/RW Berdasarkan SK Bupati/Walikota 24
6.3.3.1 Kel 8-Mar-20 20-Mar-20
terakhir) Bersama dengan Pokja PKP Kab/Kota
6.3.3.2 Pendataan Baseline Permukiman Kumuh 24 Kel 2-Mar-20 31-Mar-20
6.3.3.3 Pengolahan Data Baseline dan Penyusunan Profil Kumuh 24 Kel 31-Mar-20 10-Apr-20
Target/
REVIEW DOKUMEN PERENCANAAN RPLP Satuan Mulai Selesai
Volume
Review Skenario Penanganan Kumuh dan rencana teknis penataan lingkungan 87
6.3.4.1 Kel 30-Apr-20 1-Jun-20
permukiman
6.3.4.2 Review Rencana Investasi Peningkatan Kualitas Permukiman 87 Kel 30-Apr-20 30-Jun-20
Penyusunan draft RPLP hasil review , Uji publik dan penyempurnaan draft RPLP 87
6.3.4.3 Kel 30-Apr-20 30-Jun-20
review, serta pengesahan RPLP hasil review

30 Juni 2020

Domincisus Mariyanto Meo Siga


Askot Urban Planner
BAB II
PERKEMBANGAN PROGRAM NSUP

2.1 Integrasi Perencanaan Kota dan Kelurahan


2.1.1 Perencanaan Tingkat Kota
Tabel 2.1 Status Perencanan RP2KPKP / MP Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba

DOK RP2KPKP DOK REVIEW RPKPKP DOK PRA RP2KPKP


NO BAB SUBSTANSI NO BAB SUBSTANSI
KUPANG SUMBA TIMUR SUMBA BARAT BELU SOE
Latar belakang, Tujuan, Sasaran dan
Latar belakang, Tujuan, Sasaran dan
lingkup Kegiatan, Dasar Hukum,
1 I 100% 1 I lingkup Kegiatan serta Sistematika 100% 100% 100% 100%
Kedudukan RP2KPKP, Keluaran serta
Pembahasan
Sistematika Pembahasan
Verifikasi dan Penyepakatan Batas
2 II Kajian Kebijakan 100% 2 II 100% 100% 100% 100%
Deliniasi Kawasan Permukiman Kumuh
Gambaran Umum Permukiman Kumuh
3 III Gambaran Umum Kawasan Perencanaan 100% 3 III 100% 100% 100% 100%
Perkotaan
Identifikasi Potensi dan Permasalahan Perumusan dan Penyepakatan Visi dan
4 IV 100% 4 IV 75% 75% 75% 75%
Kumuh Kota Misi Permukiman Perkotaan
Analisis/Kajian Pencegahan Dan
5 V Analisis Kawasan Kumuh 100% 5 V Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh 50% 50% 50% 50%
Perkotaan
Strategi dan pentahapan penanganan
6 VI Profil Kawasan Permukiman Kumuh 100% 6 VI permukiman kumuh (0 hektar kumuh 85% 85% 85% 85%
perkotaan)
Analisis Permasalahan Prioritas Penyepakatan dan penetapan kawasan
7 VII 100% 7 VII 85% 85% 85% 85%
Penanganan Permukiman Kumuh permukiman kumuh prioritas kota
Konsep Dan Strategi Penanganan Rencana Detail Kawasan kumuh prioritas
8 VIII 100% 8 VIII 95% 95% 95% 95%
Permukiman Kumuh (kedalaman site plan)
Rencana Investasi Penanganan
Konsep dan Rencana Penanganan
9 IX 100% 9 IX Permukiman Kumuh dan Rawan Kumuh 95% 95% 95% 95%
Kawasan Pembangunan
Perkotaan:
10 X DED Kawasan 100% 10 X Memorandum Program 100% 100% 100% 100%
Persentase Nilai 100% Persentase Nilai 89% 89% 89% 89%
BAIK

BAIK

BAIK

BAIK

BAIK
Kualitas Kualitas
2.1.2 Perencanaan Tingkat Kelurahaan/Desa (RPLP) Koorkot 1 Pulau Timor Dan Pulau Sumba

Status Upload Dokumen RPLP Koorkot 1


KOTA/KABUPATEN ∑ KEL ∑ DOK. RPLP TER UPLOAD % CAPAIAN TER UPLOAD RPLP
SUMBA BARAT 12 12 100%
SUMBA TIMUR 7 7 100%
TIMOR TENGAH SELATAN 13 13 100%
BELU 4 4 100%
KOTA KUPANG 51 51 100%
TOTAL 87 87 100%

Status Hardcopy Dokumen RPLP Koorkot 1


KOTA/KABUPATEN ∑ KEL ∑ DOK. RPLP Hardcopy % CAPAIAN DOK. RPLP Hardcopy
SUMBA BARAT 12 12 100%
SUMBA TIMUR 7 7 100%
TIMOR TENGAH SELATAN 13 13 100%
BELU 4 4 100%
KOTA KUPANG 51 41 80%
TOTAL 87 77 96%
Status Kualitas Dokumen RPLP Koorkot 1
∑ MEMADAI/ LENGKAP DAN % RPLP %
NAMA KOTA
KEL BAIK SANGAT BAIK MEMADAI TERKONSOLIDASI TERKONSOLIDASI

SUMBA BARAT 12 9 3 100% 12 100%


SUMBA TIMUR 7 7 100% 7 100%
TIMOR TENGAH SELATAN 13 11 2 100% 13 100%
BELU 4 1 3 100% 4 100%
KOTA KUPANG 51 39 12 100% 48 94%

Status Konsep Desain Lingkungan


Status Skala Kawasan Kota Kupang
BAB III. PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN

3.1 Pengendalian Kegiatan


3.1.1 Pengendalian Kegiatan Perencanaan
KAB/KOTA KAB/KOTA
N KUPANG BELU
KEGIATAN KELUARAN (OUTPUT)
O SELESA PROSE SELESA PROSE BELU
BELUM
I S I S M
Penyusunan rencana dan target
Rencana dan target
waktu penyelesaian
waktu penyelesaian
1 perencanaan (RP2KP-KP dan 1 1
dokumen perencanaan
RPLP) sesuai dengan ketentuan
program
(KPI)
Skenario (pentahapan)
Penyusunan skenario
penanganan
2 (pentahapan) penanganan 1 1
permukiman kumuh
kumuh hingga 0 Ha
per kota/kab
Indikasi kegiatan infrastruktur Daftar kegiatan
skala lingkungan dan skala infrastruktur skala
3 1 1
Kawasan untuk kegiatan tahun lingkungan dan skala
berjalan kawasan
Angka luas kumuh
Prediksi (potensi capaian) : terkurangi (level RT,
pengurangan luas kumuh dan Kel, kota) dan jumlah
4 1 1
penerima manfaat kegiatan penerima manfaat
serta capaian target KPI serta Capaian target
KPI
Penyusunan rencana
pelelangan infrastruktur skala
kawasan Dokumen lelang dan
5
Penyusunan rencana rencana/jadwal lelang
pelelangan infrastruktur skala
kawasan
Rencana penyerapan
Penyusunan rencana pencairan
6 dana BDI/Dana
BDI/Dana Program
Program
KAB/KOTA KAB/KOTA
N SOE SUMBA BARAT
KEGIATAN KELUARAN (OUTPUT)
O SELESA PROSE SELESA PROSE BELU
BELUM
I S I S M
Penyusunan rencana dan target Rencana dan target
waktu penyelesaian perencanaan waktu penyelesaian
1 1 1
(RP2KP-KP dan RPLP) sesuai dokumen
dengan ketentuan (KPI) perencanaan program
Skenario
Penyusunan skenario (pentahapan)
2 (pentahapan) penanganan kumuh penanganan 1 1
hingga 0 Ha permukiman kumuh
per kota/kab
Indikasi kegiatan infrastruktur Daftar kegiatan
skala lingkungan dan skala infrastruktur skala
3 1 1
Kawasan untuk kegiatan tahun lingkungan dan skala
berjalan kawasan
Angka luas kumuh
Prediksi (potensi capaian) : terkurangi (level RT,
pengurangan luas kumuh dan Kel, kota) dan jumlah
4
penerima manfaat kegiatan serta penerima manfaat
capaian target KPI serta Capaian target
KPI

Penyusunan rencana pelelangan


infrastruktur skala kawasan Dokumen lelang dan
5
Penyusunan rencana pelelangan rencana/jadwal lelang
infrastruktur skala kawasan

Rencana penyerapan
Penyusunan rencana pencairan
6 dana BDI/Dana
BDI/Dana Program
Program
KAB/KOTA
N SUMBA TIMUR
KEGIATAN KELUARAN (OUTPUT)
O PROSE
SELESAI BELUM
S
Penyusunan rencana dan target waktu
Rencana dan target waktu penyelesaian
1 penyelesaian perencanaan (RP2KP-KP dan 1
dokumen perencanaan program
RPLP) sesuai dengan ketentuan (KPI)

Penyusunan skenario (pentahapan) Skenario (pentahapan) penanganan


2 1
penanganan kumuh hingga 0 Ha permukiman kumuh per kota/kab

Indikasi kegiatan infrastruktur skala


Daftar kegiatan infrastruktur skala
3 lingkungan dan skala Kawasan untuk kegiatan 1
lingkungan dan skala kawasan
tahun berjalan

Prediksi (potensi capaian) : pengurangan luas Angka luas kumuh terkurangi (level RT,
4 kumuh dan penerima manfaat kegiatan serta Kel, kota) dan jumlah penerima manfaat
capaian target KPI serta Capaian target KPI

Penyusunan rencana pelelangan infrastruktur


skala kawasan Dokumen lelang dan rencana/jadwal
5
Penyusunan rencana pelelangan infrastruktur lelang
skala kawasan

Penyusunan rencana pencairan BDI/Dana Rencana penyerapan dana BDI/Dana


6
Program Program
BAB IV
PERMASALAHAN

1. Pemahaman dan kapasitas yang beragam menjadikan progres penyusunan dan review
RPLP berbasis SDG’s memerlukan waktu yang lama, tidak sesuai target
ditahun 2020. Dimana kapasitas tim fasilitatornya tidak ada fasilitator urban planner.
Sehingga berdampak pada pemberian penguatan kapasitas ke masyarakat.
2. Komposisi tim fasilitator yang tidak imbang (tahun 2020) di lokasi Kabupaten Sumba
Timur, Kab. Belu, Kab. TTS, Kab. Sumba Barat akan menjadi kendala proses pelaksanan
review RPLP nantinya.
3. Waktu luang dari TIPP dan BKM yang kurang, menjadikan progres review RPLP nya
terlambat
4. Target tidak sesuai dengan waktu yang ada di master schedule
5. Masih ada di beberapa desa/ kel dimana Kades dan Perangkatnya masih belum
memahami akan Dokumen RPLP.
6. Sebagian besar desa / kelurahan sudah menjadikan Dokumen RPLP sebagai rujukan
dalam penyusunan RPJMDes
7. Fasilitasi Anggota BKM dalam pelaksanaan kegiatan ini mulai berkurang.
8. Keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
program mulai berkurang.
9. Ketersediaan waktu dari masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
program terbatas
10. Relawan – relawan yang terlibat dikegiatan program dalam perjalanan waktu mulai
berkurang.
11. Kegiatan Siklus masyarakat belum menjadikan adat / tradisi yang harus dilakukan oleh
masyarakat.
12. Keterlibatan Pemerintah Desa dalam pelaksanaan program kurang.

Anda mungkin juga menyukai