KATA PENGANTAR
Executif Summary
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Kebijakan Umum Pelaksanaan KOTAKU
1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Tujuan Pelaporan
1.1.3 Lingkup Tugas ( sesuai MSAP/SPK)
1.1.4 Wilayah Dampingan
1.2 Rencana & Target Kerja Bulan Maret 2020
Pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) pada tahun 2020 di Provinsi Nusa Tenggara
Timur di kategorikan ke dalam 3 kategori Lokasi yaitu Kategori 1 (BPM Lokasi Baru), Kabupaten Flores
Timur dengan 2 Kelurahan dampingan, Kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %) dengan 30
kelurahan/desa dampingan serta Kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
dengan 56 kelurahan/desa dampingan.
Pada Tahun 2020 ini di Wilayah Koorot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba Terdapat 2 tugas besar
yaitu Pendataan Baseline di 24 Kelurahan/desa yang tersebar di 50 RT serta kegiatan Review Dokumen
RPLP Berbasis SDG’s di wilayah dampingan Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba. Untuk Dokumen
RPLP Berbasis SDG’s diharapkan dokumen yang berkualitas dan terintegrasi ke dalam perencanaan
daerah serta isu Kumuh terintegrasi dalam RPJMD.
Perlu terus dilakukan peningkatan kapasitas baik kepada masyarakat dan Tim-tim yang telah
terbentuk untuk menuntaskan kumuh hingga 0% pada tahun 2020 secara kolaborasi sebagai flatfonnya.
Dan dengan harapan agar perencanaan yang dihasilkan dapat dilakukan secara partisipatif dan dengan
pendanaan secara kolaborasi.
Pada Bulan Juni 2020 ini baik kegiatan dilokasi peningkatan maupun dilokasi pencegahan proses
review dokumen RPLP berbasis SDG’s yang berkualitas baik sudah dilaksanakan. Pada Dokumen Review
RPLP berbasis SDG’s berkualitas baik ini sudah terdapat poit-point yang membahas mengenai Livelihodd
dan safeguard seta kegiatan kolaborasi yang didanai oleh pihak Pemda maupun Swasta. Pada Tahun
2020 ini, Kota Kupang memfokuskan pada Kegaiatan Skala Kawasan pada Kawasan Oesapa.
Pada Tahun 2020 ini di Wilayah Koorot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba Terdapat 2 tugas besar
yaitu Pendataan Baseline di 24 Kelurahan/desa yang tersebar di 50 RT serta kegiatan Review Dokumen
RPLP Berbasis SDG’s di wilayah dampingan Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba. Untuk Dokumen
RPLP Berbasis SDG’s diharapkan dokumen yang berkualitas dan terintegrasi ke dalam perencanaan
daerah serta isu Kumuh terintegrasi dalam RPJMD.
BAB I.PENDAHULUAN
1.1.5 Wilayah Kumuh Pelayanan <80% dan Pelayanan >80% Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba
LOKASI KUMUH
PENERIMA LOKASI KUMUH
NO KOTA/KAB PELAYANAN >80% +
BPM PELAYANAN < 80%
LOK.PENCEGAHAN
ALAK NUNBAUN DELHA
BATUPLAT MANTASI
NAIONI PASIR PANJANG
NUN BAUN SABU AIR MATA
FATUFETO TODE KISAR
MANUTAPEN BONIPOI
OESAPA OEBA
OESAPA BARAT FATUBESI
NAIKOLAN LLBK
SIKUMANA NEFONAEK
FONTEIN MERDEKA
NEFONAEK KELAPA LIMA
LASIANA
NUNLEU
1 KOTA KUPANG
NAIKOTEN II
BAKUNASE
BAKUNASE II
AIRNONA
KUANINO
BELLO
PENFUI
NAIMATA
PENFUI
OEBOBO
LILIBA
TDM
OETETE
KAYU PUTIH
TAUBNENO KAMPUNG BARU
NUNUMEU
OEBESA
OEKEFAN
SOE
KARANGSIRI
2 TIMOR TENGAH SELATAN
CENDANA
KOBE KAMUSA
NONOHONIS
KOATAE
NOEMETO
KOTA BARU
LOKASI KUMUH
PENERIMA LOKASI KUMUH
NO KOTA/KAB PELAYANAN >80% +
BPM PELAYANAN < 80%
LOK.PENCEGAHAN
FATUBENAO MANUMUTIN
3 BELU
TENUKIK ATAMBUA
MALITI TEBARA
WAILIANG KAMPUNG BARU
SOBARADE
PADAEWETA
KAMPUNG SAWAH
4 SUMBA BARAT
KALEMBU KUNI
MODU WAIMARINGU
LAPALE
KODAKA
KOMERDA
MATAWAI KAMBAJAWA
KAMALAPUTI PAMBOTANDJARA
5 SUMBA TIMUR MBATAKAPIDU
LUKUKAMARU
HAMBALA
1.1.6 Wilayah Kumuh Pelayanan <80% Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba
Fasilitasi Kolaborasi Penanganan Kumuh Tingkat Kota dan Implementasi Memorandum Target/
Satuan Mulai Selesai
Program Volume
3.2.1 Fasilitasi refleksi penanganan kumuh tingkat kota/kabupaten
3.2.2 Fasilitasi refleksi penanganan kumuh tingkat kelurahan
Identifikasi dan penyusunan rencana investasi kebutuhan penanganan kumuh 9
3.2.3 Kel 12-Apr-20 30-Apr-20
tingkat kelurahan/desa,
Identifikasi penyusunan rencana investasi kebutuhan penanganan kumuh 9
3.2.4 Kota 11-Jul-20 30-Nov-20
tingkat kota/kabupaten
3.2.5 Lokakarya rencana aksi penanganan kumuh tingkat kelurahan/desa 9 Kota 15-Aug-20 30-Nov-20
3.2.6 Lokakarya rencana aksi penanganan kumuh tingkat kota/kab 9 Kota
Target/
FASILITASI PENGESAHAN DOKUMEN PERENCANAAN RP2KPKP Satuan Mulai Selesai
Volume
3.1.1 Finalisasi dokemen perencanaan RP2KPKP/SIAP 9 Kota 1-Apr-20 30-Nov-20
3.1.2 Pengesahan dokumen perencanaan RP2KPKP/SIAP oleh Bupati/Walikota 9 Kota 1-Apr-20 15-Dec-20
3.1.3 Verifikasi data SIM terkait status pengesahan dokumen RP2KPKP/SIAP 9 Kota 15-Sep-20 15-Dec-20
Target/
PENYUSUNAN BASELINE PERMUKIMAN KUMUH DAN SDGs Satuan Mulai Selesai
Volume
Review/Identifikasi Lokasi Kumuh (RT/RW Berdasarkan SK Bupati/Walikota
6.2.2.1 8-Mar-20 20-Mar-20
terakhir) Bersama dengan Pokja PKP Kab/Kota
6.2.2.2 Pendataan Baseline Permukiman Kumuh 24 Kel 2-Mar-20 31-Mar-20
6.2.2.3 Pengolahan Data Baseline dan Penyusunan Profil Kumuh 24 Kel 31-Mar-20 10-Apr-20
Target/
REVIEW DOKUMEN PERENCANAAN RPLP Satuan Mulai Selesai
Volume
6.2.3.1 Review profil permukiman kumuh (baseline eksisting) 87 Kel 10-Feb-20 26-Mar-20
Review Skenario Penanganan Kumuh dan rencana teknis penataan lingkungan 87
6.2.3.2 Kel 10-Feb-20 29-Mar-20
permukiman
6.2.3.3 Review Rencana Investasi Peningkatan Kualitas Permukiman 87 Kel 4-Feb-20 1-May-20
Penyusunan draft RPLP hasil review , Uji publik dan penyempurnaan draft RPLP 87
6.2.3.4 Kel 14-Feb-20 1-May-20
review, serta pengesahan RPLP hasil review
PENYUSUNAN BASELINE PERMUKIMAN KUMUH DAN SDGs Target/ Satuan Mulai Selesai
Volume
Review/Identifikasi Lokasi Kumuh (RT/RW Berdasarkan SK Bupati/Walikota 24
6.3.3.1 Kel 8-Mar-20 20-Mar-20
terakhir) Bersama dengan Pokja PKP Kab/Kota
6.3.3.2 Pendataan Baseline Permukiman Kumuh 24 Kel 2-Mar-20 31-Mar-20
6.3.3.3 Pengolahan Data Baseline dan Penyusunan Profil Kumuh 24 Kel 31-Mar-20 10-Apr-20
Target/
REVIEW DOKUMEN PERENCANAAN RPLP Satuan Mulai Selesai
Volume
Review Skenario Penanganan Kumuh dan rencana teknis penataan lingkungan 87
6.3.4.1 Kel 30-Apr-20 1-Jun-20
permukiman
6.3.4.2 Review Rencana Investasi Peningkatan Kualitas Permukiman 87 Kel 30-Apr-20 30-Jun-20
Penyusunan draft RPLP hasil review , Uji publik dan penyempurnaan draft RPLP 87
6.3.4.3 Kel 30-Apr-20 30-Jun-20
review, serta pengesahan RPLP hasil review
30 Juni 2020
BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
Kualitas Kualitas
2.1.2 Perencanaan Tingkat Kelurahaan/Desa (RPLP) Koorkot 1 Pulau Timor Dan Pulau Sumba
Rencana penyerapan
Penyusunan rencana pencairan
6 dana BDI/Dana
BDI/Dana Program
Program
KAB/KOTA
N SUMBA TIMUR
KEGIATAN KELUARAN (OUTPUT)
O PROSE
SELESAI BELUM
S
Penyusunan rencana dan target waktu
Rencana dan target waktu penyelesaian
1 penyelesaian perencanaan (RP2KP-KP dan 1
dokumen perencanaan program
RPLP) sesuai dengan ketentuan (KPI)
Prediksi (potensi capaian) : pengurangan luas Angka luas kumuh terkurangi (level RT,
4 kumuh dan penerima manfaat kegiatan serta Kel, kota) dan jumlah penerima manfaat
capaian target KPI serta Capaian target KPI
1. Pemahaman dan kapasitas yang beragam menjadikan progres penyusunan dan review
RPLP berbasis SDG’s memerlukan waktu yang lama, tidak sesuai target
ditahun 2020. Dimana kapasitas tim fasilitatornya tidak ada fasilitator urban planner.
Sehingga berdampak pada pemberian penguatan kapasitas ke masyarakat.
2. Komposisi tim fasilitator yang tidak imbang (tahun 2020) di lokasi Kabupaten Sumba
Timur, Kab. Belu, Kab. TTS, Kab. Sumba Barat akan menjadi kendala proses pelaksanan
review RPLP nantinya.
3. Waktu luang dari TIPP dan BKM yang kurang, menjadikan progres review RPLP nya
terlambat
4. Target tidak sesuai dengan waktu yang ada di master schedule
5. Masih ada di beberapa desa/ kel dimana Kades dan Perangkatnya masih belum
memahami akan Dokumen RPLP.
6. Sebagian besar desa / kelurahan sudah menjadikan Dokumen RPLP sebagai rujukan
dalam penyusunan RPJMDes
7. Fasilitasi Anggota BKM dalam pelaksanaan kegiatan ini mulai berkurang.
8. Keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
program mulai berkurang.
9. Ketersediaan waktu dari masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
program terbatas
10. Relawan – relawan yang terlibat dikegiatan program dalam perjalanan waktu mulai
berkurang.
11. Kegiatan Siklus masyarakat belum menjadikan adat / tradisi yang harus dilakukan oleh
masyarakat.
12. Keterlibatan Pemerintah Desa dalam pelaksanaan program kurang.