Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS


PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)
KABUPATEN BALANGAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman merupakan kebutuhan dasar
manusia yang mempunyai fungsi strategis sebagai pusat pendidikan keluarga,
persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang. Salah satu
perwujudan tercapainya kesejahteraan rakyat ditandai dengan meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat melalui pemenuhan kebutuhan papan sebagai
salah satu kebutuhan dasar manusia. Dengan demikian pembangunan perumahan dan
kawasan permukiman merupakan salah satu bidang strategis dalam upaya
pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya dan pembangunan perumahan dan
kawasan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor, yang hasilnya
langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat.
Sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pemerintah baik Pemerintah Pusat hingga
Pemerintah Daerah memiliki kewajiban dan tanggung jawab penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman untuk terpenuhinya kebutuhan tempat tinggal
yang layak dalam lingkungan hunian yang sehat secara komprehensif dan terintegrasi
mulai dari tahap perencanaan, pengaturan, pembangunan, pengendalian hingga
pengawasan. Hal tersebut ditegaskan kembali dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, bahwa penyediaan pelayanan dasar perumahan rakyat dan kawasan
permukiman merupakan urusan wajib Pemerintah dimana pencegahan perumahan dan
kawasan permukiman kumuh pada daerah kabupaten/kota merupakan tanggungjawab
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kabupaten Balangan juga tidak terlepas dari permasalahan permukiman kumuh
tersebut, kondisi ini muncul dikarenakan perkembangan permukiman yang sangat pesat
dan tidak diimbangi dengan pemenuhan sarana prasarana permukiman yang memadai.
Kondisi permukiman Kabupaten Balangan yang beragam yang pembangunannya
terjadi secara alamiah atau swadaya pada beberapa bagian wilayah kabupaten yang
tidak diikuti oleh pengaturan atau penataan serta penyediaan sarana dan prasarana yang

1
memadai, menjadikan permasalahan perumahan dan permukiman di Kabupaten
Balangan menjadi semakin kompleks dan memicu timbulnya permukiman kumuh,
selain faktor sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan. Upaya penanganan
permasalahan ini khususnya permukiman kumuh dengan pencegahan dan peningkatan
kualitas perumahan dan kawasan permukiman kumuh sangat diperlukan, sehingga
kondisi kawasan permukiman di Kabupaten Balangan dapat dikatakan zero kumuh.
Guna mendukung upaya tersebut, maka pada tahun 2023 ini Pemerintah Kabupaten
Balangan melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman melakukan penyusunan dokumen Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten
Balangan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud kegiatan ini sudah cukup jelas yaitu untuk menghasilkan dokumen rencana
penyelenggaraan pembangunan kawasan perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
difokuskan pada pola pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan
permukiman kumuh sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
mengimplementasikan program dan kegiatan yang terpadu dan bersinergi secara mandiri dan
berkelanjutan. Sedangkan tujuan kegiatan juga sudah cukup jelas yaitu:
1) Menyusun kebijakan dan strategi penanganan kawasan kumuh perkotaan yang
masuk di Surat Keputusan Bupati dalam mencapai target zero kumuh (100-0-
100);
2) Meningkatkan peran yang lebih maksimal sebagai pemrakarsa utama dalam
penanganan permukiman kumuh perkotaan;
3) Menjadikan komitmen bersama yang konsisten didalam implementasi program
dan kegiatan yang telah ditetapkan serta menjaga keberlanjutannya

C. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini sudah cukup jelas, terbukti sasaran yang
ada merupakan uraian dari permasalahan serta apa saja yang diharapkan dari tercapainya
tujuan, adapun sasaran pada kegiatan ini adalah :
a. Tersedianya Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) sebagai acuan
pelaksanaan penanganan kawasan kumuh perkotaan bagi seluruh pelaku

2
(stakeholders) pelaksanaan penyelenggaran penanganan permukiman kumuh
perkotaan yang menyeluruh, tuntas, dan berkelanjutan (konsep delivery system).
b. Tersedianya strategi penanganan kumuh secara spasial dan tipologi kawasan,
indikasi program dan kegiatan penanganan kawasan kumuh perkotaan oleh
seluruh pelaku, dan nota kesepakatan bersama bagi seluruh pelaku dalam
pengendalian pembangunan bersama.

D. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan kegiatan ini sudah cukup jelas yaitu di Kabupaten Balangan, terdiri
dari 8 (Delapan) kecamatan dengan lokus di desa/kelurahan yang masuk SK Kumuh Kabupaten
Balangan serta desa/kelurahan yang terindikasi dan memiliki potensi kumuh.
E. Sumber Pendanaan
 Nama Paket : Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
 Sumber Dana : Dalam pelaksanaannya, paket pekerjaan ini membutuhkan
perkiraan dana atau pagu anggaran sebesar Rp.500.000.000,- (Lima ratus juta
rupiah) termasuk PPN 11% yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Balangan Tahun Anggaran 2023 yang dibebankan
pada anggaran Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Balangan Nomor DPA SKPD :
DPPA/A.2/1.03.1.04.0.00.01.0000/001/2023

F. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa


 Nama Pengguna Anggaran : Rahmadiah, MT
 Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Netty Murdiati, ST
 Satuan Kerja: Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Balangan

G. Data Dasar
Data dasar dalam kegiatan ini sudah cukup jelas yaitu meliputi:
a. Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Balangan;
b. Surat Keputusan Bupati Kabupaten Balangan tentang Penetapan Lokasi
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Balangan;
c. Citra Satelit Resolusi Tinggi Kabupaten Balangan;
d. Peta Persil Bangunan Kabupaten Balangan;

3
e. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Balangan;
f. Peta-peta / Data Dukung Lainnya.
H. Standar Teknis
Standar teknis dalam kegiatan RP2KPKPK Kabupaten Balangan ini sudah sangat jelas
yaitu:
a. Dokumen RP2KPKPK yang berisikan profil perumahan kumuh dan permukiman
kumuh; rumusan permasalahan perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
rumusan konsep pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan
permukiman kumuh; rencana pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya
perumahan kumuh dan permukiman kumuh; rencana peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh; rumusan perencanaan
penyediaaan tanah; rumusan rencana investasi dan pembiayaan; dan rumusan
peran pemangku kepentingan.
b. Konsep Desain Penanganan Kawasan beserta jadwal, skenario pelaksanaan dan
rumusan tahapan kegiatan;
c. Berita Acara hasil kesepakatan/memorandum program antar pemangku
kepentingan terkait penanganan permukiman kumuh perkotaan dan rencana
kegiatan tindaklanjut pemerintah kabupaten/kota untuk agenda pembangunan
perkotaan yang berkelanjutan;
d. Prosiding kegiatan penyusunan RP2KPKPK;
e. DED Penataan Kawasan Permukiman dengan desain/rancangan rinci tiap
komponen infrastruktur (1:100, 1:50, 1:25, 1:10, 1:5), spesifikasi teknis, dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk kegiatan pada kawasan prioritas
I. Studi-Studi Terdahulu
Studi-studi terdahulu dari kegiatan sudah sangat jelas yaitu terdiri dari :
a. RTRW Kabupaten Balangan
b. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(RP3KP) Kabupaten Balangan
c. Identifikasi Kawasan Kumuh Perkotaan Balangan
d. Dokumen lainnya yang terkait dengan kekumuhan di Kabupaten Balangan

J. Referensi Hukum
Referensi hukum dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) meliputi:

4
1. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Perumahan dan Permukiman
di Daerah;
8. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 34 Tahun 2006 tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU)
Kawasan Perumahan;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 38 Tahun 2015
tentang Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum untuk Perumahan
Umum
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01 Tahun 2014 tentang Standart
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
11. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun
2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh;
14. SE DJCK Nomor 30/SE/DC/2020 tentang Panduan Penyusunan Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh. 17) SE DJCK Nomor 06/SE/Dr/2022 tentang Petunjuk Teknis
5
Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
K. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan dalam kegiatan ini dapat dipahami konsultan, untuk lingkup
kawasan perencanaan yaitu seluruh lokasi kawasan kumuh di Kabupaten Balangan yang akan
dideliniasi dan disepakati. Sedangkan lingkup kegiatan yaitu:

1) Tahap Persiapan
a) Persiapan administrasi;
b) Mobilisasi personil;
c) Memfasilitasi revitalisasi/penetapan Pokja PKP (Kelompok Kerja Perumahan
dan Kawasan Permukiman) atau Pokja yang bersubstansi menangani
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
d) Melakukan pendekatan dan metodologi pelaksanaan kegiatan;
e) Menyusun rencana kerja tim
f) Menyusun desain survei mengenai penanganan permukiman kumuh perkotaan
g) Menyiapkan format-format kegiatan secara lengkap yang dapat
mengakomodasi tahapan perencanaan dalam menunjang penyusunan profil
kawasan mencakup fungsi dan deliniasi struktur ruang kawasan permukiman
perkotaan dalam skala kota dan kawasan yang disepakati;
h) Menyiapkan data profil kawasan kumuh dan dokumen pendukung lainnya yang
mengacu kepada SK Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Balangan disertai detil data statistik yang diperlukan pada masing-
masing indikator. Bersama dengan pemangku kepentingan melakukan
verifikasi kriteria RP2KPKPK yang meliputi: SK Perumahan dan Permukiman
Kumuh Kabupaten Balangan.
i) Overview kebijakan daerah dan identifikasi kesesuaian permukiman terhadap
rencana tata ruang Kabupaten Balangan;
j) Melakukan kegiatan Konsolidasi Tingkat Provinsi (KTP)
k) Penyusunan Laporan Pendahuluan.

2) Tahap Verifikasi Lokasi Serta Perumusan Konsep dan Strategi


a) Bersama dengan pemangku kepentingan pemerintah daerah melaksanakan
koordinasi dan sinkronisasi data kumuh baik data primer maupun data sekunder;

6
b) Melaksanakan survei dan mengolah data permukiman kumuh dengan
menerjunkan surveyor ke lokasi terduga kumuh di Kabupaten Balangan untuk
mendapatkan data baseline dengan menggunakan format kuisioner. Kemudian
setelah selesai pendataan melakukan input data pada lembar Cover, A1, A2, A3,
A4, A5, A6.1, A6.2 , A6.3, B.1-B.6-Lingkungan (tingkat RT), C.Rekap data RT
(logbook SIM), dan RK 0 untuk tingkat kekumuhan.
c) Verifikasi lokasi dan penyusunan profil permukiman kumuh;
d) Melakukan proses pemutakhiran profil kumuh yang dilaksanakan melalui Focus
Group Discussion (FGD) bersama POKJA, untuk verifikasi lokasi permukiman
kumuh dengan di buktikan melalui absensi dan Foto Kegiatan FGD.
e) Menilai klasifikasi kekumuhan kawasan berdasarkan kriteria, indikator dan
parameter kekumuhan dengan data dasar BASELINE yang sesuai dengan format
dan subtansi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh;
f) Merumuskan arahan distribusi pola kolaborasi penanganan permukiman
kumuh;
g) Bersama dengan pemangku kepentingan mengkoordinasikan peran masyarakat
dalam penanganan permukiman kumuh;
h) Merumuskan kebutuhan penanganan kawasan permukiman kumuh;
i) Merumuskan konsep, skema penanganan, matrik perumusan dan strategi
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh;
j) Penyusunan Laporan Antara.

3) Tahap Perumusan Rencana Penanganan


a) Merumuskan skenario pentahapan pencapaian 0 ha kumuh dan desain kawasan;
b) Merumuskan rencana aksi dan memorandum keterpaduan program untuk
skala kabupaten dan skala kawasan;
c) Menentukan skala prioritas penanganan permukiman kumuh berdasarkan
readiness kriteria dan pertimbangan lain;
d) Merumuskan konsep tematik (7 indikator kumuh) dan scenario pencegahan dan
peningkatan kualitas kawasan kumuh prioritas;
e) Menyusun rencana investasi dan pembiayaan kawasan kumuh prioritas;

7
f) Bersama pemangku kepentingan menyusun perencanaan partisipatif di kawasan
prioritas meliputi:
 Pelaksanaan Rencana Kerja Masyarakat (RKM);
 Penyepakan komponen DED.
g) Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) bersama POKJA untuk
penyepakatan rencana aksi program dan kegiatan dengan dibuktikan dengan
Absensi dan Foto Kegiatan FGD.
h) Melaksanakan pembahasan pleno I tingkat akhir bersama pokja PKP, Balai
BPPW Kalsel, LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat – Perwakilan
Masyarakat), Camat Lokasi SK Kumuh;
i) Penyusunan Draft Laporan Akhir.

4) Tahap Penyusunan Desain Teknis


a) Menyusun desain teknis untuk lokasi kawasan prioritas;
 Penyusunan peta rinci/siteplan;
 Penyusunan visualisasi pendukung perancangan;
b) Menyusun daftar rencana dan pengukuran detail komponen infrastruktur;
c) Menyusun detailed Engineering Design/DED (gambar kerja, RAB dan RKS);
d) Penyusunan Laporan Akhir dokumen RP2KPKPK;

L. Keluaran
Keluaran dari pekerjaan ini yaitu terdiri dari:
a. Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK);
b. Dokumen Penyelenggaraan (Proceeding) kegiatan;
c. Usulan Perubahan SK Bupati tentang Lokasi dan Luasan Kawasan Kumuh
Kabupaten Barito Kuala;
d. Dokumen/Album Detailed Engineering Design (DED), Rencana Anggaran
Biaya (RAB) dan Dokumen Lelang;
e. Dokumen/Album Peta & 3D Konsep Desain;
f. Animasi 3D Konsep Kawasan Prioritas;

8
M. Peralatan dan Material Dari Penyedia Jasa Konsultansi
1. Penyedia Jasa akan memfasilitasi kegiatan rapat koordinasi sebagaimana yang
diperlukan oleh Pengguna Jasa.
2. Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas penunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan
dan harus memperhitungkan semua biaya pengeluaran yang akan dimasukan dalam
biaya penawaran.
3. Peralatan yang diperlukan dalam pekerjan ini adalah :
a. Komputer
b. Printer
c. GPS
d. Kamera
e. Drone

N. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 135 (seratus tiga puluh lima) hari kalender
atau 4,5 (empat koma lima) bulan, disesuaikan dengan kegiatan dari tahap persiapan,
analisis sampai dengan pembuatan RP2KPKPK Kabupaten Balangan yang sudah
sesuai dengan tahapan analisis.

O. Personil
Dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK), diperlukan tim konsultan
yang terdiri dari seorang tim leader dan tenaga ahli serta tenaga pendukung sebagai berikut

Tabel Jadwal Penugasan

Pendidikan dan Pengalaman Kualifikasi


Posisi

Tenaga Ahli
S2 Teknik Planologi/ Memiliki Sertifikat
Perencanaan Wilayah dan Kota Keahlian/SKA minimal Ahli
- (3 thn) Madya Perencanaan Wilayah
dan Kota/SKK Ahli Madya
Ketua Tim / Ahli Perencanaan
(Jenjang 8) Perencana Tata
Wilayah dan Kota
Ruang Wilayah dan Kota
S1 Arsitektur/S1 Perencanaan Memiliki Sertifikat
Wilayah dan Kota - (2 thn) Keahlian/SKA minimal Ahli
Muda Arsitek atau SKA Ahli
Muda Perencanaan Wilayah dan
Ahli Perumahan Kota

9
Pendidikan dan Pengalaman Kualifikasi
Posisi

S1 Geodesi - (2 thn) Memiliki Sertifikat


Keahlian/SKA Ahli Muda
Ahli Pemetaan Geodesi
S1 Teknik Lingkungan - (2 thn) Memiliki Sertifikat
Keahlian/SKA minimal Ahli
Ahli Lingkungan Muda Teknik Lingkungan
S1 Sosial/ Antropologi/
Ahli Sosial Ekonomi Ekonomi (2 thn
Staf Pendukung
Asisten Tenaga Ahli S1 Sipil/ Arsitek/ PWK (1 thn)
Surveyor D3 Planologi/ Arsitek/
Sipil/SMA (1 thn)

Drafter S1 Geodesi/ PWK (1 thn)


Operator Komputer/ Administrasi D3/ SMA (1 thn)

P. Jadwal Tahapan Pelaksaan Pekerjaan


Tahapan pelaksanaan dari Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) dapat diuraikan sebagai berikut:

Bulan
No Tahapan
1 2 3 4 5
Perisiapan
Pegumpulan Dokumen terkait
Penyiapan Metodologi Kegiatan
1
Identifikasi dan Verifikasi Awal Lokasi Kumuh
Ekpose Laporan Pendahuluan
Penyusunan Laporan Pendahuluan
Survei
Deliniasi Kawasan Kumuh Terverifikasi
2 Survei Lokasi Kawasan Kumuh Terverifikasi
Survei PSU
Survei BNBA
Penyusunan/Pengolahan data dan Fakta
Data Verifikasi Lapangan
Rekap BNBA
- Digitasi Peta
3
Persil Bangunan
Jaringan Infrastruktur
Rekapitulasai Permasalahan Kawasan
Profil Perumahan kumuh dan Permukiman kumuh
Analisa
Analisa tingkat Derajat Kekumuhan
Analisa Prioritas Penganan
4
Analisa Pola Penanganan
Peta justifikasi penanganan permukiman kumuh
FGD 1
PENYUSUNAN KONSEP, STRATEGI, PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH
Merumuskan konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh
5 Perumusan kebutuhan pencegahan dan peningkatan kualitas
Distribusi pola kolaborasi penanganan permukiman kumuh
Penyusunan laporan antara
FGD 2
PENYEPAKATAN RENCANA AKSI, PROGRAM, DAN KEGIATAN
Perumusan skenario penanganan dan konsep desain kawasan
Perumusan rencana pengadaan tanah
6 Perumusan rencana aksi
Penyusunan desain teknis
Penyusunan DED
Penyusunan draft akhir
FGD 3
PENYEMPURNAAN RP2KPKPK
Penyempurnaan RP2KPKPK
7 FGD 4
Laporan akhir
KP

10
Q. Laporan
 Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat tentang pemahaman pekerjaan, pemahaman awal
kawasan perencanaan, metodologi pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja dan rencana
tugas personil serta output pekerjaan yang dihasilkan. Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan dalam format A4, pengetikan 1,5 spasi. Laporan pendahuluan
dinyatakan diterima bila telah dilakukan pembahasan dan disetujui oleh tim teknis.
 Laporan Antara
Laporan Antara memuat laporan kemajuan pekerjaan yang berisi tentang verifikasi
lokasi serta perumusan konsep dan strategi yang meliputi tahap koordinasi dan
sinkronisasi data kumuh. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan
puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dalam
format A4, pengetikan 1,5 spasi. Laporan Antara dinyatakan diterima bila telah
dilakukan pembahasan dan disetujui oleh tim teknis.
 Laporan Draft Akhir
Laporan Draft akhir merupakan penyempurnaan dan melengkapi dari materi yang
tertuang dalam Laporan Antara, yang memuat tentang :
a. kebijakan pembangunan
b. profil perumahan dan permukiman kumuh
c. permasalahan perumahan dan permukiman kumuh
d. konsep pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh
e. rencana pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan
permukiman kumuh
f. rencana peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
g. rencana penyediaan tanah
h. rencana investasi dan pembiayaan
i. rumusan peran pemangku kepentingan
Laporan Akhir tersebut harus diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan selambat-
lambatnya 4 (empat) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan
 Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan penyempurnaan dari Laporan Draft Akhir berdasarkan hasil
pembahasan, konsultasi publik dan FGD. Laporan Akhir harus diserahkan kepada pihak

11
pemberi pekerjaan selambat-lambatnya 4,5 (empat koma lima) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan. Penyedia Jasa juga harus
menyerahkan:
a. Dokumen DED sebanyak 5 (lima) buku dalam format A4
b. Album Gambar DED sebanyak 2 (dua) buku dalam format A3
c. Database sebanyak 2 (dua) buku dalam format A3
d. Softcopy Dokumen RP2KPKPK, Album DED dan Album Peta dalam bentuk
Eksternal SSD sebanyak 1 (satu) buah.

R. Fasilitas Penunjang
Kebutuhan Fasilitas Penunjang yang diperlukan oleh konsultan dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis ditempat lain, yaitu terdiri dari :
1) Untuk pelaksanaan rapat atau pembahasan, konsultan sangat memerlukan dukungan
fasilitas ruang rapat berikut kelengkapannya, khususnya alat LCD dan sound system.
2) Terkait alat survei seperti : GPS dan kamera digital, pihak konsultan akan menggunakan
peralatan sendiri untuk kelancaran pekerjaan
3) Demikian pula untuk peralatan kerja dan produksi berupa personal komputer,
printer/plotter dan scanner akan disediakan sendiri oleh konsultan.
4) Terkait data dan informasi khususnya studi atau kebijakan yang sudah ada, alangkah
baiknya jika konsultan mendapatkan akses terhadap softcopy data, terutama data dalam
bentuk peta karena menyangkut akurasi dan presisi.
5) Dalam pembuatan peta konsultan membutuhkan software berupa Arcgis.
6) Untuk akomodasi ke tempat tujuan konsultan memerlukan adanya transportasi berupa
mobil.

S. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen/ Pengguna Jasa berikut:
a. Memberikan penjelasan hasil perencanaan;
b. Mengadakan rapat koordinasi yang diperlukan

12
T. Penutup
a. Hal yang belum cukup diatur dalam kerangka acuan kegiatan ini, akan diatur kemudian
dan dituangkan dalam berita acara perubahan dan atau penambahan yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama dengan kerangka acuan kegiatan ini.
b. Setelah mendapatkan Kerangka Acuan Kerja ini, penyedia dapat mengikuti pelelangan
penyedia jasa konsultansi, diminta untuk mempelajari secara cermat dan teliti Kerangka
Acuan Kerja.
c. Untuk biaya komponen personil tidak memakai remunerasi, namun tetap berdasar pada
nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
d. Memiliki pengalaman mengerjakan pengalaman sejenis :
1) Untuk pekerjaan usaha berdasarkan sub kualifikasi.
Kepada penawar diminta untuk menyebutkan dan menyampaikan sub kualifikasi dalam
data pengalaman pekerjaan

Balangan, Mei 2023,


Pejabat Pembuat Komitmen,

Netty Murdiati, ST
Nip. 19760213 200501 2 008

13

Anda mungkin juga menyukai