Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENDATAAN PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH


( WILAYAH III )

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pesatnya laju urbanisasi yang berimplikasi pada peningkatan jumlah penduduk dan
angka kemiskinan di Indonesia menyebabkan pemerintah kesulitan dalam memastikan
setiap warga negaranya untuk mengakses perumahan dan permukiman yang layak
dan terjangkau. Meningkatnya jumlah penduduk dan angka kemiskinan cenderung
menjadikan perumahan dan permukiman yang berfungsi sebagai lingkungan hunian
menjadi semakin tidak layak huni. Kondisi perumahan dan permukiman yang tidak
layak huni berpotensi menurunkan kualitas hidup, menghambat perkembangan dan
pertumbuhan masyarakat. Dengan demikian penting adanya penanganan perumahan
dan permukiman yang tidak layak huni yang semakin berkembang saat ini.
Sejak diberlakukannya UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, penanganan perumahan dan permukiman tidak layak huni atau kumuh
memperoleh perhatian yang cukup besar. Pada undang-undang tersebut telah
diamanatkan bahwa penyelenggaraan atas perumahan dan permukiman yang
mencakup pencegahan kumuh dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman
kumuh wajib dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau setiap orang.
Amanat itu pun telah dijelaskan lebih detail dalam PP No. 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman serta PERMEN PUPR
Nomer 14/PRT/M/2018 tentang pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Bahwa di Kabupaten Pasuruan terdapat
luasan kumuh sebesar 543,75 Ha sesuai dengan Surat Keputusan Bupari Nomer
663/844/HK/424.013/2021 tentang Penetapan Lokasi Perumahan kumuh dan
permukiman Kumuh di Kabupaten Pasuruan; dan juga Peraturan Bupati Pasuruan
Nomer 130 tahun 2022 tentang Rencana pencegahan dan Peningkatan Kualitas
perumahan kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Pasuruan tahun
2022 – 2026.
Di dalam UU No. 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas UU 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah juga telah ditegaskan bahwa penyediaan pelayanan dasar
perumahan rakyat dan kawasan permukiman merupakan urusan wajib pemerintah
dimana pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh pada daerah
kabupaten/kota merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
Penanganan perumahan dan permukiman kumuh dapat berupa upaya pencegahan
dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh itu sendiri guna
meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Upaya tersebut perlu
dilakukan secara kolaborasi dikarenakan kompleksnya permasalahan kumuh,
sehingga membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat,
maupun swasta.
Berangkat dari latar belakang inilah perlu disusun suatu rencana penataan lingkungan
permukiman di kawasan Kabupaten Pasuruan yang partisipatif. Rencana ini nantinya
dapat berfungsi sebagai pedoman dalam penataan lingkungan permukiman kawasan
perkotaan Kabupaten Pasuruan, dengan tetap memperhatikan keberlanjutannya
sesuai amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan demi terciptanya
kesejahteraan bagi masyarakat. Melalui rencana ini diharapkan pertumbuhan dan
perkembangan lingkungan permukiman yang tidak terkontrol dapat dikendalikan
sehingga menciptakan pola pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
2. Maksud dan Tujuan

Maksud Pekerjaan
Maksud penyusunan Pendataan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh adalah
untuk menyusun strategi pengurangan luasan permukiman kumuh yang sinkron
dengan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) sebagai sarana untuk menentukan strategi
kolaborasi penanganan kumuh di Kabupaten Pasuruan.

Tujuan Pekerjaan
a. Menyediakan Data Teknis untuk menyusun strategi penanganan kumuh ditingkat
Desa/Kelurahan ataupun Tingkat Kabupaten..
b. Menyediakan Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
sebagai dasar bagi Pemerintah Desa/Kelurahan untuk membuat strategi
penanganan komuh di wilayahnya.
c. Memastikan investasi kegiatan yang dilaksanakan tepat sasaran dan mempunyai
pengaruh terhadap pengurangan luasan kumuh.
d. Sebagai bahan untuk menyusun rencana kolaborasi penanganan kumuh.

3. Sasaran
a. Sasaran untuk pekerjaan pendataan penanganan kawasan permukiman kumuh di
Kec. Kraton, Kec. Rembang dan Kec. Bangil (wilayah III) ini adalah tersedianya
data rencana aksi penanganan permukiman kumuh.
b. Tersusunnya dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP).
4. Lokasi Pekerjaan
No Kecamatan Desa
1 Kraton Pulokerto
2 Kraton Semare
3 Kraton Karanganyar
4 Kraton Sidogiri
5 Rembang Mojoparon
6 Rembang Pandean
7 Rembang Oro Ombo Kulon
8 Rembang Oro Ombo Wetan
9 Rembang Pekoren
10 Rembang Pejangkungan
11 Bangil Raci
12 Bangil Pogar
13 Bangil Manaruwi
14 Bangil Kersikan

5. Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Tahun Anggaran 2023 dengan
nilai sebesar Rp. 99.900.000,00 (sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus ribu
rupiah)
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Nama Pejabat Pembuat : EKO BAGUS WICAKSONO, ST
Komitmen
Nama Organisasi Pejabat : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pembuat Komitmen Kabupaten Pasuruan

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar :
a. Dokumen RP2KPKPK
b. SK Kumuh Kabupaten Pasuruan 2021
c. Baseline tahun 2020

8. Standar Teknis
---
9. Studi-Studi Terdahulu :
---
10. Referensi Hukum

a. Undang Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 2011 Perumahan dan Kawasan
Pemukiman.
Peraturan Menteri PUPR No. 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan
Peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
b. Peraturan pemerintah No. 14 tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman
c. Keputusan Bupati No. 663/844/HK/424.013/2021 tentang Penetapan Lokasi
Perumahan kumuh dan permukiman Kumuh di Kabupaten Pasuruan
d. Peraturan Bupati Pasuruan Nomer 130 tahun 2022 tentang Rencana pencegahan
dan Peningkatan Kualitas perumahan kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK)
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 38 Tahun 2015
tentang Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum untuk Perumahan Umum
f. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan No. 12 tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pasuruan tahun 2009-2029.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan No. 4 Tahun 2017 Tentang Bangunan
Gedung.
h. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan No. 4 Tahun 2018 Tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
i. Peraturan Bupati Pasuruan No. 105 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Perumahan.

RUANG LINGKUP

11. Lingkup Pekerjaan


a. Tahap Persiapan, meliputi :
a. Persiapan administrasi
b. Mobilisasi personil
c. Pengumpulan data literatur terkait
d. Pengumpulan data awal
e. Perumusan pendekatan dan metodologi
f. Penjadwalan rencana kerja dan penugasan personil
g. Persiapan survei
h. Penyusunan Laporan Pendahuluan
b. Tahap Survei Lapangan, meliputi :
a. Lokasi
b. Nama Desa/Kelurahan
c. Luas deliniasi kumuh
d. Data simulasi pengurangan kumuh
e. Dana monografi Desa/Kelurahan
f. Keteraturan Bangunan
g. Jalan lingkungan
h. Drainase lingkungan
i. Air minum
j. Sanitasi dan air limbah
k. Pengelolaan persampahan
l. Proteksi kebakaran.
m. Foto lokasi setiap titik pengananan kumuh
n. Foto permasalahan penanganan kumuh
o. Koordinat lokasi penanganan kumuh
p. Data livelihood

c. Tahap Kompilasi dan Pengolahan Data, meliputi :


a. Melakukan evaluasi dan analisa data
b. Melakukan penyusunan dokumen RPLP
c. Menyusun dokumen teknis.
12. Keluaran
Keluaran/output yang dihasilkan berupa :
1. Laporan Pendahuluan sebanyak 3 eksemplar,
2. Laporan Akhir sebanyak 3 eksemplar,
3. Dokumen RPLP masing-masing Desa/Kelurahan,
4. Dokumen teknis penanganan kumuh prioritas tahun pertama,
5. Album Peta, Tabel dan Foto (A3) sebanyak 3 eksemplar,
6. Hardisk Eksternal 1 TB sebanyak 1 unit yang berisi laporan, peta, data excel,
word, dan dokumentasi foto.

13. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen : ---

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


a. Komputer, 2 unit
b. Printer, 2 unit
c. GPS Handheald, 3 unit
d. Kamera, 3 unit
e. Roll meter 5 m, 2 unit
f. Roll meter 50 m, 2 unit
g. Kendaraan Roda 4, 1 unit
h. Kendaraan roda 2, 2 unit

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


a. Penyedia jasa diwajibkan merinci pekerjaan agar dicapai keluaran yang sesuai
dengan KAK
b. Penyedia Jasa wajib secara aktif melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan dan dengan instansi
pemerintahan lokal di kecamatan dan desa/kelurahan
c. Melakukan pengumpulan data lapangan
d. Evaluasi dan analisa data lapangan
e. Melakukan verifikasi lapangan
16. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Jangka waktu penyelesaian Pekerjaan adalah 120 (seratus dua puluh) hari kalender
sejak dikeluarkan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).

17. Personil

Kualifikasi
Posisi
Tingkat Jumlah
Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Orang
Tenaga Ahli :
Team Leader Sarjana (S1) Planologi/ Ahli Muda 3 (tiga) 1 (satu)
Perencanaan Perencanaan tahun
Wilayah dan Wilayah dan
Kota Kota
Tenaga Pendukung :
Ahli Sarjana (S1) Teknik Sipil/ 2 (dua) 1 (satu)
Pemetaan Planologi tahun
Drafter Minimal Teknik Sipil 2 (dua) 1 (satu)
Diploma (D3) tahun
Surveyor Minimal 2 (dua) 4 (empat)
Diploma (D3) tahun

Administrasi Minimal 2 (dua) 1 (satu)


Diploma (D3) tahun

18. Identifikasi Bahaya dan Penetapan Risiko

No. Uraian Kegiatan Identifikasi Bahaya Dampak/Risiko Penetapan Risiko

1. Tahap Survei Terpeleset, tertabrak Cidera ringan - Kecil


Lapangan kendaraan, tertimpa sedang
benda/barang

LAPORAN

19. Laporan Pendahuluan


Laporan Pendahuluan memuat rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh,
mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya dan jadwal kegiatan penyedia
jasa.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) eksemplar. Laporan pendahuluan dinyatakan
diterima bila telah dilakukan pembahasan dan disetujui oleh Tim teknis.

20 Laporan Akhir
Laporan menyerahkan Akhir memuat hasil pelaksanaan pekerjaan yang berisi hasil
survei, kompilasi dan analisis data.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kerja
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
Penyedia Jasa juga harus menyerahkan :
a. Album Peta, Tabel dan Foto sebanyak 3 (tiga) buku dalam format A3
b. Dokumentasi Laporan dan Album Gambar dan Peta sebanyak 3 (tiga) exemplar
dan dimasukkan dalam hardisk eksternal (1TB) sebanyak 1 (satu) buah. Soft
copy peta/gambar di buat dalam bentuk file GIS dan CAD.

21. Dokumen RPLP

Dokumen berisi antara lain :


1. Dokumen RPLP setiap Desa/Kelurahan yang berisi dengan :
- Latar belakang; tujuan dan sasaran, ruang lingkup, metodologi, output
kegiatan.
- Gambaran umum; Gambaran umum Desa, profil permasalahan permukiman
desa, profil permukiman kumuh awal, profil permukiman kumuh akhir, sebaran
lokasi potensi kumuh, profil permukiman SDGs.
- Kajian Permasalahan Permukiman terdiri dari; Kajian kebijakan kota, Kajian
kebijakan akar permasalahan permukiman kumuh, Kajian permasalahan
SDGs dan legalitas lahan, Kajian DDDT, kajian safeguard dan kajian
livelihood.
- Konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh; konsep pengembangan dan penanganan permukiman kumuh,
kebutuhan penanganan dan pengembangan permukiman, penapisan
pengelolaan lingkungan dan dampak sosial.
- Rencana Penataan lingkungan permukiman; skenario penanganan
permukiman kumuh, rencana penanganan permukiman kumuh,
- Desain teknis kawasan permukiman permukiman kumuh tahun pertama;
desain teknis kawasan penanganan permukiman kumuh tahun pertama,
Rencana aksi dan matrik investasi kegiatan prioritas.
Laporan diserahkan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 2 (tiga) buku laporan dalam format A4, pengetikan 1,5
spasi. Penyedia Jasa juga harus menyerahkan :
a. Simulasi pengurangan kumuh (softcopy).
b. Dokumen teknis prioritas penanganan permukiman kumuh tahun pertama.
c. Dokumentasi, laporan, data/dokumen teknis, dan foto dimasukkan dalam hardisk
eksternal (1TB) sebanyak 1 unit.

HAL-HAL LAIN

22. Produksi dalam Negeri


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

23. Persyaratan Kerjasama


Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi : (tidak diperlukan)

24. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :
a. Membawa pengantar dari Pejabat Pembuat Komitmen
b. Koordinasi dengan pihak terkait
c. Membawa peralatan survei
d. Menyampaikan nama personil
e. Pengumpulan data lapangan harus tepat waktu
24. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut :
a. Memberikan penjelasan hasil pendataan
b. Mengadakan rapat koordinasi yang diperlukan

Dibuat oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Pasuruan

EKO BAGUS WICAKSONO, S.T.


Pembina
NIP. 19700518 199803 1 005

Anda mungkin juga menyukai