URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pesatnya laju urbanisasi yang berimplikasi pada peningkatan jumlah penduduk dan
angka kemiskinan di Indonesia menyebabkan pemerintah kesulitan dalam memastikan
setiap warga negaranya untuk mengakses perumahan dan permukiman yang layak
dan terjangkau. Meningkatnya jumlah penduduk dan angka kemiskinan cenderung
menjadikan perumahan dan permukiman yang berfungsi sebagai lingkungan hunian
menjadi semakin tidak layak huni. Kondisi perumahan dan permukiman yang tidak
layak huni berpotensi menurunkan kualitas hidup, menghambat perkembangan dan
pertumbuhan masyarakat. Dengan demikian penting adanya penanganan perumahan
dan permukiman yang tidak layak huni yang semakin berkembang saat ini.
Sejak diberlakukannya UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, penanganan perumahan dan permukiman tidak layak huni atau kumuh
memperoleh perhatian yang cukup besar. Pada undang-undang tersebut telah
diamanatkan bahwa penyelenggaraan atas perumahan dan permukiman yang
mencakup pencegahan kumuh dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman
kumuh wajib dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau setiap orang.
Amanat itu pun telah dijelaskan lebih detail dalam PP No. 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman serta PERMEN PUPR
Nomer 14/PRT/M/2018 tentang pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Bahwa di Kabupaten Pasuruan terdapat
luasan kumuh sebesar 543,75 Ha sesuai dengan Surat Keputusan Bupari Nomer
663/844/HK/424.013/2021 tentang Penetapan Lokasi Perumahan kumuh dan
permukiman Kumuh di Kabupaten Pasuruan; dan juga Peraturan Bupati Pasuruan
Nomer 130 tahun 2022 tentang Rencana pencegahan dan Peningkatan Kualitas
perumahan kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Pasuruan tahun
2022 – 2026.
Di dalam UU No. 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas UU 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah juga telah ditegaskan bahwa penyediaan pelayanan dasar
perumahan rakyat dan kawasan permukiman merupakan urusan wajib pemerintah
dimana pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh pada daerah
kabupaten/kota merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
Penanganan perumahan dan permukiman kumuh dapat berupa upaya pencegahan
dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh itu sendiri guna
meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Upaya tersebut perlu
dilakukan secara kolaborasi dikarenakan kompleksnya permasalahan kumuh,
sehingga membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat,
maupun swasta.
Berangkat dari latar belakang inilah perlu disusun suatu rencana penataan lingkungan
permukiman di kawasan Kabupaten Pasuruan yang partisipatif. Rencana ini nantinya
dapat berfungsi sebagai pedoman dalam penataan lingkungan permukiman kawasan
perkotaan Kabupaten Pasuruan, dengan tetap memperhatikan keberlanjutannya
sesuai amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan demi terciptanya
kesejahteraan bagi masyarakat. Melalui rencana ini diharapkan pertumbuhan dan
perkembangan lingkungan permukiman yang tidak terkontrol dapat dikendalikan
sehingga menciptakan pola pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud Pekerjaan
Maksud penyusunan Pendataan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh adalah
untuk menyusun strategi pengurangan luasan permukiman kumuh yang sinkron
dengan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) sebagai sarana untuk menentukan strategi
kolaborasi penanganan kumuh di Kabupaten Pasuruan.
Tujuan Pekerjaan
a. Menyediakan Data Teknis untuk menyusun strategi penanganan kumuh ditingkat
Desa/Kelurahan ataupun Tingkat Kabupaten..
b. Menyediakan Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
sebagai dasar bagi Pemerintah Desa/Kelurahan untuk membuat strategi
penanganan komuh di wilayahnya.
c. Memastikan investasi kegiatan yang dilaksanakan tepat sasaran dan mempunyai
pengaruh terhadap pengurangan luasan kumuh.
d. Sebagai bahan untuk menyusun rencana kolaborasi penanganan kumuh.
3. Sasaran
a. Sasaran untuk pekerjaan pendataan penanganan kawasan permukiman kumuh di
Kec. Kraton, Kec. Rembang dan Kec. Bangil (wilayah III) ini adalah tersedianya
data rencana aksi penanganan permukiman kumuh.
b. Tersusunnya dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP).
4. Lokasi Pekerjaan
No Kecamatan Desa
1 Kraton Pulokerto
2 Kraton Semare
3 Kraton Karanganyar
4 Kraton Sidogiri
5 Rembang Mojoparon
6 Rembang Pandean
7 Rembang Oro Ombo Kulon
8 Rembang Oro Ombo Wetan
9 Rembang Pekoren
10 Rembang Pejangkungan
11 Bangil Raci
12 Bangil Pogar
13 Bangil Manaruwi
14 Bangil Kersikan
5. Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Tahun Anggaran 2023 dengan
nilai sebesar Rp. 99.900.000,00 (sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus ribu
rupiah)
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Nama Pejabat Pembuat : EKO BAGUS WICAKSONO, ST
Komitmen
Nama Organisasi Pejabat : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pembuat Komitmen Kabupaten Pasuruan
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar :
a. Dokumen RP2KPKPK
b. SK Kumuh Kabupaten Pasuruan 2021
c. Baseline tahun 2020
8. Standar Teknis
---
9. Studi-Studi Terdahulu :
---
10. Referensi Hukum
a. Undang Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 2011 Perumahan dan Kawasan
Pemukiman.
Peraturan Menteri PUPR No. 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan
Peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
b. Peraturan pemerintah No. 14 tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman
c. Keputusan Bupati No. 663/844/HK/424.013/2021 tentang Penetapan Lokasi
Perumahan kumuh dan permukiman Kumuh di Kabupaten Pasuruan
d. Peraturan Bupati Pasuruan Nomer 130 tahun 2022 tentang Rencana pencegahan
dan Peningkatan Kualitas perumahan kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK)
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 38 Tahun 2015
tentang Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum untuk Perumahan Umum
f. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan No. 12 tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pasuruan tahun 2009-2029.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan No. 4 Tahun 2017 Tentang Bangunan
Gedung.
h. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan No. 4 Tahun 2018 Tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
i. Peraturan Bupati Pasuruan No. 105 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Perumahan.
RUANG LINGKUP
13. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen : ---
17. Personil
Kualifikasi
Posisi
Tingkat Jumlah
Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Orang
Tenaga Ahli :
Team Leader Sarjana (S1) Planologi/ Ahli Muda 3 (tiga) 1 (satu)
Perencanaan Perencanaan tahun
Wilayah dan Wilayah dan
Kota Kota
Tenaga Pendukung :
Ahli Sarjana (S1) Teknik Sipil/ 2 (dua) 1 (satu)
Pemetaan Planologi tahun
Drafter Minimal Teknik Sipil 2 (dua) 1 (satu)
Diploma (D3) tahun
Surveyor Minimal 2 (dua) 4 (empat)
Diploma (D3) tahun
LAPORAN
20 Laporan Akhir
Laporan menyerahkan Akhir memuat hasil pelaksanaan pekerjaan yang berisi hasil
survei, kompilasi dan analisis data.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kerja
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
Penyedia Jasa juga harus menyerahkan :
a. Album Peta, Tabel dan Foto sebanyak 3 (tiga) buku dalam format A3
b. Dokumentasi Laporan dan Album Gambar dan Peta sebanyak 3 (tiga) exemplar
dan dimasukkan dalam hardisk eksternal (1TB) sebanyak 1 (satu) buah. Soft
copy peta/gambar di buat dalam bentuk file GIS dan CAD.
HAL-HAL LAIN
Dibuat oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Pasuruan