1. Latar Sesuai dengan Pergub No.284 Tahun 2016 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, tugas pokok dan fungsi Suku Dinas
Belakang
Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu khususnya untuk
pengelolaan kebersihan dan limbah B3 adalah melaksanakan pengelolaan dan
pengendalian sampah darat, pesisir dan pantai. Sebagai bentuk upaya
pengelolaan sampah, maka perlu dilakukan Optimalisasi Tempat Pengolahan
Sampah dengan prinsip 3R (TPS 3R). Menurut Peraturan Daerah No. 4 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah No.3 tentang Pengelolaan
Sampah, kegiatan TPS 3R merupakan tempat kegiatan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan ulang, pendaur ulang skala kawasan.
Kondisi yang ada saat ini, aktifitas masyarakat dalam mengelola sampah masih
perlu ditingkatkan dari mulai pemilahan, pengumpulan, dan membutuhkan
fasilitas atau sarana prasarana tepat guna berbasis ramah lingkungan
(environmentally concept) sebagai fasilitas pengolahannya serta menjadi tempat
edukasi lingkungan hidup bagi warga masyarakat.
Oleh karena itu perlu adanya pengoptimalan sarana prasarana TPS 3R secara
sinergi dan berkelanjutan untuk penanganan sampah, mengurangi kuantitas
dan/atau memperbaiki karakteristik sampah, yang akan diolah secara lebih lanjut
di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), dimana pengurangan sampah dilakukan dari
sumber sampah (wadah sampah di lokasi sumber sampah) ke wadah sampah
yang ada di luar sumber sampah, sebelum dikumpulkan atau diangkut melalui
sistem kota ke TPS 3R, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berbasis
institusi atau TPA sampah.
2. Maksud dan Untuk mewujudkan hal tersebut maka dibutuhkan konsultan perencana melakukan
kajian teknis, arsitektur, sipil dan elektro untuk menghasilkan produk teknis yang
Tujuan
dapat dilaksanakan, sesuai dengan peraturan dan petunjuk teknis yang berlaku.
a. Maksud
Maksud pelaksanaan kegiatan Optimalisasi TPS 3R ini adalah sebagai
petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria dan
proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan dalam melaksanakan tugasnya
yang selanjutnya akan diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas
perencanaan. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencanaan
dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran produk
perencanaan yang sesuai dengan maksud dan tujuan kegiatan.
b. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah adalah membuat/menyusun rencana
pembangunan TPS 3R di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu,
yang menjadi fasilitas umum bagi masyarakat, juga dapat digunakan untuk
pelaksanaan Pengelolaan Komposting dan Bank Sampah, serta Taman
Edukasi Lingkungan Hidup.
3. Sasaran Sasaran dari kegiatan jasa konsultan perencanaan ini adalah untuk tersedianya
TPS 3R di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
4. Dasar Hukum a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
b. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
c. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran.
d. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/ Daerah.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
g. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah
Spesifik.
h. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
i. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 15 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah.
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah.
m. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah.
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 07/PRT/M/2019 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
p. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9
Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui
Penyedia.
q. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan
Sampah.
r. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat
Daerah.
s. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Barang Daerah.
t. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta.
u. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021.
v. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 284 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
w. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 Tentang
Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.
x. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 96 Tahun 2020 Tentang Peta
Jalan Pengelolaan Sampah Tahun 2020 Sampai Dengan Tahun 2022.
y. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 42 Tahun 2019 Tentang
Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan Pada Pusat
Perbelanjaan, Toko Swalayan Dan Pasar Rakyat.
z. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 127 Tahun 2020 Tentang
Rencana Induk Pengelolaan Sampah.
aa. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2019 Tentang
Kebijakan Dan Strategi Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga.
bb. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Upah
Minimum Sektoral Tahun 2020.
cc. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-
SKPD) Tahun Anggaran 2021 Nomor 099/DPA/2021 pada Suku Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi kepulauan seribu Tahun anggaran
2021.
dd. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 107 Tahun 2019 Tentang
Pengurangan Dan Pemilahan Sampah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.
ee. Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 460 Tanggal 30 Juni 2021 tentang Penetapan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Tahun Anggaran 2021.
6. Sumber Dana a. Sumber dana APBD Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta
Timur mengacu kepada DPA ………….. tanggal ….. Tahun….. Tentang
dan
Belanja Jasa Kosultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Nasihat dan Pra Desain
Perkiraan Arsitektural
Biaya b. Total perkiraan
Organisasi / UKPD : …………………… / Suku Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu biaya yang
diperlukan
Bidang Urusan : ………………………………………….. untuk
Program : ………………………………………
pekerjaan Jasa
Kegiatan : ………….. Pengelolaan Sampah Kosultansi
Perencanaan
Sub Kegiatan : ……………….. Penyusunan Kebijakan dan Strategi Arsitektur-Jasa
Daerah Pengelolaan Sampah Kabupaten/Kota Nasihat dan
Kode Rekening : ………………… Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan
Pra Desain
Arsitektur-Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitektural Arsitektural
sebesar Rp
Tahun Anggaran : Tahun Anggaran 2021
92.259.948,-
(Sembilan
Puluh Dua Juta Dua Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Sembilan Ratus Empat
Puluh Delapan Rupiah).
7. Ruang Sesuai dengan maksud dan tujuannya, maka ruang lingkup kegiatan perencanaan
Lingkup pembangunan TPS 3R di Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu ini adalah:
Pengadaan
(Kegiatan, A. Lingkung Pra DED :
1. Pembuatan Feasibility Study., meliputi kelayakan teknis dan kelayakan
Pekerjaan, sosial
Lokasi dan 2. Pembuatan konseptual desain atau basic design.
Fasilitas
B. Lingkup kegiatan adalah menyusun Detailed Engineering Design (DED) :
Penunjang 1. Pembuatan Site Plan, yang meliputi :
Area penerimaan/dropping area;
Area pemilahan/separasi;
Area pencacahan dengan mesin pencacah;
Area komposting dengan metode yang dipilih;
Area pematangan kompos/angin;
Area gudang kompos dan lapak serta tempat residu;
Area kantor;
Area sarana air bersih dan sanitasi
2. Pembuatan Atap
3. Pembuatan Tembok TPS
4. Pembuatan Bak Air Lecheate
5. Pembuatan Pagar / Pintu Gerbang
6. Pembuatan Landasan TPS
7. Pembuatan Sumur Resapan
8. Pembuatan Sumur Pompa
9. Pembuatan Solar Panel
10. Pembuatan Taman Berbahan Daur Ulang dan Galeri
C.Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah
Perencanaan Bangunan TPS 3R dan Fasilitas Penunjang lainnya. Untuk
merencanakan penyelesaian Pekerjaan DED Perencanan Pembangunan
TPS 3R di Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi Kepulauan
Seribu ini, konsultan perencana harus dapat mengikuti proses dan lingkup
tugas yang harus dilaksanakan yang terdiri dari:
a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan yang ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site,
penyelidikan tanah dan material serta membuat interpretasi secara garis
besar terhadap KAK.
b. Desain berpedoman pada Peraturan-peraturan dan Standar atau Standar
Teknis yang berlaku terkait TPS 3R, serta literatur yang berkaitan
diantaranya:
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013
Pedoman Teknis Pelaksanaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce,
Reuse, Recycle (TPS 3R), Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Ditjen Cipta KaryaTahun 2020
Arsitektur Berkelanjutan, Bangunan Ramah Lingkungan, dan Kota
Berwawasan Lingkungan, Muhammad Firdaus, 2020,
www.architechtmagazine.com; https://weburbanist.com/
c. Penyusunan Konsepsi Desain termasuk program bangunan dan
lingkungan serta didetailkan ke dalam program ruang setiap bangunan
yang direncanakan, meliputi :
Area penerimaan/dropping area;
Area pemilahan/separasi;
Area pencacahan dengan mesin pencacah;
Area komposting dengan metode yang dipilih;
Area pematangan kompos/angin;
Area gudang kompos dan lapak serta tempat residu;
Area kantor;
Area sarana air bersih dan sanitasi
d. Tahap Pra-Perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap
hal-hal yang sudah dikonsepsikan.
Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan
tapak, denah, tampak dan potongan.
Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan
konsep bangunan, pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan dan
pemilihan sub-sistem mekanikal elektrikal.
Laporan Perkiraan Biaya (Engineer Estimate) berdasar perhitungan
secara detail.
Membuat Laporan Akhir.
e. Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat:
Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar Pengembangan
yang menjelaskan mengenai rancangan tapak, denah, tampak,
potongan dan detail-detail utama, dengan menggambarkan
program penggunaan ruangan dengan melihat bangunan gedung
secara keseluruhan.
Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil
test dan perencanaan pondasi.
Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi
sistem tata udara, tata cahaya, listrik termasuk genset, plumbing, air
bersih, MCK, sistem pengelolaan limbah, sistem pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran, pencegahan rayap dan lain-lain.
Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis,
tipe dan karakteristik material/bahan yang digunakan.
Penajaman pra-perkiraan biaya (arsitektur, struktur, interior, mekanikal
dan elektrikal) yang sesuai dengan konsep rancangan detail yang ada.
f. Tahap Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:
Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas dan mekanikal elektrikal serta interior yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS/spesifikasi).
Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi Biaya).
Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity)
Perhitungan struktur konstruksi.
Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 3 (Tiga)
eksemplar.
Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan
perencanaan teknis secara lengkap digandakan sebanyak 3 (Tiga)
eksemplar.
10. Keluaran/ Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini adalah
Produk yang merupakan produk yang jelas dan konsisten yang disajikan dalam format yang
sistematik dan baik. Adapun bentuk laporan yang harus diserahkan sekurang-
dihasilkan
kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan.
b. Laporan Antara.
c. Laporan Akhir.
d. Softcopy
11. Waktu Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama Jangka waktu pelaksanaan
Pelaksanaan adalah 2 (dua) bulan Sejak SPK ditandatangani.
dan Jadwal
Pelaksanaan Bulan
No Tahapan
Kegiatan Juli Agust Sept Okt Nov Des
1 Perencanaan
2 Proses
Pengadaan
3 Pelaksanaan
12. Kriteria
8. Persyaratan Pencahayaan:
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika
ada).
2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan fasade gedung, estetika dan
lingkup pelayanan yang ada di lingkungan sekitar, seperti dalam rangka
implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
3. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.
13. Azas Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan
Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung
negara sebagai berikut:
18. Unsur-unsur Evaluasi teknis dilakukan dengan menggunakan sistem gugur (pass and fail).
Evaluasi Teknis Penawaran Teknis peserta yang berbentuk badan usaha terdiri dari:
19. Laporan Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultansi meliputi:
Kemajuan a. Laporan Pendahuluan memuat:
1. Latar Belakang
Pekerjaan
2. Maksud dan Tujuan
3. Sasaran
4. Lingkup Analisa
A. Analisa Struktur Bangunan dan Lingkungan
B. Analisa Estetika Bangunan dan Lingkungan
C. Analisa Bahan Bangunan yang Ramah Lingkungan
D. Analisa Harga Satuan
20. Penutup Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan dasar pedoman utama
pelaksanaan kegiatan Konsultan Perencana untuk Pembangunan TPS 3R di
Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Jakarta, 2021
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
…………………………………………..
NIP. ……………………………….