Anda di halaman 1dari 6

BAB III METODOLOGI DAN

RENCANA KERJA

M
ateri yang akan dijelaskan tentang metodologi penyusunan laporan
dan teknis pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari jenis penelitian,
penentuan sampel, jenis dan sumber data dan teknik analisa serta
rencana kerja yang menjelaskan tentang organisasi pelaksana
pekerjaan, dan rancangan waktu pelaksana berdasarkan tenaga ahli dalam melakukan
Kegiatan Penyusunan Kebutuhan Data Sanitasi dan Air Minum Menggunakan Sistem
Informasi Geografis (GIS) di Kabupaten Tulang Bawang.

III.1 METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

Penyusunan database sanitasi dan air minum menggunakan Sistem Informasi


Geografis (GIS) dilakukan dengan pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang
menjelaskan dan menyajikan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,
suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang menghimpun data dan menyajikannya. Pendekatan pelaksanaan pekerjaan
menggunakan metodologi penelitian dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Pendekatan kualitatif dilaksanakan untuk merumuskan indikator permasalahan dan
rekomendasi yang relevan dengan wilayah yang dikaji. Pendekatan kualitatif digunakan
sebagai pembanding dan memperjelas data kuantitatif yang ada dengan memakai strategi
studi kasus.

Metodologi yang akan dijabarkan disini merupakan suatu metode yang akan
diterapkan oleh jasa konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja penyusunan
database sanitasi dan air minum menggunakan sistem informasi geografis, Metodologi
dibagi dalam 4 (empat) lingkup kerja, yang selanjutnya diuraikan dalam beberapa sub
langkah proses pengerjaan. Perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan dan identifikasi awal
2. Tahap survei lapangan, pengumpulan data dan identifikasi
3. Tahap analisis
4. Tahap penyusunan database.

III.2 TAHAP PERSIAPAN DAN IDENTIFIKASI AWAL

1
Tahap awal dalam pekerjaan ini adalah persiapan. Kegiatan persiapan ini terdiri
dari kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Administrasi yang mencakup pengurusan SPK dan Kontrak Kerja,
Mobilisasi Tim serta mempersiapkan prasarana dan sarana yang dibutuhkan
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan dan pengurusan surat pengantar survei
instansi pusat dan daerah.
2. Kegiatan Teknis mencakup :
a. Brainstorming dan Rapat Koordinasi dengan Tim Supervisi
Kegiatan ini merupakan kegiatan awal pelaksanaan pekerjaan yang bertujuan
untuk menyamakan persepsi antara tim supervisi dengan tim konsultan
terhadap maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan dan keluaran yang
diharapkan.
b. Memantapkan Metodologi dan Rencana Kerja
Setelah kegiatan brainstorming, maka pihak konsultan melakukan
pemantapan kembali metodologi pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja
berdasarkan arahan dari tim supervisi.
c. Menyusun check list Data
Sebelum dilaksanakan survey, maka terlebih dahulu disusun daftar
kebutuhan data/informasi, serta asal/sumber dari data tersebut yang berupa
check list data. Penyusunan check list data ini bertujuan untuk memudahkan
pelaksanaan survey, efisien dan efektif serta agar data/informasi yang dicari
sesuai kebutuhan.
d. Mempersiapkan tenaga pelaksana survey
Tenaga pelaksana survey terdiri dari tenaga teknis atau surveyor dan tenaga
ahli.
e. Menyusun bahan/material survey lapangan
Selain check list data, disusun juga bahan/material survey lapangan yang
merupakan bahan atau pegangan dalam melakukan interview/wawancara
dengan para stakeholder dalam rangka memperoleh informasi khususnya
isu-isu strategis.
f. Mengumpulkan dan Mengkaji Data Awal (Peraturan Perundang-undangan,
Kebijakan dan Studi-studi terkait).
Dalam tahap ini juga dilakukan kegiatan mengumpulkan dan mengkaji data
awal, baik berupa studi-studi terkait terdahulu maupun peraturan perundang-
undangan, kebijakan nasional (sektoral). Data awal tersebut diperoleh

2
melalui browsing internet, dari tim supervisi dari sumber-sumber lain yang
kompeten.
g. Menyusun Rencana Survey Lapangan
Setelah seluruh persiapan survei selesai disusun, maka dibuatlah rencana
survei lapangan yang waktunya disesuaikan dengan waktu dari tim supervisi
yang akan mendampingi pihak konsultan dalam melakukan survei lapangan.

III.3 TAHAP SURVEI LAPANGAN, PENGUMPULAN DATA DAN


IDENTIFIKASI

Pada tahap ini konsultan melakukan kegiatan-kegiatan :


1. Pelaksanaan survei lapangan
Dalam proses perencanaan, kebutuhan akan pemeliharaan dan peningkatan
gedung biasanya diperkirakan dari standar yang ditetapkan. Dalam pengoperasian
sarana dan prasarana gedung selama umur rencana data mengenai kondisi sarana
dan prasarana perlu dimonitor secara terus menerus agar jenis dan volume
penanganan dapat dilakukan seekonomis mungkin. Survei dilakukan untuk
mendapatkan data kondisi gedung yang akan di input ke dalam database dan peta.
Dalam survei ini dikumpulkan data pendukung untuk pelaksanaan survei yang
lebih detail, yaitu:
 Menganalisa secara visual karakteristik tanah pada daerah studi terutama yang
dijadikan jaringan sarana dan prasarana gedung
 Membuat dokumentasi lapangan pada setiap lokasi studi yang dianggap perlu.
 Membuat laporan lengkap tentang pelaksanaan survei lapangan dan
memberikan saran-saran yang diperlukan untuk proses pekerjaan, dengan
membandingkan alternatif jaringan sarana dan prasarana di setiap lokasi yang
diambil

Verifikasi lapangan dimaksudkan untuk melengkapi pekerjaan interpretasi dan


memperjelas detail yang ada pada citra. Identifikasi lapangan dilakukan diatas
copy manuskrip peta dan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Format Copy Manuskrip
Copy manuskrip yang akan dipakai diberi informasi mengenai :
 Nama Kecamatan Kelurahan
 Pelaksana
 Persetujuan dari proyek
b. Unsur - unsur yang diidentifikasi

3
 Batas administrasi pemerintahan meliputi batas Kabupaten, Kecamatan dan
batas Desa Kelurahan. Bila perlu dikonfirmasikan dengan aparat setempat
 Detail prasarana
 Detail sarana

Tabel IV.1 Contoh Data Umum Gedung


No Data Umum Keterangan
1 No. Gedung
2 Tanggal Input
3 Nama Gedung
4 Koordinat
5 Fungsi Gedung
6 Kondisi Gedung

2. Tabulasi, kompilasi dan interpretasi


Semua data dan informasi yang telah diperoleh dari hasil kegiatan pengumpulan
data dan survei kemudian di kompilasi. Pada dasarnya kegiatan kompilasi data ini
dilakukan dengan cara mentabulasi dan mensistematisasi data-data tersebut
dengan menggunakan cara komputerisasi. Hasil dari kegiatan ini adalah
tersusunnya data dan informasi yang telah diperoleh sehingga mudah untuk
dianalisis. Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya data dan informasi yang
telah diperoleh sehingga akan mempermudah pelaksanaan tahapan selanjutnya
yaitu tahap analisis. Metode pengolahan dan kompilasi data yang dipergunakan
adalah sebagai berikut:
 Mengelompokkan data dan informasi menurut kategori aspek kajian;
 Menyortir data-data setiap aspek tersebut agar menjadi sederhana dan tidak
duplikasi;
 Mendetailkan desain pengolahan dan kompilasi data dari desain studi awal
sehingga tercipta isian data berupa tabel-tabel, konsep isian, peta tematik dll;
 Mengisi dan memindahkan data yang telah tersortir ke dalam tabel-tabel isian
dan peta isian tematik;

3. Pembangunan basis data spasial digital


Pembangunan basis data spasial digital dimaksudkan untuk menyiapkan data
sosial dalam format digital yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,
diantaranya untuk bahan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan
pengendalian pembangunan di Kabupaten Tulang Bawang. Pada pelaksanaannya
pekerjaan ini dapat dikelompokkan dalam dua kegiatan yaitu digitalisasi data

4
spasial eksisting yang telah ada dan tersedia di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tulang Bawang.

4. Vektorisasi
Vektorisasi merupakan proses konversi citra dalam format raster yang telah
terkoreksi dan telah diinterpretasi menjadi peta garis dalam format vektor.
Vektorisasi ini dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan software
pengolahan citra dan GIS maupun secara manual dengan mendigitasi secara
langsung di atas objek yang dipetakan.

5. Penyimpanan
Hasil yang diperoleh dari tahapan pekerjaan di atas adalah peta citra digital dan
peta garis digital yang telah siap untuk dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
dan diintegrasikan dengan data sapasial lainnya.

6. Kompilasi data gis dan kondisi gedung


Kompilasi merupakan proses penggabungan data kondisi Gedung dan hasil
ploting data GPS pada peta Garis yang berbasis GIS. Adanya data kompilasi
diharapkan dapat membantu mengevaluasi dan meningkatkan kapasitas serta
kualitas prasarana transportasi seperti Gedung yang ada pada wilayah pekerjaan.

III.4 TAHAP ANALISA

Proses analisa selanjutnya meliputi analisa kebutuhan jenis penanganan yang


diperlukan sesuai dengan nilai kondisi yang diperoleh, analisa ekonomi dan analisa
model/standard yang dipakai berdasarkan data time series yang terus terakumulasi dalam
database. Hasil utama dari Inventarisasi Gedung secara garis besar harus meliputi :

1. Pembuatan Matriks Program


Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi perencanaan database bidang
sanitasi dan air minum nantinya akan didapatkan beberapa permasalahan yang
akan ditampilkan pada data kompilasi, sehingga diperlukan rekomendasi dalam
analisis permasalahan berupa matriks program kegiatan yang disusun dalam
beberapa tahapan.

2. Pembangunan Sistem Informasi Geografis


Pada prinsipnya pembangunan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) / GIS
sama seperti membangun sytem informasi database dengan konsep Data Base
Management System (DBMS). Aplikasi Sistem Informasi Geografis merupakan

5
program aplikasi yang dibuat dengan tujuan menyampaikan informasi kepada
pengguna. Melalui sistem ini diharapkan dapat memberikan gambaran hasil akhir
dari sistem infromasi yang dibuat. Adapaun hasil akhir Sistem Informasi
Geografis yang akan dirancang, bentuk dan tampilan akan menyesuaikan isinya
(jenis peta, informasi tabuler, dan keterangan lain baik deskripsi maupun
gambar).
Informasi yang tepat, bermanfaat dan sesuai bagi pihak pengguna sangat
dibutuhkan seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Untuk memenuhi kriteria informasi tersebut haruslah memenuhi persyaratan
mutakhir. Berkaitan dengan itu, maka diperlukan suatu sistem yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisis kebutuhan pemakai informasi, proses produksi
yang efesien dan fektif serta didukung oleh basis data yang dinamis.
Kebutuhan akan data tidak lagi terbatas hanya pada jenis data yang tekstual,
namun meluas pada kebutuhan data non tekstual dalam bentuk gambar, grafik
dan peta. Untuk menyimpan dan memproses data tersebut dibutuhkan sistem
basis data yang mampu secara internal mengintegrasikan ke dalam satuan spasial.

Anda mungkin juga menyukai