Tebing Sungai / Talud dan Bronjong Wil. Kab. Mamuju 5 Tahun Anggaran 2016, ini,
Pada hakekatnya pekerjaan pengawasan adalah salah satu bagian dari pekerjaan jasa
konsultan yang menuntut kerja sama semua unsur yang terkait dalam suatu proyek.
Oleh karena itu, tanpa kerja sama dan koordinasi yang harmonis, maka pekerjaan
dimaksud selain terciptanya interaksi dari semua unsur yang terkait, juga
menyangkut tanggung jawab dari masing‐ masing unsur terkait dan saling mentaati
Oleh karena itu, dalam rangka pelaksanaan Pengawasan Teknis Perkuatan Tebing Sungai
/ Talud dan Bronjong Wil. Kab. Mamuju 5 Tahun Anggaran 2016, maka Kami CV.TITIK
pengawas :
1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Umum
gambar kerja dan syarat‐syarat teknis pekerjaan Pengawasan Teknis Perkuatan Tebing
Sungai / Talud dan Bronjong Wil. Kab. Mamuju 5 Tahun Anggaran 2016.
Secara umum tugas dan tanggung jawab pekerjaan pengawasan dari proyek
a. Pengawasan Rutin
berkala.
b. Pengawasan Berkala
Membuat berita acara antara apa yang terjadi dalam kemajuan proses
pemimpin Kegiatan.
Khusus
berkaitan erat dengan sumber daya manusia, bahan yang tersedia dan
d. Pengawasan Konstruksi
meliputi bidang :
Sipil
Teknik Lingkungan
Perpipaan dll.
A. Tanggapan Umum
CV. TITIK HILANG telah mempelajari Kerangka Acuan Kerja yang disediakan oleh
Perumahan Rakyat Prov. Sulawesi Barat, Bidang PSDA Pada Pekerjaan Pengawasan
Teknis Perkuatan Tebing Sungai / Talud dan Bronjong Wil. Kab. Mamuju 5 Tahun
Anggaran 2016. Dan kami telah menghadiri rapat penjelasan pekerjaan dan telah
mempelajari Berita Acara Penjelasan yang telah kami terima dari Pejabat Pengadaan
Sulawesi Barat, Bidang PSDA, Dan Secara Umum Pemahaman Terhadap Penugasan
CV. TITIK HILANG beranggapan bahwa apa yang telah disajikan pada Kerangka
Acuan Pekerjaan cukup jelas yaitu tentang tujuan yang hendak dicapai dalam
Bronjong Wil. Kab. Mamuju 5, namun ada beberapa hal yang perlu kami
sehingga bisa berjalan sesuai dengan rencana dengan hasil sesuai dengan yang
diharapkan.
penjelasannya yang disampaikan sudah cukup komplit dan terinci dengan jelas. Di
dalam KAK tersebut telah pula tertuang segala aspek yang harus dilaksanakan oleh
konsultan secara detil, sehingga sudah merupakan petunjuk yang cukup jelas dalam
Bronjong Wil. Kab. Mamuju 5. Berdasarkan KAK tersebut Tim Konsultan memahami,
masyarakat dan hal ini diimbangi dengan bertambahnya jumlah pegawai yang
perkembangan ini belum diimbangi dengan fasilitas kerja yang memadai terutama
perubahan secara siknifikan dalam hal efektivitas, evisiensi kinerja pemprov sulbar.
sehingga Konsultan akan berusaha untuk dapat menyelesaikan hasil kerja tim
pekerjaan Pengawasan Teknis Perkuatan Tebing Sungai / Talud dan Bronjong Wil.
Kab. Mamuju 5 tersebut secara baik dan terpadu, maka masukan terhadap
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, tinjauan terhadap karakter fisik bangunan
masyarakat dan hal ini diimbangi dengan bertambahnya jumlah pegawai yang
tersebut akan mampu memenuhi kepentingan banyak pihak di masa yang akan
datang.
penyelesaian pekerjaan yang paling sesuai dan yang paling menguntungkan bagi
B. Tanggapan Khusus
Sungai / Talud dan Bronjong Wil. Kab. Mamuju 5 dimaksudkan sebagai upaya Tim
pekerjaan.
Dalam kaitan dengan kegiatan ini Tim Konsultan dilengkapi oleh seorang Team
Leader dengan pengalaman yang sangat memadai dan teruji, dan memiliki
akan mendukung efektifitas kinerja Tim Konsultan, sehingga esensi penting KAK
Team Leader dibantu sepenuhnya oleh beberapa staf ahli, meliputi Bidang
Keahlian Sipil, Bidang Keahlian Estimasi Biaya. Keterlibatan para Tenaga Ahli akan
diupayakan seoptimal mungkin, agar dapat dicapai efisiensi dan efektifitas kerja,
(satu) bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender kerja yang tidak selalu sama
Sesuai yang tertulis dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) tentang data dan informasi
yang akan disediakan proyek yaitu data dasar dan data standar teknis. Data
tersebut kami anggap sudah cukup dalam membantu dalam pelaksanaan pekerjaan,
tetapi masih perlu dilengkapi beberapa data lain yang akan melengkapi data yang
ada untuk mendukung pekerjaan tersebut secara teknis maupun non teknis.
Apabila kami dipercayakan untuk melaksanakan proyek ini, maka kami yakin akan
melengkapi seluruh data yang diminta dan menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik
dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sehingga bisa tepat waktu, mutu dan
biaya.
Dalam KAK disebutkan jumlah Orang - Bulan yang diperlukan tiap-tiap tenaga
adalah sudah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik dengan
memaksimalkan waktu yang disediakan, dan akan membuat suatu rencana kerja
dan jadwal pelaksanaan dengan menyesuaikan kontrak yang disepakati. Seluruh
pekerjaan.
keseluruhan pekerjaan ini adalah sudah sesuai, dan Insya Allah akan
kendala yang dapat mempengaruhi waktu pelaksanaan pekerjaan, maka kami akan
Rapat Mingguan yaitu untuk membahas rencana kerja dan hasil pelaksanaan
Rapat bulanan untuk membahas segala kegiatan dalam bulan berjalan serta
isi laporan yang diserahkan dengan pihak Direksi. Pada jadwal pekerjaan ini yang
Direksi.
berkesimpulan bahwa tenaga yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
sudah maksimal dan telah mencakup semua bidang pekerjaan yang ada, dan dapat
tenaga pembantu tergantung dari jenis kegiatan dan kondisi dari pekerjaan
Team Leader atau Koordinator Tim yang akan mewakili konsultan, dan bertugas
semaunya.
Standart lain yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah standart konstruksi yang
Infrastruktur.
Pengawasan Teknis Perkuatan Tebing Sungai / Talud dan Bronjong Wil. Kab.
Mamuju 5 Tahun Anggaran 2016, setelah dipelajari dengan seksama dan sungguh-
yang berlaku.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dibawah ini akan diuraikan tentang
penyediaan personil sesuai dengan bidang keahlian atau jabatan yang nantinya
diemban oleh personil yang bersangkutan. Untuk melaksanakan tugasnya
pengawas harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek, baik
ditinjau dari lingkup (besar) proyek maupun tingkat kekomplekan Proyek. Adapun
tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan Pengawasan ini sesuai dengan
terdiri dari :
1. TENAGA AHLI
Jumlah Tenaga Ahli Pengalaman Minimal
No. Posisi
( Orang ) (tahun)
2. TENAGA PENDUKUNG
Jumlah Tenaga
Pengalaman Minimal
No. Posisi Pendukung (
(tahun)
Orang )
1. Inspector 2 3
Lebih terincinya tenaga ahli dan tenaga penunjang yang akan dilibatkan dalam
TENAGA AHLI
TENAGA PENUNJANG
1. To be Name Inspector 1
2. To be Name Inspector 2
FASILITAS / PERALATAN UTAMA
CV. TITIK HILANG juga telah memiliki gedung kantor sendiri yang cukup
representatif, sehingga sangat memungkinkan para karyawan/tenaga ahli untuk
bekerja secara lebih efektif dan efisien dengan situasi dan kondisi lingkungan kantor
yang sangat kondusif.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diatas, maka ada beberapa hal yang menurut
konsultan perlu dapat perhatian khusus yaitu :
Secara umum tugas dan tanggung jawab pekerjaan pengawasan dari proyek tersebut
adalah implementasi rencana yang meliputi :
a. Pengawasan Rutin
1. Melaksanakan pengawasan agar tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku
dalam pembangunan gedung tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan
norma-norma teknis lainnya yang berlaku
2. Mengorganisir proses pengawasan dalam berbagai disiplin ilmu yang relevan
dengan pelaksanaan proyek tersebut
3. Mengukur kemajuan fisik pekerjaan baik kualitatif maupun kuantitatif dalam
bentuk laporan harian, laporan mingguan dan bulanan
4. Mengambil langkah-langkah untuk menjaga agar kemajuan yang diperoleh tetap
berada didalam norma-norma yang telah ditetapkan.
b. Pengawasan Berkala
1. Membuat berita acara antara apa yang terjadi dalam kemajuan proses
pengawasan dengan norma-norma yang telah ditetapkan
2. Menandatangani berita acara penyerahan pekerjaan dari konraktor kepemimpin
proyek
c. Pengawasan Terhadap Waktu , tenaga dan bahan serta peralatan
Mengawasi ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam kontrak pelaksanaan, Ketetapan waktu yang berkaitan erat dengan
sumber daya manusia, bahan yang tersedia dan peralatan serta kondisi site/lokasi
maupun cuaca .Untuk itu pengawas berpedoman pada rencana jadwal pelaksanaan
dari konraktor yang memuat pengelokasian waktu dan rasio penggunaan
tenaga,bahan dan alat. Penambahan waktu akibat keterlambatan pelaksanaan akan
dipertimbangkan dari ketaatan konraktor mengikuti rencana kerja yang dibuatnya
dan kaitannya dengan pasal-pasal didalam konrak pelaksanaan tentang toleransi
perpanjangan waktu.
2. METODOLOGI PENGAWASAN
TAHAPAN PERSIAPAN
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan,
b. Mengumpulkan/menyusun berita acara hasil pengukuran lokasi existing dan
gambar rencana,
c. Membuat laporan pendahuluan tentang kondisi sebelum pekerjaan berlangsung.
TAHAP KONSTRUKSI
a. Mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi kwalitas, kuantitas dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik,
b. Mengawasi pemakaian bahan/material, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi,
c. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi,
d. Menyusun berita acara persetujuan, kemajuan, (progress report) untuk proses
pembayaran, pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pekerjaan kontruksi,
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil
f. rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan kontruksi
yang dibuat oleh pemborong,
g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
kontraktor,
h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan (as built
drawings) sebelum serah terima pekerjaan konstruksi.
MASA PEMELIHARAAN
a. Menyusun daftar cacat/kerusakan, dan mengawasi perbaikannya serta menyusun
laporan akhir pelaksanaan pekerjaan pengawasan lapangan,
b. Bersama-sama konsultan Perencana menyusun Petunjuk Pemeliharaan dan
penggunaan gedung, dan
c. Mengingat karena bangunan ini sifatnya permanen, maka ditetapkan bahwa masa
pemeliharaan.
PENILAIAN HASIL KERJA
a. Prosentase bobot fisik yang dicapai perminggu
b. Rasio kapasitas peralatan dengan volume pekerjaan
c. Rasio jumlah dan kemampuan tenaga dengan volume pekerjaan
d. Frekunsi suplay bahan perjumlahan pekerjaan
TAHAP PELAKSANAAN KONTRUKSI
Setelah pekerjaan sidik dimulai, maka konsultan supervise akan dimulai melakukan
tugas pengawasan terhadap pelaksanaan fisik pekerjaan, baik dalam pengawasan
pengendalian kuantitas termasuk pembuatan laporan-laporan yang merupakan
kewajiban Konsultan Supervisi
Tahap Pekerjaan persiapan ini merupakan kegiatan awal yang sangat penting untuk
dapat melaksanakan tahapan pelaksanaan pekerjaan dengan baik.
Dengan Cara ini kita dapat memperoleh gambaran mengenai kebutuhan berbagai
jenis tenaga kerja (mandor, Pembantu Tukang, Tukang dan lain sebagainya)
untuk setiap satuan waktu (Mingguan dan Bulanan). Untuk bahan-bahan tertentu
diperlukan penanganan dan pengendalian secara khusus.
Rencana kerja yang telah disusun harus diawasi pelaksanaannya oleh seluruh tim
anggota konsultan (Project, Manager, Tenaga-tenaga ahli
cabang/pusat)penyimpangan dalam pelaksanaannya, konsultan manajemen
konstruksi mencari pemecahannya bersama-sama dengan pihak terkait.
Jika penyimpangan tersebut setelah dicoba diatasi dengan berbagai usaha dan tidak
dapat diatasi, maka diperlukan adanya pengendalian dengan penataan kembali
rencana kerja yang telah dibuat tanpa merubah target/sasaran proyek.
a. Persyaratan kontrak.
b. Spesifikasi teknik
c. Gambar Rencana
Dalam hal ini konsultan akan memberikan cacatan tambahan yang muncul mungkin
masih dipergunakan sebagai penjelasan detail yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
Oleh akrena itu konsultan Supervisi mengharapkan sevara berkala mengadakan rapat
koordinasi lapangan antara pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pekerjaan untuk
membahas dan memecahkan segala permasalahan yang mungkin terjadi.
Keluar.masuk barang
Asuransi terhadap seluruh personil yang terlibat dalam proyek, baik dari unsur
pemberi tugas, pengawasa, perencana dan kontraktor.
Mengingat komopleksnya sarana dan prasarana permukiman yang akan diawasi, maka
diperlukan Penyusunan Program kerja yang efisien dan efektif dalam melaksanakan
pekerjaan Pengawasan Teknis Perkuatan Tebing Sungai / Talud dan Bronjong
Wil. Kab. Mamuju 5.
Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan terciptanya koordinasi antara Pihak
Proyek (Pemilik), pihak Pelaksana (Kontraktor) dan Pengelola Teknis Pekerjaan.
Pree Construction Meeting (PCM) adalah suatu pembahasan teknis dari administrasi
pelaksanaan kegiatan, sebelum kontraktor memulai pekerjaan. Dimana dalam PCM
tersebut dihadiri oleh tiga unsur yakni : Direksi (Employer), Kontraktor Pelaksanaan, dan
Konsultan Pengawas Diselenggarakan di lokasi pekerjaan.
Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan tata cara atau prosedur-prosedur yang akan dilakukan oleh seluruh pihak
terkait, dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Utamanya menyangkut masalah tugas
dan tanggung jawab mmasing-masing pihak.
1. Tugas dan tanggung jawab Pimpinan Proyek atau Pemimpin Satuan Kerja
2. Tugas dan tanggung jawab Konsultan Pengawas
3. Tugas dan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana
4. Tertib Administrasi :
Pembuatan dan usulan permintaan pekerjaan (Request Sheet)
Request Sheet yang ditandatangani/diketahui oleh tiga pihak
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan sebelum Request Sheet yang
diajukan mendapat persetujuan
Setelah pekerjaan selesai, segera dilakukan pemeriksaan kuantitas dan kualitas
pekerjaan
Sertifikasi pekerjaan yang memenuhi syarat untuk menerima pembayaran
Pembuatan usulan pembayaran
Back up data kuantitas dan kualitas pekerjaan
Pembuatan laporan kegiatan dan kemajuan pekerjaan perhari, perminggu, dan
bulanan
Pencatatan situasi pekerjaan dan kondisi iklim/cuaca yang ada
5. Tertib Spesifikasi :
Penjelasan tentang spesifikasi pada masing-masing pekerjaan
Tata cara pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi
Sangsi yang dikenakan bagi pekerjaan yang tidak memenuhi syarat Administrasi
dan spesifikasi
Cara-cara memperbaiki pekerjaan yang mengalami kerusakan sebelum masa
PHO.
Dengan adanya PCM ini, diharapkan pada masing-masing pihak mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya (TOR). Sehingga terciptanya suatu iklim kerja yang baik, teratur dan
tertib dari semua pihak-pihak terkait.
Monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja ini harus terus menerus
dilakukan untuk dapat tercapainya jadwal seperti yang diinginkan. Pada evaluasi jadwal
kerja ini dapat dilakukan revi-revis dan perubahan atau pembaharuan apabila timbul
keterlambatan pelaksanaan.
Disamping pengawasan selama pelaksanaan fisik, maka Konsultan Pengawas pun harus
selalu melakukan pemeriksaan serta memberi rekomendasi atas jadwal pelaksanaan
Kontraktor atau perubahan-perubahannya, serta setiap rencana yang dibuat Kontraktor
harus selalu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pejabat Pembuatan Komitmen.
Disamping itu Konsultan pengawas akan melaporkan secara berkala tentang kemajuan
pekerjaan dan cara pelaksanaan yang dilakukan oleh kontraktor serta besarnya tagihan
yang sebenarnya yang dapat dibayarkan kepada kontraktor. Apabila dalam pelaksanaan
terjadi perubahan atas volume yang dilaksanakan dan tidak sesuai dengan volume
etimasi, maka konsultan akan melaporkan hal tersebut kepada Pejabat Pembuat
Komitmen serta membuatkan suatu Certificate Change Order tanpa merubah total biaya
kontrak.
Setiap kejadian yang terjadi dilapangan utamanya yang dapat memperlambat lajunya
pekerjaan harus dicatat dan dilaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, untuk
selanjutnya secara bersama-sama memikirkan cara untuk mengatasi kejadian-kejadian
tersebut.
Perhitungan yang dilakukan terhadap hasil pengukuran akhir, akan dijadikan sebagai
faktor pembanding untuk melakukan perhitungan Cross Check terhadap volume
pekerjaan yang telah dibayarkan kepada kontraktor.
Mengingat karena bangunan ini sifatnya permanen, maka pengawasan selama masa
pemeliharaan ini dilakukan agar pekerjaan pada tahap konstruksi yang telah
dilaknakankan tetap terjaga.
Adapun Tugas yang masih tetap harus dilaksanakan sebagai konsultan Pengawas pada
masa pemeliharaan yakni menyusun daftar cacat/kerusakan, mengawasi perbaikannya
serta menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.
Secara garis besar, tahapan, tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagai rencana kegiatan
rinci, dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini :
**BAGAN RENCANA KERJA PENGAWASAN**
PENINJAUAN
LOKASI
OWNER,
PERENCANA,
KONTRAKTOR
EVALUASI PEKERJAAN
DENGAN PEMBUATAN
LAPORAN
4. ORGANISASI PERSONIL
Untuk melaksanakan pekerjaan proyek seperti disebut di depan dengan hasil atau
produk seperti yang diharapkan sesuai dengan waktu yang ditentukan, diperlukan
suatu susunan kerja yang harminis antara anggota team pelaksana.
Organisasi proyek merupakan kesatuan dari beberapa unsur . Untuk mencapai tujuan
keberhasilan suatu proyek juga ditentukan oleh kondisi pengorganisasian proyek
tersebut.
Tujuan organisasi proyek adalah untuk mengatur pelaksanaan proyek agar hasilnya
tepat biaya, mutu dan waktu. Tatanan kerja yang teratur dan harmonis hanya akan
tercapai dengan optimal jika mekanisme kerja yang teroganisir dengan baik. Untuk
itu diperlukan suatu team pelaksana yang dipimpin oleh seorang Team Leader
dengan membawahi masing-masing bidang kealian.
KONTRAKTOR PELAKSANA
2. Struktur organisasi konsultan (Personil)
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, tim pengawas lapangan (Supervision Site
Team) akan dikordinir oleh Site Engineer/Team Leader. Dalam pelaksanaan
pekerjaan konsultan akan selalu mengikuti petunjuk teknis dan nasehat dari
pemimpin kegiatan atau yang berwenang dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
SITE ENGINEER
Pengguna Jasa
SEKRETARIS
(Operator Komputer)