Anda di halaman 1dari 6

USULAN

&
GAGASAN 4
Usulan yang dapat diberikan terkait metode pendekatan yang umum digunakan dalam
pekerjaan Manajemen Konstruksi terhadap Pembangunan Rumah Susun Sekolah Tinggi Agama
Hindu Negeri meliputi :
1. Pendekatan Dasar
Pendekatan dasar yang digunakan dalam Manajemen Konstruksi adalah sebagai berikut :
a. Azas keterpaduan (Integrated)
Kegiatan supervisi harus memiliki keterkaitan dengan strategi yang telah ditetapkan baik
pada tingkat Dinas terkait, Pejabat Pembuat Komitmen, Kontraktor Pelaksana,
Konsultan Pengawas yang masing-masing tertuang di dalam kontrak kerja. Tugas
konsultan adalah meinpresentasikan dokuman standard teknis yang telah dimuat
didalam kontrak untuk di terapkan dilapangan, selain itu tugas konsultan adalah
perpanjangan tangan dari Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) yang berfungsi sebagai
pengawas untuk memastikan kesesuaian penerapan desain ke pelaksanaan lapangan.
b. Azas Keberlanjutan
Sebagai bentuk azas keberlanjutan, tugas konsultan tidak terbatas pada saat
pelaksanaan sesuai kontrak yang berdurasi 240 ( dua ratus empat puluh ) hari kalender
atau sampai serah terima I pekerjaan. Masa pemeliharaan merupakan salah satu bagian
dari asas keberlanjutan. Konsultan pengawas mempunyai kewajiban untuk melakukan
inspeksi berkala sesuai dengan kebutuhan, dan harus siap melakukan pendampingan
atau membuat kajian teknis yang terkait dengan masa pemeliharaan jika dibutuhkan.
2. Pendekatan Lingkungan
Selain itu harus ada strategi komunikasi terhadap pihak-pihak yang berada diluar kontrak
kerja namun memiliki peran dan keterlibatan secara tidak langsung di kegiatan ini seperti
misalnya pihak lingkungan banjar, desa maupun kecamatan memiliki peran tersebut. Disini
fungsi konsultan pengawas memberikan masukan atau mendampingi pemberi tugas untuk
melaksanakan sosialisasi tentang metode kerja yang akan diterapkan,sosialiasi ini dilakukan
sebelum dilaksankan pekerjaan tersebut. Sosialisasi meliputi pemanfaatan jalan banjar,desa
untuk lalu lalang kegiatan konstruksi dan bagaimana pemeliharaan dan perbaikan selama
fasilitas tersebut digunakan untuk proses kontruksi di samping penjagaan keamanan area
pekerjaan konstruksi mengingat akan banyak tenaga kerja yang akan tinggal sementara yang
berasal dari luar banjar atau desa disekitar lokasi kegiatan, dan sosilasi tidak sebatas hal-hal
4-1
tersebut sehingg komunikasi harus intens dilakukan antar pihak untuk mempelancar proses
pelaksanaan kegiatan konstruksi.

Gagasan Pertama : Disini kami akan memberikan masukan atau gagasan dalam hal metode
pendokumentasian kegiatan. Pengunaan teknologi internet yang telah maju dapat dimanfaatkan
dengan pengunan CCTV realtime wifi di lokasi kegiatan konstruksi. Pengunaan realtime wifi CCTV
ini dapat disambungkan ke jaringan internet dan dapat di akses di kantor pemberi tugas / PPK
sehingga dapat memantau secara langsung dari kantor progres kegiatan setiap hari. Selain itu
fungsi CCTV Realtime wifi ini dapat digunakan sebagai dokumtasi video,sehingga dari awal hingga
akhir pelaksanaan progres pekerjaan dapat didokumentasi secara utuh tiap-tiap progres yang
terjadi dilapangan. Mengingat kekurangan dokumentasi foto-foto adalah tidak bisa menampilkan
secara utuh semua progres kegiatan.

Satelite

Internet

CCTV Wifi

Lokasi Proyek
Ruang Monitor Pemberi
Tugas / PPK/KPA

Gambar 4.1 Skema Pemanfaatan CCTV dan Internet untuk monitoring

Gagasan Kedua : adalah pengunaan SIMPro ( Sistem Informasi Manejemen Proyek ) yang telah
kami jelasakan teknis pengunaannya pada Bab Inovasi sebelumnya. Gagasan kedua ini bisa
dikombinasikan dengan Gagasan Pertama mengingat gagasan-gagasan tersebut berbasi IT dan
internet tentu saja sangat relevan digunakan dan diterapkan didalam moderenisasi pelaksanaan
konstruksi

Gagasan Ketiga : Pemanfaatan teknologi drone juga biasa dimanfaat untuk membuat mozaik atau
3D virtual saat bangunan selesai 100 % nantinya. Hal ini bertujuan sebagai penyempurnaan
pendataan secara visual sebagai backup data nantinya.

4-2
Dapat digunakan untuk
pemantaun dengan cakupan
lebih luas serta data visual
yang lebih lengkap dari
berbagi sudut.

Drone / UAV

Gambar 4.2 Skema Pemanfaatan Drone / UAV

Gagasan Keempat : Pemanfaatan software BIM 5D seperti yang kami paparkan pada bab
Apresiasi Dan Inovasi merupakan salah satu gagasan yang kami ingin sampaikan dan
kembangankan sesuai dengan kebijakan Road Map penerapan BIM oleh Kementerian PUPR.

Gagasan Kelima : Yang akan kami sampaikan dalam proposal teknis ini adalah terkait dengan
kebijakan pemerintah tentang pandemi virus COVID–19 yang terjadi di Indonesia khususnya
wilayah Bali. Adapun tugas konsultan adalah memastikan bahwa semua pihak yang terlibat
dilokasi kegiatan harus patuh dan taat terhadap standar opersional pelaksanaan ( SOP ) yang
telah disusun bersama untuk pencegahan penyebaran virus Covid –19.
Adapun tahapan-tahapan awal alur kegiatan pencegahan Covid–19 yang dilakukan oleh
Pemberi / Penguna jasa maupun penyedia jasa seperti berikut :

4-3
Gambar D-1 Alur kegiatan pencegahan COVID–19 Jasa Konstruksi

Tahapan I ( Pertama ) adalah pembantukan satuan tugas pencegahan COVID–19 secara


internal dari unsur Penguna Jasa dan Penyedia Jasa. Pada tahap ini disusun personil yang
bertanggung jawab memantau proses pelaksanaan standard pencegahan COVID-19 yang
disusun didalam Modul Kerja K3 Konstruksi yang akan diterapkan nantinya.Satgas ini terdiri
dari direksi teknis yang ditunjuk oleh PPK dan konsultan personil K3 pengawas yang
ditugaskan.
Tahapan II ( Kedua ) adalah penyediaan fasilitas pencegahan COVID–19 antara lain seperti,
penyediaan handsanitizer,bilik disinfektan,sarung tangan, masker beserta perlengkapan
P3K lainya yang disyaratkan di dokumen lelang.
Tahapan III ( Ketiga ) adalah edukasi kepada para pekerja dilapangan untuk selalu
mematuhi peraturan yang diterapakan guna pencegahan Covid–19 di lingkungan
konstruksi seperti misalnya sosial distancing, menjaga kesehatan, cuci tangan, pemakaian
masker, mengurangi kontak langsung dengan orang diluar area konstruksi, pelaporan
kondisi kesehatan jika ditemukan gejala – gejala terkait dengan COVID–19. Disamping
edukasi yang tersebut diatas ada beberapa protokol kesehatan yang harus diterapakan
apabila pekerja yang tidak tinggal di dalam area konstruksi. Protokol itu terdiri Protol
Berangkat Kerja dan Sepulang Kerja

4-4
Gambar D-2 Protokol Berangkat Kerja

Gambar D-3 Protokol Sepulang Kerja

Tahapan IV ( Ke empat ) Penyedia Jasa baik konsultan dan kontraktor melakukan


pemeriksaan suhu tubuh tiap pagi, siang dan sore kepada para pekerja maupun tamu yang
datang meninju kegiatan konstruksi. Selain itu konsultan akan menyusun jadwal
pelaksanaan penyemprotan disinfektan ke seluruh area konstruksi secara berkala sebagai
langkah pencegahan.
Tahapan V ( Ke lima ) Konsultan pengawasan akan memberikan hibauan atau arahan
kepada pihak kontraktor untuk melaksanaan Kerjasama dengan pihak Rumah Sakit dan
Puskemas terdekat untuk penangaan suppect ( terduga ) COVID–19. Pelaporan berkala

4-5
dibuat oleh konsultan pengawas dan konstraktor mengenai kondisi kesehatan tenaga kerja
secara berkala.
Tahapan VI ( Ke enam ) Pejabat pembuat komitmen memberikan instruksi kepada Satgas
Covid–19 untuk Menghentikan Sementara kegiatan konstruksi apabila ditemukan indikasi
pekerja maupun personil lapangan terpapar COVID–19. Satgas Covid–19 segera
berkoordinasi dengan lingkungan terkait baik banjar,desa maupun pihak-pihak lain yang
terlibat didalam pengendalian penyebaran COVID–19 baik internal maupun external. Selain
itu wajib dilakukan pendataan orang-orang yang berada dilokasi pekerjaan konstruksi
tersebut untuk bisa dilakukan pemantauan secara menyeluruh.
Tahapan VII ( Ke tujuh ) Pejabat pembuat komitmen memberikan instruksi kepada Satgas
Covid–19 untuk melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan
prasarana kantor dan lapangan area pekerjaan konstruksi dilaksanaan. Satgas Covid–19
wajib melaporkan ke istansi terkait apabila diketemukan adanya pekerja yang terpapar
COVID–19.
Gagasan-gagasan kami diatas merupakan masukan-masukan yang bertujuan untuk
mencapai apa yang diharapkan oleh pihak pemberi tugas.

4-6

Anda mungkin juga menyukai