Anda di halaman 1dari 1140

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

: PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN PAGAR KAMPUNG KOMODO


PEKERJAAN
UNTUK PENGAMANANAN DARI SERANGAN SATWA KOMODO

LOKASI : LABUAN BAJO, MANGARAI BARAT ,NUSA TENGGARA TIMUR

Waktu Frekuensi( Harga Total


No. Uraian Satuan Volume
Bulan (Rp.) (Rp.)
I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL
A. TENAGA AHLI
1 Site Engineer ( SE ) OB 1.00 4.00 5,082,114.00 20,328,456.00
Chief Inspector ( CI ) OB 1.00 4.00 4,681,015.50 18,724,062.00
Inspector OB 1.00 4.00 4,012,080.00 16,048,320.00
B. TENAGA PENDUKUNG
1 Administrasi OB 1.00 4.00 2,541,057.00 10,164,228.00
2 Operator Komputer OB 1.00 4.00 2,541,057.00 10,164,228.00
3 Pesuruh Kantor OB 1.00 4.00 1,738,093.50 6,952,374.00

TOTAL BIAYA LANGSUNG PERSONIL 82,381,668.00


Waktu Frekuensi( Harga Satuan Harga Total
No. Uraian Satuan Volume
Bulan (Rp.) (Rp.)
II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
1 Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Bulan 4.00 1,000,000.00 4,000,000.00
2 Biaya Ruang Kantor Bulan 4.00 1,000,000.00 4,000,000.00
3 Biaya Alat Tulis Kantor Bulan 4.00 240,000.00 960,000.00
4 Biaya Peralatan Kantor (Sewa) Bulan 4.00 140,000.00 560,000.00
5 Biaya Tunjangan Perumahan Bulan 4.00 1,400,000.00 5,600,000.00
6 Biaya Komunikasi Bulan 4.00 500,000.00 2,000,000.00
7 Biaya Transportasi Bulan 4.00 1,500,000.00 6,000,000.00
8 Biaya Laporan Set 1.00 750,000.00 750,000.00
TOTAL BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL 23,870,000.00
JUMLAH : 106,251,668.00
PPN 10% : 10,625,166.80
TOTAL : 116,876,834.80
Terbilang : Seratus Enam Belas Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh Empat Point Delapan Rupiah

PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN

NUR FATRA MUHTAR,ST


Direktur
RINCIAN HARGA REMUNERASI PERSONIL

Beban Biaya Biaya Langsung


Gaji Beban Biaya Beban Biaya Sub Perbulan Untuk Tunjangan Personil
Imbalan Jasa Keteranngan
NO JABATAN / POSISI NAMA Dasar ( GD) Sosial ( BBS ) Umum ( BBU ) Jumlah Penugasan di Penugasan
Per-Bulan Kantor Pusat
( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )
1 2 3 4 = ( 1+2+3 ) 5 = 0,1 (4) 6=(4+5) 7 8=(6+7)
Range Koefisien (0.3 - 0.4) GD (0.5 - 1.3) GD (0.1 - 0.3) GD
Koefisien Dipakai GD 0.30 GD 0.60 GD 0.10 GD
#REF!
1 Site Engineer ( SE ) Nur Fatra Muhtar,ST 2,320,600.00 696,180.00 1,392,360.00 4,409,140.00 440,914.00 4,850,054.00 232,060.00 5,082,114.00
2 Chief Inspector ( CI ) I Wayan Gede Seraya,ST 2,137,450.00 641,235.00 1,282,470.00 4,061,155.00 406,115.50 4,467,270.50 213,745.00 4,681,015.50
3 Inspector I Wayan Wira Santika,ST 1,832,000.00 549,600.00 1,099,200.00 3,480,800.00 348,080.00 3,828,880.00 183,200.00 4,012,080.00
4 Administrasi Ni Putu Julia Chintya Devi 1,160,300.00 348,090.00 696,180.00 2,204,570.00 220,457.00 2,425,027.00 116,030.00 2,541,057.00
5 Operator Komputer Dewa Gede Krinsa Wiguna,ST 1,160,300.00 348,090.00 696,180.00 2,204,570.00 220,457.00 2,425,027.00 116,030.00 2,541,057.00
6 Pesuruh Kantor I Kadek Warman Gunadi,ST 793,650.00 238,095.00 476,190.00 1,507,935.00 150,793.50 1,658,728.50 79,365.00 1,738,093.50

PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN

Nur Fatra Muhtar,ST


Direktur
ANALISA BILLING RATE
1. Site Engineer ( SE )
DASAR PERHITUNGAN
Menurut jumlah satuan waktu SBOB ≥ 3 TAHUN
Menurut pengalaman profesional yang dibutuhkan
No Komponen Biaya Langsung Koefisien Gaji Dasar Jumlah
a b c d e=c x d
1 Gaji Dasar (GD) (1 x GD) 1.00 Rp 2,320,600.00 Rp 2,320,600.00
2 Beban Biaya Sosial (BBS) (0.3 - 0.4) x GD 0.30 Rp 2,320,600.00 Rp 696,180.00
3 Beban Biaya Umum (BBU) (0.5 - 1.3) x GD 0.60 Rp 2,320,600.00 Rp 1,392,360.00
4 Tunjangan Penugasan (TP) (0.1 - 0.3) x GD 0.10 Rp 2,320,600.00 Rp 232,060.00
5 Keuntungan ( 0.1 x (GD + BBS + BBU)) 0.10 Rp 4,409,140.00 Rp 440,914.00
JUMLAH 2.10 Rp 5,082,114.00

2. Chief Inspector ( CI )
DASAR PERHITUNGAN
Menurut jumlah satuan waktu SBOB ≥ 1 TAHUN
Menurut pengalaman profesional yang dibutuhkan
No Komponen Biaya Langsung Koefisien Gaji Dasar Jumlah
a b c d e=c x d
1 Gaji Dasar (GD) (1 x GD) 1.00 Rp 2,137,450.00 Rp 2,137,450.00
2 Beban Biaya Sosial (BBS) (0.3 - 0.4) x GD 0.30 Rp 2,137,450.00 Rp 641,235.00
3 Beban Biaya Umum (BBU) (0.5 - 1.3) x GD 0.60 Rp 2,137,450.00 Rp 1,282,470.00
4 Tunjangan Penugasan (TP) (0.1 - 0.3) x GD 0.10 Rp 2,137,450.00 Rp 213,745.00
5 Keuntungan ( 0.1 x (GD + BBS + BBU)) 0.10 Rp 4,061,155.00 Rp 406,115.50
JUMLAH 2.10 Rp 4,681,015.50

3. Inspector
DASAR PERHITUNGAN
Menurut jumlah satuan waktu SBOB ≥ 2 TAHUN
Menurut pengalaman profesional yang dibutuhkan
No Komponen Biaya Langsung Koefisien Gaji Dasar Jumlah
a b c d e=c x d
1 Gaji Dasar (GD) (1 x GD) 1.00 Rp 1,832,000.00 Rp 1,832,000.00
2 Beban Biaya Sosial (BBS) (0.3 - 0.4) x GD 0.30 Rp 1,832,000.00 Rp 549,600.00
3 Beban Biaya Umum (BBU) (0.5 - 1.3) x GD 0.60 Rp 1,832,000.00 Rp 1,099,200.00
4 Tunjangan Penugasan (TP) (0.1 - 0.3) x GD 0.10 Rp 1,832,000.00 Rp 183,200.00
5 Keuntungan ( 0.1 x (GD + BBS + BBU)) 0.10 Rp 3,480,800.00 Rp 348,080.00
JUMLAH 2.10 Rp 4,012,080.00

4. Administrasi
DASAR PERHITUNGAN
Menurut jumlah satuan waktu SBOB ≥ 2 TAHUN
Menurut pengalaman profesional yang dibutuhkan
No Komponen Biaya Langsung Koefisien Gaji Dasar Jumlah
a b c d e=c x d
1 Gaji Dasar (GD) (1 x GD) 1.00 Rp 1,160,300.00 Rp 1,160,300.00
2 Beban Biaya Sosial (BBS) (0.3 - 0.4) x GD 0.30 Rp 1,160,300.00 Rp 348,090.00
3 Beban Biaya Umum (BBU) (0.5 - 1.3) x GD 0.60 Rp 1,160,300.00 Rp 696,180.00
4 Tunjangan Penugasan (TP) (0.1 - 0.3) x GD 0.10 Rp 1,160,300.00 Rp 116,030.00
5 Keuntungan ( 0.1 x (GD + BBS + BBU)) 0.10 Rp 2,204,570.00 Rp 220,457.00
JUMLAH 2.10 Rp 2,541,057.00
5. Operator Komputer
DASAR PERHITUNGAN
Menurut jumlah satuan waktu SBOB ≥ 2 TAHUN
Menurut pengalaman profesional yang dibutuhkan
No Komponen Biaya Langsung Koefisien Gaji Dasar Jumlah
a b c d e=c x d
1 Gaji Dasar (GD) (1 x GD) 1.00 Rp 1,160,300.00 Rp 1,160,300.00
2 Beban Biaya Sosial (BBS) (0.3 - 0.4) x GD 0.30 Rp 1,160,300.00 Rp 348,090.00
3 Beban Biaya Umum (BBU) (0.5 - 1.3) x GD 0.60 Rp 1,160,300.00 Rp 696,180.00
4 Tunjangan Penugasan (TP) (0.1 - 0.3) x GD 0.10 Rp 1,160,300.00 Rp 116,030.00
5 Keuntungan ( 0.1 x (GD + BBS + BBU)) 0.10 Rp 2,204,570.00 Rp 220,457.00
JUMLAH 2.10 Rp 2,541,057.00

6. Pesuruh Kantor
DASAR PERHITUNGAN
Menurut jumlah satuan waktu SBOB ≥ 2 TAHUN
Menurut pengalaman profesional yang dibutuhkan
No Komponen Biaya Langsung Koefisien Gaji Dasar Jumlah
a b c d e=c x d
1 Gaji Dasar (GD) (1 x GD) 1.00 Rp 793,650.00 Rp 793,650.00
2 Beban Biaya Sosial (BBS) (0.3 - 0.4) x GD 0.30 Rp 793,650.00 Rp 238,095.00
3 Beban Biaya Umum (BBU) (0.5 - 1.3) x GD 0.60 Rp 793,650.00 Rp 476,190.00
4 Tunjangan Penugasan (TP) (0.1 - 0.3) x GD 0.10 Rp 793,650.00 Rp 79,365.00
5 Keuntungan ( 0.1 x (GD + BBS + BBU)) 0.10 Rp 1,507,935.00 Rp 150,793.50
JUMLAH 2.10 Rp 1,738,093.50
I. BENTUK DATA ORGANISASI
PERUSAHAAN

1
USULAN TEKNIS
PT.KONINDO PANORAMA KONSULTAN
BAB.I
DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
Dalam hal ini PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN sesuai dengan potensi
keahlian dari SDM Perusahaan berupaya mengekspresikan usahanya dibidang
pekerjaan supervisi gedung,arsitek,landscape yang selalu siap untuk memberikan
yang terbaik bagi kepentingan bersama tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu,
sebagai mitra kerja dengan hasil kerja yang presentatif dan aktualitatif.

I-A. ORGANISASI PERUSAHAAN

Berkembang sebagai suatu jasa usaha di bidang jasa Konsultansi yang


didukung oleh tenaga-tenaga ahli berpengalaman yang profesional serta
fasilitas pendukung yang memadai sebagai aset utama perusahaan, telah
banyak memberikan dukungan dan jasa Konsultansi dalam berbagai bidang
pekerjaan teknis ataupun non teknis dalam lingkup pemberi tugas baik
Pemerintah maupun swasta.
Dengan dukungan tenaga-tenaga ahli dan profesional yang berpengalaman
dalam berbagai disiplin ilmu itu pula, Perusahaan kami membentuk satu team
kerja yang handal dengan pola pengelolaan manajemen yang profesional
dalam menangani setiap pekerjaan yang telah dan akan diberikan kepada
perusahaan.
Mengacu pada hal tersebut diatas, Perusahaan kami senantiasa
berusaha untuk memberikan pelayanan yang terpadu kepada semua mitra
kerja, dan akan memberikan produk kerja berdasarkan pendekatan kerja
multi disiplin, agar analisis yang diberikan benar-benar dapat berdaya guna
dan bermanfaat bagi semua pihak dengan menggunakan kelengkapan
peralatan yang dimiliki Perusahaan serta mengacu pada pengalaman
professional Perusahaan.

Berikut ini merupakan uraian legalistas PT. KONINDO PANORAMA

KONSULTAN yang diterbitkan oleh instansi terkait :

a. Nama : PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN


b. Akta Pendirian : No 09 - Tgl 17/07/2017 - Lilies Pratiwipuspa,S.H.,M.Kn
c. Akta Perubahan : No 08 - Tgl 16/01/2018 - Lilies Pratiwipuspa, S.H.,M.Kn
d. Npwp : 82.518.194.4 – 906.001
e. IUJK : 1-004020-2413-4-00035

2
USULAN TEKNIS
PT.KONINDO PANORAMA KONSULTAN
f. SBU : 0222899
g. Alamat : Jl. Artha Graha II No 37 Kupang
h. Alamat Cabang : Jalan Seruni Br. Babakan Kawan Gulingan, Mengwi -
Kab. Badung

SUSUNAN ORGANISASIINTI PERUSAHAAN

DIREKTUR CABANG BALI


Nur Fatra Muhtar,ST

DIV. STRUKTUR DIV. ARSITEKTUR DIV. TEKNIK


GEDUNG I Wayan Sumesta,ST REKAYASA& K3
Ir. Udi Sukmanto, Sonny Devanat,ST

Ahli Madya Bangunan Ahli Madya Arsitek Ahli Madya Geodesi


I Wayan Winarta,ST Ida Bagus Nym I Dewa Md Eddy Ambara
Artha,ST Handhika, ST

DIV. PENGAWASAN DIV. ADMINISTRASI


BANGUNAN Ni Putu Julia ChityaDevi, SE
Ir. I Made Subisma

Support Team Support Team


I Wayan Winarta,ST Resti Andika Putri,S.Kom

I-B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN LAYANAN

Ruang lingkup pekerjaan yang dapat dilayani oleh PT. KONINDO


PANORAMA KONSULTAN adalah sebagai berikut :
✓ Jasa Survey dan Investigasi Teknik
✓ Jasa Inspeksi / Supervisi
✓ Manajemen Konstruksi

3
USULAN TEKNIS
PT.KONINDO PANORAMA KONSULTAN
✓ Manajemen Proyek
✓ Perencanaan Umum
✓ Studi Kelayakan
✓ Jasa Penelitian

Adapun bidang – bidang pekerjaan yang telah dan dapat kami layani sebagai
berikut:

✓ Bidang Arsitektur Bangunan, Interior, dan Lansekap


✓ Bidang Tata Lingkungan : AMDAL, Teknik Lingkungan, dan
Perencanaan Kota & Wilayah
✓ Bidang Sipil : Prasarana Keairan, Jalan dan Jembatan, dan Struktur
Bangunan
✓ Bidang Manajemen Keuangan
✓ Bidang Pertambangan dan Energi
✓ Bidang Perindustrian dan Pertambangan
✓ Bidang Kepariwisataan
✓ Bidang Telematika
✓ Bidang Pengembangan Pertanian dan Perdesaaan
✓ Bidang Transportasi

I.C DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN

Pengalaman Perusahaan pada pekerjaan-pekerjaan sejenis akan memberikan


nilai lebih dalam menjalin kemitraan dengan pihak-pihak yang terkait, guna
menjaga kesinambungan kerja pada masa yang akan datang. Untuk dapat
menggambarkan pengalaman dalam penanganan pekerjaan yang telah dan
sedang dilaksanakan oleh perusahaan, dapat dilihat pada daftar pengalaman
Perusahaan terlampir.

Untuk lebih detail dari pengalaman kerja dilaksanakan bisa di lihat pada BAB
II. DAFTAR PENGALAMAN 10 TAHUN TERKAHIR

I.D- DAFTAR PERSONALIA PERUSAHAAN

Sebagai salah satu penyokong atau pendukung berkembangnya perusahaan sampai


dengan saat ini adalah tenaga ahli dan personil. Tenaga atau personil PT.
KONINDO PANORAMA merupakan tenaga-tenaga profesional dan berpengalaman
di bidangnya masing-masing untuk dapat membentuk Tim Kerja yang handal di

4
USULAN TEKNIS
PT.KONINDO PANORAMA KONSULTAN
segala bidang pekerjaan. Daftar personalia Perusahaan adalah sebagaimana
terlampir.
No Nama Tingkat Keahlian Pengalaman Kemapuan Menejerial
Penidikan Kerja ( Th )
1 I Wayan Winarta,ST S1 Arsitektur Ahli Madya 20 Team Leader
Arsitektur
2 I Putu Suriadinata S1 T.Sipil Ahli Madya 7 Chief Engeneering
Bangunan
3 I Wayan Gede Seraya S1 T.Sipil Ahli Madya 7 Team Leader
Bangunan
4 Nur Fatra Muhtar S1 T.Sipil Ahli Madya 7 Chief inspactor
Bangunan
5 Udi Sukmanto S1 T.Sipil Ahli Madya 15 Team Leader
Bangunan
6 I Made Oka Suparta S1 T.Sipil Ahli Madya 8 Estimator
Bangunan
7 I Ketut Ari Sidarta S1 T.Sipil Ahli Madya 8 Estimator
Bangunan
8 I Gede Sumardika S1 T.Sipil Ahli Madya 8 AHli Sipil
Bangunan
9 Sonny Devanant S1 T.Sipil Ahli K3 8 Ahli K3
10 I Wayan Sumesta S1 Arsitek Ahli Arsitek 10 Ahli Arsitek
11 I Wayan Winarta S1 Arsitek Ahli Arsitek 10 Ahli Arsitek
12 Nyoman Adi Eka S1 Arsitek Ahli Arsitek 8 Ahli Arsitek
Purnamawan
8 Fredrick Dimu Jacob S1 T.Elektro Ahli Elektro 15 Ahli Elektro
9 I Putu Eka Aditya Stm Drafter 5 Drafter
10 Cypriathus Supriaharja Stm Drafter 25 Inspactor
11 Ni Putu Julia S1 Ekonomi Admin 2 Adminstrasi
12 Resti Andika Putri S1 Komputer IT 2 Teknik Informatika
13 Sholihin Hidayat S1 T.Sipil Estimator 2 Estimator
14 Abdul Azis S1 Ekonomi Admin 3 Adminstrasi

5
USULAN TEKNIS
PT.KONINDO PANORAMA KONSULTAN
DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 TAHUN TERAKHIR

PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

TAHUN 2020
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 Balai Wilayah Sungai Bali - Penida Supervisi Rehabilitasi Museum Subak Di Kabupaten Tabanan 2020 6 Rp 267.634.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


2 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Gianyar Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Koramil Kecamatan Payangan 2020 3 Rp 215.452.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


3 Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I NTT Supervisi Rehabilitasi dan Renovasi Madrasah Kab. Timor Tengah Selatan 2020 6 Rp 131.850.500 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


4 Universitas Nusa Cendana Pengawasan Pembangunan Gedung ICT Centre Nusa Cendana 2020 6 Rp 390.098.500 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


5 Inspektorat Daerah Kupang Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor 2020 6 Rp 295.400.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


6 RSUD dr. Ben MBOI Pengawasan Pembangunan Ruang Rawat Inap Perawatan Anak 2020 6 Rp 311.135.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor biro Logistik Polda NTT t. 3000/3 Lt Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
7 Biro Logistik Polda NTT 2020 8 Rp 536.219.200 Utama
(1 Paket) TA 2020 Gedung ( RE 201 )

Jasa Konsultasi Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas (Brahma Widya dan Dharma Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
8 Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja 2020 6 Rp 276.573.000 Utama
Sastra) dan Gedung Kelas (Dharma Acarya dan Dharma Duta) Gedung ( RE 201 )

TAHUN 2019
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 PT. BENNATIN SURYA CIPTA Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Pusat Layanan Halal 2019 6 Rp 1.242.587.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


2 Dinas Perumahan,Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kota Denpasar Pengawasan Penataan Kawasan Kumuh Di Kelurahan Peguyangan Kota Denpasar 2019 3 Rp 24.835.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


3 Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kota Denpasar Pekerjaan Pengawasan SDN 9 Padang Sambian ( 12 RKB,Tangga ) 2019 3 Rp 89.164.625 Utama
Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Penanganan Bencana Non Alam ( Penumpukan Sampah ) yang mengakibatkan


Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
4 Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Badung Kerusakan Lingkungan,Sumber Penyakit Dan Gangguan Psikologis Di Kabupaten Badung ( 2019 2 Rp 55.963.000 Utama
Gedung ( RE 201 )
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Di Mengwi )
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

Konsultan Pengawasan Pembangunan Penampungan Sementara Relokasi Pedagang Pasar Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
5 Dinas Perdagangan Dan Perindustrian 2019 2 Rp 12.182.500 Utama
Rakyat Banyuasri Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


6 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab.Buleleng Pekerjaan Pengawasan Aula TK Negeri Pembina Kecamatan Banjar 2019 1 Rp 3.707.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


7 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab.Buleleng Jasa Konsultansi Pengawasan Pemagaran SMPN 8 Singaraja 2019 2 Rp 4.994.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


8 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab.Buleleng Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan MCK Siswa SDN 5 Kampung Baru 2019 1 Rp 2.984.300 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Padmasana Dan Pelinggih Lainya SDN 1 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
9 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab.Buleleng 2019 1 Rp 1.188.000 Utama
Banyupoh Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


10 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab.Buleleng Jasa Konsultansi Penambahan Ruang Kelas Baru SDN 4 Tejakula 2019 2 Rp 4.427.500 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


11 Dinas Perumahah,Permikiman dan Pertanahan Kab.Buleleng Belanja Modal Pengawasan Pengadaan Konstruksi / Pembelian Gedung Kantor 2019 2 Rp 19.700.000 Utama
Gedung ( RE 201 )
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

Pengawasan Pembangunan Garasi Alat Berat UPT PJJ Pacitan, di Desa Kedungdowo Kec Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
12 Dinas PU Bina Marga Kab Pacitan 2019 3 Rp 119.542.500 Utama
Tegalombo Kab Pacitan Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Rehabilitasi Mess Kantor UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Madiun, Jl. Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
13 Dinas PU Bina Marga Kota Surabaya 2019 3 Rp 111.430.000 Utama
Sombo Madiun Gedung ( RE 201 )

TAHUN 2018
Balanja Modal Gedung Dan Bangunan Pengadaan Bangunan Tempat Pendidikan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Badung 2018 3 Rp 32.235.000 Utama
,Konsultasi Pengawasan Penataan Halaman SD Negeri 2 Baha Gedung ( RE 201 )

Konsultansi Pengawasan,Pengawasan Pembangunan Tempat Suci Dan Penataan Halaman Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
2 Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Badung 2018 3 Rp 24.013.000 Utama
UPT Dinas Pendidikan,Kepemudaan Dan Olah Raga Kecamatan Kuta Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


3 Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Badung Jasa Konsultansi Pengawasan Penataan Kawasan Pura Uluwatu 2018 3 Rp 92.862.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Senderan Rumah I Made Wenten Desa Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
4 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab.Badung 2018 2 Rp 9.691.000 Utama
Petang Kecamatan Petang Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Pembangunan Gedung Arsip,Rehab Kantor Dan Penataan Halaman Kantor Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
5 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab.Badung 2018 3 Rp 100.771.000 Utama
Kejaksaan Negeri Denpasar Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


6 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar Pengawasan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Panjer Kota Denpasar 2018 2 Rp 34.375.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


7 Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Buleleng Konsultan Pengawasan Revitalisasi Pasar Rakyat Desa Pakraman Sudaji 2018 2 Rp 17.759.000 Utama
Gedung ( RE 201 )
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

Jasa Konsultansi Pengawasan Rehab Sedang /Berat Gedung Bagian Timur Kantor Dinas Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
8 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Buleleng 2018 2 Rp 24.750.000 Utama
Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Buleleng Gedung ( RE 201 )

Pekerjaan Belanja Barang Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat Konsultan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
9 Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Badung 2018 3 Rp 49.336.000 Utama
Pengawasan ,Pengawasan Pembangunan Wantilan Melasti di Pantai Club Med Gedung ( RE 201 )

Pengawassan Rehabilitasi Pustu Kesiman Kertalangu,Pembangunan Penyengker Pustu Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
10 Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kota Denpasar 2018 2 Rp 24.581.000 Utama
Sumerta Kelod dan Pembangunan Pelinggih dan Penyengker Pustu Penatih Kota Denpasar Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


11 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Buleleng Jasa Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Gedung TK Negeri Desa Depeha 2018 1 Rp 3.125.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Ruang TK Negeri Desa Wanagiri,TK Negeri Desa Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
12 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Buleleng 2018 1 Rp 9.780.000 Utama
Bontihing,dan Rehabilitasi Aula Tk Negeri Desa Padawa Gedung ( RE 201 )

Belanja Modal Gedung dan Bangunan Kesehatan Konsultansi Pengawasan,Pengawasan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
13 Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Badung 2018 1 Rp 12.287.000 Utama
Rehab Puskesmas Pemebantu Baha Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


14 Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Pembangunan Tempat Laundry Di UPT Puskesmas Abiansemal IAnggaran 2018 2018 1 Rp 5.705.964 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


15 Dinas Kesehatan Kab. Manggarai Pengawasan Teknik Pembangunan Baru Puskesmas Bangka Kenda TA 2-18 2018 3 Rp 132.085.500 Utama
Gedung ( RE 201 )

TAHUN 2017
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura Pengawasan Pengembangan Flat Instruktur A Menjadi 4 Lantai 2017 3 Rp 229.000.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


2 Institut Agama Islam Negeri Ponorogo Pengawasan Pembangunan Gedung Fakultas Syariah IAIN Ponorogo Tahun 2017 2017 4 Rp 290.000.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


3 Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura Pengawasan Pembangunan Fasilitas Ibadah dan Layanan Umum 2017 4 Rp 166.000.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


4 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Bangli Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Sedang /Berat Gedung Kantor 2017 1 Rp 2.789.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


5 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Bangli Jasa Konsultansi Pengawasan Revitalisasi Ruang Kelas Sekolah SDN Bakti Segara 2017 2 Rp 34.755.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


6 Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Puskesmas Kintamani III 2017 2 Rp 20.669.000 Utama
Gedung ( RE 201 )
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

Kantor Pengelola Teknogi Informasi, Komunikasi Dan Barang Milik Negara Pengadaan Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Pada GKN Denpasar Dan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
7 2017 2 Rp 27.135.000 Utama
Denpasar Wisma Keuangan pada KPTIK dan BMN Denpasar Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


8 Dinas Cipta Karya Kab.Badung Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Polsek Petang 2017 2 Rp 78.157.150 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


9 Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kab.Bangli Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan SDN 2 Kawan 2017 2 Rp 22.084.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


10 Dinas Pariwisata Kab. Buleleng Pengawasan Pembangunan Kios Cindramata Di Dtw Pemuteran 2017 1 Rp 6.900.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Pembangunan Kios Cindramata Di Dtw Eks Pelabuhan Buleleng Keluarahan


11 Dinas Pariwisata Kab. Buleleng 2017 1 Rp 6.900.000 Utama
Kampung Bugis

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


12 Dinas Cipta Karya Kab.Badung Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Polsek Petang 2017 2 Rp 78.157.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Pengawasan Pembangunan 4 Balai Penyulihan KB Di Kecamatan Amfoang Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
13 2017 2 Rp 29.000.000 Utama
Anak Tengah,Amfoang Selatan,Smau dan Fateleu Tengah Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


14 Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Prov Nusa Tenggara Timur Supervisi Fasilitas Pemanfaatn Ruang Terbuka Publik Kota Kupang 2017 2 Rp 49.990.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Konstruksi Pembangunan Rumdin angota Satbrimob Polda NTT. T 36/7 Unit ( Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
15 Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur 2017 2 Rp 36.000.000 Utama
1 Paket ) Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Konstruksi Pembangunan Rumdin angota Satbrimob Polda NTT. T 36/10 Unit Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
16 Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur 2017 2 Rp 37.190.000 Utama
( 1 Paket ) Gedung ( RE 201 )
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

TAHUN 2016

Kementrian Perhubungan ,Badan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Pembangunan Sarana Dan Prasarana BP3 Curug Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 2016 10 Rp 679.448.000 Utama
Penerbangan Curug Tahap II Gedung ( RE 201 )

Jasa Konsultan Supervisi Pekerjaan Perpanjangan Dermaga Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
2 PT Pelabuhan Indonesai III ( Persero ) Cab. Benoa 2016 6 Rp 417.712.000 Utama
Timur 50 x 20 M Benoa Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


3 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kab. Bangli Belanja Konsultansi Pengawasan Pembangunan Sanitary 2016 2 Rp 8.254.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Belanja Jasa Konsultasi Pengawas DAK 2016 Pada SD Kec. Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
4 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kab. Bangli 2016 3 Rp 27.358.000 Utama
Kintamani Gedung ( RE 201 )

Badan Kepegawaian Negara Kantor Paket Pekerjaan jasa Konsultansi pengawasan Pekerjaan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
5 2016 3 Rp 42.494.650 Utama
Regional X BKN Denpasar Pembangunan rumah Jabatan Eselon IV Type 50 m2 Gedung ( RE 201 )

TAHUN 2015

Konsultan Pengawas Pekerjaan Jasa Konstruksi RS Umum Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 Rumah Sakit Umum Daerah S.K Lerik Kota Kupang 2015 8 Rp 600.000.000 Utama
SK.Lerik Kota Kupang Gedung ( RE 201 )

Pembangunan Kantor Camat Petang, Pekerjaan Konsultansi Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
2 Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung 2015 4 Rp 101.962.850 Utama
Pengawasan Pembanguan Kantor camat Petang Gedung ( RE 201 )

Belanja Konsultansi pengawasan Renovasi Berat Gedung Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
3 Balai Besar Veteriner Denpasar 2015 3 Rp 54.554.000 Utama
Administrasi Lantai 2 Finishing Luar Lantai 1 ( dari 2 Lantai ) Gedung ( RE 201 )
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

Pekerjaan pengadaan Jasa Konsultan Pengawas Pekerjaan


Kementerian Keuangan Republik Indonesia Sekertariat Kontruksi Perbaikan Talang dan Atap gedung barat Pada Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
4 2015 3 Rp 34.925.000 Utama
Jendral kantor Pengolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dan Gedung ( RE 201 )
barang Milik negara denpasar

Direktorat Jendral Bina Upaya Pengadaan Konsultan Pengawas Pembangunan Gedung fasilitas Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
5 2015 3 Rp 39.974.825 Utama
Kesehatan Rumah Sanglah Denpasar Penunjang Instalasi Forensik Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Pembangunan Gedung Lantai II ( 6 RKAB dan Tangga ) Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
6 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kota Denpasar 2015 2 Rp 34.000.000 Utama
SD 5 Penatih Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Rumah Jabatan Ketua DPRD Di Kabupaten Sabu Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
7 Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua 2015 3 Rp 58.463.000 Utama
Raijua Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


8 Kantor Pajak Pratama Atambua Pengawasan Pembangunan Gedung KPP Pratama Atambua 2015 4 Rp 120.055.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Biaya Pengawasan Nilai Pekerjaan 2 M - 5 M SMA Negeri 17 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
9 Pemerintah Kota Surabaya Dinas Cipta Karya Dan Penataan Ruang Kota Surabaya 2015 2 Rp 44.781.000 Utama
Surabaya Gedung ( RE 201 )

Badan Kepegawaian Negara Kantor Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


10 Jasa Konsultansi Pengawasan Peninggian Gedung Halaman 2015 2 Rp 9.513.000 Utama
Regional X BKN Denpasar Gedung ( RE 201 )

Badan Kepegawaian Negara Kantor Jasa Konsultansi Pengawasan Pembanguan Rumah Jabatan Eselon IV Type 50 M2 Kantor Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
11 2015 2 Rp 42.909.000 Utama
Regional X BKN Denpasar Regional X BKN Denpasar Gedung ( RE 201 )
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

TAHUN 2014

Dinas Pendidikan Pemuda Dan Belaja Jasa Konsultasi Pengawasan Halaman dan Pembangunan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 2014 2 Rp 9.300.000 Utama
Olahraga Kab. Badung KM/WC SD No 2 Sulingai Gedung ( RE 201 )

Belaja Jasa Konsultasi Pengawasan


Dinas Pendidikan Pemuda Dan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
2 Pembangunan Perpustakaan SD No 4 2014 2 Rp 9.300.000 Utama
Olahraga Kab. Badung Gedung ( RE 201 )
Sulingai

Dinas Pendidikan Pemuda Dan Belaja Jasa Konsultasi Pengawasan Pembangunan Tembok Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
3 2014 2 Rp 9.300.000 Utama
Olahraga Kab. Badung Penyengker SD No 5 Carangsari Gedung ( RE 201 )

Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Pengawasan Kontruksi Pembangunan Gedung Satker Provinsi NTT di Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
4 2014 4 Rp 117.296.000 Utama
Nasional VIII Kupang Gedung ( RE 201 )

Dinas Pendidikan Pemuda Dan Pengawasan DAK 2014 SD se Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
5 2014 2 Rp 29.746.000 Utama
Olahraga Kab. Bangli Kabupaten Bangli Gedung ( RE 201 )

Badan Kepegawaian Negara Kantor Pengawasan Pekerjaan Lantai I Gedung Tata Naskah Kantor Regional Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
6 2014 3 Rp 61.670.000 Utama
Regional X Denpasar X BKN Gedung ( RE 201 )

Jasa Konsultasi Pengawasan Pembangunan Gedung Asrama Putra Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
7 Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri Tegal 2014 3 Rp 75.000.000 Utama
SUMPM Kupang Tahun 2014 Gedung ( RE 201 )
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

TAHUN 2013

KemenKeu RI Ditjend Pajak Kantor Wilayah DJP Nusa Tenggara Pengawasan Teknik Lanjutan Pembangunan Gedung KPP Pratama Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 2013 4 Rp 212.000.000 Utama
KPP Pratama Ende Ende (Tahap II) Gedung ( RE 201 )

Dinas PU, Perumahan Rakyat, Pertambangan dan Energi Kab. Sabu Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
2 Pengawasan Gedung SKPD (Paket I) Kabupaten Sabu Raijua 2013 4 Rp 211.360.000 Utama
Raijua Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


3 Dinas Perindag Kab. Sikka Pengawasan Teknis Bangunan Gedung Penampung Garam 2013 2 Rp 9.179.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


4 Bandar Udara H.Hasan Pengawasan Rehabilitasi Dan Perluasan Gedung PKP-PK,1 Paket 2013 2 Rp 30.000.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Komisi Pemilihan Umum Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
5 Komisi Pemilihan Umum Prov. NTT 2013 3 Rp 85.000.000 Utama
Provinsi Nusa Tenggara Timur Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Lanjutan Pembangunan Gedung VIP Bandara El Tari Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
6 Biro Umum Setda Prov. NTT 2013 3 Rp 55.000.000 Utama
Kupang Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Pemb. Pengadaan Konstruksi/ Pembelian Rumah Dinas,


Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
7 Dinas Kesehatan Kab. Sikka Pws Konstr. Bangunan Pelengkap Puskesmas, Pws Pengadaan 2013 3 Rp 18.434.900 Utama
Gedung ( RE 201 )
Instalasi Air, dan Pws. Konstr. Bangunan Pagar

Pengawasan Pek. Pemb. Dan Rehab. Sedang/ Berat SDK Feondari,


Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
8 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab. Sikka SDN Aerea, SDK Riipua, SMPN 1 Mego, SDI Ldagoba, SDI 2013 3 Rp 22.559.600 Utama
Gedung ( RE 201 )
Ditunaka, SDK Nanga, SMA St. Petrus Kewapante
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


9 Dinas Perindag Kab. Sikka Pengawasan Teknis Pembangunan Pasar 2013 2 Rp 44.500.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

TAHUN 2012

Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Negeri Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 Pengadilan Tinggi Kupang 2012 4 Rp 119.700.000 Utama
Oelamasi Kab.Kupang Tahap II Gedung ( RE 201 )

Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Lembaga Penyiaran Publik Pengawasan Pembangunan Gedung Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
2 2012 4 Rp 168.100.000 Utama
TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur Kantor Baru LPP TVRI Stasiun NTT Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Teknis Dana Alokasi Khusus DAK Bidang Pendidikan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
3 Dinas Pendidikan Kab. Sumenep 2012 2 Rp 49.134.000 Utama
Tahun Lalu ( Paket 7 ) Gedung ( RE 201 )

KemenKeu RI Ditjend Pajak Kantor Wilayah DJP Nusa Tenggara Jasa Konsultansi Pengawasan Teknik Pembangunan Gedung KPP Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
4 2012 4 Rp 128.121.000 Utama
KPP Pratama Ende Pratama Ende Tahap I Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDKLandokura, SDK


Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
5 Dinas PPO Kab. Ende Sokoria 1, SDK Dedu, Pembangunan Ruang Perpustakaan SDK 2012 2 Rp 8.774.000 Utama
Gedung ( RE 201 )
Pa’Pingga

Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor PengadilanAgama Maumere Tahap I-


Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
6 Pengadilan Agama Maumere Kabupaten Sikka 2012 3 Rp 99.900.000 Utama
Gedung ( RE 201 )
Oelamasi Kab.Kupang Tahap II

Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Militer III-15 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
7 Pengadilan Militer III - 15 Kupang 2012 2 Rp 44.000.000 Utama
Kupang (Finishing) Gedung ( RE 201 )
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

Pemerintah Kabupaten Sikka-Dinas Pendidikan Pemuda Dan Pengawasan Teknis Rehabilitasi Sedang/ Berat Ruang Kelas Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
8 2012 3 Rp 17.138.000 Utama
Olahraga Kabupaten Sikka Sekolah Gedung ( RE 201 )

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


9 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur Supervisi Kegiatan Rekontruksi SDN Ketapang Di Kabupaten Sidoarjo ( SPV-48) 2012 3 Rp 90.277.000 Utama
Gedung ( RE 201 )

TAHUN 2011 \

Pengawasan Pembangunan Kantor Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi


1 Pengadilan Tinggi Kupang 2011 7 Rp 186.000.000 Utama
Pengadilan TIPIKOR Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Teknis Pembangunan Dan Rehabilitasi Ruang Kelas Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
2 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab.SIKKa 2011 3 Rp 26.750.000 Utama
Sekolah Dasar Gedung ( RE 201 )

TAHUN 2010

Pengawasan Pembangunan Gedung Maternal /Neonatal Pada RSUD Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
1 RSUD Prof DR.W.Z Johanes 2010 4 Rp 99.500.000 Utama
Prof.DR.W.Z Johannes Kupang Gedung ( RE 201 )

Pemerintah Kabupaten Sumba Barat,Sekretariat Daerah Bagian Pengawasan Pembangunan Gedung Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
2 2010 4 Rp 95.616.000 Utama
Perlengkapan Kantor Bupati Sumba Barat Tahap I Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Teknis Pembangunan Terminal Lando, Terminal


Pemerintah Kab. Manggarai - Dinas Pehubungan , Komunikasi Karot, Pemeliharaan Rutin dan Berkala Gedung Kantor dan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
3 2010 3 Rp 77.000.000 Utama
dan Informasi Peralatan Parkir Pertokoan pada Dinas Perhubungan Komunikasi Gedung ( RE 201 )
dan Informatika Kabupaten Manggarai
PERIODE WAKTU
RUANG LINGKUP (SUB KLASIFIKASI JUMLAH ORANG NILAI KONTRAK
PELAKSANAAN MITRA KERJA
NO PENGGUNA JASA NAMA PAKET PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN ) BULAN PENGAWASAN / MK
(TAHUN)

F1 F2 F6 F4 F5

Pengawasan Teknik Pembangunan Gudang Alat dan Obat Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
4 Pemerintah Kabupaten Ende 2010 3 Rp 10.725.000 Utama
Kontrasepsi Gedung ( RE 201 )

Pengawasan Teknis Pembangunan Gedung Sekolah SMA Negeri 1 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
5 Pemkab. Manggarai Dinas Pendidikan dan Olah Raga 2010 2 Rp 10.300.000 Utama
Ruteng di Anan Gedung ( RE 201 )
III. URAIAN PENGALAMAN 10
TAHUN TERAKHIR

1
USULAN TEKNIS
PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN
Pada bab ini akan di jelasakan pengalaman kerja PT.
KONINDO PANORAMA KONSULTAN seperti yang
disampaikan pada bab terdahulu dilengkapi dengan uraian
informasi seperti waktu pelaksanaan, keterlibatan tenaga ahli
dan mitra kerja secara terperinci diuraikan juga dilengkapi
Umum dengan bukti-bukti kontrak sebagai pendukung pengalaman
sejenis yang pernah dilakukan.
Untuk itu PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN
memberikan refrensi pengalaman 10 tahun terakhir beserta
bukti kontrak sesuai dengan bidang pekerjaan yang
disyaratkan seperti terlampir.
Hal ini digunakan sebagai bahan evaluasi oleh panita
pengadaan dengan bobot sesuai dengan dokumen lelang yang
telah diberikan.

2
USULAN TEKNIS
PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Balai Wilayah Sungai Bali - Penida


Jasa Konsultansi Konstruksi Supervisi Rehabilitasi
2 Nama Paket Pekerjaan :
Museum Subak Di Kabupaten Tabanan

3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan


4 Lokasi Kegiatan : Tabanan
5 Nilai Kontrak : 267.635.940
6 Nomor Kontrak : 02/PKS/Bws15/KTL/2020
7 Waktu Pelaksanaan : 13 Juli 2020 - 22 Oktober 2020
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___6__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Ahli K3 __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
e. Ahli ME __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab.


1 Pengguna Jasa :
Gianyar

Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor


2 Nama Paket Pekerjaan :
Koramil Kecamatan Payangan

3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan


4 Lokasi Kegiatan : Payangan
5 Nilai Kontrak : 215.452.000
6 Nomor Kontrak : 640/2676/PUPR/2020
7 Waktu Pelaksanaan : 20 Mei 2020 s/d 13 Desember 2020
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___3__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Ahli K3 __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Inspector __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Ahli ME __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
h. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan


1 Pengguna Jasa : Singaraja
Pengawasan Kab. Singaraja Sekolah Tinggi Agama
2 Nama Paket Pekerjaan : Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Singaraja
5 Nilai Kontrak : 276.573.000
6 Nomor Kontrak : B-2174/Sth.03/KU.00.1/09/20
7 Waktu Pelaksanaan : 11 September 2020 s/d 09 Desember 2020
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___6__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Ahli K3 __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Inspector __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Ahli ME __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
h. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman


1 Pengguna Jasa :
Wilayah I NTT

Supervisi Rehabilitasi dan Renovasi Pengawasan


2 Nama Paket Pekerjaan :
Madrasah Kab. Timor Tengah Selatan

3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan


4 Lokasi Kegiatan : Nusa Tenggara Timur
5 Nilai Kontrak : 131.180.500
6 Nomor Kontrak : HK.02.03/SPK/PSP.POP1/119
7 Waktu Pelaksanaan : 29 Juni 2020 - 26 Oktober 2020
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___3__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Ahli K3 __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Inspector __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Ahli ME __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
h. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Universitas Nusa Cendana


1 Pengguna Jasa :
Pengawasan Pembangunan Gedung ICT Centre
2 Nama Paket Pekerjaan : Nusa Cendana

3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan


4 Lokasi Kegiatan : Nusa Tenggara Timur
5 Nilai Kontrak : 390.098.500
6 Nomor Kontrak : 243/UN15.PPK/KTR/VI/2020
7 Waktu Pelaksanaan : 18 Juni 2020 - 14 November 2020
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___6__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Ahli K3 __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Inspector __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Ahli ME __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
h. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Inspektorat Daerah Kupang


1 Pengguna Jasa :
Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan
2 Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kantor

3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan


4 Lokasi Kegiatan : Nusa Tenggara Timur
5 Nilai Kontrak : 295.400.000
6 Nomor Kontrak : IP.011/83/III/2020
7 Waktu Pelaksanaan : 16 Maret 2020 s/d 10 November 2020
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___6__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Ahli K3 __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Inspector __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Ahli ME __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
h. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

RSUD dr. Ben MBOI


1 Pengguna Jasa :
Pengawasan Pembangunan Ruang
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Manggarai RSUD dr. Ben MBOI
Rawat Inap Perawatan Anak
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Manggarai
5 Nilai Kontrak : 295.400.000
6 Nomor Kontrak : RSUD.002.3/PPK.05/15/V/2020
7 Waktu Pelaksanaan : 14 Mei 2020 s/d 20 Desember 2020
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___6__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Ahli K3 __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Inspector __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Ahli ME __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
h. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kota


2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Penataan Kawasan Kumuh Di Kelurahan Peguyangan
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kota Denpasar
5 Nilai Kontrak : 24.835.000
6 Nomor Kontrak : 027/1527/DPKPP/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 28 Juni 2019 - 18 Desember 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___7__Orang
3 Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Biro Logistik Polda NTT


Pengawasan Konstruksi Pembangunan Gedung
2 Nama Paket Pekerjaan : Kantor Biro Logistik Polda NTT t. 3000/3 Lt (1
Paket) TA 2020
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Nusa Tenggara Timur
5 Nilai Kontrak : 536.219.200
6 Nomor Kontrak : SP/115/III/LOG.2.1/2020/Birolog
7 Waktu Pelaksanaan : 31 Maret 2020 s/d 26 Oktober 2020
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___8__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Ahli K3 __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Inspector __________ Orang Bulan 3 Orang Bulan
f. Ahli ME __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
h. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kota


2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Pengawasan SDN 9 Padang Sambian ( 12 RKB,Tangga
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kota Denpasar
5 Nilai Kontrak : 89.164.625
6 Nomor Kontrak : 640/5047/DPUPR
7 Waktu Pelaksanaan : 28 Juni 2019 - 18 Desember 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___7__Orang
3 Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas PUPR Kab. Badung


Pengawasan Penanganan Bencana Non Alam ( Penumpukan Sampah
) yang mengakibatkan Kerusakan Lingkungan,Sumber Penyakit Dan
2 Nama Paket Pekerjaan :
Gangguan Psikologis Di Kabupaten Badung ( Pembangunan Tempat
Pengolahan Sampah Di Mengwi )
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : 55.963.600
6 Nomor Kontrak : 03/KNT.PL/CK/DPUPR/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 22 November 2019 - 28 Desember 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___7__Orang
2 Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : PT. BENNATIN SURYA CIPTA

2 Nama Paket Pekerjaan : Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Pusat Layanan Halal

3 Lingkup Produk Utama : Jasa Pengawas Pekerjaan KonstruksiGedung ( RE 201 )


4 Lokasi Kegiatan : Jakarta
5 Nilai Kontrak : 1.242.587.000
6 Nomor Kontrak : 001/SPKM/BSC-KPK/VIII/2019
7 Waktu Pelaksanaan :
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia__6___Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
b. Ahli Arsitektur __________ Orang Bulan 2,0 Orang Bulan
c. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 2,0 Orang Bulan
d. Ahli MEP __________ Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab.


Konsultan Pengawasan Pembangunan
2 Nama Paket Pekerjaan : Penampungan Sementara Relokasi Pedagang
Pasar Rakyat Banyuasri
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 12.182.500
6 Nomor Kontrak : 027 /
7 Waktu Pelaksanaan : 17 Mei 2019 - 2 Juli 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : PT. SURYA SANJAYA

2 Nama Paket Pekerjaan : Manajemen Konstruksi Pengawasan Hotel Granda Sanjaya

3 Lingkup Produk Utama : Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Gedung ( RE 201 )


4 Lokasi Kegiatan : Denpasar
5 Nilai Kontrak : 1.151.369.560
6 Nomor Kontrak : 03/PKS-SSJ/IX/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima ) hari kalender
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia__7___Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
b. Ahli Arsitektur __________ Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
c. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
d. Ahli K3 __________ Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
e. Ahli Interior __________ Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
f. Ahli Mekanikal __________ Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
g. Ahli Elektrikal __________ Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga


Pekerjaan Pengawasan Aula TK Negeri Pembina
2 Nama Paket Pekerjaan :
Kecamatan Banjar
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 3.707.000
6 Nomor Kontrak : 0913/2359.5/SPK/DISDIKPORA/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 13 September 2019 - 12 November 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___1__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga


Jasa Konsultansi Pengawasan Pemagaran SMPN 8
2 Nama Paket Pekerjaan :
Singaraja
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 4.994.000
6 Nomor Kontrak : 0913/2359.3/SPK/DISDIKPORA/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 13 September 2019 - 12 Desember 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga


Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan MCK
2 Nama Paket Pekerjaan :
Siswa SDN 5 Kampung Baru
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 2.984.300
6 Nomor Kontrak : 0621/1501.2/PPK/DISDIKPORA/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 21 Juni 2019 - 18 September 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___1__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga


Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan
2 Nama Paket Pekerjaan : Padmasana Dan Pelinggih Lainya SDN 1
Banyupoh
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 1.188.000
6 Nomor Kontrak : 1115/2728/SPK/DISDIKPORA/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 15 November 2019 - 14 Desember 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___1__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga


Jasa Konsultansi Penambahan Ruang Kelas Baru
2 Nama Paket Pekerjaan :
SDN 4 Tejakula
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 4.427.500
6 Nomor Kontrak : 0621/1500/spk/disdikpora/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 21 Juni 2019 - 18 September 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Perumahah, Permikiman dan Pertanahan


Belanja Modal Pengawasan Pengadaan
2 Nama Paket Pekerjaan :
Konstruksi / Pembelian Gedung Kantor
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 19.700.000
6 Nomor Kontrak : 600/2520/sp/ix/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 17 September 2019 - 16 Desember 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas PU Bina Marga Kab Pacitan


Pengawasan Pembangunan Garasi Alat Berat UPT
2 Nama Paket Pekerjaan : PJJ Pacitan, di Desa Kedungdowo Kec Tegalombo
Kab Pacitan
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Pacitan
5 Nilai Kontrak : 119.542.500
6 Nomor Kontrak : 602.1/4067/SP/Pws-Ged/103.6.5/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 3 Juli 2019 - 30 Desember 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___3__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas PU Bina Marga Kota Surabaya


Pengawasan Rehabilitasi Mess Kantor UPT
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengelolaan Jalan dan Jembatan Madiun, Jl. Sombo
Madiun
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Pacitan
5 Nilai Kontrak : 111.430.000
6 Nomor Kontrak : 602.1/1750/KTRK/Rhb-Ged/103.6.4/2019
7 Waktu Pelaksanaan : 25 Juni 2019 - 24 November 2019
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___3__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten


1 Pengguna Jasa :
Badung
Balanja Modal Gedung Dan Bangunan Pengadaan Bangunan Tempat
2 Nama Paket Pekerjaan : Pendidikan ,Konsultasi Pengawasan Penataan Halaman SD Negeri 2
Baha
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : 32.235.000
6 Nomor Kontrak : 192/SPK/DPUPR.Randal/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 9 April 2019 - 8 Agustus 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___7__Orang
3 Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten


1 Pengguna Jasa :
Badung
Konsultansi Pengawasan,Pengawasan Pembangunan Tempat Suci
2 Nama Paket Pekerjaan : Dan Penataan Halaman UPT Dinas Pendidikan,Kepemudaan Dan
Olah Raga Kecamatan Kuta
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : 24.013.000
6 Nomor Kontrak : 199/SPK/DPUPR.Randal/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 10 April 2018 - 9 Juli 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___7__Orang
3 Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten
1 Pengguna Jasa :
Badung
2 Nama Paket Pekerjaan : Jasa Konsultansi Pengawasan Penataan Kawasan Pura Uluwatu
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : 92.862.000
6 Nomor Kontrak : 14/KNT/DPUPR-TR/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 19 April 2018 - 12 November 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___7__Orang
3 Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi
2 Nama Paket Pekerjaan : Senderan Rumah I Made Wenten Desa Petang
Kecamatan Petang
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : 9.691.000
6 Nomor Kontrak : 027/557/PPK/RR/IV/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 23 April 2018 - 22 Mei 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Pengawasan Pembangunan Gedung Arsip,Rehab
2 Nama Paket Pekerjaan : Kantor Dan Penataan Halaman Kantor Kejaksaan
Negeri Denpasar
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab Badung
5 Nilai Kontrak : 100.771.000
6 Nomor Kontrak : 266/KNT/DPUPR.Randal/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 30 April 2018 - 1 November 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___3__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota


1 Pengguna Jasa :
Denpasar

Pengawasan Pembangunan Lanjutan Kantor


2 Nama Paket Pekerjaan :
Kelurahan Panjer Kota Denpasar
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kota Denpasar
5 Nilai Kontrak : 34.375.000
6 Nomor Kontrak : 640/4565/DPUPR/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 4 Juni 2018 - 2 Oktober 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten


1 Pengguna Jasa :
Buleleng
Konsultan Pengawasan Revitalisasi Pasar Rakyat
2 Nama Paket Pekerjaan :
Desa Pakraman Sudaji
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 34.375.000
6 Nomor Kontrak : 640/4565/DPUPR/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 4 Juni 2018 - 2 Oktober 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga


1 Pengguna Jasa :
Kabupaten Buleleng
Jasa Konsultansi Pengawasan Rehab Sedang
/Berat Gedung Bagian Timur Kantor Dinas
2 Nama Paket Pekerjaan :
Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten
Buleleng
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 24.750.000
6 Nomor Kontrak : 0629/0975/PPK/DISDIKPORA/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 29 Juni 2018 - 26 Oktober 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang


1 Pengguna Jasa :
Pemerintah Kabupaten Badung
Pekerjaan Belanja Barang Yang Akan Diserahkan
Kepada Masyarakat Konsultan Pengawasan
2 Nama Paket Pekerjaan :
,Pengawasan Pembangunan Wantilan Melasti di
Pantai Club Med
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : 49.336.000
6 Nomor Kontrak :
7 Waktu Pelaksanaan :
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___3__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang


1 Pengguna Jasa :
Pemerintah Kota Denpasar
Pengawassan Rehabilitasi Pustu Kesiman
Kertalangu,Pembangunan Penyengker Pustu
2 Nama Paket Pekerjaan :
Sumerta Kelod dan Pembangunan Pelinggih dan
Penyengker Pustu Penatih Kota Denpasar
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kota Denpasar
5 Nilai Kontrak : 24.581.000
6 Nomor Kontrak : 640/5270/DPUPR/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 12 Juli 2018 - 8 November 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga


1 Pengguna Jasa :
Kabupaten Buleleng
Jasa Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Gedung
2 Nama Paket Pekerjaan :
TK Negeri Desa Depeha
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 24.581.000
6 Nomor Kontrak : 0726/1489/PPK/DISDIKPORA/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 26 Juli 2018 - 23 Oktober 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___1__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga


1 Pengguna Jasa :
Kabupaten Buleleng
Jasa Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Ruang
TK Negeri Desa Wanagiri,TK Negeri Desa
2 Nama Paket Pekerjaan :
Bontihing,dan Rehabilitasi Aula Tk Negeri Desa
Padawa
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 9.780.000
6 Nomor Kontrak : 0726/1487/PPK/DISDIKPORA/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 26 Juli 2018 - 23 Oktober 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___1__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang


1 Pengguna Jasa :
Pemerintah Kabupaten Badung
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Kesehatan
2 Nama Paket Pekerjaan : Konsultansi Pengawasan,Pengawasan Rehab
Puskesmas Pemebantu Baha
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab Badung
5 Nilai Kontrak : 12.287.000
6 Nomor Kontrak : 533/SPK/DPUPR.RANDAL/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 27 Juli 2018 - 24 Oktober 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___1__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Kesehatan Kabupaten Badung


Pembangunan Tempat Laundry Di UPT Puskesmas
2 Nama Paket Pekerjaan :
Abiansemal IAnggaran 2018
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab Badung
5 Nilai Kontrak : 5.705.964
6 Nomor Kontrak : 027/125/SDK/DED/IX/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 10 September 2018 - 20 September 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Kesehatan Kab. Manggarai


Pengawasan Teknik Pembangunan Baru Puskesmas
2 Nama Paket Pekerjaan :
Bangka Kenda TA 2-18
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Manggarai
5 Nilai Kontrak : 132.085.500
6 Nomor Kontrak : 039/912/PPK-SARKES/DK/VI/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 25 Juni 2018 - 21 Desember 2018
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___3__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.Bangli

Balanja Jasa Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Sedang /Berat


2 Nama Paket Pekerjaan :
Gedung Kantor
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Bangli
5 Nilai Kontrak : 2.789.000
6 Nomor Kontrak : 027/198.1/PPK.I/DIKPORA/2017
7 Waktu Pelaksanaan : 22 Mei s/d 21 Juli 2017)
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kab.Buleleng

Jasa Konsultansi Pengawasan Revitalisasi Ruang Kelas SDN 1 Bakti


2 Nama Paket Pekerjaan :
Segara
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Buleleng
5 Nilai Kontrak : 34.755.000
6 Nomor Kontrak : 0707.8/PPK/DISDIKPORA/2017
7 Waktu Pelaksanaan : 10 Juli s/d 06 Desember 2017
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Kesehatan Kab.Bangli


2 Nama Paket Pekerjaan : Belanaja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Puskesmas
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : 20.699.000
6 Nomor Kontrak : 027/43.a/PPK.DINKSES/VII/2017
7 Waktu Pelaksanaan : 24 Juli s/d 10 Desember 2017
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Kesehatan Kab.Bangli


2 Nama Paket Pekerjaan : Belanaja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Puskesmas
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : 20.699.000
6 Nomor Kontrak : 027/43.a/PPK.DINKSES/VII/2017
7 Waktu Pelaksanaan : 24 Juli s/d 10 Desember 2017
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga


Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi
2 Nama Paket Pekerjaan : Senderan Rumah I Made Wenten Desa Petang
Kecamatan Petang
3 Lingkup Produk Utama : Jasa Konsultansi Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Bangli
5 Nilai Kontrak : 22.084.000
6 Nomor Kontrak : 027/121.3/PPK.I/Dikpora/2017
7 Waktu Pelaksanaan : 15 Agustus s/d 12 Desember 2017
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___2__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Ahli Sipil __________ Orang Bulan Orang Bulan
c. Surveyor __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Drafter __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Ahli Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
awasan Rehabilitasi
en Desa Petang

Orang Bulan

Indonesia
Orang Bulan
Orang Bulan
Orang Bulan
Orang Bulan

Indonesia
Orang Bulan
Orang Bulan
Orang Bulan
Orang Bulan
Orang Bulan
Orang Bulan
Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Rumah Sakit Umum Daerah S.k lerik Kupang


2 Nama Paket Pekerjaan : Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi Konsultan Pengawas
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kupang
5 Nilai Kontrak : Rp.600.000.000
6 Nomor Kontrak : RSUD.SKL.445/585/X/2015
7 Waktu Pelaksanaan : 07/10/2015 - 04/12/2015
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia__10___Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
b. Ahli Struktur Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
c. Ahli Sipil Orang Bulan 2,0 Orang Bulan
d. Inspector Orang Bulan 4,0 Orang Bulan
e. Administrasi Orang Bulan 2,0 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung


Pembangunan Kantor Camat Petang, Pekerjaan Konsultansi Pengawasan Pembanguan Kantor camat
2 Nama Paket Pekerjaan :
Petang
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Petang
5 Nilai Kontrak : Rp.101.962.850.00
6 Nomor Kontrak : 30/KNT.Bang/2015
7 Waktu Pelaksanaan : 01/04/2015 - 27/11/2015
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___6__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
b. Ahli Struktur Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
c. Ahli Sipil Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
d. Inspector Orang Bulan 2,0 Orang Bulan
e. Administrasi Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR
1 Pengguna Jasa : Balai Besar Veteriner denpasar
Belanja Konsultansi pengawasan Renovasi Berat Gedung Administrasi Lantai 2 Finishing Luar
2 Nama Paket Pekerjaan : Lantai 1 ( dari 2 Lantai )

3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan


4 Lokasi Kegiatan : Denpasar
5 Nilai Kontrak : Rp.54.554.000
6 Nomor Kontrak : 08003/PL.020/F5.F/06/2015
7 Waktu Pelaksanaan : 08/06/2015 - 04/11/2015
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia__4___Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
b. Ahli Struktur Orang Bulan Orang Bulan
c. Ahli Sipil Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
d. Inspector Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
e. Administrasi Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : kementerian Keuangan republik Indonesia Sekertariat Jendral

Pekerjaan pengadaan Jasa Konsultan Pengawas Pekerjaan Kontruksi


2 a Paket Pekerjaan : Perbaikan Talang dan Atap gedung barat Pada kantor Pengolaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Dan barang Milik negara denpasar

3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan


4 Lokasi Kegiatan : Renon
5 Nilai Kontrak : Rp. 34.925.000.00
6 Nomor Kontrak : SPK-9/TIKBMN.4/PPK/2015
7 Waktu Pelaksanaan : 09/04/2015 - 06/08/2015
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___6__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
b. Ahli Struktur Orang Bulan Orang Bulan
c. Ahli Sipil Orang Bulan Orang Bulan
d. Inspector Orang Bulan 4,0 Orang Bulan
e. Administrasi Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dsirektorat jendral Bina Upaya Kesehatan Rumah Sanglah Denpasar
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengadaan Konsultan Pengawas Pembangunan Gedung fasilitas Penunjang Instalasi Forensik
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Sanglah
5 Nilai Kontrak : Rp.39.974.825.00
6 Nomor Kontrak : BN.01.02/IV.C.9/11544/2015 & 29/07/KONT-KND/BALI/2015
7 Waktu Pelaksanaan : 29/07/2015 - 28/11/2015
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia__5___Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
b. Ahli Struktur Orang Bulan Orang Bulan
c. Ahli Sipil Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
d. Inspector Orang Bulan 2,0 Orang Bulan
e. Administrasi Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR
1 Pengguna Jasa : Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional X BKN Denpasar

Paket Pekerjaan jasa Konsultansi pengawasan Pekerjaan Pembangunan rumah Jabatan Eselon IV
2 a Paket Pekerjaan
Type 50 m2
:
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Denpasar
5 Nilai Kontrak : Rp.42.909.000
6 Nomor Kontrak : 01/SP-PPK/PWS-RD/KR.X/V/2015
7 Waktu Pelaksanaan : 12/05/2015 - 07/11/2015
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia__4___Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
b. Ahli Struktur Orang Bulan Orang Bulan
c. Ahli Sipil Orang Bulan Orang Bulan
d. Inspector Orang Bulan 2,0 Orang Bulan
e. Administrasi Orang Bulan 1,0 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab. Badung


Belanja Jasa Konsultasi Pengawasan Penataan Halaman dan
2 Nama Paket Pekerjaan : Pembanguan KM/WC SD No 2 Sulingai
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : Rp9.300.000
6 Nomor Kontrak : 425.11/3409/PGW-GS/Dis.Dik.Pora/2014
7 Waktu Pelaksanaan : 16 Juni 2014 s/d 13 September 2014 ( 90 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia_ 2
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Pengawas Mekanikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Pengawas Elektrikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab. Badung


Belanja Jasa Konsultasi Pengawasan Pembangunan Perpustakaan
2 Nama Paket Pekerjaan : SD No 4 Sulingai
3 Lingkup Produk Utama :
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : Rp9.300.000
6 Nomor Kontrak : 425.11/3259/PGW-GS/Dis.Dik.Pora/2014
7 Waktu Pelaksanaan : 10 Juni 2014 s/d 3 September 2014 ( 90 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia_ 2
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Pengawas Mekanikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Pengawas Elektrikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab. Badung


Belanja Jasa Konsultasi Pengawasan Pembanguan Tembok
2 Nama Paket Pekerjaan : Penyengker Sekolah SD No 5 Carangsar i
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Badung
5 Nilai Kontrak : Rp9.300.000
6 Nomor Kontrak : 425.11/3339/PGW-GS/Dis.Dik.Pora/2014
7 Waktu Pelaksanaan : 28 Mei 2014 s/d 21 Agustus 2014 ( 90 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia_ 2
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Pengawas Mekanikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Pengawas Elektrikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional VIII


Pengawasan Kontruksi Pembangunan Gedung Satker Provinsi
2 Nama Paket Pekerjaan : NTT di Kupang
3 Lingkup Produk Utama :
4 Lokasi Kegiatan : Kupang, NTT
5 Nilai Kontrak : Rp117.269.000
6 Nomor Kontrak : KU.03.01/195/PPK/BPJN-VIII/2014
7 Waktu Pelaksanaan : 07 Mei 2014 s/d 12 November 2014
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia_ 4
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Pengawas Mekanikal __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
e. Pengawas Elektrikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab. Bangli

Pengawasan DAK 2014 SD se Kabupateng Bangli


2 Nama Paket Pekerjaan :
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Bangli
5 Nilai Kontrak : Rp29.746.000
6 Nomor Kontrak : :028/344/PPK-I/Dikpora/2014
7 Waktu Pelaksanaan : 4 September 2014 s/d 02 Desember 2014 ( 180 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia_ 2
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan Orang Bulan
d. Pengawas Mekanikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Pengawas Elektrikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Badan Kepegawain Negara Kantor Regioanl X Denpasar


Pengawasan Pekerjaan Lantai I Gedung Tata Naskah Kantor
2 Nama Paket Pekerjaan : Regional X
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kota Denpasar
5 Nilai Kontrak : Rp61.670.000
6 Nomor Kontrak : 03/SP-PPK/PWS-GD/KR.X/V/2014/
7 Waktu Pelaksanaan : 19 Mei 2014 s/d 14 November 2014 ( 180 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indone 3
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Pengawas Mekanikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
e. Pengawas Elektrikal __________ Orang Bulan Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Kementerian Keuangan Republik Indonesia,Direktorat Jendral


1 Pengguna Jasa :
Pajak,Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ende
Pengawasan Teknik Lanjutan Pembangunan Gedung KPP
2a Paket Pekerjaan :
Pratama Ende ( Tahap II )
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Ende,Kupang,NTT
5 Nilai Kontrak : Rp212.000.000
6 Nomor Kontrak : 003/WPJ.31/KP.08/2013
7 Waktu Pelaksanaan : 20 Mei 2013 s/d 25 Desember 2013 ( 220 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___7__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Pengawas Mekanikal __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
e. Pengawas Elektrikal __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Dinas Pekerjaan Umum , Perumahan Rakyat, Pertambangan


1 Pengguna Jasa :
dan Energi Kab.Sabu Raijua
2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Gedung SKPD ( Paket I ) Kab.Sabu Raijua
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab. Sabu Raijua NTT
5 Nilai Kontrak : Rp211.360.000
6 Nomor Kontrak : 700.764.641.6/SP-PKT.I/04/V/2013
7 Waktu Pelaksanaan : 31 Mei 2013 s/d 27 Desember 2013 ( 210 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___7__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Pengawas Mekanikal __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
e. Pengawas Elektrikal __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Pengadilan Tinggi Kupang


Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Tinggi
2a Paket Pekerjaan :
Negeri Oelamasi Kab.Kupang Tahap II
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Oelmasi Kab.Kupang,NTT
5 Nilai Kontrak : Rp.119.700.000
6 Nomor Kontrak : W26-U/764/PL.03.05/V/2012
7 Waktu Pelaksanaan : 24 Mei 2012 s/d 20 Oktober 2012 ( 150 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___5__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
e. Operator Komputer __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Lembaga Penyiaran


1 Pengguna Jasa :
Publik TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur
Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Baru LPP TVRI
2 Paket Pekerjaan :
Stasiun NTT
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab.Kupang,NTT
5 Nilai Kontrak : Rp.168.100.000
6 Nomor Kontrak : 20/III/TVRI/2012
7 Waktu Pelaksanaan : 8 Agustus 2012 s/d 20 Desember 2012 ( 135 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___5__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) __________ Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Administrasi __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
e. Operator Komputer __________ Orang Bulan 1 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : Pengadilan Tinggi Kupang

2a Paket Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Kantor Pengadilan TIPIKOR


3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kota Kupang,NTT
5 Nilai Kontrak : Rp.186.000.000
6 Nomor Kontrak : W26-U/1180/PL.03.05./VII/2011
7 Waktu Pelaksanaan : 18 Juli 2011 s/d 14 Desember 2010 ( 150 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___7__Orang Bulan
# Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Pengawas Mekanikal _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
e. Pengawas Elektrikal _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
f. Administrasi _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
g. Operator Komputer _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

1 Pengguna Jasa : RSUD Prof DR.W.Z Johanes


Pengawasan Pembangunan Gedung Maternal /Neonatal Pada
2 Paket Pekerjaan :
RSUD Prof.DR.W.Z Johannes Kupang
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kota Kupang,NTT
5 Nilai Kontrak : Rp.95.550.000
6 Nomor Kontrak : RSUD/Pan.PBJ/PWSMAT-16/IX/2010
7 Waktu Pelaksanaan : 4 Oktober 2010 s/d 17 Desember 2010 ( 75 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___4__Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Administrasi _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

Pemerintah Kabupaten Sumba Barat,Sekretariat Daerah Bagian


1 Pengguna Jasa :
Perlengkapan
Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Bupati Sumba Barat
2a Paket Pekerjaan :
Tahap I
3 Lingkup Produk Utama : Pengawasan
4 Lokasi Kegiatan : Kab.Sumba Barat,NTT
5 Nilai Kontrak : Rp.95.616.000
6 Nomor Kontrak : Perl.027/177/PPK-Perl/63.L/IX/2010
7 Waktu Pelaksanaan : 8 September 2010 s/d 17 Desember 2010 ( 113 Hari Kalender )
8 Nama Pimpinan Kemitraan (Jika Ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9 Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing_____Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia___4__Orang Bulan
# Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
b. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
c. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
d. ( Nama Perusahaan ) _________Orang Bulan ________ Orang Bulan
dst.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :


Posisi Asing Indonesia
a. Team Leader _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
b. Pengawas Sipil _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
c. Pengawas Arsitek _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
d. Administrasi _________Orang Bulan 1 Orang Bulan
PEMAHAMAN
TERHADAP

KAK 1

1-1
1. PEMAHAMAN TERHADAP KAK SEBAGAI BENTUK PEMAHAMAN
PEKERJAAN SECARA MENYELURUH
Kerangka Acuan Kerja atau KAK merupakan acuan awal serta koridor bagi konsultan
dalam melaksanakan pekerjaan. Pemahaman terhadap KAK secara utuh merupakan poin utama
sebagai langkah awal memahami maksud pekerjaan secara umum termasuk substansi-substansi
penting lainnya yang menjadi kerangka dokumen yang akan dihasilkan di akhir kegiatan.
Memahami KAK tidak dapat dilakukan secara parsial atau sepotong-sepotong pada bagian
tertentu saja. Substansi yang tercantum KAK sifatnya saling berkaitan dan berkesinambungan
layaknya efek domino sehingga pemahaman terhadap KAK harus dimulai dari substansi awal
hingga akhir. Sedemikian pentingnya sebuah KAK sebagai Guide Lines pelaksanaan pekerjaan
maka sudah sepatutnya dalam penyusunan KAK harus jelas menjelaskan pekerjaan yang
dimaksud secara utuh mulai dari latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, dasar hukum, ruang
lingkup, output pekerjaan, komposisi tenaga ahli hingga metode apa yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

1.1 PEMAHAMAN TERHADAP JUDUL PEKERJAAN s


Judul sebuah dokumen atau pekerjaan merupakan ranah pertama yang harus dilewati oleh
pembaca atau pengguna dokumen untuk mengetahui atau setidaknya memberikan gambaran
mengenai substansi dokumen tersebut. Perumusan judul dokumen atau pekerjaan yang tepat akan
memberikan pemahaman yang sama atas substansi yang dibahas dan diangkat di dalam dokumen
antara penyusun dokumen dengan pengguna dokumen. Perumusan judul yang ambigu atau bias,
akan menciptakan pemahaman yang ambigu sehingga mempersulit dalam memberikan
pemahaman yang sama antara penyusun dokumen dan pengguna atau pembaca dokumen
tersebut. Ketidaksamaan pemahaman ini berdampak pada perbedaan ekspektasi terhadap
dokumen dan penurunan nilai dan kualitas dokumen di mata pengguna dokumen. Oleh
karenanya dalam perumusan judul dokumen atau pekerjaan, harus dapat mewakili substansi-
substansi yang dibahas di dalam dokumen tersebut secara utuh.

1.2 PEMAHAMAN TERHADAP LATAR BELAKANG PEKERJAAN


Setelah beranjak dari pemahaman terhadap judul kegiatan, maka substansi selanjutnya
yang harus dipahami konsultan adalah latar belakang pekerjaan. Latar belakang pekerjaan harus
dapat menjelaskan secara utuh apa yang melatar belakangi munculnya pekerjaan serta
pentingnya pekerjaan ini untuk dilaksanakan. Pemahaman yang baik atas latar belakang juga
sangat membantu dalam penyusunan metodeogi penyusunan dokumen serta metodelogi
pelaksanaan pekerjaan. Sebagai pengingat kembali, maka berikut akan ditampilkan latar
belakang kegiatan sesuai dengan KAK yang diberikan adalah:
Sehubungan dengan hal tersebut dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi
Pengawasan Konstruksi Pembangunan pagar Kampung Komodo Untuk Pengamanan Dari
Serangan Satwa Komodo diperlukan Konsultan Pengawas yang dalam pelaksanaannya
berkompeten dalam kegiatan pengawasan pembangunan.

1-2
Untuk mengendalikan pelaksanaan Pekerjaan ini, diperlukan Pengawasan sehingga dicapai
hasil yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta pembangunan
dapat selesai tepat waktu dan biaya yang telah ditentukan.
Untuk mengendalikan, mengawasi pekerjaan sehingga dicapai hasil yang sesuai dengan
Dokumen Kontrak terutama dari segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikandalam waktu dan
dengan biaya yang telah ditentukan, mesti dilakukan oleh konsultan yang memiliki kompetensi
yang sesuai, agar proses dan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Konsultan yang akan
ditugaskan melaksanakan pengawasan tersebut adalah Badan Usaha Penyediaan Jasa.
Dari uraian di KAK tersebut kami sangat memahami latar belakang mengenai pekerjaan
ini, sehingga akan memudahkan kami dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

1.3 PEMAHAMAN TERHADAP MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PEKERJAAN


Pemahaman terhadap Maksud, Tujuan dan Sasaran pekerjaanakanmembantu konsultan
dalam memberikan gambaran hasil akhir yang ingin dicapai dan metodelogi apa yang harus
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan selain metodelogi yang sudah tercantum dalam KAK.
Penjabaran masing-masing pemahaman adalah sebagai berikut :

1.3.1 PEMAHAMAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN


Maksud pekerjaan adalah menegaskan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang telah di uraikan dalam latar belakang pekerjaan. Permasalahan yang
diuraikan dalam latar belakang adalah pekerjaan ini dilaksanakan dalam rangka proses
penyesuaian dan percepatan untuk pelaksanaan tahap konstruksi pelaksanaan kegiatan ini.
Adapun rumusan maksud pekerjaan seperti yang tercantum di dalam KAK, adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan yang mampu dan berkualitas dalam
mengawasi pekerjaan Pembangunan Pagar Kampung Komodo untuk Pengamanan dari
Serangan Satwa Komodo, di Kampung Komodo-Pulau Komodo, Desa Komodo,
Kabupaten Manggarai Barat
2. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam :
- melakukan pengawasan pekerjaan terhadap kegiatan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi di lapangan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasinya;
- Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya;
- Memberi kepastian dan jaminan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi telah memenuhi persyaratan mututeknis yang tercantum dalam
dokumen kontrak;
- Pengendalian pelaksanaan pekerjaan konstruksi, apabila terdapat perbedaan
interprestasi pasal-pasal dalam dokumen kontrak dalam penerapan dilapangan;
- Membantu menyelesaikan revisi desain/variasi kontrak, bilamana terdapat perbedaan
antara desain yang ada dengan kondisi di lapangan.

1-3
3. Mendapatkan hasil kerja konsultan pengawasan dalam pekerjaan Pembangunan Pagar
Kampung Komodo untuk Pengamanan dari Serangan Satwa Komodo, di Kampung
Komodo-Pulau Komodo, Desa Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Sedangkan tujuan pekerjaan seperti yang tercantum di dalam KAK, adalah sebagai berikut
:
1. Tersedianya penyedia Jasa Konsultansi pengawasan yang mampu dan berkualitas dalam
mengawasi pekerjaan fisik Pembangunan Pagar Kampung Komodo untuk Pengamanan
dari Serangan Satwa Komodo, di Kampung Komodo-Pulau Komodo, Desa Komodo,
Kabupaten Manggarai Barat;
2. Tersedianya Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan untuk membantu pekerjaan PPK
dalam rangka pengawasan pekerjaan Pembangunan Pagar Kampung Komodo untuk
Pengamanan dari Serangan Satwa Komodo, di Kampung Komodo-Pulau Komodo, Desa
Komodo, Kabupaten Manggarai Barat dalam mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi
yang memenuhi persyaratan yang sesuai spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara
tepat biaya serta tepat waktu;
3. Tersedianya hasil kerja Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan berupa laporan-laporan
pengawasan selama proses pekerjaan Pembangunan Pagar Kampung Komodo untuk
Pengamanan dari Serangan Satwa Komodo, di Kampung Komodo-Pulau Komodo, Desa
Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Konsultan sudah dapat memahami dengan baik maksud dan tujuan penyusunan pekerjaan
tersebut. Maksud dan tujuan pekerjaan diatas (seperti yang tercantum dalam KAK) sudah
mampu memberikan gambaran mengenai apa yang menjadi hasil akhir pekerjaan sekaligus
mewakili permasalahan yang diuraikan di dalam latar belakang.

1.3.2 PEMAHAMAN TERHADAP SASARAN PEKERJAAN


A. PEMAHAMAN TERHADAP SASARAN PEKERJAAN
Sasaran pekerjaan bersifat menegaskan kembali maksud dari pelaksanaan pekerjaan.
Pemahaman yang baik terhadap sasaranakan membantu dalam memberikan gambaran hasil akhir
yang ingin dicapai sehingga metodelogi yang digunakan sudah dapat ditentukan lebih awal.
Adapun sasaran pekerjaan seperti yang tercantum di dalam KAK adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultansi pengawasan.
b. Tersedianya kemampuan keuangan dalam pembiayaan serta peraturandalam proses
pembiayaan
2. Tercapainya hasil pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan desain yang telah
ditetapkan,serta dapat menangani masalah penjaminan mutu pekerjaan, administrasi
teknis, progress keluaran pekerjaan dan pengendalian pekerjaan di lapangan.
Sasaran pekerjaan seperti yang diuraikan di atas akan memudahkan konsultan dalam
menyusun program kerja mengingat langkah-langkah yang harus dicapai terlebih dahulu sudah
ditetapkan secara jelas dalam KAK. Konsultan mengapresiasi setinggi-tingginya sasaran
pekerjaan yang telah disusun oleh pengguna jasa yang telah membantu konsultan dalam
memahami pekerjaan secara keseluruhan.
1-4
1.4 PEMAHAMAN TERHADAP PEMBIAYAAN
Sumber Pendanaan Kegiatan Seleksi Pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa
Konsultansi Pengawasan Pembangunan Pagar Kampung Komodo untuk Pengamanan dari
Serangan Satwa Komodo berasal dari APBN Balai Taman Nasional Komodo T.A. 2021. Dengan
Nilai Pagu sebesar Rp.122.790.000,00 (Seratus Dua Puluh Dua Juta Tujuh ratus Sembilan Puluh
Ribu Rupiah) dan dengan nilai HPS Rp.121.803.000 (Seratus Dua Puluh Satu Juta Delapan
Ratus Tiga Ribu Rupiah)
Penjelasan yang diberikan di dalam KAK sudah sangat jelas dan mudah untuk dipahami.
Terkait pembiayaan pekerjaan, konsultan mengajukan penawaran biaya yang jumlahnya tidak
melebihi dari HPS yang telah ditentukan serta mematuhi standardremunerasi nasional yang telah
ditetapkan. Penawaran biaya dibuat dalam bentuk terpisah yang merupakan bagian dari
penawaran konsultan untuk pekerjaan ini secara utuh.

1.5 PEMAHAMAN TERHADAP NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG /


JASA
Penjelasan dalam KAK terkait nama organisasi pengadaan barang / jasa adalah sebagai
berikut:
Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Urbanus Sius, SP
Satuan Kerja : Balai Taman Nasional Komodo

Apabila nantinya konsultan kami dipercaya dan ditetapkan sebagai pemenang pekerjaan
ini, kami akan segera melakukan koordinasi kepada PPK dan jajaran pada bidang terkait, untuk
memperoleh arahan dan penjelasan detail terkait pekerjaan dan hasil yang diharapkan.

1.6 PEMAHAMAN TERHADAP LINGKUP KEGIATAN


Berdasarkan KAK, lingkup ini yang meliputi :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan;
b. Memberikan ijin dan mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi;
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan
kemajuan pencapaian volume / realisasi fisik;
d. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan;
e. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi;
f. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
Kontraktor dan memastikan kesesuaian gambar pelaksanaan dengan kondisi
eksisting bangunan;

1-5
g. Memberikan persetujuan terhadap semua gambar dan rencana kerja sebagai dasar
pelaksanaan baik permanen maupaun sementara;
h. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai persyaratan dalam Kontrak
penyedia jasa konstruksi;
i. Menerbitkan surat teguran kepada penyedia jasa konstruksi jika terjadi
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan rapat pembuktian (show
couse meeting) dan merekomendasikan penerapan sanksi;
j. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan (As Built
Drawing) sebelum serah terima I;
k. Melakukan pemeriksaan dan evaluasi perubahan perkejaan sebagai dasar proses
Addendum Kontrak oleh Tim Peneliti Kontrak;
l. Melakukan pengukuran bersama dilapangan dalam rangka progress capaian
pekerjaan dan menerbitkan Berita Acara Progres Kemajuan Pekerjaan / Progres
Prestasi Fisik sampai dengan pekerjaan 100% untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi;
m. Menyusun berita acara-berita acara dalam rangka serah terima pekerjaan konstruksi,
sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi;
n. Melakukan testing dan commissioning dan meneribtkan berita acara hasil testing dan
commissioning sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan;
o. Memberikan rekomendasi dilakukan serah terima pertama pekerjaan;
p. Memberikan laporan pengawasan secara periodik kepada PPK;
q. Lingkup tugas dan tanggung jawab pengawasan lainnya sebagaimana diatur dalam
dokumen Kontrak penyedia jasa konstruksi;
r. Melakukan pemeriksaan pekerjaan untuk memastikan kondisi bangunan sesuai
dengan serah terima pertama sebagai dasar serah terima akhir pekerjaan;
s. Menyusun laporan mingguan dilengkapi profil pelaksanaan mingguan, bulanan, dan
akhir.

1.7 PEMAHAMAN TERHADAP LANDASAN HUKUM


Penjelasan terkait landasan hukum di dalam KAK maupun landasan hukum pendukung
lainya adalah sebagai berikut:
1 Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara
2 Undang-UndangNomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara
3 Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahanDaerah
4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung.
6 PeraturanPemerintahNomor 12 Tahun 2019 tentangPengelolaanKeuangan Daerah
7 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

1-6
9 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 16 Tahun 2018, tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah; beserta aturan turunannya.
10 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
11 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
12 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor 14/PRT/M/2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa KonstruksiMelaluiPenyedia.
13 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor 08/PRT/M/2011 tentang
Pembagian Klasifikasi dan Sub Klasifikasi Usaha Jasa Konstruksi dan Turunannya
nomor 19/PRT/M/ 2014
14 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Pedoman Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan .
15 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan Gedung dan Lingkungan
16 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28/PRT/M/2016 tentang Analisa Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
17 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.
18 Keputusan Menteri PekerjaanUmumRepublik Indonesia Nomor 10/KPTS/2000
tentangKetentuan Teknis PengamananTerhadapBahayaKebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.
19 Keputusan Menteri PekerjaanUmum RI nomor 11/KPTS/2000 tentangKetentuan Teknis
ManajemenPenanggulanganKebakaran di Perkotaan
20 Keputusan DirekturJenderalPerumahan dan PermukimanDepartemenPemukiman dan
Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentangPetunjuk Teknis Rencana Tindakan
DaruratKebakaran pada Bangunan Gedung
21 Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
22 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
23 Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 1982)
24 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005, tetang Persyaratan Arsitektur
Bangunan Gedung.
25 Standar pelaksanaan mengacu pada SNI (Standard Nasional Indonesia) antara lain
Pekerjaan Bangunan Gedung :
• SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plumbing
• SNI 03-571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap Kendaraan pada
Bangunan Gedung
• SNI 03-6764-2002 tentang Spesifikasi Baja Struktural
• SNI 03-6767-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Mekanis dan
Sistem Tata Udara sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan
• SNI 03-6768-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Pengelolaan Udara
sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan
1-7
• SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan
Bangunan Bukan Logam)
• SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan
Bangunan dari Besi/Baja)
• SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan
Bangunan dari Logam Bukan Besi)
• SNI 03-1726-2003 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Bangunan Gedung
• SNI 03-1727-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk
Bangunan Rumah dan dan Gedung
• SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung
• SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung

Dalam pekerjaan ini, konsultan memahami terhadap adanya landasan hukum yang harus diacu.
Untuk itu konsultan nantinya akan merujuk pada landasan hukum yang berlaku utamanya yang
terkait langsung denganperaturan yang berlaku tersebut.

1.8 PEMAHAMAN TERHADAP JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Penjelasan dalam KAK terkait dengan jangka waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut:
“Jangka waktu pelaksanaan diperkirakan selama 120( Seratus Dua Puluh) hari kalender
sejak SPMK ditandatangani. Konsultan akan melakukan manajemen waktu yang baik serta
menyusun rencana kerja yang terperinci dan maksimal untuk dapat menyelesakan pekerjaan
sesuai dengan waktu yang disyaratkan.

1.9 PEMAHAMAN TERHADAP KEBUTUHAN PERSONIL MINIMAL


Penjelasan yang tedapat di dalam KAK adalah sebagai berikut:

TENAGA
NO KUALIFIKASI KETERANGAN
AHLI

A Tenaga Ahli SKA TUGAS

Menyusun program
pengawasan
Ahli Madya
1 Site Engineer 3 Tahun pembangunan
konstruksi
Melakukan pengawasan
2 Inspector 3 Tahun D3 / S1 Sipil dilapangan, Membantu
team leader
Administrasi Membantu site enginer dan
3 1 Tahun SMA / SMK
dan Keuangan pengawas

1-8
Operator
4 1 Tahun SMA / SMK Menginput Data
Komputer
Merawat kebersihan kantor
5 Pesuruh Kantor 1 Tahun SMA / SMK dan membantu kegiatan
lainya

Untuk kebutuhan personil yang disyaratkan, konsultan memahami dan menyatakan


sanggup untuk memenuhi seperti apa yang telah disyaratkan dalam KAK.

1-9
TANGGAPAN
TERHADAP

KAK 2

2-1
2.1 UMUM
Setelah melalui proses pemahaman dan penelaahan terhadap Kerangka Acuan Kerja
(KAK) pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi Pembangunan pagar Kampung
Komodo Untuk Pengamanan Dari Serangan Satwa Komodo yang dikeluarkan maka berikut
ini akan disampaikan beberapa hal mengenai tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja oleh
PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN dengan maksud untuk menyamakan persepsi
untuk kesempurnaan dan menjadikan preseden baik atau nilai tambah bagi Konsultan.

2.2 TANGGAPAN TERHADAP KAK


1. Tanggapan Umum
Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan tersebut yang ada
sudah memenuhi alur kerja yang sistematis dan pada hakikatnya merupakan patokan
dasar dalam pelaksanaan pekerjaan yang di dalamnya telah dijelaskan secara rinci. Oleh
karena itu, pihak Konsultan akan mengikuti semua ketentuan yang tercantum dalam KAK
dan syarat-syarat tersebut mulai dari tahapan mengikuti seleksi umum ini sampai dengan
tahapan pelaksanaan pekerjaan apabila pihak kami mendapat kepercayaan untuk
memenangkan seleksi ini.Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kejelasan/
kesepahaman dari setiap aspek yang tertuang dalam KAK tersebut diantara kedua belah
pihak, dalam hal ini pihak Pemberi Kerja dan Konsultan, sehingga diharapkan tidak ada
lagi pertanyaan–pertanyaan yang menyebabkan hambatan pada pelaksanaan
pekerjaan.Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau
pertimbangan bagi pihak Panitia/Direksi sehingga akan lebih menyempurnakan Kerangka
Acuan Kerja yang ada, diperlukan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja

2. TANGGAPAN KHUSUS
Tanggapan Terhadap Latar Belakang
Setelah Konsultan mempelajari dengan seksama bagian Latar Belakang yang memuat
dasar hukum dan gambaran umum pekerjaan yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja
(KAK) untuk pekerjaan tersebut, pada prinsipnya kerangka acuan untuk pelaksanaan
pekerjaan secara keseluruhan sudah jelas dan dapat memberikan gambaran mengenai
bentuk pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Tanggapan Terhadap Kegiatan Yang Dilakukan dan Cara Pelaksanaan
Konsultan menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pekerjaan tersebut akan tercapai
jika memahami dengan seksama terhadap apa yang dimaksud di dalam Kerangka Acuan
Kerja. Dengan demikian keseluruhan lingkup pekerjaan yang masuk didalamnya bisa
terlaksana sepenuhnya dengan baik, dan sasaran dari pekerjaan yang diharapkan bisa
tercapai dengan tepat waktu. Konsultan cukup memahami apa yang disajikan dalam
KAK,maupun penjelasan-penjelasan yang disampaikan dalam rapat penjelasan yang telah
dilakukan.Lingkup kegiatan seperti yang termuat di dalam kerangka acuan kerja yang
harus dilaksanakan oleh Konsultan mencakup beberapa bagian pekerjaan yang sudah
dirinci tahapan pelaksanaannya, dan setelah dipelajari dan diamati dengan sebaik-
baiknya, maka Konsultan berpendapat bahwa lingkup pekerjaan sudah sangat jelas dan

2-2
mudah dipahami oleh Konsultan. Hal yang perlu dipertanyakan hanya bersifat teknis
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
4. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan
Konsultan berpendapat bahwa maksud, tujuan, dan sasaran dari pekerjaan sudah cukup
jelas dan Konsultan berkeyakinan dapat menyelesaikannyadengan sebaik-baiknya.

5. Tanggapan Terhadap Keluaran


Secara jelas keluaran yang harus diperoleh adalah tersedianya laporan-laporan yang
disyaratkan dalam KAK, yang harus diserahkan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut,
sudah dapat mengadopsi semua kebutuhan dalam penyusunan laporan.

6. Tanggapan Terhadap Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Konsultan menyadari pelaksanaan kegiatan pekerjaan tersebut ini akan dapat berjalan
dengan baik pada tempat atau Kabupaten/Kota yang direncanakan, sebab semua
perencanaan dan kegiatan yang akan dilakukan selalu berdasarkan atas ketersediaan
sumber daya yang terdapat dilokasi pekerjaan. Dengan adanya sumber daya yang
memadai maka kegiatan akan dapat berjalan dengan baik.

7. Tanggapan Terhadap Personil


Personil yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja untuk pekerjaan tersebut dirasa
sudah mencukupi dari segi kuantitas maupun kualitas apabila sesuai dengan kriteria yang
sudah ditetapkan.
Jadi semua tenaga ahli yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini telah sesuai
dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan seperti yang tercantum dalam
Kerangka Acuan Kerja.

8. Tanggapan Terhadap Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Konsultan berpendapat bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang disediakan
selama 120 ( Seratus Dua Puluh ) hari kalender, mencukupi untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan sebaik-baiknya. Konsultan sanggup menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan tersebut dengan bantuan dari pihak
Polresta Denpasar dan Instansi terkait lainnya.Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan
yang harus dilakukan oleh konsultan, maka dalam penyusunan Bagan Alir dan Jadwal
Pelaksanaan, Jadwal Personil dan Jadwal Penggunaan Alat harus sangat hati-hati dan
harus konsekuen dengan Jadwal masing-masing, agar tidak terdapat kegiatan yang
mundur. Apabila ada kegiatan yang mundur maka semua kegiatan yang telah disusun
tidak akan berjalan sesuai dengan kehendak.

2-3
APRESIASI
&
INOVASI
3

APRESIASI

3-1
Sebagai tindak lanjut dari program Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi
Pembangunan pagar Kampung Komodo Untuk Pengamanan Dari Serangan Satwa
Komodo, dalam rangka mewujudkan Program penyediaan bangunan / gedung yang dibiayai
negara. Berdasarkan hal tersebut maka sangat diperlukan konsep pelaksanaan kegiatan
konstruksi tersebut secara utuh terkait yaitu,Pejabat Pembuat Komitmen,Kontraktor Pelaksana
dan Konsultan Pengawas ataupun pihak lain yang berkaitan, sehingga tercapai sasaran serta
tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini konsultan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap
program ini.

INOVASI
Konsultan pengawas pekerjaan ini wajib menyediakan jasanya semaksimal mungkin
untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Jenis Layanan Konsultan yang dimaksud dalam pekerjaan
tersebut adalah berupa penyediaan tenaga ahli dan tenaga pendukung untuk melaksanakan
pekerjaan ini.
Keberhasilan pelaksanaan pekerjaan ini akan tercapai jika Konsultan memahami dengan
seksama terhadap apa yang di maksud di dalam Kerangka Acuan Kerja. Dengan demikian
keseluruhan lingkup kegiatan yang masuk didalamnya bisa terlaksana sepenuhnya dengan baik,
dan sasaran dari pekerjaan bisa tercapai dengan tepat waktu. Konsultan cukup memahami apa
yang disajikan dalam KAK, maupun penjelasan-penjelasan yang disampaikan dalam rapat
penjelasan yang telah dilakukan.
Jenis-jenis kegiatan telah dijabarkan secara rinci dalam KAK, setelah mempelajari maka
Konsultan menanggapi bahwa sebenarnya item pekerjaan yang tercantum dalam KAK sudah
cukup banyak dan cukup jelas, dan konsultan akan berusaha mengembangkan lagi setelah
pelaksanaan pekerjaan sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan nantinya. Di dalam pelaksanaan
kegiatan natinya Konsultan harus berhati-hati dalam menentukan metode pelaksanaan agar tidak
ada item pekerjaan yang terlewatkan atau item pekerjaan yang tumpang tindih. Dalam uraian
teknis pekerjaan yang terasaji maka Konsultan sanggup melaksanakannya sesuai apa yang
disyaratkan dalam KAK apabila diberikan kepercayaan untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan ini. Pemahaman tersebut oleh Konsultan selanjutnya dituangkan dalam jadwal
pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan personil, serta daftar peralatan dan jadwal penggunaan
peralatan yang dipakai.
Dalam memenuhi tuntutan Kerangka Acuan Kerja , Ruang lingkup pekerjaan ini ditinjau
dari beberapa aspek analisis yang secara umum yaitu analisis.Dalam mendukung proses analisis
adapun inovasi yang ditawarkan oleh konsultan dalam memperoleh raw material sebagai input
dalam analisis yaitu Penerapan sistem DIGITAL CONSTRUCTION INFORMATION.
Di era dunia digital sekarang peran dari teknologi digital memudahkan hampir semua aspek
kehidupan masyarakat, termasuk di dunia konstruksi. Perkembangan pemodelan gambar rencana
dari gambar manual berubah ke gambar digital setelah di kembangkan teknologi CAD (
Computer Aid Drawing ) yang berbasis IT ( Information Teknilogi ). Berdasarkan hal tersebut
kami menawaran Inovasi berupa pemanfaatan Internet sebagai sarana pelaporan kegiatan
konstruksisecara digital melalui aplikasi yang kami gunakan.
3-2
Didalam pelaksanaan kegiatan ini ada 3 ( tiga ) bentuk penerapan teknologi informasi yang akan
kami gunakan yaitu :
1. SIMPRO ( SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK )
SIMPro adalah salah satu bentuk pemanfaatan internet untuk melakuan manajemen
dokumen kegiatan konstruksi baik Pengawasan/Menajemen Konstruksi maupun
Pelaksanaan Konstruksi. Tujuan pemanfaatan teknologi ini adalah untuk mempermudah
proses pelaporan baik harian,mingguan bulanan secara real time. Selain itu tata kelola
dokumen baik berupa Request Pekerjaan, Request For Information (RFI),foto dokumentasi
maupun dokumen lainya. Dengan penerapan aplikasi digital ini sangat memudahkan owner
kegiatan untuk melakukan pemantauan dari manapun baik dikantor maupun diaplikasi
seluler. Berikut ini kami jelaskan secara garis besar pemanfaatan SIMPro ini :

Gambar 3.1 Bentuk Tampilan Dasboard

Pada gambar 3.1 dapat dilihat bahwa tampilan yang informatif yang menampilkan resume
data kegiatan yang diperlukan oleh masing-masing stake holder yang berkepentingan didalam
pelaksanaan kegiatan konstruksi. Pada tampilan dashboard stake holder dapat mengakses file
sesuai dengan kebutuhan sehingga memudahkan dalam manajemen arsip pelaporan.

3-3
Gambar 3.2 Bentuk Tampilan Dasboard Di PC dan Ponsel

Gambar 3.2 menunjukan bahwa sistem ini dapat di akses melalului Desktop PC maupun ponsel
dimana akses seluruh infomasi dan status proyek dalam 1 plafform. Didalam platform ini sistem
penyimpanan laporan dan infomasi proyek di “cloud” yang dapat dicostumize sesuai dengan
keperluan.Selain itu bentuk penyimpanan data diclaud sangat aman dari resiko data rusak,atau
kehilangan file akibat kerusakan PC maupun telefon celuller.

Gambar 3.3 Infografis Aksesibilitas informasi poryek

SIMPro ini dapat digunakan masing - masing stakeholder yang terlibat didalam pelaksanaan
konstruksi sehingga dapat mengetahui progress kemajuan pekerjaan yang dilengkapi foto –
foto maupun laporan – laporan penunjang lainya.

ALUR APLIKASI

Gambar 3.4 Alur Aplikasi

3-4
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sistem ini merupakan wadah / platform bagi
stakeholder yang terlibat untuk saling melakukan control sesuai tugas masing – masing,
dimana semua data atau dokumen saling berkaitan,sehingga pengambilan keputusan bisa
dilakukan dengan cepat berdasarkan data / input yang sudah dilakukan pada sistem SIMPro
ini.
Berikut ini contoh tampilan pendukung didalam SIMPro ini :

Gambar 3.5 Contoh Tampilan Dasboard Resume Proyek

Gambar 3.6 Contoh Tampilan Dasboard Progress Kurva S

3-5
Gambar 3.7 Contoh Tampilan Galeri Foto Kegiatan

2.BIM ( BUILDING INFORMATION MODELING).


Peraturan Menteri PUPR No. 22 Tahun 2018 dan sesuai dengan UU. No.2 Tahun 2017
tentang jasa konstruksi pasal 5 ayat (5) bahwa “Pemerintah pusat memiliki kewenangan
mengembangkan standar material dan peralatan konstruksi serta inovasi teknologi
konstruksi. Salah satu dari penjabaran undang-undang tersebut diatas adalah penerapan Building
Informasi Model ( BIM ) merupakan suatu sistem operasional terpadu dari beberapa software
konstruksi yang mendukung kemudahan didalam pelaksanaan kegiatan pengawasan,manajemen
maupun pembangunan konstruksi suatu bangunan. PT. KONINDO PANORAMA
KONSULTAN selaku konsultan pengawas faham betul akan tujuan dari undang-undang
tersebut sehingga pada tahun 2020 ini kami mulai menerapakan standard implementasi BIM
terutama berbasis BIM 5D TAKEOFF QUANTITY dengan mengunakan Software Resmi
berupa TAS ( Takeoff Architect dan Structure ),TRB ( Take off Rebar ),TBQ ( Take off
Bill Quantity ) yang diproduksi oleh GLODON COMPANY.

3-6
3-7
Gambar 3.9 Sertifkat Penguna dan Penerapan BIM 5D

3-8
3.1 Tahapan Penerapan BIM 4D – 5D

Adapun keunggulan dari sistem Building Informasi Model ( BIM ) ini antara lain :
1. PENINGKATAN EFISIEN WAKTU DAN AKURASI DALAM PERHITUNGAN
Pengunaan BIM didalam proses pengawasan / supervisi kegiatan konstruksi dapat
dilakukan pada tahap awal yaitu penyusunan Jadwal waktu pelaksanaan (Time Schedule
). Pada masa-masa sebelumnya format jadwal pelaksanaan dibuat mengunakan formula
dan diagram pada fungsi software Microsoft Excel yang hanya menampilkan jenis
pekerjaan,volume,bobot pekerjaan,jangka waktu pelaksanaan serta kurva S sesuai
pembagian bobot, kemudian berkembang dengan pengunaan software Microsoft
Project,Astra yang berbasis pada konsep Network Planing yang memiliki kelebihan dapat
menampilakan jalur kritis ( Crtical Path ),Gant Chartdan Menajemen pengelolaan biaya
pelaksanaan.
Efisiensi pada tahap implantasi BIM 4 Dadalah dapat menampilkan fungsi-fungsi yang
disebutkan diatas dilengkapi dengan pengambaran 3D modeling animasi otomatis yang
menunjukan setiap tahapan-tahapan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang
sudahdibuat.Dengan BIM 4 D dengan mudah dapat mengetahui secara visual komponen-
komponen apa yang mengalami tumpang tindih didalam proses pelaksanaan konstruksi.
Hal ini yang sulit dilakukan pada masa sebelumnya mengingat jadwal pelaksaan
konstruksi hanya disajikan didalam bentuk print out kerja kerja. Pemanfaatan BIM 4D ini
sangat efisien untuk mengurangi kesalahan tahapan pelaksanaan pekerjaan, kesalahan
tahapan PO ( Purchase Orde ),kesalahan jadwal pengiriman yang tentu saja akan
mengakibatkan kerugian baik biaya maupun waktu.
Akurasi dalam perhitungan merupakan bagian penting didalam tahapan pelaksanaan
konstruksi, disinilah peran konsultan supervisi untuk melakukan evaluasi menyeluruh

3-9
dokumen gambar desain,gambar FORCON, Bill Of Quantity dan spesifikasi teknis guna
mendapatkan gambaran utuh bangunan yang akan dikerjaan.
Pemanfaatan BIM 5D yang berbasis Take off Quantity ( perhitungan volume)
mengambil peran penting. Pada masa sebelumnya perhitungan quantity dilakukan melalui
gambar kerja maupun CAD 2D, tetapi dalam pemanfaatan BIM 5D ini gambar 2 dimensi
dapat di ubah ke dalam bentuk modeling 3D yang secara otomatis dapat menghasilkan
output volume pekerjaan secara langsung baik dari segi element struktur seperti volume
beton,besi,bar schedule,framework serta volume pekerjaan arsitektur dan mekenikal
elektrikal.
Pemanfaatan BIM 5D ini dapat digunakan konsultan supervisi untuk perhitungan
Volume Pekerjaan Awal ( MC 0% ) sesuai dengan gambar rencana yang ditenderkan.
Dengan makin akurasi dan capatnya didalam perhitungan volume awal ( MC 0% ) akan
memudahkan pihak konsultan supervisi memberikan laporan PPK ( Pejabat Pembuat
Komitmen ) sehingga PPK dapat cepat mengambil keputusan.
Pada tataran / tahapan pelaksanaan konstruksi data awal yang telah di generate dengan
BIM 5D memudahkan untuk melakukan pengkontrolan dilapangan baik jika ada
perubahan penambahan maupun pengurangan pekerjaan dapat langsung ditentukan.
Dasar pembayaran yang dilakukan pemberi tugas (PPK) kepada penyedia ( kontraktor )
adalah volume yang telah dikerjakan dilapangan setelah mendapatakan persetujuan dari
konsultan pengawas.Dimana metode pada umumnya pengukuran dengan meteran untuk
menentukan panjang atupun jumlah dan pembuatan rumus-rumus fungsi Excel yang bisa
diaplikasikan untuk perhitungan volume pekerjaan. Memerlukan waktu yang cukup lama.
Dengan teknologi BIM 5D ini waktu yang lama bisa dipangkas, hal ini bisa dilakukan
karena pengguna BIM 5Dhanya perlu mengkonversi gambar 2D yang berupa Asbuilt
Drawing ataupun file BIM 5D yang sebelumnya sudah dibuat sebagai final drawaing ke
dalam sistem BIM 5D ini sehingga didapatkan perhitungan final quantity secara
akurasi,cepat untuk masing-masing item / komponen yang ada dibangunan.
Gambaran alur pemanfaatn BIM 5D dapat dilihat di gambar berikut :

3-10
3.1 Perbandingan Alur Kerja Perhitungan Volume

3.2 Alur Tahapan Pengunaan BIM 5D

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa langkah-langkah pada perhitungan
di konvesional dan semi konvensional yang di pangka sehingga hal tersebut dapat
mempercepat proses perhitungan volume dan pelaporan progress setelah perhitungan MC
0 % selesai.

3-11
2. Akurasi Perhitungan Volume
Hasil perhitungan volume dari sistem BIM ini lebih akurat dibandingkan dengan
perhitungan konvensional yang pada umumnya dibuat manual dengan program Excel.
Dan ini bisa memberikan effisiensi biaya untuk pembayaran progress pemberi tugas (
owner ) kepada kontraktor pelaksana.

3.3Contoh Detailing Perhitungan Volume Besi

3.4 Contoh Detailing Perhitungan Volume Besi

Pada gambar C.3 dan C.4 bisa dilihat bahwa sistem BIM ini dapat menghitung secara
detail penulangan besi,baik dari betuk,jumlah,penempatan,potongan,sambungan besi
3-12
disamping total besi yang nanti akan digunakan digunakan didalam proses konstruksi
tersebut.
Secara garis besar proses atau alur kerja pemanfaatan BIM 5D Cubicost sebagai berikut :

3.5 Alur Tahapan Pengunaan BIM 5D Take Off Quantity

3.6 Alur Tahapan Pengunaan BIM 5D Take Off Quantity

3-13
3.7 Work Flow Metode Kerja BIM Dengan Aplikasi TAS

3. DIGITAL EQUIPMENT MEASURE ( DEM )


Disamping itu pengunaan alat-alat teknologi yang memiliki keterkaitan dengan sarana
pendukung untuk pengawasan sangat membantu di dalam proses pengawasan ini bisa
difungsikan dengan maksimal, antara lain pengunaan alat seperti :
1. Digital Total Station ( TS )
Digital total station adalah alat ukur yang memiliki fungsi untuk pengukuran sudut
maupun elavasi, Digiatal Total station memiliki banyak kelebihan dari pada waterpass
leveling maupun theodolite. Total station sudah dilengkapi fitur laser distance yang dapat
memancarkan laser sehingga memudahkan didalam pengecekan sudut di pelaksanaan
bowplank. Selain itu TS digital bisa digunakan untuk pengukuran topografi dengan
output langsung gambar CAD meliputi gambar situasi dan cut n fill, tanpa harus
dilakukan perhitungan manual dengan formula excel.
Didalam penentuan titik-titik bowplank TS digital lebih akurat dari pada metode manual
dengan pengukuran meteran biasa, baik dari segi panjang maupun penentuan sudut.

3.5 Contoh Pengunaan Total Station

3.6 Contoh Penerapan Total Station Dilapangan

2. Laser 3D
Pengunaan Laser 3D dalam kegiatan konstruksi sangat membantu didalam pekerjaan
yang terkait pekerjaan finishing seperti pekerjaan tembok, plesteran acian, pekerjaan
keramik, plafond serta penempatan posisi jendela. Dengan mengunakan alat ini

3-14
meminalkan pengunaan alat leveling manual sepert pipa selang yang pada umum nya
digunakan.

3.7 Contoh Laser 3D Dilapangan

3. Laser Meter 1 Line


Laser meter 1 line hanya memiliki kemampuan untuk mengukur jarak secara digital,
dengan laser meter ini memudahkan pengawas di dalam penentuan dimensi panjang /
lebar suatu bentuk ruang.

3.8 Contoh Laser Meter 1 Line Dilapangan

4. Bar Scaner
Bar scanner ini berfungsi untuk mengetahui diameter besi,jarak besi yang sudah tertanam
didalam beton. Alat ini sangat membantu dalam pengecekan hasil kerja kontraktor serta
memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis.

3-15
3.9. Alat Bar Scaner

5. Moisture Test / PH Meter


Alat ini berfungsi untuk mengetahui kadar air didalam suatu benda. Pengunaan alat ini
umumnya pada pekerjaan kayu,kusen dan pintu maupun kelembaban suatu permukaan
media. Dalam standar bahan rata-rata kadar air yang disyaratkan untuk pekerjaan kayu
adalah 2% sampai dengan 5%. Hal ini bertujuan untuk menghindari kayu yang telah
dipasang mengalami susut.

3.10. Contoh Penggunaan Mouisture test / PH Meter

6. Alat ukur besaran listrik tegangan rendah AC manual


Alat ini berfungsi untuk mengetahui arus listrik yang terjadi pada jaringan listrik terutama
pada panel-panel listrik. Alat ini digunakan untuk mengetahui standar MCB yang akan
digunakan untuk menahan arus listrik yang terjadi pada bangunan.

3-16
3.11. Alat Ukur Listrik Tegangan Rendah AC manual

7. Ground Resistance Tester


Alat ini berfungsi untuk mengetahui daya hantar listrik yang terjadi pada tanah.
Umumnya alat ini digunakan untuk pengujian grounding pentanahan penangkal petir.

3.13. Ground Resistance Tester

Pengunaan alat-alat tersebut merupakan salah satu inovasi yang kami tawarkan guna
memperlancar kegiatan serta memastikan hasil pelaksanaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi
teknis yang disyaratkan.

3-17
Bab4
USULAN &GAGASAN

Usulan dan gagasan yang dapat diberikan terkait metode pendekatan yang digunakan
dalam pekerjaan ini meliputi :
1. Pendekatan Dasar
Pendekatan dasar yang digunakan dalam Pengawasan Pembangunan. adalah sebagai berikut :
a. Azas keterpaduan (Integrated)
Kegiatan supervisi harus memiliki keterkaitan dengan strategi yang telah ditetapkan baik
pada tingkat Dinas terkait,Pejabat Pembuat Komitmen,Kontraktor Pelaksana,Konsultan
Pengawas yang masing-masing tertuang di dalam kontrak kerja. Tugas konsultan adalah
meinpresentasikan dokuman standard teknis yang telah dimuat didalam kontrak untuk
di terapkan dilapangan, selain itu tugas konsultan adalah perpanjangan tangan dari
Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) yang berfungsi sebagai pengawas untuk memastikan
kesesuaian penerapan desain ke pelaksanaan lapangan.
b. Azas Keberlanjutan
Sebagai bentuk azas keberlanjutan, tugas konsultan tidak terbatas pada saat
pelaksanaan sesuai kontrak yang berdurasi 120 ( Seratus dua puluh) hari kalender atau
sampai serah terima I pekerjaan. Masa pemeliharaan merupakan salah satu bagian dari
asas keberlanjutan. Konsultan pengawas mempunyai kewajiban untuk melakukan
inspeksi berkala sesuai dengan kebutuhan, dan harus siap melakukan pendampingan
atau membuat kajian teknis yang terkait dengan masa pemeliharaan jika dibutuhkan.
2. Pendekatan Lingkungan
Selain itu harus ada strategi komunikasi terhadap pihak-pihak yang berada diluar kontrak
kerja namun memiliki peran dan keterlibatan secara tidak langsung di kegiatan ini seperti
misalnya pihak lingkungan banjar,desa maupun kecamatan memiliki peran tersebut. Disini
fungsi konsultan pengawas memberikan masukan atau mendampingi pemberi tugas untuk
melaksanakan sosialisasi tentang metode kerja yang akan diterapkan,sosialiasi ini dilakukan
sebelum dilaksankan pekerjaan tersebut. Sosialisasi meliputi pemanfaatan jalan banjar,desa
untuk lalu lalang kegiatan konstruksi dan bagaimana pemeliharaan dan perbaikan selama
fasilitas tersebut digunakan untuk proses kontruksi di samping penjagaan keamanan area
4-1
pekerjaan konstruksi mengingat akan banyak tenaga kerja yang akan tinggal sementara yang
berasal dari luar banjar atau desa disekitar lokasi kegiatan, dan sosilasi tidak sebatas hal-hal
tersebut sehingg komunikasi harus intens dilakukan antar pihak untuk mempelancar proses
pelaksanaan kegiatan konstruksi.

3. Pendekatan Teknologi

Teknologi informasi dan komunikasi dengan format digital kerap digunakan di lini industri
konstruksi di seluruh dunia. Bahkan teknologi digital pun memberikan dampak yang besar dalam
melakukan percepatan pembangunan infrastruktur sehingga menjadi lebih efisien dan produktif
salah satunya dengan Building Information Modelling (BIM). BIM merupakan seperangkat
teknologi, proses kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara terintegrasi dalam sebuah
model digital, yang kemudian diterjemahkan sebagai gambar 3 tiga dimensi. Teknologi tersebut
juga merupakan proses dalam menghasilkan dan mengelola data suatu konstruksi selama siklus
hidupnya. BIM menggunakan software 3D, real-time, dan pemodelan dinamis untuk meningkatkan
produktivitas dalam desain dan konstruksi bangunan. Perangkat lunak komprehensif ini
membantu spesialis bangunan dan konstruksi untuk mendesain, simulasi, visualisasi dan
membangun bangunan yang lebih baik. Selain itu, dari sisi pembinaan usaha, pengggunaan BIM
akan meningkatkan kinerja organisasi pengguna jasa konstruksi dan penyedia konstruksi. Manfaat
lain dari sistem teknologi BIM ini yakni, mampu mengurangi kesalahan dan kelalaian, mengurangi
proses pengerjaan berulang, dan mampu mengurangi durasi proyek dan meningkatkan
keuntungan bagi yang berada di industri Konstruksi. Kesimpulannya BIM merupakan sebuah
pendekatan untuk desain bangunan, konstruksi, dan manajemen. Ruang lingkup BIM ini
mendukung dari desain proyek, jadwal, dan informasi- informasi lainnya secara terkordinasi
dengan baik. Diharapkan dengan implementasi teknologi ini akan mendukung program percepatan
pembangunan Infrastruktur yang sedang gencar dilakukan Pemerintah. Tidak hanya itu, dengan
penggunaan teknologi ini juga diharapkan mendukung peningkatan daya saing Infrastruktur yang
saat ini telah berada di urutan ke 52 dunia. Kementerian PUPR sebagai pembina jasa konstruksi
akan menerapkan teknologi BIM dan akan membuat tahapantahapan kebijakan impelementasi
konstruksi digital di Indonesia, sehingga pelaku konstruksi nasional secara bertahap dan cepat
akan siap berdaptasi dalam menerapkan teknologi BIM.
Industri konstruksi merupakan salah satu industri terbesar di dunia, dimana dengan semakin
meningkatnya populasi penduduk, maka akan semakin meningkat pula permintaan di bidang
konstruksi. Hal ini tentunya terkait dengan berbagai permasalahan dan tantangan khususnya di
bidang kinerja dan produktivitas, keuntungan perusahaan, maupun keberlanjutan lingkungan.
Selama ini, permasalahan yang sering terjadi di dalam industri konstruksi tradisional adalah
sebagai berikut:
• Konflik dan kesalahpahaman antar pihak terkait karena alur informasi yang kurang
jelas dan tidak tercatat dengan baik;
• Engineer kurang detail dalam menjelaskan dan mendeskripsikan masalah yang terjadi
di lapangan melalui gambar 2D (gambar kerja); • Terjadinya pengerjaan ulang dan
4-2
keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan karena masalah pelaksanaan baru
diketahui setelah proyek berjalan;
• Biaya yang membengkak dan mutu pekerjaan kurang baik akibat re-work dan
keterlambatan waktu pengerjaan;
• Ketidak akuratan dalam perhitungan material maupun pekerjaan;
• Penggunaan software konvensional yang beragam untuk satu proyek (AutoCad untuk
desain gambar, SAP untuk analisa struktur, Ms. Excel untuk perhitungan volume dan
biaya, dan Ms. Project untuk penjadwalan);

Adanya pengembangan teknologi baru mengubah wajah industri konstruksi. Beberapa


teknologi konstruksi penting diantaranya adalah teknologi digital dengan investasi awal mungkin
sedikit lebih tinggi, namun dalam jangka panjang, perusahaan konstruksi akan menghemat uang.
Perkembangan teknologi digital pun kemudian memberikan dampak yang besar dalam melakukan
percepatan pembangunan infrastruktur sehingga menjadi lebih efisien dan produktif, salah
satunya dengan Building Information Modelling (BIM). BIM merupakan sistem, manajemen,
metode atau runutan pengerjaan suatu proyek yang diterapkan berdasarkan informasi terkait dari
keseluruhan aspek bangunan yang dikelola dan kemudian diproyeksikan ke dalam model 3
dimensi. Di dalamnya melekat semua informasi bangunan tersebut, yang berfungsi sebagai sarana
untuk membuat perencanaan, perancangan, pelaksanaan pembangunan, serta pemeliharaan
bangunan tersebut beserta infrastrukturnya bagi semua pihak yang terkait di dalam proyek seperti
konsultan, owner, dan kontraktor. Dengan demikian keberadaan BIM mengubah proses konstruksi
tradisional, dimana sering terjadi konflik dan kesalahpahaman antar stakeholder terkait karena
alur informasi yang kurang jelas dan tidak tercatat dengan baik. Hal ini dapat menghasilkan
pengerjaan ulang yang mengakibatkan keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan karena
masalah pelaksanaan baru diketahui setelah proyek berjalan. Secara otomatis biaya membengkak
akibat keterlambatan waktu pengerjaan. Demikian pula dengan penggunaan software
konvensional yang beragam untuk satu proyek berpotensi untuk menghasilkan ketidakakuratan
dalam perhitungan material maupun pekerjaan yang secara sistematis akan mengakibatkan
kurang baiknya mutu pekerjaan.

4-3
Didalam pengembangan pendekatan usulan – usualan diatas konsultan akan mencoba
memberikan pemaparan mengenai gagasan – gagaan yang akan coba diterapakan oleh konsultan
didalam pelaksanaan pekerjaan ini. Gagasan – gagasan tersebut antara lain :
1. Pemanfaatan teknologi BIM didalam masa pelaksanaan konstruksi
Proses dimulai dengan menciptakan 3D model digital dan didalamnya berisi semua
informasi bangunan tersebut, yang berfungsi sebagai sarana untuk membuat
perencanaan, perancangan, pelaksanaan pembangunan, serta pemeliharaan bangunan
tersebut beserta infrastrukturnya bagi semua pihak yang terkait didalam proyek.
Dalam BIM, para stakeholder (owner, arsitek, kontraktor, engineer) saling
bekerjasama, secara efisien bertukar informasi (baik data maupun geometri),
berkolaborasi dalam mengefisienkan proses pembangunan/konstruksi sehingga
dapat meminimalisir kesalahan dan mempercepat proses konstruksi, menghasilkan
pengoperasian bangunan yang lebih mudah, meminimalisir produksi limbah sekaligus
mengeluarkan biaya yang lebih murah.
Proses manajemen lebih accesible dan actionable karena bermuara pada 1 model informasi
sehingga dapat meminimalisir konflik informasi diantara berbagai pihak.
Dengan demikian, kunci BIM tidak hanya ditekankan pada model 3 dimensi akan
tetapi bagaimana suatu informasi dikembangkan, dikelola, dibagi, melalui kolaborasi yang
lebih baik. Lebih lanjut, prinsip-prinsip pendekatan BIM adalah sebagai berikut:
• Produk BIM diciptakan dan beroperasi pada database digital melalui kolaborasi.
Dalam pemodelan ini, informasi mengenai suatu proyek konstruksi disimpan dalam
database (bukan dalam drawing file atau spreadsheet). Informasi dalam database
(gambar kerja, penjadwalan, estimasi biaya, dll) dapat diedit dan ditinjau ulang
melalui format presentasi yang familiar bagi masing-masing pengguna (arsitek, ahli
struktur, estimator, pekerja bangunan) namun tetap dapat dilihat ke dalam model
informasi yang sama.
• Dalam BIM, setiap perubahan direfleksikan pada semua presentasi/visualisasi.
Informasi ini dapat didistribusikan pada masing-masing anggota tim melalui sebuah
jaringan atau sharing file. Masing-masing dapat bekerja secara independen serta
dapat menyebarluaskan hasil mereka pada anggota tim lain dan berinteraksi satu
sama lain untuk penyempurnaan pekerjaan
• Mengelola berbagai perubahan dalam database mulai dari tahap desain, konstruksi,
dan operasional sehingga setiap penggantian komponen dalam database akan
mengubah komponen lainnya. Sebagai contoh, untuk memenuhi spesifikasi
proyek, perubahan desain berupa pemilihan dan penggantian material tertentu
akan berpengaruh terhadap estimasi biaya, pelelangan, dan onstruksi. Informasi
baru ini akan tercatat ke dalam "history" dan dapat dievaluasi oleh anggota tim
sehingga mendukung terjadinya proses kolaborasi.
• Menyimpan berbagai data dan informasi untuk dapat dipergunakan kembali.
Pembentukan data dimulai sejak arsitek menuangkan sketsa pada survey awal,
terus berkembang ke dalam rencana bangunan dengan informasi yang melekat
4-4
berupa ketinggian lantai, potongan, dan jadwal. Estimator kemudian dapat
menggunakan informasi yang ada untuk memperkirakan biaya, sementara project
manager konstruksi dapat memperkirakan penjadwalan dan fase
konstruksi.Penggunaan kembali informasi bangunan dapat menjadi masukan bagi
analisis energi, analisis struktur, pelaporan biaya, manajemen fasilitas dan lainnya
Keuntungan penerapan BIM adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan produktivitas karena adanya koordinasi dan kolaborasi informasi
yang terintegrasi satu sama lainnya (collaboration management);
• Mendeteksi mitigasi/mengurangi risiko dalam proses perencanaan,
ketidakpastian,meningkatkan keselamatan, menganalisis dampak potensial;
• Mengoptimalisasi resources (biaya, waktu dan SDM);
• Memproduksi gambar teknis lebih cepat dan akurat; serta
• Meminimalisir terjadinya variation order (VO)

2. Pemanfaatan Internet Untuk Monitoring


Disini kami akan memberikan masukan atau gagasan dalam hal metode pendokumentasian
kegiatan. Pengunaan teknologi internet yang telah maju dapat dimanfaatkan dengan pengunan
CCTV realtime wifi di lokasi kegiatan konstruksi. Pengunaan realtime wifi CCTV ini dapat
disambungkan ke jaringan internet dan dapat di akses di kantor pemberi tugas / PPK sehingga
dapat memantau secara langsung dari kantor progres kegiatan setiap hari. Selain itu fungsi
CCTV Realtime wifi ini dapat digunakan sebagai dokumtasi video,sehingga dari awal hingga
akhir pelaksanaan progres pekerjaan dapat didokumentasi secara utuh tiap-tiap progres yang
terjadi dilapangan. Mengingat kekurangan dokumentasi foto-foto adalah tidak bisa
menampilkan secara utuh semua progres kegiatan.

Satelite

Internet

CCTV Wifi

Lokasi Proyek
Ruang Monitor Pemberi
Tugas / PPK/KPA

Gambar 4.1 Skema Pemanfaatan CCTV dan Internet untuk monitoring

4-5
3. Pemanfaatan Sistem Informasi Manejemen Proyek yang telah kami jelasakan teknis
pengunaannya pada Bab Inovasi sebelumnya. Gagasan kedua ini bisa dikombinasikan dengan
Gagasan Pertama mengingat gagasan-gagasan tersebut berbasi IT dan internet tentu saja
sangat relevan digunakan dan diterapkan didalam moderenisasi pelaksanaan konstruksi.
SIMPro adalah salah satu bentuk pemanfaatan internet untuk melakuan manajemen dokumen
kegiatan konstruksi baik Pengawasan/Menajemen Konstruksi maupun Pelaksanaan Konstruksi.
Tujuan pemanfaatan teknologi ini adalah untuk mempermudah proses pelaporan baik
harian,mingguan bulanan secara real time. Selain itu tata kelola dokumen baik berupa Request
Pekerjaan, Request For Information (RFI),foto dokumentasi maupun dokumen lainya. Dengan
penerapan aplikasi digital ini sangat memudahkan owner kegiatan untuk melakukan
pemantauan dari manapun baik dikantor maupun diaplikasi seluler. Berikut ini kami jelaskan
secara garis besar pemanfaatan SIMPro ini :

Gambar 3.1 Bentuk Tampilan Dasboard

Pada gambar 3.1 dapat dilihat bahwa tampilan yang informatif yang menampilkan resume data
kegiatan yang diperlukan oleh masing-masing stake holder yang berkepentingan didalam
pelaksanaan kegiatan konstruksi. Pada tampilan dashboard stake holder dapat mengakses file
sesuai dengan kebutuhan sehingga memudahkan dalam manajemen arsip pelaporan.

4-6
Gambar 3.2 Bentuk Tampilan Dasboard Di PC dan Ponsel

Gambar 3.2 menunjukan bahwa sistem ini dapat di akses melalului Desktop PC maupun ponsel
dimana akses seluruh infomasi dan status proyek dalam 1 plafform. Didalam platform ini sistem
penyimpanan laporan dan infomasi proyek di “cloud” yang dapat dicostumize sesuai dengan
keperluan.Selain itu bentuk penyimpanan data diclaud sangat aman dari resiko data rusak,atau
kehilangan file akibat kerusakan PC maupun telefon celuller.

Gambar 3.3Infografis Aksesibilitas informasi poryek

SIMPro ini dapat digunakan masing - masing stakeholder yang terlibat didalam pelaksanaan
konstruksi sehingga dapat mengetahui progress kemajuan pekerjaan yang dilengkapi foto –
foto maupun laporan – laporan penunjang lainya.

4-7
ALUR APLIKASI

Gambar 3.4Alur Aplikasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sistem ini merupakan wadah / platform bagi
stakeholder yang terlibat untuk saling melakukan control sesuai tugas masing – masing, dimana
semua data atau dokumen saling berkaitan,sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan
dengan cepat berdasarkan data / input yang sudah dilakukan pada sistem SIMPro ini.
Berikut ini contoh tampilan pendukung didalam SIMPro ini :

Gambar 3.5 Contoh Tampilan Dasboard Resume Proyek

4-8
Gambar 3.6 Contoh Tampilan Dasboard Progress Kurva S

Gambar 3.7 Contoh Tampilan Galeri Foto Kegiatan

4. Pemanfaatan teknologi drone juga biasa dimanfaat untuk membuat mozaik atau 3D virtual saat
bangunan selesai 100 % nantinya. Hal ini bertujuan sebagai penyempurnaan pendataan secara
visual sebagai backup data nantinya.

4-9
Dapat digunakan untuk
pemantaun dengan cakupan
lebih luas serta data visual
yang lebih lengkap dari
berbagi sudut.

Drone / UAV

Gambar 4.2 Skema Pemanfaatan Drone / UAV

4-10
5-1
FASILITAS BAB.5
PENDUKUNG
Fasilitas pendukung merupakan inventarisasi fasilitas yang dimiliki oleh konsultan sebagai
bentuk kesiapan dalam Pekerjaan ini . Konsultan Adapun fasilitas pendukung tersebut dapat
dilihat dalam table L.1 dan berikut :
Tabel L.1
FASILITAS PENDUKUNG KANTOR
Kapasit Merek,
Nama Jumlah TahunPem
No as/ TipedanNomor Kondisi Lokasi Pemilikan
Peralatan /Luas buatan
Output Seri/Mesin/Alat
1 2 3 4 5 6 7 8 10
MilikSendi
5 bh Core i5 LG 2015 Baik Denpasar
ri
1 Komputer
Denpasar MilikSendi
1 bh Core i5 Samsung 2016 Baik
ri
Denpasar MilikSendi
4 bh A4 Epson 2015 Baik
ri
2 Printer
Denpasar MilikSendi
2 bh A3 Epson 2015 Baik
ri
10 Denpasar MilikSendi
3 MejaKerja 10 bh Olympic 2015 Baik
orang ri
15 Denpasar MilikSendi
4 Kursi 15 bh 2015 Baik
orang ri
500 Denpasar MilikSendi
5 LemariArsip 4 bh 2015 Baik
buku ri
Denpasar MilikSendi
6 AC 3 bh 1 PK LG 2016 Baik
ri
Denpasar MilikSendi
7 Scanner 5 bh A4 Epson 2016 Baik
ri
12 Denpasar MilikSendi
8 Mobil 2 bh Toyota 2011 Baik
orang ri

5-2
Kapasit Merek,
Nama Jumlah TahunPem
No as/ TipedanNomor Kondisi Lokasi Pemilikan
Peralatan /Luas buatan
Output Seri/Mesin/Alat
Sepeda 10 Denpasar MilikSendi
9 5 bh Honda 2015 Baik
Motor orang ri
10 Denpasar MilikSendi
10 MejaRapat 1 bh Olympic 2015 Baik
orang ri
230 Denpasar MilikSendi
11 UPS 5 bh Prolink 2015 Baik
watt-a ri
8 GB- Denpasar
MilikSendi
12 GPS 2 bh memor Garmin 2015 Baik
ri
y
LCD Denpasar MilikSendi
13 1 bh BenQ 2015 Baik
Proyektor ri

FASILITAS PENDUKUNG LAPANGAN


Merek,
Kapasit TipedanNom
Nama Jumlah/ TahunPemb
No as/ or Kondisi Lokasi Pemilikan
Peralatan Luas uatan
Output Seri/Mesin/
Alat
1 2 3 4 5 6 7 8 10
1 Theodolite 1 Unit 2000 m Ruide 2017 Baik Denpasar MilikSendiri
Waterpass / 1 Unit
2 Automatic 100 m Topcon 2016 Baik MilikSendiri
Denpasar
Leveling
Rambu / 3 Unit Denpasar
3 - Ruide 2017 Baik MilikSendiri
BakUkur
4 PrismaUkur 3 Unit - Ruide 2017 Baik Denpasar MilikSendiri
5 Laser meter 1 Unit 100 m Ruide 2018 Baik Denpasar MilikSendiri
Alat ukur 1 Unit
besaran listrik
tegangan Denpasar
6 Kyoritsu 2015 Baik Sewa
rencah AC
manual

Alat ukur 1 Unit Jason 2015 Baik


7 besaran listrik Sewa
tegangan Denpasar
rencah AC/DC
digital PH Denpasar
Meter 1 Unit
8 MilikSendiri
N/A 2018 Baik

5-3
Merek,
Kapasit TipedanNom
Nama Jumlah/ TahunPemb
No as/ or Kondisi Lokasi Pemilikan
Peralatan Luas uatan
Output Seri/Mesin/
Alat

9 MeteranDoron 1 Unit N/A 2018 BAik Denpasar Milik Sendiri


g
10 Meteran Roll 1 Unit 50 m N/A 2018 Baik Denpasar Milik Sendiri
Hammer Test 1 Unit 400 Denpasar
11 MATEST 2018 Baik Milik Sendiri
kg/cm2
Drone / UAV 1 Unit DJI Mavic Denpasar
12 4K 2018 Baik Milik Sendiri
Pro

Gambar 5.1 Drone / UAV

5-4
Gambar 5.2 Total Station ( Theodolite Digital ) dan Prisma Pantul,Tripod

Gambar 5.3Waterpass , Bak Ukur, Tripod

5-5
Gambar 5.4 Alat ukur besaran listrik tegangan rencah AC

Gambar 5.5 Alat ukur besaran listrik tegangan rencah AC/DC digital

5-6
Gambar 5.6 Alat Hammer Test

Gambar 5.7 Laser Meter & Level Laser

5-7
Gambar 5.8 Meteran Dorong dan Meteran Roll 50 m

5-8
GAMBARAN
UMUM BAB.6
LOKASI KEGIATAN

GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN


Lokasi kegiatan ini berada di kampung Komodo, desa Komodo keccamatan Komodo
kabuapten Manggarai Barat

Gambar 5.1 Lokasi Kegiatan

Mengingat lokasi kegiatan tentunya berada di kawasan taman nasional perlu


diperhatikan kebersihan dan keamanan disaat pelaksanaan konstruksi. Penempatan jagwana
untuk mengamanakan binatang komodo dari proyek harus diperhatikan serta perijinan kepada
pihak terkait harus diperhatikan dan dikomunikasikan dengan baik.
Pemanfaat jalan lingkungan jika digunakan untuk sarana akses masuk ke lokasi proyek,
harus melalui rapat pembahasan bersama yang melibatkan PPK, Konsultan Pengawas serta
pihak-pihak terkait.
BAB.7.
PENDEKATAN DAN METODELOGI
PELAKSANAAN

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


7.1 UMUM
Pendekatan yanga akan dilakukan oleh konsultan pengawas terdiri dari pendekatan
dari segi fungsi dan segi tanggung jawab konsultan pengawasan untuk Pengawasan
Pelaksanaan Lanjutan Finishing Gor Debes Tabanan. secara umum layanan
pengawasan dilakukan untuk menjamin agar penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana fisik dapat diawasi dan dipantau oleh konsultan sehingga pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan acuan yang ditetapkan, tepat waktu, menghasilkan mutu yang
baik dengan biaya yang sesuai sehingga akan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Adapun penjabaran pendekatan dari segi fungsi dan tanggung jawab dijelaskan sebagai
berikut:

7.1.1. Fungsi Konsultan Pengawas


Fungsi konsultan pengawas pada dasarnya dibagi dalam 2 (dua) fungsi, yaitu :
1) Fungsi administratif :
1. Membantu Pengguna Jasa / Pejabat Pembuat Komitmen dalam memahami dan
melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen
kontrak, terutama sehubungan dengan penentuan kewajiban dan tugas Penyedia
Jasa Pemborongan.
2. Mengadakan komunikasi dan surat-menyurat, membuat memorandum atas
pekerjaan konstruksi untuk jenis penanganan (peningkatan
pemeliharaan/perbaikan, pembangunan baru).
3. Membuat dokumentasi hasil-hasil test pelaksanaan pekerjaan berupa, foto-foto
yang dibuat sebelum pekerjaan berlangsung (mulai), sedang berjalan dan
pekerjaan selesai, serta kejadian di lapangan lainnya.
4. Menyiapkan dokumendasi sehubungan dengan Contract Change
Orderdan Addendum sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan
dapat dibuat secara optimal dengan mempertimbangkan semua aspek yang ada.
5. Menyiapkan dan menyampaikan laporan pekerjaan secara berkala.
6. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi
2

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


7. Menerbitkan surat teguran kepada penyedia jasa konstruksi jika terjadi
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan rapat pembuktian (show
couse meeting) dan merekomendasikan penerapan sanksi
8. Menyusun dan menyiapkan berita acara-berita acara dalam rangka serah terima
pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi
9. Melakukan testing dan commissioning dan meneribtkan berita acara hasil testing
dan commissioning sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan
10. Memberikan rekomendasi dilakukan serah terima pertama pekerjaan
11. Memberikan laporan pengawasan secara periodik kepada PPK
12. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan

2) Fungsi pengawasan (supervisi)


1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan.
2. Membantu Pengguna Jasa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
desain, persyaratan dan ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta
jadwal waktu yang telah ditetapkan.
3. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terperinci
untuk mendukung review design (bila ada), dan membantu Pengguna Jasa agar
perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan.
4. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan
volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua
pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada
ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
5. Meninjau pengadaan personil dan peralatan Penyedia Jasa Pemborongan sesuai
dengan kebutuhan yang dipersyaratkan.
6. Memberikan ijin dan mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


7. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan
kemajuan pencapaian volume / realisasi fisik.
8. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
Kontraktor dan memastikan kesesuaian gambar pelaksanaan dengan kondisi
eksisting bangunan.
9. Memberikan persetujuan terhadap semua gambar dan rencana kerja sebagai dasar
pelaksanaan baik permanen maupaun sementara.
10. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai persyaratan dalam Kontrak
penyedia jasa konstruksi
11. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan (As Built
Drawing) sebelum serah terima I
12. Melakukan pemeriksaan dan evaluasi perubahan perkejaan sebagai dasar proses
Addendum Kontrak oleh Tim Peneliti Kontrak
13. Memantau dan mengecheck pengendalian mutu dan volume pekerjaan untuk
sertifikasi “Monthly Certificate (MC)”.
14. Melakukan pengecheckan dan persetujuan gambar terlaksana (as built drawing).
15. Membantu Pengguna Jasa dalam menyiapkan pelaksanaan Provisional Hand
Over (PHO).
16. Melakukan pengukuran bersama dilapangan dalam rangka progress capaian
pekerjaan dan menerbitkan Berita Acara Progres Kemajuan Pekerjaan / Progres
Prestasi Fisik sampai dengan pekerjaan 100% untuk pembayaran angsuran
pekerjaan konstruksi
17. Melakukan pemeriksaan pekerjaan untuk memastikan kondisi bangunan sesuai
dengan serah terima pertama sebagai dasar serah terima akhir pekerjaan
18. Membantu Pengguna Jasa dalam pengawasan pekerjaan pada periode
pemeliharaan.

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


7.1.2. Tanggung Jawab Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas bertanggung jawab penuh kepada Pemimpin Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen bahwa hasil pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia Jasa Pemborongan
benar-benar sesuai ketentuan kontrak pemborongan. Konsultan akan memberikan jaminan
segala ijin kerja, persetujuan dari setiap jenis/langkah pelaksanaan dan persyaratan
konstruksi yang telah dikeluarkan. Untuk memperjelas uraian tersebut, pada Gambar C.2
dijelaskan mengenai Kegiatan skema Pengawasan Pekerjaan, dari tahap awal sampai tahap
akhir pekerjaan.

Gambar C.2 Pengawasan Pekerjaan

7.1.3. Tugas Konsultan Pengawas

Tugas konsultan pengawas secara garis besar akan meliputi :


- Pengendalian teknis;
- Pengendalian atas proses koordinasi terkait;
- Pengendalian administrasi kegiatan;
- Evaluasi rencana kegiatan;
- Value engineering; dan
- Pelaporan.

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


7.1.3.1 Pengendalian Teknis
Bertindak untuk dan atas nama Pengguna Jasa mengendalikan pelaksanaan fisik
pekerjaan tersebutyang dilakukan oleh Penyedia Jasa Pemborongan pada saat pre-
audit, monitoring dan post-audit, meliputi :
- Aspek mutu hasil pekerjaan;
- Aspek volume pekerjaan;
- Aspek waktu penyelesaian pekerjaan;
- Aspek biaya keseluruhan pekerjaan.

Segala sesuatunya harus merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum
dalam kontrak pemborongan.
1). Rentang kendali pre-audit
Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang “ pre-audit”
adalah seluruh kegiatan konsultan sebelum melakukan pengawasan, yang terdiri dari :
- Pengumpulan dan analisa terhadap data;
- Pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap kondisi
lapangan
- Pemeriksaan terhadap kesiapan Penyedia Jasa Pemborongan, yang meliputi
material, peralatan, tenaga dan jadwal pelaksanaan.
Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan
menghasilkan catatan mengenai seluruh pekerjaan antara lain :
- Jenis pekerjaan;
- Kuantitas pekerjaan;
- Kualitas yang dipersyaratkan;
- Schedule pelaksanaan;
- Schedule pembayaran.
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan ke
lokasi untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut telah sesuai dengan kondisi
yang ada. Apabila ternyata dari hasil pengecekan hasil design tidak sesuai dengan kondisi
lapangan, konsultan team supervisi akan membuat alternatif lain yang sesuai untuk diajukan
kepada Pengguna Jasa.

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


Material dan peralatan yang didatangkan Penyedia Jasa Pemborongan akan diperiksa
terlebih dahulu oleh konsultan, sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan.

Jadwal waktu yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pemborongan akan diteliti lebih dahulu
apakah sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
perkiraan tenaga kerja/tukang yang akan mengerjakannya serta alat yang akan digunakan.
Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume dengan tenaga kerja dan peralatan
terhadap waktu yang tersedia maka konsultan akan menyarankan kepada Penyedia Jasa
Pemborongan untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang memadai agar bisa selesai
tepat pada waktunya.

Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya pekerjaan


tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan pertambahan volume pekerjaan. Agar
tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, konsultan akan menggantikan nilai pekerjaan
tambah itu dengan pengurangan pekerjaan lainnya sehingga terjadi kompensasi dan tidak
memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan dan mendapat peretujuan
dari Pemimpin Kegiatan. Dalam hal ini, konsultan berupaya menghindari pekerjaan tambah,
justru mengupayakan pekerjaan kurang jika memang dari evaluasi teknis dan biaya
memungkinkan untuk dilakukan pekerjaan kurang.

2). Rentang kendali monitoring


Kegiatan pengendalian teknis rentang monitoring adalah kegiatan-kegiatan yang
dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun konsultan pengawas telah
melakukan pre-audit namun setiap langkah pelakanaan pekerjaan akan terus dimonitor agar
kalau terjadi penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan kembali sesuai petunjuk
yang benar. Selama periode ini konsultan akan selalu melakukan evaluasi terhadap progres
dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga sebaik-
baiknya sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat, sehingga kerugian
yang menyangkut aspek mutu, volume, waktu dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat
dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya, selain mengawasi pekerjaan fisik konsultan pengawas

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


juga memonitor aspek lingkungan sekitar kegiatan, agar jangan sampai pelaksana lapangan
berikut tukang-tukangnya mengganggu, mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.
Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan peraturan-
peraturan yang berlaku.
3). Rentang kendali post-audit
Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi Penyedia Jasa
Pemborongan. Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk kemajuan pembayaran senilai hasil
kerjanya. Namun Penyedia Jasa Pemborongan tidak bisa menyajikan permintaan pembayaran
sebelum mendapat rekomendasi dari konsultan pengawas bahwa hasil pekerjaannya sudah
memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

7.1.3.2 Pengendalian Atas Koordinasi Terkait


Konsultan pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut
di atas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak lain
(khususnya oleh Pengguna Jasa). Koordinasi dengan instasi terkait, antara lain dilakukan
dengan :
- Pemimpin kegiatan fisik;
- Konsultan lain yang terkait;
- Instansi terkait lainnya.

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


7.1.3.3 Pengendalian Administrasi Kegiatan
Dalam hal ini konsultan pengawas berkewajiban merancang, memberlakukan serta
mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi kegiatan yang diawasinya, yaitu
mencakup antara lain : surat, memorandum, risalah, laporan, contoh barang, foto, berita
acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak, addendum dan lain-lain yang dianggap perlu.
Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan konsultan pengawas untuk maksud
tersebut adalah :
- Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas
maksud dari surat masuk maupun keluar;
- Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan
tugas konsultan;
- Mempersiapkan dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan yang
ditetapkan baik kualitas dan kuantitas;
- Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan;
- Mempelajari dan mengecek gambar-gambar/sketsa pelaksanaan agar sebelum
maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.
- Membantu/menyiapkan addendum serta hal-hal lain yang dianggap perlu dalam
penyelesaian pekerjaan.

7.1.3.4 Evaluasi Rencana


Konsultan pengawas melakukan evaluasi atas rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan serta menyarankan perubahan/penyempurnaan/penyesuaian rencana yang
perlu dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan kegiatan.

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


7.2 METODELOGI PELAKSAAN

7.2.1 Umum

Dengan didasari atas konsistensi pemahaman dan penyampaian tanggapan Kerangka


Acuan Kerja, selanjutnya konsultan membuat usulan inovasi terhadap penyempurnaan dari
KAKs erta menyusun pendekatan dan metode pelaksanaan yang sesuai. Untuk mendapatkan
hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan untuk kelancaran serta terkoordinasinya
pelaksanaan pekerjaan, maka kegiatan yang paling pokok adalah dengan pendekatan
operasional, pendekatan teknis dan penyusunan metodologi pelaksanaan pekerjaan. Uraian
teknis pelaksanaan pekerjaan ini menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan.

Pendekatan teknis merupakan merupakan pendekatan yang berkaitan dengan


pelaksanaan pekerjaan. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus
disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Dimana bagan ini berisikan tahapan - tahapan
pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan
harus perpatokan pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.

Untuk pelaksanaan Pekerjaan akan melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu
yang berkaitan dengan proyek dan sesuai dengan ketetapan personil pada Kerangka Acuan
Kerja. Untuk memperlancar tugas, pelaksanaan pekerjaanakan didukung oleh fasilitas
penunjang berupa peralatan yang memadai dan sistem kerja yang seefisien mungkin.

7.2.2 Lingkup Pekerjaan Secara Umum

Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan secara umum diuraikan sebagai
berikut:

A. Pemeriksaan dan pengawasan terhadap aspek lokasi dan kedudukan bangunan


dengan rencana.
- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kebenaran kontraktor
dalam menempatkan lokasi bangunan dan saluran.
- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kebenaran kontraktor
10

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


dalam menempatkan kedudukan / skop pekerjaan sesuai rencana.
- Menginventarisasi persoalan – persoalan lokasi dan kedudukan
bangunan/saluran yang terjadi, serta mencarikan solusi pemecahan.

B. Pemeriksaan dan pengawasan disain dan volume


- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan dimensi -
dimensi disain pembangunan yang dilakukan kontraktor.
- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan volume
pembangunan yang dilakukan kontraktor.
- Menginventarisasi persoalan-persoalan disain dan volume bangunan dan
saluran yang terjadi serta mengkaji dan mencarikan solusi pemecahannya.

C. Pemeriksaan dan pengawasan kualitas dan spesifikasi material


- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jenis dan spesifikasi
material.

- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kualitas material yang


datang/dipakai kontraktor sertamonolak material yang tidak sesuai spesifikasi

D. Membuat berita acara dan pelaporan atas seluruh kegiatan pemeriksaan dan
pengawasan yang dilakukan

7.3 TAHAPAN & METODELOGI PELAKSAAN


5.3.1 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Secara Umum
Pelaksanaan proyek dapat dibagi dalam beberapa tahapan :

1. TahapI : Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction)


Penentuan dan penetapan anggota tim konsultan di lapangan
Mempelajari dokumen kontrak
Penetapan organisasi proyek
Pengadaan material pendahuluan/peralatan pendukung
Koordinasi dengan pihak-pihak berwenang (direksi pekerjaan dan instansi terkait)

Sosialisasi kepada instansi terkait mengenai pelaksanaan pekerjaan yang akan

11

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


dilakukan. Sosialisasi ini meliputi lingkup, metode dan dampak yang akan timbul
dilapangan akibat pelaksanaan pekerjaan

2. Tahap II : Saat Awal Proyek (At Project Starting)


Rapat dengan pihak kontraktor mengenai organisasi proyek, dokumen kontrak,
program kerja, sub kontraktor (apabila ada), material dan pengaturan lain yang
diperlukan.
Pengecekan bersama sebelum pekerjaan dimulai.
Penetapan item-item pekerjaan.
Rapat periodic yang terdiri dari rapat mingguan (weekly meeting) dan atau rapat
koordinasi bulanan (monthly meting) sesuai kesepakatan dalam pre bidmeeting.
Pengecekan peralatan keselamatan kerja (safety life) di lapangan.
Pengaturan khusus antara lain alur koordinasi lapangan dan pengamanan terhadap
sistem kerja.

3. Tahap III : Pelaksanaan Proyek (Project Construction)


Pengaturan pengecekan yang dibuat kontraktor untuk tahap
sebelumnya didalamnya terdapat revisi schedule.
Pengujian material dan spesifikasi bahan yang digunakan di lapangan.
Pengendalian kualitas untuk pelaksanaan pekerjaan utama
Pekerjaan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
Kemungkinan perubahan desain selama masa pelaksanaan
Kaji ulang desain rinci (review of detailed design) dan persetujuan gambar kerja
(shop drawing)
Pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannya Monitoring dan
pelaporan pelaksanaan pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan yang sistematis dan praktis sehingga mudah diterima
Pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
Dokumentasi dan lain-lain

4. Tahap IV : Saat Project Selesai (Project Completion)


Masa pemeliharaan (Maintenance Period)
Melakukan pengecekan bersama volume pekerjaan total (final quatity) yang menjadi
dasar kontraktor melakukan klaim akhir pembayaran
Pemeriksaan bersama setelah pekerjaan selesai (final request for joint inspection

12

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


dengan kontraktor, direksi dan konsultan
Serah terima pekerjaan yang telah selesai
Commisioning pekerjaan yang telah selesai
Pembayaran akhir dan pengembalian uang jaminan
Evaluasi dan cara penilaian pekerjaan yang telah dilaksanakan
Penyusunan laporan penyelesain akhir proyek (Project Completion Report)

7.4.2 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Metode pelaksanaan diuraikan sebagai dasar dan tata cara pelaksanaan pekerjaan,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan seluruh kegiatan
dapat dikoordinir dan dipantau dengan mudah. Dalam metode pelaksanaan ini seluruh
kegiatan dapat diringkas sebagai berikut :

Berdasarkan rencana Aktifitas seperti pada Gambar E.7, maka konsultan akan merinci
pelaksanaan pengawasan berdasarkan tahapan pekerjaan karena suatu kegiatan mempunyai
ketergantungan kepada kegiatan lainnya.

13

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


14

PT.KONINO PANORAMA KONSULTAN


MASA PRA PELAKSANAAN

1. Persiapan dan Mobilisasi Konsultan

Dalam hal ini Konsultan akan Menyiapkan :

1. Personil/tenaga ahli dan tenaga pendukung. Apabila ada penggantian personil terlebih
dahulu mendapat persetujuan dari Satuan Kerja sebagai Pengguna Jasa.
2. Kantor berikut perlengakapannya, kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.
3. Peralatan/alat-alat ukur dan laboratorium dalam hal ini bukan alat laboratorium yang
lengkap tetapi hanya peralatan pendukung pelaksanaan kerja karena yang
menyiapkan lebih lengkap Kontraktor.
4. Peta, data dan peralatan penunjang.
5. Fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan Proyek.
6. Mobilisasi tim supervisi dan penyusunan rencana kerja.
7. Melakukan koordinasi dengan komponen terkait (pengguna jasa dan pelaksana
konstruksi) Keluaran :
▪ Tersusunnya rencana kerja ( jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan, rencana
mutu kontrak dan metode pelaksanaan pengawasan)
▪ Terlaksana koordinasi kerja

2. Orientasi Lapangan Awal dan Sosialisasi


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Melaksanakan orientasi terhadap kondisi lokasi kegiatan.


2. Mengumpulkan data-data dan informasi sebagai bahan evaluasi dan kajian terhadap
penerapan rencana kegiatan.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan rencana kegiatan konstruksi

Keluaran :
▪ Teridentifikasinya kondisi awal lokasi kegiatan

▪ Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan sebagai bahan untuk kajian dan


evaluasi dari perencanaan awal
▪ Terinformasinya jenis kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat dilokasi
kegiatan
▪ Terinformasinya persepsi masyarakat terhadap kegiatan yang akan dilakukan.

▪ Adanya dukungan dari masyarakat selama baik pada tahap pra konstruksi, tahap
konstruksi dan pasca konstruksi.
▪ Sebagai bahan dalam penyusunan program kerjadan metode pelaksanaan

3. Rapat Pra Konstruksi

Secara umum walaupun hanya berbentuk suatu rapat, Rapat Pra Konstruksi adalah
tahapan penting untuk melaksanakan pekerjaan supaya sesuai dokumen kontrak karena
15
merupakan koordinasi awal yang dihadiri oleh semua pihak pelaksana pekerjaan meliputi
Pejabat Pembuat Komitmen, Direksi Teknis, Perencanaan Kontraktor dan konsultan.
Dengan demikian semua pihak akan memberikan tanggapan tata cara melaksanakan dan
apresiasi terhadap dokumen kontrak.

Didalam acara ini dijelaskan materi - materi berikut:

1) Materi
Organisasi Kerja.

Tata cara pengaturan pelaksanaan.

Review dan penyempurnaan terhadap schedule dikaitkan dengan target volume,


mutu dan waktu.

Jadwal pengadaan bahan, alat dan mobilitas personil.

Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan (mutual check),


koordinasi dengan tim perencana.

Menentukan lokasi bahan material (quarry), estimate quantity dan rencana quality
control bahan yang akan digunakan.

Pendekatan terhadap masyarakat dan Pemda setempat.


Penyusunan rencana kendali mutu proyek.

Penentuan titik 0+00 bersama tim perencana.

Menyusun acara “ Rekayasa Lapangan/Field Engineering” guna penyesuaian


gambar rencana terhadap kebutuhan lapangan.

Pemahaman mengenai keselamatan kerja, keselamatan bangunan, keselamatan


pengguna jalan beserta penanganannya berupa asuaransi-asuransi, peralatan-
peralatan keselamatan kerja dan pengaturan lalu lintasnya.

Penjelasan dan pembahasan mengenai rencana Base camp, penentuan


instansi penguji independent.

Pembahasan mengenai kebutuhan uang muka untuk kebutuhan pelaksanaan fisik.

Pembahasan mengenai prosedur pelaporan, jenis-jenis laporan yang harus dibuat


oleh masing-masing pihak.

Penjelasan mengenai prosedur penilaian pekerjaan terlaksana dan prosedur


pembayaran.

2) Kesamaan pengertian terhadap pasal-pasal dokumen kontrak

Pekerjaan tambah/kurang

Termination atau force majeure.

Maintenance & protection oftraffic.

Sub letting.
16
Asuransi.

Lainnya yang dianggap perlu.

3) Kesepakatan tentang tatacara dan prosedur

Request, approval & examination ofworks.

Shop Drawing, As Buil Drawing.


Monthly Certificate (MC).

PHO & FHO.

Change Order, Addendum.

4) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan utama
(major items).

Berdasarkan rapat ini semua pihak terutama instansi-instansi pelaksana pekerjaan akan
mempunyai pandangan yang sama terhadap sasaran, tata cara dan detail-detail pelaksanaan
sehingga semua pihak bias mendukung kelancaran pekerjaan.
Gambar proses skema pelaksanaan Rapat Pre Contract Meeting ( PCM ) dapat dilihat pada
gambar 5.3.

Gambar 5.3

17
MASA PELAKSANAAN

1.Mobilisasi Kontraktor

Pada tahap ini Konsultan PengawasanTeknik akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan


antara lain :

Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan.

Memeriksa dan melengkapi data survai yang akan digunakan, serta menentukan
titik- titik lokasi survai dilapangan sesuai dengan data tersebut.

Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas didalam tahapan kegiatan


pelaksanaan.

Memeriksa dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas, polis dan batas lingkup
asuransi dan Kontraktor.

Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan
didatangkan, fasilitas Base Camp dan lokasi penempatan peralatan.

Memeriksa dan mempersiapkan cara perhitungan kuantitas dan prosedur


pemeriksaan mutu (quality control).

Memeriksa dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lalu lintas didalam
proyek.

Memeriksa dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu material yang disediakan oleh
kontraktor.

Memeriksa pemasangan patok garis tengah jalan dan damija (ROW).

Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan memecahkan masalah yang


mungkin akan muncul, serta bertindak untuk menghindari timbulnya klaim dari
kontraktor.

2. Review Design

Metodologi pelaksanaan Review Design, akan dibagi dalam beberapa tahapan proses.
Untuk lingkup kegiatan ini, konsultan juga ditugaskan untuk mengadakan review desain
dengan lingkup sebagai berikut :
Melakukan pembuatan/perbaikan desain terhadap penambahan ataupun perubahan
konstruksi yang signifikan dari rencana yang ada dalam Dokumen Kontrak
pelaksanaan konstruksi.
Melakukan evaluasi dan review terhadap jaringan yang sudah ada.

18
Kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang pelaksanaan review desain ini adalah sebagai
berikut :

1) Evaluasi dan Survei Pengukuran.


Survei topografi dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi terhadap perubahan
rencana bangunan penunjang dan utama.

Pelaksanaan pembuatan peta situasi skala 1:1.000, peta situasi bangunan utama dan
penunjang skala 1 : 500.

Pengukuran t i t ik - t i t i k a s ba n gu n a n s e s u a i de n ga n ga m b a r r e n ca n a .
Memasang patok BM dan CP.
Metode Pelaksanaan :
1) Persiapan, meliputi
a) Koordinasi dengan direksi pekerjaan.
b) Pengumpulan data awal berupa: data sekunder, buku-buku referensi,
peraturan/ketentuan/standard teknis yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
c) Pembuatan dan penyusunan program kerja, jadwal penugasan dan
persiapan/penyusunan instrumen pengukuran.

2) Survey meliputi
Survey Lapangan untuk mengetahui kondisi eksisting, melakukan identifikasi dan
inventory data untuk rencana pengembangan meliputi kegiatan pengukuran dan
pemetaan untuk bangunan utama dan bangunan penunjang lainnya.

1) Kegiatan Pengukuran

A.Pemasangan Patok
Pemasangan patok meliputi patok Bench Mark (BM), Kontrol Point (CP) dan patok
kayu sebagai patok bantu dengan rincian sebagai berikut:

a. Bench Mark (BM )

Bench Mark yang terbuat dari beton menggunakan tulangan dengan ukuran 20 cm
x20 x cm x 100 cm untuk BM. BM dilengkapi dengan baud yang diberi tanda silang
pada bagian atasnya sebagai titik centering, serta diberi penamaan pada bagian
samping menggunakan tegel. BM ini dipasang sedemikian rupa sehingga bagian
yang muncul di atas tanah lebih kurang 20 cm.

b.Kontrol Point (CP)


Kontrol Point dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 80 cm terbuat dari corsemen,
dipasang dengan tujuan untuk memberikan acuan arah azimuth dari BM terpasang.
Kontrol point ini dipasang dengan posisi saling terlihat dengan BM terpasang.

Pemasangan BenchMark ini diikuti dengan pemasangan Kontrol Point (CP) sebagai
arahan untuk menentukan azimuth titik tersebut. BM dan CP dipasang pada
tempat yang stabil, aman dan mudah dalam pencariannya.
19
c.Patok Bantu

Patok bantu dipasang pada setiap tempat berdiri alat pengukuran poligon, situasi,
cross section dan diantara tempat berdiri alat waterpas. Patok ini dibuat dari kayu
dengan ukuran 3 cm x 5 cm x 40cm. Patok kayu ini pada bagian atasnya dipasang
paku payung sebagai penanda centering titik tempat berdiri alat atau titik berdiri
rambu pada pengukuran waterpass. Untuk memudahkan penentuan patok, perlu
juga diberikan peng-kodean atau penamaan masing-masing patok kayu tersebut
dengan nama, huruf atau nomer.

B. Pengukuran Sipat Datar


Rute pengukuran waterpass mengikuti rute pengukuran polygon utama dengan
pembagian loop seperti pengukuran poligon. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal
atau waterpass ini, harus diukur dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Kerangka Kontrol Vertikal harus diukur dengan cara loop ,dengan menggunakan
alat waterpass .
b. Jarak antara tempat berdiri alat dengan rambu tidak boleh lebih besar dari 50
meter.
c. Baut-baut tripod (statip) tidak bolehl onggar, sambungan rambu harus lurus betul
serta perpindahan skala rambu pada sambungan harus tepat, serta rambu harus
menggunakan nivo rambu.
d. Sepatu rambu digunakan untuk peletakan rambu ukur pada saat pengukuran.
e. Jangkauan bacaan rambu berkisar antara minimal 0500 sampai dengan maksimal
2750.
f. Data yang dicatat adalah bacaan ketiga benang yaitu benang atas, benang
tengah dan benang bawah.
g. Pengukuran sipat datar dilakukan setelah BM dipasang, serta semua BM eksisiting
dan BM baru terpasang harus dilalui pengukuran waterpass.

h. Slaag per seksi diusahakan genap dan jumlah jarak muka diusahakan sama
dengan jarak belakang.
i. Pada jalur terikat, pengukuran dilakukan pergi-pulang dan pada jalur terbuka
pengukuran dilakukan pergi-pulang dan double stand.
j. Kesalahan beda tinggi yang dicapai harus lebih kecil dari 7mm D, dimana D
adalah jumlah panjang jalur pengukuran dalam kilometer.

k. Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara jelas dan sistematis, jika
ada kesalahan cukup dicoret dan ditulis kembali didekatnya, serta tidak
diperbolehkan melakukan koreksi menggunakan tinta koreksi.
l. Pekerjaan hitungan waterpass harus diselesaikan dilapangan, agar bila terjadi
kesalahan dapat segera diketahui dan dilakukan pengukuran kembali hingga
benar.

20
E. Pengukuran Sipat Datar Memanjang

Tujuan dari pengukuran ini adalah mengetahui Tinggi (Elevasi) titik-titik patok dari
permukaan tanah yang dilewati polygon utama dan berguna untuk penggambaran
garis kontur. hasil dari pengukuran ini adalah berupa data Elevasi dari titik-titik
(patok) atau Ketinggian dari permukaan tanah.

Ketentuan atau kaidah yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pengukuran sipat
datar profil memanjang sama dengan kaidah dalam pengukuran sipat datar
melintang. Ala tukur yang akan digunakan dalam pekerjaaan ini adalah alat ukur
waterpass. Detail yang diukur adalah ketinggian patok-patok kayu yang telah
dipasang sebelumnya dan ketinggian permukaan tanah pada patok tersebut.
2) Evaluasi Hasil Analisa
Dalam tahapan ini konsultan akan melaksanakan analisa kembali (review) terhadap hasil
pengukuran site plan yang ada berdasarkan hasil evaluasi terhadap perubahan yang ada
dengan mengunakan penerapan teknologi BIM 5D berbasis Takeoff Quantity.Kegiatanyang
dilakukan dalam tahapan inimeliputi:

A. Pemodelan gambar rencana kedalam Software BIM 5D yang bertujuan untuk


mengdaptakan perhitungan lebih akurat dan cepat. Pemodelan ini akan memudahkan
konsultan memerikasa ulang gambar disain awal beserta volume pekerjaan. Adapun
gambaran secara umum proses pemodelan dengan BIM 5D seperti berikut :

7.5 Alur Tahapan Pengunaan BIM 5D Take Off Quantity

21
7.6 Alur Tahapan Pengunaan BIM 5D Take Off Quantity

7.7 Work Flow Metode Kerja BIM Dengan Aplikasi TAS

B. Evaluasi analisa dan perhitungan terhadap perubahan volume pekerjaan.


C. Evaluasi terhadap pekerjaan tambah kurang ( CCO ) maupun Addendum

MASA KONSTRUKSI

Dalam masa konstruksi, Konsultan akan melaksanakan pengawasan dan pemantauan


terhadap pencapaian program fisik proyek secara menerus dilapangan dan pengendalian proyek
secara sistematis dengan menggunakan metode-metode yang sudah baku, adalah sebagai
berikut:
Membuat analisa, prediksi dan rekomendasi terhadap kendala-kendala yang
22
berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan proyek.

Memberikan nasihat kepada Pemberi Tugas didalam menyusun kebijakan dan


langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim.

Menyediakan bantuan dan arahan yang tepat bagi Kontraktor pada saat
ditemukannya masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak,
pemeriksaan terhadap survai tanah dasar, test pengawasan mutu, dan masalah lain
yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan.

Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pemberi Tugas, menghadiri dan


mencatat semua rapat/pertemuan dengan Kontraktor, Pemimpin Proyek, dan
instansi terkait lainnya serta menyediakan bantuan teknis apabila diperlukan
didalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak.

Sedangkan tugas Konsultan Pengawas dalam hal kontrak terhadap Kontraktor secara
garis besar akan meliputi :

Pengendalian teknis : aspek mutu, volume, waktu dan biaya.

Pengendalian atas proses koordinasi terkait.

Pengendalian administrasi proyek.

Evaluasi rencana proyek.

Pelaporan.

PENGENDALIAN PELAKSANA

Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas mengendalikan pelaksanaan fisik
pembangunan yang dilakukan oleh Pelaksana Kegiatan dengan rentang meliputi “Preaudit”,
“Monitoring”, dan “Post-audit”.

Lingkup pengendalian antara lain meliputi :

Aspek mutu hasil pekerjaan.

Aspek volume pekerjaan.

Aspek waktu penyelesaian pekerjaan.

Aspek biaya keseluruhan pekerjaan.

Segala sesuatunya merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak
pemborongan.

1. Rentang Kendali Pre-audit

Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang “pre-audit”


adalah seluruh kegiatan Konsultan sebelum melakukan pengawasan,yang terdiri dari :

Pengumpulan dan analisa terhadap data.

Pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap kondisi lapangan.


23
Pemeriksaan terhadap kesipan Pelaksana Kegiatan, yang meliputi material,
peralatan, tenaga dan jadwal pelaksanaan.

a.Pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan menghasilkan
catatan mengenai seluruh kegiatan antara lain :

-Jenis Pekerjaan.

-Kuantitas Pekerjaan.

-Kualitas yang dipersyaratkan.

-Schedule pelaksanaan

-Schedule pembayaran.

b. Review Design

Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan


ke lokasi untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut telah sesuai
dengan kondisi yang ada.

Apabila ternyata dari hasil pengecekan design tidak sesuai dengan kondisi lapangan,
Konsultan tim akan membuat alternative lain yang sesuai untuk diajukan kepada
Pemberi Tugas.

c. Persiapan Konstruksi

Material dan peralatan yang didatangkan Pelaksana Kegiatan akan diperiksa


terlebih dahulu oleh Konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikas iyang
telah ditetapkan.

Jadwal waktu yang dibuat oleh Pelaksana Kegiatan akan diteliti terlebih dahulu
apakah sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
dengan perkiraan tenaga kerja/tukang yang akan mengerjakannya serta alat yang
akan digunakan. Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume dengan
tenaga kerja dan peralatan terhadap waktu yang tersedia maka Konsultan
akan menyarankan kepada Pelaksana Kegiatan untuk menyiapkan tenaga kerja dan
peralatan yang memadai agar bias selesai tepat pada waktunya.
Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya pekerjaan
tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan pertambahan volume
pekerjaan.

Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, Konsultan akan mengusulkan
menggantikan nilai pekerjaan tambah itu dengan pengurangan pekerjaan lainnya
sehingga terjadi kompensasi dan tidak memerlukan biaya tambah sepanjang hal
tersebut memungkinkan dan mendapat persetujuan dari Kepala Pembuat
Komitmen / Pemberi Tugas.

Dalam hal ini, Konsultan berupaya menghindari pekerjaan tambah, justru

24
mengupayakan pekerjaan kurang jika memang dari evaluasi teknis dan biaya
memungkinkan untuk dilakukan pekerjaan kurang.

d.Pre Construction Meeting (PCM)

Dalam waktu kurang dari 14 hari sejak SPMK, diadakan Pre Construction Meeting
(PCM) dengan meteri seperti telah dijelaskan dimuka.

2. Rentang Kendali Monitoring

Kegiatan pengendalian teknis rentang “monitoring” adalah kegiatan-kegiatan yang


dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun Konsultan Pengawas telah
melakukan“pre-audit” namun setiap langkah pelaksanaan pekerjaan akan terus
dimonitor agar kalau terjadi penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan
kembali sesuai petunjuk yang benar. Selama periode ini Konsultan akan selalu
melakukan evaluasi terhadap progress dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Pelaksana Kegiatan.

Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga sebaik-
baiknya sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat, sehingga
kerugian yang menyangkut aspek mutu, volume, waktu, dan biaya keseluruhan hasil
pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya. Selain mengawasi pekerjaan
fisik Konsultan Pengawas juga memonitor aspek lingkungan sekitar proyek, agar
jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang-tukangnya mengganggu,
mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.

Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan
peraturan-peraturan yang berlaku.

3. Rentang Kendali Post-audit

Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi


Pelaksana Kegiatan. Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran
senilai hasil kerjanya. Namun Pelaksana Kegiatan tidak akan bias mengajukan
permintaan pembayaran sebelum mendapat rekomendasi dari Konsultan Pengawas
bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT

Konsultan Pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut


diatas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak lain
(khususnya oleh Pemberi Tugas).

Koordinasi dengan instansi terkait, antara lain dilakukan dengan :

Pejabat Pebuat Komitmen

Konsultan lain yang terkait.


25
Instansi terkait lainnya.

PENGENDALIAN ADMINISTRASI PROYEK

Dalam hal ini Konsultan Pengawasakan merancang, memberlakukan serta


mengendalikan pelaksanaan keseluruhan system administrasi proyek yang diawasinya, yaitu
mencakup antara lain : surat, memoramdum, risalah, laporan, contoh barang, foto, berita acara,
gambar, sketsa, brosur, kontrak dan addendum dan lain-lain yang dianggap perlu.

Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan Konsultan Pengawas untuk maksud diatas
adalah :

Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud


dari surat masuk maupun keluar.

Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas


konsultan.

Mempersiapkan dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan yang


ditetapkan baik kualitas dan kuantitas.

Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.

Mempelajari dan mengecek gambar-gambar/sketsa pelaksanaan agar sebelum


maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.

Membantu/menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

EVALUASI RENCANA

Konsultan Pengawa sterus-menerus melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan
dilaksanakan serta menyarankan perubahan/penyempurnaan/penyesuaian rencana yang perlu
dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik-
baiknya.

VERIFIKASI HASIL PEKERJAAN PELAKSANA KEGIATAN

Konsultan Pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa


hasil pekerjaan Pelaksana Kegiatan telah memenuhi segala persyaratan untuk proses
selanjutnya yaitu persetujuan Pemberi Tugas. Verifikasi ini berupa sertifikasi pada saat
Pelaksana Kegiatan mengajukan pembayaran. Rekomendasi-rekomendasi persetujuan,
penundaan ataupun penolakan hasil kerja dilakukan saat tersebut berdasarkan hasil penelitian
mutu dan volume yang diproduksi.

26
KONTROL SISTEMATIK TERHADAP KEGIATAN LAPANGAN

Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervise mengemban juga fungsi kontrol
manajemen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu
persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara
perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk
menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu control yang sistematik.Pengawas lapangan perlu
menerapkan sistem control yang baik dilapangan.

Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki 3 tujuan yaitu :

Meninjau secara periodic hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang
kegiatan pokok. Bilamana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus
dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk mengantisipasinya.

Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan


secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.

Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui bila
tidak terjadi perubahan kontrak.

Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan dilapangan
yaitu :

Pencapaian target kemajuan fisik.

Pencapaian target keuangan.

Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.

Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi kerja
lapangan.

Pemantapan kerjasama pekerja proyek dari seluruh bagian / divisi.

Hubungan dengan pihak pemilik.

Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan.
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar,maka langkah-langkah yang
diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.

KUNJUNGAN LAPANGAN/SITE VISIT

Frekuensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan lapangan,


sifatnya dapat secara harian atau mingguan. Frekuensi kunjungan juga dapat tergantung pada
tahapan dari Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik yang mengelolanya beserta para timnya sesuai
urgensinya.

27
PENGENDALIAN WAKTU

Merencanakan dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis,dan yang


dipengaruhi oleh bermacam-macam factor. Karena itu network / s-curve chart yang telah
disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodic atau sesuai kondisi dicheck
kembali :

Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.

Akan ditepati dalam jangka panjang atau segera dan / atau.

Nantinya akan ditepati (jangka panjang).

Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti
yang dikehendaki.

1. Jarak Waktu Kontrol

Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu :

1 – 2 minggu untuk aktifitas yang kritis atau bisa kurang dari 1 minggu.

2 – 4 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang tidak kritis.

2. Cara Mengontrol

Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut:


Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai : disajikan langkah-langkah cara mengontrol
seperti flow chart Gambar 3.9.

Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai: disajikan langkah-langkah


cara mengontrol seperti flow chart Gambar 3.10.

Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai : disajikan langkah-langkah cara


mengontrol seperti flowchart Gambar 3.11.

28
Untuk

29
monitoring dan pengontrolan proyek ini akan digunakan system informasi pengendalian
proyek yang dilaksanakan dengan suatu aplikasi berbasis komputer. Monitoring dan
pengendalian proyek dilakukan pada aspek-aspek berikut :

Planning dan scheduling pekerjaan yang meliputi quantity, duration, dates, network
planning atau precedence Diagram Methode.
Progress Performance.
Schedule Control.
Project cost control yang meliputi pelaporan status nilai kontrak saktual, perhitungan
pembayaran progress pekerjaan.

Unsur-unsur tersebut merupakan informasi dasar untuk memonitoring, pengendalian,


analisis dan manajemen proyek.

Pekerjaan pengendalian proyek ini diawali dengan pemasukan data-data proyek (project
data entry) yang akan menjadi acuan (base line) dalam monitoring dan pengendalian

pelaksanaan proyek selanjutnya. Data-data tersebut disimpan didalam database dikantor


proyek,dan selalu di up-date untuk keperluan pelaporan dan analisa secara periodik.
Berdasarkan target-target pengendalian yang ditentukan sebelumnya maka dapat
dilakukan analisa terhadap permasalahan yang timbul dalam aspek skedul, progress dan
pembiayaan proyek. Dari analisa masalah tersebut dilakukan upaya perbaikan untuk
membawa program proyek kembali ke rencana semula. Gambar 3.12. Skematika aliran
kerjanya adalah sebagai berikut :

30
PELAPORAN
PERIODIK
RINGKASAN
MONITORINGSKEDUL, PROGRES
PROGRESDANBIAYA PEKERJAAN
KONSTRUKSI

PELAPORAN
PELAKSANAA
N PEKERJAAN PELAPORAN
ANALISAKOMPUTER SKEDUL PERIODIK
PROGRES MANAJEMEN
PROYEK
PEMBIAYAAN

PELAPORAN
ANALISAKOMPUTER PERIODIK
RINGKASAN
PEMBIAYAAN

31
Informasi yang diperoleh dari pelaporan tersebut dapat dianalisa dan dijadikan bahan
dalam pengambilan keputusan menajemen kegiatan. Pelaporan kegiatan dibuat dengan
format dan prosedur yang standar untuk memperoleh peningkatan efisiensi, efektifitas
dan optimalisasi sinergi kerja ,sehingga Satuan Kerja / Pejabat Pembuat Komitmen
setempat dapat mencapai performansi dan kualitas akhir manajemen pembangunan
yang lebih baik.Manfaat utama lainnya dari sistem ini antara lain adalah :

a.Satuan Kerja/Pejabat membuat Komitmen dapat memonitor dan mengendalikan


kegiatan secara terintegrasi dengan system yang adadi Satuan Kerja / Pejabat
Pembuat Komitmen setempat
b.Memberikan tambahan kapasitas kepada Satuan Kerja / Pejabat Pembuat Komitmen
setempat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada
masyarakat melalui penyelesaian kegiatan konstruksi tersebut beserta falisilitas
pendukung lainnya yang sesuai jadwal dan alokasi biaya.

Metodologi Pengontrolan Proyek


Untuk menerapkan metodologi pengendalian proyek secara baik dan sistematis, maka
Konsultan membaginya kedalam beberapa tahap:

Tahapan Initialisasi

Tahap initialisasi dilakukan untuk menjabarkan aktifitas-aktifitas proyek(work Break down


Structurel WBS) sampai ke level yang terendah yang mencerminkan keterkaitan antar
aktifitas. Tahapan ini dimulai dari pendeskripsian dan penggolongan aktifitas proyek yang
ada, menentukan volume dan bobot dari masing-masing aktifitas, pengurutan
pekaksanaan aktifitas (network planning – predecessor dan successor dari setiap aktifitas
detail) dan tipe dari relasi-relasi antar aktifitas,yaitu SS-Startto Start,SF–Startto finish,FS–
finishto Start atau FF – Finish to Finish.

Juga dideskripsikan mengenai penjadwalan pekerjaan, resources atau sumber daya yang
terlibat dalam pelaksanaan proyek, seperti tenaga ahli, konsultan, tenaga pekerja,
administrator, serta bahan dan alat penunjang pelaksanaan proyek.

Setiap aktuifitas dilengkapi dengan volume pekerjaan, bobot (persentase perbandingan


32
antar volume pekerjaan dengan nilai nominal – rupiah). Hasil daritahap ini akan
digunakan sebagai baseline/dasar untuk pengendalian proyek pada saat pelaksanaan.

Tahapan Pelaksanaan

Tahap ini dipergunakan untuk memonitor dan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek.
Termasuk didalam tahapan ini adalah proses update data kemajuan hasil pelaksanaan
proyek, yang diperinci dari prestasi detail sampai ke prestasi secara umum, mengawasi
aktifitas-aktifitas kritis yang ditampilkan pada barchart dan pengawasan
terhadapresource yang terlibat dengan menambah atau mengurangi jumlah resource
(tenaga, bahan dan alat) apabila perlu.

Pengisian hasil kemajuan proyek dapat dilihat dari hasil pencapaian kemajuan proyek
pada minggu sebelumnya, sehingga project control dapat memperlihatkan aktifitas yang
tidak memperlihatkan kemajuan yang berarti atau justru berada pada kondisi kritis yaitu
aktifitas yang memiliki total Float sama dengan nol. Pelaksanaan aktifitas tersebut tidak
boleh mengalami penundaan lebih dari satu hari kerja. Keberadaan kondisi kritis dari
suatu aktifitas digambarkan dalam garis yang berbeda warna pada tampilanbarchart,
yaitu sebagai berikut :

Total Float = 0, digambarkan dengan warna merah;


1<Total float < 5, digambarkan dengan warna kuning;
Sedangkan total Float >=6, digambarkan dengan warna hijau.

Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi project control dan menjadi salah satua cuan
bagi analisa kemajuan pelaksanaan proyek yang menjadi tanggungjawabnya.
Selanjutnya dapat dilakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kinerja proyek,
seperti penambahan tenaga ahli, tenaga pekerja, bahan dan alat penunjang, atau
merubah metode pelaksanaannya.

33
Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan proyek


actual dilapangan kepada pihak Pemberi Tugas/ pemilik proyek untuk mendapatkan
gambaran kemajuan proyek dilapangan, dengan ikut memperhatikan hal-hal kritis yang
diperoleh dari analisa pelaksanaan proyek. Bentuk laporan ini disesuaikan dengan
kebutuhan pelaporan,dan terbagi menjadi pelaporan kemajuan proyek secara tabular,
pelaporan kemajuan proyek secara bar chart, serta dalam bentuk S - Curve;
yangmembandingkan pencapaian actual denganbase line proyek.

Dibawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak
terjadi perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu,tenaga dan
biaya.

1. Schedule Pelaksanaan Kegiatan


Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang
dibuat Pelaksana Kegiatan. Apakah rencana kerja Prosress pekerjaan yang
ditargetkan sudah layakdan realistis. Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan
lebih kecil bila dibandingkan pada musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan
misalnya untuk kondisi kerja yang sama.
Kemudian juga construction method, urutan Kerja Pelaksanan Kegiatan apakah sudah
sistematis, konsepsional dan benar.
Selanjutnya berdasarkan schedule Pelaksana Kegiatan yang sudah disetujui,
Konsultan Pengawasakan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut.

Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan ke dalam target harian,sehingga setiap
hari apakah target volume tersebut bisa tercapai atau tidak,bila target volume
tersebut tidak tercapai maka selisih volume harus diprogramkan/dikejar untuk
schedule hari berikutnya.
Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu biladilaksan akan dengan
sebagaimanamestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa
diselesaikan “on schedule”.

34
2. Peralatan
Untuk mengerjakan pekerjaan ini, diperlukan peralatan dengan kombinasi/beberapa
jenis alat dan jumlah alat yang mencukupi. Sedemikian hingga volume pekerjaan
yang direncanakan bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
3. Tenaga Kerja
Demukian juga untuk tenaga kerja,untuk suatu pekerjaan diperlukan tenaga kerja
yang mencukupi,sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga kerja sesua
idengan jadwal/waktu yang ditentukan. Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa
diselesaikan, maka tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja
lembur/overtime.
4. Jumlah Jam Kerja
Untukpenyelesaian suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja per hari. Jumlah
jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil daripada bila per
hari jam kerjanya lebih banyak.

Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja, sedemikian hingga
volume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalau suatu pekerjaan tidak
bisa diselesaikan dalam satu hari siang, maka perlu untuk kerja malam/overtime.
Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai secara
optimal maka Konsultan memahami secara sungguh-sungguh “Network Planning”
yang umumnya telah dibuat oleh Pelaksana Kegiatan dengan metode lintas kritis
(Critical Path Method/CPM).
Mengingat sangat pentingnya time schedule ini didalam suatu pekerjaan pengawasan,
maka Konsultan akan menganalisa secara rutin time schedule dari Pelaksana Kegiatan
dan akan membantu Pelaksana Kegiatan dalam mereview dan menyusun kembali
time schedule tersebut bila memang diperlukan.

Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan “Barchart /S-Curve”


yang biasa dan juga dapat digunakan “Vector Diagram” yang baik/cocok untuk
pekerjaan ini karena dapat mengetahui/menunjukkan lokasi dan waktu. Schedule ini,
pada arah “absis” menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah “ordinat”

35
menggambarkan waktu.
Didalam proses pelaporan ini, seperti yang kami jelaskan dibab sebelumnya bahwa
kami akan menggunakan SIMPro sebagai sarana kami untuk mempresentasikan
laporan progres yang terjadi secara digital kepada user / pemberi tugas sehingga
mereka dapat memonitor langsung progres pelaksanaan konstruksi melalui aplikasi
yang kami sediakan. Proses dan alur pelaporan dengan sistem SIMPro sebagai
berikut :

Gambar 3.1 Bentuk Tampilan Dasboard

Pada gambar 3.1 dapat dilihat bahwa tampilan yang infomatif yang menampilkan resume
data kegiatan yang diperlukan oleh masing – masing stake holder yang berkepentingan
didalam pelaksanaan kegiatan konstruksi. Pada tampilan dashboard stake holder dapat
mengakses file sesuai dengan kebutuhan sehingga memudahkan dalam manajemen arsip
pelaporan.

36
Gambar 3.2 Bentuk Tampilan Dasboard Di PC dan Ponsel
Gambar 3.2 menunjukan bahwa sistem ini dapat di akses melalului Desktop PC maupun ponsel
dimana akses seluruh infomasi dan status proyek dalam 1 plafform. Didalam platform ini sistem
penyimpanan laporan dan infomasi proyek di “cloud” yang dapat dicostumize sesuai dengan
keperluan. Selain itu bentuk penyimpanan data diclaud sangat aman dari resiko data rusak,atau
kehilangan file akibat kerusakan PC maupun phonecell.

Gambar 3.3 Infografis Aksesibilitas informasi poryek

37
SIM Pro ini dapat digunakan masing - masing stake holder yang terlibat didalam
pelaksanaan konstruksi sehingga dapat mengetahui progress kemajuan pekerjaan yang
dilengkapi foto – foto maupun laporan – laporan penunjang lainya.

ALUR APLIKASI

Gambar 3.4 Alur Aplikasi


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sistem ini merupakan wadah / platform bagi
stakeholder yang terlibat untuk saling melakukan control sesuai tugas masing – masing,
dimana semua data atau dokumen saling berkaitan,sehingga pengambilan keputusan bisa
dilakukan dengan cepat berdasarkan data / input yang sudah dilakukan pada sistem SIMPro
ini. Berikut ini contoh tampilan pendukung didalam SIM Pro ini :

38
Gambar 3.5 Contoh Tampilan Dasboard Resume Proyek

Gambar 3.6 Contoh Tampilan Dasboard Progress Kurva S

Gambar 3.7 Contoh Tampilan Galeru Foto Kegiatan

39
PENGENDALIAN PENGAWASAN DAN DOKUMENTASI

Pemanfaatan teknologi drone juga biasa dimanfaat untuk membuat mozaik atau 3D virtual saat
bangunan selesai 100 % nantinya. Hal ini bertujuan sebagai penyempurnaan pendataan secara visual
sebagai backup data nantinya.

Dapat digunakan untuk


pemantaun dengan cakupan
lebih luas serta data visual
yang lebih lengkap dari
berbagi sudut.

Drone / UAV

Gambar 4.2 Skema Pemanfaatan Drone / UAV

40
PENGENDALIAN MUTU

Selama periode konstruksi, Konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan,


arahan,bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada Pelaksana Kegiatan guna
menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualias untuk
semua jenis pekerjaan baik untuk konstruksi-konstruksi pokok maupun perlengkapan
jembatan, untuk itu akan di uraikan disini.
Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
konstruksi antara lain sebagai berikut dibawah ini namun tidak terbatas pada:
Peralatan laboratorium.
Penyimpanan bahan/material
Cara pengakutan material /campuran ke lokasi kerja.
Pengujian material yang akan diginakan
Penyiapan job mix formula campuran.
Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan.
Test lapangan.
Administrasi dan formulir-formulir.

Pengendalian kualitas tersebut diatas seperti di uraikan berikut ini :

1. Peralatan Laboratorium dan Personil


Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan untuk pekerjaan utama (major work).

Personil/tenaga yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman


dan mengenal dengan baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.

2. Penyimpanan Bahan/Material
- Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk
menjamin perlindungan kualitas.
- Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikianrupa yang mudah
dapat diperiksa oleh Konsultan.
- Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbu-tumbuhan dan puing, harus
mempunyai drainase yang lancar.
- Bahan-bahan yang diletakkan langsung diatas tanah tidak boleh digunakan dalam
41
pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan da ndiberi lapisan atas
dengan suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm.
- Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk mencegah
segregasi dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol kadar
air.Tinggi maksimum tumpukan 5m.
- Penumpukan berbagai ragam agregat untuk beton,harus dipisahkan dengan
papan pembatas guna mencegah pencampuran bahan-bahan.
- Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan
agregat yang akan mengakibatkan penurunan kualitas.

3. Cara Pengukuran Material/ Campuran


- Konsultan dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkutan untuk
perlindungan terhadap setiap jalan atau struktur yang ada disekitar proyek.
- Pengangkutan material pasir,korang dan semen perlu ditutup dengan bahan tebal
guna mempertahankan menghindari jatuhnya material tersebut sehingga
menimbulkan potensi kecelakaan serta perlindungan dari cuaca untuk
material semen. Walaupun pekerjaan ini kelak bukan pekerjaan utama tetapi
perlu ditekankan karena akan mempengaruhi kualitas bangunan nantinya.
- Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan, Konsultan akan
mempunyai wewenang untuk memerintahkan Pelaksana Kegiatan dan untuk
menentukan urutan pekerjaan yang diperlukan guna mempercepat penyelesaian
seluruh proyek.

4. Pengujian Material Yang Akan Digunakan


- Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan diinspeksi oleh Konsultan,
Setiap saat Konsultan akan menginspeksikan material yang akan
digunakan berdasarkan atas jadwal Kerja Pelaksana Kegiatan.
- Walaupun bahan yang disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan, namun
dapat diperiksa ulang dan ditest kembali oleh Konsultan.
- Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan, jenis dan jumlah test seperti yang disebutkan dalam

42
spesifikasi.

5. Job Mix Formula


Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi,
sebelum pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu job Mix Formula yang
disetujui Konsultan, antara lain untuk pekerjaan Beton.
6. Pengujian Rutin Laboratorium
Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau
campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama pekerjaan
berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan.
Jenis dan frekuensi/jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam
spesifikasi.

7. Pengujian Hasil Kerja / Test Lapangan (Uji Terima)


Sertelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan
pengujian/test lapangan guna memastikan kwalitas pekerjaan sesuai dengan yang
direncanakan.Tahap demi tahap pekerjaan ini sebagaimana yang didiagramkan pada
Gambar 3.13. Flowchart Pengendalian Mutu.

43
PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR

Surveylokasisumberbahan

Penentuansumberbahan

Permohonanpemakaianbahan

Pemeriksaanmutubahan

Pemeriksaanmutubahan Prosespengelolaanmaterial

Prosespenyiapanrumusankerja

JMF

Pelaksanaanpekerjaan

Pengujianmutu

Penangananperbaikan
MutusesuaiSpec.

Persetujuanmutuhasil
pekerjaan

Dokumentasimutuhasilpekerjaan

GAMBARE.13. FLOWCHART PENGENDALIAN MUTU

44
Untuk peralatan test yang akan dilakukan dilapangan kami siap dan memiliki beberap
alat test yang pada umumnya digunakan untuk dipekerjaan konstruksi antara lain :
1. Test Hammer

Gambar 5.5 Alat Hammer Test

Fungsi dari alat ini adala untuk mengertahui mutu kuat tekan beton secara manual
dengan pendekatan awal metode rebound

2. Bar Scaner

Bar scanner ini berfungsi untuk mengetahui diameter besi,jarak besi yang sudah
tertanam didalam beton. Alat ini sangat membantu dalam pengecekan hasil kerja
kontraktor serta memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis.

3.9. Alat Bar Scaner

3. Moisture Test / PH Meter

Alat ini berfungsi untuk mengetahui kadar air didalam suatu benda. Pengunaan alat ini
umumnya pada pekerjaan kayu, kusen dan pintu maupun kelembaban suatu
permukaan media. Dalam standar bahan rata – rata kadar air yang disyaratkan untuk
pekerjaan kayu adalah 2% sampai dengan 5%. Hal ini bertujuan untuk menghindari
kayu yang telah dipasang mengalami susut.

45
3.10. Contoh Penggunaan Mouisture test / PH Meter

4. Alat ukur besaran listrik tegangan rendah AC manual

Alat ini berfungsi untuk mengetahui arus listrik yang terjadi pada jaringan listrik
terutama pada panel – panel listrik. Alat ini digunakan untuk mengetahui standar MCB
yang akan digunakan untuk menahan arus listrik yang terjadi pada bangunan.

3.11. Alat Ukur Listrik Teganang Rendah AC manual

5. Ground Resistance Tester

Alat ini berfungsi untuk mengetahui daya hantar listrik yang terjadi pada tanah.
Umumnya alat ini digunakan untuk pengujian grounding pentanahan penangkal petir.

46
3.13. Ground Resistance Tester

ADMINISTRASI DAN FORMULIR - FORMULIR

Gambar E.14 menunjukkan kelengkapan administrasi proyek yang umum digunakan.


Dokumen kontrol diperlukan proyek anatara lain sebagai berikut dibawah ini:
Buku direksi

Time schedule

MCA (Mutual Check Awal)

Request & shop drawing

Laporan harian

Laporan mingguan

Risalah Rapat

Berita acara opname pekerjaan

Record cuaca

Photo dokumentasi

Changeorder

Addendum

Monthly Certificate (MC)

PHO (Provinsial Hand Over)/ FHO (Final Hand Over)

47
Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

GAMBAR E.14. ADMINISTRASI PROYEK PERIODE PELAKSANAAN FISIK

PENGENDALIAN KUALITAS

Pengawasan kuantitas, akan mengecek bahan-bahan/campuran yang ditempatkan atau


dipindahkan oleh Pelaksana Kegiatan atau yang terpasang. Secara umum terdapat 2 jenis
pemeriksaan kuantitas yaitu :
- Pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang bisa dibayarkan sebagai material saja.
- Pemeriksaan terhadap hasil kerja.

Untuk pemeriksaan hasil kerja Konsultan akan memproses bahan-bahan/campuran


berdasarkan atas :
- Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.
- Metode Perhitungan
- Lokasi kerja.
- Jenis Pekerjaan
- Tanggal diselesaikannya pekerjaan.

Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dan persyaratan
lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan dengan teliti/akurat
yang disetujui oleh Konsultan sehingga kuantitas dalam kontrak adalah benar diukur dan
direkomendasikan untuk dibayar oleh Konsultan dan mendapat persetujuan Pemberi Tugas.
Rekomendasi hasil pengukuran kuantitas ini Harus dalam suatu Berita Acara yang disetujui
bersama oleh tiga pihak pelaksana proyek.

Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut untuk semua item pekerjaan dalam kontrak
berupa Quantity Sheet dapat disiapkan semuanya oleh Konsultan.

48
PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK

Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum:


- Biaya proyek.
- Estimated quantity/volume pekerjaan.
- Harga satuan pekerjaan
- Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu
diperhatikan antara lain sebagai berikut :
Pengukuran hasil pekerjaan, harus dilakukan dengan akurat dan benar-benar
sehingga kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan demikian
volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan
sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi
pengukuran/kuantitas dan kualitas ,sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-
benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak
dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga
biaya proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

PEMERIKSAAN MONTHLY CERTIFICATE (MC)


Pelaksanaan kegiatan harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang
dilaksanakan kepada Site Engineer pada setiap akhir bulan yang berjalan, yang selanjutnya
disebut sebagai “Sertifikat bulanan (Monthly Certificate – MC)”. Format sertifikat bulanan harus
sesuai dengan standar atau di usulkan oleh Konsultan dan disetujui oleh Pemberi Tugas.

Site Engineer akan memeriksa/memverifikasi kemajuan pekerjaan yang diajukan pada


sertifikat bulanan berdasarkan hasil pemeriksaan volume (Chief Inspector) dan hasil
pemeriksaan mutu (Quality Engineer). Apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang
telah terjadi di lapangan, selanjutnya dapat disetujui untuk menandatangani bersama oleh
wakil Pelaksana Kegiatan, Konsultan, dan Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik.

49
(Monthly Certificate–MC)”.

PEMERIKSAAN PEMBAYARAN AKHIR

Tim Pengawas Teknis akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi
pada pembayaran berikutnya.

Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang telah
dibayar sebelumnya, sehingga kuantitas/volume yang dibayar dalam pembayaran akhir
merupakan final quantity yang benar.

PROSEDUR PERUBAHAN (CONTRACT CHANGE ORDER)

Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik
atau Pelaksana Kegiatan dan harus di setujui dengan suatu Perintah perubahan yang ditanda
tangani oleh kedua belah pihak. Jika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu Perintah
Perubahan tersebut menyajikan suatu perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis
Pembayaran atau suatu perubahan yang diperkirakan dalam Jumlah Kontrak, Maka Perintah
Perubahan harus dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum.

50
SERTIFIKAT PENYELESAIAN AKHIR

Bila Pelaksanaan Kegiatan menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua


kewajiban dalam Periode Jaminan, maka Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan
untuk serah terima pertama.

Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah
Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka
Konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

PERNYATAAN PERHITUNGAN AKHIR

Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir,


bersama-sama dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen Proyek Fisik.

Setelah peninjauan kembali oleh Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Fisik dan jika
diperlukan, amandemen oleh Pelaksana Kegiatan, Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Fisik.
mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh
Pemberi Tugas.

ADDENDUM PENUTUP

Berdasarkan pada rincian Pernyataan Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Fisik


mengenai Perhitungan Akhir, setelah disetujui dan ditandatangani Pelaksana Kegiatan,Pejabat
Pembuat Komitmen Proyek Fisik akan menyampaikan addendum penutupan tersebut kepada
Pemberi Tugas untuk ditandatangani bersama-sama dengan Pernyataan Perhitungan Akhir
yang disetujui.

51
DOKUMEN CATATAN PROYEK

Pelaksana Kegiatan harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua
perubahan dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama pelaksanaan
pekerjaan.

7.3 URAIAN KAJIAN DAN PENDEKATAN


METODELOGI PENGAWASAN
Seperti judul pekerjaan yang sebutkan didalam KAK , asumsi kami ruang lingkup dari kegiatan
ini adalah pengawasan proses pembangunan bangunan baru. Sehingga pengawasan dari segi
teknis konstruksi akan kami paparankan uraian kajian dan pendekatan pengawasan sesuai
dengan tugas konsultan pengawasadalah menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal,
mutu pekerjaan yang baik/berkualitas, dan waktu pelaksanaan yang tepat. Ketiga nya adalah 3
elemen yangsaling mempengaruhi, seperti tertera pada gambar berikut :

7.3.1 PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN


Pekerjaan persiapan didalam setiap pekerjaan konstruksi wajib dilakukan oleh pihak
kontraktor. Pekerjaan persiapan ini bertujuan untuk pengurusan administrasi,draf
format laporan,pengumpulan dan verifikasi data dan volume yang tertuang didalam
kontrak,pengukuran bersama serta beberapa aktivitas teknis yang mendukung lainya.
Didalam pekerjaan persiapan pembangunan suatu gedung atau bangunan biasanya di
dahului oleh pekerjaan utzet, pekerjaan pembersihan. Di sini akan kami coba
menguraikan metode pengawasan secara teknis untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut:
1. Pekerjaan Uitzet/ Pengukuran Tapak / Lapangan / Bouwplank
Pengukuran areal pekerjaan ini meliputi luasan bangunanan termasuk batas-
batasnya, pengecekan ulang maupun pengukuran dari awal dan disesuaikan
dengan bestek gambar kerja yang ada, untuk melakukan pekerjaan titik-titik
tertentu sebagai tempat elevasi lantai bangunan maupun elevasi lantai bangunan
induk maka dapat dilakukan dengan pesawat total station dan ditandai dengan
cat merah, pengecatan ini biasa pada dinding yang lama maupun dengan patok
bantuan yang sudah diperkuat.
2. Pekerjaan Pembersihan
Kebersihan area pekerjaan wajib dilakukan setiap hari karena merupakan bagian
dari Clean Site Construction pad tahan ini kami akan menugaskan pengawas
lapangan beserta petugas K3 konstruksi untuk selalu melakukan instruksi
melaksanaan pembersihan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai pada sore hari
atau malam hari. Bertujuan untuk menjaga hal-hal yang tidak di ingingkan

52
Gambar 7.23 Standard APD

Uraian kajian dan pendekatan pengawasan sesuai dengan tugas konsultan pengawas adalah
menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal, mutu pekerjaan yang baik/berkualitas, dan
waktu pelaksanaan yang tepat. Elemen - elemen yang saling mempengaruhi, seperti tertera
pada gambar berikut

7.3.2 PENGAWASAN PEKERJAAN GALIAN PONDASI


Metode supervisi pengecatan yang nanti akan dilakukan tentu saja mengacu sesuai
spesifikasi dan warna yang syaratkan di dalam kontrak kontraktor pelaksana, adapun
alur supervisi pekerjaan ini :
1. Persiapan
Kami selaku konsultan supervisi akan meminta pihak kontraktor untuk membuat dan
pengajuan gambar shop drawing pekerjaan ini terlebih dahulu untuk dikoreksi dan
verifikasi sesuai dengan spesifikasi teknis yang diberikan oleh pihak pemberi tugas.
Setelah semua prosedur terpenuhi maka kami akan memberikan ijin kerja sesuai
pengajuan tersebut.
Konsultan juga akan memastikan Persiapan lahan kerja,Persiapan material kerja,
Adapun standard kerja yang akan kami instruksikan kepada kontraktor pelaksana
antara lain :

53
a. Konsultan akan memastikan kedalaman galian sesuai dengan gambar kerja yang telah
disetujui
b. Konsultan akan memastikan terlebih dahulu permukaan tanah dalam tidak
terhalangan oleh sesuatu sehingga dapat mempersulit proses pelaksanaan.
c. Konsultan akan memberikan instruksi dan memantau kepada kontraktor untuk
melakukan penumpukan hasil galian dengan rapi supaya tidak mengganggu
lingkungan sekitar
d. Konsultan akan memastikan kondisi dimensi baik tinggi dan lebar sesuai dengan
gambar kerja

7.3.3 PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU


Kami selaku konsultan supervisi akan meminta pihak kontraktor untuk membuat dan
pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond termasuk jenis,merk dan rangka,
kami akan memeriksa ketebalan jenis bahan penutup dan rangka yang akan
digunakan. Adapun standard kerja yang akan kami instruksikan kepada kontraktor
pelaksana antara lain :
a. Konsultan akan melakukan penentuan elevasi pasangan batu sesuai dengan bowplank
yang telah dibuat sebelumnya,selain itu gambar shopdrawing yang diajukan oleh
kontraktor pelaksana
b. Pengawas akan memeriksa proses pemasangan beserta campuran pasangan batu
yang akan dikerjaan.
c. Pengawas akan menentukan jarak penempatan angkur sesuai dengan gambar
shopdrawing yang diajukan.
d. Pada tahap akhir pelaksanaan pengawas akan melakukan pengecekan kerapian,
kelurusan plafond yang dipasang oleh kontraktor pelaksana.

7.3.4 PENGAWASAN PEKERJAAN BETON SLOOF


Adapun standard kerja yang akan kami instruksikan kepada kontraktor pelaksana
antara lain :
a. Konsultan pengawas akan memeriksan pengajuan shop drawing,approval material
pekerjaan yang akan dilakukan oleh pihak kontraktor.
b. Memeriksa kesiapan lahan kerja termasuk material yang akan digunakan setelah
melalui pemeriksanaan.
c. Meriksa alat bantu kerja yang akan digunakan oleh pihak kontraktor.
d. Melakukan monitoring campuran beton yang akan digunakan serta melakukan test
slump.
e. Melakukan pemeriksaan terhadap mutu besi dan diameter yang digunakan didalam
proses kontruksi serta dipastikan kesesuaian dengan speksifikasi.
f. Melakukan pemeriksaan pasca pengecoran untuk mengetahui kondisinya apakah
sudah sesuai dengan standard pemasangan dan kerapian.

54
7.3.5 PENGAWASAN PEKERJAAN PAGAR BRC
Metode kerja pengawasan adalah sebagai berikut :
A. Lingkup Pekerjaan
a. Konsultan akan melakukan pengecekan meliputi semua tenaga kerja, peralatan dan
bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan pagar BRC dengan
syarat teknis serta gambar rencana.
b. Konsultan akan meminta dan memeriksa aproval material, Kontraktor wajib memberikan
contoh-contoh bahan yang akan dipasang .
c. Pekerjaan ini meliputi seluruh jalur panjang yang akan ditunjukkan dalam gambar.
d. Tiang – tiang penyangga pagar BRC harus tahan karat , kuat serta memiliki diameter
yang telah ditentukan didalam spesifikasi teknis.
e. Konsultan akan memastikan dan memeriksa proses penanaman tiang penyanga pagar
BRC supaya benar – benar terpasangan sesuai standard.
f. Pagar BRC kemudian dirangkai dengan tiang – tiang penyangga yang telah disipakan
serta diasbly join dengan baut atau skrup.

7.3.6 PENGAWASAN PEKERJAAN LAIN


Untuk pengawasan pekerjaan lain yang melengkapi pekerjaan utama konsultan
pengawas akan memastikan kesesuain baik dari segi volume,mutu,kualitas maupun
kuantitas.

55
BAB. 8 METODELOGI PENGAWASAN K3
DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI

1-1
PENGAWASAN MUTU, K3 DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DALAM
PELAKSANAAN KONSTRUKSI

1.1 Pengertian
Didalam pelaksanaan pengawasan konstruksi yang mengacu kepada dokumen kontrak
dipastikan ada unsur-unsur yang harus dilaksanakan secara disiplin, konsisten dan
mendasar sebagai suatu prinsip yang tidak boleh di langgar, antara lain :
1. Kepastian mutu (quality assurance) produk konstruksi
2. Kepastian penerapan ketentuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
3. Kepastian perlindungan dan pelestarian lingkungan

1.2 Kepastian Mutu


1.2.1 Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System)
Sistem Manajemen Mutu dalam suatu Konsultan pelaksana konstruksi
mewajibkan manajemen untuk menetapkan standard & prosedur operasional
yang diberlakukan diseluruh Konsultan. Untuk memastikan bahwa standard &
prosedur diterapkan dan diikuti maka harus di-dokumentasi-kan.
Secara hirarki maka dokumen sistem mutu (Quality System) adalah sebagai
berikut :
1.2.1.1 Manual Mutu (Quality Manual)
Manual Mutu berisi ringkasan dari sistem mutu Konsultan, dan harus dapat
menyajikan gambaran yang jelas mengenai Sistem Mutu yang diterapkan
diKonsultan.Manual Mutu tersebut terdiri dari :
1.2.1.2 Informasi mengenai Konsultan dan lingkup bisnisnya
1.2.1.3 Kebijaksanaan mengenai pengendalian atas manual & prosedur
Konsultan
1.2.1.4 Kebijakan Mutu dari Konsultan yang ditandatangani oleh Pimpinan Konsultan
(Top Manajemen)
1.2.1.5 Struktur Organisasi Konsultan dan typical organisasi lapangan
1.2.1.6 Uraian Tugas (Job descriptions) dari personil kunci (key personel)
1.2.1.7 Manajemen Representatif (Quality System Assurance Manager)
1.2.1.8 Review atas Sistem Mutu yaitu Manajemen, Review & Audit Mutu Internal

2-1
1.2.1.9 Prosedur Mutu (Quality Procedures)
Konsultan harus menetapkan prosedur-prosedur yang akan dibuat, yaitu yang
terkait langsung dan berpengaruh pada mutu produk/jasa.
Cara yang baik untuk memulai adalah dengan membuat flow chart dari
kegiatan-kegiatan Konsultan dan mengidentifikasi kegiatan kunci (key
activities).
Idealnya prosedur-prosedur ini dibuat oleh personil yang ditugaskan pada
masing-masing kegiatan (person in charge) sehingga akan menghasilkan
prosedur-prosedur yang real dan applicable.

Prosedur-prosedur tersebut meliputi :


1) Maksud & tujuan dan lingkup kegiatan yang akan dibuat prosedurnya
2) Segmen-segmen dari kegiatan, guna menunjukkan bagaimana kegiatan
tersebut harus dilaksanakan.
3) Personil yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut (person in
charge)
4) Personil yang bertanggung jawab atas inspeksi & tes
5) Referensi sebagai tambahan literatur seperti produk hukum yang terkait,
standard dsb.
6) Check list atau form-form dari setiap kegiatan, termasuk contoh form
harus dilampirkan pada prosedur.
7) Tindakan yang harus dilakukan jika timbul non-conformance selama
pelaksanaan pekerjaan.

1.2.1.10 Rencana Mutu Kontrak (RMK) (Contract Quality Plan)


Dokumen Rencana Mutu kontrak berisikan strategi Konsultan untuk mencapai
mutu hasil kerja yang sesuai persyaratan seperti yang ditetapkan didalam
spesifikasi teknis, dan menyajikan gambaran secara ringkas (summary) dari
pekerjaan yang informative.

Dokumen ini harus disiapkan setelah dinyatakan sebagai pemenang tender


untuk pekerjaan yang bersangkutan dalam hal ini sesuai amanat Keputusan
Menteri Kimpraswil Nomor : 362/KPTS/M/2004, tentang Sistem Manajemen
Mutu Konstruksi, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.

2-2
Prosedur
Mutu
Kantor

Manual Rencana
& Mutu
Prosedur Kontrak
Mutu
Konsultan
Prosedur
Mutu
Proyek

Dokumen Sistem Mutu untuk Kontraktor

Prosedur
Mutu
Kantor

Manual
& Prosedur Rencana
Prosedur Mutu Mutu
Mutu Desain Kontrak
Konsultan

Prosedur
Mutu Rencana
Konstruksi Mutu
Kontrak

Dokumen Sistem Mutu untuk Kontraktor rancang – bangun (design & built)
Dalam Dokumen Rencana Mutu Kontrak tersebut tercantum secara rinci
mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Bagan Alur (Flow Chart) kegiatan pelaksanaan pekerjaan
2) Penetapan Prosedur dan instruksi kerja yang akan dipergunakan sesuai
dengan alur kegiatan tersebut diatas.

2-3
3) Penetapan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh sub-kontraktor.
4) Rencana Inspeksi dan Test yang meliputi : kegiatan yang perlu diperiksa
mutu pekerjaannya sebelum kemudian dilanjutkan keproses selanjutnya,
type dan frekuensi inspeksi dan jenis recordnya.
5) Kriteria keberterimaan (acceptance criteria) atas kegiatan tersebut diatas
dan toleransi penerimaan yang diijinkan
6) Daftar peralatan pokok yang akan dipergunakan

b. Instruksi Kerja
Menurut Kepmen Kipraswil No. 362/KPTS/M/2004, yang dimaksud dengan
instruksi kerja seperti tertuang dalam Bab I Umum, huruf F : Dokumentasi
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi, butir : 6 Instruksi Kerja sebagai berikut:
a. Instruksi kerja berisi cara atau petunjuk teknis dari suatu aktivitas atau
kegiatan yang berkaitan dengan penjaminan mutu konstruksi pada tingkat
Unit Pelaksana di lingkungan Departemen Kimpraswil.
b. Instruksi Kerja minimal mencakup :
1) Pejabat yang membuat memeriksa dan mengesahkan instruksi
kerja,
2) Riwayat perubahan instruksi kerja
3) Daftar distribusi instruksi kerja
4) Lingkup penerapan instruksi kerja
5) Referensi atau acuan yang digunakan dalam instruksi kerja
6) Tahapan proses, aktivitas atau kegiatan sesuai instruksi kerja
7) Daftar lampiran berupa format catatan mutu yang merupakan
pencatatan dari pelaksanaan kegiatan sesuai instruksi kerja.
8) Alur kerja dari aktivitas
9) Daftar peralatan yang dipergunakan
10) Daftar rincian kegiatan atau aktivitas
11) Daftar simak atau dafatr periksa

2-4
Format pembuatan Instruksi Kerja dapat diikuti sebagai berikut :
INSTRUKSI KERJA Tgl. Edisi Pertama : No. Kopi :
No. Edisi : Tgl. Revisi :
No. Dokumen : Halaman Ke :

ALAT BAHAN LOKASI PEKERJAAN

KRITERIA STATUS
No. LANGKAH PEKERJAAN
KEBERTERIMAAN BAIK TDK.
Catatan : Kriteria keberterimaan mungkin dapat disamakan dengan kriteria kinerja

Quality Sistem Manager menyimpan daftar seluruh Rekaman Mutu dan


mengetahui dimana dan siapa yang memegang

Konsultan menetapkan masa berlakunya rekaman tersebut dan


menginstruksikan kepada petugas pengendali dokumen (PPD) di site agar
setelah proyek selesai maka semua rekaman mutu diserahkan kepada PPD
Konsultan untuk didokumentasikan.

Seperti diuraikan didepan bahwa instruksi kerja berisi instruksi-instruksi


tertulis yang harus dilakukan atau bisa dipakai sebagai pedoman untuk
menjawab : BAGAIMANA MELAKUKAN ??
Semua item pekerjaan harus ditulis dalam „Instruksi Kerja“, sehubungan
dengan itu harus sudah ada dan apabila belum ada harus dipertanyakan,
karena dengan instruksi kerja berarti ada pedoman „tertulis“ untuk melakukan
semua unsur-unsur item pekerjaan.
Sebagai contoh instruksi kerja seperti contoh berikut :
Dalam hal ini mengingatkan kembali azas kepastian mutu (quality assurance)
yaitu :
- Tulis yang akan dikerjakan dan
- Kerjakan yang telah ditulis
Penerapan azas kepastian mutu ini antara lain dibuat :
• Manual / metode kerja
• Panduan atau SOP (Standard Operational Procedure)
• Instruksi kerja
• Bukti-bukti kerja

2-5
a. Statistik pengendalian proses atau sering disebut SPC (Statistical Process
Control) yang didukung dengan teori The Deming Cycle dengan teori Plan-
Do – Check – Act.
b. Perbaikan secara terus menerus (continuous improvement)
- Adanya anjuran perbaikan secara terus menerus mengisyaratkan bahwa
apa yang pernah dihasilkan tidak selalu sempurna dan masih perlu
adanya penyempurnaan terus menerus untuk mencapai hasil seperti
ariginasi perencanaannya.
-
1.2.2 Tanggung Jawab Manajement (Management Responsibility)
Perencanaan dan implementasi Manajemen Mutu dimulai dari tanggung jawab
Manajemen (Management Responsibility) yang dalam hal ini adalah Kebijakan
Mutu (Quality Policy).
Komitmen dan keterlibatan dan top manajemen adalah sangat penting dalam
memacu Konsultan untuk mencapai mutu produk / jasa yang sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan.
1.2.2.1 Kebijakan Mutu
Sebagai landasan dimulainya kegiatan penerapan system manajemen mutu
yang ditandatangani Pimpinan Perusahan sebagai manifestasi komitmen dari
top manajemen dan seluruh jajarannya untuk menerapkan system
manajemen mutu.
1.2.2.2 Organisasi
Dalam upaya mencapai tujuan (objective) yang telah ditetapkan oleh
Konsultan maka diperlukan organisasi yang mencakup :
1. Bagan organisasi yang mencerminkan alur wewenang (authority) dan
tanggung jawab (responsibility).
Didalam menulis tanggung jawab (responsibility) diharapkan sudah
mencantumkan 3 unsur yaitu tentang :
• Sistem manajemen mutu
• Sistem manajemen K3
• Sistem manajemen lingkungan
2. Uraian tugas (job description) yang berisi tugas-tugas, wewenang dan
tanggung jawab untuk jabatan / tugas tertentu.
Kejelasan (clarity) akan tugas yang diberikan dan dipercayakan kepada
seseorang merupakan tiang utama bagi keberhasilan pelaksanaan tugas
itu nantinya. Dengan kejelasan atas tugas seseorang, maka akan
mudahlah bagi si pengemban tugas untuk menyiapkan dirinya guna
2-6
melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan lingkup, tanggung jawab
dan wewenangnya.
Adalah mutlak bagi seorang pejabat (jabatan apapun ada pada level
manapun yang diserahkan kepadanya) untuk mengenali, memahami dan
mampu melaksanakan dengan baik fungsi, lingkup tugas dan bagaimana
dia akan melaksanakannya, disamping mengenali fungsi, lingkup tugas
pejabat lain. Dan juga tidak boleh dilupakan Sasaran Kerja Individu (SKI)
dan Sasaran Kerja Kelompok (SKK) serta target yang harus dicapai.
Informasi mengenai hal-hal tersebut tadi antara lain terdapat pada uraian
tugas dan jabatan (job description), serta pada prosedur (procedure) dan
petunjuk kerja (work instruction) yang ada.
1.2.2.3 Tinjauan Manajemen (Management Review)
Standard menyebutkan bahwa rapat tinjauan manajemen diselenggarakan
secara berkala, dipimpin oleh Top Manajemen sesuai dengan stratanya yang
tujuannya untuk melihat kesesuaian dan kefektifan penerapan prosedur/
instrkuksi kerja dalam memenuhi standard.

2-7
PEMBUATAN METODE PENGAWASAN PELAKSANAAN
KONSTRUKSI BERBASIS K3

2.1 Umum
Sebelum mempelajari dan meneliti metoda kerja pelaksanaan konstruksi sebaiknya
dapat memahami lebih dahulu tentang pembuatan metoda kerja.

Metode pekerjaan atau yang biasa disebut ’CM’ (construction method) merupakan urutan
pelaksanaan pekerjaan yang logis dengan teknik sehubungan dengan tersedianya
sumber daya yang dibutuhkan dalam kondisi medan kerja, guna memperoleh cara
pelaksanaan yang efektif dan efisien, selain itu harus mengacu kepada ketentuan K3 dan
perlindungan lingkungan.
Metode pelaksanaan pekerjaan tersebut, sebenarnya telah dibuat oleh kontraktor yang
bersangkutan pada waktu membuat ataupun mengajukan penawaran pekerjaan. Dengan
demikian ’CM’ tersebut telah teruji saat melakukan klarifikasi atas dokumen tendernya
terutama construction methodnya, namun demikian tidak tertutup kemungkinan bahwa
pada waktu menjelang pelaksanaan atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan, CM perlu
atau harus dirubah.
Metode pelaksanaan yang ditampilkan dan diterapkan merupakan cerminan dari
profesionalitas dari tim pelaksana proyek, yaitu manajer proyek dan Konsultan yang
bersangkutan. Karena itu dalampenilaian untuk menentukan pemenang tender,
penyajian metode pelaksanaan mempunyai bobot penilaian yang tinggi. Yang
diperhatikan bukan rendahnya nilai penawaran harga, meskipun kita akui bahwa
rendahnya nilai penawaran merupakan jalan untuk memperoleh peluang ditunjuk menjadi
pemenang tender/pelelangan.
Dokumen metode pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:
1. Project plan
• Denah fasilitas proyek(jalan kerja, bangunan fasilitas dan lain-lain)
• Lokasi pekerjaan
• Jarak angkut
• Komposisi alat (singkat/produktivitas alatnya)
• Kata-kata singkat (bukan kalimat panjang), dan jelas mengenai
urutan pelaksanaan
2. Sket atau gambar bantu penjelasan pelaksanaan pekerjaan.
3. Uraian pelaksanaan pekerjaan.
• Urutan pelaksanaan seluruh pekerjaan dalam rangka
penyelesaian proyek (urutan secara global)

3-1
• Urutan pelaksanaan per pekerjaan atau per kelompok pekerjaan
yang perlu penjelasan lebih detail. Biasanya yang ditampilkan
adalah pekerjaan penting atau pekerjaan yang jarang ada, atau
pekerjaan yang mempunyai nilai besar, pekerjaan dominan
(volume kerja besar). Pekerjaan ringan atau umum dilaksanakan
biasanya cukup diberi uraian singkat mengenai cara
pelaksanaannya saja tanpa perhitungan kebutuhan alat dan tanpa
gambar/sket penjelasan cara pelaksanaan pekerjaan
4. Perhitungan kebutuhan peralatan konstruksi dan jadwal kebutuhan peralatan
konstruksi dan jadwal kebutuhan peralatan
5. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dan jadwal kebutuhan tenaga kerja (tukang dan
pekerja)
6. Perhitungan kebutuhan material dan jadwal kebutuhan material
7. Dokumen lainnya sebagai penjelasan dan pendukung perhitungan dan
kelengkapan yang diperlukan

2.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Yang Baik

1. Memenuhi syarat teknis


• Dokumen metode pelaksanaan pekerjaan lengkap dan jelas
memenuhi informasi yang dibutuhkan
• Bisa dilaksanakan dan efektif
• Aman untuk dilaksanakan
• Terhadap bangunan yang akan dibangun
• Terhadap para pekerja yang melaksanakan pekerjaan
yang bersangkutan
• Terhadap bangunan lainnya
• Terhadap lingkungan sekitarnya
• Memenuhi standar tertentu yang ditetapkan atau disetujui tenaga
teknik yang berkompeten pada proyek tersebut, misalnya
memenuhi tonase tertentu, memenuhi mutu tegangan ijin tertentu
dan telah memenuhi hasil testing tertentu.
2. Memenuhi syarat ekonomis
• Biaya murah
• wajar dan efisien
3. Memenuhi pertimbangan non teknis lainya

3-2
2.3 Aman untuk dilaksanakan
Pembuatan metoda pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus aman untuk dilaksanakan
merupakan butir penting meneliti metode kerja sudah berbasis K3 atau belum merupakan
tugas Ahli K3 Konstruksi untuk mempelajari, memeriksa dan meneliti secara cermat
semua metode kerja per item pekerjaan.

2.4 Lingkup Pekerjaan Konstruksi Gedung


Yang menjadi lingkup pekerjaan sda adalah pekerjaan yang umum dilaksanakan
meliputi tahapan dan metode pelaksanaan konstruksi untuk pekerjaan sebagai berikut :
1. pekerjaan persiapan
2. pekerjaan pondasi
3. pekerjaan tanah
4. pekerjaan besi
5. pekerjaan beton
6. pekerjaan batu dan pasangan batu
7. pekerjaan penutup lantai
8. pekerjaan penutup dinding
9. Pekerjaan penutup langit - langit
10. pekerjaan pintu / jendela
11. pekerjaan instalasi elektrikal
12. pekerjaan instalasi mekanikal
13. pekerjaan instalasi plumbing
14. pekerjaan finishing Pendukung
15. pekerjaan jalan inspeksi

2.5 Dalam lingkup pekerjaan seperti tersebut diatas akan di cover dalam koridor Site
Plan (Rencana Tata Letak Lapangan)
Medan kerja yang akan menjadi lokasi konsentrasi kegiatan selama pembangunan perlu
dipahami dengan cermat agar semua pelaksanaan pekerjaan nantinya berjalan lancar,
aman, selamat dan sehat. Hal ini mencakup baik untuk kepentingan bangunan yang akan
didirikan ataupun fasilitas maupun bangunan sementara yang diperlukan selama
berlangsungnya pekerjaan.
Tujuan kegiatan ini ialah agar bisa menyusun Tata Letak Lapangan (Site Plan) yang dapat
menjamin rasa aman bagi seluruh pekerja/ karyawan sebagai dasar untuk mengatur tata
letak fasilitas maupun bangunan-bangunan sementara yang diperlukan selama
pekerjaan proyek tersebut seperti kantor, gudang, bengkel, laboratorium lapangan, pos
keamanan, pagar keliling dan sebagainya. Tata Letak dilokasi proyek itu sangat

3-3
berpengaruh dalam efisiensi pekerjaan selama proses konstruksi. Hal-hal yang
memerlukan perhatian dalam hal ini ialah :
 Hubungan antara gambar rencana dan hasil penhgecekan lapangan; sejauh mana
terdapat penyimpangan dan apa saja catatan yang didapatkan dalam hubungan
kedua hal tersebut dilihat dari segi K3.

 Akses untuk keluar masuk lokasi kegiatan utama proyek perlu pemikiran tersendiri
dalam mencapai seoptimal mungkin penerapan ketentuan K3 dengan tetap
menjamin efisiensi transportasi bahan, peralatan ataupun juga pekerja.
 Fasilitas untuk menyimpanan atau lapangan penumpukan bahan harus mudah
dibongkar dan diangkat untuk keperluan penggunaan dalam proses konstruksi.
 Akomodasi untuk keperluan karyawan atau Bedeng sementara untuk pekerja. Perlu
juga dipertimbangkan kesehatan dan higiene lingkungan proyek keleluasaan
pandangan dari kantor keseluruh lokasi proyek, fasilitas air berih atau pembuangan
limbah.
 Jenis-jenis peralatan yang diperkirakan akan digunakan dan lapangan atau fasilitas
untuk meletakkannya.
 Pagar untuk lokasi-lokasi yang memerlukan pengamanan ekstra.
 Fasillitas dan tenaga keamanan untuk mencegah pencurian maupun perampokan
yang merugikan.
 Penerangan bagi lokasi kegiatan utama proyek diperlukan terutama bila harus ada
kegiatan di malam hari.
 Kantor Proyek, termasuk penyimpanan alat-alat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan P3 K.
Hal-hal lain yang juga memerlukan perhatian ialah tentang pembinaan hubungan dengan
masyarakat sekitar lokasi proyek termasuk para pemuka masyarakat dan tokoh Agama
dan lain-lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan dukungan atau sedikitnya tidak akan
mendapat gangguan keamanan, keselamatan dan kesehatan dari anggota masyarakat
sekitar proyek. Yang sangat diinginkan ialah bila kebetulan bisa pendapatkan sumber
daya manusia disekitar lokasi proyek yang dapat direkrut dan dilibatkan selama periode
pembangunan. Bisa dalam bentuk turut bekerja atau anggota masyarakat itu membuka
usaha dagang kebutuhan sehari-hari bagi para tukang bangunan, seperti restoran
sementara, warung kopi dan warung rokok dsb. Secara ideal hendaknya tumbuh rasa
ikut memiliki atau sekadar ikut menjaga proyek tersebut walaupun setelah selesai
nantinya.

3-4
Masalah yang juga sangat penting ialah mengetahui lokasi dan alamat terdekat Klinik,
Paramedis, Doker atau Rumah Sakit serta kantor Dinas Tenaga Kerja dan kantor
Jamsostek berikut tilpon dan tilpon genggam untuk bisa sewaktu-waktu dihubungi dalam
hal diperlukan bila terjadi kecelakaan kerja.

2.6 Kebersihan Lokasi Kerja

a. Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan
ketempat yang aman, seperti :
1. Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan
2. Peralatan dan benda-benda kecil tidak boleh dibiarkan karena benda-
benda tersebut dapat menyebabkan kecelakaan, misalnya membuat
orang jatuh atau tersandung (terantuk).
3. Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan tertumpuk
ditempat kerja.
4. Tempat-tempat kerja dan gang-gang (passageways) yang licin karena oli
atau sebab lain yang dibersihkan atau disiram pasir, abu atau sejenisnya
5. Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus
dikembalikan pada tempat penyimpanan semula.

b. Tempat Pembuangan (disposal area)


1. Bahan bongkaran dan lain-lain yang sudah tidak terpakai tersebut harus
dibuang / diangkut keluar lokasi pekerjaan atau ke tempat pembuangan
yang aman.
2. Tidak diperbolehkan membuang bahan kimia dan bahan beracun dan
berbahaya atau bahan/ sisa bahan yang mengandung zat tersebut yang
dapat mencemari tanah dan lingkungan
3. Tidak diijinkan membuang sisa material ke dalam saluran drainase alami
:
4. Limbah sebelum dibuang harus dipisahkan dan diperlakukan sesuai
peraturan penanganan limbah.
• Limbah kertas, sampah dibakar atau dikubur
• Limbah pelumas bekas, cat dan bahan yang bersifat korosif lainnya
harus disimpan di dalam drum yang ditutup rapat dan ditanam

3-5
2.7 Kebisingan
a. Kebisingan dan getaran yang membahayakan bagi tenaga kerja harus
dikurangi sampai di bawah nilai ambang batas
b. Kebisingan dan getaran di tempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai
ambang batas yang berlaku

c. Jika bekerja pada atau dekat mesin yang bising, yakinkan bahwa mesin yang
bising diletakan antara tanggul timbunan atau diantara tanggul/ tembok bata
atau penyekat lainnya untuk sedapat mungkin mengisolasi kebisingan dari
pekerja
d. Kebisingan dan getaran yang timbul, tidak boleh secara terus menerus dalam
jangka panjang pada setiap jangka waktu tertentu harus diistirahatkan
e. Tanyakan apakah tingkat kebisingan telah diukur dan bagaimana hasilnya;
(kebisingan yang kontinu pada 85 db(a) atau lebih menyebabkan kerusakan
pendengaran).
f. Jika kebisingan tidak dapat diatasi secara teknis, maka tenaga kerja harus
memakai alat pelindung telinga (ear protectors).
g. Mintalah agar ear muffs atau ear plugs yang tepat dan yakinkan bahwa
terpasang baik dan cocok
h. Pakailah alat pelindung telinga selama berada pada tempat kerja dengan
kebisingan
i. Jika alat pelindung telinga tidak digunakan, agar selalu dalam keadaan bersih
dan disimpan pada tempat yang aman
j. Masukan sumbat telinga dengan tangan bersih
k. Perhatikan bila rusak ; jika ear muffs sudah longgar atau sumbar telinga
menjadi keras dan rusak, mintalah penggantinya.

2.7 Penanganan Keadaan Darurat (Sistem Tanggap Darurat)


a. Suatu rencana evakuasi untuk keadaan dan pertolongan pertama harus
dibuat sebelumnya untuk setiap daerah tempat bekerja meliputi seluruh
pegawai/ petugas, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan
peralatan, alat-alat komunikasi, alat-alat jalur transportasi harus telah
dipersiapkan dan tersedia

b. Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan mengangkut


dengan cepat, jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami
kecelakaan ke rumah sakit atau tempat berobat semacam ini.

c. Petunjuk/ informasi harus diumumkan ditempel di tempat yang baik


(strategis) yang memberitahukan :
3-6
d. Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat P3K, ruang
P3K, ambulans, kereta untuk orang sakit dan tempat dimana dapat dicari
orang yang bertugas untuk urusan kecelakaanTempat telepon terdekat
untuk menelepon/ memanggil ambulans, nomor telepon dan nama orang
yang bertugas dan lain-lain.

e. Nama, alamat, nomor telepon dokter, rumah sakit dan tempat penolong
yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat/ emergency.

2.8 Tempat Kerja dan Alat-alat Kerja


a. Disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan
keluar masuk bagi pekerja dan karyawan yang bekerja ditempat tersebut.

b. Tempat-tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong dan gang-gang


tempat orang bekerja atau tempat-tempat yang sering dilalui, harus diberi
penerangan yang cukup.

c. Semua tempat kerja harus mempunyai ventilasi yang cukup sehingga


dapat mengurangi bahaya akibat debu, uap dan bahaya lainnya.

2.9 Kebersihan dan Kerapihan Tempat Kerja


a. Kebersihan dan kerapian di tempat kerja harus dijaga dengan baik

b. Bahan bangunan, peralatan dan lain-lain diatur/ ditempatkan sehingga


tidak merintangi lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan
2.10 Pencegahan dan Bahaya Kejatuhan Benda
a. Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan
perancah, alat-alat kerja, bahan-bahan dan benda-benda lainnya tidak
dilemparkan, diluncurkan ke bawah yang dapat menyebabkan
kecelakaan

b. Dilokasi yang mungkin terjadi seperti itu, harus diberi pagar/ tali/ tanda
pengaman dan rambu-rambu

c. Pada lokasi terbuka yang cukup luas, harus dipasang jaring/ net
sepanjang areal kerja

d. Pengamanan pada daerah terbuka/ lubang, diberikan, rambu-rambu


peringatan, batasan masuk ke lokasi/ atau daerah terlarang.
2.11 Larangan Memasuki Lokasi Kerja
a. Orang yang tidak berkepentingan dilarang memasuki tempat kerja

b. Apabila karena alasan tertentu harus memasuki/ melewati tempat kerja


3-7
harus :

c. Memakai Alat Pelindung Diri (APD)

d. Ada ijin dari petugas atau didampingi petugas yang lebih mengetahui
kondisi tempat kerja

e. Tidak boleh membawa benda atau peralatan yang dapat menimbulkan


bahaya

f. Tindakan harus dilakukan untuk mencegah bahaya terhadap orang yang


disebabkan oleh runtuhnya bagian yang lemah dari bangunan darurat
atau bangunan yang tidak stabil.
2.12 Tanda Peringatan dan Rambu-rambu
a. Penempatan Tanda Bahaya

b. Tanda keselamatan kerja yang standar harus digunakan di tempat kerja:

- Ditempat dimana bahaya tidak mudah diketahui seperti pada


pekerjaan penggalian dan kegiatan-kegiatan di bagian atas
- Ditempat dimana terdapat sudut/ bagian tersembunyi di lapangan
yang mungkin menimbulkan bahaya (tikungan) bagi kendaraan harus
dipasang kaca.

c. Papan pengumuman atau rambu petunjuk dipasang pada tempat- tempat


yang menarik perhatian; tempat yang strategis yang menyatakan dimana
kita dapat menemukan :
a. Alarm kebakaran
b. Nomor telepon dan alamat-alamat Dinas Pemadam Kebakaran yang
terdekat

3-8
Daftar Simak Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Jenis Pekerjaan : Site Plan (Rencana Tata Letak Lapangan)
Lokasi : ..................................................................................
No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak
1. Kebersihan Lokasi Kerja
1.1 Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak
diperlukan lagi harus dipindahkan ketempat yang
aman, seperti :
1. Semua paku yang menonjol harus disingkirkan
atau dibengkokan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan
2. Peralatan dan benda-benda kecil tidak boleh
dibiarkan karena benda-benda tersebut dapat
menyebabkan kecelakan, misalnya membuat
orang jatiuh atau tersandung (terantuk)
1.2 Tempat Pembuangan (disposal area)
1. Bahan bongkaran dan lain-lain yang sudah

3-9
No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak
tidak terpakai tersebut harus dibuang/ diangkut
keluar lokasi pekerjaan atau ke tempat
pembuangan yang aman
2. Tidak diperbolehkan membuang bahan kimia
dan bahan beracun dan berbahaya atau bahan/
sisa bahan yang mengandung zat tersebut
yang dapat mencemari tanah dan air dan
lingkungan
3. Tidak diijinkan membuang sisa material ke
dalam saluran drainase alami :
4. Limbah sebelum dibuang harus dipisahkan dan
diperlakukan sesuai peraturan penanganan
limbah :
i. Limbah kertas, sampah dibakar atau
dikubur
ii. Limbah pelumas bekas cat dan bahan yang
bersifat korosif lainnya harus disimpan
didalam drum yang ditutup rapat
dan ditanam.
2. Kebisingan dan Getaran
2.1 Kebisingan dan getaran yang membahayakan bagi
tenaga kerja harus dikurangi sampai di bawah nilai
ambang batas.
2.2 Kebisingan dan getaran di tempat kerja tidak boleh
melebihi ketentuan nilai ambang batas yang
berlaku
2.3 Jika bekerja pada atau dekat mesin yang bising,
yakinkan bahwa mesin yang bising diletakan antara
tanggul/ tembok atau penyekat lainnya untuk
sedapat mungkin mengisolasi kebisingan dari
pekerja
2.4 Kebisingan dan getaran yang timbul, tidak boleh
secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu
harus diistirahatkan.
2.5 Tanyakan apakah tingkat kebisingan telah diukur
dan bagaimana hasilnya; (kebisingan yang kontinu
pada 85 db(a) atau lebih menyebabkan kerusakan
pendengaran).
2.6 Jika kebisingan tidak dapat diatasi secara teknis

3-10
No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak
maka tenaga kerja harus memakai alat pelindung
telinga (ear protectors)
2.7 Mintalah agar ear muffs atau ear plugs yang tepat
dan yakinkan bahwa terpasang baik dan cocok
2.8 Pakailah alat pelindung telinga selama berada pada
tempat kerja dengan kebisingan
2.9 Jika alat pelindung telinga tidak digunakan, agar
selalu dalam keadaan bersih dan disimpan pada
tempat yang aman
2.10 Masukan sumbat telinga dengan tangan bersih
2.11 Perhatikan bila rusak ; jika ear uffs sudah longgar
atau sumbat telinga menjadi keras dan rusak,
mintalah penggantinya
3. Penanganan Keadaan Darurat (Sistem Tanggap
Darurat)
3.1 Suatu rencana evakuasi untuk keadaan darurat dan
pertolongan pertama harus dibuat sebelumnya
untuk setiap daerah tempat bekerja meliputi seluruh
pegawai/ petugas, pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) dan peralatan, alat-alat
komunikasi, alat-alat jalur transportasi harus telah
dipersiapkan dan tersedia;
3.2 Persiapan-persiapan harus dipersiapkan untuk
memungkinkan mengangkut dengan cepat, jika
diperlukan untuk petugas yang sakit atau
mengalami kecelakaan kerumah sakit atau tempat
berobat semacam ini.
3.3 Petunjuk/ informasi harus diumumkan ditempel di
tempat yang baik (strategis) yang memberitahukan:
1. Tempat yang terdekat dengan kotak obat-
obatan, alat-alat P3K, ambulans, kereta untuk
orang sakit dan tempat dimana dapat dicari
orang yang bertugas untuk urusan kecelakaan.
2. Tempat telepon terdekat untuk menelepon/
memanggil ambulans, nomor telepon dan nama
orang yang bertugas dan lain-lain.
3. Nama, alamat, nomor telepon dokter, rumah

3-11
No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak
sakit dan tempat penolong yang dapat segera
dihubungi dalam keadaan darurat/ emergency.
4. Tempat Kerja dan Alat-alat Kerja
4.1 Disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan
sarana untuk keperluan keluar masuk bagi pekerja
dan karyawan yang bekerja ditempat tersebut.
4.2 Tempat-tempat kerja, tangga-tangga, lorong-
lorong dan gang-gang tempat orang bekerja atau
tempat-tempat yang sering dilalui, harus diberi
penerangan yang cukup.
4.3 Semua tempat kerja harus mempunyai ventilasi
yang cukup sehingga dapat mengurangi bahaya
akibat debu, uap dan bahaya lainnya.
5. Kebersihan dan Kerapihan Tempat Kerja
5.1 Kebersihan dan kerapian di tempat kerja harus
dijaga dengan baik
5.2 Bahan bangunan, peralatan dan lain-lain diatur/
ditempatkan sehingga tidak merintangi lalu lintas
yang dapat menimbulkan kecelakaan.
6. Pencegahan dari Bahaya Kejatuhan Benda
6.1 Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk
menjamin bahwa peralatan perancah, alat-alat
kerja, bahan-bahan dan benda-benda lainnya tidak
dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan kebawah
yang dapat menyebabkan kecelakaan
6.2 Dilokasi yang mungkin terjadi seperti itu, harus
diberi pagar/ tali/ tanda pengaman dan rambu-
rambu
6.3 Pada lokasi terbuka yang cukup luas, harus
dipasang jaring/ net sepanjang areal kerja
6.4 Pengamanan pada daerah terbuka/ lubang,
diberikan, rambu-rambu peringatan, batasan
masuk kelokasi atau daerah terlarang.
7. Larangan Memasuki Lokasi Kerja
7.1 Orang yang tidak berkepentingan dilarang
memasuki tempat kerja
7.2 Apabila karena alasan tertentu harus memasuki/
melewati tempat kerja harus :
1. Memakai Alat Pelindung Diri (APD)

3-12
No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak
2. Ada ijin dari petugas atau didampingi petugas
yang lebih mengetahui kondisi tempat kerja.
3. Tidak boleh membawa benda atau peralatan
yang dapat menimbulkan bahaya
4. Tindakan harus dilakukan untuk mencegah
bahaya terhadap orang yang disebabkan oleh
runtuhnya bagian yang lemah dari bangunan
darurat atau bangunan yang tidak stabil.

Dibuat Oleh :
Tanggal :
Diketahui :

2.13 Pekerjaan Dewatering


Dewatering ada beberapa sistem :
a. Dewatering sistim pompa biasa kapasitas sesuai kebutuhan
b. Dewatering sistim submersible pump, kapasitas menyesuaikan
c. Dewatering sistim bertingkat
d. Dewatering sistim penggalian / aliran / sodetan

Metoda pelaksanaan adalah sebagai berikut :


a. Dewatering sistim pompa biasa
- Lubang galian yang tergenang air siap dikeringkan
- Buat sumuran dipinggir galian yang posisinya lebih dalam dari elevasi galian
yang ada dan terletak diluar rencana bangunannya
- Penempatan pompa dibuat yang strategis agar tidak mengganggu operasi
pekerjan yang lain.
- Apabila lubang galian cukup dengan panjang slang air maka pompa cukup
diletakkan di permukaan tanah
- System pemompaan dimulai / diperhitungkan sebelum jam kerja sampai kering,
sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak kehilangan waktu.
b. Dewatering Sistim submersible pump
- Biasanya pengeringan dengan submersible pump digunakan dalam
pemompaan yang volume airnya cukup besar
- Lubang galian yang tergenang air, siap untuk dikeringkan
- Buat sumuran seperti sistim pompa biasa, ukurannya lebih besar

3-13
- Pompa dibuatkan tempat / rakit dari drum atau sejenis untuk menggantungkan
pompa submersible tersebut.
- Kedudukan pompa setelah digantung dalam rakit dimasukkan ke lubang galian
- Apabila sudah kering, sistim pompa submersible ini dimatikan dieselnya dipanil
listriknya bila diperlukan dihidupkan lagi.

c. Dewatering sistim bertingkat


- Sistem ini dilaksanakan apabila galian cukup dalam dilereng tebing sehingga
pompa penghisap pembuang tidak bisa mencapai daerah pembuangan
- Sistim ini seperti pompa biasa
- Pada daerah pembuangan awal (tahap 1) dibuat bak penampung
- Dari bak penampung dipompa lagi hingga pembuangan kedua dan seterusnya
seperti ke pembuangan.
d. Dewatering sistim aliran / sodetan
- Hal ini berlaku apabila elevasi galian disekitar / lebih rendah dan sulit untuk
mengeringkan
- Atau dengan membuat saluran dengan panjang dan dalam seperlunya cukup
untuk mengalirkan dan biaya lebih murah dari pada sistim biasa.

Peralatan :
• Pompa air ............................... unit
• Pompa submersible .............. unit
• Slang air .................................. unit

3-14
Gambar 3.1

IDENTIFI-
KASI
POTENSI
BAHAYA

3-15
Gambar 3.2

IDENTIFI-
KASI
POTENSI
BAHAYA

3-16
Gambar 3.3

IDENTIFI-
KASI
POTENSI
BAHAYA

3-17
2.14 Pekerjaan Pemancangan
a. Pengecoran dan Pemancangan Tiang Pancang
Metoda Pelaksanaan Cor Tiang Pancang
- Buat Vallen bath atau lantai kerja ukuran sesuai yang dibutuhkan
- Elevasi rata, halus, padat
- Siap bekisting ukuran sesuai spek.
- Siap rangkaian besi sesuai spek.
- Lantai kerja yang sudah keras, dimarking untuk ukuran tiang pancang
- Lantai kerja diberi alas plastic atau dikapur, agar tidak melekat
- Pasang bekisting berhadapan sesuai ukuran lebar & tinggi tiang pancang
- Pemasangan bekisting yang halus berhadapan selig 1 bh/gang
- Pengecoran selang-seling
- Setelah dicor selang-seling dilaksanakan, tunggu umur sampai dengan 24 jam
- Bongkar bekisting secara hati-hati dan bersihkan
- Beton tiang pancang yang satu sebagai bekisting tiang pancang yang belum
dicor
- Oleskan kapur yang tebal pada tiang pancang yang sedang dibungkus
- Masukkan rangkaian besi beton dan atur beton deckingnya
- Cor tiang pancang tersebut
- Demikian pengecoran tiang pancang dan setiap pengecoran diberi kode/ tanggal
- Berikan titik angkat apabila cor dibersusun
- Tunggu umur sesuaui spek.
b. Metode Pelaksanaan Pemancangan
1. Persiapan
- Ada gambar kerja / shop drawing
- Mempelajari letak tiang pancang terhadap as
- Menempatkan tumpukan tiang pancang terhadap titik pancang
- Transportasi tiang pancang ke lokasi pemancangan
- Urutan pemancangan
- Lahan harus bebas dari gangguan-gangguan yang menghambat
- Jalur/ tempat kedudukan alat pancang harus stabil dan cukup longgar untuk
maneuver alat berat
- Ruang gerak peralatan harus menjamin keselamatan kerja
- Marking / mengecek posisi bouwplank
- Check as memanjang dan melintang
- Mengukur titik pancang / patok-patok

3-18
- Memonitor pemancangan
- Melaksanakan kalendering
- Alat pancang sesuai dengan ketinggian tiang pancang
- Berat dan merk hammer sesuai spek.
- Di cek kedudukan alat sudah stabil dan benar
2. Pelaksanaan
- Meletakkan/ mendudukkan alat pancang yang pas dekat titik pancang
- Mengambil tiang pancang yang sudah disiapkan / berada didekatnya
- Mendirikan tiang pancang tepat pada titik yang ditetapkan
- Tegak lurusnya tiang pancang dichek dengan theodolit dari dua arah
- Apabila tiang pancang telah berdiri tegak lurus, mulai dilaksanakan
pemancangan dan memonitor sampai pemancangan selesai.
3. Toleransi
Bergeser terhadap as mendatar : 0-5 cm maksimum 10% bergeser terhadap as
vertical (tegak lurus) tinggi tiang 20 m : 0 – 2,5 cm maksimum 1%.
4. Peralatan pengecoran tiang pancang
- Batching plant .......................... Unit
- Truck mixer............................... Unit
- Concrete Mixer ........................ Unit
- Concrete Vibrator .................... Unit

3-19
Gb. 4.4 Flow Chart Pemancangan

START

Pekerjaan
Persiapan

IDENTIFI-
Meletakkan KASI
alat pancang POTENSI
BAHAYA

Ambil Tiang
Pancang

Mendirikan
Pancang pada Titik

Check

Pancang

Y
Check Pelurusan

SELESAI

c. Pemancangan Proteksi Galian Steel Sheet Pile


1. Metoda Pelaksanaan Pancang Steel Shet Pile
- Tentukan / marking lokasi letak steel sheet pile
- Pasang profil-profil untuk posisi steel sheet pile asalkan tidak terganggu
peralatan berat yang akan beroperasi.
- Pancang patok pembantu di luar rencana sheet pile awal jarak +/- 1,00 meter
lurus dengan rencana pemasangan sheel pile
- Pancang steel sheet pertama / awal pada posisinya

3-20
- Hubungkan patok pembantu tadi dengan pancangan steel sheet pile pertama
dari permukaan sheet pile +/- 0,5 – 1,00 meter dengan besi canal kanan dari
kiri dan dibaut kuat sehingga tidak bergerak dan kedudukan stabil, water pass
yang berfungsi sebagai rel atau patokan pelurusan
- Kemudian pancangan selanjutnya dipanutkan mengikuti riil tersebut.
- Apabila riil pengapit / panutan habis dapat disambung / digeser kearah
selanjutnya
- Demikian hingga pemancangan tersebut selanjutnya
Catatan :
- Steel sheet pile untuk pertemuan sudah ada tersendiri
- Apabila didalam steel sheet pile akan digali / untuk konstruksi tertentu,
maka agar tidak mengguling / roboh diberi perkuatan kedalam / keluar.
2. Galian didalam steel sheet pile
- Setelah perkuatan kearah dalam maupun luar selesai maka dapat diteruskan
penggalian batu
- Penggalian dapat dimulai dengan tenaga atau backhoe
- Bila tanah ex galian perlu dibuang, gunakan alat angkut dump truk.
- Demikian hingga elevasi yang diperlukan tercapai.
3. Standar hasil :
- Mendapatkan pemancangan steel sheet pile vertikal, lurus, kuat
- Mendapatkan galian didalam steel sheet pile, tanpa ada pergeseran steel
sheet pile
4. Peralatan :
a. Crane : kapasitas sesuai dimensi steel sheet pile …… Unit
b. Vibro hammer : berat disesuaikan jenis tanah dan panjang/
berat sheet pile ..................... unit
c. Generator : sesuai kapasitas vibrometer ..............unit
d. Excavator................ unit
e. Water pass dan theodolit ................ unit
f. Dump truck .................. unit

2.15 Pekerjaan Tanah


a. Pekerjaan Galian Tanah
1. Metoda Pelaksanaan
• Menyiapkan as saluran
• Menentukan batas galian bodem
• Menentukan batas timbunan kanan dan kiri (untuk benangan)

3-21
• Menggali tanah sampai kedalaman yang ditentukan selebar bodem saluran.
Hasil galian dibuang kekanan dan kekiri atau dibuang dengan dump truck.
Menggali tanah untuk membentuk kemiringan bagian kiri galian tanah
sifatnya kasar belum difinish sehingga belum tepat sesuai kemiringan yang
ditentukan.
• Menggali tanah untuk membentuk kemiringan bagian kanan galian tanah,
sifatnya kasar belum difinishkan sehingga belum tepat sesuai kemiringan
yang ditentukan.
• Memasang kembali patok as batas bodem, batas kemiringan atas kanan dan
kiri pada patok-patok yang kurang akibat operasi alat berat
• Rapikan Galian sesuai ketentuan
• Peralatan :
- Excavator ……… unit
- Dump truck ……… unit
- Dozer ……… unit
- Compactor / vibrator ……… unit
- Tangki air ……… unit

b. Pekerjaan Timbunan Tanah


Contoh : Earth Work Canal Construction
1. Metode Konstruksi Timbunan untuk saluran irigasi primer, sekunder dan sub
sekunder
• Setting out lokasi saluran irigasi oleh surveyor bersama dengan konsultan
supervisi
• Setting out lokasi Borrow area yang telah disetujui surveyor beserta konsultan
supervisi
• Selected material untuk timbunan dari quarry yang telah disetujui, mulai digali
dengan menggunakan excavator dan ditransport ke site menggunakan
dumptruck dengan jumlah yang cukup dengan jarak angkut yang disetujui
bersama dengan konsultan (sekitar 1-25 km).
• Permukaan tanah yang akan ditimbun harus dikupas dulu dan dibersihkan dari
kotoran, tumbuh-tumbuhan dan material lain. Juga harus dibersihkan dari
genangan air atau tanah yang terlalu basah.
• Sebelum menimbun tanah, permukaan tanah harus dipadatkan dan
dikasarkan dengan menggunakan bulldozer

3-22
• Material tanah yang dihampar dengan ketebalan + 20-30 cm lapis demi lapis
dengan menggunakan dozer
• Material tanah harus dibasahi dengan menggunakan tangki air apabila
moisture content (kurang) dan dijemur dulu apabila moisture content terlalu
tinggi, untuk mencapai moisture content yang optimum
• Lapisan timbunan harus dipadatkan dengan vibro roller atau sheep foot roller
untuk mencapai kepadatan yang direncanakan
• Jumlah lintasan compactor diputuskan sebelumnya pada pelaksanaan trial
embankment
• Setelah top elevasi dari timbunan tercapai, finishing slope timbunan atau
trimming dilakukan dengan exacavator.
2. Peralatan berat yang dipakai :
• Dozer ….. unit
• Excavator ….. unit
• Dumptruck ….. unit
• Vibro roller ….. unit
• Water Tank Truck ….. unit

2.16 Pekerjaan Beton


3.9.1 Tahapan Pekerjaan Beton
Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi beton bertulang, tahapan pekerjaannya
adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan
Bahan Semen

Agregat halus (pasir)

Pemeriksaan Agregat kasar,


Benda Uji kerikil, batu pecah

Air
Persiapan
Baja Tulangan

IDENTIFI- Bahan pembantu


Pengadukan
KASI
POTENSI
BAHAYA
Pengangkutan

Pengecoran

Pemadatan

Perawatan beton

3-23
a. Pemeriksaan Bahan-Bahan
• Bila dianggap perlu Pengawas Bangunan dapat memerintahkan agar
diadakan pemeriksaan pada bahan-bahan atau pada campuran bahan-
bahan yang dipakai dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang untuk
menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi.
• Pemeriksaan bahan-bahan dan beton harus dilakukan dengan cara-cara
yang ditentukan dalam peraturan ini. Hasil-hasil pemeriksaan demikian
harus dipelihara baik dan disimpan oleh Pengawas Ahli dan apabila
diminta harus dapat ditunjukkan kepada Pengawas Bangunan setiap saat
selama pekerjaan berlangsung dan setiap saat selama 2 tahun sesudah
pekerjaan selesai.

b. Persiapan
• Sebelum pembuatan beton dimulai, semua alat-alat pengaduk dan
pengangkut beton harus sudah bersih
• Sebelum beton dicor semua ruang-ruang yang akan diisi dengan beton
harus dibersihkan dari kotoran-kotoran, kemudian cetakan-cetakan dan
pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus
dibasahi dengan air sampai jenuh, sedangkan tulangan harus terpasang
dengan baik sesuai gambar kerja.
• Bidang-bidang beton lama yang akan berhubungan erat dengan beton
baru harus dikasarkan dan dibersihkan
• Air harus dibuang dari semua ruang-ruang yang akan diisi dengan beton

c. Pengadukan
• Pengadukan beton pada semua mutu beton, kecuali mutu Bo, harus
dilakukan dengan mesin pengaduk.
• Selama pengadukan berlangsung kekentalan adukan beton harus diawasi
terus menerus oleh tenaga pengawas yang ahli dengan jalan memeriksa
slump pada setiap campuran beton yang baru.
• Waktu pengadukan bergantung pada kapasitas drum pengaduk,
banyaknya adukan yang diaduk, jenis dan susunan butir dari agregat yang
dipakai dan slump dari betonnya, akan tetapi pada umumnya harus
diambil paling sedikit 1.5 menit setelah semua bahan-bahan dimasukkan
kedaam drum pengaduk.

3-24
• Apabila karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat
minimal,misalnya terlalu encer karena kesalahan dalam pemberian jumlah
air pencampur atau sudah mengeras sebagian atau yang tercampur
denga bahan-bahan asing, maka adukan ini tidak boleh dipakai dan harus
disingkirkan dari tempat pelaksanaan.

d. Pengangkutan
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran
harus dilakukan dengan cara-cara dengan mana dapat dicegah pemisahan
dan kehilangan bahan-bahan.
Cara pengangkutan adukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi
perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor
dengan yang akan dicor.
Adukan beton sudah harus dicor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan
dengan air dimulai. Jangka waktu ini dapat diperpanjang apabila digerakkan
kontinu secara mekanis dan bila perlu dipakai bahan-bahan penghambat
pengikatan setelah mendapat izin.

e. Pengecoran
Beton harus dicor sedekat-dekatnya ke tujuannya yang terakhir untuk
mencegah pemisahan bahan-bahan akibat pemindahan adukan di dalam
cetakan.
Sejak pengecoran dimulai, pekerjaan ini harus dilanjutkan tanpa berhenti
sampai mencapai siar-siar pelaksanaan yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa
hingga tidak banyak mengurangi kekuatan dari konstruksi.
2. Antara pengecoran balok atau pelat dan pengakhiran pengecoran kolom
harus ada waktu yang cukup untuk memberi kesempatan kepada beton
dari kolom untuk mengeras.
3. Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan kira-kira di
tengah-tengah bentangnya, dimana pengaruh gaya melintang sudah
banyak berkurang.

3-25
f. Pemadatan
• Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga dan sarang-sarang kerikil,
adukan beton harus dipadatkan selama pengecoran.
• Pemadatan ini dapat dilakukan dengan menumbuk-numbuk adukan atau
dengan memukul-mukul cetakan, tetapi dianjurkan untuk senantiasa
menggunakan alat-alat pemadat mekanis (alat penggetar).
• Pada umumnya jarum penggetar harus dimasukkan kedalam adukan kira-
kira vertical, tetapi dalam keadaan-keadaan khusus boleh miring 45
derajat.
• Selama penggetaran jarum tidak boleh digerakkan kea rah horizontal
karena hal ini akan menyebabkan pemisahan bahan-bahan
• Harus dijaga agar jarum tidak mengenai cetakan atau bagian beton yang
sudah mulai mengeras.
• Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum dan
pada umumnya tidak boleh lebih tebal dari 30 a 50 cm ;
• Jarum penggetar ditarik dari adukan beton apabila adukan mulai nampak
mengkilap sekitar jarum.
• Jarak antara pemasukan jarum harus dipilih sedemikian rupa hingga
daerah-daerah pengaruhnya saling menutupi.

g. Pemeliharaan Beton
Setelah pelaksanaan pengecoran, beton akan mengeras dan menyusut.
Hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi kimia antara air dan semen yang
mengeringkan sebagian masa beton.
Besarnya penyusutan sangat dipengaruhi oleh banyaknya air yang digunakan
dalam campuran beton.
Penyusutan pada beton cair akan lebih besar dari beton kental. Beton di udara
yang lembab akan berkurang penyusutannya bila dibandingkan beton yang
berada pada udara kering. Dengan demikian maka untuk mengurangi
penyusutan menjadi sekecil mungkin seminimum mungkin, menggunakan
alat penggetar mekanik dan beton dalam keadaan lembab selama mungkin
setelah pengecoran.
Adanya penyusutan dapat menimbulkan retak. Biasanya retak terjadinya
karena adanya penahanan penyusutan.
Untuk mengurangi terjadinya keretakan, maka diusahakan agar beton pada
kondisi kelembaban yang merata.

3-26
Dalam aplikasi di lapangan maka setelah pelaksanan pengecoran dilakukan
pemeliharaan dengan cara membasahi permukaan beton dengan air,
menutup permukaan beton dengan karung yang basah, membasahi
permukaan dengan membuatkan pelindung / atap disertai dengan
pengukuran kelembaban udara.

h. Pendarahan (bleeding)
Pada penuangan spesi beton senantiasa akan terdapat tidak tercampurnya
spesi beton (dari salah satu sebab). Bahan-bahan yang halus (ringan)
biasanya oleh bahan kasar (berat). Air merupakan bahan yang paling ringan
dalam campuran dan akibatnya yaitu air naik ke permukaan beton.
Pengendapan dan penaikan air ini dinamakan pendarahan susunan butir,
banyaknya air dan kecepatan spesi mengeras. Akibat dari pendarahan akan
menghasilkan kualitas permukaan beton sangat buruk.

Gambar Pendarahan (bleeding)

i. Sangkar kerikil
Akibat dari tinggi jatuh yang tinggi atau kerapatan tulangan dalam bekistinig
dan jarak dari dinding yang terlalu dekat, dapat terjadi sungkar kerikil. Hal ini
adalah pengumpulan kerikil di satu tempat di mana kadar air pasir dan
semennya sedikit.
Sangkar kerikil ini dapat dicegah secara :
- tinggi jatuh yang rendah
- kecukupan ruangan antara batang tulangan dan bekisting
- ukuran butir-butir sesuai dengan ruang bebas di bekisting
- pemampatan yang baik

3-27
j. Penuangan
Pengisian acuan dengan beton dinamakan „penuangan/ pengecoran“, karena
spesi beto harus dikerjakan dalam waktu yang singkat, maka ini merupakan
suatu pekeraan yang kritis. Ketika pengecoran harus dilakukan penjagaan
yang cukup. Apabila pada penuangan terjadi suatu kesalahan, maka tindakan
biaya perbaikannya tinggi dan besar. Kemungkinan bahwa nivo kualitas
pekerjaan beton juga sangat mengecewakan. Bergantung pada masalah
yang spesifik. Untuk dinding dan kolom jarak „tinggi jatuh“ dari spesi beton
tidak boleh jatuh, agar mencegah segresi spesi beton. Pencampuran spesi ini
disebabkan karena bahan-bahan yang terberat dan terbesar akan jatuh ke
bawah lebih dahulu. Selanjutnya kerikil dan kemudian pasir dan akhirnya
pasta semen yang akan jatuh dalam bekisting. Pencampuran sebelumnya
yang baik itu akan terpengaruh dan kualitas beton buruk sekali.

Percampuran akibat jarak tinggi jatuh yang besar

Karena itu maksimal tinggi jatuh bebas akan dibatasi sampai sekitar 1,5 meter.
Untuk tinggi jatuh yang sangat tinggi harus digunaan talang cor atau klep cor
pada bekisting. Tulangan pada lantai-lantai dimana pekerja cor akan berjalan
diatasnya jangan dirancang terlalu kecil (lunak). Perhitungkan pula dengan
pembebanan yang tinggi akibat kendaraan angkutan pada dasar tanah.
Cheklist berikut ini harus dilakukan sebelum penuangan :
- apakah tulangan telah selesai

3-28
- apakah bekisting / acuan telah dibasahi dan atau diberi minyak bekisting
- kecukupan adanya perancah, tangga dan papan untuk dijalani
- cukup personil
- listrik / lampu bila dibutuhkan
- cukup adanya bahan-bahan
- apa dan bahan persediaan
- apakah ada jalanan masuk, rute pengangkutan
- adanya alat pemadatan

Pekerjaan termasuk persiapan tempat dimana beton akan dicor, persiapan dan
pemeliharaan dari pondasi, pengadukan beton dan dewatering.
• Untuk gudang semen, kita harus membuat lantai yang aman dari pengaruh
cuaca dimana dibuat lantai kayu yang ditinggikan dan semen selalu ditutup
plastic pelindung.
• Hasil uji material beton dan job mix formula untuk setiap type / kelas beton
harus sudah dilaksanakan dan disetujui oleh engineer.
• Lokasi pengecoran harus diperhitungkan cukup luas untuk pelaksanaan
pengecoran beton dan memudahkan akses kelokasi baik material peralatan
maupun tenaga kerja.
• Fabrikasi bekisting terbuat dari kayu atau besi dengan joint yang kedap mortar
dan cukup kuat / kaku dan tidak mengalami deformasi pada waktu pengecoran
beton dan konstruksinya harus gampang dilepas tanpa merusak betonnya.
• Permukaan ditempat sambungan beton harus dikasarkan dan harus
dibersihkan dengan air dan disemprot dengan mortar pada waktu pengecoran
lanjutan.

a. Metode konstruksi beton lining saluran :


• Ditempat yang ada airnya, dilakukan dewatering dengan memakai sub
mersible pump 4” diameter
• Pekerjaan tanah diselesaikan lebih dahulu
• Setting out dilokasi lining
• Bekisting disiapkan sesuai tebal lining dan dipasang diantara segmen
lining sampai dengan kaki lining. Posisi yang tepat dari bekisting pada
expansion joint, control joint dan construction joint dan joint sealant untuk
memudahkan pengecoran beton.

3-29
• Batching Plant digunakan untuk lokasi yang bisa dijangkau truk mixer dan
beton mixer digunakan ditempat yang sempit.
• Setelah adukan beton mengering, bekisting dapat dilepas dan diisi dengan
expansion joint atau joint sealant untuk dilatasi.
• Setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari premature drying,
temperatur udara yang terlalu panas dan mechanical in jury.
• Beton harus diaga selalu dari hilangnya kelembaban dengan suhu yang
relative konstan untuk memastikan hidrasi yang sesuai untuk semen dan
pengerasan dari betonnya.
b. Metoda Konstruksi untuk Struktur
• Setting out lokasi oleh survey bersama supervisi engineers
• Galian ditempat lokasi struktur dilakukan dengan excavator dan / atau
man power
• Potong dan bengkok pembesian di base camp
• Menyiapkan lantai kerja
• Memasang pembesian struktur lantai sesuai gambar kerja
• Kontraktor bersama konsultan supervisi memeriksa pemasangan
pembesian dan menyiapkan cek list apakah pembesian perlu diperbaiki
atau tidak
• Pasang bekisting dari struktur lantai termasuk supporting, kalau
diperlukan
• Pengecoran untuk struktur lantai dapat dilaksanakan biasanya dengan
memakai talang
• Bekisting dan supporting bisa dilepas
• Tahapan untuk pelaksanaan struktur dinding seperti pada tahapan
pelaksanaan struktur lantai
• Hasil dari pengecoran beton diperiksa bersama supervisi engineer dan
dipersiapkan check list perbaikan / penyempurnaan
• Setelah perbaikan beton diselesaikan, dapat dilanjutkan menyiapkan
pemasangan batu dan aksesorisnya.
c. Peralatan :
c1. Untuk beton lining :
- Batching Plant …… Unit
- Truck Mixer …… Unit
- Steel Slepform Screed …… Unit
- I m mersion type vibrator …… Unit

3-30
- Winset ……. Unit
c2. Untuk beton struktur :
- Batching Plant ……. Unit
- Truck Mixer ……. Unit
- Concrete Vibrator ……. Unit

2.17 Pekerjaan Pembesian


Pelaksanaan pembuatan terowongan pada umumnya dilakukan dalam 4 tahapan kerja
:
a. Tahap I, Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pekerjaan
utama pembuatan terowongan dapat dimulai :
1. Pekerjaan survey (surveying & lay out of works) meliputi :
❖ Pembuatan peta situasi pekerjaan lapangan (lay out of works)
❖ Pembuatan bench mark (patok BM) dan patok / titik referensi
❖ Pembuatan ground profile (potongan memanjang tanah / bukit) dan ground
section (potongan melintang tanah / bukit)
2. Pembuatan jalan kerja (construction & hauling roads), termasuk jembatan/
gorong-gorong sementara jika diperlukan.
Apabila untuk mencapai lapangan kerja terdapat sungai dan untuk kegiatan
lapangan harus menyeberang sungai tersebut, maka kontraktor harus membuat
jembatan atau gorong-gorong sementara yang biasanya hal ini telah termuat
dalam dokumen tender atau penawaran.
3. Penyiapan bangunan fasilitas sementara (temporary facilities works) antara lain
kantor lapangan dan camp, gudang material, instalasi pemecah batu (crushing
plant), instalasi pengaduk beton (batching plant), bangunan fasilitas
laboratorium berikut peralatannya, gudang bahan peledak / dinamit, instalasi
listrik dan air (untuk keperluan kantor, camp dan lapangan) dan bangunan
fasilitas lainnya yang diperlukan sehubungan dengan kontrak.
4. Land clearing dan grubbing
Land clearing dan grubbing adalah kegiatan pembersihan medan kerja dari
pepohonan, semak belukar bonggolnya. Pekerjaan ini biasanya dilakukan
dengan alat bulldozer atau dapat dikombinasi dengan excavator sesuai dengan
keadaan di lapangan.

3-31
b. Tahap II, Pekerjaan Penggalian Terbuka (open excavation)
1. Pembersihan lapangan kerja (clearing of site)
Sebelum memulai kegiatan penggalian, terlebih dahulu dilakukan pembersihan
lapangan kerja (clearing site) pada areal yang akan digali yang diikuti dengan
pekerjaan survey untuk menentukan batasan areal kerja, sesuai dengan
gambar rencana.
Pembersihan lapangan kerja dapat dilakukan dengan tenaga orang atau
dengan peralatan mesin (sesuai denga kebutuhan dan keadaan medan kerja).
Setelah medan kerja dan batasan daerah yang akan digali telah dipasang
sesuai dengan gambar kerja (working drawing), maka kegiatan pekerjaan
penggalian dapat dilakukan.
2. Penggalian Tanah (excavation of common material)
Sebelum kegiatan penggalian dimulai, terlebih dahulu disiapkan batas-batas
galian yang lazimnya dipasang bow plank atau papan batas dan penunjuk
kemiringan galian, sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam gambar kerja
yang telah disetujui engineer atau approved working drawing.
Untuk pengerjaan penggalian tanah (common material), biasanya dilakukan
dengan alat excavator (back hoe), sedangkan bahan hasil galian diangkut
kelokasi pembuangan (disposal area) yang telah ditetapkan dalam kontrak atau
yang disetujui engineer. Penetapan jenis, kapasitas dan jumlah excavator
maupun truk yang digunakan untuk menggali dan mengangkut hasil galian perlu
disesuaikan dengan volume gaian yang direncanakan, agar dapat diselesaikan
sesuai denga schedule yang disetujui engineer. Sudah barang tentu
perhitungan yang teliti agar efisiensi kerja dapat dicapai dengan hasil kerja yang
baik.
Ditempat pembuangan hasil galian tanah (disposal area), perlu dioperasikan
setidak-tidaknya sebuah bulldozer untuk peralatan (spreading) dan mengatur
bentuk timbunan buangan tanah tidak mudah longsor dengan gambar disposal
area yang disetujui engineer.
Agar pekerjaan penggalian tanah ini dapat sesuai dengan gambar kerja perlu
adanya pemantauanu secara terus menerus oleh petugas pengukuran (survey)
sampai penggalian tanah selesai.
3. Penggalian batu (rock excavation)
Sebelum kegiatan penggalian batu dilakukan, terlebih dahulu mempelajari
keadaan batuan yang akan digali, agar penggalian batu dapat dilaksanakan

3-32
dengan baik. Mengenal jenis dan kondisi batuan yang terdapat dalam dokumen
tender serta memeriksa keadaan dilapangan.
Geological formation (formasi geologi) dan kelas batuan dilokasi rencana
terowongan perlu diketahui dengan seksama untuk menentukan jenis maupun
kapasitas alat yang akan digunakan.
a) Fresh rock (F)
b) Slightly weathered (SW)
c) Moderately weathered (MW)
d) Highly weathered (HW)
e) Completely weathered (CW)
Untuk a, b, dan c disebut batuan, sehingga sebelum memulai pekerjaan
penggalian diperlukan pengukuran guna mengetahui batas galian common dan
galian batu. Hal ini perlu dilakukan karena umumnya unit price (harga satuan)
galian batu jauh mahal dari galian tanah (common).
Metode penggalian batu pada medan terbuka biasanya dilakukan dengan cara
peledakan (blasting) oleh karenanya metode kerja ini harus diajukan kepada
Engineer untuk mendapatkan persetujuannya (approval). Agar dapat dicapai
efisiensi kerja yang baik perlu adanya trial blasting setidak-tidaknya 3 kali.
Dalam trial blasting ini yang paling penting adalah penetapan jarak lubang bor,
tinggi benhcut dan coefisien blasting, guna jumlah bahan peledak yang
digunakan.
Pada trial blasting yang pertama biasanya digunakan angka coefisien blasting
terkecil, kemudian yang kedua lebih besar dan yang ketiga lebih besar lagi,
misalnya untuk quartzite fresh rock pertama dengan C=0.3, kemudian kedua
dengan C=0.35 dan yang ketiga dengan C=0.4.
Dari ketiga hasil trial blasting tersebut kita bandingkan mana yang paling baik
dan efektf kita pilih yang selanjutnya ditetapkan sebagai “blasting pattern” yang
digunakan untuk penggalian batu secara menyeluruh. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan adanya perubahan sesuai dengan keadaan dilapangan.
Untuk melakukan pekerjaan penggalian dengan cara blasting ini, site engineer
kontraktor harus mengatur sedemikian rupa agar memperhatikan kemananan
bagi para pekerja dan orang-orang yang berada di sekitar areal kerja blasting.
Sistim peringatan dengan cara memasang tanda bendera merah maupun
dengan membunyikan sirine atau pemberitahuan dengan pengeras suara
sangat diperlukan. Apabila pekerjaan blasting ini dilakukan dengan kurang

3-33
hati-hati dapat menimbulkan kecelakaan yang fatal bagi tenaga kerja maupun
orang-orang yang berada disekitar areal kerja.
Apabila blasting telah dilakukan perlu ada petugas khusus yang memeriksa
lapangan di areal blasting apakah semua bahan peledak telah meledak semua
atau belum. Setelah dilakukan pemeriksaan dilapangan ternyata dinyatakan
bahan peledak telah meledak semua baru petugas yang akan membuang hasil
ledakan dapat diijinkan mengambil batuan untuk meledakan bahan peledak
yang belum meledak tersebut.
4. Open Cut Excavation
Pada hakekatnya open cut excavation adalah sama dengan open excavation
hanya biasanya open cut excavation merupakan kelanjutan dari open
excavation sehingga kegiatannya juga hampir sama. Perbedaan antara open
excavation dan open cut excavation adalah sebagai berikut :
• Open excavation merupakan galian terbuka dengan batasan terbawah
berupa dataran (plat form)
• Open cut exacavation merupakan galian terbuka dengan bentuk tertentu
yang biasanya ditempat ini didirikan bangunan, misalnya untuk power
station untuk conduit dan sebagainya.
Open cut excavation ada yang merupakan kelanjutan dari open excavation
namun ada pula yang berupa galian tersendiri.
Metode kerja open cut excavation secara prinsip sama dengan open excavation
hanya sedikit perbedaan pada bentuk galiannya.
5. Perkuatan bidang galian miring (slope protection)
Pada bidang galian terbuka baik yang permanent maupun sementara, harus
diperhitungkan apakah perlu perkuatan lereng (slope protection) atau tidak, ini
tentunya disesuaikan dengan keadaan geologi di lapangan maupun yang
tertuang dalam kontrak.

Jika tercantum didalam kontrak maka kontraktor harus melaksanakan sesuai


kontrak, namun jika tidak tercantum dalam kontrak dan keadaan memerlukan
proteksi, maka hal ini dapat dibicarakan dengan pihak engineer atau dapat juga
kontraktor melaporkan masalah ini kepada engineer. Sudah barang tentu hal ini
atas dasar keamanan pekerjan agar tidak menimbulkan longsoran yang dapat
mempersulit operasi kerja dilapangan.
Perkuatan lereng yang lazim diterapkan pada suatu proyek bendungan adalah
shotcrete, shotcrete dengan wire mesh, pasangan batu atau cukup dengan
gebalan rumput (sodding). Untuk menetapkan jenis perkuatan lereng

3-34
ini tergantung dari keadaan geologi di lapangan. Apabila dengan perkuatan
seperti tersebut diatas masih dipandang kurang memadai, dapat pula
dikombinasi dengan penambahan batang angker baja digrouting (grouted
anchor bar), dapat pula ditambah dengan lubang-lubang pematusan (drain
holes).
❖ Perkuatan lereng dengan shotcrete
Perkuatan lereng dengan shotcrete, diterapkan pada bagian bidang galian
permanen maupun sementara tergantung kebutuhan. Pada bidang galian
batu biasanya dengan shotcrete tebal 5 cm sedangkan pada bidang galian
tanah (common) dengan shotcrete tebal 10 cm dengan tambahan jarring
kawat baja (wire mesh). Perkuatan lereng dengan shotcrete dilakukan
dengan menggunakan mesin. Bahan shotcrete adalah campuran cement,
air dan aggregate pasir halus dan kasar dengan proporsi campuran yang
telah ditetapkan didalam spesifikasi teknik (technical specification).
Sebelum shotcrete diterapkan pada bidang permukaan galian, biasanya
dilakukan trial di lapangan didekat batching plant, yang dilanjutkan dengan
pengujian di laboratorium untuk mengetahui strengthnya. Hasil pengujian ini
disusun dalam laporan kemudian diajukan kepada engineer untuk
mendapatkan approval. Sudah barang tentu yang diajukan tersebut harus
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam technical specification. Jika
approval dari engineer telah diterbitkan, pekerjaan shotcrete dapat
dilaksanakan dilapangan. Pada pekerjaan shotcrete dengan wire mesh,
pelaksanaannya dapat dilakukan dua kali yaitu shotcrete layer pertama
diterapkan kemudian wire mesh dipasang dan dilanjutkan dengan shotcrete.
Cara shotcrete secara langsung ini harus dilakukan oleh tenaga yang betul
berpengalaman.
Untuk mencegah air tanah menekan lapisan shotcrete, lazimnya dilengkapi
dengan weep hole dari pipa pvc Ø 50 mm. dengan weep hole ini air tanah
dapat disalurkan keluar, sehingga shotcrete dapat lebih stabil dan
kemungkinan terkelupasnya lapisan shotcrete dapat dicegah.
❖ Perkuatan lereng dengan shotcrete yang dikombinasi dengan anchor dan
drain holes.
Sebelum pekerjaan shotcrete dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan
pengeboran pada titik-titik yang telah ditentukan untuk rencana
pemasangan anchor bar atau drain holes.
Apabila pengeboran telah selesai, lubang bor dibersihkan dengan semburan
angin kemudian volume sesuai perhitungan yang selanjutnya

3-35
anchor bar dimasukkan dengan hati-hati kedalam lubang. Cara seperti ini
lazim dilakukan di lapangan, namun ada pula setelah lubang disiapkan,
batang angker dimasukkan kedalam lubang baru kemudian diisi bahan
sement mortar hingga penuh. Cara yang kedua ini biasanya tidak terpakai
dapat diyakini apakah penggroutingan dapat penuh hingga ujung angker
atau tidak.
Jika drain hole haus dibuat terlebih dahulu disiapkan lubangnya dengan cara
pengeboran pada titik-titik yang telah disiapkan. Setelah lubang bor
dibersihkan kemudian pipa pvc yang telah dilubangi dibalut geotextile atau
tanpa geotextile, dimasukkan kedalam lubang dengan sedikit diputar, agar
mudah memasukkannya. Di bagian ujung luar pipa pvc kurang lebih
sedalam 20 cm lubang ditutup dengan cement mortar lihat sket.
Apabila anchor bar dan drain holes telah terpasang semua baru kemudiani
shotcrete diterapkan. Untuk mencegah lubang drain hole tertutup material
shotcrete, sebelum shotcrete diterapkan, terlebih dahulu lubang pipa pvc
ditutup dengan bahan kertas atau bahan lain, baru setelah schotcrete
selesai tutup / sumbat tersebut dilepas. Shotcrete yang dikombinasi dengan
anchor bar dan drain hole biasanya diterapkan pada perkuatan bidang
galian yang kondisi batuannya kurang baik atau rawan longsor. Kondisi
batuan yang harus dishorcrete dan tambahan anchor bar serta drain hole
biasanya pada bidang galian yang terdapat dyke, shear zone, jalur mica
schist dan fractures.
❖ Perkuatan bidang lereng dengan pasangan batu
Perkuatan bidang lereng dengan pasangan batu dapat diterapkan pada
bidang galian yang apabila dishotcrete material shotcretenya tidak dapat/
sulit menempel pada bidang galian. Sudah barang tentu jenis perkuatan
lereng ini atas dasar pertimbangan yang masak oleh ahli geologi.
Untuk mengendalikan air tanah agar tidak membahayakan stabilitas
pasangan batu, lazimnya dipasang weep hole atau drain hole.
❖ Perkuatan lereng dengan gebalan rumput (sodding)
Pada bidang galian yang masih cukup banyak material claynya dan
dimungkinkan rumut bisa tumbuh, gebalan rumput (sodding) dapat
diterapkan. Biasanya jenis perkuatan bidang galian dengan sodding ini
untuk areal yang tidak membahayakan terhadap bangunan yang ada
disekitarnya atau untuk daerah yang kurang penting, misalnya untuk acces
road.

3-36
c. Tahap III, Pekerjaan Penggalian Dalam Tanah (Under Ground Excavation)
Pekerjaan pengendalian dalam tanah (under ground excavation) atau lazim juga
disebut penggalian terowongan (tunnel excavation) adalah pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus dan peralatan yang khusus pula.
1. Pekerjaan persiapan
Sebelum melakukan penggalian didalam terowongan, perlu dikaji dengan
seksama kondisi geologi baik yang tercantum dalam dokumen tender maupun
keadaan setelah open excavation dan open cut excavation selesai. Mempelajari
kondisi batuan terutama pada bagian portal hulu (upstream portal) dan portal
hilir (downstream portal) harus dilakukan untuk menyiapkan pekerjaan awal
galian terowongan. Lazimnya pada kedua bagian ini dipasang steel rib support
dari baja H yang dirangkai dengan batang baja atau kayu sebagai penahab.
Pada steel rib support ini biasanya dilapisi shotcrete atau papan kayu sebagai
penutup dan dibebani karung plastic berisi pasir (sand bag) sebagai pemberat.
Dari jenis batuan yang ada dilapangan maupun yang tertuang dalam dokumen
tender dapat ditetapkan alat untuk pelaksanaan penggalian. Penggalian
didalam terowongan pada umumnya dilakukan dengan cara peledakan
(blasting), namun jika tidak mungkin dilakukan didalam terowongan dapat pula
digali dengan mesin bor horizontal dengan diameter hingga 2 meter yang
biasanya hasil galian bor tadi langsung dimasukkan (di loading) kedalam truck
disebelah belakangnya sebagai contoh penggalian terowongan headrace
bendungan Saguling di Jawa Barat.
Dalam menentukan posisi awal dibagian portal hulu dan hilir, tim survey harus
bekerja denga teliti guna menentukan aligmen, elevasi dan station pada kedua
portal tersebut.

2. Trial Blasting (percobaan peledakan)


Trial blasting sangat diperlukan untuk mendapatkan standar blasting yang baik
yang biasanya dilakukan pada bagian portal hulu maupun hilir. Trial blasting ini
sangat besar manfaatnya agar tidak terjadi over break atau terjatuhnya batuan
dengan volume yang besar yang sudah barang tentu sangat merugikan
kontraktor. Seperti hal pada galian batu di bagian open excavation, coefisien
blasting ditentukan mulai dari yang kecil yang kemudian ditambah sedikit demi
sedikit. Trial blasting sebaiknya dilakukan pada luasan terbatas, sebagai contoh
untuk quartzite fresh rock dengan C=0,4 untuk yang ketiga dan terakhir dengan
C=0,45. Dengan trial blasting ini akan dapat

3-37
diseleksi dan dipilih hasil ledakan yang paling baik, artinya tidak terlalu banyak
over break dan tidak terlalu banyak yang tersisa dan hasil pilihan ini dapat
digunakan sebagai blasting pattern untuk penggalian dalam terowongan (tunnel
excavation).
Tabel dibawah adalah contoh batuan dan angka koefisien blasting rata-rata
yang lazim digunakan.
No. Nama Batuan Koefisien “C”
1. Soft limestone 0.20
2. Soft sandstone, conglomerate 0.26
3. Hard sandstone, conglomerate 0.30
4. Middle limestone, slate 0.35
5. Hard slate, grain limestone 0.40
6. Weathered andesite 0.20 – 0.30
7. Hard andesite 0.30 – 0.35
8. Quartzite, andesite (fresh) 0.42 – 0.50
9. Granite, gneiss 0.45
10. Hard granite 0.57

Catatan : untuk trial blasting dapat digunakan C=75% dari table, dapat pula
ditentukan lain sesuai dengan pengalaman blasting expert.
3. Penggalian terowongan (tunnel excavation)
Setelah berhasil menentukan blasting pattern, dapat dilanjutkan penggalian
didalam terowongan dengan tahapan kedalaman antara 1.5 meter hingga 2
meter tunnel driving. Pada umumnya setelah mucking selesai dilakukan disusul
dengan pekerjaan supporting.
Supporting atau perkuatan yang perlu diaplikasikan didalam permukan galian
terowongan ada beberapa macam antara lain :
❖ Supporting jenis rock bolt
Supporting jenis rockbolt diterapkan untuk memperbaiki struktur batuan
agar ada tahanan yang baik antara butiran batu yang satu dengan butiran
batu yang lainnya, sehingga kemungkinan runtuhnya butiran batu yang
besar dapat dicegah. Rockbolt biasanya dengan menggunakan batang besi
beton ulir (deformed bar) D 25 dengan panjang 3 meter masuk kedalam
batuan. Dibagian ujung luar dilengkapi plat baja landasan, plant ring dan mur
(nut) dan dibagian dalam diperkuat dengan epoxi resin, sedalam kira-kira 75
cm, sebagai angkernya. Untuk menentukan panjang rock bolt yang masuk
kedalam batuan tergantung dari ukuran diameter terowongan dan biasanya
ditentukan oleh design engineer. Epoxi resin merupakan bahan yang
dikemas seperti kapsul dan akan pecah jika ditusuk besi beton dan akan
mengeras dalam waktu yang cepat. Jika rockbolt dengan epoxi rexin
sebagai angker telah mengeras dengan

3-38
sempurna plat landasan plat ring dan mur dipasang yang selanjutnya
dilakukan penarikan batang rockbolt dengan cara memutar mur dengan
daya antara 60% hingga 80% dari kapasitas baja rock bolt. Untuk rock bolt
D 25 ditetapkan daya torsi sebesar 8-12 ton atau diambil rata-rata 10 ton.
Pemasangan rockbolt ini lazimnya dilakukan dengan jarak rata-rata 3
meter satu sama lain untuk seluruh bidang galian batu. Pada bidang galian
yang bukan batu misalnya shear zone atau soft dyke, rock bolt biasanya
tidak perlu karena tidak efektif.
❖ Shotcrete tanpa wire mesh
Shotcrete tanpa wire mesh (chain link) diterapkan pada permukaan galian
batu yang baik(fresh rock), biasanya dengan tebal rata-rata 5 cm. shotcrete
didalam terowongan dilaksanakan dengan sarana kerja untuk pekerja yaitu
dengan baket yang ada di mesin jumbo drill. Lihat foto terlampir.
❖ Shotcrete dengan wire mesh (chain link fabric)
Shotcrete dengan wire mesh (chain link) diterapkan pada bagian permukaan
galian batuan yang fractures. Pelaksanaan shotcrete dengan tambahan
material wire mesh (chain link) lebih sulit dibandingkan dengan dipekerjaan
open menggantung untuk itu perlu dipasang dengan pertolongan angker-
angker dari batang baja yang ditancapkan disela-sela batuan atau dengan
membuat luabgn khusus pada batuan.
❖ Steel rib support
Steel rib support biasanya diterapkan pada bagian galian yang kondisinya
lembek misalnya shear zone atau soft dyke atau yang sangat fractures. Ada
juga steel support ini masih dikombinasi dengan grouted anchor bar,
misalnya di spillway shaft bendungan Batulegi.
4. Sistim drainase (drain system)
Selama penggalian terowongan berlangsung sistim drainase harus mendapat
perhatian karena pekerjaan shotcreting tidak dapat dilaksanakan pada bagian
yang terdapat sumber airnya. Demikian pula pada saat mucking air yang ada
dalam terowongan harus disalurkan keluar dengan baik agar tidak mengganggu
tranportasi angkutan bahan galian keluar terowongan.
5. Control survey
Control survey juga harus diperhatikan dan dilakukan dengan sangat teliti,
karena jika terdapat kesalahan sedikit saja akan menimbulkan arah (alignment)
terowongan bisa berubah. Control survey ini untuk memantau alignment (tunnel
axis), slope dan diameter dari terowongan.

3-39
6. Tahapan penggalian terowongan
Terowongan dengan diameter besar lazimnya digali secara bertahap dari
bagian upper half yang setelah selesai upper half dilanjutkan dibagian lower
half.
Untuk terowongan dengan diameter kecil, misalnya 4-5 meter, dapat digali
secara langsung dengan mengatur bentuk permukaan bagian dasar, agar
peralatan dapat beroperasi dengan baik, terutama untuk transpoprtasi angkutan
bahan hasil peledakan keluar terowongan.

d. Pelaksanaan Pembetonan
• Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembetonan
(concreting) adalah sebagai berikut :
❖ Pengecekan secara menyeluruh permukaan galian terowongan untuk
mengetahui apakah galiani terowongan telah masuk design line atau
belum. Dalam hal ini survey terhadap alignment, elevasi dan diameter
hasil galian sudah sesuai dengan design, perlu adanya galian susulan
yang untuk ini dapat dilakukan dengan alat “giant breaker” atau alat yang
lain yang sesuai.
❖ Penyiapan dan pemasangan baja tulangan (reinforcement bar)
Apabila terowongan harus dilapisi dengan beton bertulang, perlu
disiapkan pabrikasi tulangan sesuai dengan working drawing yang telah
disetujui engineer. Apabila pabrikasi baja tulangan telah selesai dibuat,
dapat dilanjutkan dengan pemasangan ditempat yang akan dicor.
❖ Penyiapan dan pemasangan bekisting (form work)
Untuk terowongan dengan diameter besar, misalnya terowongan
pengelak bendungan Batulegi 11.50 m di hilir dan 10 m dihulu, form work
dapat dibuat 3 macam pertama untuk bagian lower (invert) yang kedua
untuk bagian site wall dan ketiga untuk bagian upper half.
❖ Penyiapan peralatan pembetonan berikut penerangan
Jika persiapan lapangan telah cukup, selanjutnya penyiapan concrete
pump, agritator truck (AT), vibrator untuk pemadatan beton, peralatan
untuk test beton, lampu penerangan dan sarana kerja lainnya yang
diperlukan.
• Pelaksanaan pembetonan
Untuk pembetonan terowongan bagian invert perlu disiapkan placement
sequence agar didapat hasil yang tidak keropos atau terdapat honey comp.

3-40
Oleh karenanya construction method untuk pembetonan perlu diajukan kepada
engineer untuk mendapatkan persetujuan.
Khusus untuk bagian invert ini apabila terdapat permukaan yang dikawatirkan
keropos atau honey comp, sesaat setelah form dibuka dimana beton masih
belum begitu mengeras dapat langsung diperbaiki, namun kalau beton telah
mengeras perbaikannya harus dilakukan secara khusus setelah benar-benar
dan beton telah keras dan dingin.
Pemadatan beton dengan vibrator harus dilakukan oleh tenaga yang
berpengalaman untuk mencegah rusaknya mutu beton, hal ini dimungkinkan
akibat konsentrasi vibrator di suatu tempat yang terlalu lama.
Construction sequence sangat menentukan hasil pembetonan, oleh karenanya
petugas yang mengerjakan pembetonan harus diberi penjelasan dengan baik
oleh site engineer dan jika dipandang perlu pada saat awal Site Engineer harus
ikut memantau jalannya pengecoran (concrete placement).

2.18 Pembuatan Daftar Simak


Setelah dilakukan identifikasi atau dikaji potensi bahaya setiap kegiatan dalam item
pekerjaan yang dituangkan dalam metode kerja, langkah selanjutnya dibuat suatu
daftar simak untuk “Penerapan Ketentuan K3” (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
yang dituangkan dalam format daftar simak sebagai berikut :

DAFTAR SIMAK K3
1. Jenis Pekerjaan : .......................................................................................
2. Nama Proyek : .......................................................................................
3. Lokasi Proyek : .......................................................................................
Dilaksanakan
No. Uraian
Ya Tidak

Dibuat oleh : ........................................................................................


Tanggal : .......................................................................................
Diperiksa oleh : .......................................................................................

3-41
3 PENERAPAN PENGAWASAN K3 PADA PEMAKAIAN
TANGGA DAN PERANCAH

3.1 Hal Hal Penting Dalam Pemasangan Perancah

1. Standar :
➢ Peraturan,
➢ Standar Nasional,
➢ Standar Internasional,
➢ Ketentuan / Rujukan Berdasarkan Perhitungan Faktor Keamanan Konstruksi/
Construction Safety.

2. Jenis Pekerjaan yang menggunakan penyangga perancah:


➢ Pekerjaan Galian (Excavation Works),
➢ Pekerjaan Konstruksi Bawah Tanah (Underground Construction Works),
➢ Pekerjaan Urugan / Timbunan (Embankment / Filling).
➢ Penyangga Struktur Bangunan

3. Persyaratan Teknis Perancah. :


➢ Kestabilan. & Kesetimbangan,
➢ Faktor Keamanan,
➢ Keahlian Tenaga Kerja (SDM).

4. Pengawasan. :
➢ Inspeksi,
➢ Pemeriksaan & Pengecekan Berkala.

5. Pemeliharaan.

3.2 Standar Aturan Pemasangan Pekerjaan Perancah

3.2.1 Peraturan Umum


a. Perancah harus dibuatkan untuk semua pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan
secara aman pada suatu ketinggian .
b. Perancah hanya dapat dibuat dan diubah oleh :
1) Pengawas yang ahli dan bertanggung jawab
2) Orang – orang yang ahli dibidang perancah

4-1
c. Pemasangan perancah harus dilaksanakan dan diawasi oleh :
1) Pemasangan oleh tenaga kerja yang mempunyai ketrampilan dan keahlian
kerja dalam bidang perancah
2) Pengawasan oleh Pengawas yang ahli dalam bidang k3 perancah

3.2.2 Bahan – bahan


a. Kayu yang akan digunakan, harus berurat lurus, padat , tidak ada mata kayu yang
besar – besar, kering tidak membusuk, tidak ada lubang ulat, dan lain – lain
kerusakan yang dapat mem-bahayakan.Tali baja yang telah terkena asam atau
bahan kimia, karat lainnya, tidak boleh digunakan .
b. Tali yang terbuat dari serat tidak dapat digunakan, yang mudah mengundang
bahaya.
c. Papan untuk perancah harus tahan retak atau pecah.
d. Paku harus mempunyai panjang dan tebal yang cukup.
e. Paku besi yang getas (cast iron) tidak boleh digunakan.
f. Bahan – bahan yang digunakan untuk pembuatan perancah harus disimpan
dengan baik dan jauh dari material yang berbahaya.
g. Pengikat untuk perancah yang terbuat dari kayu, harus berupa baut besi dengan
ukuran yang memadai, cincin penutup, mur, tali serat yang dipadatkan, sekrup
dan lain – lain pengaman yang dibutuhkan.

3.2.3 Konstruksi Perancah


a. Perancah harus dihitung dengan faktor pengaman (safety factor) sebesar 4
(empat) kali beban maksimal.
b. Perancah harus diberi tangga pengaman untuk tempat berjalan dan lain – lain
fasilitas yang aman.
c. Perancah harus cukup diberi penguat (braced).baik secara diagonal maupun
horozantal.
d. Perancah yang tidak bebas harus dikaitkan kebangunan dengan system jepit
(rigid connections) yang kuat dengan jarak tertentu.
e. Perancah tidak boleh terlalu tinggi diatas angker yang tertinggi, maksimal
sejumlah 3 perancah tersusun, karena dapat membahayakan kestabilan dan
kekuatannya.
f. Untuk perancah yang berdiri sendiri harus terdiri atas gelagar memanjang dan
melintang yang dihubungkan dengan kuat pada tiang penyangga, keatas atau
kesamping, bergantung pada pemakaiannya untuk menjamin kestabilan sampai
perancah dapat dilepas.

4-2
g. Semua kerangka bangunan dapat perlengkapan yang digunakan untuk
menunjang pelataran tempat bekerja harus berdasarkan standard konstruksi;
mempunyai pondasi yang kuat dan cukup tertanam dan diberi penguat untuk
kesetabilan.
h. Batu bata, pipa yang rusak, bahan pembuat cerobong asap dan bahan – bahan
lain yang tidak semestinya dipakai untuk penahan perancah tidak boleh dipakai.
i. Bila perlu untuk menghindari benda yang terjatuh, perancah harus diberi
semacam tenda / kasa pengaman.
j. Paku – paku harus ditanam penuh, tidak boleh separuh dan kemudian
dibengkokkan.
k. Paku tidak boleh menerima gaya tegangan langsung.

3.2.4 Pemeriksaan dan Pemeliharaan

a. Setiap bentuk perancah harus diperiksa sebelum digunakan, oleh orang yang
berwenang untuk meyakinkan, dan pemeliharaannya diperiksa setiap hari dan
secara berkala mingguan, bulanan dengan item pemeriksaan meliputi :
1) kondisi kestabilan .
2) kerusajkan Bahan, berubah bentuk (deformasi), cacat / rusak, keropos..
3) Kondisi pengamanan sperti pin lock,
4) Aman penggunaannya.
b. Perancah harus diperiksa oleh seorang tenaga ahli yang berwenang sedikitnya
seminggu sekali yaitu sesudah cuaca buruk, atau gangguan dalam masa
pembangunan yang agak lama.
c. Setiap bagian dari perancah harus diperiksa sebelum dipasang.
d. Setiap bagian harus dipelihara dengan baik dan teratur sehingga tidak ada yang
rusak atau membahayakan waktu dipakai.
e. Perancah tidak boleh sebagian dibuka dan ditinggal terbuka, kecuali kalau hal itu
tetap menjamin keselamatan.

3.2.5 Perlengkapan Pengangkat Pada Perancah


a. Pada waktu mengangkat perlengkapan yang digunakan pada perancah:
b. Bagian – bagian dari perancah harus diperiksa dengan cermat dan kalau perlu
diperkuat.

4-3
c. Setiap pengeseran dari kayu penyangga (putlog) harus dicegah. Tiang
penyangga harus dihubungkan erat pada bagian bangunan yang kuat, ditempat
alat pengangkat dipasang.
d. Bila pelataran untuk alat pengangkat tidak menggunakan terali pengaman
sehingga muatan yang diangkat dapat menggangu perancah, harus dipasang
pengaman vertikal untuk mencegah muatan alat pengangkat menyangkut pada
perancah.

3.2.6 Kerangka Siap Pasang ( Prefabricated Frames ).


a. Kerangka siap pasang yang digunakan untuk perancah harus dijepit sempurna
dikedua muka dan harus dipasang terali pengaman (guard rails).
b. Kerangka yang beda macamnya tidak boleh dipakai berpasangan.
c. Kerangka harus cukup kuat dan kaku untuk mencegah perubahan dalam
pengangkutan, pelaksanaan, dan sebagainya.
d. Untuk perancah yang tidak tertanam pada bangunan harus diberi pengaman
untuk mencegah pengeseran vertikal dari kerangka

3.2.7 Penggunaan Perancah.


a. Kejutan gaya yang besar tidak boleh dibebankan kepada perancah.
b. Pemasangan perancah harus memperhitungkan distribusi gaya – gaya lateral
c. Bila perlu untuk mencegah bahaya, muatan yang diangkat naik dikendalikan
dengan tali yang dikaitkan ke muatan (tagline). Untuk mencegah muatan beradu
dengan perancah.
d. Distribusi gaya muatan untuk perancah harus merata, atau gaya muatan tidak
diboplehkan terkonsentrasi dalam satu titik, untuk mencegah bahaya runtuh
(collaps) sebagai akibat tidak stabil / tidak ada keseimbangan.
e. Dalam penggunaan perancah harus dijaga bahwa beban / gaya muatan tidak
boleh melebihi kapasitas yang ditentukan (over loaded).
f. Perancah tidak boleh dipakai untuk menyimpan bahan – bahan kecuali bahan
yang segera dipakai.
g. Tenaga kerja tidak boleh bekerja di dekat bangunan perancah sewaktu angin
kencang.
h. Untuk mencegah kerusakan, bahan – bahan perancah harus dipasang dengan
hati – hati.

4-4
3.2.8 Pelataran Tempat Bekerja / Platform.
a. Semua perancah dimana tenaga kerja berada harus dilengkapi dengan platform
untuk bekerja.
b. Bagian – bagian dari peralatan untuk bekerja tidak boleh ditunjang oleh batu bata,
pipa – pipa bahan bongkaran, cerobong asap atau bahan – bahan lain yang
semestinya.
c. Pelataran tempat bekerja tidak boleh ditumpangkan kepada cerobong,
penampung air hujan, serambi, atap, penangkal petir, atau bagian – bagian lain
yang tidak semestinya.
d. Pelataran tempat bekerja tidak boleh digunakan sebelum betul – betul selesai dan
diberi pengaman yang baik.
e. Pelataran harus paling sedikit dari tepi luarnya berjarak 60 (enam puluh) cm dari
sisi dinding bangunan.
f. Pelataran harus cukup lebar sesuai dengan pemakaiannya. Pada setiap bagian
harus tidak terhalang dan minimal selebar 60 (enam puluh) cm.
g. Harus disediakan sebuah tempat yang bebas dari rintangan atau timbunan –
timbunan, sedikitnya selebar 1,8 (satu koma delapan) meter.
h. Setiap pelataran untuk bekerja harus dipasang minimal 1 (satu) meter di bawah
puncak tiang penyangga.
i. Setiap pelataran tempat bekerja di atas 2 (dua) m dari tanah harus dipasang
papan yang rapat.
j. Pelataran bekerja harus menggunakan papan pengaman kaki berukuran : tebal
minimal 2,5 (dua koma lima) cm dan lebar minimal 15 (lima belas) cm.
k. Papan – papan untuk pelataran bekerja harus menonjol keluar dari tempat
tumpuan maksimal sejarak 4 (empat) kali tebalnya papan.
l. Papan – papan diusahakan tidak boleh berlapis – lapis, atau harus digunakan cara
hubungan siku – siku untuk mengurangi pengeseran dan mencegah kesulitan
berjalan bagi kereta dorong.
m. Papan – papan untuk lantai harus mempunyai tebal yang sama.
n. Setiap papan yang merupakan bagian dari pelataran tempat bekerja harus
ditumpu oleh sedikitnya 3 (tiga) tumpuan, kecuali bila jarak dari kayu penyanggah
dan tebal dari papan dapat menjamin terhindarnya kemungkinan terguling atau
melengkung.
o. Pelataran harus benar – benar berkonstruksi kuat sehingga tidak ada pengeseran
selama pekerjaan berlangsung.

4-5
3.2.9 Balustrade Pengaman dan Papan Pengaman
Kaki. (Guard Rails and Toe Boards).

a. Setiap bagian dari tempat bekerja yang mempunyai kemungkinan untuk


seseorang terjatuh dari bagian yang terbuka 2 (dua) m atau lebih diberi pagar
pengaman .
b. Balustrade pengaman, papan pengaman kaki dan perlengkapan lain yang dipakai
untuk pelataran harus selalu tetap di tempat yang ditentukan kecuali bila ada
perubahan – perubahan bangunan atau transportasi bahan bangunan yang
memerlukan perubahan perancah di bagian itu.
c. Papan pengaman kaki dan balustrade pengaman harus dibangun disebelah
dalam pelataran dengan arah vertikal, kecuali bila telah dipakai cara lain untuk
mencegah seseorang jatuh keluar pelataran.

3.2.10 Gang, Ramp, Dan Jalur Pengangkut Bahan

(ramp = Jalur penghubung antar tingkat pelataran yang tidak sama tinggi)

a. Gang – gang tempat berjalan maupun tempat transportasi bahan – bahan harus
dibangun dan disanggah sedemikian rupa sehingga tidak goyah, melendut atau
ambruk akibat pembebanan maksimal yang bekerja padanya.
b. Setiap gang, ramp dan jalur pengangkut bahan yang setiap bagiannya
mempunyai tinggi lebih dari 2 (dua) m diatas tanah atau lantai harus : ditutup rapat
– rapat dengan papan dan, mempunyai lebar tidak kurang dari 60 (enam puluh)
cm.
c. Bila gang, ramp dan jalur pengangkut bahan itu terpakai juga untuk pengangkutan
bahan harus diusahakan agar ada suatu jalur bebas yang : lebarnya cukup untuk
pengangkutan bahan tanpa membangun balustrade beserta pengaman kakinya
dan, lebar tidak boleh kurang dari 60 (enam puluh) cm.
d. Kemiringan dari setiap gang, ramp dan jalur pengangkut bahan – bahan tidak
boleh melebihi 1 (vertikal) : 4 (horizontal).
e. Apabila untuk mengatasi kemiringan tadi diperlukan pemasangan anak tangga
maka pemasangannya harus :
1) Ditempatkan pada jarak yang sama sesuai dengan kemiringan , dan
2) Selebar gang, ramp dan jalur pengangkut bahan kecuali jalur jalan selebar 10
cm untuk jalan roda kereta dorong.

4-6
f. Gang, ramp dan jalur pengangkut bahan dimana memungkinkan seseorang
terjatuh dari ketinggian 2 (dua) m lebih harus dilengkapi dengan balustrade .
g. Ramp dan jalur pengangkut bahan yang dibuat untuk jalan masuk kendaraan –
kendaraan kedalam tempat kerja harus : mempunyai kekuatan dan stabilitas yang
cukup, sehingga dapat menahan muatan maksimal yang sesuai dan, mempunyai
kemiringan dan lebar yang aman untuk kendaraan pengangkut muatan.

3.3 Pembuatan Daftar Simak


Setelah dilakukan identifikasi atau dikaji potensi bahaya setiap kegiatan dalam item
pekerjaan yang dituangkan dalam metode kerja, langkah selanjutnya dibuat suatu daftar
simak untuk “Penerapan Ketentuan K3” (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang
dituangkan dalam format daftar simak sebagai berikut :

DAFTAR SIMAK POTENSI BAHAYA/ KECELAKAAN

1. Jenis Pekerjaan : .......................................................................................


2. Nama Proyek : .......................................................................................
3. Lokasi Proyek : .......................................................................................

Potensi Bahaya/
No. Uraian Kegiatan
Kecelakaan Kerja

Dibuat oleh : ............................ Nama .............................. tanggal .....................


Diperiksa oleh : ............................ Nama .............................. tanggal .....................
Diperiksa oleh : ............................ Nama .............................. tanggal .....................

4-7
DAFTAR SIMAK K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

1. Jenis Pekerjaan : .......................................................................................


2. Nama Proyek : .......................................................................................
3. Lokasi Proyek : .......................................................................................

Dilaksanakan
No. Uraian Ketentuan K3
Ya Tidak

Dibuat oleh : ......................................................................................


Tanggal : ......................................................................................
Diperiksa oleh : ......................................................................................

4-8
Bentuk lain Daftar Simak K3

DAFTAR SIMAK K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

JENIS PEKERJAAN : ..........................................................................................................


NAMA PROYEK : ..........................................................................................................
LOKASI PROYEK : ..........................................................................................................

No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak

Dibuat oleh : …………………………………………………………………


Tanggal : …………………………………………………………………
Diketahui Oleh : …………………………………………………………………

4-9
Bentuk lain Daftar Simak Potensi Bahaya/ Kecelakaan

DAFTAR SIMAK POTENSI KECELAKAAN/ BAHAYA

No. Keterangan A B C D E F G H Keterangan

Pengisian bahan
1. ✓ A. Kebakaran
bakar
Pemeriksaan air B. Terkena uap air
2. ✓ ✓
batere (accu) batere (accu)
Pemeriksaan
3. ✓ C. Terkena air panas
minyak hidrolik
Pemeriksaan air D. Terkena
4. ✓
pendingin semprotan minyak
Pemeriksaan
5. ✓ E. Jatuh terpeleset
kondisi alat kendali,
Manouver di tanah F. Terbenam di tanah
6. ✓
lembek lembek
Mendorong dan
7. ✓ G. Jatuh ke jurang
menimbun jurang
Naik / turun
8. ✓ H. Terguling
tanjakan

9. Naik / turun Unit ✓ E. Jatuh terpeleset


USULAN TEKNIS

BAB.9 BENTUK JADWAL PELAKSANAAN

4
BentukJadwalPelaksanaanPekerjaan
USULAN TEKNIS

BAB.VI BENTUK JADWAL PELAKSANAAN

9.1. UMUM
Waktu ini adalah selama 135 ( seratus tiga puluh lima ) hari kalender sejak
diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja .

9.2. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Sesuai lingkup pekerjaan yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja(KAK), dan
metodologi yang diusulkan maka PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN
menjabarkan rencana pelaksanaan paket Waktu Pekerjaan ini dalam urutan kegiatan
sebagai berikut :

I. TAHAP PERSIAPAN
Kegiataniniakanmeliputi ::
- Mobilisasi Personil
- Pekerjaan Persiapan
1. Persiapan Personil dan peralatan
2. Penyusunan Rencana Kerja & Mutu Kontrak
3. Pembuatan Laporan Pertama

II. TAHAP PENGAWASAN KONSTRUKSI


Kegiataniniakanmeliputi ::
1. Pelaksanaan Pre Contract Meeting
2. Pelaksanaan pekerjaan kontruksi sampai finishing
3. Rekayasa Teknik Lapangan
4. Pengujian Mutu / Quality Control
5. Rapat Monitoring & Evaluasi Rutin
6. Pembuatan Dokumen Monitoring & Evaluasi (Laporan & BeritaAcara dll)

4
BentukJadwalPelaksanaanPekerjaan
USULAN TEKNIS

III. TAHAP PENYELESAIAN :


- Pembuatan Laporan Akhir & Pencetakan Gambar-Gambar Pelaksanaan (As Built
Drawing)
- Demobilisasi Personil
IV. KEGIATAN PELAPORAN :
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Pertengahan
- Laporan Akhir
- Laporan Bulanan
Berikut ini jadwal sepert idisajikan dalam gambar 9 – 1.

4
BentukJadwalPelaksanaanPekerjaan
USULAN TEKNIS

4
BentukJadwalPelaksanaanPekerjaan
PROGRAM BAB.10
KERJA

PROGRAM KERJA
Rencana kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif usulan dari
konsultan dalam melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah diberikan.Dalam rencana kerja ini akan
diuraikan urutan-urutan pekerjaan, konsep penanganan masalah,tanggungjawab dan
personil yang terlibat, pengerahan sarana maupun personil pendukung, schedule
pelaksanaan pekerjaan serta schedule personil.Untuk memudahkan dalam pelaksanaan
pekerjaan,maka harus disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Bagan Alir ini
berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga dalam
penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus berpatokkan pada Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.

10.1 RENCANA KERJA

Rencana kerja ini disusun berdasarkan tahapan kegiatan sesuai dengan lingkup
pekerjaan sesuai dengan KAK. Secara garis besar rencana kerja pelaksanaan pekerjaan
diuraikan sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

a.Lingkup Kegiatan

- Pengurusan Adminsitrasi awal meliputi proses dokumen kontrak,


penyusunan jadwal penugasan personil dilapangan sesuai dekumen
kontrak.
- Persiapan mobile tenaga ahli dan peralatan .
- Melaksanakan orientasi lapangan awal terhadap rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan.
- Melaksanakan kajian terhadap hasil perencanaan setelah dilakukan
peninjauan awal lapangan.
- Melaksanakansosialisasi.
- Penyusunan Rencana Mutu Kontrak

8-1
b.Personil Yang Bertugas :

- Team Leader
- Tenaga Ahli
- Pengawas Lapangan
- Staf Administrasi

c.Waktu Kegiatan :

- Dilaksanakan pada Mingguke-1 pada Bulanke-1


2. Kajian Desain Awal

a.LingkupKegiatan

- Melakukan pemeriksaan gambar dan volume disain


- Melakukan kalkulasi penyesuaian dilapangan
- Membuat backup volume penyesuaian

b.Personil Yang Bertugas :

- Team Leader
- Tenaga Ahli
- PengawasLapangan

c.WaktuKegiatan :

- DilaksanakanpadaMingguke-1 s/d 2 pada Bulan ke-1

3. Pengumpulan Data / Penyusunan Review Desain ( Jika Ada )

1) Pengumpulan Data dan Evaluasi Hasi lStudi Yang Ada

a. Lingkup Kegiatan :

Pengumpulan data sekunderdan primer

- Evaluasi hasil studi yang ada.

b. Personil Yang Bertugas :

- Team Leader
- Tenaga Ahli
- Pengawas Lapangan

c. WaktuKegiatan :

- Dilaksanakan pada Minggu ke- 2 hingga Minggu ke-4

8-2
2) Evaluasi Hasil Survei Pengukuran dan Mekanika Tanah

a. LingkupKegiatan :

- Evaluasi site bangunan


- Evaluasi hasil survei pengukuran dan penggambaran
- Evaluasi hasil penyelidikan mekanika tanah dan laboratorium

b. Personil Yang Bertugas :

- Team Leader
- Tenaga Ahli
- PengawasLapangan

c. Waktu Kegiatan :

- Dilaksanakan pada Minggu ke-1 hingga Minggu ke-4 ( termasuk


penggambaran jika diperlukan)

3) Evaluasi Hasil Analisa dan Perencanaan Detail

a. LingkupKegiatan :

Evaluasihasilanalisatampak

Evaluasihasilpenggambarandan RAB

Pelaporan

b. Personil Yang Bertugas :

- Team Leader
- Tenaga Ahli
- PengawasLapangan

c. Waktu Kegiatan :

DilaksanakanpadaMingguke-1 hingga Mingguke-4

4. Supervisi Teknis Konstruksi

Konsultan supervise akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi


secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun nonteknis dalam
pelaksanaannya,dengan rencana kerja sebagai berikut:

1) Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction).

a.LingkupKegiatan :

Meliputi mobilisasi tim konsultan, evaluasi organisasi pelaksanaan di lapangan


dan koordinasi dengan pihak terkait.

8-3
b.Personil Yang Bertugas :

- Team Leader
- Tenaga Ahli
- Pengawas Lapangan

c.WaktuKegiatan :

Dilaksanakan pada Minggu ke-1 pada Bulan ke-1

2) Saat Awal Proyek(AT-Project Starting)

a.LingkupKegiatan :

- Meliputi koordinasi awal dengan pihak proyek dan kontraktor, pengecekan


Bersama terkait dengan item-item pekerjaan dan jadwal pelaksanaan
konstruksi, sistemkerjasesuaidenganmetodologi yang ditawarkan.

- Melakukan Pre contract Meeting untuk membaha sisi dari dokumen


kontrak,gambar,metode dan jadwal waktu pelaksanaan konstruksi

b.Personil Yang Bertugas :

- Team Leader
- Tenaga Ahli
- PengawasLapangan

c.Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada Minggu ke-1 danke-2 pada Bulanke-1

3) Pelaksanaan Proyek (Project Construction).

a.Lingkup Kegiatan :

Meliputi pengendalian kualitas pelaksanaan pekerjaan, pengukuran tahap


pelaksanaanpekerjaan dan pembayarannya, monitoring dan pelaporan
pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan dan dokumentasi ( dijabarkan pada bab metodelogi ).

b.Personil Yang Bertugas :

- Team Leader
- Tenaga Ahli
- Pengawas Lapangan

c.Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada Minggu ke-1 pada Bulan ke-1 sampai dengan Bulan ke-4

8-4
4) Saat Proyek Selesai (Project Completion)

a. Lingkup Kegiatan :

Meliputi masa pemeliharaan,pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan,


pembayaran akhir dan evaluasi dan penilaian pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan.

b. Personil Yang Bertugas :

- Team Leader
- Tenaga Ahli
- Pengawas Lapangan

c. Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada Bulan ke- 5 sampai dengan masa pemeliharaan selesai.

8-5
STRUKTUR
ORGANISASI
BAB 11
PEKERJAAN

Struktur organisasi pekerjaan menggambarkan pemetaan kewenangan, arah koordinasi


serta posisi masing-masing personil dalam pelaksanaan kegiatan ini. Penyusunan struktur
organisasi lebih dititik beratkan kepada penetapan arah koordinasi antar internal tim maupun
eksternal tim. Koordinasi internal adalah arah koordinasi serta kewenangan antara team leader
dengan tenaga ahli utama, tenaga ahli pendukung dan tenaga penunjang dalam mobilisasi dan
pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan koordinasi eksternal adalah koordinasi antara tim (yang
diwakili oleh team leader / supervison engineer ) beserta direktur konsultan dengan pengguna
jasa.

Koordinasi internal dan eksternal akan sangat berpengaruh pada keberhasilan dan
kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya penetapan arah koordinasi dan
kewenangan, maka koordinasi komunikasi dapat berjalan secara terarah tanpa adanya tumpang
tindih maupun kesalahpahaman komunikasi baik internal maupun eksternal tim.

Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi yang digunakan dalam Pengawasan
ini,dapat dilihat pada gambar berikut :

12-1
PENGGUNA ANGGARAN

PPK / PEMBERI TUGAS

DIREKTUR
PT. KONINDO PANORAMA KONSULTAN

SITE ENGINEERING
( NUR FATRA MUHTAR, ST )

CHIEF INSPECTOR
( I WAYAN GEDE SERAYA ST ) ADMINISTRASI
( NI PUTU JULIA CHINTYADEVI

INSPECTOR LAPANGAN
( I WAYAN WIRA SANTIKA, ST ) OFFICE BOY
( I KADEK WARMAN GUNADI, ST)

OPERATOR KOMPUTER
( DEWA GEDE KRISNA WIGUNA, ST )

Gambar 12.1
Struktur Organisasi

12-2
1 Bentuk Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
Berdasarkan Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan, distribusi
keterlibatan personil dalam setiap kegiatan serta perhitungan man-month setiap
personil, selanjutnya disusun jadual penugasan personil, baik tenaga ahli maupun
tenaga pendukung.
Jadwal pelaksanaan penugasa personil sangat diperlukan untuk bisa
mengatur dan menyesuaikan dengan pekerjaan kontruksi yang dilaksanaan oleh
pihak kontraktor.
Penempatan dan penugasan personil harus sesuai dengan kontrak kerja serta
keahlian masing-masing personil untuk melaksanaan tugas masing-masing dalam
pelaksanaan pengawasan kegiatan ini.

Uraian jadwal penugasan personil dapat dilihat pada Gambar 10.1.

2 Bentuk Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


Gambar 10.1

Jadwal Penugasan Tenaga Personil – Man Month ( MM )

3 Bentuk Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


BAB.11
BENTUK KOMPOSISI TEAM DAN PENUGASAN

1 Bentuk Komposisi Team dan Penugasan


11.1. TENAGA AHLI DAN PENUGASAN
Daftar Nama dan Penugasan Tenaga Ahli, tenaga Pengawas maupun tenaga pendukung.

TENAGA AHLI
Tenaga Ahli Tetap / Tenaga Ahli Uraian Jumlah
Nama Lingkup Keahlian Posisi Yang Di Usulkan
Tidak Tetap Lokal / Asing Pekerjaan Orang Bulan
Ahli Sipil
Nur Fatra Muhtar, ST Tenaga Ahli Tetap Lokal Site Engineer Terlampir 1
( S1-Sipil, 10 Tahun )

AHLI PENUNJANG
Ahli Sipil
I Wayan Wira Santika,ST Tenaga Ahli Tetap Lokal Pengawas Lapangan Sipil Terlampir 1
( S1-Sipil, 10 Tahun )
Ni Putu Julia ChyntiaDevi Tenaga Ahli Tetap Lokal S1- Ekonomi 5 Tahun Administarasi / Keuangan Terlampir 1

I Dewa Krisna Wiguna Tenaga Ahli Tetap Lokal S1- Arsitek 1 Tahun Operator Komputer Terlampir 1

I Kadek Warman Gunadi Tenaga Ahli Tetap Lokal S1- Arsitek 1 Tahun Office Boy Terlampir 1

Tabel 11.1. Daftar Tenaga Ahli Dan Pendukung

2 Bentuk Komposisi Team dan Penugasan


11.2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
A. Site Maneger
Merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin, mengarahkan dan
mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi terhadap
berjalannya pelaksanaan pekerjaan.
Uraian Tugas :
• Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk
setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan
Pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat
dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk
untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;
• Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara
teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana
pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan
tertulis kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
• Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara
benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta
gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan
konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan;
• Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak
pekerjaan dan material;
• Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang
dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule)
yang telah disetujui;
• Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila
kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku
Spesikasi Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision
Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya
untuk mengejar keterlambatan tersebut;
• Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity Engineer;
• Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan

3 Bentuk Komposisi Team dan Penugasan


pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan
tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan
sudah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
• Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti
pembayaran bulanan Pelaksana;
• Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang
benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
• Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua
gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama
Pekerjaan (PHO);
• Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh
Pelaksana sebelum pelaksanaan;
• Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua
lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada PPK terhadap
hasil inspeksi lapangan.
• Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan keluaran
hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan
usulan pembayaran yang diajukan Pelaksana;
• Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik
dan keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan
menyerahkan kepada PPK serta instansi lain yang terkait tepat pada
waktunya; dan
• Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian,
laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran,
gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan
tingkat layanan jalan dan lainnya.

4 Bentuk Komposisi Team dan Penugasan


B. Asisten Tenaga Ahli
1. Pengawas Lapangan ( Sipil )

Adapun tugas-tugas antara lain :


• Membantu tugas - tugas Tenaga Ahli dan Site Engineer dalam
melakukan pengawasan rutin dilapangan.
• Memeriksa dan Menganalisa Data Lapangan
• Membantu Team Leader dalam Mempersiapkan petunjuk teknis dari
keseluruhan kegiatan pekerjaan setiap harinya, baik pengambilan data,
pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan.
• Melakukan pengawasan rutin atau pemeriksaan kegiatan sipil agar
dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar perencanan perancangan,
Rencana Kerja dan Syarat-syarat / RKS serta ketentuan-ketentuan lain
yang berlaku.
• Menilai dan menggerakkan berita acara sesuai dengan pernyataan
pekerjaan dari kontraktor.
• Memeriksa Kelengkapan Administrasi Teknis Rekanan meliputi : Gambar
- gambar Soft Drawing , As Built Drawing, Back Up Data, Time
Schedule, Laporan Harian , Mingguan, Bulanan, perhitungan pekerjaan
tambah kurang.
• Bertanggung jawab atas semua hasil pelaksanaan pekerjaan kepada
team leader dan pemberi kerja.
• Membuat rancangan pelaksanaan pekerjaan baik material, tenaga, alat.
• Mengawasi semua pekerjaan konstruksi dan pekerjaan lainnya.
• Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Kontraktor.
• Memeriksa dan menyetujui laporan harian, mingguan dan bulanan
(Tenaga, Peralatan, Bahan, Produk, Cuaca dan sebagainya).
• Memeriksa rencana kerja mingguan dan bulanan yang dibuat Kontraktor
untuk dimintakan persetujuan Team Leader
• Ikut serta di dalam Penyerahan Pertama Hasil Pekerjaan maupun
Penyerahan Akhir Pekerjaan yang diajukan oleh Pihak Kontraktor.
• Menyerahkan laporan harian dan mingguan kepada Team Leader
dengan menyoroti masalah-masalah dan memberikan pemecahannya.
• membantu Team Leader dalam kegiatan survey / pengukuran di
lapangan dan membantu dalam penyusunan data-data lapangan
perhitungan kuantitas pekerjaan.

5 Bentuk Komposisi Team dan Penugasan


3. Tenaga Penunjang
Adapun tugas-tugas antara lain :
a. Juru Gambar / Drafter
• Membuat perencanaan kegiatan operasional drawing
• Merencanakan program kerja sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya
• Mengatur kegiatan operasional drawing
• Mengatur filling soft copy di komputer dan hard copy
• Melaksanakan kegiatan operasional drawing
• Membuat gambar-gambar kerja sesuai pengarahan Engineer proyek dan
schedule yang ditetapkan.
• Memeriksa kesesuaian gambar for construction dari konsultan / owner
terkait dengan bidang kerja lainnya (MEP, sipil / arsitek, landscape, dll),
untuk diterapkan dalam pembuatan shop drawing
• Memeriksa kelengkapan dan sistim gambar sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan
• Menyusun dan menyiapkan dokumen As Built Drawing
• Melaksanakan peraturan tata tertib, sistem dan prosedur proyek
• Memelihara semua gambar yang menjadi arsip di proyek
• Memelihara aset yang ada di Bagiannya dengan baik (komputer,
software, hardware)
• Mengajukan usulan-usulan perbaikan
• Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan
proyek dibidangnya yang diberikan oleh atasan langsung / lebih tinggi

b. Petugas Administrasi dan Keuangan


Akuntansi, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
• Bertanggung jawab kepada Team Leader untuk membantu membuat
administrasi surat menyurat;
• Melakukan komunikasi administrasi terkait penagihan dan korespodensi;
• Membantu team leader dalam pengawasan dan pengendalian dokumen,
arsip, laporan.

6 Bentuk Komposisi Team dan Penugasan


KELUARAN
&
BAB 14
PELAPORAN

Keluaran dan Pelaporan sedikit banyak telah dijelaskan pada subbab sebelumnya.
Keluaran adalah hasil akhir secara menyeluruh dari kegiatan ini baik dari segi konstruksi
maupun administrasi sedangan Pelaporan adalah jenis dan jumlah laporan yang harus diserahkan
oleh konsultan kepada Pejabat Pembuat Komitmen sesuai dengan tahapan pelaksanaan kegiatan
yang telah di isyaratkan di dalam KAK. Jenis dan jumlah pelaporan selain ditentukan oleh
tahapan pelaksanaan kegiatan, juga menyesuiaikan dengan kedalaman pekerjaan, penganggaran
pekerjaan serta lama waktu pelaksanaan kegiatan. Jenis dan jumlah keluaran dan pelaporan
untuk kegiatan ini yang disyaratkan di dalam KAK adalah sebagai berikut :
Setiap laporan harus disusun dalam Bahasa Indonesia, dan jenis laporan ditetapkan
sebagai berikut :

a. Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Rencana Mutu Kontrak (RMK) dibuat sebanyak 4 (empat) buku hard copy dan
softcopy. RMK harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
SPMK diterbitkan. Penyedia Jasa (Konsultan) wajib membuat Rencana Mutu
Kontrak (RMK) sebagai penjaminan mutu pelaksanaan kepada pengguna jasa pada
rapat pendahuluan untuk mendapat pengesahan dari Kepala Satuan Kerja/PPK Balai
Taman Nasional Komodo. Penyedia jasa wajib menerapkan dan mengendalikan
pelaksanaan RMK secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada
pelaksanaan kegiatannya. Penyedia jasa wajib melakukan tinjauan pada RMK
apabila terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi persyaratan/
ketentuan/organisasi, agar tetap memenuhi mutu yang dipersyaratkandanmengajukan
usulan pengesahan ulang apabila terjadi perubahan RMK. Bentuk Rencana Mutu
Kontrak (RMK) tersusun sebagai berikut:

- Lembar Pengesahan
- Sejarah dokumen
- Daftar Isi :
1) Umum
2) Informasi Kegiatan

14-1
3) Sasaran Mutu Kegiatan
4) Persyaratan Teknis dan Administrasi
5) Struktur Organisasi
6) Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang
7) Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
8) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
9) Jadwal Peralatan
10) Jadwal Material
11) Jadwal Personil
12) Jadwal Arus Kas
13) Rencana & Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi dan
Pengujian & Kriteria Penerimaannya
14) Jadwal Kriteria Penerimaan
15) Daftar Induk Dokumen
16) Daftar Induk Rekaman / Bukti Kerja
17) Lampiran
b. Laporan Bulanan
Dibuat 12 (dua belas) buku, 4 (empat) buku tiap bulan dan disertai dalam bentuk soft
copy. Laporan bulanan ini diserahkan maksimal setiap tanggal 5 di bulan berikutnya,
kecuali untuk laporan bulanan terakhir diserahkan maksimal pada tanggal akhir
kontrak. Laporan rencana dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan,
mencakup total kemajuan sejak permulaan dan melaporkan keterlambatan-
keterlambatan yang terjadi dengan menyebutkan penyebabnya, selanjutnya saran-
saran untuk mengatasinya dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan serta perubahan
lingkup dan jadwal bila ada. Laporan ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga
Kantor/ Satuan Kerja senantiasa mendapat informasi tepat pada waktunya. Apabila
ada pertemuan pada tahap-tahap tertentu yang diusulkan untuk pemberian keputusan
yang bertalian dengan adanya tahapan yang mendatang, maka hal itu harus dirinci
dalam laporan. Apabila perlu, laporan ini memuat juga laporan teknis yang
menyebutkan cara kerja yang dipilih oleh konsultan sebelum melangkah ke tahapan
berikutnya dalam memberikan jasa. Laporan bulanan pertama harus memuat semua
data yang didapat tentang rencana pelaksanaan pekerjaan serta metode
pelaksanaannya dan saran-saran apabila terjadi perubahan penanganan pelaksanaan
pekerjaan berikut perhitungan kembali volume pekerjaan yang tertuang dalam
Rekayasa Lapangan/ Field Engineering. Bentuk Laporan Bulanan tersusun sebagai
berikut :

- Lembar Pengantar
- Daftar isi
- Executive Summary Report

i. Pendahuluan
ii. Data Pekerjaan

14-2
iii. Peta Lokasi Pekerjaan Termasuk lokasi kantor kontraktor dan kantor direksi
di lapangan.
iv. Organisasi pelaksanaan pekerjaan
a. Struktur
b. Personil
v. Rencana Kerja
- Bulan yang akan datang

vi. Kegiatan pekerjaanTermasuk hambatan (bila ada) dan solusinya


vii. Tingkat kemajuan pekerjaanLampiran
a. Jadual Pekerjaan dan Kurva S
- Rencana
- Realisasi
b. Foto Kegiatan dan disertai soft copy
c. Laporan Akhir
Dibuat 4 (empat) buku masing-masing paket dan disertai soft copy.Laporan akhir
harus dibuat sebelum Konsultan mengakhiri tugasnya. Laporan akhir ini harus
merangkum tanggapan dan perubahan yang disepakati, meliputi :

a. Kesimpulan dan saran (executive summary)


b. Bagian pokok yang memuat uraian dan hasil pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan ini juga harus mencakup fakta dan dokumentasi yang menggambarkan
pendekatan dan metodologi yang dipilih oleh Konsultan dalam memberikan jasa.
d. Saran-saran dan estimasi pekerjaan yang diperlukan untuk penanganan paket
pekerjaan lanjutan secara rinci
d. Flash disk Backup Data
Flash disk Backup Data dibuat 4 (empat) buah

Keseluruhan produk keluaran merupakan bentuk hasil kerja konsultan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Tentunya kami akan memenuhi seluruh produk keluaran yang disyaratkan apabila
nantinya kami dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan ini.

14-3
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :

Nama : NUR FATRA MUHTAR

Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :

Klasifikasi dan Kualifikasi Tenaga Ahli


AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG - MADYA

Nomor Registrasi
1.2.201.2.142.31.1024039

Sertifikat ini diterbitkan pada tanggal 12 Februari 2019 dan berlaku sampai dengan tanggal 11 Februari 2022.

Ditetapkan di : Tanjung Pinang


Pada tanggal : 20 November 2019

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi


Provinsi Kepulauan Riau
Badan Pelaksana

Manajer Eksekutif

Dicky Mardiansyah
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam berpraktek sebagai:

AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG - MADYA

Saya berjanji:

1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

Saya:

a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.

Saya yang berjanji:

NUR FATRA MUHTAR

Anggota Asosiasi Profesi ASTEKINDO

No:

Syahril Efendi
KETUA UMUM
Info

Penyampaian SPT Elektronik


© Direktorat Jenderal Pajak
Berikut ini adalah Bukti Penerimaan Elektronik Anda.
---------------------------------------------------
Nama : NUR FATRA MUHTAR
NPWP : 341852002901000
Tahun Pajak : 2020
Masa Pajak : 01/12
Jenis SPT : 1770S
Pembetulan ke : 0
Status SPT :Nihil
Nominal : 0
Tanggal Penyampaian : 03/03/2021
Nomor Tanda Terima Elektronik : 32002306997214303651
Terima kasih telah menyampaikan Laporan SPT Anda.
q an
al
tr \l }\
EI
Joo
rll
I lo
l.- too
= loo
O
5
N
r!t
o

E
2 g T/
:l
viI
.t z
ci
P(
o;
gUr;
c >,
(l! rf o
o
z- 6
E trd <t.E o
i c{
.--:
(Y)
,"4 ZL -'= o
t!
N2 EE 'a)
E; <,,
zt
.i.: I n
ti 3l :=C Or
39 hP' -o
$
e
(o
t" 89.
O)-

ao
(s"
(\t
ro
o
N
E3,
l-
.. 5|q
-
gi!
-'= o @
_4
(trM
:
\sa
R $ - !9
m:i= c::
(trc:
co_
od)
O)
gNII _ E= 6q ci
'tr
t- *r
*J oor
o\ hp*
i 60
€H'
'a.;
3 L{ F: :r *- (fl
crx rD -
o(tr
b td
I
ca ou! - o
L(o lal
t'.1 .- l" c
(!+ t lo
z=AF-\ I
o o
gz \
s O
\J
\nb,
6< !u
8co-q
.- li
<)
F a)
="_F
of P'.sl
nra t'J L (\
sE; a F9g
E4 >\I
.\l
t-.r F*
---\
\
$ .s.
'at-'=
(t O
.\i
- (g:5
efFr
{Fr i-r \ci\J
UrO c- t/) ?-r
osE=
gFS
a: s S-O i Y
€E :9a .S-.F,
\11
*
*3> s p;F
J 0) \
0) ;: : ..1
:':5 \5</ q OO(s L\ !!O
\ LrNcaci tr t-r FO-o e.i- g c -:<
{EJ __ oQ 9'F
< c a.l
!2' ; a
-a!C)
E h:s
-tt =l
J
4, ft3E (gt
-g
bd 6-c ofr0) Elh
o-q> (l)cvr
(,o= Fl€
OJr^
(D (.) t- C?Y
('co)oo
0) -c -\< - (tr?
(s
$
o--
o EIE
Elo
Nc$'rr (/) =
*q0) o
I y.: tr t
O
N .a ei< dq
cl o.
ta
U$EO-A
=C:lOA I= oEe El2
z 9$!(tJ-IY(!(s
E PEbb=qb,
-C
q
.=
i$ ;gn ol
l cc') Ero$ aol
F
Ll-
o
lqc)o;(g-r 6$ f ii o_i
s_99
6l
crj
c
o
N
(It
o
E
z
(5(E
o
F-
-
E.e
gu) >v
C(E
N Oo z
(ocL
6q
sE
=
o-F
\Ov 9; (5
a= HI
'
O-r t= r8
-L \
6l
o-
>G ad
3V oo F-
o \ll
xt'o Ss O f;|'
3
cGL
<=N {b N .xt
-'rcco ia o Sl 6
o)
c
Aru c i3rr)
(o 9.'6 E
Ea E SO
€ 016

?

^,E nj o
62
=a
hg*
a
E'=
(E'F
>.E
f

CN
o c
o- (U
o -)<
c)
?o
\S F-
dl o
ul'R
r.i 3pN cE
f.-
o
zE
:€ (E#-
:Y]
'= lcG
*o o)
(U(',
s6
L
G
$v.-
sl
u^ o \b -
':= ao vrr - C') G (E
\\s<l
Lco
o gF
(Ds
et
)e

gN
o-
c
\l
€ E
e- o =
{gB
;=-= 2 \ b- g'. \sl
?#, oo X{ AN )<s
o\ 'I d>
+i Eo)
oc
,57 :s box aOro
=#
_F<1
+€
sh3t
s
q) -o is

i2-
f,e
'X

-(6
E<* 6 g)
L

r;S/ G
Y€e

.a v
FgS
<'-F
Lf
OO
trr
=. or0_ --c
-:
:: Lq)\-o)l L

.Rs3s hh6E=\ E8
=:
-/ +=
'@; :'RSiz S*f'rHR -?
oDc
o,
+:7

==
5sS Sssse=5s
S S \ci 'S.P .P .P g P ': e->
C(E
(E
2
o(5-y.
-= IESqL\L\L\P8tR _o _c
(',c -i
{- :;- cG h
ElJ(') g
(5 l.- *(
$6 Jc
-t Er
oJ.A
g oc o
3A F(o (o

:gF
@
c (o
E
c= .F
G o)
(tr o)-;i lz c (5
l<ftt o (o
o
Nc+;
.$.oz* a
EB ao -g
cf)
o
E:n E 2 cE
J
= oc)a i< c) Cf)

g€F+s;qa
J
E .9. E E.
\<
1)C o g
G E
'= -y. z
SEbF;3F: 6c') N

fffii
.-!
(! -Y
(o
F c = O)-= r- O)(tr o) -c0_
(Ec L
o b b I$ r 9; c
o N .I-
(0 :=
(6'
E
F L- io (]T)

tumJ
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :

Nama : I WAYAN GEDE SERAYA

Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :

Klasifikasi dan Kualifikasi Tenaga Ahli


AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG - MUDA

Nomor Registrasi
1.2.201.3.142.31.1955141

Sertifikat ini diterbitkan pada tanggal 8 Juni 2020 dan berlaku sampai dengan tanggal 7 Juni 2023.

Ditetapkan di : Tanjung Pinang


Pada tanggal : 8 Juni 2020

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi


Provinsi Kepulauan Riau
Badan Pelaksana

Manajer Eksekutif

Dicky Mardiansyah
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam berpraktek sebagai:

AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG - MUDA

Saya berjanji:

1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

Saya:

a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.

Saya yang berjanji:

I WAYAN GEDE SERAYA

Anggota Asosiasi Profesi ASTEKINDO

No: -

Syahril Efendi
KETUA UMUM

Anda mungkin juga menyukai